Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pengembangan Kisi-Kisi Soal Objektif dan Essay

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Evaluasi Pembelajaran


PAI 1

Kelompok 11

PAI-4C

Dila Novita Sari 2118099

Dini Sri Wahyuni 2118104

Derita Ningsih 2118119

DOSEN PENGAMPU

Satriani.M.P.d

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI

2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
tentang Pengembangan Kisi-Kisi Soal Objektif dan Essay
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran PAI 1 dan yang memberi kami tugas yaitu ibuk dosen Satriani,
M.Pd. Kami telah melakukakan beberapa observasi pada beberapa sumber rujukan
dan kami mendapatkan hasil yang cukup.
Terima kasih kepada para orang tua kami yang telah mendidik kami dari
kecil hingga sekarang, terima kasih pula untuk para guru dan dosen yang telah
mendidik kami, dan untuk semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Bukittinggi, 22 April 2020

Pemakalah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................4
A. Latar belakang.............................................................................4.
B. Rumusan Masalah........................................................................4
C. Tujuan .........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................5
A. Pengembangan Soal Objektif dan
Essay............................................................................................5
B. Langkah-Langkah Penyusunan Soal Objektif.............................7
C. Langkah-Langkah pembuatan Soal
Essay.............................................................................................7
D. Contoh Soal..................................................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
 
Dalam kegiatan pembelajaran kegiatan yang paling penting adalah melakukan
tes atau ujian kepada para siswa, karena dengan melakukan tes/ujian, seorang guru
dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang
telah dipelajari selama ini. Dalam penyusunan soal-soal / ujiam terkadang guru
mengalami kesulitan, karena dalam pembuatan soal tersebut diperlukan berbagai
pertimbangan agar soal yang dibuat tidak terlalu sulit, tidak terlalu mudah dan
tidak membingungkan peserta didik ketika hendak menjawab soal-soal tersebut.
  Oleh karena itu dalam penyusunan soal hal yang paling penting yang harus
dimiliki yaitu validitas soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik. Untuk
memudahkan guru dalam penyusunan soal-soal untuk tes/ujian maka diperlukan
pembuatan kisi-kisi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengembangan Kisi-Kisi Soal Objektif dan Essay?


2. Bagaiamana Langkah Penyusunan Kisi-Kisi Soal Obektif?
3. Bagaimana Langkah Penyusunan Kisi-Kisi Soal Essay ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengembangan kisi-kisi soal objektif dan essay
2. Untuk mengetahui langkah penyusunan kisi-kisi soal objektif
3. Untuk mengetahui langkah penyusunan kisi-kisi soal essay.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengembangan Kisi-Kisi Soal Objektif dan Essay

Tes objektif adalah tes dengan pertanyaan tertutup. Kata tertutup di


sini maksudnya adalah bahwa jawaban benar telah tersedia. Soal tes
objektif terdiri atas dua bagian. Bagian pertama disebut stem atau batang
tubuh yang berisi pertanyaan dan sering pula disertai gambar atau bagan
untuk disimak. Bagian kedua berupa options atau pilihan jawaban. Pilihan
jawaban ini bervariasi dari dua sampai lima pilihan bahkan mungkin
lebih.1

Sifat dan kegunaan tes objektif adalah:

a. Dapat digunakan untuk mengukur hampir semua aspek


kemampuan siswa.
b. Dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar.
c. Dapat mencakup sasaran belajar yang luas dalam waktu yang
relatif singkat.
d. Memiliki reliabilitas yang tinggi.
e. Sangat berguna untuk ujian seleksi dari siswa yang sangat banyak
jumlahnya karena pemeriksaannya cepat, mudah, dan dapat
dilakukan oleh orang lain.
f. Ada kemungkinan siswa menjawab benar karena menebak.
g. Tidak memungkinkan siswa mengeluarkan pendapatnya secara
bebas.

Beberapa saran pengembangan tes objektif adalah:

a. Soal menggunakan kalimat singkat dan jelas.


b. Soal menggunakan kalimat positif. .

1
Suryabrata,Sumadi,Pengembangan Tes Hasil Belajar,(Jakarta;Rajawali,1987)hal.64-68

5
c. Kunci jawaban hendaknya tidak terletak pada tempat yang sama
atau memiliki pola tertentu supaya tidak tertebak.
d. Nomor soal yang satu hendaknya bebas/tidak tergantung dari
nomor soal yang lain.
e. Soal harus sesuai dengan indikator yang dirumuskan.

Supaya rakitan soal itu benar atau dapat diujikan kepada peserta didik,
maka soal perlu dirancang dengan membuat kisi-kisi soal terlebih dahulu.

B. Teknik penyusunan kisi-kisi soal

Kisi-kisi soal merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan


diujikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi soal adalah untuk menentukan ruang
lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal.

1. Pengambilan sampel :
a) Pemilihan materi yang akan dirakit soalnya.
b) Soal harus representatif.
c) Soal harus memunculkan indikator yang dirumuskan.
2. Bentuk tes yang digunakan Penyusunan kisi-kisi soal untuk tes objektif
berbeda dengan tes uraian. Tes objektif harus merepresentasikan lebih
dari satu butir untuk tiap indikator yang telah dirumuskan, sedangkan
butir soal tes uraian dapat
3. menggabungkan beberapa indikator.
4. Aspek yang diuji
Penyusunan kisi-kisi soal memperhatikan berbagai jenjang
kemampuan. Soal yang dirakit tidak terakumulasi pada berpikir tingkat
rendah sehingga terlalu mudah, tetapi juga tidak terlalu banyak pada
berpikir tingkat tinggi sehingga siswa merasa kesulitan untuk
menjawab.
5. Jumlah butir soal
Penyusunan kisi-kisi soal melibatkan penentuan jumlah soal setiap
indikator yang dirumuskan dan memperhatikan kesesuaian jumlah
butir soal dengan waktu. Tes objektif biasanya memiliki jumlah lebih

6
banyak daripada tes uraian dengan alokasi waktu yang sama. Jumlah
seluruh soal harus merepresentasikan setiap indikator dan jenjang
dalam ranah kognitif.2
1. Langkah-langkah penyusunan kisi-kisi soal objektif :

Penyusunan kisi-kisi soal dapat dimulai dengan membuat tabel


spesifikasi dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Waktu mengerjakan soal.


b. Jumlah butir soal.
c. Indikator ketercapaian KD.
d. Proporsi butir soal untuk setiap indikator.
e. Proporsi jenjang kemampuan.
f. Penyebaran butir soal.
Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan :
1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang
telah diajarkan secara tepat dan juga proporsional.
2. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
3. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuat soalnya.3

2. Langkah-Langkah Dalam Pembuatan Kisi-Kisi Essay

1. Kaidah Materi

a) Soal harus sesuai dengan indikator, artinya soal harus menanyakan


perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator.
b) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus
jelas.
c) Isi materi harus sesuai dengan pengukuran.
d) Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang, jenis sekolah,
atau tingkat kelas.

2
http://f16blog.blogspot.com/2012/10/teknik-penyusunan-kisi-kisi-soal-test.html,
3
Nurkancana, Wayan,Evaluasi Hasil Belajar,(Surabaya:Usaha Nasional,1992)Hlm.87

7
2. Kaidah Konstruksi

a) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya


atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti mengapa, uraikan,
jelaskan, bandingkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah. Jangan menggunakan
kata tanya yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya siapa, di mana,
dan kapan.
b) Rumusan kalimat soal harus komunikatif, yaitu menggunakan bahasa yang
sederhana dan menggunakan kata-kata yang sudah dikenal peserta didik,
serta baik dan benar dari segi kaidah Bahasa Indonesia, jangan
menggunakan kata atau kalimat yang dapat menimbulkan salah pengertian
atau dapat menimbulkan penafsiran ganda.
c) Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
d) Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan cara
menguraikan komponen yang akan dinilai atau kriteria penskorannya,
besarnya skor bagi setiap komponen, serta rentang skor yang dapat
diperoleh untuk soal yang bersangkutan.
e) Hal lain yang menyertai soal seperti gambar, grafik, tabel diagram dan
sejenisnya yang terdapat pada soal harus disajikan dengan jelas, berfungsi
dan terbaca, artinya tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dan juga
harus bermakna.

3. Kaidah Bahasa

a) Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang sederhana dan sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia.
b. Soal untuk skala nasional tidak boleh menggunakan bahasa daerah
c. Rumusan soal tidak menimbulkan penafsiran ganda
d. Tifak menyinggung perasaan peserta didik

8
3.Teknik pengembangan indikator menjadi butir soal

Penulisan butir soal tes objektif merupakan suatu kegiatan yang tidak kalah
penting dalam penyusunan soal. Setiap butir soal yang ditulis harus
berdasarkan rumusan indikator yang sudah disusun dalam kisi-kisi dan
berdasarkan kaidah penulisan soal tes objektif yang benar. Salah satu
keunggulan soal tipe pilihan ganda adalah soal ini dapat mengukur kemampuan
secara objektif, sedangkan soal tipe uraian dapat mengukur kemampuan
mengorganisasikan gagasan dan menyatakan jawabannya menurut kata-kata
atau kalimat sendiri. Salah satu kelemahan soal tipe pilihan ganda adalah
penyusunan pengecoh yang sulit.

untuk memudahkan dalam penulisan soal tes objektif pilihan ganda, langkah-
langkah berikut perlu diikuti yaitu:

1. Menuliskan pokok soalnya.


2. Menuliskan kunci jawabannya.
3. Menuliskan pilihan pengecohnya.4

Contoh soal Objektif :


1. Saat membaca Al-Qur’an harus diucapkan dengan lancar, yang dimaksud
dengan lancar berarti:
a. Suci hadas c. Benar dan Halus e. Suaranya bagus
b. Lagunya bagus d. Bacaan sudah benar
Pokok soal : dimaksud dengan lancar berarti...
Jawaban : d
2. Mereka yang mematuhi Allah dan para rasul-Nya akan memiliki hati
yang …
a. tenang
b. gelisah
c. tertekan
d. penuh dengan rasa sakit

4
Wahidmurni dkk, Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik, ( Yogyakarta; Nuha
Litera, 2010), Hlm. 52

9
e. kacau
Jawab: a
3. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad secara bertahap dan
dengan berbagai cara. Cara tersulit adalah …
a. melalui mimpi
b. melalui pertemuan dengan malaikat jibril
c. dengan dering bel
e. melalui percakapan langsung Tuhan dengannya
Pokok soal : Cara tersulit adalah...
Jawab: c

Contoh soal Essay :

1. Bagaimana cara bentuk toleransi dalam perbedaan pendapat sanggup


diwujudkan?
Jawaban: bentuk toleransi dalam perbedaan sanggup diwujudkan
dengan cara mengepankan janji untuk berdialog mengambil jalan
tengah dari perbedaan tersebut.

2. Bagaimana sikap kita apabila ada yang berbeda pendapat ?


Jawaban : Apabila ada yang berbeda pendapa, kita harus menghargai
perbedaan itu, serta berbuat baik kepada mereka.
3. Menurut pendapat Anda apa yang akan terjadi bila seorang pemimpin
tidak mendukung adanya toleransi dalam masyarakat ?
Jawaban : Bila seorang pemimpin tidak mendukung adanya toleransi,
maka akan terjadi perpecahan. Untuk itu seorang pemimpin hendaklah
mendukung sikap toleransi antar sesama, karena sikap toleransi
menciptakan kehidupan yang damai, kondusif, dan tentram. Tidak
akan ada perpecahan meskipun hidup berdampingan dengan pemeluk
agama yang berbeda.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kisi-kisi merupakan format yang berisikan kriteria soal-soal yang


nantinya akan dibuat dan diujikan kepada peserta didik. Manfaat kisi-kisi
adalah untuk menjamin validitas soal yang baik. Dalam arti mencakup semua
pokok bahasan secara operasional. Agar item-item atau butir-butir soal
mencakup keseluruhan materi pokok bahasan atau sub bahasan secara
proporsional, maka sebelum menulis butir-butir tes terlebih dahulu kita harus
membuat kisi-kisi sebagai pedoman.sebuah kisi-kisi memuat jumlah butir
yang harus dibuat untuk setiap bentuk soal dan setiap pokok bahasan serta
untuk setiap aspek kemampuan yang hendak diukur.

B. Saran

Pemakalah menyadari pemaparan ini tidaklah mesti sebagai sesuatu yang


mutlak kebenarannya. Sangat banyaklah kesalahan dan kekurangan yang ada.
Pemakalah sangat mengharapkan adanya kritik yang membangun sehingga
pembahasan ini semakin sempurna dan dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan mengenai teknik penyusuna kisi-kisi soal secara umum.

11
Daftar Pustaka

http://f16blog.blogspot.com/2012/10/teknik-penyusunan-kisi-kisi-soal-test.html,

Sumadi Suryabrata, 1987, Pengembangan Tes Hasil Belajar, Jakarta; Rajawali

Wayan Nurkancana 1992, Evaluasi Hasil Belajar, Surabaya: Usaha Nasional

Wahidmurni dkk, 2010, Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik


Yogyakarta:Nuha Litera,

12

Anda mungkin juga menyukai