Kelompok 2
PAI-4C
DOSEN PENGAMPU:
Indra Saputra
Segala puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Allah SWT. Karena
dengan Rahmat dan Karunianya kami menyelesaikan makalah ini. Tak lupa kami
ucapkan banyak terimakasih kepada Bapak dosen dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM TANDA BACA”
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang............................................................................
b. Rumusan Masalah.......................................................................
c. Tujuan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian Tanda Baca................................................................
b. Macam-Macam Tanda Baca........................................................
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan..................................................................................
b. Saran............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah karya tulis yang baik tentu memperhatikan berbgai macam aspek
agar membuat tulisan tersebut dapat dipahami. Sebaik apapun ide atau pesan
tulisan yang dikandung namun bila tidak tersampaikan dengan baik maka ide
dan pesan tersebut tidak akan sampai kepada tujuannya, bahkan lebih
dikhawatirkan apbila ide dan pesan yang dimaksud justru berubah karena cara
penyampampaiannya yang tidak benar.
Guna menghindari hal tersebutdan agar menyampaikan maksud dari
penulis dengan baik maka hendaklah tulisan tersebut ditulis dengan baik dan
benar, baik dari kelengkapan huruf, tata bahasa yang baik, serta tidak kalah
pentingnya penggunaan tanda baca yang tepat.
Tanda baca yang tepat pada sebuah tulisan akan sangat membantu penulis
menyampaikan ide dan pesan tulisan tersebut. para pembaca tulisan tersebut
pun akan sangat terbantu dalam menikmati hidangan yang disajikan oleh
penulis. Pada makalah ini dijelaskan perihal tanda baca yang lazimnya
digunakan oleh para penulis Arab. Tanda baca yang akan dibahas nanti juga
akan diperlihatkan symbol atau lambing yang mewakilinya serta beberapa
contoh kalimat yang disesuaikan dengan tanda baca yang digunakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Tanda Baca?
2. Apa saja macam-macam Tanda Baca?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahuwi pengertian Tanda Baca
2. Untuk mengetahuwi macam-macam Tanda Baca
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanda Baca (Pungtuasi)
Dalam bahsa terdapat bahasa lisan dan bahasa tulisan, untuk bahasa lisan
saat berhenti dan memulai ucapan sangat tergantung dari
panutannya.sedangkan untuk bahasa tulisan agar dapat dipahami oleh orang
lain selain dari penulisanya sendiri maka dibutuhkab tanda-tanda yang dapat
digunakan untuk bisa memahami isi dan maksud bacaan tersebut. tanda-tanda
baca yang dimaksud disini adalah tanda baca yang digunakan khusus dalam
tulisan. Tanda baca disini disebut juga dengan pungtuasi.1
Pungtuasi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah ) تر قيم55)عال مت ال
alamatu al-tarqim. Pengertian pungtuasi bahasa arab adalah sebuah lambing
atau symbol khusus yang ada dalam tulisan guna menunjukkan “waktu”
untuk berhenti, melanjutkan dan memulai bacaan serta memunculkan intonasi
bunyi dari bacaan tersebut sehingga tujuan-tujuan dalam percakapan didapat
ketika membaca.
B. Macam-Macam Tanda Baca (Pungtuasi)
Pungtuasi yang digunakan dalam penulisan bahsa Arab modern dapat
dilihat dalam penulisan artikel, buku, karya tulis ilmiah, dll. Para penulis
tersebut menggunkan beberapa pungtuasi yang dapat dilihat dari beberapa
karya mereka namun dalam kajian Imla modern terkadang.
Berikut ini adalah beberapa pungtuasi yang digunakan pada karya tulis
bahasa Arab, diantaranya adalah :
1. Tanda Baca Al-Fasilatu ( ( الفا صلة
Al-Fasilatu adalah sebuah tanda baca yang menggunakan lambang (،),
biasa digunakan untuk berhenti sebentar dalam ucapan atau bacaan.
Pembicara atau pembaca berhenti sangat sebentar ketika berucap atau
membaca bahkan dianjurkan tanpa bernafas. Beberapa letak yang lazim
terdapat tanda baca ini di antaranya:
1
Hatta Raharja, “Tanda Baca Dalam Bahasa arab”, ejournal.uinbanten.ac.id. Alfaz Vol.2
No. 1, Januari-Juni 2014.
a) Tanda baca ini diletakan di antara kalimat-kalimat yang dianggap
masih berkaitan makna. Contohnya seperti :
ة في55توى المعيش55ع مس55 ويرف،االمن55اءدعلى حفظ55 فهويس:يرة55امد اد الريف با لنو ر الكهر بي يحقق فوائد كث
ويشجع على إنشاء المصا نع الر يييفية،القرى
'imdadu al-rifi bi al-nûri al-kahrubiyyi yuhaqqiqu fawâ'ida
katsîratan: fahuwa yusâʻidu ʻalâ hifzi al-'amni, wa yarfaʻu
mustawâ al-maʻîsyata fî alqurâ, wayusyjiʻu ʻalâ 'insyâ'i al-
masâniʻi al-rîfiyyati.
b) Tanda baca ini diletakan di antara kata-kata yang berguna untuk
menjelaskan macam atau bagian. Contohnya seperti:
وحرف، وفعل، اسم:ينقسم الكال م إللى ثال ثة أقسااام
yanqasimu al-kalâmu 'ilâ tsalâtsati 'aqsâmin: 'ismun, wa fiʻlun, wa
harfun.
c) Tanda baca ini diletakan di antara kalimat-kalimat sambung
sederhana meski masing-masing kalimat sambung tersebut terdapat
kata khusus. Contohnya seperti:
واأل يا مدول،المعر وف قر وض
Al-maʻrûfu qurûdun wa al-ʻayyâmu dawlun.
d) Tanda baca ini diletakan di antara kalimat syartiyyah dan jawabnya
serta di antara kalimat sumpah (qasam) dan jawabnya. Contohnya
seperti:
بطل التيمم،إ ذا حضر الما ء
'idzâ hadara al-mâ'u batala al-tayammuma
e) Tanda baca ini diletakan di antara dua kalimat yang terikat dalam
makna lafaz, kalimat kedua berisi penjelasan sifat atau keadaan
atau keterangan tempat atau keterangan waktu. Seperti pada contoh
berikut ini:
وهو يبتسم،التقيت بصد يقي محمد
'iltaqaytu bi sadîqî muhammadin wa huwa yabtasimu/.
f) Tanda baca ini diletakkan setelah kata panggil, seperti pada contoh
berikut ini:
تعل بالجد واال جتها د، يا عبد هللا
yâ ʻabda al-Lâhi taʻallam bi al-jiddi wa al-'ijtihâdi/
2. Tanda Baca Al-Fâsilatu al-Manqûtatu) الفا صلة المنقوط
Tanda baca Al-Fâsilatu al-Manqûtatu adalah sebuah tanda baca yang
menggunakan lambang ()؛, biasa digunakan untuk berhenti dalam ucapan
atau bacaan. Pembicara atau pembaca berhenti ketika berucap atau
membaca dan dibolehkan ketika berhenti sambil bernafas. Beberapa letak
yang lazim terdapat tanda baca ini di antaranya:
a) Tanda baca ini dituliskan guna memisahkan kalimat-kalimat yang
panjang dan kalimat tersebut termasuk dalam paragraf yang sama.
Contohnya seperti tulisan Ibnu Jinni dalam karyanya “Al-'Alfâz al-
Mahmûzah wa ʻUqûdu al-Hamzi”, yaitu:2
... جيأ لة, حيأ بة: فإن كا ن ما قبلهاياء أو واواساكنين مفتو حا ما قبلهما ثبتت المفتو حة ألفا؛ نحو
fa 'in kâna mâ qablahâ yâ'an 'aw sâkinayni maftûhan mâ
qablahumâ tsabatat al-maftuhatu 'alifan
b) Tanda baca ini diletakan di antara kalimat-kalimat, salah satu dari
kalimat-kalimat tersebut adalah penyebab dari kejadian yang
terdapat di kalimat yang lain. Contohnya seperti:
وتهاونة في كفا ح خصمه؛ ولحذا خسر المعر كة، واعتمد علي نتا ئجه الماضية،اغتر الفر يق بقو ته
'ightarra al-farîqu biquwwatihi wa 'iʻtamada ʻalâ natâ'ijihi al-
mâdiyati wa tahâwuni fî kifâhi khismihi wa lihâdzâ khusri al-
maʻrakati
c) Tanda baca ini diletakkan sebelum kata atau kalimat yang
tersambung dengan kata atau kalimat sebelumnya dan di antaranya
terdapat hubungan atau kemiripan atau bagian dari sesuatu atau
urutan dari sesuatu atau penjelasan dari sesuatu. Contohnya seperti:
d) Tanda baca ini diletakan sebelum kalimat penjelas. Contohnya
seperti:
ولكن اكئر النا س ال يعلمون؛ يعلمو و؛ يعلمو ن ظا هر امنالحيا ت الدنيا:قال هللا تعالى
2
Abdul Fatah Ahmad Hamuz, Fann al-Tarqim fi al-‘Arabiyyah: ‘Ushulubu wa
‘Alamatuhu, (Amman: Dar al-‘Ammar li al-NAsyr, 1991), hal. 38.
qâla al-Lâhu taʻâlâ: walâkinna aktsari al-nâsu lâ yaʻlamûna;
yaʻlamûna zâhiran min al-hayâti al-dunyâ
3. Tanda Baca (ُ( النَّ ْقطَةAl-Nuqtatu
Adalah sebuah tanda baca yang menggunakan lambang (.), biasa
digunakan untuk berhenti dalam ucapan atau bacaan. Pembicara atau
pembaca berhenti ketika berucap atau membaca dan dibolehkan ketika
berhenti agak panjang sambil bernafas.
Tanda baca ini diletakan di akhir kalimat yang maknanya telah jelas
dan lengkap. Kalimat yang diakhiri dengan tanda baca titik terbebas dari
kalimat sesudahnya dari segi makna dan iʻrab. Contohnya seperti:
أن, ومن تلك ااالختالفات. حناك اختالفات كثيرة بين التعليم في الماضي والتعليم في الحاضر
فرص التعليم كانت قليلة في الماضي
/'idz law jâza dzâlika lawajaba 'an taqûla: al-ladzî dâribun zaydun,
fatajʻalu al-damîra fî dâribun maʻahu kalâman tâmman, kamâ yakûnu //
maʻa al-fiʻli 'idza qulta: al-ladzî daraba …
15. Tanda Baca ‘عال مة اال ستفها م اإل نكا ريAlamatu al-‘Istifhami al-‘Inkariyyi
Tanda baca ini memiliki lambang (?!). tanda baca ini lazimnya
digunakan untuk pernyataan yang mencengangkan yang dikemas dalam
bentuk kalimat yanya (di dalam pernyataan tersebut di taruh kalimat
tanya), seperti pada contoh kalimat: (Qs. Al-Baqarah [2]:28)
! كيف تكفر ون باهلل ؟:قا ل هللا تعلى
Tanda baca ini juga digunakan untuk kalimat pengingkaran yang
diawali oleh huruf hamzatu al-‘istifham, seperti pada contoh kalimat: (Qs.
Al-Baqarah [2]: 44)
! أتأ مر ون النا س با لبر وتنسون أنفسكم ؟: قا ل هللا تععا لى
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bahasa Arab, tanda baca atau pungtuasi jga digunakan dalam
penulisan karya tulis di kalangan mereka. Para penulis di kawasan Arab
menggunakan tanda baca/pungtuasi untuk tujuan-tujuan tertentu agar para
pembaca dapat memahami tulisan mereka. Penggunaan pungtuasi dalam
karya tulis berbahasa Arab sangat beragam, hal tersebut dimungkinkan karena
bahasa Arab (dibaca: bahasa tulis Arab) digunakan secara luas di kawasan
Arab yang mana kawasan Arab itu sendiri terdiri dari beberapa negara di
dalamnya. Tentunya masing-masing negara Arab tersebut memiliki ke-khas-
an dalam penggunaan bahasa, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan,
sehingga terdapat beberapa perbedaan antara satu negara Arab dengan negara
lainnya dalam hal penggunaan pungtuasi pada tulisan mereka. Namun,
perbedaan tersebut tidak mempersulit pembaca untuk dapat memahami apa
yang dimaksud oleh penulisnya.
Untuk hal tersebut, perlu dipahami kiranya bila terdapat perbedaan
penamaan pada satu lambang tanda baca yang ada, merupakan sebuah
kelumrahan karena alasan di atas tadi, sedang untuk pembelajaran kaidah
'Imlâ' perlu kiranya mengetahui macam-macam nama yang digunakan pada
satu lambang tanda baca.
DAFTAR PUSTAKA
Hatta Raharja, Januari-Juni 2014.“Tanda Baca Dalam Bahasa arab”,
ejournal.uinbanten.ac.id. Alfaz Vol.2 No. 1.
Hamuz, Abdhul Fatah Ahmad, Fann al-Tarqim fi al-‘Arabiyyah: ‘Ushulubu wa
‘Alamatuhu, (Amman: Dar al-‘Ammar li al-NAsyr, 1991)