MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Analisis Tes Bahasa yang diampu
oleh Nihayatur Rahmah, M. Pd. I
Oleh:
Lu’luatul Mukarromah
Erfatul Mustafida
1
KATA PENGANTAR
Penulis,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Penyusunan Rencana Tes..................................................................................2
B. Penyusunan Perangkat Tes................................................................................4
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Butir soal yang baik adalah butir soal yang mengikuti prosedur-
prosedur yang baik dan benar. Butir soal yang baik membantu guru untuk
mengukur kemampuan siswa lebih mudah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah-langkah penyusunan rencana tes?
2. Bagaimana langkah-langkah penyusunan perangkat tes?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui langkah-langkah penyususnan rencana tes
2. Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan perangkat tes
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Moh. Matsna dan Erta Mahyudin, Pengembangan evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tanggerang
Selatan: Alkitabizz, 2012), hlm. 77
2
Ida Ayu Gde Yadnyawati, Evaluasi Pembelajaran, (Denpasar: UNHI Press, 2019), hlm. 35
3
Ibid, hlm. 36
5
menentukan pokok bahasan yang bersifat representatif, tidak
bias, dan berdasarkan subjektifitas penyusun tes.4
c. Jumlah butir soal
Sebelum menentukan jumlah butir soal yang akan diteskan,
penyusun tes terlebih dahulu harus menentukan alokasi waktu
yang disediakan dalam penyelenggaraan tes tersebut.
Kemudian jumlah tes soal disesuaikan dengan alokasi waktu
yang ada. Selain itu yang harus dipertimbangkan oleh
penyusun adalah daya konsentrasi peserta didik dan tingkat
kesukaran atau kesulitan butir soal. Sebab soal yang sulit
membutuhkan waktu yang lebih bayak.5
Misalnya, jika jumlah butir tes adalah 25 maka proporsi jumlah
item untuk masing-masing jenis tes adalah 10 item untuk
pilihan ganda, 10 item untuk benar salah, dan 5 item untuk
esai.6
d. Menentukan kisi-kisi soal
Kisi-kisi memiliki istilah lain, yaitu blue print, table of test
specification, lay out, plan dan frame work. Kisi-kisi adalah
suatu daftar berbentuk matriks yang memuat beberapa
komponen.7 Tujuan pembuatan kisi-kisi adalah membuat
spesifikasi yang jelas tentang apa yang akan penyusun tes
tanyakan. Tujuan lainnya adalah agar supaya apa yang kita
usahakan mengenai sasaran.
Ciri-ciri kisi-kisi yang baik harus mewakili isi kurikulum suatu
lembaga yang bersangkutan, komponen-komponennya
diuraikan dengan jelas dan mudah dipahami serta memberikan
indikator yang jelas pula.8
4
Moh. Matsna dan Erta Mahyudin, Pengembangan evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tanggerang
Selatan: Alkitabizz, 2012), hlm. 77
5
Ida Ayu Gde Yadnyawati, Evaluasi Pembelajaran, (Denpasar: UNHI Press, 2019), hlm. 39
6
Moh. Matsna dan Erta Mahyudin, Pengembangan evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tanggerang
Selatan: Alkitabizz, 2012), hlm.78
7
Ida Ayu Gde Yadnyawati, Evaluasi Pembelajaran, (Denpasar: UNHI Press, 2019), hlm.37
8
Moh. Matsna dan Erta Mahyudin, Pengembangan evaluasi dan Tes Bahasa Arab, (Tanggerang
Selatan: Alkitabizz, 2012), hlm. 79
6
e. Penentuan skor
Sebelum menentukan skor tes soal subjektif, hendaknya guru
terlebih dahulu menentukan skor maksimal untuk masing-
masing nomor dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan
dan kompleksitas masing-masing nomor. Selain itu, untuk
menentukan skor guru juga bisa terlebih dahulu menentukan
kriteria dan bobot nilai dar setiap kriteria.
Untuk soal objektif, apabila jumlah butir tes adalah 40 dengan
skor tertinggi 100 dan semua butir tes memiliki bobot yang
sama, maka skor untuk jawaban yang benar untuk setiap butir
tes adalah 2,5.9
B. Penyusunan perangkat tes
Dalam suatu pelaksanaan tes, selain penyusunan rencana tes guru
juga harus mempersiapkan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan tes tersebut. Perangkat dalam KBBI adalah alat pembantu.
Perangkat tes adalah alat atau prosedur yang digunakan unntuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan yang sudah
ditentukan.
Sebelum menyusun perangkat tes, guru terlebih dahulu harus
mengetahui jenis tes yang digunakan. Berikut beberapa jenis tes dengan
perangkat yang dibutuhkan:10
a. Tes tulis
Tes tulis adalah tes yang dalam pelaksanaannya lebih
menekankan pada penggunaan kertas dan pensil sebagai
instrumen utamanya. Sehingga guru perlu menyiapkan 2
perangkat tersebut untuk melaksanakan tes dengan baik
b. Tes lisan
Tes lisan adalah tes yang dilakukan dengan pembicaraan atau
wawancara tetap antara guru dan murid. Hal yang harus
dipersiapkan dalam tes ini adalah butir soal yang diungkapkan
secara lisan, tidak tertulis.
9
Ibid, hlm. 78
10
Andi Prasto, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,(Jakarta: Kencana, 2015), hlm 170
7
c. Tes perbuatan
Tes perbuatan adalah tes yang mengacu pada proses
penampilan seseorang dalam melakukan suatu unit kerja. Tes
ini mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta didik.
Dalam hal ini, tes perbuatan juga bisa disebut dengan praktek.
Alat atau prosedur yang bisa dipersiapkan tergantung praktek
yang dilakukan.
Misalkan, dalam tes bahasa mengutamakan 4 keterampilan
yang salah satunya adalah kemampuan mendengar. Guru yang
kreatif, bisa menggunakan Mp3 atau audio lainya untuk
menunjang tes kemampuan mendengar ini.
Dalam tes kemampuan menulis, guru mempersiapkan tema,
kertas dan alat tulis untuk menunjang tes kemampuan menulis.
Dalam setiap jenis tes yang digunakan, telebih dalam tes perbuatan
atau praktek, hendaknya guru juga menyertakan prosedur pelaksanaan tes
yang disamaikan sebelum tes itu dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
8
A. Kesimpulan
DAFTAR RUJUKAN
9
Matsna, Moh. dan Erta Mahyudin. Pengembangan evaluasi dan Tes Bahasa Arab.
2012. Tanggerang Selatan: Alkitabizz
Yadnyawati, Ida Ayu Gde. Evaluasi Pembelajaran. 2019. Denpasar: UNHI Press
10