Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN MATERI

Nama Mahasiswa : Khalidatussabila Hanifa


Puji Wulandari
Aulia Khabibatu Robbi
NIM : 22862061028
22862061030
22862061084
Tugas ke- : 6
Topik Materi : Instrumen Evaluasi Hasil Belajar
Ringkasan Materi :

A. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengertian, fungsi kisi-kisi soal, hubungan kisi-kisi soal dan
indikator, dan prosedur penyusunan kisi-kisi soal.

B. Instrument Evaluasi Hasil Belajar


Pemilihan instrumen evaluasi tergantung pada tujuan pembelajaran, materi pelajaran,
dan karakteristik siswa. Instrumen evaluasi yang efektif akan membantu guru dan siswa
memahami sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Evaluasi hasil belajar dapat
dilakukan dengan berbagai jenis instrumen. Beberapa contoh instrumen evaluasi yang
umum digunakan meliputi:
1. Tes Tertulis: Tes objektif (pilihan ganda, benar-salah) dan tes esai digunakan untuk
mengukur pemahaman dan pengetahuan siswa.
2. Proyek atau Tugas: Memberikan tugas atau proyek kepada siswa untuk mengukur
kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah
dipelajari.
3. Portofolio: Siswa mengumpulkan bukti kinerja mereka dalam bentuk portofolio, seperti
proyek, catatan, atau presentasi, untuk menunjukkan perkembangan mereka sepanjang
waktu.
4. Observasi: Guru atau penilai dapat mengamati siswa selama pembelajaran untuk
mengevaluasi kemajuan mereka dalam hal keterampilan sosial, berbicara, atau
keterampilan praktis.

1
5. Ujian Lisan: Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan secara lisan, yang dapat
mengukur kemampuan komunikasi dan pemahaman mereka.
6. Ujian Praktik: Terutama digunakan dalam mata pelajaran praktis seperti olahraga atau
seni, ujian praktik menilai keterampilan fisik atau seni siswa.
7. Kuis dan Pertanyaan Jarak Pendek: Ini adalah metode evaluasi formatif yang digunakan
untuk mengukur pemahaman siswa selama proses belajar.

C. Pengertian Kisi-kisi Soal


Kerangka dasar yang digunakan untuk menyusun penilaian proses pendidikan dan
pembelajaran diawali dengan menyusun jarring-jaring pertanyaan atau kisi-kisi soal.
Dengan kisi-kisi soal ini, guru dapat dengan mudah menyusun soal-soal penilaian. Guru
dapat menentukan batas pada saat menyusun soal penilaian dan agar soal tidak menyimpang
dari maksud dan tujuan untuk mengevaluasi. Guru cukup mengikuti petunjuk dan konten
yang diharapkan pada kisi-kisi penulisan soal yang disediakan. Sistem pendidikan yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan
diselenggarakan secara terencana dan menitikberatkan pada potensi peserta didik untuk
mencapai tujuan yang diharapkan berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan proses pembelajaran yang baik. Unsur proses
pembelajaran yang memegang peranan sangat penting adalah guru.
Kisi-kisi adalah suatu format yang memuat kriteria pertanyaan yang diajukan dan atau
perlu disusun. Tujuan penyusunan ini adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai
pedoman penulisan soal. Dengan kisi-kisi soal ini, maka seorang guru dengan mudah dapat
menyusun soal-soal evaluasi. Kisi-kisi soal inilah yang memberikan batasan guru dalam
menyusun soal evaluasi. (Suharsimi, 2006). Kisi-kisi cenderung lebih abstrak dan luas. Guru
hanya mengikuti arah dan isi yang diharapkan dalam kisi-kisi penulisan soal yang
dimaksudkan.

D. Fungsi Kisi-Kisi Soal


Fungsi dari adanya kisi-kisi bagi guru antara lain:
1. Petunjuk/pedoman cara menulis soal untuk persiapan penilaian. Petunjuk penulisan soal
merupakan aspek terpenting ketika guru ingin mengajukan pertanyaan kepada siswa.
2. Penulis soal akan mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan tes. Tes merupakan
dokumen yang memungkinkan guru mengevaluasi keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran yang diberikan. Pada saat mengevaluasi siswa, guru akan mengajukan
2
pertanyaan penilaian yang berbeda-beda tergantung tujuan penilaian pembelajaran
tertentu. Dengan membuat soal menggunakan kisi-kisi, penulis akan membuat soal yang
sesuai dengan tujuan tes.
3. Penulis soal yang berbeda akan menghasilkan rangkaian pertanyaan yang relatif sama,
dalam hal kedalaman dan cakupan materi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, kisi-kisi soal
penting untuk mengatur arah seluruh soal, yang juga akan memudahkan proses penilaian.
Fungsi kisi-kisi soal bagi siswa antara lain:
1. Mempermudah belajar
Siswa dapat dengan mudah memvisualisasikan seperti apa soal-soal yang akan diujikan.
Tentunya hal ini akan sangat menghemat waktu, tenaga dan pikiran ketika mempelajari
setiap materi yang akan diujikan.
2. Melatih prediksi soal yang akan keluar saat tes
Siswa dapat memprediksi pertanyaan apa saja yang mungkin muncul dan
mempersiapkannya sejak dini tentu akan lebih mudah.
3. Keterampilan manajemen waktu
Denagn adanya kisi-kisi soal akan sangat membantu siswa untuk belajar apa yang
diperlukan dan perlu disiapkan, jadi tidak ada waktu terbuang untuk hal yang tidak
diperlukan.
Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:
1. Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan
secara tepat dan proporsional.
2. Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
3. Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.

E. Hubungan Kisi-Kisi Soal dan Indikator


Kisi-kisi soal merupakan sebuah kerangka atau panduan yang digunakan dalam
penyusunan ujian atau tes mencakup gambaran umum tentang materi apa yang akan diuji.
Indikator adalah perincian lebih rinci tentang apa yang seharusnya dinilai atau diukur dalam
ujian. Kisi-kisi soal memberikan panduan umum tentang apa yang akan diuji dalam ujian
yang mencakup topik, konsep, atau keterampilan yang harus dinilai. Dengan dilengkapi
indikator yang lebih mendetail dan lebih spesifik yang menjelaskan bagaimana setiap aspek
yang tercakup dalam kisi-kisi yang akan diukur. Kisi-kisi dan indikator harus sejalan dan
konsisten, maka dari itu indikator harus mencerminkan dengan akurat apa yang telah
dijelaskan dalam kisi-kisi soal. Kisi-kisi soal dan indikator saling melengkapi dalam
3
perencanaan dan penyusunan ujian untuk memastikan bahwa ujian tersebut relevan dan
sesuai dengan tujuan evaluasi yang diinginkan. Indikator menjadi petunjuk yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang tercantum
dalam kisi-kisi. Indikator lebih spesifik dan terukur. Indikator harus selaras dengan apa yang
tercantum dalam kisi-kisi. Dengan kata lain, kisi-kisi menentukan apa yang harus diajarkan,
sementara indikator membantu menentukan cara mengukur pencapaian siswa terhadap apa
yang telah diajarkan sesuai dengan kisi-kisi. Salah satu syarat indikator yang baik adalah
indikator tersebut bisa dikembangkan menjadi soal. Akan lebih baik lagi jika bisa
dikembangkannya soal pengecoh. Dengan adanya soal pengecoh, konsentrasi dan
kemampuan analisis peserta didik akan berkembang.

F. Prosedur Penyusunan Kisi-kisi Soal


Syarat dan kriteria kisi-kisi:
1. Menunjukkan isi dan kemampuan yang akan diujikan.
2. Pertanyaan diajukan sesuai dengan indikator dan jenis pertanyaan yang ditentukan.
3. Komponen disajikan secara rinci, jelas, dan mudah dipahami.
4. Mencakup beberapa komponen dengan informasi yang jelas dan mudah dipahami.
5. Gunakan satu atau lebih kata kerja aktif pada setiap rumus indikator.
Dalam penulisan kisi-kisi soal, guru harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Identitas Sekolah.
Nama sekolah menunjukkan tempat penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran
yang akan dievaluasi proses pembelajarannya.
2. Satuan Pendidikan
Satuan pendidikan menunjukkan tingkatan pendidikan yang menyelenggarakan proses
pendidikan dan akan dievaluasi. Satuan pendidikan ini misalnya SD, SMP, SMA /
SMK.
3. Mata pelajaran dan materi pembelajaran
Setiap mata pelajaran akan dibuatkan kisi-kisi soal dan yang akan dievaluasi dari hasil
belajar siswa.
4. Mencantumkan kelas
Menunjukkan tingkatan yang akan dievaluasi, dengan ini maka akan tahu batasan
materi yang dijadikan soal evaluasi.
5. Kurikulum
Misalnya, KTSP, K13, dll.
4
6. Alokasi waktu
Penyediaan waktu untuk penyelesaian soal dapat memperkirakan kesulitan soal dan
jumlah soal yang harus dibuat guru agar siswa tidak kehabisan waktu saat mengerjakan
soal.
7. Jumlah Soal
Banyaknya soal yang harus dibuat dan dikerjakan siswa sesuai dengan jatah alokasi
waktu.
8. Standar Kompetensi
Menunjukan kompetensi standar yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti
proses pendidikan dan pembelajaran dengan guru
9. Kompetensi Dasar
Menunjukkan hal yang seharusnya dimiliki oleh anak didik setelah mengikuti proses
pendidikan dan pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal aspek ini kita munculkan
untuk mengevaluasi tingkat pencapaiannya.
10. Indikator Soal
Menjadi perkiraan kondisi yang diambil dalam soal ujian. Indikasi yang bagaimana dari
materi pelajaran yang diterapkan disekolah.
11. Bentuk Soal
Subjektif tes atau objektif Tes untuk memudahkan kita dalam menyusun soal. Guru
harus menentukan bentuk tes dalam setiap materi pelajaran yang kita ujikan dalam
proses evaluasi.

G. Kesimpulan
Kisi-kisi adalah pedoman persiapan yang disusun berdasarkan silabus mata pelajaran,
sehingga memuat kriteria dalam penyusunan makalah soal. Sebelum menyusun kisi-kisi dan
butir soal perlu ditentukan jumlah soal setiap kompetensi dasar dan penyebaran soalnya.
Oleh karena itu, seorang guru dengan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui
dan pelatihan pembuatan kisi-kisi soal diharapkan dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan untuk meningkatkan keahlian dalam pembuatan kisi-kisi soal untuk
mewujudkan peningkatan evaluasi pembelajaran untuk pendidikan yang berkualitas.
Hubungan antara kisi-kisi soal dan indikator adalah sebagai berikut:
1. Kisi-kisi soal memberikan panduan umum tentang apa yang akan diuji dalam ujian. Ini
mungkin mencakup topik, konsep, atau keterampilan yang harus dinilai.

5
2. Indikator adalah detail lebih spesifik yang menjelaskan bagaimana setiap aspek yang
tercakup dalam kisi-kisi akan diukur. Ini dapat mencakup jenis pertanyaan atau tugas
yang akan diajukan kepada peserta ujian.
3. Kisi-kisi dan indikator harus sejalan dan konsisten. Artinya, indikator harus
mencerminkan dengan akurat apa yang telah dijelaskan dalam kisi-kisi soal.
4. Indikator membantu pengembang ujian untuk merinci pertanyaan atau tugas yang sesuai
dengan kisi-kisi, sehingga ujian dapat mengukur keterampilan atau pengetahuan yang
diinginkan dengan cara yang objektif dan konsisten.

H. Daftar Pustaka
Hartini, S. (2013). Pengembangan Indikator dalam Upaya Mencapai Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas Kabupaten Karanganyar Jawa
Tengah. Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia, 198–214.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/3336
Syofyan, H. (2016). Penyuluhan dan Pelatihan Pendidikan Tentang Pembuatan Kisi-Kisi
Soal untuk Guru-Guru d Yayasan Perguruan Birrul Waalidain Semplak Bogor.
Jurnal Abdimas, 3(1), 12–17. https://journal.umtas.ac.id/index.php/ABDIMAS

Anda mungkin juga menyukai