Disusun Oleh:
NIM : 3171121008
DOSEN PENGAMPU :
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada Saya sehingga dapat berhasil menyelesaikan tugas
Kritik Buku Evaluasi Pembelajaran ini secara tepat waktunya. Kritik ini
mengambil sumber Buku Karya Dr.Purwanto, M.pd yang berjudul Evaluasi Hasil
Belajar
Saya berharap agar kiranya Critikal Book Report ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih luas
mengenai Evaluasi Hasil Pembelajaran.
Saya menyadari bahwa Critikal Book ini memiliki banyak kekurangan yang
harus dibenahi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca yang dapat Saya gunakan untuk kelangsungan Penulisan Critikal Book
ini selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim di karenakan rendahnya minat
baca masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara yang dilakukan
untuk menaikkan ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok
bahasan. Mengkritik buku (critical book report) ini adalah suatu tulisan atau
ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku, baik berupa buku fiksi ataupun
nonfiksi, juga dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang melukiskan pemahaman
terhadap isi sebuah buku.
Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai
suatu buku melainkan untuk menjelaskan apa adanya suatu buku yaitu kelebihan
atau kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang
sebuah buku kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan
maupun kekurangan buku tersebut. Yang lebih jelasnya dalam mengkritik
buku, kita dapat menguraikan isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang
bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi buku.
D. Identitas Buku
PEMBAHASAN
A. Ringkasan Buku
Bab 1
Bab 2
Komponen dan model-model evaluasi pendidikan
Evaluasi program adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan program. Jadi, evaluasi program pendidikan dilakukan untuk
mengetahui keberhasilan program pendidikan.
Model evaluasi program pendidikan yang ada, antara lain model
pengukuran, model kesesuaian, model evaluasi sistem dan model iluminatif.
Perbedaan model terletak pada perbedaannya pada komponen dan aspek yang
dievaluasi. Evaluasi model pengukuran komponen hasil belajar dari ranah
kognitif. Model kesesuaian mengevaluasi komponen hasil belajar dari ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Model evaluasi sistem mengevaluasi semua
komponen pendidikan secara terpisah. Model iluminatif mengevaluasi
mengevaluasi semua komponen secara keseluruhan.
Bab 3
Tujuan pendidikan dan hasil belajar: domain dan taksonomi
Tujuan pendidikan adalah perubahan perilaku yang diinginkan terjadi
setelah siswa belajar. Tujuan pendidikan dapat dijabarkan dari tujuan nasional,
institusional, kurikuler dan instruksional.
Tujuan nasional pendidikan adalah cita-cita negara terhadap warga negara
setelah mengikuti pendidikan. Tujuan institusional adalah tujuan pendidikan pada
masing-masing jenjang pendidikan dan merupakan penjabaran dari tujuan
nasional. Tujuan kurikuler adalah tujuan untuk setiap bidang studi. Sedangkan
tujuan instruksional adalah tujuan pendidikan di tingkat pengajaran.
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Hasil belajar perlu dievaluasi. Evaluasi dilakukan
sebagai cermin untuk melihat apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan
apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses belajar mengajar
telah berlangsung efektif untuk memperoleh hasil belajar.
Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan diubah
dalam proses pendidikan. Perilaku kejiwaan ini dibagi dalam tiga domain:
kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam domain kognitif diklasifikasikan
menjadi pemahaman hafalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
evaluasi. Dalam domain afektif hasil belajar meliputi level penerimaan,
partisipasi, penilaian, organisasi dan karakterisasi. Sedangkan domain
psikomotorik terdiri dari level persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks dan kreativitas.
Bab 4
Tes sebagai instrumen pengumpulan data hasil belajar
Untuk memperoleh data yang objektif, maka pengumpulannya dilakukan
dengan cara pengukuran. Dalam pengukuran dilakukan proses pengunpulan data
dengan menggunakan alat atau instrumen. Instrumen dalam pendidikan sangat
berhubungan dengan variabel yang hendak diukur.
Tes merupakan salah satu jenis instrumen. Tes sebagai instrumen
berhubungan dengan fungsinya untuk mengukur penampilan maksimal. Dalam
kegiatan pengukurannya, tes dapat dibagi menjadi dua yaitu tes yang mengukur
penguasaan dan tes yang mengukur kemampuan. Tes yang mengukur penguasaan
mengukur apa yang diperoleh, sedangkan tes kemampuan mengukur apa yang
dimiliki.
Tes hasil belajar (THB) merupakan salah satu jenis tes yang megukur
penguasaan. Menurut macamnya, THB terdiri dari tes formatif, sumatif,
diagnostik dan penempatan.
Komponen THB terdiri dari perangkat, petunjuk pengerjaan, butir soal,
pilihan, kunci jawaban dan pengecoh. Dalam pelaksanaannya, THB dapat
dilakukan dengan pengamatan, lisan dan tertulis.
Bab 5
Pengembangan tes hasil belajar
THB yang baik digunakan setelah melalui proses pengembangan.
Pengembangan THB dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu:
1) Identifikasi hasil belajar
2) Dekripsi materi
3) Pengembangan spesifikasi
4) Menentukan bentuk dan jenis tes
5) Menentukan banyak butir
6) Menentukan waktu pengerjaan
7) Menentukan peserta uji coba
8) Menentukan waktu uji coba
9) Menentukan aturan skorsing
10) Menentukan kriteria uji coba
11) Menentukan tujuan instruksional umum
12) Menentukan tujuan instruksional khusus
13) Menentukan kisi-kisi
14) Menuliskan butir-butir tes dan kunci jawaban
15) Mengumpulkan data uji coba
16) Menguji kualitas tes
17) Melakukan kompilasi
Bab 6
Analisis butir tes hasil belajar
Sebagai sebuah alat ukur, THB harus memenuhi syarat alat ukur yang baik
yaitu validitas dan reliabilitas. Sebelum pengujian syarat alat ukur yang baik
dilakukan, terlebih dahulu butir-butir THB diujicobakan menggunakan analisis
butir. Analisis butir dapat dilakukan menggunakan teori klasik.
Dalam analisis butir menggunakan teori klasik, yang diuji adalah tingkat
kesukaran, daya beda dan efektivitas pengecoh. Dalam pengujian itu, keputusan
butir yang baik ditarik berdasarkan kriteria yaitu tingkat kesukaran harus sedang,
daya beda harus positif dan tinggi, dan pengecoh harus dipilih paling tidak satu
orang peserta tes.
Bab7
Pengujian validitas tes hasil belajar
Validitas adalah salahsatu syarat THB yang baik. Validitas berhubungan
dengan kemampuan THB untuk mengukur keadaan yang akan diukurnya.
Pengujian validitas dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu validitas isi,
kriteria dan konstruk. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan cara
menelaah butir, meminta pertimbangan ahli dan menghitung korelasi butir dengan
total. Pengujian validitas kreteria dapat berupa validitas konkuren dan prediktif.
Pengujian validitas konstruk dapat dilakukan dengan menelaah butir, meminta
pertimbangan ahli, konvergensi dan diskriminabilitas, multitrait-multimethod dan
analisis faktor.
Bab 8
Pengujian validitas konstruk hasil belajar dengan analisis factor
Analisis Faktor merupakan analisis uji validitas konstruk. Analisis ini
dilakukan dengan menguji butir-butir atau variabel-variabel yang sangat banyak
diringkas menjadi faktor-faktor yang lebih sedikit dan sederhana. Peringkasan
dilakukan dengan menyatukan butir-butir atau variabel-variabel yang mempunyai
varians faktor bersama yang besar ke dakam satu faktor karena dalam kedaan
demikian butir-butir atau variabel-variabel tersebut sebenarnya mengukur
dimensi yang sama. Dalam penggunaannya analisis faktor dapat dilakukan secara
eksploratif maupun konfirmatif.
Analisis faktor ditempuh dengan prosedur yang melibatkan beberapa
langkah, yaitu menguji kelayakan analisis, menyajikan matriks korelasi,
melakukan ektraksi, melakukan rotasi dan member nama faktor. Hasil perhitungan
akan ditafsirkan data dapat dianalisis bila sampel cukup dan berdistribusi normal.
Hal ini ditunjukkan oleh koefisien KMO minimal 0,80 dan taraf signifikasi yang
ditetapkan di bawah rekomendasi hasil perhitungan. Butir yang mempunyai
dimensi sama memiliki interkorelasi minimal 0,20 dalam matriks korelasi.
Bab 9
Pengujian reliabilitas tes hasil belajar
Reliabilitas adalah salah satu syarat THB ynag baik. Reliabilitas adalah
koefisien yang menunjukkan kemampuan THB untuk memberikan hasil
pengukuran yang relative tetap. Reliabilitas dapat dipandang sebagai stabilitas
internal. Metode pengujian yang memandang reliabilitas sebagai stabilitas
eksternal adalah metode tes ulang dan parallel. Sedangkan metode yang
memandang reliabilitas sebagai koefisien stabilitas internal adalah metode belah
dua, Flanagan, Rulon, Kuder Richardson, Hoyt, dan Alpha Cronbach.
Keputusan reliabilitas dilakukan dengan mengonfirmasikan koefisien
reliabilitas hasil perhitungan dengan kriteria batas tertentu. Beberapa ahli
memandang kriteria itu merupakan batas relatif, beberapa memberikan petunjuk
tentang besar koefisien minimal, beberapa yang lain memandang koefisien
reliabilitas sebagai koefisien korelasi yang konfirmasi signifikasinya
menggunakan tabel.
Di samping koefisien reliabilitas, dalam THB yang digunakan untuk
mengukur skor-skor yang akan dibandingkan, perlu dipertimbangkan juga
kesalahan standard pengukurannya.
Bab 10
Pengumpulan data hasil belajar
Data hasil belajar adalah keterangan kuantitatif mengenai hasil belajar
siswa. Data itu mencerminkan perubahan perilaku siswa setelah belajar. Data hasil
belajar dapat dikelompokkan dalam beberapa macam. Berdasarkan
pengumpulannya terdapat data primer dan data sekunder. Menurut sumber objek
pengumpulan data dapat diambil dari sampel dan populasi.
Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan mengubah jawaban
peserta tes ke dalam ukuran kuantitatif berdasarkan aturan skoring yang
ditetapkan. Dalam pengukuran THB, aturan skoring yang digunakan sangat
dipengaruhi oleh bentuk THB dan ketentuan mengenai denda.
Skor data hasil belajar dikelompokkan menurut beberapa macam.
Berdasarkan unsurnya, skor dapat dikelompokkan menjadi skor murni, skor
amatan, dan skor kesalahan. Menurut jumlah unsurnya, dapat berupa skor tunggal
atau skor gabungan.
Bab 11
Statistika untuk analisis data hasil belajar
Statistika dapat digunakan untuk membantu mengolah skor data hasil
belajar menjadi nilai mealalui proses penelitian. Dalam menganalisis data hasil
belajar, statistika melibatkan melibatkan proses pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur menggunakan tes
belajar. Penyajian data dilakukan menggunakan tabel dan grafik. Pengolahan data
dilakukan menggunakan statistika deskriptif khususnya mean dan standar deviasi.
Bab 12
Penilaian hasil belajar
Hail pengukuran berupa skor belum mempunyai arti untuk dapat
digunakan dalam membuat keputusan. Skor hanya bermakna dan dapat digunakan
untuk membuat keputusan setelah diubah menjadi nilai melalui proses penilaian.
Proses penilaian menggunakan skala dan acuan tertentu. Oleh karenanya
pemberian makna kepada nilai dalam pengambilan keputusan harus
mempertimbangkan skala dan acuan yang digunakan untuk mengubah skor
menjadi nilai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku ini dibangun dari tiga hal penting. Pertama, belajar adalah proses
psikologis yang unik. Beberapa teori berusaha memberikan penjelasan mengenai
bagaimana proses belajar terjadi pada pembelajar. Kedua, hasil belajar merupakan
perubahan pada diri pembelajar karena mengalami proses belajar. Perubahan
dapat terjadi pada ranah kognitif, afektif dan atau psikomotorik. Ketiga, untuk
mengetahui hasil dari proses belajar perlu dilakukan pengukuran. Pengukuran
dilakukan menggunakan alat ukur yang secara sengaja dirakit untuk mengukur
hasil belajar yang diinginkan.
Proses belajar, hasil belajar, dan pengukuran hasil belajar adalah tiga hal
yang ingin disampaikan dalam buku ini. Kebanyakan buku menyajikan ketiga hal
itu secara terpisah, namun buku ini memilih memadukannya dalam satu sajian
sehingga persoalan seputar terbungkus utuh. Jika kita ingin menjumpai ketiga hal
tersebut dalam sebuah keutuhan, temukan keutuhan itu dalam buku ini. Selain itu,
buku ini juga menyajikan dasar pemahaman konseptual yang ringkas dan padat
yang dipadukan dengan panduan teknis yang komprensif.
DAFTAR PUSTAKA