Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL BOOK REPORT

TEKNOLOGI LITERASI DAN INFORMASI DATA


Dosen Pengampu:
Glory Indira Diana Purba, S.Si., M.Pd.

DISUSUN OLEH:
NAMA : DESNIA MAGDALENA NAINGGOLAN
NIM : 4183111087
KELAS : PSPM B 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan YME. Karena atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penyusunan Critical Book Report dengan materi Jaringan dan Komunikasi Data dalam
mata kuliah Teknologi Literasi dan Komunikasi Data yang diampu oleh ibu Glory Indira Diana
Purba, S.Si., M.Pd., ini dapat saya selesaikan. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Critical
Book Report ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca. Harapan saya dari penyusunan Critical Book
Report ini ialah semoga Critical Book Report yang saya susun ini dapat memberikan manfaat
untuk kita semua. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan
Critical Book Report ini.

Medan, Maret 2022


Penulis,

Desnia Magdalena Nainggolan

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................2


DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................4
C. TUJUAN .............................................................................................................4
D. MANFAAT .........................................................................................................4
E. IDENTITAS BUKU ...........................................................................................5
BAB II : RINGKASAN ISI BUKU.....................................................................................6
A. RINGKASAN ISI BUKU UTAMA ..................................................................6
B. RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING .....................................................12
BAB III : PEMBAHASAN ..................................................................................................20
A. KELEBIHAN BUKU .........................................................................................20
B. KEKURANGAN BUKU ....................................................................................21
C. SARAN DARI PENYUSUN CRITICAL BOOK REPORT ..........................23
BAB IV : PENUTUP ............................................................................................................24
A. KESIMPULAN ..................................................................................................24
B. SARAN ................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA….......................................................................................................25
LAMPIRAN..........................................................................................................................26

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Critical Book Report adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu topik materi
terhadap buku yang berbeda. Penulisan critical book ini pada dasarnya adalah untuk
membandingkan buku 2 buku yang berhubungan dengan Jaringan dan Komunikasi Data.
Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah mempunyai kekurangan dan
kelebihan masing-masing.
Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi terhadap buku
itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan kelebihan yang lebih
dominan dibandingkan dengan kekurangan nya artinya buku ini sudah layak untuk dipakai
dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.
Penulis memilih buku Komunikasi Data dan Jaringan Komputer sebagai buku
utama karena materi mengenai Jaringan dan Komunikasi Data dalam buku ini tampak
lengkap jika dilihat dari daftar isi buku. Untuk buku pembanding, penulis memilih buku
yang berjudul Jaringan Komputer. Penulis memilih buku ini karena materi mengenai
Jaringan dan Komunikasi Data dalam buku ini berkesinambungan dengan buku utama.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari Critical Book Report ini adalah:
1. Bagaimana kelebihan dari buku utama dengan buku pembanding?
2. Apa kelemahan isi buku?
3. Bagaimana kelayakan isi materi dari masing-masing buku tersebut?
C. TUJUAN
Tujuan disusunnya Critical Book Report ini adalah:
1. Memaparkan kelebihan dari buku utama dengan buku pembanding,
2. Memaparkan kelemahan isi buku,
3. Membandingkan kelayakan isi materi dari masing-masing buku tersebut

D. MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan Critical Book Report ini adalah:
1. Lebih memahami setiap karakter penulisan buku yang layak bagi pembaca
2. Menambah wawasan dalam mengkritisi buku
3. Mampu membandingkan isi materi buku dengan baik

4
E. IDENTITAS BUKU
I. BUKU UTAMA
Judul Buku : Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Nama Penulis : Edhy Sutanta
Tahun Terbit : 2005
Kota Penerbit : Yogyakarta
Nama Penerbit : Graha Ilmu
Jumlah Halaman : 298 halaman

II. BUKU PEMBANDING


Judul Buku : Jaringan Komputer
Nama Penulis : Jonathan Lukas
Tahun Terbit : 2006
Kota Penerbit : Yogyakarta
Nama Penerbit : Graha Ilmu
Jumlah Halaman : 251 halaman

5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. RINGKASAN ISI BUKU UTAMA

BAB 2 : DASAR KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN

a. Komunikasi
Sistem komunikasi memiliki beberapa komponen dasar sebagai berikut.
1. Pesan (message), yaitu data yang akan dikomunikasikan
2. Pengirim (sender), yaitu bagian pengirim
3. Penerima (receiver), yaitu bagian yang menjadi penerima
4. Media (medium), yaitu fisik penghubung yang menghubungkan antara
pengirim dan penerima
5. Protokol (protocol), yaitu himpunan aturan yang mengatur komunikasi
Dalam hal ini, jaringan dapat diartikan sebagai sebuah himpunan peralatan (atau
sering disebut node) yang dihubungkan oleh media penghubung. Media
penghubung dapat berupa apapun yang dapat mengomunikasikannya, misal
printer, computer, scanner, digital camera, dan lain-lain.
Sebuah jaringan memiliki tiga kriteria penting, yakni sebagai berikut.
1. Unjuk kerja (performance)
Untuk kerja sebuah jaringan ditentukan oleh lima macam faktor, yaitu
a) Jumlah pemakai (user)
b) Tipe media transmisi yang digunakan
c) Perangkat keras (hardware)
d) Perangkat lunak (software)
e) Throughput, yaitu seberapa cepat data yang dapat melewati pada sebuah
titik.
2. Reliabilitas/keandalan (reliability), pada dasarnya pemakai menginginkan
frekuensi kerusakan/kegagalan yang terendah.
3. Keamanan (security), yaitu pencegahan terhadap akses ilegal dan virus.
Berdasarkan luasnya jangkauan, jaringan komunikasi data dapat dibedakan
menjadi empat macam, yaitu:
1. Workgroup
Tipe jaringan workgroup merupakan jaringan yang menghubungkan sejumlah
terbatas komputer dalam sebuah ruangan (misal dalam kampus). Tipe ini

6
biasanya dimiliki oleh sebuah institusi/perusahaan/lembaga dan sioperasikan
secara mandiri.
2. Local Area Network (LAN), yaitu suatu jaringan komunikasi data yang luas
jangkauannya meliputi suatu area lokal tertentu. Misal jaringan komunikasi
data di suatu gedung.
3. Metropolitan Area Network (MAN), yaitu suatu jaringan komunikasi data yang
luas jangkauannya meliputi area dalam suatu kota, misal jaringan komunikasi
data di kota Yogyakarta.
4. Wide Area Network (WAN), yaitu suatu jaringan komunikasi data yang luas
jangkauannya meliputi antar kota atau antar negara, misal jaringan komunikasi
data pada Internet.

b. Kategori Komunikasi Data


Komunikasi data dapat dikelompokkan dalam dua kategori, sebagai berikut.
1. Analog, kriteria pada kategori komunikasi data analog, antara lain:
 kontinyu (continuous)
 sinyal elektrik variabel (variable electrical signals)
 suara (voice), tv (television), faksimili (faximili)
2. Digital, kriteria pada kategori komunikasi data digital, antara lain:
 diskrit (discrete)
 sinyal dengan 2 macam voltase listrik yang berbeda, dan
 dimotivasi oleh sistem bilangan biner (0 dan 1)

c. Internet
Jaringan internet pada saat ini merupakan jaringan yang sangat komplek dan
memiliki struktur yang dinamis (selalu berkembang). Para pemakai akhir (end user)
dapat berhubungan dengan jaringan internet melalui sebuah ISP (Internet Service
Provider). Pemakai dapat menjalankan Internet secara individu, tanpa melalui
pemerintah.
Berdasarkan luasnya jangkauan layanan, ISP (Internet Service Provider) dapat
dikelompokkan dalam empat macam, sebagai berikut.
1. ISP (Internet Service Provider), yaitu memberikan layanan hubungan untuk
seluruh dunia.
2. NSP (National Service Provider), merupakan tulang punggung (backbone)
jaringan komunikasi jang dioperasikan oleh perusahaan swasta.
3. ISP regional (Regional ISP), merupakan ISP berukuran lebih kecil yang
dihubungkan ke NSP.
4. ISP lokal (Local ISP), memberikan layanan langsung kepada para pemakai
akhir.

7
d. Protokol (Protocol)
Protokol merupakan suatu himpunan aturan yang mengatur komunikasi data.
Secara umum, protokol mendefinisikan tigas hal, yaitu:
1. apa yang dikomunikasikan,
2. kapan dikomunikasikan, dan
3. bagaimana dikomunikasikan
Dengan demikian, terdapat tiga elemen kunci dalam protokol, yakni sebagai
berikut.
1. Sintaks, yaitu struktur atau format data yang dikomunikasikan.
2. Semantik, yaitu mengartikulasikan setiap blok aliran bit, sebagaimana diketahui
bahwa data akan dikomunikasikan sebagai serangkaian aliran bit 0 dan 1.
3. Waktu, yaitu berkaitan dengan kapan data harus dikirim dan seberapa cepat
dapat dikirimkan.

e. Standar Protokol
Standar protokol adalah suatu himpunan petunjuk yang mengatur bagaimana
sebuah hardware dan software yang dioperasikan dan (yang paling penting)
bagaimana hardware dan software tersebut dapat saling dihubungkan dengan
hardware dan software lainnya.
Standar protocol dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Standar protokol de facto, yaotu merupakan standar-standar protokol yang tidak
diadopsi oleh bangunan protokol standar.
2. Standar protokol de jure, yaitu merupakan standar protokol yang diadopsi oleh
bangunan protokol standar.
Standar protokol diperlukan karena adanya tiga alasan, yaitu:
1. Terdapat banyak vendor yang berbeda di seluruh dunia.
2. Seluruh peralatan dalam sebuah jaringan harus dapat berkomunikasi dengan
peralatan yang lainnya.
3. Awalnya setiap vendor akan membuat hardware/software untuk spesifikasinya
sendiri.

Standar yang diperlukan untuk perlatan jaringan meliputi lima hal sebagai berikut.
1. Kompatibilitas software dan bahasa (language),
2. Kompatibilitas antar muka (interface) elektrik hardware,
3. Kompatibilitas media,
4. Kompatibilitas sinyal komunikasi,
5. Standar format.

8
Beberapa organisasi yang mengembangkan standar yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. ITU (International Telecommunications Union)
2. ISO (International Standards Organization)
3. ANSI (American National Standards Institute)
4. EIA (Electronics Industries Association)
5. IEEE (Institute of Electrical & Electronics Engineers)
6. NIST (National Institute of Standards & Technology)
7. Standar GOSIP (Government Open Systems Interface Profile)
8. FCC (US Federal Communications Commission)
9. COS (Corporation for Open Systems)

f. Standar Internet
Dalam internet, tidak ada satupun organisasi agensi yang berperan
pertanggungjawabnya. Sekalipun demikian, beberapa perusahaan agensi (termasuk
pemerintah Amerika) telah memberikan standar dan kebijakan berkaitan dengan
internet. Beberapa organisasi yang dimaksud, antara lain sebagai berikut.
1. DoD NIC (Department of Defense Network Information Center), merupakan
salah satu organisasi yang berusaha mengumpulkan dan menyebarluaskan
informasi tentang protokol.
2. ISOC (Internet Society), merupakan organisasi swasta bertaraf internasional
yang telah mengembangkan kerja sama dan koordinasi untuk internet.
3. IAB (Internet Architecture Board), merupakan grup konsultan teknik untuk
perhimpunan Internet dan bertanggung jawab untuk memerintahkan
penyesuaian protokol TCP/IP.
4. IETF (Internet Engineering Task Force), merupakan organisasi yang
mengembangkan teknik protokol dan pengembangan internet.
5. IRTF (Internet Research Task Force), merupakan organisasi yang dikelola oleh
IRSG (Internet Research Sterring Group) dengan fokus melakukan penelitian
jangka panjang dalam hal: (1) protokol internet, (2) aplikasi-aplikasi internet,
(3) arsitektur internet, (4) teknologi internet.

9
g. Protocol Data Unit (PDU)
Protocol Data Unit (PDU) merupakan protokol untuk unit-unit data yang dikirim
melalui jaringan. PDU melakukan fragmentasi terhadap data dari para pemakai
internet yang akan dikirimkan menggunakan protokol. Dalam protokol meodel
TCP/IP atau OSI, informasi yang dikirimkan melalui media komunikasi dalam
jaringan akan ditambah PDU pada setiap lapis (layer) protokol.
h. Model Protokol Jaringan
Model struktur protokol jarngan membawa tugas yang sangat komplek menjadi
unit-unit yang lebih kecil. Struktur protokol dirancang dengan cara memecah
permasalahan komunikasi data ke dalam unit-unit yang lebih kecil. Saat ini terdapat
2 model protokol jaringan yang populer, yaitu OSI dan TCP/IP.

h.a Struktur Protokol Jaringan Model OSI


OSI adalah singkatan dari Open Systems Interconnection. OSI dikembangkan oleh
ISO (International Organization for Standardization). Dalam model struktur
protokol OSI, protokol dibagi ke dalam tujuh lapis layanan. Lapis (layer) layanan
dalam protokol model OSI adalah sebagai berikut.
a) Application layer
b) Presentation layer
c) Session layer
d) Transport layer
e) Network layer
f) Data link layer
g) Physical layer

10
h.b Struktur Protokol Jaringan Model TCP/IP
Struktur protokol model TCP/IP dikembangkan oleh DARPA (US Defense
Advanced Research Project Agency) untuk paket-paket yang dikirimkan melalui
jaringan ARPANET. TCP/IP digunakan sebagai protokol dalam jaringan internet.

Struktur protokol model TCP/IP terdiri atas 4 lapis protokol, yaitu sebagai berikut.
a) Application layer
b) Transport layer
c) Network layer (Internet Layer)
d) Physical layer (Network Interface Layer)

11
Operasi dalam protokol TCP/IP adalah memindahkan PDU sebagai data yang
dialirkan dari satu sistem ke sistem lainnya dalam jaringan sebagai paket-paket
data.

B. RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING

BAB I: PENDAHULUAN

1. Model Komunikasi
Inti dari sistem komunikasi adalah pertukaran data antara dua bagian. Contohnya
adalah pertukaran sinyal suara antara dua telepon melalui jaringan yang sama. Elemen-
elemen penting dari model adalah:
 Source (Sumber); alat ini menghasilkan data untuk ditransmisikan/dikirim;
 Transmitter; biasanya, data dihasilkan oleh sistem sumber tidak dikirim secara
langsung dalam bentuk yang mereka hasilkan.
 Transmission System (sistem transmisi); dapat berupa transmisi satu arah (sistem
radio) atau dua arah (jaringan telkom).
 Receiver (penerima); menerima sinyal dari sistem transmisi dan mengubahnya
kedalam bentuk yang dapat dimengerti oleh alat tujuan.
 Destination (tujuan); penerima data yang datang dari alat penerima (receiver).
Tugas pertama, transmision system utilization, adalah membuat agar penggunaan
sistem komunikasi dan peralatannya dapat digunakan secara efisien.
Sistem komunikasi data akan menghubungkan alat satu dengan lainnya, hal ini
membutuhkan alat yang mampu berkomunikasi dengan keduanya yang disebut interfacing.
Agar komunikasi berjalan satu dengan yang lainnya sering kali digunakan satu signal yang

12
sengaja dibangkitkan agar dapat dimengerti oleh peralatan lainnya, alat pembangkit sinyal
ini disebut signal generation.
Berikutnya, addressing and routing, digunakan untuk penyampaian data ke lokasi
tujuan, sebab dengan adanya addressing maka paket data akan dikirim ketujuannya
melewati beberapa node yang ada dalam jaringan, konsep pencarian alamay ini dikenal
dengan nama routing.
Recovery adalah sebuah konsep yang jelas dari pengkoreksian kesalahan. Teknis
Recovery dibutuhkan dalam situasi pertukaran informasi, seperti transaksi database atau
transfer file, adalah gangguan terjadinya suatu kesalahan didalam sistem. Message
formating harus dilakukan dengan persetujuan antara dua pihak sebagai bentuk data yang
ditukar atau ditransmisi. Security (keamanan) dalam sistem komunikasi data menjadi
penting pada sistem komunikasi yang besar seperti LAN, WAN yang mana agar data yang
dikirim tidak mudah dapat ditangkap oleh lainnya.
2. Komunikasi Data
Sinyal yang bergerak di saluran transmisi akan melemah karena adanya redaman di
tiap bagian tertentu sehingga perlu adanya penguatan agar signal tersebut sampai di bagian
penerima (receiver). Penerima akan mencoba membaca data yang diterima apakah masih
dapat diinterpretasikan atau tidak, jika dapat terbaca maka signal akan dikembalikan ke
bentuk signal digital agar komputer penerima mampu menampung data yang masuk dan
dapat dimengerti. Jika ada data yang salah ataupun tidak dimengerti maka kewajiban
pengirim untuk mengirim ulang datanya, sehingga akhirnya konsep “free error” yang
dilihat user akan terjadi.
3. Jaringan Komunikasi Data
Dalam bentuk sederhana, komunikasi data mengambil tempat antara data alat yang
secara langsung dihubungkan oleh media komunikasi.
Ada dua kategori utama dalam jaringan komunikasi, yang dapat diklasifikasikan
sebagai “Wide Area Networks” (WANs) dan “Local Area Networks” (LANs).
Wide Area Networks
Wide Area Network dipakai secara umum sebagai alat untuk mengatasi
jarak geografis yang luas, memakai jaringan publik seperti telepeon, atau jaringan
data paket dan lainnya agar dapat terjadi hubungan komunikasi walaupun jarak
jauh. Secara khusus WANs terdiri dari sejumlah switching node untuk mencapai
tujuannya.

Jaringan Switch (Circuit Switch)


Dalam jaringan switch, jalur komunikasi dapat tersambung memalui banyak
switching node berdasarkan alur yang telah ditentukan di masing-masing switching
node sampai ke tujuan. Alur yang telah berbentuk akan membuat saluran terhubung

13
dari sumber ke tujuan secara “dedicated” sehingga terbentuk jalur “link” untuk
berkomunikasi Link yang telah terbentuk ini disebut “logical channel”, link akan
terputus jika komunikasi telah selesai. Konsep ini dipakai pada jaringan telepon.

Jaringan Paket (Packet Switching)


Pendekatan yang justru berbeda adalah dalam penggunaan jaringan paket.
Dalam kasus ini, tidak penting terbentuk dedicated link antara sumber dengan
tujuan. Pada sistem jaringan paket data dikirim keluar sumber dalam bentuk paket-
paket kecil.

Frame Relay
Jaringan paket switching telah dikembangkan pada waktu, di mana fasilitas
transmisi digital jarak jauh masih memiliki tingkat kesalahan yang cukup tinggi
bila dibandingkan dengan kondisi saat ini. Sehingga diperlukan biaya yang cukup
besar untuk memperbaiki tingkat kesalahan yang ada pada jaringan paket switch.
Biaya tersebut tidak lain adalah penambahan biaya karena penambahan data bit
untuk pendeteksian kesalahan juga pada node intermidiate untuk memperbaiki
kesalagan yang terjadi.

ATM
Asyncronous Transfer Mode (ATM), sering juga disebut sebagai cell relay
adalah penggabungan dari semua pengembangan circuit switch dan jaringan data
paket selama lebih dari 25 tahun, ATM merupakan pengembangan dari frame relay.
Perbedaan paling mendasar antara frame relay dan ATM adalah frame relay
menggunakan variabel-length packet yang disebut frame.

ISDN dan Boardband ISDN


Perkembangan komunikasi dan teknologi komputer serta ditunjang dengan
permintaan pasar agar transmisi data lebih efisien, waktu proses yang cepat, dan
penyebarang informasi yang handal, mendorong para ahli untuk menciptakan
sistem komunikasi yang terpadu. ISDN merupakan jawaban atas kebutuhan
tersebut. ISDN (Integrated Service Digital Network) atau diterjemahkan dengan
sistem digital terpadu, bakal menjadi jaringan telekomunikasi publik yang
terorganisasi untuk menggantikan keberadaan jaringan telekomunikasi publik yang
ada dan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik dan memiliki banyak
variasi dengan berbagai kemungkinannya.

Jaringan Area Lokal


Sama seperti Wide Area Network, jaringan area lokal adalah jaringan yang
menyediakan hubungan komunikasi berbagai peralatan, sehingga peralatan yang ada

14
dalam jaringan mampu memberi dan menerima informasi dari perlatan lainnya yang
ada di dalam jaringan. Ada beberapa hal prnting yang menjadi perbedaan yang nyata
antara LAN dan WAN yaitu:
1. Jangkauan dari LAN kecil, khususnya untuk satu gedung atau satu area,
sedangkan WAN memiliki jangkauan yang luas (tidak hanya satu area).
2. Biasanya LAN dimiliki oleh organisasi yang sama dimana ia akan
menghubungkan satu peralatan ke peralatan lainnya, sedangkan pada WAN
tidak dimiliki oleh satu organisasi saja tetapi mementingkan kesamaan jaringan.
3. Tingkat kepadatan data pada LAN sangat besar, sedangkan pada WAN tidak
begitu besar.

4. Protokol dan Arsitektur Protokol


Ketika komputer, terminal, dan/atau peralatan data prosessing melakukan proses
pertukaran data (komunikasi data), sebenarnya banyak langkah yang terjadi, melebihi apa
yang kita bayangkan sebelumnya. Baik secara langsung ataupun lewat jaringan telepon.
Tetapi kenyataannya ternyata lebih dari sekedar pembentukan link antar komputer. Secara
umum hal yang dilakukan oleh komputer pada waktu akan berkomunikasi adalah:
1. Sumber harus mengaktifkan jalur komunikasi ke tujuannya, atau memberi informasi ke
jaringan bahwa ia akan berkomunikasi dengan komputer yang ada di dalam jaringan
(memberi identitas komputer yang dituju).
2. Sumber harus mengetahui bahwa komputer tujuannya siap untuk menerima bahkan
mampu memperbaiki data yang salah.
3. Ketika file dikirim dari sumbernya, maka penerima akan mampu menampung dan
mengendalikan sistem penerimaannya secara tepat sesuai dengan urutan datanya.
4. Jika format data komputer sumber ternyata tidak sama dengan komputer tujuan maka
salah satu dari keduanya harus menjadi penerjemah atau melakukan konversi sehingga
dapat dimengerti oleh keduanya.
Protokol digunakan untuk berkomunikasi antara entitas dalam sistem yang berbeda.
Pada umumnya, entitas adalag segala sesuatu yang mempunyai kemampuan mengirim atau
menerima informasi. Protokol didefinisikan sebagai kumpulan aturan yang telah
diorganisasikan dengan baik agar dua entitas dapat melakukan pertukaran data dengan
keandalan yang tinggi.
Kunci pokok suatu protokol adalah:
 Syntax
 Semantics
 Timing

Protokol Model Tiga Layer


Pada pengertianyang umum komunikasi dapat dikatakan meliputi tiga bagian
besar yaitu user aplikasim komputer, dan jaringan. Untuk itu komputer

15
dihubungkan ke jaringan, dan data akan dapat dipindahkan oleh jaringan dari satu
komputer satu ke yang lainnya. Dengan konsep ini, maka urutan tugas komunikasi
data dapat dibagi ke dalam tiga lapisan independen yaitu:
 Network Access Layer (Lapisan akses jaringan)
 Transport Layer (Lapisan transportasi)
 Application Layer (Lapisan aplikasi)

Network Access Layer (Lapisan akses jaringan) menitik beratkan pada


pertukaran data antar komputer dan jaringan dimana komputer tersebut berada.
Komputer yang berperan sebagai pengirim harus memberi tahu jaringan alamat dari
komputer yang akan dituju, sehingga jaringan akan meneruskan data ke tujuannya.
Setiap pertukaran data umumnya menghendaki data tersebut tanpa kesalahan,
yaitu data tiba di tujuan sama seperti data yang dikirim. Untuk itu perlu adanya
pengelompokan kerja pertukaran data di dalam jaringan sehingga data tersebut
terjamin keutuhannya, agar ini terlaksana maka dibuatkan satu layer khusus untuk
mekanisme pertukaran data ini yang disebut transport layer.
Akhirnya aplikasi layer berisi logika yang dibutuhkan untuk mendukung
bermacam-macam aplikasi user. Untuk setiap tipe aplikasi yang berbeda seperti
transfer file, module terpisah dibutuhkan yang khusus untuk aplikasi tersebut.
Informasi yang disimpan pada header transport adalah:
 SAP Tujuan.
 Sequence number.
 Error Ditection Code.
Langkah selanjutnya adalah proses perpindahan data dari transport layer ke
Network layer. Operasi ini membutuhkan informasi kontrol, maka protokol
network akses menambahkan header network akses pada PDU.

TCP/IP Protocol Arsitektur


Dua jenis protokol arsitektur telah banyak digunakan sebagai dasar dari semua
komunikasi data yang standard yaitu TCP/IP dan Model OSI.
Protokol ini (TCP/IP) merupakan kumpulan protokol yang banyak dikeluarkan
pemakai internet (IAB = Internet Activities Board). Tidak ada standard yang pas
untuk TCP/IP seperti halnya protokol OSI, tetapi walaupun demikian TCP/IP
dibangun dari standard dasar yang mempunyai 5 layer sebagai berikut:
 Application layer
 Host to host, or transport layer
 Internet layer
 Network access layer
 Physical layer

16
OSI (Open System Interconnection)
Model Open System Interconnection (OSI) dikembangkan oleh Internasional
Standard Organization sebagai model untuk merancang komunikasi komputer dan
sebagai kerangka dasar untuk mengembangkan protokol lainnya. OSI terdiri dari
tujuh layer, dan standard OSI telah diterima di industri komunikasi yang mana
dipakai untuk mengatur karakteristik, elektrik dan prosedur dari perlengkapan
komunikasi. Ketujuh layer tersebut adalah:
 Application
 Presentation
 Session
 Transport
 Network
 Data Link
Perancangan OSI berasumsi bahwa model dan protokol ini akan mendominasi
komunikasi komputer. Perancang Model OSI sudah mengubah prioritas
pengimplementasian protokol agar mampu mengatasi dan menggantikan protokol
model TCP/IP. Sebagai laternatif lain, TCP/IP kembali mendominasi.

5. Standarisasi
Sudah sejak dulu standar industri komunikasi diperlukan untuk mengontrol
keadaan fisik, teknik, dan karakteristik prosedur dari peralatan komunikasi. Standarisasi
diperlukan sebab:
 Standar diperlukan agar pasar dan pemakai komputer dapat menggunakan software
ataupun peralatan yang sama untuk berbagai jenis komputer.
 Dengan adanya standarisasi maka para vendor akan menjaga kwalitas produksinya
sesuai dengan standard yang ada agar produksi masal dapat dilakukan sehingga
membuat harga menjadi murah.
Tetapi dengan adanya standarisasi akan membuat beberapa kelemahan yaitu:
 Standarisasi menyebabkan kurang fleksibel dalam sisi teknologi
 Terlalu banyak standarisasi untuk hal-hal yang sama.

6. Aplikasi Komunikasi Data


Aplikasi yang dapat diterapkan pada sistem komputer dengan menggunakan
fasilitas komunikasi data mempunyai metoda yang berbeda-beda, beberapa jenis yang
umum digunakan adalah:
a. BATCH
Sistem pengolahan data dimana data yang akan diproses dikumpulkan terlebih
dahulu untuk suatu jangka waktu tertentu baru kemudian data tersebut diproses
sekaligus.
b. REAL TIME

17
Sistem pengolahan data dimana data yang masuk langsung di proses oleh komputer,
sistem ini mempunyai respons yang sangat cepat.
c. TIME-SHARING
Sistem pengolahan data dimana sebuah komputer digunakan oleh satu atau lebih
pemakai yang independen pada saat yang bersamaan.
d. INTERACTIVE
Sistem pengolahan data yang memungkinkan pemakai mengadakan komunikasi
langsung dengan komputer, kadang-kadang sistem ini disebut juga sebagai sistem
online.
e. Aplikasi yang menggunakan sensor
Aplikasi ini dipakai pada sistem yang memerlukan informasi dari sensor untuk
dikirimkan ke pusat komputer untuk diproses.
f. Electronic Mail
User dapat mengirimkan informasi ke tujuannya lewat jaringan komputer. Aplikasi
ini sebagai pengganti sistem pos yang ada.

7. Parameter Sistem Komunikasi Data


Jika kita akan menentukan kwalitas komunikasi data, maka perlu diperhatikan
beberapa parameter yang bisa dipakai sebagai acuannya, yaitu:
1. TRIB (Transfer Rate Of Information Bits)
Merupakan satuan dasar untuk pengukuran banyaknya informasi yang diterima
ditempat tujuan.
2. RER (Residual Error Rate)
RER digunakan untuk menyatakan perbandingan antara banyaknya informasi yang
diterima dengan salah ataupun informasi yang tidak diterima ditempat tujuan
terhadap banyaknya informasi yang dikirim.
3. BER (Bit Error Rate)
Merupakan berapa bit kesalahan yang terjadi terhadap sejumlah bit yang
dikirimkan.
4. CHANNEL THROUGHPUT
Merupakan suatu perbandingan yang menyatakan efisiensi dari pada pengiriman
data.
5. RELIABILITAS
Menyatakan kemungkinan suatu alat untuk bekerja dengan baik pada selang waktu
tertentu atau untuk sejumlah pemakain tertentu.
6. AVAILABILITAS
Menyatakan bagian dari suatu periode dimana sistem komunikasi data tersebut
dapat berfungsi dengan baik.

18
7. CHANNEL TRANSFER DELAY (PROPAGATION DELAY)
Waktu yang dibutuhkan oleh SIGNAL untuk bergerak dari stasiun pengirim ke
stasiun penerima pada saluran komunikasi.
8. TURNAROUND TIME
Waktu yang dibutuhkan untuk mengirim informasi dan kembali lagi (waktu bolak
balik).
9. CHANNEL ESTABLISHMENT TIME
Waktu yang dibutuhkan pada sistem saluran PSTN (Post Switched Telephone
Network)/Dial Line untuk membentuk hubungan antara stasiun pengirim dan
stasiun penerima.

19
BAB III
PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN BUKU
Di kedua buku ini terdapat materi yang sama. Yaitu materi Jaringan dan Komunikasi
Data. Dengan demikian penulis mengambil beberapa kelebihan dari buku utama, yaitu:
1. Isi materi lengkap dan jelas. Pemaparan materi juga sangat jelas dan saling
berkesinambungan dengan sub-sub materi yang lainnya.
Materi yang diambil pada Bab 2: Dasar Komunikasi Data dan Jaringan memuat sub
bab yang berkaitan satu sama lain, yaitu: (1) Komunikasi, (2) Kategori Komunikasi
Data, (3) Internet, (4) Protokol, (5) Standar Protokol, (6) Standar Internet, (7) Protocol
Data Unit, dan (8) Model Protokol Jaringan

2. Penggunaan Bahasa dalam buku ini juga sangat baik sehingga pembaca dapat
memahami apa isi buku dan materi yang dibahas.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang biasa dipakai sehari-hari. Sehingga
pembaca dapat memahami dengan baik isi buku tersebut. Penggunaan kata dalam
bahasa Inggris disertai dengan artian dalam kurung atau sebaliknya.
Contohnya seperti pada buku Komunikasi Data dan Jaringan Komputer halaman 18
pemakai (user), hardware (perangkat keras), dan troughput beserta dengan artiannya.

3. Terdapat beberapa gambar sebagai penjelasan dari contoh yang dituliskan.


Dalam buku ini disajikan diagram, gambar sebagai penjelasan contoh yang ada.
Misalnya pada buku Komunikasi Data dan Jaringan Komputer, terdapat gambar
penjelasan Hubungan Antar Organisasi yang Menangani Internet, Urutan proses
penyusunan standar untuk Internet, Lapis Layanan dalam struktur Protokol Model
OSI/ISO dan Lapis Layangan dan Lingkungannya dalam protokol model OSI.

4. Penulisan singkatan dan nama perusahaan tepat dengan dicetak miring (italic).
Contohnya sebagai berikut:

20
B. KELEMAHAN BUKU
Terdapat juga beberapa kelemahan didalam buku tersebut, yakni:
1. Beberapa peletakan titik dan koma yang masih kurang tepat.
Peletakan titik koma yang saya temukan adalah pada halaman 17 buku Komunikasi
Data dan Jaringan Komputer. Tidak ada titik yang mengakhiri kalimatnya. Apabila
memungkinkan, penulis buku bisa membubuhkan koma diakhir point.

2. Penggunaan huruf kapital yang belum tepat.


Dalam buku ini masih terdapat beberapa kalimat acak yang tidak diawali dengan huruf
kapital. Contohnya seperti ini:

21
Bisa kita lihat bahwa pada paragraf pertama, point yang dituliskan tidak diawali dengan
huruf kapital. Sementara pada paragraf kedua, point yang dituliskan diawali dengan
huruf kapital.
3. Penyusunan paragraf pada kedua buku ini juga kurang rapi karena awalan paragraf
tidak menjorok kedalam. Pembaca mungkin akan kesulitan membedakan paragraf satu
dan yang lainnya.
Contohnya:

22
C. SARAN DARI PENYUSUN CRITICAL BOOK REPORT
Saran yang dapat penulis sampaikan pada kegiatan mengkritisi buku ini adalah
dikarenakan buku ini terbitan lama ada baiknya bila kedua buku ini direvisi kembali
kemudian di cetak dengan versi terbaru dengan cover yang lebih menarik. Beberapa
pembaca biasanya terlebih dahulu meihat cover (sampul) dari suatu buku sebelum
membaca isi materi pada buku.

23
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari hasil kritisi buku ini adalah buku ini sudah baik dan
dapat dijadikan sebagai referensi penelitian. Waalaupun masih ada beberapa kekurangan
dalam buku ini. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, beberapa kelebihan
dari buku utama, yaitu:
1. Isi materi lengkap dan jelas. Pemaparan materi juga sangat jelas dan saling
berkesinambungan dengan sub-sub materi yang lainnya.
2. Penggunaan Bahasa dalam buku ini juga sangat baik.
3. Terdapat beberapa gambar sebagai penjelasan dari contoh yang dituliskan.
4. Penulisan singkatan dan nama perusahaan tepat dengan dicetak miring (italic)
Beberapa kelemahan yang ditemukan adalah sebagai berikut:
1. Beberapa peletakan titik dan koma yang masih kurang tepat.
2. Penggunaan huruf kapital yang belum tepat.
3. Penyusunan paragraf pada kedua buku ini juga kurang rapi karena awalan paragraf
tidak menjorok kedalam.

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber
yang dimiliki oleh penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan critical buku ini menjadi lebih baik. Penulis menyarankan
untuk pengarang menambahkan gambar-gambar dengan beberapa warna agar dapat
menarik minat pembaca dari semua kalangan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Lukas, Jonathan. (2006). Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutanta, Edhy. (2005). Komunikasi Data dan Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

25
LAMPIRAN

BUKU UTAMA

26
BUKU PEMBANDING

27

Anda mungkin juga menyukai