Anda di halaman 1dari 27

CRITICAL BOOK REPORT

DISUSUN OLEH :

NAMA : DESNIA MAGDALENA NAINGGOLAN

NIM : 4183111087

KELAS : PSPM B 2018

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGEAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan dan rahmat,
sehingga tugas ini dapat penulis selesaikam. Laporan ini disusun atas dasar tugas
Critical Book Report mata kuliah GEOMETRI ANALITIK .

Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk pemenuhan tugas mata
kuliah Geometri Analitik. Semoga dengan adanya tugas ini dapat bermanfaat
untuk penulis dan pembaca dimasa yang akan datang.

Penyusun menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas ini masih


jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang
membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan tugas ini. Semoga
para pembaca mendapatkan informasi dari tugas ini dan dapat bermanfaat untuk
penulis dan juga pada para pembaca sekalian.

Medan, Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Buku yang Dikritisi............................................................................................3
2.2 Ringkasan Buku.................................................................................................3
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku.....................................................................22
BAB IV............................................................................................................................23
KESIMPULAN................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan......................................................................................................23
3.2 Saran................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geometri adalah cabang ilmu tertua dalam Matematika, yang merupakan


studi tentang geometris, seperti segitiga, lingkaran, oval, persegi, persegi panjang,
jajaran genjang, belah ketupat, bola, kerucut, silinder, piramida, prisma, belahan
dll. Mempelajari geometri menyediakan banyak keterampilan dasar dan
membantu untuk membangun kemampuan berpikir logika, penalaran analitis dan
pemecahan masalah. Geometri dimulai dari istilah-istilah yang tidak
terdefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, postulat-postulat dan
selanjutnya teorema-teorema. Geometri memungkinkan kita untuk memahami
ruang dalam sebuah kehidupan nyata yang membantu siswa dalam memahami
konsep-konsep yang lebih baik. Geometri memiliki banyak praktek penggunaan,
dari yang paling dasar sampai perkembangan teknologi yang semakin
berkembang.

Geometri disebut sebagai ilmu praktis dan berhubungan dengan formula


yang berbeda dari luas, panjang dan volume. Luas lingkaran, keliling, dan volume
silinder adalah beberapa konsep dasar topik Geometri. Dengan proses belajar ini,
siswa dapat memahami sudut akut, segitiga, persegi panjang, sudut tumpul, angka
bujursangkar dan banyak hal lain yang relevan secara mendalam. Geometri
ditemukan di mana-mana, dalam seni, arsitektur, teknik, olahraga, survei tanah,
astronomi, ruang, alam, patung, mesin, robot, mobil dll, dan karena itu menjadi
penting untuk memahami pendekatan dasar perlunya geometri dalam kehidupan
nyata .
1.2 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami konsep geometri analitik setelah melakukan
Critical Book Report.
2. Mampu mengkritisi buku pegangan pada mata kuliah Geometri Analitik
3. Mampu melakukan kritikan buku setelah melakukan Critical Book Report.
4. Mampu menyelesaikan beberapa soal geometri analitik setelah melakukan
Critical Book Report.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Buku yang Dikritisi


1) Buku I
Judul : Pengantar Geometri Analitik
Pengarang : - Dr. Yulita Molliq Rangkuti, M.Sc.
- Ahmad Landong, S
Penerbit : Perdana Publishing
ISBN : 978-602-6462-78-7
Kota Terbit : Medan

2.2 Ringkasan Buku


 BAB I IRISAN KERUCUT
A. Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama
terhadap satu titik tertentu. Titik tertentu disebut pusat lingkaran. Jarak yang
sama disebut jari-jari lingkaran.

Menentukan Persamaan Lingkaran

1. Persamaan Lingkaran dengan Pusat O(0,0) dan Jari-jari r

Perhatikan gambar di bawah ini

Persamaan dalam x dan y yang memenuhi pada Gambar di samping adalah :

x2 + y2 = r2

P(x,y)
r
X
Kedudukan titik P(x,y) terhadap lingkaran dapat terletak pada, di dalam, ataupun
di luar limgkaran.

a. Jika titik P(x,y) terletak pada lingkaran, maka berlaku x 2 + y2 = r2.


b. Jika titik P(x,y) terletak di dalam lingkaran, maka berlaku x 2 + y2 < r2.
c. Jika titik P(x,y) terletak di luar lingkaran, maka berlaku x 2 + y2 > r2.

2. Persamaan Lingkaran dengan Pusat (a, b) dan Jari-jari r

P(x,y)
r (x – a)2 + (y – b)2 = r2
b

O a X

3. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran

Jika bentuk persamaan lingkaran (x – a)2 + (y – b)2 = r2 kita jabarkan menjadi


suku-suku yang paling sederhana, maka kita peroleh bentuk sebagai berikut :

(x – a)2 + (y – b)2 = r2

x 2 – 2ax + a2 + y 2 – 2by + b2 = r2

x 2 + y 2 – 2ax – 2by + a2 + b2 = r2

x 2 + y 2 – 2ax – 2by + a2 + b2 - r2 = 0

atau ditulis :

x 2 + y 2 + Ax + By + C = 0

Dengan :

1 1
1) Pusat lingkaran P(- 2 A, - 2 B)
1 1
2) Jari-jari lingkaran r = √ ( A )2 +( B )2 −C
2 2

Persamaan Garis Singgung Lingkaran

1. Persamaan Garis Singgung Melalui Titik Pada Lingkaran dengan Pusat (0,0)

Jika diketahui titik P(x1,y1) terletak pada lingkaran x2 + y2 = r2 maka persamaaan


garis singgung di titik P(x1,y1) adalah :

x1. x + y1. y = r2

Persamaan Garis Singgung Melalui Titik Di Luar Lingkaran

Persamaan garis singgung melalui titik di luar lingkaran O(0, 0) adalah :

y = mx  r √ m2+1

Persamaan Garis Singgung Pada Lingkaran dengan Pusat (a,b) dan bergradien m

Persamaan garis singgung pada lingkaran dengan pusat (a,b) dan bergradien m
dirumuskan sebagai berikut :
y - b = m(x – a)  r √ m2+1
Persamaan Garis Singgung Persekutuan Luar dan Dalam
1. Garis Singgung Persekutuan Luar (Sl)

Panjang garis singgung persekutuan luar (Sl) antara dua lingkaran yang jari-jarinya
R dan r dengan R > r, serta jarak antara kedua pusat lingkaran adalah d yaitu :

Sl =

√ d 2−( R−r )2

B. ParaBola
Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang jaraknya ke satu titik tertentu
sama dengan jaraknya ke sebuah garis tertentu (direktriks).

Persamaan Parabola
1. Persamaan Parabola dengan Puncak O(0,0)

Perhatikan gambar berikut ini !


Untuk parabola yang berpuncak di P(, ) dan terbuka ke kiri persamaannya adalah :

(y - )2 = -4p(x - )
Keterangan :

- titik puncak P(, )


- titik fokus F( - p, )
- direktriks x =  + p
- persamaan sumbu simetri : y = 

Untuk parabola yang berpuncak di P(, ) dan terbuka ke atas persamaannya adalah :

(x - ) 2 = 4p(y - )
Keterangan :

- titik puncak P(, )


- titik fokus F(,  + p)
- direktriks y =  - p
- persamaan sumbu simetri : x = 

Untuk parabola yang berpuncak di P(, ) dan terbuka ke bawah persamaannya adalah :

(x - ) 2 = -4p(y - )
Keterangan :

- titik puncak P(, )


- titik fokus F(, - p)
- direktriks x =  + p
- persamaan sumbu simetri : x = 

C. Elips
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua titik
tertentu mempunyai nilai yang tetap.
Kedua titik tersebut adalah titik focus / titik api.

Persamaan Elips
1. Persamaan Elips dengan Pusat O(0,0)

Perhatikan gambar di bawah ini !


1. Persamaan Elips dengan Pusat (,)

2 2
( x−α ) ( y−β )
+ =1
a2 b2
Keterangan:
- Pusat (, )

- Puncak A1( + a, ) dan A2( - a, )

- Fokus F1( + c, ) dan F2( - c, )

- Sumbu simetri x =  dan y = 

- Sumbu panjang = 2a dan sumbu pendek = 2b


a2

- Direktriks : x =  c

c
- Eksentrisitas : e = a
2 2
( x−α ) ( y−β )
+ =1
b2 a2 merupakan persamaan elips dengan pusat (, ) yang
sumbu panjangnya 2b dan sejajar sumbu Y sedang sumbu pendeknya 2a dan
sejajar sumbu X.

D. HiperBola
Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang selisih jarak titik itu terhadap
dua buah titik tertentu mempunyai nilai yang tetap. Kedua titik tertentu itu
disebut fokus dari hiperbola.
2. Persamaan Hiperbola dengan Pusat (,)

2 2
( x−α ) ( y −β )
− =1
a2 b2
Keterangan:
- Pusat (, )

- Titik puncak A1( + a, ) dan A2( - a, )

- Fokus F1( + c, ) dan F2( - c, )

- Sumbu utama y =  dan sumbu sekawan x = 

a2

- Direktriks : x =  c

c
- Eksentrisitas : e = a

b
±
- Asymtot : (y - ) = a (x - )
2 2
( y−β ) ( x−α )
− =1
a2 b2 merupakan persamaan hiperbola dengan pusat (, )
dan sumbu utama sejajar sumbu Y.

 BAB II KOORDINAT POLAR


Relasi Koordinat Polar dan Koordinat Sudut-siku
Pada pernyataan posisi satu titik P[xP,yP] pada sistem koordinat sudut-siku
terdapat hubungan
θ= sinP ry ; θ = cosP rx (9.1)
dengan r adalah jarak antara titik P dengan titik-asal [0,0] dan θ adalah sudut yang
dibentuk oleh arah r dengan sumbu-x, seperti terlihat pada Gb
Dalam koordinat polar, r dan θ inilah yang digunakan untuk menyatakan posisi
titik P. Posisi titik P seperti pada Gambar dituliskan sebagai P[r,θ].
Persamaan Kurva Dalam Koordinat Polar
Kita telah melihat persamaan lingkaran berjari-jari c berpusat di O[a,b] dalam
koordinat sudut-siku, yaitu
 BAB III IRISAN KERUCUT PADA DIMENSI TIGA
3.1. Silinder

Silinder adalah permukaan yang terdiri dari semua baris yang : terletak
sejajar dengan garis yang diketahui dalam ruang dan melewati bidang
melengkung yang diketahui. Kurva yang dimaksud adalah kurva pembangkit
untuk silinder. Berdasarkan definisi ini, dapat dikatakan bahwa silinder adalah
suatu bidang lengkung. Bidang lengkung ini merupakan himpunan garis
lurus/himpunan titik-titik yang memenuhi syarat syarat tertentu. Setiap garis pada
bidang lengkung suatu silinder,  yang sejajar dengan garis lurus yang telah
ditentukan, dinamakan elemen (element)  sillider.

Teorema berikut ini, dapat digunakan untuk mengidentifikasi bidang lengkung


silidrik tertentu dari persamaannya.

Teorema Jika sebuah persamaan terdiri atas dua atau tiga variabel x,


y, atau z, grafik di   adalah sebuah silinder yang memiliki unsur-unsur sejaran
dengan:
§  Sumbu x jika persamaan hanya memuat variabel y dan z,
§  Sumbu y jika persamaan hanya memuat variabel x dan z,
§  Sumbu z jika persamaan hanya memuat variabel x  dan y

a. Persamaan Silinder
Untuk pembahasan selanjutnya, koefisien yang memuat perkalian dua buah
variable (D, E, F) pada persamaa (4*) adalah nol, sehingga persamaan menjadi
Ax2 +By2 +Cz2 +Gx +Hy +Iz +J =0 … (5*), dengan maksud untuk mengurangi
tingkat kesulitan yang dihadapi. Jika pada persamaan (5*) hanya memuat dua
variabel saja maka persamaan yang berbentuk :
Ax2 + By2 + Gx + Hy + J = 0 … (6*), atau
Ax2 + Cz2 + Hy + Iz + J = 0 … (7*), atau
By2 + Cz2 + Hy + Iz + J = 0 … (8*)
Maka persamaan (6*), (7*), dan (8*) merupakan persamaan silinder. Berikut ini
akan diberikan contoh-contoh persamaan silinder.
Contoh persamaan silinder
·        y2 - z  = 0
·        x2 + y2 – 9  = 0
·        x2 + z2 = 16
·        z  = x2 
3.2. Ellipsoida ( ellipsoid)
Definisi Jejak-jejak (traces) dari suatu bola pada setiap bidang koordinat
merupakan lingkaran. Suatu bidang lengkung tertentu (bidang lengkung tertutup),
yang mempunyai sekurang-kurangnya satu trace berupa ellips, dinamakan
ellipsoida.           

Persamaan ellipsoida
Bentuk umum persamaan ellipsoida adalah Ax2+By2+Cz2+Gx+Hy+Iz+J=0
, dengan sekurang-kurangnya satu dari A, B, C tidak sama dengan yang lain dan
hasil perkalian dua koefisien ini adalah bilangan positif.. Jika G, H, dan I
semuanya nol, maka persamaan menjadi Ax2+By2+Cz2+J=0 . Grafik
dari persamaan ini, merupakan ellipsoida yang mempunyai pusat titik asal (origin)
dan sumbu simetri sb. X, sb, y, dan sb.z.
Contoh persamaan elipsoida
·          x2 + 2y2  + 4z2 – 9  = 0
·         2x2 + 5y2  + 5z2 – 4x + 6y -16  = 0
·         2x2 + 4y2  + 2z2 – 4x + 6y – 8 z - 25  = 0
3.3. Paraboloida

Definisi Grafik dengan persamaan  adalah sebuah paraboloida yang


berpuncak di O (0,0).           

  Contoh persamaan paraboloida


·          x2 + 2y2   – z  = 0
·          2x2 + 5z2 – 6y   = 0
·          4y2  + 2z2 – 4x  - 25  = 0
 
3.4. Hiperboloida (hyperboloid)
Definisi        
Grafik dengan persamaan   adalah hiperboloid satu daun dengan sumbu mayor
sumbu z.
Grafik dengan persamaan   adalah hiperboloid dua daun dengan sumbu mayor
sumbu z.
Grafik dengan persamaan  adalah sebuah hiperbolic paraboloid.
Grafik dengan persamaan  adalah kerucut dengan sumbu mayor adalah sumbu z.

Persamaan hiperboloida
Bentuk umum persamaan ellipsoida adalah Ax2 +  By2 + Cz2 +Gx + Hy + Iz + J =
0, dengan sekurang-kurangnya satu dari  hasil perkalian dua koefisien x2, y2,
z2 adalah bilangan negatif..
Contoh persamaan hiperboloida
·         x2 + 2y2  - 4z2 – 9  = 0
·         -2x2 + 5y2  + 5z2 – 4x + 6y -16  = 0
·         2x2 - 4y2  +  8 z   = 0

 BAB IV SILINDER DAN BOLA KOORDINAT


4.1.1. Koordinat Silinder
Kita peroleh koordinat silinder untuk ruang dengan mengkombinasikan
bidang-xy dengan sumbu –z. Definisi Koordinat silinder mempersembahkan titik
P dalam ruang dengan pasangan berurut (r,θ,z) dimana : r dan θ adalah
koordinat polar untuk proyeksi secara vertical P pada bidang –xy dan z adalah
koordinat vertical persegi panjang
4.1.2. Koodinat Bola
Koordinat bola menempatkan titik dalam ruang dengan sudut dan jarak. Definisi
Koordinat bola merupakan titik P dalam ruang dengan pasangan berurut ( ρ,∅ , θ)
dimana :
 ρ adalah jarak dari P ke titik asal
 ´ dengan sumbu –z positif (0 ≤ ∅ ≤ π )
∅ adalah sudut OP
 θ adalah sudut dari koordinat silinder

Persamaan terhadapckoordinat bola dan koordinat silinder


r =ρ sinΦ , x=r cos θ=ρ sin ϕ cos θ , z=ρ cos Φ ,
y=r sin θ=ρ sin Φ sin θ ,

ρ=√ x 2 + y 2 + z 2=√ r 2+ z2
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Buku
a. Kekurangan
- Pada bukku ini banyak kesalahan penegtikan pada huruf dan angka.
- Ada bebebrapa soal yang tidak dapat di selesaiakan, dan kemungkinan soal
soal tersebut salah.
- Dalam mencari jawaban dari soal yang ada buku Pengantar Geometri
Analitik langsung menggunakan angka, padahal seharusnya untuk mencari
sebuah formula atau persamaan harus menggunakan pemisalahn (huruf).
- Dari beberapa rumus atau persamaan Tidak paparkan dan dijelaskan cara
mencari rumus atau persamaan tersebut
- Tingkat analisis soal-soal latihan yang ada pada buku ini kurang dalam
Sehingga kurang mampu untuk mengasah kemampuan pembaca.

b. Kelebihan
- Penjelasan cara menggambar dalam masing-masing materi pada buku ini
sangat rinci, sehiingga pembaca mampu mengetahui materi dengan cepat.
- Buku ini memiliki materi yang bagus dan sangat ringkas, sehingga para
pembaca dimudahkan dalam membaca nya karna bentuk dari buku ini pun
sanagt efektif.
- Banyak menggunakan gambar dan tabel sehingga memudakan pembaca
untuk membaca buku tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Pembahasan materi di dalam buku Pengantar Geometri yang kita gunakan
sangat bagus namun masih terdapat beberapa kekurangan yang ada pada
buku. Tapi buku ini sudah sangat cocok digunakan pada saat bersama.Materi
yang disajikan juga cukup lengkap dan menggunakan beberapa gambar dan
tabel.
3.2 Saran
Bagi para pembaca akan lebih baik jika menggunakan buku ini selain
karna bentuknya yang efiisien, materi yang disajikan pun mudah sehingga
buku ini sangat cocok untuk dikalangan siswa dan mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Landong, Ahmad,dkk, 2017 ,Pengantar Geometri Analiti,Medan;Perdana Publishing

Suryani, Mulia, 2017, Buku Ajar Geometri Analitik, Sleman;Deepublish

Anda mungkin juga menyukai