Anda di halaman 1dari 29

CRITICAL BOOK REPORT

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


Dosen Pengampu:
Dra. Inayah Hanum, M.Pd

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
NAMA : 1. DESNIA MAGDALENA NAINGGOLAN (4183111087)
2. M. YUSRIL RAMADHAN LUBIS (4183111082)
3. RENI SUSANTI BR. SIPAYUNG (4183311012)
KELAS : MATEMATIKA DIK B 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini dengan baik dan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia.
Dalam penulisan Critical Book Report ini, kami menyadari bahwa banyak kesalahan dan
kekurangan makalah ini. Oleh sebab itu, kami mohon maaf karena masih banyak kesalahan yang
perlu diperbaiki. Akhir kata kami ucapkan terimakasih semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.

Medan, April 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
C. MANFAAT PENULISAN
D. IDENTITAS BUKU
BAB II: RINGKASAN ISI BUKU
A. RINGKASAN BUKU UTAMA
B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING
BAB III: KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
A. KELEBIHAN BUKU
B. KEKURANGAN BUKU
BAB IV: PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Laporan resensi buku bukan adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi
buku, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita
mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan bagaimana
isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap
suatu bidang kajian tertentu. Sehingga laporan resensi buku merupakan suatu proses yang
dilakukan untuk mencari kelebihan dan kelemahan buku.
Materi yang akan dikritik mengenai model-model pembelajaran guna mengembangkan
profesionalisme guru dan inovasi pembelajaran. Diharapkan dengan adanya laporan resensi buku
ini, mahasiswa dapat menambah pemahaman tentang materi ini dan mampu berpikir lebih kritis
maupun sistematis, sehingga untuk kedepannya mahasiswa sebagai calon guru dapat
mengaplikasikan materi ini di lapangan atau setelah menjadi guru.

B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan Critical Book Report ini adalah sebagai berikut
1. Menganalisis buku, untuk mendapatkan kekurangan dan kelebihan suatu buku.
2. Membandingkan isi kedua buku yang telah dianalisis
3. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
C. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan Critical Book report ini, yaitu:
1. Menambah wawasan mahasiswa dalam mengkritik buku.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam membandingkan isi
kedua buku yang telah dianalisis.
3. Memperoleh informasi baru dari isi buku yang dianalisis.
D. IDENTITAS BUKU
a. Identitas Buku Utama
Judul buku : Pendidikan Bahasa Indonesia (Edisi Revisi)
Penulis : Drs. Sanggup Barus, M.Pd, dkk
Penerbit : Universitas Negeri Medan
Jumlah halaman : 110 halaman
Tahun terbit : 2020

b. Identitas Buku Pembanding


Judul Buku : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi
Penulis : Firman, S.Pd, M.Pd, dkk
Penerbit : Aksara Timur
Jumlah halaman : 158 halaman
Tahun Terbit : 2016
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

A. RINGKASAN ISI BUKU UTAMA


BAB I PENDAHULUAN
A. Kedudukan dan fungsi bahasa-bahasa di Indonesia
1. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun
bahasa Austronesia. Dalam hal ini, Bahasa Melayu itu sudah lama digunakan sebagai
Lingua Franca ‘bahasa perhubungan’ di nusantara ini pada zaman Sriwijaya dan
Majapahit. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa melayu dikenal sebagai
bahasa sehari-hari yang sering dinamai dengan istilah melayu pasar. Bahasa Melayu
pasar sangat mudah dimengerti, ekspresif, memiliki toleransi kesalahan yang sangat
besar, dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan
para penggunannya.
Penamaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari peristiwa ikrar
Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, dalam rangkaian kegiatan kongres pemuda
kedua di Jakarta, butir ketiga ikrar sumpah pemuda berbunyi “Kami, putra dan putri
Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Soekarno tidak memilih
bahasanya sendiri, yaitu bahasa Jawa sebagai dasar bahasa Indonesia, tetapi beliau
memilih bahasa Indonesia yang didasarkan pada bahasa melayu yang dituturkan di
Riau.
Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat
penting karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa
Negara. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dilakukan pada 28
Oktober 1928, yaitu pada saat sumpah pemuda diikrarkan. Dalam kedudukannya
sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebangsaan
Nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu sebagai suku bangsa yang
berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, dan bahasa daerahnya, dan alat
komunikasi antar daerah dan antar budaya.
2. Bahasa Daerah
Bahasa Daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di Indonesia. Bahasa ini
jumlahnya sangat banyak dan digunakan menyebar diseluruh daerah di Indonesia.
Bahasa daerah berfungsi sebagai lambang kebanggaan daerah, lambang identitas
daerah, alat perhubungan didalam keluarga dan masyarakat daerah, dan sarana
pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia.
3. Bahasa Asing
Bahasa Asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa
Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa Asing mempunyai fungsi sebagai alat
perhubungan antarbangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern untuk pembangunan nasional.

B. Bahasa Indonesia Baku


1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku
Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan,
sturktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang
berpendidikan, seperti pejabat, ahli, dosen, dan sebagainya. Sedangkan bahasa non
baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur
kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang kurang
berpendidikan dan yang biasa beraktivitas dalam lingkungan tidak resmi.
2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
1. Pemersatu.
2. Penanda kepribadian.
3. Penambah Wibawa.
4. Kerangka acuan
3. Konteks Pemakaian bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku dipakai didalam beberapa konteks
1) Dalam komunikasi resmi, yaitu dalam surat menyurat resmi atau dinas,
pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instalansi resmi, perundang-
undangan, penamaan, dan peristilahan resmi.
2) Dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan karya ilmiah berupa
makalah skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian.
3) Dalam pembicaan didepan umum, yaitu ceramah, kuliah, dan khotbah.
4) Dalam pembicaan dengan orang yang dihormati, yaitu atasan dengan bawahan
didalam kantor, siswa dan guru dikelas atau disekolah, guru dan kepala sekolah
dipertemuan resmi, mahasiswa dan dosen di ruang perkuliahan.
Didalam konteks pertama dan kedua didukung oleh bahasa Indonesia baku tulis,
konteks kedua dan ketiga didukung oleh bahasa Indonesia baku lisan, diluar
konteks itu dipergunakan bahasa Indonesia nonbaku, atau bahasa Indonesia
nonstandar.
4. Ciri-ciri Bahasa Indonesia baku
Secara Umum dapat diketahui bahwa bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri,
yaitu
1. Memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan.
2. Kemantapan dinamis
3. Cendekia
BAB II PENULISAN AKADEMIK
A. PENGERTIAN TEKS AKADEMIK
Teks akademik merupakan teks yang diproduksi dan digunakan dalam keperluan
akademik. Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah adalah tulisan yang
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian, dalam satu bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu
dengan sistematika penulisan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmuannya.

B. Perbedaan Teks Akademik dan Teks Non-Akademik


Perbedaan Teks akademik Teks non-akademik
Objek Adanya fakta objek yang diteliti Tidak ada objek yang diteliti
Fatka Dibuktikan dengan pengamatan Tanpa dukungan atau bukti
pengamatan
Tata urutan Bersifat metodis dan sistematif Sesuai dengan alur
Bahasa Menggunakan bahasa yang ilmiah Menggunakan bahasa yang
non-ilmiah
Istilah Pemakaian istilah khusus Pemakaian istilah umum
Gaya bahasa formal Non formal dan popular
isi Biasanya berisi pengamatan atau Dapat bersifat persuasive,
penelitian deskriptif, maupun kritik
tanpa didukung bukti

C. Ciri-ciri Teks Akademik


1. Dilihat dari objek, adanya fakta objek yang diteliti
2. Dilihat dari fakta pengamatan, dibuktikan dengan pengamatan
3. Dilihat dari tata urutan, bersifat metodis dan sistematif
4. Dilihat dari bahasa, menggunakan bahasa yang ilmiah.
BAB III PENULISAN TEKS ULASAN BUKU
A. Pengertian Teks Ulasan Buku
Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya
yang dihasilkan oleh orang lain (Isnatun & farida, 2013:57). Ulasan sering juga
diistilahkan dengan timbangan, resensi, dan review.
Ulasan buku atau timbangan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik
terhadap buku yang dimaksud. Menulis teks ulasan buku bukan hanya sekedar untuk
memberikan penilaian terhadap buku yang diulas, melainkan dapat memberikan
gambaran kepada pembaca untuk memenuhi tujuan atau fungsi sosialnya.
Menurut Isnatun & Farida (2013:57), tujuan pembuatan ulasan adalah sebagai
berikut.
1. Menyajikan informasi komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah karya.
2. Mempengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan, dan
mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problem pada suatu karya.
3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak
dinikmati atau tidak.
B. Stuktur Teks Ulasan Buku
Struktur teks ulasan menurut direktorat jendral pembelajaran dan kemahasiswaan
(2016) adalah sebagai berikut.
Orientasi

Identitas
Teks Ulasan Tafsiran Isi
(Opsional)

Rangkuman Evaluasi

- Identitas pada teks ulasan bersifat opsional. Pada bagian identitas memuat judul,
penulis, penerbit, tahun terbit, bahasa yang digunakan, warna sampul, dan lain-lain.
Pada bagian ini identitas yang dibuat berdasarkan fakta-fakta dan kebutuhan si
pengulas buku.
- Orientasi merupakan pengenalan terhadapkeseluruhan teks ulasan. Fungsi dari
orientasi adalah menyampaikan informasi tentang buku yang diulas, memposisikan
buku yang diulas, dan menyatakan pendapat pengulas tentang buku.
- Pada bagian tafsiran, memaparkan penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh
penulis saaat menulis buku dan ringkasan buku yang merupakan ulasan dari pengulas
buku.
- Tahapan evaluasi untuk memaparkan penilaian pengulas terhadap karya yang diulas,
bagian paling penting dalam mengulas buku. Aspek yang dinilai yaitu, kedalaman isi
buku yang diulas, tata organisasi gagasan yang tergambar pada penataan bab, gaya
penulisan yang digunakan, keunggulan dan kelemahan buku yang diulas.
- Pada bagian rangkuman, penulisan merumuskan simpulan yang ditunjukkan kepada
pembaca terhadap karya atau benda yang diulas. Ulasan berdasarkan hasil penilaian
dan penafsiran yang telah dilakukan sebelumnya.
C. Cara Merenkonstruksi teks ulasan buku
Merekonstruksi teks ulasan buku maksudnya adalah menuliskan kembali teks
ulasan yang telah ada dengan menggunakan bahasa sendiri. Hal-hal yang harus
diperhatikan ketika merekonstruksi teks ulasan buku adalah:
1. Membaca teks ulasan
2. Apabila belum pernah membaca buku yang diulas, dapat mencari informasi
mengenai buku tersebut.
3. Melihat struktur teks ulasan
4. Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan.
D. Langkah-langkah operasional penulisan teks ulasan buku
1. Memilih Buku yang diulas
2. Membaca kritis
3. Membuat ringkasan
4. Menentukan kriteria penilaian
5. Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
6. Menulis laporan yang dimaksud
BAB IV PENULISAN TEKS PROPOSAL
A. Hakikat Proposal
Teks Proposal secara singkat dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran
dari suatu kegiatan. Dengan lebih jelas dapat pula dikatakan bahwa teks proposal
merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar serta
diajukan kepada pemimpin atau pemangku kepentingan atau pihak terkait untuk
mendapatkan pertimbangan-persetujuan.
Menurut Hasrun (2004:84) menyatakan bahwa proposal merrupakan rencana yang
disusun untuk kegiatan tertentu atau bisa juga dikemukakan rencana yang dituangkan
dalam bentuk rancangan kerja. Keberhasilan suatu proposal perlu ditunjang dengan
keahlian seseorang dalam menuliskannya, bukan saja sekedar dasar pemikiran dan tujuan
proyek atau kegiatan yang jelas, namun kepiawaiannya dalam menjelaskan hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan tersebut.
B. Jenis-jenis Proposal
1. Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan merupakan proposal yang disusun sebelum melakukan kegiatan.
Menurut dalman (2012:80) menyatakan bahwa proposal kegiatan rencana kegiatan
yang disusun oleh panitia untuk mendapatkan bantuan dan persetujuan dari pihak
ketiga dan pihak terkait. Biasanya proposal ini diajukan kepada pihak sponsor atau
perorangan maupun kelembagaan untuk mendapatkan dana bantuan agar kegiatan
yang direncanakan dapat berjalan baik dan lancar.
a. Unsur-unsur proposal kegiatan
Unsur-unsur yang ada didalam proposal kegiatan ini adalah
1) Latar belakang yang memuat landasan kegiatan tersebut
dilaksanakan
2) Tema atau kerangka pemikiran
3) Maksud atau tujuan
4) Waktu pelaksanaan
5) Tempat
6) Kegiatan yang akan dilaksanakan
7) Biaya yang dibutuhkan
8) Kepanitiaan
9) Penutup
b. Teknik Proposal kegiatan
1) Menggunakan kata yang sesuai untuk mengungkapkan maksud dan
tujuan proposal dengan jelas
2) Menulis proposal dengan format penulisan yang dipakai secara
umum
3) Menggunakan kalimat padat, jelas, benar
4) Menggunakan bahasa sesuai dengan prinsip EYD
5) Menulis proposal dengan gaya yang menarik
6) Mengaitkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain agar seluruh
isi proposal tetap memiliki pemahaman yang sama
7) Menyunting kembali proposal yang telah ditulis dengan mengoreksi
kesalahan-kesalahan penulisan isi proposal tersebut.
2. Proposal Usaha dan Bisnis
Proposal usaha dan bisnis adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan
untuk melakukan suatu usaha untuk menambah permodalan usaha atau mengajukan
kredit, merger, ataupun kerjasama dalam rangka mengembangkan bisnis (Nurjamal,
2011:79)
3. Proposal Penelitian
Proposal penelitian adalah proposal yang dibuat dalam rangka melakukan sebuah
penelitian ilmiah. Penelitian tesebut bisa berupa penelitian berupa proyek penelitian
yang dibiayai oleh sponsor pemerintah atau peneliti mandiri dalam rangka penulisan
karya tulis akademik, misalnya skripsi dan lain lain.
BAB V PENULISAN TEKS LAPORAN
A) Pengertian teks laporan
Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu
objek tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu berbeda dengan tek deskripsi, teks
laporan bersifat umum atau universal sedangkan teks deskripsi lebih sifatnya khusus dan
mendetail.
Teks laporan disebut juga teks klarisifikasi karena teks tersebut memuat
klarisifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Teks laporan berkaitan dengan hubungan berjenjang antara sebuah kelas dan sub-
sub kelas yang ada didalamnya. Hubungan ini terwujud karena dalam teks laporan
biasanya terdapat klarifikasi yang menunjukkan jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria
tertentu.
B) Model teks laporan penelitian
Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses
kegiatan penelitian. Ini berarti teks laporan penelitian tidak hanya berisi uraian tentang
langkah-langkah yang telah dilalui oleh peneliti tetapi juga latar belakang permasalahan,
kerangka berpikir, dukungan teori, dan sebagainya yang bersifat memperkuat makna
penelitian yang dilakukan.
a. Model pertama
Model ini adalah model yang paling banyak digunakan oleh para mahasiswa
penyusun skripsi dan tesis
Variansi 1:
Bab I : pendahuluan
Bab II : penyusunan kerangka teori dan pengajuan hipotesis
Bab III : metodologi penelitian
Bab IV : laporan penelitian
Bab V : simpulan dan saran
Variansi 2
Bab I : pendahuluan
Bab II : landasan teori
Bab III : landasan fakta
Bab IV : persiapan dan pelaksanaan penelitian
Bab V : hasil-hasil penelitian
Bab VI : simpulan, diskusi, implikasi, dan saran
b. Model kedua
Laporan yang diklarifikasi sebagai model kedua adalah laporan penelitian yang
wujudnya tidak seluas dan sekomprehensif skripsi, tesis, atau disertasi. Misalnya,
laporan penelitian pesanan bagi para dosen yang diselenggarakan oleh balai/pusat
penelitian di Universitas, institute atau jenis perguruan tinggi lain. Bentuk kerangka
laorannya sebagai berikut.
Bab I : pendahuluan
Bab II : cara penelitian
Bab III : hasil dan analisis penelitian
Bab IV : simpulan dan saran

C) Model teks laporan kegiatan


Laporan penelitian tidak disusun berdasarkan penelitian, tetapi berdasarkan kegiatan,
misalnya seminar, pentas seni, dan kegiatan mahasiswa yang lainnya. Mahasiswa yang
terlibat dalam kegiatan tersebut dituntut untuk menulis laporan setelah mereka
menyelesaikan kegitan-kegiatan tersebut.
D) Langkah-langkah penulisan teks laporan
1. Langkah-langkah penulisan teks laporan penelitian
1) Penulisan pendahuluan
Penulisan pendahuluan meliputi penulisan latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Yang ditulis pada bagian latar
belakang masalah adalah hal-hal yang menimbulkan masalah dan biasanya
ditunjukkan dengan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah
yang harus dijawabdalam penelitian dirumuskan kedalam kalimat-kalimat Tanya.
Tujuan penelitian dirumuskan sesuai dengan rumusan masalah. Pada bagian
manfaat penelitian, yang ditulis adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis hasil
penelitian.
2) Penulisan landasan teori dan Tinjauan Pustaka
Bagian isi yang ditulis pada landasan teoritis adalah teori-teori yang digunakan
dalam menjelaskan atau mengkaji variabel-variabel penelitian. Selanjutnya, yang
ditulis pada bagian tinjauan pustaka adalah ulasan tentang penelitian sebelumnya
dan perbandingannya dengan penelitian yang dilaporkan. Teori-teori yang
digunakan harus ditulis sebagai kutipan.
3) Penulisan metodologi penelitian
Bagian yang ditulis pada metodologi penelitian adalah jenis penelitian yang
dilakukan, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknis analisis data,
dan tahapan penelitian.
4) Penulisan hasil dan pembahasan
Pada penulisan hasil dan pembahasan, data disajikan dan dianalisis unntuk
menemukan jawaban terhadap rumusan masalah yang terdapat pada bagian
pendahuluan, pada bagian pembahasan, hasil penelitian untuk setiap variabel
dibahas secara satu per satu. Dalam pembahasannya penulis harus mengaitkannya
dengan teori yang diacu dan penelitian-penelitian terdahulu.
5) Penulisan penutup
Pada bagian ini adalah simpulan dan saran. Simpulan ditulis berdasarkan hasil
penelitian dan saran ditulis berdasarkan simpulan.
2. Langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan
1) Penulisan pendahuluan
Isinya adalah latar belakang kegiatan, gambaran tentang jenis dan bentuk
kegiatan, tujuan, manfaat, dan strategi yang digunakan untuk melaksanakan
melaksanakan kegiatan.
2) Penulisan deskripsi kegiatan
Isi yang ditulis adalah nama kegiatan, lokasi, waktu, dan pelaksanaan. Nama
kegiatan adalah kegiatan yang telah dilaksanakan itu sendiri. Lokasi kegiatan
adalah tempat dilaksanakannya kegiatan. Waktu kegiatan adalah rentang waktu
yang dilaksanakannya kegiatan. Pelaksanaan adalah orang-orang yang terlibat
dalam pelaksanaan kegiatan itu.
3) Penulisan Pelaksanaan kegiatan
Isi yang ditulis adalah rangkaian tata cara pelaksanaan kegiatan.tahapan ini
berfungsi untuk mengurangi kegiatan yang dilakukan, strategi yang digunakan
dalam pelaksanaan kegiatan, kendala yang dihadapi dan langkah-langkah yang
ditempuh untuk mengatasi kendala yang dinyatakan.
4) Penulisan penutup
Isi yang ditulis adalah simpulan dan saran. Simpulan berisi bahwa kegiatan
dimaksud sudah terlaksana dengan baik, relatif, lancar, dan bermanfaat. Simpulan
yang diberikan berkaitan dengan pelajaran yang dapat dipetik dari kegiatan
tersebut. Saran yang ditulis adalah saran perbaikan yang berguna bagi kegiatan
yang akan datang.
E) Manfaat teks laporan
1. Sebagai sumber informasi bagi pembaca atau orang yang berkepentingan.
2. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pelapor kepada atasan, sponsor, atau
pembaca bahwa penelitian dan kegiatan telah dilaksanakan.
3. Sebagai sarana untuk melakukan pengawasan kepada peneliti dan pelaksana kegiatan
4. Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan mengenai sesuatu.
BAB VI PENULISAN TEKS ARTIKEL ILMIAH
A) Pengertian teks artikel ilmiah
Kata teks dapat dimaknai dengan naskah yang berupa kata-kata asli dari
penulisnya, tulisan yang dihasilkan oleh penulisnya. Kata artikel dapat diartikan tulisan
yang lengkap dengan unsur-unsur utamanya. Kata ilmiah diartikan dengan bersifat ilmu
dan memenuhi syarat ilmu pengertian. Jadi teks artikel ilmiah adalah tulisan lengkap
yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan.
Ada 4 prinsip utama tentang pengertian ilmiah
1. Teks artikel ilmiah bersifat objektif.
2. Segala sesuatu yang dikemukakan penulis harus berdasarkan data.
3. Penyimpulan penemuan didalamnya berpola induktif dan deduktif
4. Pembahasan datanya berdasarkan rasio.
B) Stuktur teks artikel ilmiah
1. Abstrak
2. Pendahuluan
3. Tinjauan pustaka
4. Metodologi penelitian
5. Hasil penelitian dan pembahasan
6. Simpulan
C) Pentingnya teks artikel ilmiah dan publikasinya
Pentingnya teks artikel ilmiah dapat dirasakan melalui pengalaman penulisannya yang
dapat membantu dalam mengerjakan tugas-tugas penulisan yang sejenis dengan artikel
ilmiah misalnya paper, essay, atau makalah dengan lebih mudah
D) Langkah-langkah penulisan artikel ilmiah
1. Penulisan pendahuluan
2. Penulisan tinjauan pustaka
3. Penulisan pembahasan
4. Penulisan penutup
E) Penulisan kutipan dan daftar rujukan
1. Penulisan kutipan
Kutipan merupakan fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber
tertulis untuk mendukung atau memperjelas argument, posisi, atau opini penulis dalam
artikel ilmiah. Ini berarti semua kutipan baik fakta, opini, ide, maupun pernyataan yang
terdapat dalam artikel ilmiah, bukan milik penulis itu sendiri.
Dalam penulisan artikel ilmiah, kutipan digunakan dalam penulisan pendahuluan
dan penulisan tinjauan pustaka. Semua kutipan yang digunakan dalam penulisan artikel
ilmiah diberi tanda dengan nama akhir pengarang dan tahun terbit sumber kutipan, serta
nomor halaman sumber kutipan itu.
2. Penulisan daftar rujukan
Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis, yaitu daftar
pustaka dan daftar rujukan. Daftar pustaka adalah sejumlah rujukan yang menjadi sumber
kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak langsung. Sedangkan daftar rujukan
adalah daftar semua sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis.
Dalam penulisan artikel ilmiah, rujukan yang didaftarkan hanya rujukan yang menjadi
sumber kutipan. Oleh karena itu, bagian artikel yang menjadi tempat pendaftaran
sejumlah rujukan, lebih tepat diberi nama daftar rujukan.
B. RINGKASAN ISI BUKU PEMBANDING
BAB I: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
A. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa Melayu adalah bahasa kebanggaan Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa resmi negara
Republik Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu, yang pokoknya dari bahasa
Melayu Riau (bahasa Melayu di Provinsi Riau, Sumatra, Indonesia). Nama Melayu pertama
digunakan sebagai nama kerajaan tua di daerah Jambi di tepi Sungai Batanghari, yang pada
pertengahan abad ke-7 ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya. Selama empat abad kerajaan ini
berkuasa di daerah Sumatra Selatan bagian timur dan dibawa pemerintahan raja-raja Syailendra
bukan saja menjadi pusat politik di Asia Tenggara, melainkan juga menjadi pusat ilmu
pengetahuan.
B. Peristiwa-Peristiwa Penting Berkaitan Dengan Perkembangan Bahasa Indonesia
1. Kelahiran Bahasa Indonesia Secara Politis
Bahasa Melayu yang semakin lama semakin kaya dengan adanya pengaruh bahasa-
bahasa lain tersebut sampai dengan menjelang akhir tahun 1928 secara resmi masih tetap
bernama bahasa Melayu, walaupun dilihat dari segi fungsinya sudah tidak lagi mencerminkan
sebagai bahasa daerah. Atas kesadaran para pemuda (yang tergabung dalam berbagai organisasi
pemuda saat itu) akan pentingnya bahasa sebagai alat pemersatu bangsa, maka pada Kongres
Pemuda di Jakarta tanggal 28 Oktober 2928 dicetuskan dalam ikrar politik yang disebut dengan
nama Sumpah Pemuda.
2. Kelahiran Bahasa Indonesia Secara Yuridis
Upaya para pemuda untuk mengusir penjajah dengan modal dasar semangat persatuan
tersebut akhirnya membuahkan hasil berupa Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang
diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta (atas nama bangsa Indonesia) pada tanggal 17
Agustus 1945. Sehari kemudian, yakni tanggal 18 Agustus 1945 Undangundang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 45) diundangkan. Salah satu dari pasal-pasal yang
terdapat pada UUD 1945 tersebut, yakni Bab XV Pasal 36 berbunyi: Bahasa Negara ialah
Bahasa Indonesia. Dengan demikian, berarti bahasa Indonesia secara resmi, secara yuridis, telah
dinyatakan sebagai bahasa Negara atau bahasa Resmi.
C. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia
1. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1)
lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai suku
bangsa, dan (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya. Keempat fungsi bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional di atas dimiliki oleh bahasa Indonesia sejak tahun 1928
sampai sekarang.
a. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Nasional
Fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional mencerminkan nilai-nilai
sosial budaya yang mendasari rasa kebanggaan. Seluruh suku bangsa di Indonesia harus
memiliki rasa kebanggaan berbahasa nasional. Atas dasar kebanggaan inilah bahasa Indonesia
harus dipelihara dan dikembangkan. Bangsa Indonesia sebagai pemilik bahasa Indonesia harus
merasa bangga menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
b. Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Nasional
Dengan adanya sebuah bahasa yang mengatasi berbagai bahasa yang berbeda, suku-suku
bangsa yang berbeda dapat mengidentifikasikan diri sebagai satu bangsa melalui bahasa tersebut.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia harus dijunjung tinggi di samping bendera
dan lagu kebangsaan. Di dalam pelaksanaan fungsi ini, bahasa Indonesia harus memiliki
identitasnya tersendiri yang membedakannya dengan bahasa lain.
c. Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu Berbagai Suku Bangsa
Dengan adanya bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa nasional oleh semua suku
bangsa yang ada, perpecahan ini dapat dihindari karena suku-suku bangsa tersebut merasa satu.
Kalau tidak ada sebuah bahasa, seperti bahasa Indonesia, yang dapat menyatukan suku-suku
bangsa yang berbeda, akan banyak muncul masalah perpecahan bangsa.
d. Bahasa Indonesia sebagai Alat Perhubungan Antardaerah dan Antarbudaya
Bahasa Indonesia perlu dibina dan dikembangkan untuk menunjukkan kepada bangsa lain
tentang kekayaan nasional berupa pemilikan bahasa nasional Indonesia. Bahasa inilah yang telah
berhasil menyatukan cita dan semangat masyarakat Indonesia yang majemuk. Nilainilai budaya
yang berkadar nasional dikomunikasikan melalui bahasa Indonesia.
2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara di atas harus betul-betul dilaksanakan di
dalam kehidupan bangsa Indonesia. Setiap petugas negara harus memperhatikan fungsi bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara tersebut.
a) Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi Kenegaraan
b) Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengantar dalam Dunia Pendidikan
c) Bahasa Indonesia sebagai Alat Perhubungan di Tingkat Nasional untuk Kepentingan
Pembangunan dan Pemerintahan
d) Bahasa Indonesia sebagai Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan, dan
Teknologi.
BAB II: TEKS AKADEMIK
A. Pengertian Menulis Akademik
Menulis akademik merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan tulisan
akademik. Tulisan akademik ialah karya tulis yang disusun akademisi untuk memperoleh
gelar akademik, misalnya disertasi untuk mencapai gelar doktor (S-3), tesis untuk
mencapai gelar master (S-2), skripsi untuk mencapai gelar serjana (S-1).
Menulis akademik dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Menulis makalah
2. Menulis laporan
Penulisan akademik adalah penulisan yang dijalankan secara ilmiah atau saintifik.
Dengan mengkaji secara teratur dan teliti suatu persoalan. Dan penulisan akademik
berbeda dari kaedah-kaedah penulisannya seperti, penulisan novel yang berasaskan
khayalan atau rekaan dan generalisasi daripada pengalaman.
Kaedah saintisfik berasaskan kepercayaan bahwa dimana suatu fenomena
memiliki keterangan-keterangan tertentu, yaitu tiap-tiap kesan mempunyai sebab.
Kaedah ini berasaskan idea bahwa kesimpulan hanya boleh diterima bila diikuti dengan
bukti.
Proses yang disebut sebagai kaedah ilmiah dapat disusun seperti berikut:
1. Pengumpulan data dan fakta
2. Pengamatan data dan fakta
3. Pemilihan data dan fakta
4. Penggolongan data dan fakta
5. Penafsiran data dan fakta
6. Kesimpulan umum
7. Perumusan hipotesis
8. Pengujian terhadap hipotesis melalui kajian dan percobaan empiris
9. Penilaian, menerima atau menolak atau menambah, ataupun merubah hipotesis
10. Perumusan teori ilmu pengetahuan
11. Perumusan dalil atau hukum ilmu pengetahuan
B. Ciri-Ciri Penulisan Akademik
Secara ringkas ciri-ciri penulisan akademik adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan fakta secara sistematik atau mengemukakan hukum alam
kepada situasi yang spesifik
2. Penulisannya cermat, tepat, benar, dan tidak membuat andaian.
3. Tidak menulis untuk memenuhi kehendak golongan-golongan tertentu.
4. Penulis hanya menulis untuk memaklumkan tentang sesuatu dan tidak bersifat
prejudis.
5. Penulisan akademik bersifat sistematik. Setiap langkah direncanakan secara
sistematik, konseptual, dan mengikuti prosedur yang jelas.
6. Penulisan akademik tidak bersifat emosional. Ia menggunakan sebab-musabab
dan pengertian sesuatu masalah atau persoalan. Kata-katanya mudah
didefenisikan.
7. Setiap pandangan yang dikemukakan disertai dengan bukti.
8. Menulis dengan jujur dan hanya mengemukakan kebenaran. Tidak ada
kenyataan-kenyataan yang boleh menimbulkan keraguan.
9. Penulisan akademik tidak bersifat argumentatif. Rumusan yang dibuat dalam
penulisan akademik akan membiarkan fakta berbicara sendiri.
10. Penulisan akademik tidak bersifat persuasif. Jika penulisan berkenaan berjaya
mengubah pandangan pembaca, itu bukan melalui kaedah persuasif, argumentasi,
perselisihan pendapat dan protes, tetapi melalui fakta yang berdiri atau berbicara
sendiri.
11. Penulisan akademik tidak akan memutar-belitkan fakta karena akan merusak
tujuan penulisan akademik. Ia juga tidak akan melebih-lebihkan sesuatu karena ia
akan menunjukkan motif penulis yang mementingkan dirinya sendiri.
C. Langkah-Langkah Menulis Akademik
Adapun langkah-langkah pada proses penulisan akademik adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan
Sebagai kegiatan yang kompleks, menulis membutuhkan perencanaan yang
memadai. Dalam proses perencanaan, kegiatan-kegiatan berikut sangat penting
diperhatikan sebagai penulis.
a. Mengumpulkan bahan
Hampir semua penulis mengumpulkan segala sesuatu yang mereka perlukan
berupa data, informasi, bacaan sebelum memulai menulis. Tahap seperti inilah yang pada
hakikatnya sebagai tahap pengumpulan bahan untuk menulis.
b. Menentukan tujuan dan bentuk
Dalam penulisan ilmiah, tujuan dan bentuk yang dipilih sering ditentukan oleh
situasi. Misalnya, dalam membuat laporan penelitian, format dan tujuan laporan mungkin
sudah ditentukan oleh sponsor atau pemberi dana peneliti. Segala usaha lain untuk
memperluas tujuan yang telah ditentukan itu pada umumnya cukup bermanfaat.
c. Menentukan pembaca
Pembaca yang berbeda akan memerlukan bacaan yang berbeda pula. Oleh karena
itu, penulis perlu mengetahui keadaan pembaca sebaik-baiknya. Apakah pembaca tulisan
kita nanti itu memiliki pengetahuan cukup banyak atau sedikit tentang bidang yang kita
tulis dan apa yang diharapkan atau diinginkan pembaca dari informasi yang disampaikan
oleh penulis. Penulis perlu mengetahui apa yang diinginkan, yang diperlukan, atau yang
diharapkan oleh pembaca.
2. Menulis
Bagi kebanyakan penulis yang sudah profesional, biasanya situasi memaksa
mereka untuk menulis sebelum benar-benar siap. Penulis yang belum berpengalaman
sering kurang tepat dalam memperkirakan waktu yang diperlukan untuk
mengembangkan ide menjadi kata-kata tidak diperhitungkan. Dalam penulisan ilmiah,
karena kompleksnya isi dan adanya batas waktu yang sudah pasti, lebih baik menulis
seawal mungkin, lebih-lebih penulis sudah mempersiapkan bahan sebagai bahan dasar
penulisan, dan paling akhir sedikit menyusun draf untuk mencapai hasil akhir.
3. Merefleksikan
Teknik yang sering digunakan oleh penulis karangan ilmiah, sebelum merangkum
karangannya mereka merefleksikan apa yang sudah mereka tulis. Kesempatan ini
memungkinkan penulis memperoleh perspektif yang segar tentang kata-kata yang pada
mulanya tampak sangat betul tetapi kemudian terasa salah.
4. Merevisi
Mengerjakan revisi merupakan langkah yang sangat penting untuk menghasilkan
tulisan yang baik. Akan tetapi, hal ini seringkali kurang mendapat perhatian dibandingkan
dengan langkah-langkah yang lainnya. Revisi, perbaikan, dan penyempurnaan tulisan
yang dilaksanakan secara berhati-hati dan seksama dapat menghasilkan tulisan yang
jelas, terarah, terfokus sesuai dengan keinginan penulis dan pembaca. Penulis perlu
merasakan masalah yang mungkin muncul dan menuntut perbaikan dari penulisnya
sendiri sehingga tulisan yang dihasilkan menjadi lebih baik dan layak baca.
D. Kesalaham-Kesalahan Umum Saat Menulis Akademik
Pada saat menulis akademik mungkin ada beberapa kesalahan saat menulis yang
dengan mudah diperiksa sementara merevisi. Kesalahan yang sering terjadi adalah
sebagai berikut:
1. Kesalahan ejaan
Kesalahan ejaan disebabkan karena budaya mobile messaging, perubahan besar
dalam ejaan kata-kata karena salah pengetikan.
Contoh:
Telah datang didepan “u” (salah)
Telah datang didepan “Anda” (benar)
Maka dari itu kita harus berhati-hati dalam mengeja kata-kata secara akurat saat
menulis esai formal atau segala macam makalah akademik. Lebih baik jika anda tidak
tergantung pada spell check perangkat lunak itu.
2. Kesalahan tata bahasa
Kita sering gagal untuk menjelaskan ide utama karena penggunaan tata bahasa
yang salah. Alasan dibalik kesalahan itu adalah pandangan yang lebih luas dari topik.
Sementara menyebutkan informasi ini, kita membuat pergeseran dalam tindakan yang
membingungkan anda dalam memilih kata kerja tertentu. Untuk menghindari kesalahan
tata bahasa tersebut, selalu menggunakan kata kerja dasar dan mengendalikan aliran
kertas anda.
3. Kesalahan ketik
Jenis kesalahan yang sangat sulit ditemukan dalam penulisan akademik. Anda
melakukan kesalahan seperti saat mengetik misalnya mengetik “lalu” bukan “than”.
Bahkan perangkat lunak mengetik kadang-kadang tidak dapat menemukan kesalahan-
kesalahan ini. Sehingga untuk menghindari kesalahan pengetikan, kita harus
membiasakan diri untuk merevisi setiap ayat untuk menghindari kesalahan pengetikan.
4. Mengandalkan ejaan perangkat lunak
Seorang penulis akademis yang cerdas dan berkualitas tidak akan pernah mengandalkan
perangkat lunak ejaan karena kadang-kadang perangkat lunak ini tidak dapat memeriksa segala
macam kesalahan dengan baik dan benar. Hanya mata manusialah yang cukup efisien untuk
memeriksa segala macam kesalahan dengan benar.

BAB III: TEKS ULASAN BUKU


A. Pengertian Teks Ulasan

Teks ulasan adalah suatu teks yang berisi ulasan, penilaian atau review terhadap suatu
karya seperti film, drama, atau sebuah buku. Teks ulasan disebut juga dengan resensi. Ketika
mengulas suatu karya, pengulas harus bersikap kritis agar hasil ulasannya dapat memberikan
kontribusi bagi kemajuan karya tersebut.

Ulasan juga dapat disebut review. Ulasan pada umumnya ditulis dalam bentuk artikel,
sehingga teks ulasan juga dapat disebut artikel ulasan, Ulasan merupakan teks yang berfungsi
untuk menimbang, menilai, dan mengajukan kritik terhadap karya atau peristiwa yang diulas
tersebut.

B. Tujuan Teks Ulasan

1. Menunjukkan pandangan atau penilaian penulis resensi terhadap suatu karya


2. Memberikan informsi kepada publik tentang kelayakan yang dimiliki suatu karya
3. Membantu pembaca untuk mengetahui isi suatu karya
4. Memberikan informasi kepada pembaca tentang kelebihan dan kekurangan karya yang
diulas atau diresensi
5. Mengetahui perbandingan karyaa tersebut dengan karya lain yang sejenis
6. Memberikan informasi yang komprehensif tentang suatu karya.
7. Memberi tahu dan mengajak pembaca untuk merenungkan, memikirkan dan
mendiskusikan masalah yang terdapat dalam suatu karya.
8. Memberikan pertimbangan pada pembaca apakah suatu karya tersebut pantas untuk
dinikmati atau tidak.
9. Memudahkan pembaca dalam memahami hubungan suatu karya dengan karya lain yang
serupa.
10. Memberikan pertimbangan bagi pembaca sebelum memutuskan untuk memilih, membeli
dan menikmati suatu karya.

C. Ciri-Ciri Teks Ulasan

 Strukturnya terdiri atas orientasi, tafsiran, evaluasi dan rangkuman.


 Memuat informasi berdasarkan pandangan atau opini penulis mengenai suatu karya atau
produk.
 Opininya berdasarkan fakta yang di interpretasikan
 Memiliki nama lain yaitu resensi.

D. Struktur Teks Ulasan

 Orientasi
Orientasi merupakan bagian pertama yang menjelaskan tentang gambaran umum sebuah karya
baik film, drama maupun sebuah buku yang akan diulas. Bagian orientasi memberikan
penjelasan kepada pembaca mengenai apa yang akan diulas.

 Tafsiran
Tafsiran merupakan bagian yang berisi penjelasan detail mengenai sebuah karya yang diulas,
misalnya berisi tentang bagian-bagian suatu karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dsb.

 Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian yang berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang
diulas. Evaluasi dilakukan setelah pengulas melakukan tafsiran secara cukup terhadap hasil karya
tersebut. Pada bagian evaluasi ini pengulas akan menyebutkan bagian yang bernilai atau
kelebihan dari karya tersebut. Ataupun bagian yang kurang bernilai atau kekurangan dari karya
tersebut.

 Rangkuman
Rangkuman merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya. Bagian
ini juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut berkualitas atau tidak untuk
ditonton atau dibaca.

E. Kaidah Kebahasan Teks Ulasan


Teks ulasan yang baik harus disusun sesuai dengan struktur teks dan menggunakan
kaidah kebahasaan, termasuk kaidah ejaan. Berikut ini adalah contoh kaidah kebahasaan dalam
ulasan teks film atau drama:

a) Istilah
b) Sinonim dan Anonim
c) Nomina
d) Verba/Kata Kerja
e) Pronomina
f) Konjungsi
g) Preposisi
BAB IV: TEKS PROPOSAL
A. Pengertian Teks Proposal
Proposal dalam dunia ilmiah (pendidikan) adalah suatu rancangan desain penelitian
(usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian.
“Proposal penelitian” bagi seorang peneliti atau mahasiswa digunakan untuk membantu
membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Penulisan proposal adalah suatu langkah
penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya.
B. Jenis-Jenis Proposal
1. Proposal Bisnis
Proposal bisnis atau proposal usaha merupakan jenis proposal yang berkaitan dengan
dunia usaha atau rancangan rencana kerja yang disampaikan baik itu oleh perseorangan maupun
kelompok kepada investor.
2. Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan merupakan pengajuan rencana suatu kegiatan baik itu bersifat individu
maupun kelompok. Contoh proposal kegiatan, diantaranya proposal kegiatan pentas seni budaya,
proposal kegiatan perpisahan sekolah dan proposal kegiatan perkemahan dll.
3. Proposal Penelitian
Proposal penelitian merupakan suatu acuan, ide, usulan, ide atau gagasan yang ditujukan
pada badan, instansi atau yang lainnya untuk mengadakan sebuah penelitian terhadap sebuah
masalah. Proposal berisi tentang gambaran singkat penelitian, latar belakang dan maksud serta
tujuan, alasan mengapa isi atau topik terut diangkat, waktu yang dibutuhkan, lokasi penelitian
dll.
4. Proposal Wirausaha
Dalam proposal wirausaha perlu dipahami pada siapa proposal anak ditujukan, apakah
pada Owner (pihak intern yang mempunyai jabatan lebih tinggi), Mitra (partner yang akan diajak
kerjasama), lembaga perizinan dan atau pada pihak sponsor.
C. Jenis-Jenis Proposal Berdasarkan Bentuk Proposal
a. Formal
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, isi
proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman
judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
b. Non Formal
Proposal non formal biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat
sehingga sebuah proposal non formal harus selalu mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah,
saran, pemecahan, dan permohonan.
c. Semi Formal
Proposal semi formal hampir sama dengan proposal non formal yaitu variasi atau bentuk
lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak
selengkap seperti bentuk formal
D. Ciri-Ciri Proposal

1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.


2. Proposal dibuat dengan singkat agar donatur atau pihak tertentu mengetahui pokok isi
acara yang akan diselenggarakan
3. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
4. Proposal seharusnya diberikan kepada donatur atau instansi terkait minimal satu bulan
sebelum acara sebagai pemberitahuan kepada instansi atau donatur tersebut.
5. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
6. Proposal disusun dengan tujuan-tujuan yang biasanya disesuaikan dengan latar belakang
sebuah acara.
7. Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid yang nantinya diserahkan
kepada yang penyelenggara acara.
8. Proposal pada dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah susunan acara atau
kegiatan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur.
9. Ada pihak yang mengajukan.

E. Manfaat Proposal
1. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
2. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui
kegiatan tersebut.
3. Untuk meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka memberikan dukungan
material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.
4. Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan.
5. Sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak berwenang.
6. Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan.
7. Sebagai alat evaluasi kegiatan.
8. Sebagai salah satu alat untuk memperluan jaringan kerja dan komunikasi.
BAB V: TEKS LAPORAN
A. Pengertian Teks Laporan
Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek
tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu.
B. Struktur Teks Laporan
Secara umum teks laporan tersusun oleh dua bagian, diantaranya adalah:
1. Penyataan Umum (Klasifikasi)
Pernyataan umum terletak pada awal teks dan berupa pernyataan – pernyataan umum
yang disampaikan untuk mengarahkan atau mengantarkan pembaca kepada pembahasan atau hal
yang akan dilaporkan. 
2. Aspek – Aspek Laporan
Setelah pernyataan umum, ada bagian yang disebut dengan aspek – aspek laporan.
Bagian ini mengandung poin – poin laporan yang disusun berdasarkan klasifikasi tertentu. 
C. Ciri Kebahasaan Teks Laporan
Teks laporan memiliki ciri kebahasaan, diantaranya adalah:
1. Menggunakan kata sandang
Kata sandang merupakan jenis kata yang digunakan untuk mengawali kata benda yang
berfungsi sebagai penentu, misalnya sebuah, suatu, beberapa, seorang, dan lain – lain.
Contoh : 
Seorang anak hilang dalam keramaian.
Sebagian mamalia tinggal di dalam laut.
2. Menggunakan konjungsi
Kata sambung digunakan untuk menghubungkan dua bagian kalimat. Ada dua macam
kata sambung, yaitu kata sambung intra kalimat dan kata sambung intra paragraf. Contohnya
adalah sedangkan, namun, dan, tetapi, sehingga, dan lain – lain.
Penggunaan kata sambung ini agar teks laporan menjadi karangan atau tulisan yang padu. 
3. Kalimat aktif
4. Kata tugas
5. Kosakata teknis bidang ilmu
6. Penulisan unsur serapan.
D. Macam-macam Model Teks Laporan 
Ada banyak sekali jenis – jenis teks laporan yang bisa kita temukan, diantaranya adalah: 
1. Teks Laporan Hasil Observasi / Pengamatan
Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu
berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan bersifat global atau universal. Teks laporan lebih
menekankan pada pengelompokan berbagai hal ke dalam jenis sesuai dengan ciri setiap jenis
pada umumnya. Teks ini juga berkaitan dengan hubungan antara sebuah kelas dan subkelas yang
ada didalamnya.
2. Teks Laporan Percobaan
Suatu teks yang berisi tentang percobaan yang dilakukan oleh penulis yang biasa berada
ketika seseorang melakukan suatu percobaan, observasi atau melakukan karya ilmiah dan bisa
juga pada laporan praktikum. Struktur teks Laporan percobaan menjadi bagian -bagian penting
yang menjadi penyusun teks rekaman percobaan. Secara umum, struktur teks rekaman percobaan
terdiri dari empat bagian, yakni:
1. Tujuan serta alat dan bahan
2. Langkah-langkah
3. Hasil
4. Simpulan
E. Ciri-ciri Teks Laporan :
1. Harus mengandung fakta
2. bersifat objektif
3. harus ditulis sempurna dan lengkap
4. tidak memasukkan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka, atau pemihakan
5. disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas, isinya berbobot, maupun
susunan logis.
F. Langkah-langkah Menulis Teks Laporan
Untuk membuat laporan hasil pengamatan, perlu mengetahui langkah-langkah yang harus
dilakukan. Dengan demikian laporan hasil pengamatan yang dibuat dapat menjadi sebuah
laporan yang tersusun secara rapi, runtut dan menarik. Langkah-langkah yang harus diperhatikan
dalam menulis sebuah laporan hasil pengamatan adalah sebagai berikut : 
1. Membuat judul laporan yang benar sesuai dengan pengamatan yang dilakukan. 
2. Menyusun kalimat pembukaan.
3. Menyusun isi laporan yang berisi gagasan-gagasan pokok dan saran yang disertai
alasan terhadap laporan hasil pengamatan.
4. Menulis kalimat penutup. Dengan mengetahui tehnik penyajian suatu hasil laporan
atau kunjungan, maka akan dengan mudah menyusun laporan hasil pengamatan secara
runtut dan menarik serta sesuai dengan kenyataan yang ada.
BAB VI: TEKS ARTIKEL ILMIAH
A. Definisi Artikel Ilmiah
Menurut Brotowidjoyo (2002: 9), artikel ilmiah sebagai bagian karya ilmiah selalu ditulis
dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis, dan didukung dengan
fakta umum yang dapat dibuktikan benar tidaknya. Secara Umum Artikel Ilmiah didefinisikan
sebagai penelitian karya ilmiah yang diperpendek atau diperingkas penyajiannya. Peserta didik
dapat membuat artikel ilmiah kalau dia sudah melakukan atau memiliki penelitian karya
ilmiah.Artikel ilmiah itu bisa dibuat dari hasil penelitian lapangan dan laboratorium termasuk
bengkel kerja.
B. Ciri-Ciri Artikel Ilmiah
1. Struktur sajian Artikel ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok
yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian
penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang
tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan substansi. Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya,
namun semua Artikel ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak
3. Sikap penulis dalam Artikel ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa yang digunakan dalam Artikel ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.

C. Tujuan Pembuatan artikel ilmiah


1. Untuk menyampaikan gagasan,
2. Memenuhi tugas dalam studi,
3. Untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,
4. Mengikuti perlombaan,
5. Serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian

D. Fungsi Artikel Ilmiah


1. Sebagai rujukan,
2. Untuk meningkatkan wawasan,
3. Serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

A. KELEBIHAN KEDUA BUKU


Kedua buku diatas sudah baik. Bahasa yang digunakan juga baik, karena menggunakan
bahasa yang tidak rumit sehingga pembaca dapat memahami isi masing-masing buku. Kedua
buku juga dapat dijadikan referensi karena isi materi cukup lengkap dan jelas, juga terdapat
sumber-sumber kutipan dalam kedua buku.

B. KEKURANGAN KEDUA BUKU


Pada buku utama, masih banyak kata-kata yang salah pengetikan dan pengejaan. Dan
juga banyak tanda baca yang salah penempatan. Pada buku pembanding, kesesuaian materi
kurang tepat karena banyak materi yang menyimpang dari permasalahan yang dibahas, namun
justru inilah yang membuat ilmu pengetahuan lebih banyak.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kedua buku diatas sudah baik. Dan sudah layak dipakai sebagai referensi penelitian
mahasiswa. Karena materi yang ada didalamnya sudah lengkap dan runtut. Jadi akan sangat
efektif dalam membantu tugas penelitian para mahasiswa.

B. SARAN
Sebagai saran, diperlukan perbaikan penempatan tanda baca pada buku tersebut dan
perbaikan pengetikan agar buku menjadi referensi yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Firman, dkk. (2016). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Aksara
Timur.
Sanggup Barus, dkk. (2020). Pendidikan Bahasa Indonesia (Edisi Revisi). Medan:
UNIMED PRESS

Anda mungkin juga menyukai