Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KOMUNIKASI DATA

Disusun Oleh :

1. Gibran thoriq HN (231011400022)


2. Amar Abdillah (231011400035)
3. Muhammad fadly purnama aji (231011400002)

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS PAMULANG
2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyusun makalah ini. Makalah ini dibuat bertujuan untuk menyelesaikan salah satu
tugas Komunikasi Data serta untuk mempelajarinya lebih dalam.

Makalah ini menjelaskan tentang Pengertian Komunikasi Data, Komponen


Komunikasi Data, Koneksi, Tipe Transmisi, Topologi Jaringan, Kategori Jaringan,
dan Model OSI.

Penyusunan makalah ini tidak akan sempurna tanpa bantuan rekan-rekan semua,
maka Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan
rekan-rekan yang telah membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Demikian penyusunan Makalah ini kami buat, mohon maaf apabila banyak kata yang
kurang berkenan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Jakarta, 11 Maret 2024

Tim Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHSAN..............................................................................................3

2.1 Sinyal dan data.............................................................................................

2.1.1 Data analog dan digital.....................................................................4

2.1.2 Sinyal analog dan digital..................................................................4

2.1.3 Periodik dan non periodik.................................................................4

2.2 Sinyal digital..............................................................................................6

2.2.1 Bit rate

2.2.2 Bit length..........................................................................................6

2.3 Tranmisi digital

2.3.1 Mode transmisi.................................................................................9

2.3.2 Transmisi secara paralel...................................................................10

2.3.3 Transmisi secara serial......................................................................12

2.4 Media transmisi ........................................................................................15

2.4.1 Guided media atau media terpadu....................................................15

iii
2.4.2 Un-Guided media atau media tidak terpadu.....................................16

3.1 Review Konsep Switching.........................................................................18

3.1.1Metode switching Dasar...................................................................19

3.1.2Circuit Switching..............................................................................20

3.1.3Packet Switching..............................................................................20

3.1.4Virtual Circuit Switching..................................................................20

BAB III PENUTUP....................................................................................................32

4.1 Kesimpulan................................................................................................32

4.2 Saran..........................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................33

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada mulanya, sebuah komputer hanya dapat dipergunakan secara


individual (stand alone). Namun perkembangan teknologi digital telah
memungkinkan sebuah komputer untuk berkomunikasi dengan komputer
lainnya. Secara sederhana, dengan menggunakan sebuah kabel dan port
komunikasi, dua buah komputer atau lebih dapat dihubungkan dan saling
bekerjasama. Jika dua buah komputer (A dan B) saling dihubungkan, maka
hal-hal yang dapat dilakukan antara lain: Komputer A dapat mengakses file-
file yang ada di Komputer B, Komputer A dapat mengakses disk drive dari
Komputer B, Komputer A dapat mengirimkan data ke Komputer B, dan lain
sebagainya. Dengan prinsip diatas, maka dapat dikembangkan suatu jaringan
komputer dimana di dalamnya terhubung lebih dari satu buah komputer
sehingga komputer antar komputer tersebut dapat saling menukar fasilitas
data dan informasi. Untuk dapat membuat beberapa komputer terhubung
dengan jaringan dan saling bekerjasama, dibutuhkan jalur transmisi baik
dengan menggunakan kabel (terstrial) maupun tanpa kabel (melalui satelit),
dan perangkat lunak sistem operasi dan aplikasi yang memiliki fitur jaringan
dan instalasi masing-masing komputer. Komunikasi data antara komputer
memungkinkan bagi user untuk mengirim dan menerima data dari dan ke
komputer lain. Hal tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh suatu perusahaan
untuk mengomunikasikan data, baik kepada perusahaan lain sebagai pemakai
informasi external maupun kepada karyawan sebagai pemakai internal.
Prinsip-prinsip dan cara pengkomunikasian data selanjutnya akan dibahas
dalam bab selanjutnya dari makalah ini.

Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang


1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah pengertian dari komunikasi data?


1.2.2 Apa saja komponen komunikasi data?
1.2.3 Tipe koneksi apa yang digunakan dalam komunikasi data?
1.2.4 Apa saja tipe transmisi dalam komunikasi data?
1.2.5 Topologi apa yang digunakan dalam komunikasi data?
1.2.6 Apa saja kategori jaringan yang digunakan dalam komunikasi data?
1.2.7 Apakah pengertian dari OSI?
1.2.8 Bagaimana model OSI dalam komunikasi data?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi data.


1.3.2 Untuk mengetahui apa saja komponen komunikasi data.
1.3.3 Untuk mengetahui tipe koneksi yang digunakan dalam komunikasi data.
1.3.4 Untuk mengetahui apa saja tipe transmisi yang digunakan
dalam komunikasi data.
1.3.5 Untuk mengetahui topologi apa saja yang digunakan dalam
komunikasi data.
1.3.6 Untuk mengetahui kategori jaringan yang digunakan dalam
komunikasi data.
1.3.7 Untuk mengetahui pengertian dari OSI.
1.3.8 Untuk mengetahui secara mendalam mengenai model OSI
dalam komunikasi data.

Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sinyal dan data


Sinyal dan data adalah dua konsep penting dalam dunia teknologi
informasi dan komunikasi:

1. Sinyal

Sinyal adalah representasi fisik dari informasi atau pesan yang


dikirimkan melalui berbagai media atau saluran. Sinyal dapat
berupa gelombang elektromagnetik, listrik, cahaya, atau mekanik,
tergantung pada jenis komunikasi yang digunakan. Contohnya
adalah sinyal radio, sinyal digital dalam jaringan komputer, atau
sinyal suara dalam telepon.

2. Data

Data adalah kumpulan fakta, angka, atau informasi yang


direpresentasikan dalam bentuk yang dapat diproses atau
disimpan oleh komputer. Data bisa berupa teks, gambar, suara,
atau video. Data menjadi dasar bagi pengambilan keputusan,
analisis, atau pengolahan lebih lanjut dalam komputer.

Hubungan antara sinyal dan data adalah bahwa sinyal sering


digunakan untuk mengirimkan data dari satu titik ke titik lainnya.
Misalnya, dalam komunikasi telepon, suara yang kita bicarakan
diubah menjadi sinyal elektromagnetik dan dikirim melalui kabel
atau gelombang radio. Di sisi penerima, sinyal tersebut diubah
kembali menjadi data suara yang bisa didengar oleh penerima.

Dalam komunikasi digital, data juga dikirim melalui sinyal-


sinyal digital. Misalnya, ketika Anda mengirim email atau
mengakses situs web, data yang Anda kirimkan diubah menjadi
bit-bit digital dan dikirimkan melalui saluran komunikasi dalam
bentuk sinyal-sinyal elektronik.

Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang


Jadi, sinyal dan data saling terkait karena sinyal digunakan untuk
mengirimkan data dari satu tempat ke tempat lain, dan data
sendiri merupakan isi atau informasi yang diwakili oleh sinyal
tersebut.

2.1.1 Data analog dan digital

Data analog dan digital adalah dua bentuk yang berbeda


dalam merepresentasikan informasi. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang keduanya:

1. Data Analog

Data analog adalah bentuk representasi data yang


kontinu dan berkelanjutan. Dalam data analog, informasi
direpresentasikan sebagai sinyal yang berubah secara
terus menerus dalam rentang nilai tertentu. Contoh data
analog termasuk gelombang suara, sinyal listrik, atau
nilai sensor suhu. Data analog sering kali dinyatakan
dalam bentuk sinyal yang memiliki nilai yang dapat
berfluktuasi secara halus.

2. Data Digital

Data digital adalah bentuk representasi data yang


diskret atau tersegmentasi. Dalam data digital, informasi
direpresentasikan sebagai serangkaian bit, yang
merupakan unit dasar informasi digital yang terdiri dari
angka biner 0 dan 1. Setiap nilai bit mewakili kondisi on
(1) atau off (0). Contoh data digital termasuk teks,
gambar, audio, atau video yang diwakili dalam format
digital, seperti file komputer atau sinyal digital.

Perbedaan utama antara data analog dan digital adalah


cara informasi direpresentasikan: dalam data analog,
informasi direpresentasikan secara kontinu, sementara
dalam data digital, informasi direpresentasikan dalam
bentuk diskret atau tersegmentasi. Meskipun demikian,
dalam beberapa aplikasi, data analog dapat dikonversi
menjadi data digital melalui proses yang disebut
digitalisasi, yang memungkinkan kompatibilitas dan
Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang
pemrosesan lebih lanjut menggunakan teknologi digital.

2.1.2 Sinyal analog dan digital

Sinyal analog dan digital adalah dua bentuk yang berbeda dalam
mentransmisikan atau merepresentasikan informasi melalui media atau
saluran komunikasi. Berikut adalah penjelasan singkat tentang
keduanya:

1. Sinyal Analog :
 Sinyal analog adalah sinyal yang berfluktuasi secara kontinu
dalam rentang nilai tertentu.
 Sinyal analog merepresentasikan data dengan menggunakan
variabel fisik, seperti amplitudo (tinggi), frekuensi (kecepatan),
atau fase (waktu).
 Contoh sinyal analog termasuk gelombang suara dalam telepon,
sinyal listrik dari sensor suhu, atau sinyal yang ditransmisikan
oleh radio konvensional.
2. Sinyal Digital :
 Sinyal digital adalah sinyal yang direpresentasikan dalam bentuk
diskrit atau tersegmentasi dari nilai-nilai diskrit, seperti 0 dan 1
(bit).
 Sinyal digital memecah informasi menjadi serangkaian bit yang
merepresentasikan kondisi "on" atau "off".
 Contoh sinyal digital termasuk kode biner dalam komputer, sinyal
dari perangkat digital seperti kamera digital, atau sinyal yang
ditransmisikan melalui jaringan telekomunikasi digital.

Perbedaan utama antara sinyal analog dan digital adalah cara informasi
direpresentasikan: sinyal analog merepresentasikan informasi secara
kontinu, sementara sinyal digital merepresentasikan informasi dalam
bentuk diskrit atau tersegmentasi. Sinyal digital memiliki keunggulan
dalam ketahanan terhadap gangguan, kemampuan untuk
mentransmisikan data dalam jarak yang lebih jauh, dan kemampuan
untuk disimpan dan diproses dengan lebih mudah oleh perangkat
digital. Namun, sinyal analog masih digunakan dalam banyak aplikasi
seperti audio, video, dan sensorik, sementara sinyal digital
mendominasi dalam teknologi komunikasi modern seperti internet dan
telekomunikasi digital.

2.1.3 Periodik dan non periodik

"Periodik" dan "non-periodik" merujuk pada karakteristik dari


serangkaian data atau fenomena yang memiliki pola berulang.

Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang


1. Periodik:
 Data atau fenomena periodik adalah yang memiliki pola
atau siklus berulang dalam interval waktu tertentu.
 Pola ini terjadi secara teratur dan dapat diidentifikasi
dengan jelas.
 Contoh fenomena periodik termasuk gelombang suara,
sinyal listrik AC (arus bolak-balik), atau perubahan musiman
seperti perubahan cuaca atau musim.
2. Non-Periodik:
 Data atau fenomena non-periodik tidak memiliki pola
berulang yang jelas dalam interval waktu tertentu.
 Polanya tidak terjadi secara teratur atau dapat diprediksi
dengan jelas.
 Contoh fenomena non-periodik termasuk kejadian acak
seperti lonjakan lalu lintas jaringan komputer, kejadian alam
seperti gempa bumi, atau tren ekonomi yang tidak
menunjukkan pola siklus yang jelas.

Perbedaan utama antara periodik dan non-periodik adalah


keberadaan atau ketiadaan pola berulang yang teratur dalam
serangkaian data atau fenomena. Data atau fenomena periodik
dapat diprediksi dengan lebih baik karena polanya konsisten dan
dapat diidentifikasi, sementara data atau fenomena non-periodik
sering kali lebih sulit diprediksi karena polanya tidak teratur.
Konsep ini sangat penting dalam analisis data dan pemodelan
fenomena untuk tujuan prediksi atau pemahaman lebih lanjut
tentang sifat-sifatnya.

Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang


2.2 Sinyal digital

Sinyal digital adalah bentuk representasi data yang terdiri dari


serangkaian nilai diskrit atau tersegmentasi, yang umumnya
direpresentasikan dalam bentuk biner, yaitu kumpulan 0 dan 1. Dalam
sinyal digital, informasi atau pesan diwakili oleh serangkaian bit yang
mewakili kondisi "on" atau "off".
Berikut adalah beberapa karakteristik penting dari sinyal digital:

1. Diskrit: Sinyal digital terdiri dari nilai-nilai diskrit atau tersegmentasi,


yang dapat berupa kombinasi dari angka biner 0 dan 1. Setiap nilai bit
mewakili satu unit informasi.

2. Tahan Gangguan: Sinyal digital cenderung lebih tahan terhadap


gangguan atau distorsi selama transmisi dibandingkan dengan sinyal
analog. Hal ini karena sinyal digital dapat diperkuat dan diregenerasi
dengan lebih mudah, serta memiliki metode deteksi dan koreksi
kesalahan yang efektif.

3. Presisi: Sinyal digital dapat mencapai tingkat presisi yang tinggi karena
informasi direpresentasikan dalam bentuk angka biner, yang
memungkinkan manipulasi dan analisis data yang lebih akurat.

4. Kompresi: Sinyal digital memungkinkan kompresi data, yang


mengurangi ukuran data tanpa kehilangan banyak informasi. Ini
memungkinkan penyimpanan dan transmisi data yang lebih efisien.

5. Reproduksi yang Akurat: Informasi dalam sinyal digital dapat


direproduksi dengan akurat tanpa adanya degradasi kualitas yang
signifikan. Ini memungkinkan pengiriman informasi yang konsisten dan
berkualitas tinggi.

6. Fleksibilitas: Sinyal digital memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam hal


pengolahan dan manipulasi data, seperti penyuntingan, pengolahan
sinyal, dan analisis yang kompleks. Ini memungkinkan pengembangan
aplikasi yang luas dalam berbagai bidang seperti komunikasi,
multimedia, dan komputasi.

Sinyal digital banyak digunakan dalam berbagai aplikasi teknologi modern,


termasuk telekomunikasi, komputer, penyiaran, rekaman audio dan video,
dan banyak lagi. Keberadaan sinyal digital telah mengubah cara kita
berinteraksi, bekerja, dan berkomunikasi, membawa banyak keuntungan
dalam hal efisiensi, kualitas, dan fleksibilitas.

Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang


2.2.1 Bit rate

Bit rate adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur laju transfer
data dalam sebuah sistem komunikasi atau penyimpanan data. Ini
mengacu pada jumlah bit data yang dapat ditransmisikan atau
diproses dalam satu unit waktu, biasanya diukur dalam satuan bit per
detik (bps), kilobit per detik (kbps), megabit per detik (Mbps), atau
gigabit per detik (Gbps).

Bit rate sangat penting dalam menentukan kecepatan transfer data


atau kecepatan pemrosesan informasi dalam sebuah sistem.
Semakin tinggi bit rate, semakin banyak data yang dapat ditransfer
atau diproses dalam waktu yang sama, yang berarti kinerja sistem
akan lebih cepat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi bit rate termasuk lebar pita


(bandwidth) saluran komunikasi, jenis modulasi yang digunakan,
efisiensi pengkodean, dan kepadatan sinyal. Bit rate juga bisa
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, gangguan, atau batasan
perangkat keras atau perangkat lunak dalam sistem.

Dalam berbagai aplikasi, bit rate memiliki peran yang krusial, seperti
dalam komunikasi jaringan, streaming video, penyimpanan data, dan
pengolahan sinyal. Pemahaman tentang bit rate sangat penting
dalam merancang, mengelola, dan mengoptimalkan kinerja sistem
komunikasi dan pengolahan data.

2.2.2 Bit length

Bit length, atau panjang bit, merujuk pada jumlah bit yang digunakan
untuk merepresentasikan data dalam sebuah format atau struktur
tertentu. Panjang bit adalah ukuran yang penting dalam sistem
komputer dan pengolahan data karena menentukan rentang nilai
yang dapat direpresentasikan dan tingkat presisi data tersebut.

Misalnya, dalam representasi bilangan bulat biner, bit length


menentukan jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasikan
bilangan bulat tertentu. Semakin besar bit length, semakin besar juga
rentang nilai yang dapat direpresentasikan, tetapi juga semakin besar
ruang penyimpanan yang diperlukan.

Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang


Contoh umum dari panjang bit adalah 8-bit, 16-bit, 32-bit, atau 64-bit,
yang sering digunakan dalam representasi data dalam sistem
komputer. Sebagai contoh, dalam arsitektur prosesor 64-bit, panjang
bit digunakan untuk mengacu pada jumlah bit yang digunakan dalam
setiap instruksi atau alamat memori, dan ini mempengaruhi
kemampuan sistem untuk menangani dan memproses data dengan
presisi tertentu.

Dalam konteks yang lebih luas, panjang bit juga dapat merujuk pada
jumlah bit yang digunakan dalam format data tertentu, seperti
panjang bit dalam struktur data, panjang bit dalam format kompresi,
atau panjang bit dalam protokol komunikasi. Panjang bit memainkan
peran penting dalam menentukan efisiensi, presisi, dan kemampuan
sistem dalam mengelola dan memanipulasi data.

2.3 Tranmisi digital

Transmisi digital adalah proses pengiriman data atau informasi dari satu
tempat ke tempat lain menggunakan sinyal digital. Ini melibatkan konversi
data ke dalam format digital, pengkodean data menjadi serangkaian bit,
dan pengiriman bit-bit tersebut melalui saluran komunikasi digital.

Berikut adalah beberapa langkah utama dalam proses transmisi digital:

1. Pengkodean Data: Data awal direpresentasikan dalam bentuk analog


atau digital kemudian dikodekan menjadi serangkaian bit. Dalam
pengkodean digital, setiap karakter, angka, atau simbol
direpresentasikan oleh kombinasi bit yang sesuai.

2. Modulasi: Dalam beberapa kasus, sinyal digital dapat dimodulasikan


menjadi sinyal analog untuk mentransmisikannya melalui saluran fisik.
Modulasi ini memungkinkan transmisi data digital melalui saluran yang
dirancang untuk mentransmisikan sinyal analog, seperti kabel tembaga
atau gelombang radio.

3. Transmisi: Bit-bit data dikirimkan melalui saluran komunikasi dengan


menggunakan metode transmisi digital, seperti kabel serat optik, kabel
tembaga, atau gelombang radio. Bit-bit ini dikirimkan dalam bentuk
sinyal digital yang terdiri dari rangkaian impuls listrik, cahaya, atau
gelombang elektromagnetik.

Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang


4. Dekode dan Pemrosesan: Di sisi penerima, sinyal digital diterima dan
didekodekan kembali menjadi data digital. Data ini kemudian diproses
dan diinterpretasikan sesuai kebutuhan, seperti menampilkan pesan
teks, menghasilkan suara, atau menampilkan gambar.

Keuntungan dari transmisi digital meliputi ketahanan terhadap


gangguan atau distorsi selama transmisi, kemampuan untuk
melakukan deteksi dan koreksi kesalahan, serta kemampuan untuk
mengirimkan data dalam jarak yang jauh tanpa mengalami degradasi
kualitas yang signifikan. Ini membuat transmisi digital menjadi pilihan
yang umum dalam berbagai aplikasi, termasuk telepon, internet,
televisi digital, dan jaringan komputer.

2.3.1 Mode transmisi

Mode transmisi merujuk pada cara atau metode yang digunakan


dalam mentransfer data atau informasi dari satu titik ke titik lain dalam
sebuah sistem komunikasi. Berikut adalah beberapa mode transmisi
yang umum digunakan:

1. Simplex: Dalam mode transmisi simplex, komunikasi hanya dapat


terjadi dalam satu arah. Artinya, data hanya dapat dikirim dari satu
titik (pemancar) ke titik lain (penerima), tetapi tidak sebaliknya.
Contohnya adalah televisi terestrial, di mana sinyal hanya dapat
ditransmisikan dari pemancar ke televisi rumah.

2. Half Duplex: Dalam mode transmisi half duplex, komunikasi dapat


terjadi dalam dua arah, tetapi tidak secara simultan. Pada saat
tertentu, perangkat dapat berfungsi sebagai pemancar dan
mengirim data, sementara pada saat yang lain, perangkat tersebut
bertindak sebagai penerima dan menerima data. Contohnya
adalah sistem walkie-talkie, di mana pengguna harus menunggu
giliran untuk berbicara.

3. Full Duplex: Dalam mode transmisi full duplex, komunikasi dapat


terjadi dalam dua arah secara simultan. Artinya, perangkat dapat
mengirim dan menerima data secara bersamaan. Contoh
penggunaan mode transmisi full duplex termasuk telepon biasa
dan banyak jaringan komputer, di mana pengguna dapat berbicara
dan mendengar secara bersamaan tanpa harus menunggu giliran.

4. Point-to-Point: Dalam mode transmisi point-to-point, data


ditransmisikan secara langsung dari satu titik ke satu titik lainnya
Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang
tanpa melalui perangkat atau simpul lain di antara keduanya. Ini
adalah mode transmisi yang paling sederhana dan sering
digunakan dalam komunikasi langsung antara dua perangkat,
seperti komunikasi antara komputer dan printer.
5. Multipoint: Dalam mode transmisi multipoint, data dapat
ditransmisikan dari satu titik ke beberapa titik yang berbeda secara
simultan. Ini memungkinkan komunikasi satu-per-banyak, di mana
satu perangkat pemancar dapat mengirim data kepada beberapa
perangkat penerima sekaligus. Contoh penggunaan mode
transmisi multipoint adalah dalam jaringan komputer yang
menghubungkan banyak perangkat ke satu router atau switch.

Setiap mode transmisi memiliki kelebihan dan kelemahan


tersendiri tergantung pada kebutuhan aplikasi dan lingkungan
komunikasi yang digunakan. Pemilihan mode transmisi yang tepat
sangat penting untuk memastikan kualitas dan efisiensi komunikasi
dalam suatu sistem.

2.3.2 Transmisi secara paralel

Transmisi secara paralel adalah metode pengiriman data di mana


beberapa bit data dikirimkan secara bersamaan melalui beberapa
jalur atau saluran transmisi yang berbeda. Dalam transmisi paralel,
setiap bit data dalam rangkaian ditransmisikan melalui jalur atau
kabel yang terpisah, dan masing-masing bit data tiba di tujuan
secara simultan.
Berikut adalah beberapa karakteristik transmisi secara paralel:
1. **Kecepatan Transfer Tinggi**: Transmisi paralel memungkinkan
transfer data dengan kecepatan tinggi karena beberapa bit data
dapat dikirimkan secara bersamaan dalam satu siklus clock. Ini
memungkinkan untuk transfer data yang lebih cepat dibandingkan
dengan transmisi serial, terutama untuk jarak pendek.

2. **Kabel Lebih Banyak**: Transmisi paralel membutuhkan lebih


banyak kabel atau jalur transmisi daripada transmisi serial, karena
setiap bit data memiliki jalur transmisi yang terpisah. Oleh karena
itu, untuk sistem dengan banyak bit data, transmisi paralel
memerlukan kabel yang lebih banyak dan ruang fisik yang lebih
besar.

3. **Kompabilitas dengan Interface Paralel**: Transmisi paralel sering


digunakan dalam antarmuka antara komponen dalam sistem
komputer, seperti antarmuka antara prosesor dan memori, atau
antara CPU dan perangkat I/O. Ini karena banyak sistem komputer
menggunakan mode transmisi paralel untuk mempercepat transfer
data internal.

Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang


4. **Sensitif terhadap Gangguan**: Karena menggunakan beberapa
jalur transmisi yang terpisah, transmisi paralel dapat lebih rentan
terhadap gangguan atau distorsi sinyal. Gangguan pada satu jalur
transmisi dapat memengaruhi transmisi keseluruhan dan
menyebabkan kesalahan pada data yang ditransmisikan.

5. **Dibatasi pada Jarak Pendek**: Transmisi paralel cenderung lebih


efektif untuk jarak pendek karena biaya dan kompleksitas yang
terkait dengan menggunakan banyak kabel atau jalur transmisi.
Oleh karena itu, transmisi paralel lebih sering digunakan dalam
komunikasi dalam sistem atau perangkat, bukan untuk transfer data
antar sistem yang terpisah.
Meskipun memiliki kecepatan transfer yang tinggi, transmisi paralel
memiliki beberapa keterbatasan yang membuatnya tidak cocok
untuk semua aplikasi, terutama dalam transfer data jarak jauh.
Namun, untuk transfer data internal dalam sistem komputer atau
perangkat, transmisi paralel tetap menjadi pilihan yang umum
digunakan karena kecepatan dan efisiensinya.

2.3.3 Transmisi secara serial

Transmisi secara serial adalah metode pengiriman data di mana


bit-bit data dikirimkan secara berurutan melalui satu jalur atau
saluran transmisi tunggal. Dalam transmisi serial, setiap bit data
dikirimkan satu per satu dalam urutan tertentu, dan data diterima
oleh penerima dengan merekonstruksi bit-bit tersebut ke dalam
bentuk data yang lengkap.

2.4 Media Transmisi

Media transmisi merujuk pada saluran atau jalur yang digunakan untuk
mentransmisikan sinyal atau data dari satu tempat ke tempat lain dalam
sebuah sistem komunikasi. Media transmisi dapat berupa kabel fisik atau
media nirkabel. Berikut adalah beberapa jenis media transmisi yang umum
digunakan:

1. Kabel Tembaga:
Kabel tembaga adalah media transmisi yang paling umum digunakan
dalam jaringan komunikasi. Ini termasuk kabel twisted-pair (seperti kabel
telepon dan Ethernet), kabel koaksial (sering digunakan untuk televisi
Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang
kabel dan jaringan kabel), dan kabel serat tembaga (digunakan untuk
jaringan komunikasi jarak jauh dan internet backbone).
2. Serat Optik:
Serat optik menggunakan serat kaca atau plastik yang menghantarkan
cahaya sebagai media transmisi. Serat optik memiliki kecepatan transfer
yang tinggi, daya tahan terhadap gangguan elektromagnetik, dan
kapasitas transmisi yang besar. Ini digunakan dalam jaringan komunikasi
jarak jauh, internet, dan komunikasi data tingkat tinggi.
3. Wireless (Nirkabel):
Media transmisi nirkabel menggunakan gelombang elektromagnetik untuk
mentransmisikan sinyal tanpa kabel fisik. Ini termasuk komunikasi radio,
microwave, inframerah, dan satelit. Teknologi nirkabel digunakan dalam
jaringan seluler, WiFi, Bluetooth, dan komunikasi satelit.
4. Line-of-Sight (LOS):
Line-of-Sight merupakan metode transmisi nirkabel di mana sinyal dikirim
melalui jalur langsung tanpa ada hambatan di antara pengirim dan
penerima. Ini sering digunakan dalam sistem komunikasi point-to-point
seperti transmisi microwave atau komunikasi satelit.
5. Underwater Cable (Kabel Bawah Air):
Kabel bawah air digunakan untuk mentransmisikan data di bawah
permukaan air, misalnya untuk komunikasi di laut dalam atau untuk
transmisi data antar benua melalui kabel bawah laut.

2.4.1 Guided media atau media terpadu

Guided media atau media terpadu merujuk pada media transmisi


yang menggunakan media fisik tertentu, seperti kabel atau serat
optik, untuk mengarahkan sinyal elektromagnetik dari satu titik ke titik
lain. Media ini membatasi sinyal untuk bergerak dalam jalur tertentu
dan dapat melindungi sinyal dari interferensi eksternal.

2.4.2 Un-Guided media atau media tidak terpadu

Un-Guided media, juga dikenal sebagai media tidak terarah atau


media nirkabel, merujuk pada media transmisi yang tidak
menggunakan media fisik khusus untuk mengarahkan sinyal
elektromagnetik. Sebaliknya, sinyal disiarkan melalui udara atau
ruang bebas dan dapat bergerak dalam berbagai arah. Berikut adalah
beberapa contoh utama dari un-guided media:

1. Gelombang Radio:
Gelombang radio adalah bentuk umum dari media nirkabel yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal radio melalui ruang bebas.
Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang
Gelombang radio digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk
komunikasi seluler, radio FM/AM, dan jaringan WLAN (Wireless
Local Area Network).
2. Gelombang Mikro:
Gelombang mikro adalah bentuk gelombang elektromagnetik
dengan frekuensi tinggi yang digunakan untuk mentransmisikan
sinyal dalam komunikasi nirkabel. Gelombang mikro digunakan
dalam komunikasi jarak jauh, satelit komunikasi, dan koneksi
jaringan titik-ke-titik.
3. Gelombang Inframerah:
Gelombang inframerah adalah bentuk radiasi elektromagnetik
dengan panjang gelombang yang lebih panjang dari cahaya tampak
tetapi lebih pendek dari gelombang mikro. Gelombang inframerah
digunakan dalam aplikasi seperti remote control, komunikasi antar
perangkat, dan transfer data nirkabel jarak pendek.
4. Gelombang Cahaya Tampak:
Gelombang cahaya tampak juga dapat digunakan sebagai media
transmisi nirkabel untuk aplikasi komunikasi jarak sangat dekat atau
komunikasi optik dalam ruang bebas. Ini digunakan dalam teknologi
seperti IrDA (Infrared Data Association) dan komunikasi optik dalam
jaringan serat optik.
5. Gelombang Ultrasonik:
Gelombang ultrasonik adalah gelombang mekanik dengan frekuensi
yang lebih tinggi dari batas atas pendengaran manusia. Gelombang
ultrasonik digunakan dalam aplikasi seperti sensor jarak, pencitraan
medis, dan navigasi kapal selam.

Keuntungan dari un-guided media termasuk kemudahan instalasi,


kemampuan untuk mentransmisikan data dalam berbagai arah, dan
fleksibilitas dalam penerapan. Namun, media ini rentan terhadap
gangguan, interferensi, dan redaman sinyal, tergantung pada
lingkungan transmisi dan kondisi atmosfer.

3.1 Review Konsep Switching

3.1.1 Metode switching Dasar


Switching adalah proses pengalihan atau pemutusan lalu lintas data
dari satu jalur atau saluran ke jalur atau saluran lain dalam jaringan
komunikasi. Konsep switching sangat penting dalam pengiriman data
dalam jaringan, karena memungkinkan pengaturan lalu lintas yang
efisien dan efektif antara berbagai perangkat atau titik dalam jaringan.
Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang
Berikut adalah beberapa konsep utama terkait dengan switching:

3.1.2 Circuit Switching


Dalam circuit switching, jalur atau sirkuit fisik ditetapkan dan
dialokasikan untuk koneksi data antara pengirim dan penerima
selama durasi komunikasi. Saat koneksi dibuat, sumber daya fisik
(seperti bandwidth) dialokasikan dan tetap digunakan sepanjang
komunikasi. Contoh dari circuit switching adalah sistem telepon
tradisional.

3.1.3 Packet Switching


Dalam packet switching, data dikemas ke dalam paket-paket kecil
sebelum dikirimkan melalui jaringan. Setiap paket berisi informasi
header yang berisi informasi seperti alamat tujuan, sehingga paket
dapat dikirimkan secara independen melalui berbagai jalur atau rute
dalam jaringan. Contoh dari packet switching termasuk protokol
seperti IP (Internet Protocol) yang digunakan dalam internet.

3.1.4 Virtual ciruit Switching


Virtual circuit switching adalah campuran antara circuit switching dan
packet switching. Dalam virtual circuit switching, jalur virtual
ditetapkan antara pengirim dan penerima, tetapi data dikirim dalam
bentuk paket-paket seperti pada packet switching. Namun,
pengaturan jalur virtual ini memungkinkan pengiriman data yang
lebih efisien dibandingkan dengan packet switching tanpa jalur
virtual.

Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang


BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Komunikasi Data adalah pertukaran data dari dua alat atau lebih
melalui medium (media transmisi).didalam komunikasi data terdapat
komponen yang harus ada. dalam kehidupan sehari-hari komunikasi data
sangat bermanfaat dan dalam perkembangan sangat pesat.

Banyak kegunaan yang didapat dari pembagian fungsi menjadi yang lebih
kecil atau yang disebut layer. Kegunaan yang pasti adalah mengurangi
kompleksitas, sehingga dapat didefinisikan lebih detil.Contoh : Manusia
dapat membahas dan mempelajari tentang protokol secara detil,Membuat
perangkat menjadi bentuk modular, sehingga pengguna dapat
menggunakan hanya modul yang dibutuhkan, Membuat lingkungan yang
dapat saling terkoneksi .

4.2 Saran

Dengan semakin berkembangnya komunikasi data pada zaman


sekarang ini, kita diharapkan mampu memilih dengan teliti mana yang
bermanfaat dan yang kurang bermanfaat, agar dengan berkembangnya
komunikasi data ini dapat kita maksimalkan sebaik mungkin tidak hanya
tergerus oleh arus perkembangan zaman.dan diharapkan dalam penulisan
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang


DAFTAR PUSTAKA

Referensi :

1. Sukaridhoto, Sritrusta . 2014 Buku Jaringan Komputer I


(Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) – 2014)
2. Mushlihudin . 2010 Bahan Kuliah Komunikasi
Data http://mdin.staff.uad.ac.id (januari 2010)
3. Kadek , supriyanto .2013 Jaringan Dasar (Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan RI).
4. PengTekTelmodul:14http://ukeusman.staff.telkomuniversity.ac.id/
files/2 015/03/Modul-%E2%80%93-14-KOMDAT-
REVISI.pdf’(Maret 2015)
5. http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/12/
MODUL-10- PENGANTAR-KOMUNIKASI-DATA.doc
6. related:dhian_sweetania.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/
37721/ modul+komunikasi-dataBAB1.pdf
7. http://web.unair.ac.id/admin/file/
f_33720_STD_1_Konsep_Komunika si_Data.pdf

Makalah Komunikasi Data Universitas pamulang

Anda mungkin juga menyukai