Anda di halaman 1dari 33

TUGAS CRITICAL BOOK REPORT

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

OLEH :

NAMA : MHD ADANAN


NIM : 5202122005
KELAS : REGULER B

DOSEN PENGAMPU :
FAUZI KURNIAWAN,S.Psi.M.Psi

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulias sehingga penulis bisa berhasil menyelesaikan Critical Book Report
ini yang Alhamdulillah puji Tuhan tepat pada waktunya..

Dan juga tidak lupa penulis mengucapkan terimakasi kepada dosen mata kuliah terkait
dan juga warga kelas yang selalu mendukung pelaksanaan tugas ini. Penulis menyadari bahwa
Critical Book Report ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Critical Book Report
ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Critical Book Report ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai dan memberkati segala usaha kita semua.amin.

Medan, 07 Maret 2020

Penulis

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................1

Bab II Ringkasan Isi Buku........................................................................................................3

Bab III Pembahasan..................................................................................................................25

Bab IV Kesimpulan..................................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................27

iii
BAB I

PENDAULUHAN

1.1.Latar Belakang

Belajar merupakan komponen pendidikan yang sangat berperan penting dalam


kehidupan. Kedudukan pendidikan merupakan posisi yang penting dalam dunia kehidupan
khususnya di lembaga pendidikan formal guru merupakan seperangkat penguasaan kemampuan
yang harus ada dalam pendidikan agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif.
Sedangkan guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal.

Sudah selayaknya seorang guru itu diberikan kesejahteraan berupa sertifikasi. Dapat
dipahami bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani
dan rohani.Di era globalisasi saat ini, Indonesia harus mampu meningkatkan mutu pendidikan,
sehingga tidak kalah bersaing dengan negara lain.

1.2.Tujuan

Tujuan penulisan critical book report ini dengan tujuan:

 Untuk kita mengetahui konsep dan dasar psikologi pendidikan.


 Untuk mengetahui karakteristik belajar.
 Untuk mengetahui Bagaimana implikasi ilmu psikologi pendidikan.
 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah karya (buku)
 Untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan

iv
1.3.Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan critical book report ini adalah agar penulis
melaui pemahaman akan profesi pendidikan bisa meningkatkan kemampuan bahan kajian belajar
dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan
pada umumnya dalam hal ini yang berkaitan dengan profesi pendidikan

Identitas Buku Buku Utama

Judul buku : Psikologi Belajar

Penulis : Prof. Dr. S.C. Utami Munandar

Penerbit : PT RajaGrafindo Persada

Tahun penerbit : 2014

Kota terbit : Jakarta

ISBN : 979-421-933-9

Identitas Buku Pembanding

Judul buku : Psikologi pendidikan

Penerbit : Pascasarjana Unimed

Tahun penerbit : 2018

Kota terbit : medan

ISBN : 978-621-8207-8 :

v
BAB II

RINGKASAN BUKU

HUBUNGAN ANTARA PERKEMBANGAN DENGAN BELAJAR

A. PERKEMBANGAN PSIKO-FISIK SISWA

Arti perkembangan itu terletak pada peyempurnaan fungsi psiklogis yang di sandang oleh organ-
organ fisik. Perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia mengakhiri hayatnya.

Proses- proses perkembangan tersebut meliputi:

1. Perkembangan motor (motor development)

Yakni proses perkembangan progresif dan hubungan dengan perolehan aneka ragam
keterampilan fisik anak (motor skills). Menurut Gleitman (1987) ada dua bekal yang di bawa
anak baru lahir sebagai perkembangan kehidupannya selama hidup di dunia yaitu: 1) bekal
kapasitas motor (jasmani), dan 2) bekal kapasitas panca indera (sensori).

Ada empat macam faktor yang mendorong kelanjutan perkembangan motor skills anak yang juga
memungkikan campur tangan orang tua dan guru dalam mengarahkannya yaitu ;

1. Pertumbuhan dan perkembangan sistem syaraf


2. Pertumbuhan otot-otot
3. Perkembangan dan pertumbuhan kelenjar endokrin
4. Perubahan struktur jasmani

2. Perkembangan kognitif ( cognitive devolepment)

vi
Tahapan Perkembangan kognitif Anak

NO Tahap Perkembangan Kognitif Usia Perkembangan Kognitif


.
1. Sensory-motor (sensori-motor) 0 sampai 2 tahun
2. Preoperational (praoperasional) 2 sampai 7 tahun
3. Concrete-operational (konkret-operasional) 7 sampai 11 tahun
4. Formal-operational (formal-operasional) 11 ampai 15 tahun

- Skema sensori-motor ialah perilaku terbuka yang bersifat jasmaniah yang tersusun secara
sistematis dalam diri untuk merespons lingkungan.
- Praoperasional artinya anak tersebut sudah memiliki kesadaran terhadap eksistensi object
permanence (ketetapan adanya benda)
- Konkret-operasional kemampuan yang disebut system of operations (suatu langkah
berfikir)
- Formal-operasional kemampuan dapat mengatasi masalah keterbatasan

3. Perkembangan sosial dan moral (social and moral development),

Teori Dua Tahap Perkembangan Moral Versi Piaget

Usia anak Tahap Perkembangan Moral Ciri Khas


4 sampai 7 tahun Realisme moral (dalam tahap 1. Memusatkan pada
perkembangan kognitif akibat-akibat
operasional) perubahan
2. Atura-aturan di
pandang tak berubah
3. Hukuman atas
pelanggaran di
pandang bersifat
otomatis
7 sampai 10 tahun Masa transisi (dalam tahap Perubahan secara bertahap
perkembangankognitif kearah pemilikan moral tahap
praopersional) kedua
11 tahun ke atas Otonomi, Realisme, dan 1. Mempertimbangkan
Resiprositas moral ( dalam tujuan-tujuan perilku
tahap perkembangan kognitif moral
formal-operasional) 2. Menyadari bahwa
aturan moral adalah
kesepakatan tradisi
yang dapat di ubah

B. ARTI PENTING PERKEMBANGAN KOGNITIF BAGI PROSES BELAJAR SISWA


1. Mengembangkan kecakapan kognitif

vii
Ada dua macam kecakapan kognitif siswa yang amat perlu segera khususnya oleh guru,
yakni :

a. Strategi belajar memahami isi materi pelajaran


b. Strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya serta menyerap pesan-
pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran tersebut
2. Mengembangkan kecakapan efktif
3. Mengembangkan kecakapan psikomotor

viii
BAB III

KONSEP DASAR BELAJAR

A. ARTI PENTING BELAJAR


1. Arti Penting Belajar bagi Perkembangan Manusia

Tinggi rendahnya kualitas perkembangan manusia (umumnya merupakan hasil belajar) akan
menentukan masa depan peradaban manusa itu sendiri

2. Arti Penting Belajar bagi Kehidupan Manusia

Peran penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia (bangsa) di tengah-
tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa

B. DEFINISI DAN CONTOH BELAJAR

Kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan
setiap jenis dan jenjang pendidikan.

1. Definisi Belajar

Hitzman (1978) dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory (Belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan pengalaman yang
dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut)

C. BELAJAR, MEMORI, DAN PENGETAHUAN


1. Prespektif Psikologi
a. Pusat Memori dan Pengetahuan

Menurut Bruno (1987), memori ialah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan,
dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semua terpusat dalam otak.

b. Ragam Memori dan Pengetahuan

1. Semantic memory (memori semantic), memori khusus menyimpan arti atau pengertian.

2. Episodic memory (memori episodic), memori khusus menyimpan informasi tentang peristiwa

c. Memori dan IQ (Intellligence Quotient)

ix
Skor IQ Interpretasi / Predikat
130 ke atas Very superior (sangat unggul/ sangat
istimewah)
120 – 129 Superior (unggul / istimewah)
110 – 119 High average (rata – rata tinggi)
90 – 109 Average (rata – rata)
80 – 89 Low average (rata – rata rendah)
70 – 79 Borderline (perbatasan)
69 ke bawah - Mentally retarded (keterbelakangan
mental)
- Mentally deficient (kekurangan
mental)

2. Prespektif Agama

Memandang umat manusia sebagai makhluk yang dilahirkan dalam dalam keadaan kosong, tak
berilmu pengetahuan.

d. Alat Fisio-Psikis untuk Belajar


1. Indera penglihatan
2. Indera pendengar
3. Akal

D. TEORI-TORI POKOK BELAJAR


1. Connectionism (Koneksionisme)
2. Classical Conditioning (Pembiasaan Klasik)
3. Operant Conditioning (Pebiasaan perilaku Respons)
4. Contiguous Conditioning (Pembiasaan Asosiasi Dekat)
5. Cognitive Theory (Teori Kognitif)
6. Social Learning Theory (Teori Belajar Sosial)

E. PEROSES DAN TAHAPAN BELAJAR

a. Menurut Jerome S. Beruner


1. Tahap informasi ( tahap penerimaan materi)
2. Tahap transformasi (tahap pengubahan materi)
3. Tahap epaluasi (tahap penilaian materi)

b. Menurut Arno F. Wittig


1. Acquisition (tahapan perolehan/penerimaan informasi)
2. Storage (tahapan penyimpanan informasi)
3. Retrieval (tahapan tahapan mendapatkan kembali informasi)

x
c. Menurut Albert Bandura
1. Tahap perhatian (attentional phase)
2. Tahap penyimpanan dalam ingatan (rentention phase)
3. Tahap reproduksi (reproduction phase)
4. Tahap motifasi(motivion phase)

xi
BAB IV

KARAKTERISTIK, MANIFESTASI, DAN RAGAM BELAJAR

A. KARAKTERISTIK PERUBANHAN HASIL BELAJAR


1. Perubahan Intensional

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang
dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan.

2. Perubahan Positif-Aktif

Yakni diperolehnya sesuatu yang baru (seperti pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih
baik daripada apa yang telah ada sebelumnya.

3. Perubahan Efektif-Fungsional

Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan manfaaat tertentu bagi siswa. Ia
relative menetup dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan
dimanfaatkan.

B. MANIFETASI PERILAKU BELAJAR


1. Manifestasikan Kebiasaan

Menurut Burghardt (1973) kebiasaann itu timbul karenaa proses penyusutaan kecenderungan
respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang

2. Manifestasi Keterampilan

Menurut Reber (1988), keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku
yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil
tertentu.

3. Manifestasi Pengamatan

Proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera
seperti mata dan telinga.

4. Manifestasi Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat

Berpikir asosiatif itu proses pembentukan hubungan antara rangsangan dengan repons. Daya
ingat pun merupakan unsur pokok dalam berpikir asosiatif.

xii
5. Mnifestasi Berpikir Rasional dan Krisis

Berpikir rasional dan krisis adalah perwujadan perilaku belajar terutama yang berhubungan
dengan pemecahan masalah.

6. Manifestasi Sikap

Menurut Bruno (1987), sikap (attitude) adalah kecenderungan yang relative menetapkan untuk
bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu.

7. Manifestasi Inhibisi

Inhibisi adalah kesanggupan siswa untuk mengurangi atau menhentikan tindakan yang tidak
perlu, lalu memilih tindakan yang lainnya ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya

8. Manifestasi Apresiasi

Diartikan penghargaan atau penilaian terhadap benda-benda baik abstrak maupun konkret yang
memiliki nilai luhur.

9. Manifestasi Tingkah Laku Afektif

Menyangkut keanekaragaman perasaan, seperti takut, gembira, sedih, marah, kecewa, senang,
benci, was-was, dan sebagainya

C. RAGAM-RAGAM BELAJAR
1. Ragam Abstrak, ialan belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak
2. Ragam Keterampilan, adalah belajar dengan menggunakan gerakan motorik yakni
berhubungan dengan urat syaraf dan otot.
3. Ragam Sosial, adalah memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan
masalah.
4. Ragam Pemecahan Masalah, pada dasarnya ialah belajar menggunak metode-metode
ilmiah untuk berfikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti
5. Ragam Rasional, yakni belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis
dan sistematis.
6. Ragam Kebiasaan, yakni proses pembentukan kebiasaan baru atau memperbaiki
kebiasaan yang telah ada.
7. Ragam Apresiasi, adalah belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek.
8. Ragam Pengetahuan, ialah belajar dengan cara melakukan penyedilikan mendalam
terhadap objek pengetahuan tertentu

xiii
BAB V

EFISIENSI, METODE/PENDEKATAN, DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


BELAJAR

A. EFISIENSI BELAJAR
1. Definisi Efisiensi Belajar

Efisiensi adalah sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha dengan
hasilnya (Gie, 1985).

2. Efisiensi Usaha Belajar

Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisiensi kalau prestasi belajar yang diinginkan dapat
dicapai dengan usaha yang minimal.

3. Efisiensi Hasil Belajar

Kegiatan belajar dapat pula dikatakan efisien apabila dengan usaha belajar tertentu membiarkan
prestasi belajar tinggi

B. PENDEKATAN DAN METODE BELAJAR


1. Ragam Pendekatan Belajar
a. Pendekatan Hukum Jost

Siswa yang lebih sering mempraktikkan menteri pelajaran akan lebih mudah memanggil kembali
memori lama yang berhubungan dengan materi yang sedang ia tekuni.

b. Pendekatan Ballard dan Clanchy (1990)

Pendekatan belajar siswa pada umumnya dipengaruhi oleh sikap terhadap ilmu pengetahuan
(attitude to knowledge)

c. Pendekatan Biggs (1991)

Pendekatan belajar siswa dapat dikelompokkan ke dalam tiga prototype (bentuk dasar), yakni:

1. Pendekatan Surface (permukaan/ besifat lahiriah )


2. Pendekatan deep (mendalam)
3. Pendekatann achieving (pencapaian prestasi tinggi)

xiv
2. Ragam Metode Belajar
a. Metode SQ3R

Pada prinsipnya merupakan singkatan langkah-langkah mempelajari teks yang meliputi :

1. Survey, maksudnya memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks


2. Question, maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks
3. Read, maksudnya membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan
yang telah tersusun
4. Recite, maksudnya menghafal setiap jawaban yang telah di temukan
5. Review, maksudnya meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada
langkah kedua dan ketiga.

b. Metode PQ4R

Meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks adalah metode ciptaan Thomas
dan Robinson (1972) yang disebut PQ4R singkatan dari Preview, Questions, Read, Reflect,
Recite, Review.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi 3
macam :

1. Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keeadaan/kondisi jasmani dan rohani
siswa
2. Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa
3. Faktor Pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.

xv
BAB VI

TRANSFER, LUPA , JENUH DAN KESULITAN BELAJAR

A. TRANSFER BELAJAR

1. Ragam transfer Belajar


- Transfer posotif
- Transfer negative
- Transfer vertical
- Transfer lateral

2. Terjadi transfer Belajar Positif


Diutarakan dimuka, akan mudah terjadi pad diri seorang siswa apabila situasi belajar siswa.

3. Transfer dari Short-term Memory ke Long term- Memory


Menurut penulis, kiat-kiat kognitif diatas dapat diharapkan memperbesar jumlah sel otak yang
aktif sehingga dapat meningkatkan daya mental yang pada giliranya akan berdampak terhadap
peningkatan kualitas pikis akal.

B. LUPA DAN KEJENUHAN BELAJAR

1. Peristiwa Lupa dalam Belajar

Lupa(forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-
apa yang sebelumnya telah kita pelajati.
a. Factor-faktor penyebab lupa
- Lupa dapat terjadi karena gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang
ada dalam system memori siswa
- Lupa dapat terjadi pada seorang siswa karena adanya tekanan terhadap itm yang telah ada
baik sengaja ataupun tidak.
- Lupa dapat terjadi pada siswa karena perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar
dengan waktu mengingat kembali (Anderson,1990)
- Lupa dapat terjadi karena perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi
belajar tertentu.
- Lupa dapat terjadi karena materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan
atau dihafalkn siswa.
b. Kiat mengurangi lupa dalam belajar

xvi
2. Peristiwa Jenuh dalam Belajar
a. Defenisi jenuh
Jenuh ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apa pun.

b. Factor Penyebab dan Cara Mengatasi Kejenuhan Belajar


- Keletihan indera siswa
- Keletihan fisik siswa
- Keletihan mental siswa

C. KESULITAN BELAJAR
1. Factor Penyebab Keslutian Belajar
- Factor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri
siswa sendiri
- Factor ekstern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa
sendiri

2. Diagnosis Keslutian Belajar

3. Kiat Mengatasi Kesulitan Belajar


- Analisis Hasil Diagnosis
- Menentukan Kecakapan Bidang Bermasalah
- Menyusun Program Perbaiakan
- Melaksanakan Program Perbaikan

xvii
BAB VII

EVALUASI DAN PRESTASI BELAJAR

A. EVALUASI HASIL BELAJAR

1. Defensiis Evaluasi
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam sebuah program.

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi


a. Tujuan evaluasi
- Untuk meningkatkan kemajuan yang telah dicapai siswa dalam suatu kuru waktu proses
belajar tertentu
- Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
- Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar
- Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar
- Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitif
untuk keperluan belajar.
- Untuk meningkatkan tingkat daya guna dan hasil guna mtode mengajar telah digunakan
guru dalam proses mengajar-belajar.

b. Fungsi Evaluasi
- Fungsi administrasi
- Fungsi promosi
- Fungsi diagnostic
- Sebagai sumber data BP
- Sebagai bahan pertimbangan pengembangan

3. Ragam Evaluasi
a. Pre-test dan Post-test
b. Evaluasi Prasyarat
c. Evaluasi Diagnostik
d. Evaluasi Formatif
e. Evaluasi Sumatif
f. Ujian Akhir Nasional (UN)

4. Ragam Alat Evaluasi


a. Bentuk objektif
b. Bentuk subjektif

xviii
Adalah alat pengukur prestasi belajar yang jawabannya tidak dinilai dengan skor atau angka
pasti, seperti yang digunakan untuk evaluasi objektif.

5. Syarat Alat Evaluasi


- Reabilitas : hal tahan uj atau dapat dipercaya
- Validitas : berarti keabsahan atau kebenaran.
6. Evaluasi Pelbagai Ranah Psikologi
a. Evaluasi Preastasi Kognitif
b. Evaluasi Prestasi Afektif
c. Evaluasi Prestasi Psikomotor

B. PRESTASI BELAJAR
1. Indicator Prestasi Belajar
Pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikolohi yang berubah sebagia akibat
pengalaman dan proses belajar siswa.

2. Pendekatan Evaluasi Prestasi Belajar


a. Penilaian Acuan Norma
b. Penilaian Acuan Kriteria

3. Batas Minimal Prestasi Belajar


- Norma skala angka dari 0 sampai 100
- Norma skala dari angka 0 sampai 100

Ringkasan Isi Buku 2

BAB I APAKAH PENDIDIKAN: PENGERTIAN MAHA LUAS, SEMPIT, DAN LUAS


TERBATAS

Defenisi Maha Luas

Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Karakteristik pendidikan adalah berlangsung seumur

xix
hidup, berada dalam segala lingkup kehidupan dan terdiri dari berbagai bentuk-bentuk kegiatan,
serta memiliki tujuan.

Pendukung Pendidikan:

-Kaum Humanis Romantik mendefenisikan pendidikan dalam arti maha luas, dan mengecam
praktek pendidikan yang diselenggarakan pada zamannya.

-Ivan Illich berpendapat bahwa sistem pendidikan mempunyai tiga tujuan, yaitu: (1) memberikan
kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah memperoleh sumber belajar setiap saat,
(2) memberikan pengetahuan kepada orang lain dengan mudah, (3) menjamin tersedianya
masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan.

Defenisi Mahah Sempit

Pendidikan adalah pengajaran yang dilakukan di sekolah sebagai lembaga formal. Karakteristik
khususnya adalah berlangsung dalam waktu terbatas, lingkungan sekolah diciptakan di
ingkungan khusus, dan kegiatannya terprogram dan terjadwal, serta memiliki tujuan
pengembangan kemampuan-keampuan tertentu.

Pendukung Pendidikan:

-Kaum Behavioris mengungkapkan tiga prinsip utama yang mendasari sekolah, yaitu (1)
pembentukan pola itngkah laku, (2) pendidikan merupakan rekayasa perubahan pola tingkah
laku, (3) masa depan sekolah cerah.

-Optimisme kaum Behaviorisme menyatakan sekolah merupakan lingkungan buatan manusia


yang dikontrol dalam bentuk rekayasa pengubahan pola tingkah laku.

Defenisi Alternatif

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pengajarna, dan latihan. Karakteristiknya adalah berlangsung
seumur hidup, berada dalam sebagian lingkup lingkungan, bentuk pendidikan formal, informal
dan non-formal, tujunannya memuat tujuan pendidikan keseluruhan

Pendukung pendidikan:

-Kaum Humanis Realistik, pemaduan dan maksimalisasi peranan pendidikan sekolah dan luar
sekolah dalam menuju tercapainya manusia seutuhnya dan masyarakat yang terus belajar.

-Pendekatan dialektis memadukan pengertian pendidikan sebagai pengembangan potensi


seseorang.

xx
BAB 2 MANUSIA DAN PENDIDIKAN; PANDANGAN ILMIAH DAN FILOSOFIS
TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASI PENDIDIKANNYA

Pandangan Ilmiah

-Antropologi Biologis/fisik

Antropologi adalah studi tentang asal-usul, perkembangan, karakteristik jenis, dan tentang ras
manusia. Krakteristiknya Mnusia adalah Homo Sapiens. Implikasinya dalam praktek pendidikan
adalah konsep Antropologi biologis menjadi landasan pendidikan.

-Antropologi Budaya

Antropologi Budaya mempergunakan teknik-teknik riset historis, observasi, wawancara dalam


studi hidup seseorang sekarang. Karakteristiknya adalah Manusia sebagai organisme
sosiobudaya. Implikasi dalam praktek pendidikannya adalah konsep antropologi sosio-budaya
menjadi landasan pendidikan.

-Psikologi

Psikologi adalah studi tentang kegiatan atau tingkah laku individu dalam keseluruhan ruang
hidupnya. Karakteristiknya adalh individu yang belajar. Implikasi dalam praktek pendidikannya
adalah konsep psikologis tentang individu menjadi dasar pelaksanaan proses kegiatan belajar-
mengajar.

-Sosiologi

Sosiologi adalah studi tentang struktur social. Karakteristik masyarakatnya adalah animal
sociale. Implikasinya dalam pendidikan adalah konsep sosiologi tentang manusia menjadi dasar
penyelenggaraan pendidikan.

-Politika ( Ilmu Politik)

Pollitika adalah studi tentang pemerintahan Negara. Karakteristiknya adalah manusia sebagai
animal politicon. Implikasinya dalam pendidikan adalah konsep politika menjadi dasar
penyelenggaraan pengelolaan pendidikan makro nasional

-Ekonomika

Ekonomika adalah studi tentang upaya manusia memperoleh kemakmuran materiil manusia.
Karakteristiknya adalah manusia sebagai animal economicus. Implikasinya dalam praktek
pendidikan adalah konsep ekonomik mejadi dasar atau landasan pendidikan.

Pandangan Filosofis

xxi
-Filsafat umum/murni

Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam semesta dan isinya. Karakteistiknya adalah kritis.
Objeknya adalah pertanyaan umum yang terbuka/abadi. Cabangnya terdiri dari metafisika,
epistemology, aksiologi. Aliran filsafat umum adalah idealism, realisme, neo-thonisme,
eksperimentalisme, eksistensialisme. Implikasinya dalam pendidikan adalah konsep filsafat
umum menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan

-Filsafat Antropologi

Filsafat Antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakekat manusia sebagai
keseluruhan atau manusia seutuhnya. Objeknya yaitu masalah manusia dengan alam, manusia,
dan Tuhan. Karakteristiknya adalah one in many. Implikasinya dalam pendidikan adalah konsep
manusia sutuhnya sebagai dasar tujuan pendidikan.

BAB 3: PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL


EDUCANDUM

Keharusan Pendidikan

Dasar Biologis, pendidikan adalah perlu karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya.
Implikasinya adalah kemampuan pendidikan terbatas.

Dasar sosio-antriopologis, peradaban tidak terjadi dengan sendirinya. Implikasinya diperlukan


transformasi dari organisme biologis ke organisme yang berbudaya.

Kemungkina Pendidikan

Dsar Biologis, anak dilahirkan tak berdaya tapi memiliki potensi untuk berubah. Implikasinya
adalah anak dapat menerima bantuan yang tertuju pada dapat belajar.

Dasar psiko-sosio-antropologis, individu adalah unik, berbeda-beda da nada kelebihan dan


kekurangannya. Implikasiny adalah terjadi saling pengaruh mempengaruhi yang mempunyai
kelebihan dapat membei bantuan kepada orang lain yang memerlukan.

Batas-batas Kemungkina Pendidikan

-Empirisme (realisme, behaviorisme, eksperimentasisme). Implikasinya adalah pendidikan


berpusat pada pendidik

-Naturealisme (idealism, thomisme, humanism). Implikasinya adalah pendidikan berpusat pada


anak atau terdidik.

xxii
-Devalopmentalisme, teori konvergensi, realisme kritis. Implikasinya adalah pendidikan berpusat
pada realisasi antara pendidik dengan terdidik atau situasi pendidik.

Kekeliruan-kekeliruan Pendidikan

Mendidik yang baik adlaah yang berhasil mebantu individu dapat mempertahankan dan
meningkatkan mutu hidup.

Kekeliruan idiil mendidik, bentuknya mendidik merupakan kegiatan pendidikan patologis atau
demagogis. Akibat dan penanggulangannya, pendidikan patologis apabila berhasil akan
melahirkan orang-orang yang cacat atau amoral, penanggulangannya harus dilakukan reduksi
atau mendidik kembali.

Kekeliruan teknis mendidik, bentuknya adalah kegiatan pendidikan yang salah teknik
pelaksanaanya yaitu kesalahan dalam cara memilih dan menggunakan tenaga pendidik. Akibat
dan penanggulangannya, berakibat pendidikan tidak menjadi efektif, efisien dan relevan dalam
membantu pengembangan kognitif, afektif dan psikomotor anak menuju kedewasaa,
penanggulangannya dengan jalan memperbaiki cara-cara mendidik dan memberikan bimbingan
yang tepat.

BAB 4: PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM: MEMAHAMI PENDIDIKAN SEBAGAI


KESELURUHAN

Orientasi Umum

Pendekatan sistem adalah cara-cara berpikir dan bekerja yang menggunakan konsep teori sistem
yang relevan dalam memecahkan masalah. Tipe-tipenya filsafat sistem, manajemen sistem, dan
analisis sistem.

Teori sistem. Karakteristik teori sistem ada tujuh bagian, yaitu: cenderung kea rah entropi, hadir
dalam ruang waktu, mempunyai batas-batas, mempunyai lingkungan, mempunyai variabel dan
parameter, mempunyai sub-sistem, dan mempunyai suprasistem.

Model dasar dasar sistem. Terdiri dari dua yaitu input dan output.

Tipe-tipe sistem terdiri dari tiga yaitu, sistem alami dan sistem buatan manusia, sistem tertutupo
dan sistem terbuka, sistem pelayanan dan sistem memproduksi barang.

Hierargi sistem. Susunannya yaitu kerangka kerja, kerangka jam, termosta, sel, sosietal genetic,
animal, individu manusia, organisasi social, sistem transcendental

Lingkungan dan segmen sistem terdiri dari sub-sistem, komponen dan unsur

xxiii
Analisis Dan Pemetaan Pendidikan Nasional Sebagai Sebuah Sistem

Pendidikan Nasional adalah sistem pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu Negara,
kebangsaan, atau Negara nasional.

Peta Umum Pendidikan Nasional dalam mode input output

Masukan(input): informasi, informasi produk, informasi operasional. Energi/tenaga, bahan-


bahan. Bentuk transformasi ada dua, yaitu transformative managerial dan operasional

xxiv
BAB 5
TEORI-TEORI PENDIDIKAN :
MEMAHAMI BERBAGAI WAWASAN PENDIDIKAN YANG PENTING

A.Sosok Teori dan Teori Pendidikan


1. Sosok Teori
Sebuah teori adalah sebuah sistem konsep konsep yang terpadu,menerangkan,dan
meramalkan (predoktif).
2. Sosok Teori Pendidikan
Sebuah teori pendidikan adalah sebuah sistem konsep-konsep yang
terpadu,menerangkan dan prediktif tentang peristiwa-peristiwa pendidikan.
3. Klasifikasi Teori Pendidikan
a. Teori umum pendidikan
b.Teori khusus pendidikan
B.Sosok Teori Umum Pendidikan
1.Filsafat pendidikan
a. Hubungan filsafat dengan pendidikan
1) Studi pendidikan sebagai bagian dari keseluruhan pembahasan filsafat
2) Studi pendidikan terpisah dari pembahasan filsafat
3) Studi pendidikan sama dengan studi filsafat
4) Studi pendidikan mengambil secara selektif nilai-nilai yang diajarkan oleh filsafat
b. Pengertian Filsafat Pendidikan
1) Batasan
Filsafat pendidikan adalah studi penerapan konsep-konsep dan metode fisolofis
dan membahas hakikat pendidikan,baik sebagai praktek pendidikan maupun ilmu pendidikan.
2) Klasifikasi
a) Filsafat praktek pendidikan
Filsafat ini adalah studi penerapan konsep-konsep dan metode filosofis dalam
membahas tentang bagaimana seharusnya peristiwa-peristiwa pendidikan secara mikro maupun
makro diselenggarakan.
b) Filsafat ilmu pendidikan membahas : (1) ontologi ilmu pendidikan :
pembahasan tentang hakekat struktur ilmu pendidikan; (2) epistemologi ilmu pendidikan :
pembahasan tentang hakekat obyek pendidikan; (3) metodologi ilmu pendidikan :pembahsan
tentang hakekat metode penelitian dalam pendidikan; (4) aksiologi ilmu pendidikan :
pembahasan tentang hakekat penggunaan ilmu pendidikan bagi praktek pendidikan dan
pengembangan ilmu dan filsafat.
c. Mazhab-mazhab filsafat pendidikan
Berdasarkan mazhab filsafat umum yang dijadikan asumsi, mazhab-mazhab
filsafat pendidikan antara lain
1)Filsafat pendidikan Idealisme
2)Filsafat pendidikan Realisme
3)Filsafat pendidikan Neo-Thomisme
4)Filsafat pendidikan Pragmatisme
5)Filsafat pendidikan Eksistensialisme
2. Teori khusus pendidikan deskriptif
a. Pendidikan luar negeri atau pendidikan Internasional

xxv
b. Pendidikan perbandingan atau pendidikan komparatif
c. Pendidikan historis atau sejarah pendidikan

C.Sosok Teori Khusus Pendidikan


1.Teknologi dan seni pendidikan sebagai teori khusus pendidikan preskriptif
a.manajemen pendidikan
b.penyusunan dan pengembangan kurikulum
c.model-model mengajar
d.didaktik dam metodik
e.evaluasi pendidikan
f.riset pendidikan
2.Ilmu-ilmu pendidikan sebagai teori khusus pendidikan deskriptif
a. pedagogik
b. orthopedagogik
c. psikologi pendidikan
d. sosiologi pendidikan
e. ilmu pendidikan kependudukan
f. andragogy

xxvi
BAB 6
ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN :
GERAKAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN DEVELOPMENTALISME

A.Orientasi Umum
1. Batasan
2.Karakteristik
3.Tokoh
B.Pestalozzi dan Pestalozzianisme
1.Tokoh Pestalozzi (1746-1827)
Pestalozzi adalah tokoh pertama yang dipengaruhi oleh Rousseau yang mencoba,ia
katakana sendiri, mempsikologikan pendidikan (to psychologize education).
2.Dasar Filosofis
Ia mengatakan bahwa manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhannya, dapat
menemukan jalan menuju kebenaran tidak dimanapun juga, tetapi di dalam khuluknya sendiri.
3.Teori Pendidikan
Pendidikan adalah alat untuk mengadakan reformasi masyarakat.
4.Pestalozzianisme
C.Herbart dan Herbartianisme
1.Tokoh Herbart
Herbart melanjutkan gagasan Pestalozzi tentang mempsikologikan pendidikan, dengan
jalan menyusun pedagogic ynag memadukan filsafat dan psikologi dalam menerangkan peristiwa
pendidikan.
2.Dasar Filosofis
3.Teori Pendidikan
4.Herbartianisme
D.Froebel dan Froebelianisme
1.Tokoh Froebel
Froebel mengadakan studi terhadap sebagian besar bidang-bidang pemikiran yang
berbeda-beda,dan mencoba memadukan semuanya dalam sintesis filosofis.
2.Dasar Filosofis
a.Panentheisme
b.Kesatuan atau Bagian-keseluruhan
c.Teori umum perkembangan
d.Hukum perkembangan
e.Perkembangan Manusia
f.Perkembangan kejiwaan dan Kerohanian
g.Teori Rekapitulasi
h.Perkembangan Manusia melalui Tahap-tahap Perkembangan
i.Hakikat Manusia
3.Teori Pendidikan
4.Froebelianisme
GERAKAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN PROGRESIVISME
DAN REKONSTRUKSIONALISME

A.Progresivisme

xxvii
1.Orientasi Umum
a.Batasan
b.Faktor-faktor pendorong lahirnya progresivisme di USA
c.Asosiasi pendidikan progresif
2.Tokoh Francis W.Paker (1837-1902)
Ia dilahirkan di New Hampshire.Ayahnya meninggal pada waktu 6 tahun. Dua tahun
kemudian ia magang di pertanian sambil mengikuti sekolah dasar. Ketika berusia 13 tahun ia
meninggalkan pertanian dan mengikuti pendidikan secara penuh.
3. Dasar Filosofis
a.Realisme Spiritualistik
b.Humanisme Baru
4.Teori Pendidikan
a.Tujuan Pendidikan
Ia menyatakan bahwa tujuan keseluruhan pendidikan adalah melatih anak agar
kelak dapat bekrja,bekerja secara sistematis,mencintai kerja,dan bekerja dengan otak dan hati.
Untuk mencapai tujuan tersebut,pendidikan harusnya merupakan pengembangan sepenuhnya
bakat dan minat setiap anak.
b.Kurikulum
c. Metode pendidikan
d.Pelajar
e.Pengajar
5.Perkembangan Progresivisme
B.Rekonstruksionalisme Sosial
1.Orientasi Umum
a. Batasan
b.Persahabatan pendidikan Amerika
2.Tokoh Counts (1889-1974)
George S.Counts adalah seorang tokoh Rekonstruksionslisme Sosial, menulis bahwa
deawasa ini terdapat jurang pemisah yang besar di antara banyak kenyataan yang sulit
dihilangkan, antara peradaban industry kita dengan adat-istiadat,kesetian-kesetiaan,pemahaman-
pemahaman, dan pandangan-pandangan kita.
3.Dasar Filosofis
a.Pragmatisme
b.Neopositivisme
4.Teori Pendidikan
a. Tujuan pendidikan
b.Metode Pendidikan
c.Kurikulum
d.Pelajar
e.Pengajar
1)direktur Proyek
2)Pemimpin Penelitian
5.Perkembangan Rekonstruksionalime Sosial
a.Penyebaran Gagasan
b.Sekolah Masyarakat

xxviii
BAB 8
ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN :
GERAKAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ESENSIALISME DAN PERENNIALISME

A.Esensialisme
1.Orientasi Umum
a.Batasan
b.Karakteristik
2.Tokoh Bagley (1874-1946)
William C.Bagley lahir di Detroit. Ia memasuki Universitas Negeri Michigan dan
menerima gelar Doktor di Universitas Cornell tahun1900.
3.Dasar Filosofis
Esensialisme merupakan gerakan pendidikan yang bertumpu pada mazhab filsafat
Idealisme dan Realisme.
4.Teori Pendidikan
a.Tujuan Pendidikan
b.Metode Pendidikan
c.Kurikulum
d.Pelajar
e.Pengajar
B.Perennialisme
1.Orientasi Umum
a.Batasan
b.Karakteristik
2.Tokoh Hutchins
Hutchins adalah juru bicara utama bagi filasafat kaum Perennialis di Amerika dan
sebuah kritik yang penting tentang praktek pendidikan,khususnya pendidikan di perguruan
tinggi, selama paruh pertama abad 20.
3.Dasar Filosofis
Orientasi pendidikan dari Perennialisme adah Scholastitisme atau Neo-Thomisme yang
pada dasar nya memandang kenyataan bagi sebuah dunia akal pikiran dan Tuhan,pengetahuan
yang benar diperoleh melalui berpikir dan keimanan dan kebaikan berdasarkan perbuatan
rasional.
4.Teori Pendidikan
a. Tujuan Pendidikan
b.Metode PEndidikan
c.Kurikulum
d.Pelajar
e. Pengajar

BAB 9: PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP

Orientasi Umum

Pendidikan Seumur Hidup adalah sebuah sistem konsep pendidikan yang menerangkan
keseluruhan peristiwa kegitan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan

xxix
manusia. Karakteristiknya adalah hidup, seumur hidup dan pendidikan merupan tiga istilah
pokok yang menentukan lingkup dan makna pendidikan seumur hidup. Perlunya PSH karena
keterbatasan kemampuan pendidikan sekolah, perubahan masyarakat dan peran social,
pendayagunaan sumber yang masih belum optimal, perkembangan pendidiakn luar sekolah yang
pesat.

Kerangka kerja teoritis PSH. Orientasinya hidup, seumur hidup, dan pendidikan. Ada tiga
komponen yang saling berhubungan, yaitu individu, masyarakat dan lingkungan fisik. Dalam
seumur hidupnya, setiap indidvidu mengalami; perkembangan kepribadian, tahap-tahap
perkembangan, peran umum dan unik.

Pendidikan mencakup tiga komponen, yaitu Landasan-landasan pendidikan, cara-cara


komunikasi, isi pendidikan.

Kerangka Kerja Operasional PSH

Orientasi ada tiga yaitu hidup, seumur hidup dan pendidikan. Hidup ada tiga komponen yaitu,
individu, masyarakat, lingkungan,. Seumur hidup, manusia mengalami perkembangan
kepribadian, tahap-tahap perkembangan, peran umum dan unik

Pendidikan mencakup tiga komponen yaitu, landasan-landasan pendidikan, cara-cara


komunikasi, isi pendidikan.

Implikasi Konsep PSH Bagi Pendidikan Sekolah

Fungsi dan tujuan sekolah adalah salah satu tangga dari keseluruhan proses pemdidikan yang
berlangsung sepanjang hidup. Program pendidikan sekolah kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler, kegiatan bercampu antara studi dan bekerja, hendaknya makin tertuju dan
mengutamakan kegiatan belajar sendiri. Proses pendidikan dapat dicapa dengan jalan
menggunakan berbagai sumber belajar, guru mempromosikan diri sebagai contoh, fasilitor dan
motivator, dan menggunakan alat bantu belajar.

xxx
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.Keunggulan Buku

Keunggulan yang dapat dilihat dari buku psikologi belajar adalah di dalam buku mencakup
seluruh teori tentang karakteristik belajar, sedangkan buku pembanding tidak mencakup
seluruhnya. Hanya beberapa aja yang di bahas di dalam buku pembanding.

3.2.Kelemahan Buku

Di dalam buku masih belum menggunakan Ejaan Ynag Disempurnakan sehingga sedikit sulit
untuk memahami isi buku.

xxxi
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

KARAKTERISTIK PERUBANHAN HASIL BELAJAR

Perubahan Intensional

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang
dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan.

Perubahan Positif-Aktif

Yakni diperolehnya sesuatu yang baru (seperti pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih
baik daripada apa yang telah ada sebelumnya.

Perubahan Efektif-Fungsional

Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan manfaaat tertentu bagi siswa. Ia
relative menetup dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan
dimanfaatkan.

4.2 Saran

Diharapkan agar masyarakat dapat memahami maksud dari pembaca Critical book report ini dan
bisa menambah pengetahuan dan wawasan tentang karakteristik belajar. Diharapkan bagi penulis
lain untuk mencari referensi yang lebih relevan sebagai bahan dalam pembuatan makalah guna
menciptakan tulisan yang lebih bermanfaat.

xxxii
DAFTAR PUSTAKA

Aurora, Kamla, Differences Between Effective and Ineffective Teachers, S. Chand & Company
Ltd., New York, 1978.

Banathy, Bela H., Instructional system, Fearon Publishers, Palo Alto, 1968.

Barlett, Sir Fredric, dan kawa-kawan, The Study of Society, Methods and Problem, Routledge &
Kegan Paul Ltd., London, 1959.

xxxiii

Anda mungkin juga menyukai