PSIKOLOGI PENDIDIKAN
OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
FAUZI KURNIAWAN,S.Psi.M.Psi
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulias sehingga penulis bisa berhasil menyelesaikan Critical Book Report
ini yang Alhamdulillah puji Tuhan tepat pada waktunya..
Dan juga tidak lupa penulis mengucapkan terimakasi kepada dosen mata kuliah terkait
dan juga warga kelas yang selalu mendukung pelaksanaan tugas ini. Penulis menyadari bahwa
Critical Book Report ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Critical Book Report
ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan Critical Book Report ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai dan memberkati segala usaha kita semua.amin.
Penulis
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................1
Bab IV Kesimpulan..................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................27
iii
BAB I
PENDAULUHAN
1.1.Latar Belakang
Sudah selayaknya seorang guru itu diberikan kesejahteraan berupa sertifikasi. Dapat
dipahami bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani
dan rohani.Di era globalisasi saat ini, Indonesia harus mampu meningkatkan mutu pendidikan,
sehingga tidak kalah bersaing dengan negara lain.
1.2.Tujuan
iv
1.3.Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan critical book report ini adalah agar penulis
melaui pemahaman akan profesi pendidikan bisa meningkatkan kemampuan bahan kajian belajar
dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan
pada umumnya dalam hal ini yang berkaitan dengan profesi pendidikan
ISBN : 979-421-933-9
ISBN : 978-621-8207-8 :
v
BAB II
RINGKASAN BUKU
Arti perkembangan itu terletak pada peyempurnaan fungsi psiklogis yang di sandang oleh organ-
organ fisik. Perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia mengakhiri hayatnya.
Yakni proses perkembangan progresif dan hubungan dengan perolehan aneka ragam
keterampilan fisik anak (motor skills). Menurut Gleitman (1987) ada dua bekal yang di bawa
anak baru lahir sebagai perkembangan kehidupannya selama hidup di dunia yaitu: 1) bekal
kapasitas motor (jasmani), dan 2) bekal kapasitas panca indera (sensori).
Ada empat macam faktor yang mendorong kelanjutan perkembangan motor skills anak yang juga
memungkikan campur tangan orang tua dan guru dalam mengarahkannya yaitu ;
vi
Tahapan Perkembangan kognitif Anak
- Skema sensori-motor ialah perilaku terbuka yang bersifat jasmaniah yang tersusun secara
sistematis dalam diri untuk merespons lingkungan.
- Praoperasional artinya anak tersebut sudah memiliki kesadaran terhadap eksistensi object
permanence (ketetapan adanya benda)
- Konkret-operasional kemampuan yang disebut system of operations (suatu langkah
berfikir)
- Formal-operasional kemampuan dapat mengatasi masalah keterbatasan
vii
Ada dua macam kecakapan kognitif siswa yang amat perlu segera khususnya oleh guru,
yakni :
viii
BAB III
Tinggi rendahnya kualitas perkembangan manusia (umumnya merupakan hasil belajar) akan
menentukan masa depan peradaban manusa itu sendiri
Peran penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat manusia (bangsa) di tengah-
tengah persaingan yang semakin ketat di antara bangsa-bangsa
Kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan
setiap jenis dan jenjang pendidikan.
1. Definisi Belajar
Hitzman (1978) dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory (Belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan pengalaman yang
dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut)
Menurut Bruno (1987), memori ialah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan,
dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semua terpusat dalam otak.
1. Semantic memory (memori semantic), memori khusus menyimpan arti atau pengertian.
2. Episodic memory (memori episodic), memori khusus menyimpan informasi tentang peristiwa
ix
Skor IQ Interpretasi / Predikat
130 ke atas Very superior (sangat unggul/ sangat
istimewah)
120 – 129 Superior (unggul / istimewah)
110 – 119 High average (rata – rata tinggi)
90 – 109 Average (rata – rata)
80 – 89 Low average (rata – rata rendah)
70 – 79 Borderline (perbatasan)
69 ke bawah - Mentally retarded (keterbelakangan
mental)
- Mentally deficient (kekurangan
mental)
2. Prespektif Agama
Memandang umat manusia sebagai makhluk yang dilahirkan dalam dalam keadaan kosong, tak
berilmu pengetahuan.
x
c. Menurut Albert Bandura
1. Tahap perhatian (attentional phase)
2. Tahap penyimpanan dalam ingatan (rentention phase)
3. Tahap reproduksi (reproduction phase)
4. Tahap motifasi(motivion phase)
xi
BAB IV
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang
dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan.
2. Perubahan Positif-Aktif
Yakni diperolehnya sesuatu yang baru (seperti pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih
baik daripada apa yang telah ada sebelumnya.
3. Perubahan Efektif-Fungsional
Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan manfaaat tertentu bagi siswa. Ia
relative menetup dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan
dimanfaatkan.
Menurut Burghardt (1973) kebiasaann itu timbul karenaa proses penyusutaan kecenderungan
respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang
2. Manifestasi Keterampilan
Menurut Reber (1988), keterampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku
yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil
tertentu.
3. Manifestasi Pengamatan
Proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera
seperti mata dan telinga.
Berpikir asosiatif itu proses pembentukan hubungan antara rangsangan dengan repons. Daya
ingat pun merupakan unsur pokok dalam berpikir asosiatif.
xii
5. Mnifestasi Berpikir Rasional dan Krisis
Berpikir rasional dan krisis adalah perwujadan perilaku belajar terutama yang berhubungan
dengan pemecahan masalah.
6. Manifestasi Sikap
Menurut Bruno (1987), sikap (attitude) adalah kecenderungan yang relative menetapkan untuk
bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu.
7. Manifestasi Inhibisi
Inhibisi adalah kesanggupan siswa untuk mengurangi atau menhentikan tindakan yang tidak
perlu, lalu memilih tindakan yang lainnya ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya
8. Manifestasi Apresiasi
Diartikan penghargaan atau penilaian terhadap benda-benda baik abstrak maupun konkret yang
memiliki nilai luhur.
Menyangkut keanekaragaman perasaan, seperti takut, gembira, sedih, marah, kecewa, senang,
benci, was-was, dan sebagainya
C. RAGAM-RAGAM BELAJAR
1. Ragam Abstrak, ialan belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak
2. Ragam Keterampilan, adalah belajar dengan menggunakan gerakan motorik yakni
berhubungan dengan urat syaraf dan otot.
3. Ragam Sosial, adalah memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan
masalah.
4. Ragam Pemecahan Masalah, pada dasarnya ialah belajar menggunak metode-metode
ilmiah untuk berfikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti
5. Ragam Rasional, yakni belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis
dan sistematis.
6. Ragam Kebiasaan, yakni proses pembentukan kebiasaan baru atau memperbaiki
kebiasaan yang telah ada.
7. Ragam Apresiasi, adalah belajar mempertimbangkan arti penting atau nilai suatu objek.
8. Ragam Pengetahuan, ialah belajar dengan cara melakukan penyedilikan mendalam
terhadap objek pengetahuan tertentu
xiii
BAB V
A. EFISIENSI BELAJAR
1. Definisi Efisiensi Belajar
Efisiensi adalah sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik antara usaha dengan
hasilnya (Gie, 1985).
Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisiensi kalau prestasi belajar yang diinginkan dapat
dicapai dengan usaha yang minimal.
Kegiatan belajar dapat pula dikatakan efisien apabila dengan usaha belajar tertentu membiarkan
prestasi belajar tinggi
Siswa yang lebih sering mempraktikkan menteri pelajaran akan lebih mudah memanggil kembali
memori lama yang berhubungan dengan materi yang sedang ia tekuni.
Pendekatan belajar siswa pada umumnya dipengaruhi oleh sikap terhadap ilmu pengetahuan
(attitude to knowledge)
Pendekatan belajar siswa dapat dikelompokkan ke dalam tiga prototype (bentuk dasar), yakni:
xiv
2. Ragam Metode Belajar
a. Metode SQ3R
b. Metode PQ4R
Meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks adalah metode ciptaan Thomas
dan Robinson (1972) yang disebut PQ4R singkatan dari Preview, Questions, Read, Reflect,
Recite, Review.
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi 3
macam :
1. Faktor Internal (faktor dari dalam siswa), yakni keeadaan/kondisi jasmani dan rohani
siswa
2. Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa
3. Faktor Pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran.
xv
BAB VI
A. TRANSFER BELAJAR
Lupa(forgetting) ialah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-
apa yang sebelumnya telah kita pelajati.
a. Factor-faktor penyebab lupa
- Lupa dapat terjadi karena gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang
ada dalam system memori siswa
- Lupa dapat terjadi pada seorang siswa karena adanya tekanan terhadap itm yang telah ada
baik sengaja ataupun tidak.
- Lupa dapat terjadi pada siswa karena perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar
dengan waktu mengingat kembali (Anderson,1990)
- Lupa dapat terjadi karena perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi
belajar tertentu.
- Lupa dapat terjadi karena materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan
atau dihafalkn siswa.
b. Kiat mengurangi lupa dalam belajar
xvi
2. Peristiwa Jenuh dalam Belajar
a. Defenisi jenuh
Jenuh ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apa pun.
C. KESULITAN BELAJAR
1. Factor Penyebab Keslutian Belajar
- Factor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri
siswa sendiri
- Factor ekstern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa
sendiri
xvii
BAB VII
1. Defensiis Evaluasi
Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam sebuah program.
b. Fungsi Evaluasi
- Fungsi administrasi
- Fungsi promosi
- Fungsi diagnostic
- Sebagai sumber data BP
- Sebagai bahan pertimbangan pengembangan
3. Ragam Evaluasi
a. Pre-test dan Post-test
b. Evaluasi Prasyarat
c. Evaluasi Diagnostik
d. Evaluasi Formatif
e. Evaluasi Sumatif
f. Ujian Akhir Nasional (UN)
xviii
Adalah alat pengukur prestasi belajar yang jawabannya tidak dinilai dengan skor atau angka
pasti, seperti yang digunakan untuk evaluasi objektif.
B. PRESTASI BELAJAR
1. Indicator Prestasi Belajar
Pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikolohi yang berubah sebagia akibat
pengalaman dan proses belajar siswa.
Pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Karakteristik pendidikan adalah berlangsung seumur
xix
hidup, berada dalam segala lingkup kehidupan dan terdiri dari berbagai bentuk-bentuk kegiatan,
serta memiliki tujuan.
Pendukung Pendidikan:
-Kaum Humanis Romantik mendefenisikan pendidikan dalam arti maha luas, dan mengecam
praktek pendidikan yang diselenggarakan pada zamannya.
-Ivan Illich berpendapat bahwa sistem pendidikan mempunyai tiga tujuan, yaitu: (1) memberikan
kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan mudah memperoleh sumber belajar setiap saat,
(2) memberikan pengetahuan kepada orang lain dengan mudah, (3) menjamin tersedianya
masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan.
Pendidikan adalah pengajaran yang dilakukan di sekolah sebagai lembaga formal. Karakteristik
khususnya adalah berlangsung dalam waktu terbatas, lingkungan sekolah diciptakan di
ingkungan khusus, dan kegiatannya terprogram dan terjadwal, serta memiliki tujuan
pengembangan kemampuan-keampuan tertentu.
Pendukung Pendidikan:
-Kaum Behavioris mengungkapkan tiga prinsip utama yang mendasari sekolah, yaitu (1)
pembentukan pola itngkah laku, (2) pendidikan merupakan rekayasa perubahan pola tingkah
laku, (3) masa depan sekolah cerah.
Defenisi Alternatif
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pengajarna, dan latihan. Karakteristiknya adalah berlangsung
seumur hidup, berada dalam sebagian lingkup lingkungan, bentuk pendidikan formal, informal
dan non-formal, tujunannya memuat tujuan pendidikan keseluruhan
Pendukung pendidikan:
-Kaum Humanis Realistik, pemaduan dan maksimalisasi peranan pendidikan sekolah dan luar
sekolah dalam menuju tercapainya manusia seutuhnya dan masyarakat yang terus belajar.
xx
BAB 2 MANUSIA DAN PENDIDIKAN; PANDANGAN ILMIAH DAN FILOSOFIS
TENTANG MANUSIA DAN IMPLIKASI PENDIDIKANNYA
Pandangan Ilmiah
-Antropologi Biologis/fisik
Antropologi adalah studi tentang asal-usul, perkembangan, karakteristik jenis, dan tentang ras
manusia. Krakteristiknya Mnusia adalah Homo Sapiens. Implikasinya dalam praktek pendidikan
adalah konsep Antropologi biologis menjadi landasan pendidikan.
-Antropologi Budaya
-Psikologi
Psikologi adalah studi tentang kegiatan atau tingkah laku individu dalam keseluruhan ruang
hidupnya. Karakteristiknya adalh individu yang belajar. Implikasi dalam praktek pendidikannya
adalah konsep psikologis tentang individu menjadi dasar pelaksanaan proses kegiatan belajar-
mengajar.
-Sosiologi
Sosiologi adalah studi tentang struktur social. Karakteristik masyarakatnya adalah animal
sociale. Implikasinya dalam pendidikan adalah konsep sosiologi tentang manusia menjadi dasar
penyelenggaraan pendidikan.
Pollitika adalah studi tentang pemerintahan Negara. Karakteristiknya adalah manusia sebagai
animal politicon. Implikasinya dalam pendidikan adalah konsep politika menjadi dasar
penyelenggaraan pengelolaan pendidikan makro nasional
-Ekonomika
Ekonomika adalah studi tentang upaya manusia memperoleh kemakmuran materiil manusia.
Karakteristiknya adalah manusia sebagai animal economicus. Implikasinya dalam praktek
pendidikan adalah konsep ekonomik mejadi dasar atau landasan pendidikan.
Pandangan Filosofis
xxi
-Filsafat umum/murni
Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam semesta dan isinya. Karakteistiknya adalah kritis.
Objeknya adalah pertanyaan umum yang terbuka/abadi. Cabangnya terdiri dari metafisika,
epistemology, aksiologi. Aliran filsafat umum adalah idealism, realisme, neo-thonisme,
eksperimentalisme, eksistensialisme. Implikasinya dalam pendidikan adalah konsep filsafat
umum menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan
-Filsafat Antropologi
Filsafat Antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakekat manusia sebagai
keseluruhan atau manusia seutuhnya. Objeknya yaitu masalah manusia dengan alam, manusia,
dan Tuhan. Karakteristiknya adalah one in many. Implikasinya dalam pendidikan adalah konsep
manusia sutuhnya sebagai dasar tujuan pendidikan.
Keharusan Pendidikan
Dasar Biologis, pendidikan adalah perlu karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya.
Implikasinya adalah kemampuan pendidikan terbatas.
Kemungkina Pendidikan
Dsar Biologis, anak dilahirkan tak berdaya tapi memiliki potensi untuk berubah. Implikasinya
adalah anak dapat menerima bantuan yang tertuju pada dapat belajar.
xxii
-Devalopmentalisme, teori konvergensi, realisme kritis. Implikasinya adalah pendidikan berpusat
pada realisasi antara pendidik dengan terdidik atau situasi pendidik.
Kekeliruan-kekeliruan Pendidikan
Mendidik yang baik adlaah yang berhasil mebantu individu dapat mempertahankan dan
meningkatkan mutu hidup.
Kekeliruan idiil mendidik, bentuknya mendidik merupakan kegiatan pendidikan patologis atau
demagogis. Akibat dan penanggulangannya, pendidikan patologis apabila berhasil akan
melahirkan orang-orang yang cacat atau amoral, penanggulangannya harus dilakukan reduksi
atau mendidik kembali.
Kekeliruan teknis mendidik, bentuknya adalah kegiatan pendidikan yang salah teknik
pelaksanaanya yaitu kesalahan dalam cara memilih dan menggunakan tenaga pendidik. Akibat
dan penanggulangannya, berakibat pendidikan tidak menjadi efektif, efisien dan relevan dalam
membantu pengembangan kognitif, afektif dan psikomotor anak menuju kedewasaa,
penanggulangannya dengan jalan memperbaiki cara-cara mendidik dan memberikan bimbingan
yang tepat.
Orientasi Umum
Pendekatan sistem adalah cara-cara berpikir dan bekerja yang menggunakan konsep teori sistem
yang relevan dalam memecahkan masalah. Tipe-tipenya filsafat sistem, manajemen sistem, dan
analisis sistem.
Teori sistem. Karakteristik teori sistem ada tujuh bagian, yaitu: cenderung kea rah entropi, hadir
dalam ruang waktu, mempunyai batas-batas, mempunyai lingkungan, mempunyai variabel dan
parameter, mempunyai sub-sistem, dan mempunyai suprasistem.
Model dasar dasar sistem. Terdiri dari dua yaitu input dan output.
Tipe-tipe sistem terdiri dari tiga yaitu, sistem alami dan sistem buatan manusia, sistem tertutupo
dan sistem terbuka, sistem pelayanan dan sistem memproduksi barang.
Hierargi sistem. Susunannya yaitu kerangka kerja, kerangka jam, termosta, sel, sosietal genetic,
animal, individu manusia, organisasi social, sistem transcendental
Lingkungan dan segmen sistem terdiri dari sub-sistem, komponen dan unsur
xxiii
Analisis Dan Pemetaan Pendidikan Nasional Sebagai Sebuah Sistem
Pendidikan Nasional adalah sistem pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu Negara,
kebangsaan, atau Negara nasional.
xxiv
BAB 5
TEORI-TEORI PENDIDIKAN :
MEMAHAMI BERBAGAI WAWASAN PENDIDIKAN YANG PENTING
xxv
b. Pendidikan perbandingan atau pendidikan komparatif
c. Pendidikan historis atau sejarah pendidikan
xxvi
BAB 6
ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN :
GERAKAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN DEVELOPMENTALISME
A.Orientasi Umum
1. Batasan
2.Karakteristik
3.Tokoh
B.Pestalozzi dan Pestalozzianisme
1.Tokoh Pestalozzi (1746-1827)
Pestalozzi adalah tokoh pertama yang dipengaruhi oleh Rousseau yang mencoba,ia
katakana sendiri, mempsikologikan pendidikan (to psychologize education).
2.Dasar Filosofis
Ia mengatakan bahwa manusia didorong oleh kebutuhan-kebutuhannya, dapat
menemukan jalan menuju kebenaran tidak dimanapun juga, tetapi di dalam khuluknya sendiri.
3.Teori Pendidikan
Pendidikan adalah alat untuk mengadakan reformasi masyarakat.
4.Pestalozzianisme
C.Herbart dan Herbartianisme
1.Tokoh Herbart
Herbart melanjutkan gagasan Pestalozzi tentang mempsikologikan pendidikan, dengan
jalan menyusun pedagogic ynag memadukan filsafat dan psikologi dalam menerangkan peristiwa
pendidikan.
2.Dasar Filosofis
3.Teori Pendidikan
4.Herbartianisme
D.Froebel dan Froebelianisme
1.Tokoh Froebel
Froebel mengadakan studi terhadap sebagian besar bidang-bidang pemikiran yang
berbeda-beda,dan mencoba memadukan semuanya dalam sintesis filosofis.
2.Dasar Filosofis
a.Panentheisme
b.Kesatuan atau Bagian-keseluruhan
c.Teori umum perkembangan
d.Hukum perkembangan
e.Perkembangan Manusia
f.Perkembangan kejiwaan dan Kerohanian
g.Teori Rekapitulasi
h.Perkembangan Manusia melalui Tahap-tahap Perkembangan
i.Hakikat Manusia
3.Teori Pendidikan
4.Froebelianisme
GERAKAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN PROGRESIVISME
DAN REKONSTRUKSIONALISME
A.Progresivisme
xxvii
1.Orientasi Umum
a.Batasan
b.Faktor-faktor pendorong lahirnya progresivisme di USA
c.Asosiasi pendidikan progresif
2.Tokoh Francis W.Paker (1837-1902)
Ia dilahirkan di New Hampshire.Ayahnya meninggal pada waktu 6 tahun. Dua tahun
kemudian ia magang di pertanian sambil mengikuti sekolah dasar. Ketika berusia 13 tahun ia
meninggalkan pertanian dan mengikuti pendidikan secara penuh.
3. Dasar Filosofis
a.Realisme Spiritualistik
b.Humanisme Baru
4.Teori Pendidikan
a.Tujuan Pendidikan
Ia menyatakan bahwa tujuan keseluruhan pendidikan adalah melatih anak agar
kelak dapat bekrja,bekerja secara sistematis,mencintai kerja,dan bekerja dengan otak dan hati.
Untuk mencapai tujuan tersebut,pendidikan harusnya merupakan pengembangan sepenuhnya
bakat dan minat setiap anak.
b.Kurikulum
c. Metode pendidikan
d.Pelajar
e.Pengajar
5.Perkembangan Progresivisme
B.Rekonstruksionalisme Sosial
1.Orientasi Umum
a. Batasan
b.Persahabatan pendidikan Amerika
2.Tokoh Counts (1889-1974)
George S.Counts adalah seorang tokoh Rekonstruksionslisme Sosial, menulis bahwa
deawasa ini terdapat jurang pemisah yang besar di antara banyak kenyataan yang sulit
dihilangkan, antara peradaban industry kita dengan adat-istiadat,kesetian-kesetiaan,pemahaman-
pemahaman, dan pandangan-pandangan kita.
3.Dasar Filosofis
a.Pragmatisme
b.Neopositivisme
4.Teori Pendidikan
a. Tujuan pendidikan
b.Metode Pendidikan
c.Kurikulum
d.Pelajar
e.Pengajar
1)direktur Proyek
2)Pemimpin Penelitian
5.Perkembangan Rekonstruksionalime Sosial
a.Penyebaran Gagasan
b.Sekolah Masyarakat
xxviii
BAB 8
ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN :
GERAKAN PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ESENSIALISME DAN PERENNIALISME
A.Esensialisme
1.Orientasi Umum
a.Batasan
b.Karakteristik
2.Tokoh Bagley (1874-1946)
William C.Bagley lahir di Detroit. Ia memasuki Universitas Negeri Michigan dan
menerima gelar Doktor di Universitas Cornell tahun1900.
3.Dasar Filosofis
Esensialisme merupakan gerakan pendidikan yang bertumpu pada mazhab filsafat
Idealisme dan Realisme.
4.Teori Pendidikan
a.Tujuan Pendidikan
b.Metode Pendidikan
c.Kurikulum
d.Pelajar
e.Pengajar
B.Perennialisme
1.Orientasi Umum
a.Batasan
b.Karakteristik
2.Tokoh Hutchins
Hutchins adalah juru bicara utama bagi filasafat kaum Perennialis di Amerika dan
sebuah kritik yang penting tentang praktek pendidikan,khususnya pendidikan di perguruan
tinggi, selama paruh pertama abad 20.
3.Dasar Filosofis
Orientasi pendidikan dari Perennialisme adah Scholastitisme atau Neo-Thomisme yang
pada dasar nya memandang kenyataan bagi sebuah dunia akal pikiran dan Tuhan,pengetahuan
yang benar diperoleh melalui berpikir dan keimanan dan kebaikan berdasarkan perbuatan
rasional.
4.Teori Pendidikan
a. Tujuan Pendidikan
b.Metode PEndidikan
c.Kurikulum
d.Pelajar
e. Pengajar
Orientasi Umum
Pendidikan Seumur Hidup adalah sebuah sistem konsep pendidikan yang menerangkan
keseluruhan peristiwa kegitan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan
xxix
manusia. Karakteristiknya adalah hidup, seumur hidup dan pendidikan merupan tiga istilah
pokok yang menentukan lingkup dan makna pendidikan seumur hidup. Perlunya PSH karena
keterbatasan kemampuan pendidikan sekolah, perubahan masyarakat dan peran social,
pendayagunaan sumber yang masih belum optimal, perkembangan pendidiakn luar sekolah yang
pesat.
Kerangka kerja teoritis PSH. Orientasinya hidup, seumur hidup, dan pendidikan. Ada tiga
komponen yang saling berhubungan, yaitu individu, masyarakat dan lingkungan fisik. Dalam
seumur hidupnya, setiap indidvidu mengalami; perkembangan kepribadian, tahap-tahap
perkembangan, peran umum dan unik.
Orientasi ada tiga yaitu hidup, seumur hidup dan pendidikan. Hidup ada tiga komponen yaitu,
individu, masyarakat, lingkungan,. Seumur hidup, manusia mengalami perkembangan
kepribadian, tahap-tahap perkembangan, peran umum dan unik
Fungsi dan tujuan sekolah adalah salah satu tangga dari keseluruhan proses pemdidikan yang
berlangsung sepanjang hidup. Program pendidikan sekolah kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler, kegiatan bercampu antara studi dan bekerja, hendaknya makin tertuju dan
mengutamakan kegiatan belajar sendiri. Proses pendidikan dapat dicapa dengan jalan
menggunakan berbagai sumber belajar, guru mempromosikan diri sebagai contoh, fasilitor dan
motivator, dan menggunakan alat bantu belajar.
xxx
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.Keunggulan Buku
Keunggulan yang dapat dilihat dari buku psikologi belajar adalah di dalam buku mencakup
seluruh teori tentang karakteristik belajar, sedangkan buku pembanding tidak mencakup
seluruhnya. Hanya beberapa aja yang di bahas di dalam buku pembanding.
3.2.Kelemahan Buku
Di dalam buku masih belum menggunakan Ejaan Ynag Disempurnakan sehingga sedikit sulit
untuk memahami isi buku.
xxxi
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Perubahan Intensional
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang
dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan.
Perubahan Positif-Aktif
Yakni diperolehnya sesuatu yang baru (seperti pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih
baik daripada apa yang telah ada sebelumnya.
Perubahan Efektif-Fungsional
Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan manfaaat tertentu bagi siswa. Ia
relative menetup dan setiap saat apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan
dimanfaatkan.
4.2 Saran
Diharapkan agar masyarakat dapat memahami maksud dari pembaca Critical book report ini dan
bisa menambah pengetahuan dan wawasan tentang karakteristik belajar. Diharapkan bagi penulis
lain untuk mencari referensi yang lebih relevan sebagai bahan dalam pembuatan makalah guna
menciptakan tulisan yang lebih bermanfaat.
xxxii
DAFTAR PUSTAKA
Aurora, Kamla, Differences Between Effective and Ineffective Teachers, S. Chand & Company
Ltd., New York, 1978.
Banathy, Bela H., Instructional system, Fearon Publishers, Palo Alto, 1968.
Barlett, Sir Fredric, dan kawa-kawan, The Study of Society, Methods and Problem, Routledge &
Kegan Paul Ltd., London, 1959.
xxxiii