Undang-Undang K3L
Undang-Undang yang mengatur K3 adalah sebagai berikut :
Tujuan K3L
Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki beberapa tujuan dalam
pelaksanaannya berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Di
dalamnya terdapat 3 (tiga) tujuan utama dalam Penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yaitu antara lain :
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Berdasarkan tingkatan akibat yang ditimbulkan, kecelakaan kerja dibagi menjadi tiga jenis yaitu
(Suma’mur, 1981):
1. Kecelakaan Kerja Ringan
Yaitu kecalakan kerja yang perlu pengobatan pada hari itu dan bisa melakukan pekerjaannya
kembali atau istirahat<2 hari. Contoh terpeleset, tergores, terkena pecahan beling, terjatuh dan
terkilir.
2. Kecelakaan Kerja Sedang
Yaitu kecelakaan kerja yang memerlukan pengobatan dan perlu istirahat selama >2 hari. Contoh:
terjepit, luka sampai robek, luka bakar.
3. Kecelakaan Kerja Berat
Yaitu kecelakaan kerja yang mengalami amputasi dan kegagalan fungsi tubuh. Contoh: patah
tulang.
Pengendalian kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja dapat dicegah dengan memperhatikan beberapa faktor, antara lain sebagai
berikut (Suma’mur, 2009):
Faktor Lingkungan
Lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan pencegahan kecelakaan kerja yaitu:
1. Memenuhi syarat aman, meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara, pencahayaan dan
penerangan ditempat kerja dan pengaturan suhu udara dari ruang kerja.
2. Memenuhi syarat keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja yang dapat menjamin
keselamatan.
3. Memenuhi penyelenggaraan ketata rumah tanggaan meliputi pengaturan penyimpanan barang,
penempatan dan pemasangan mesin, penggunaan tempat dan ruangan.
Faktor Manusia
Pencegahan kecelakaan terhadap faktor manusia meliputi peraturan kerja, mempertimbangkan
batas kemampuan dan ketrampilan pekerja, meniadakan hal-hal yang mengurangi konsentrasi
kerja, menegakkan disiplin kerja, menghindari perbuatan yang mendatangkan kecelakaan serta
menghilangkan adanya ketidakcocokan fisik dan mental.
Pemeliharaan Kesehatan :
a) Penyediaan air bersih.
b) Pembuatan sarana MCK yang memadai.
c) Penyediaan tempat sampah dan pembuangan keluar lokasi kerja.
d) Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat.
Alat pelindung diri
Sikap dan tindakan demi keselamatan kerja dengan jalan mencegah terjadinya kecelakaan pada
waktu bekerja di bengkel atau di lapangan kerja pada umumnya adalah suatu keharusan. Tidak
ada manusia yang menginginkan dirinya celaka apalagi sampai menyebabkan kematian. Maka
dari itu keselamatan kerja mempunyai fungsi mencegah kecelakaan di lapangan atau bengkel
pada saat melakukan pekerjaan. Berikut adalah jenis keselamatan kerja yang harus kita ketahui.
1. Keselamatan kerja dalam industri (Industrial Safety)
2. Keselamatan kerja di pertambangan (Mining Safety)
3. Keselamatan kerja dalam bangunan (Building & Construction Safety)
4. Keselamatan kerja lalu lintas (Traffic Safety)
5. Keselamatan kerja penerbangan (Flight Safety)
6. Keselamatan kerja kereta api (Railway Safety)
7. Keselamatan kerja di rumah (Home Safety)
8. Keselamatan kerja di kantor (Office Safety
Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Equipment adalah alat-alat atau
perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi dan menjaga keselamatan pekerja saat
melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan kerja. Alat-alat
Pelindung Diri (APD) yang digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko
pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai penggunanya.
https://edoc.site/keselamatan-kerja-dan-kesehatan-lingkungan-2-pdf-free.html
2. Pelindung kaki
Berikut adalah jenis pelindung kaki dengan fungsi yang berbeda-beda.
a) Steel toe, sepatu yang didesain untuk melindungi jari kaki dari kejatuhan benda
b) Metatarsal, sepatu yang didesain khusus untuk melindungi seluruh kaki dari bagian tuas sampai
jari.
c) Reinforced sole, sepatu ini didesain dengan bahan penguat dari besi yang akan melindungi dari
tusukan pada kaki
d) Latex/Rubber, sepatu yang tahan terhadap bahan kimia dan memberikan daya cengkeram yang
lebih kuat pada permukaan yang licin.
e) PVC boots, sepatu yang melindungi dari lembab dan membantu berjalan di tempat becek
f) Vinyl boots, sepatu yang tahan larutan kimia, asam, alkali, garam, air dan darah
g) Nitrile boots, sepatu yang tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia
https://edoc.site/keselamatan-kerja-dan-kesehatan-lingkungan-2-pdf-free.html
3. Pelindung Kepala
a) Helm Kelas G untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh dan melindungi dari sengatan
listrik sampai 2.200 volts.
b) Kelas E untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, dan dapat melindungi dari sengatan
listrik sampai 20.000 volts.
c) Kelas F untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh, TIDAK melindungi dari sengatan listrik, dan
TIDAK melindungi dari bahan-bahan yang merusak (korosif).
https://edoc.site/keselamatan-kerja-dan-kesehatan-lingkungan-2-pdf-free.html
4. Plindung Mata
a) Kaca mata safety merupakan peralatan yang paling banyak digunakan sebagai pelindung mata.
Meskipun kelihatannya sama dengan kacamata biasa, namun kaca mata safety lebih kuat dan
tahan benturan serta tahan panas dari pada kaca mata biasa.
b) Goggle memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan safety glass sebab lebih menempel pada
wajah.
https://edoc.site/keselamatan-kerja-dan-kesehatan-lingkungan-2-pdf-
free.html
5. Pelindung Wajah
a) Pelindung wajah memberikan perlindungan menyeluruh pada wajah dari bahaya percikan bahan
kimia, obyek yang beterbangan atau cairan besi. Biasanya dipakai bersamaan dengan
penggunaan helm.
b) Helm pengelas memberikan perlindungan baik pada wajah dan juga mata. Terdapat lensa penahan
khusus yang berfungsi untuk menyaring intensitas cahaya dan energi panas yang dihasilkan dari proses
pengelasan.
https://edoc.site/keselamatan-kerja-dan-kesehatan-lingkungan-2-pdf-
free.html
6. Pelindung badan
Apron (Celemek)
Apron atau sering disebut dengan Celemek adalah alat pelindung tubuh dari percikan bahan kimia dan
suhu panas. Apron atau Celemek sering digunakan dalam proses persiapan bahan-bahan kimia dalam
produksi seperti Grease, Oli, Minyak dan Adhesive (perekat).
https://produksielektronik.com/wp-content/uploads/2015/03/apron-celemek.jpg
8. Pelindung telinga
a) Penyumbat Telinga atau Ear Plug digunakan untuk melindungi alat pendengaran yaitu telinga dari
Intensitas Suara yang tinggi. Dengan menggunakan Ear Plug, Intensitas Suara dapat dikurangi hingga 10
~ 15 dB. Ear Plug biasanya digunakan oleh Pekerja yang bekerja di daerah produksi yang memiliki suara
mesin tinggi seperti SMT (Surface Mount Technology) ataupun Mesin Produksi lainnya.
https://5.imimg.com/data5/JL/EM/MY-5600546/ear-plugs-500x500.jpg
Fungsi AMDAL
Bagi perencanaan pembangunan wilayah, Membantu proses pengambilan keputusan tentang
kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan :
1. Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
2. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
3. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha
dan atau kegiatan.
Kegiatan apa saja yang perlu dilengkapi dengan AMDAL, tertuang dalam peraturan pemerintah
nomor 29 tahun 1986 yaitu setiap rencana berupa:
a) Perubahan bentuk lahan dan bentuk alam, seperti: pembuatan jalan, bendungan, jalan kereta api
dan pembuakaan hutan;
b) Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak terbaharui, seperti;
pertambangan dan eksploitasi hutan;
c) Proses dan kegiatan lain yang secara potential dapat menimbulkan pemborosan, perusakan dan
kemerosotan pemanfaatan sumber daya alam dan energi, seperti, pemanfaatan tanah yang tidak
diikuti dengan konservasi dan penggunaan energi yang tidak diikuti dengan teknologi yang dapat
mengefisienkan pemakainya.
d) Proses dan hasilnya yang mengancam kesejahteraan penduduk, pelestarian kawasan konservasi
alam dan cagar budaya, seperti kegiatan yang proses dan hasilnya menimbulkan pencemaran,
penggunaan energi nuklir dan sebagainya;
e) Introduksi jenis tumbuhan dan jenis hewan, jenis tumbuhan baru yang dapat menimbulkan jenis
penyakit baru pada tanaman;
f) Introduksi suatu jenis hewan baru yang dapat mempengaruhi kehidupan hewan yang telah ada;
g) Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati;
h) Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar mempengaruhi lingkungan;
(sumber : BPLH Kota Bekasi, diunduh tgl 21 Januari 2019)
Berikut ini ada penjelasan tambahan mengenai AMDAL yang disajikan melalui sebuah video.
Tujuan dari P3K adalah menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian diantaranya :
1. Memperhatikan kondisi dan keadaan yang mengancam korban.
2. Melaksanakan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) kalau perlu.
3. Mencari dan mengatasi pendarahan.
4. Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk) :
a. Mengadakan diagnose.
b. Menangani korban dengan prioritas yang logis.
Menunjang penyembuhan :
1. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut.
2. Mencegah infeksi.
3. Merencanakan pertolongan medis serta transportasi korban dengan tepat.
Prioritas pertolongan
Ada beberapa prioritas utama yang harus dilakukan oleh penolong dalam menolong korban
yaitu:
a. Henti napas
b. Henti jantung
c. Pendarahan berat
d. Shock
e. Ketidak sadaran
f. Pendaraahan ringan
g. Patah tulang atau cedera lain
Mistar ukur
Dalam kehidupan sehari-hari dikenal yang namanya mistar atau penggaris. Ada yang terbuat dari kayu,
ada yang dari bahan plastik, dan ada pula yang terbuat dari baja atau kuningan.Yang paling banyak saat
ini adalah mistar yang terbuat dari plastik (untuk menggambar/menggambar teknik) dan mistar yang
terbuat dari baja (untuk pengukuran di bidang permesinan).
Meteran gulung
Jenis mistar ukur ini kebanyakan terbuat dari pelat baja yang tipis dan bisa digulung. Gulungan ini
dimasukkan dalam kotak sedemikian rupa sehingga cara menggunakannya menjadi lebih praktis. Pada
ujung dari meteran lipat ini biasanya diberi semacam kait guna mengaitkan ujung ukur dengan benda
ukur sehingga pengukuran menjadi lebih mudah. Panjang maksimum dari meteran lipat ini biasanya
mencapai 50 meter. Meteran gulung ini banyak digunakan oleh pekerja-pekerja bangunan/konstruksi
bangunan.
https://hargamerahterkini.id/id/200/products/original/f5c7c7b08773858ca573f4945bd4556b.jpg
Meteran lipat
Meteran lipat ini sebetulnya merupakan gabungan dari mistar ukur yang dihubungkan oleh sebuah
engsel. Pada Gambar 2.2 dapat dilihat konstruksi sederhana dari meteran lipat ini. Biasanya terbuat dari
alumunium atau baja. Dalam penggunaannya memang meteran lipat ini kurang menguntungkan karena
di samping engsel sering aus juga kemungkinan ketidak lurusan dari garis pengukuran.
https://s2.bukalapak.com/img/2496506342/s-1000-1000/M.jpg
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Linier.pdf
https://idschool.net/wp-content/uploads/2018/01/Contoh-Soal-Cara-Membaca-Jangka-Sorong-e1517352060205.png
Mikrometer
Alat ukur linier langsung yang juga termasuk alat ukur presisi adalah mikrometer. Mikrometer inipun
mempunyai bentuk yang bermacammacam yang disesuaikan dengan bentuk yang bermacam-macam
yang disesuaikan dengan bentuk dari benda ukur. Bagian yang sangat penting dari mikrometer adalah
ulir utama. Dengan adanya ulir utama kita dapat menggerakkan poros ukur menjauhi dan mendekati
permukaan bidang ukur dari benda ukur. Ulir utama ini dibuat sedemikian rupa sehingga satu putaran
ulir utama dapat menggerakkan sepanjang satu kisaran tergantung dari jarak kisar (pitch) ulir. Berarti
di sini gerak rotasi diubah menjadi gerak traslasi. Jarak kisar ulir biasanya dibuat 0.05 mm.
Secara umum, tipe dari mikrometer ada tiga macam yaitu mikrometer luar (outside micrometer),
mikrometer dalam (inside micrometer) dan mikrometer kedalaman (depth micrometer).
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Linier.pdf
1. Permukaan bidang ukur dari benda ukur harus betul-betul bersih sehingga tidak ada
kotoran yang dapat merusakkan sensor alat ukur dan kemungkinan terjadinya kesalahan
pengukuran adalah kecil.
2. Sebelum melakukan pengukuran harus dipastikan terlebih dahulu apakah posisi nol dari
skala ukur sudah tepat. Kalau belum harus dilakukan penyetelan lebih dulu dengan
menggunakan kunci penyetel.
3. Bila tersedia alat pemegang mikrometer maka sebaiknya mikrometer diletakkan pada
alat pemegang tersebut sedemikian rupa sehingga posisinya memudahkan untuk melakukan
pengukuran. Bila tidak tersedia alat pemegang mikrometer maka sebaiknya benda kerja dipegang
dengan tangan kiri dan mikrometer dengan tangan kanan.
4. Penekanan poros ukur terhadap muka bidang ukur harus diperhatikan betul-betul, tidak
terlalu keras dan tidak terlalu lunak. Terlalu keras menekan poros ukur akan cepat merusakkan
ulir utama dan adanya kemungkinan untuk terjadinya perubahan bentuk benda ukur sehingga
menimbulkan kesalahan pengukuran. Terlalu lunak menekan poros ukur juga akan menimbulkan
kesalahan pengukuran karena kemungkinan tidak menyentuhnya sensor pada bidang ukur dapat
terjadi.
https://news.ralali.com/wp-content/uploads/2015/08/Cara-menggunakan-Mikrometer-jual-mikrometer.jpg
Alat ukur linear tidak langsung dan cara menggunakannya
Kadang-kadang kita tidak bisa melakukan pengukuran langsung dikarenakan adanya pengukuran yang
memerlukan kecermatan yang tinggi ataupun karena bentuk benda ukur yang tidak memungkinkan
untuk diukur dengan alat ukur langsung. Untuk keadaan seperti ini maka biasanya dilakukan pengukuran
tak langsung, dalam hal ini adalah pengukuran linier. Untuk melakukan pengukuran linier tak langsung
ada dua jenis alat ukur yang biasa digunakan yaitu alat ukur standar dan alat ukur pembanding.
Blok ukur
Blok ukur dikenal juga dengan berbagai nama misalnya end gauge, slip gauge, jo gauge (johanson
gauge). Sebagai alat ukur standar, maka blok ukur ini dibuat sedemikian rupa sehingga fungsinya sesuai
dengan namanya yaitu alat ukur standar. Alat ukur ini berbentuk segi empat panjang dengan ukuran
ketebalan yang bermacam-macam. Dua dari 6 permukaannya adalah sangat halus, rata dan sejajar.
Kedua permukaan ini sangat halus dan rata maka antara blok ukur yang satu dengan blok ukur yang lain
dapat digabungkan/disusun tanpa perantara alat lain. Karena blok ukur ini diperlukan untuk
pengukuran presisi sebagai alat ukur standar maka alat ukur ini harus dibuat dari bahan yang kuat dan
tahan lama. Biasanya bahan untuk membuat blok ukur adalah baja, karbon tinggi, baja paduan atau
karbida. Kegunaan dari blok ukur ini antara lain untuk: mengecek dimensi ukuran alat-alat ukur,
mengkalibrasi alat ukur langsung seperti mistar ingsut, mikrometer dan mistar ketinggian, menyetel
komparator dan jam ukur, menyetel posisi batang sinus dan senter sinus dalam pengukuran sudut, dan
mengukur serta menginspeksi komponen-komponen yang presisi di dalam ruang inspeksi.
http://2.bp.blogspot.com/-6RKujhfyRnQ/Vmp68AT78SI/AAAAAAAAAmI/USDwW9JSfg8/s1600/Blok%2BUkur.png
Batang ukur
Batang ukur merupakan alat ukur standar dalam proses pengukuran tak langsung, diantaranya
berfungsi untuk kalibrasi susunan blok ukur dan penyetelan posisi nol dari alat ukur besar.
http://4.bp.blogspot.com/-_yZpxdcc-GA/TqamLjYtafI/AAAAAAAAAVU/0QDlFKzcIuU/s1600/img+3.bmp
Kaliber ketinggian
Kaliber ketinggian adalah sebuah alat sebagai pembanding ukuran ketinggian standar dengan tinggi objek
ukur yang terdiri dari :
1. Kaliber induk ketinggian
2. Blok geser, pupitas atau penggores
Kaliper celah
Kaliper celah adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk memeriksa jarak-jarak yang kecil atau
ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Alat ini dipakai secara luas dalam bidang pemesinan,
fitting dan otomotif. Contohnya untuk menyetel pisau mesin frais atau memeriksa kelonggaran katup
pada mesin. Kaliper celah dibuat dari baja yang lentur dan berkualitas tinggi. Tiap set terdiri dari 10
buah kaliper atau lebih, dijepit pada penjepit baja dengan pena yang berfungsi sebagai gantungan pada
saat kaliper digunakan. Sebuah kaliper celah yang berisi 10 kaliper masing-masing kalipernya
mempunyai ukuran yang tertera pada tiap kaliper, dimulai dari ukuran 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30;
0,40; 0,50; 0,60; 0,70 dan 0,80 mm.
Telescoping gauge
Telescoping gauge berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang memiliki
diameter yang kecil atau yang tidak dapat diukur dengan alat ukur micrometer dalam. Alat ukur
telescoping gauge memiliki handle atau grip (pemegang) yang dihubungkan pada bagian cross
piece. Selain itu pada telescoping gauge juga terdapat plunger yang digunakan untuk mengukur
diameter dalam suatu benda. Bagian dalam plunger terdapat pegas, sehingga plunger dapat
ditekan. Telescopic plunger dapat dikunci dengan menggunakan sekrup pengunci (locking
screw atau juga bisa disebut lock nut) dengan cara memutarnya sehingga posisi telescopic
plunger tidak akan bergeser atau berubah-ubah. Alat ukur telescoping gauge ini terdapat
berbagai macam ukuran sehingga jika akan menggunakan telescoping gauge sesuaikan ukuran
lubang yang akan diukur dengan ukuran alat.
Pengukuran menggunakan alat ukur telescoping gauge membutuhkan perasaan atau feel agar hasil
pengukurannya dapat tepat. Feel ini dapat diperoleh jika operator atau pengukur sering melakukan
pengukuran menggunakan alat telescoping gauge ini.
Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi benda dengan tingkat
ketelitian yang beragam. Pada kenyataannya jangka sorong lebih teliti daripada mistar ukur. Alat ukur
ini memiliki penyebutan yang cukup banyak diantaranya mistar sorong, mistar geser, sigmat atau
vernier calipers. Pada batang ukurnya jangka sorong memiliki pembacaan skala utama yang sama
dengan mistar ukur. Selain skala utama, jangka sorong juga memiliki skala nonius yang perannya sangat
penting dalam proses pengukuran. Skala nonius inilah yang membedakan tingkat ketelitian jangka
sorong. Kelebihan dalam penggunaan jangka sorong yaitu dapat digunakan untuk mengukur ketebalan,
diameter luar, diameter dalam, kedalaman lubang, tingkat/step, dan panjang suatu benda.
https://www.amazon.com/Mitutoyo-Vernier-Caliper-Metric/dp/B007K34YO8
Ada jangka sorong yang tidak dilengkapi skala nonius sehingga diganti dengan jam ukur dan alat ukur
digital. Tingkat ketelitian pada jangka sorong ini yaitu 0,05 sampai 0,01 mm dan 1/128 inchi sampai
0,001 inchi.
https://images.homedepot-static.com/productImages/b664f044-1370-4e22-b64d-
da14396217a5/svn/stalwart-calipers-hw5500006-64_1000.jpg
Terakhir ada jangka sorong yang tidak dilengkapi skala nonius dan diganti dengan tampilan digital.
Pada jangka sorong ini pengukuran ditampilkan melalui LCD (Liquid Crystal Display). Tingkat ketelitian
pada jangka sorong ini lebih teliti yaitu 0,01 mm dan 0,001 inch. Konstruksi dari jangka sorong digital
dapat dilihat pada gambar 3.
https://m.media-amazon.com/images/S/aplus-media/mg/9ed4f26f-4512-4bda-988d-a3a5adc1e8ff.jpg
Ada dua jenis ukuran yang digunakan untuk mengukur dan membaca skala pada jangka sorong yaitu
satuan mm dan satuan inchi. Kedua jenis ukuran tersebut memiliki tingkat ketelitian yang berbeda –
beda. Berikut adalah contoh prinsip kerja dan tingkat ketelitian jangka sorong baik dalam skala mm
maupun inch yang tertera pada gambar dibawah.
Setelah kita pahami tingkat ketelitian jangka sorong selanjutnya adalah cara membaca pengukuran.
Prinsip kerja dalam membaca ukuran pada jangka sorong dapat dilihat pada gambar dibawah.
1. Pertama lihat posisi skala utama (bagian atas) sebelum titik nol skala nonius
menunjukkan pada strip ke – 4. Maka ukuran skala utama adalah 4 mm.
2. Lihat dengan teliti skala nonius (bagian bawah). Pada gambar terlihat nilai
ukuran 0,75 mm.
3. Hitung jumlah strip yang segaris dari skala nonius dikalikan dengan tingkat
ketelitian jangka sorong. Pada gambar terlihat garis yang segaris dengan skala utama
adalah garis skala nonius ke – 15 kemudian dikalikan dengan ketelitian 0,05 setiap
stripnya. Maka didapat nilai 0,75 hasil dari 15 x 0,05.
4. Jumlahkan pengukuran skala utama dan skala nonius. Ukuran presisi didapat
4,75 mm.
Jangka sorong ketelitian 1/128 inch
Jangka sorong inch mempunyai beberapa tingkatan ketelitian. Diantaranya adalah jangka sorong
dengan tingkat ketelitian 1/128 inch. Pada jangka sorong ini skala utamanya setiap 1 inci dibagi
menjadi 16 bagian, berarti satu bagian skala utama (x) nilainya sama dengan 1/16 inci. Sedangkan Pada
skala noniusnya dibagi dalam 8 bagian. Jangka sorong dengan tingkat ketelitian 1/128 inch mempunyai
selisih antara x dan n sebesar 1/128 inch. Besarnya x = 1/16 inch, n dapat dicari dengan rumus: n =
panjang skala utama (SU) pada posisi rapat dibagi dengan jumlah strip pada skala nonius atau skala
vernier (SV). Panjang skala utama dihitung mulai dari garis nol sampai garis pada skala nonius yang
segaris yaitu 7/16 inch.
Jangka sorong 0,001 inch
Selanjutnya ada jangka sorong dengan tingkat ketelitian 0,001 inci, pada skala utamanya
setiap 1 inch dibagi menjadi 40 bagian, berarti satu bagian skala utama (x) nilainya = 1/40
inch atau 0,025 inch. Pada skala noniusnya dibagi dalam 25 bagian. Jangka sorong dengan
tingkat ketelitian 0,001 inci mempunyai selisih antara x dan n sebesar 0,001 inch.
Besarnya x = 1/40 inch, sedangkan n dapat dicari dengan rumus: n = panjang skala utama
(SU) pada posisi nol dibagi dengan jumlah strip pada skala nonius. Panjang skala utama
dihitung mulai garis nol sampai garis terakhir pada skala nonius, diperoleh angka 0,6 inci.
Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Untuk mempermudah penjelasan tentang cara membaca jangka sorong ini, saya tampilkan sebuah
video agar kalian lebih memahami dan bisa menerapkan dalam praktik di bengkel maupun di lapangan.
Mikrometer
Kali ini kita akan membahas mikrometer, alat ukur yang mempunyai ketelitian lebih tinggi daripada
mistar ingsut. Umumnya mempunyai tingkat ketelitian sebesar 0,01 mm. Terdapat juga jenis khusus
yang mempunyai tingkat ketelitian sebesar 0,005 mm, 0,002 mm, 0,001 mm dan bahkan 0,0005 mm.
Khsusus pada tinkat ketelitian 0,0005 dibantu dengan skala nonius. Mikrometer memang dirancang
untuk pemakaian praktis, yang sering dimanfaatkan oleh operator mesin perkakas dalam rangka
pembuatan beragam komponen yang dibuat berdasarkan acuan toleransi geometrik dengan tingkat
kualitas sedang sampai menengah. Jadi, ketelitian sebesar 0,001 mm dianggap sesuai karena semakin
teliti alat ukur memerlukan kesamaan yang tinggi saat pengukuran dilangsungkan. Berikut akan
dijelaskan beberapa jenis-jenis jangka mikrometer.
Jenis-jenis mikrometer
Mikrometer luar (Outside micrometer) adalah alat ukur presisi yang digunakan untuk mengukur
dimensi luar benda kerja. Dipasaran biasanya beredar dengan ukuran 0-25 mm, 25-50 mm, 50-75 mm,
75-100 mm, dan seterusnya dengan kelipatan 25 mm.
https://i1.wp.com/disiniaja.net/wp-content/uploads/2016/12/gambar-mikrometer-sekrup.jpg?resize=800%2C486
Mikrometer dalam (Inside micrometer) adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
dimensi dalam yang mempunyai ketelitian tinggi.
https://sc01.alicdn.com/kf/HT133dpFJhaXXagOFbXI/200745104/HT133dpFJhaXXagOFbXI.jpg
Mikrometer kedalaman (Depth micrometer) adalah alat ukur presisi yang digunakan untuk
mengukur kedalaman dan ketinggian suatu objek.
https://ae01.alicdn.com/kf/HTB1LgPWiyCYBuNkSnaVq6AMsVXah/XIBEI-0-100mm-0-01mm-Kedalaman-Mikrometer-
Mikrometer-Caplier-Gague-Dengan-4-batang-Alat-Ukur.jpg_640x640.jpg
1. Bingkai (Frame) Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan
panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan
dan pengerutan yang mengganggu pengukuran.
2. Landasan (Anvil) Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan
diantara anvil dan spindle.
3. Poros gerak (Spindle) Spindle atau poros gerak adalah merupakan sebuah silinder yang
bisa digerakan secara maju dan mundur menjauh dan menuju anvil.
4. Pengunci (Lock Nut) Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak
ketika mengukur benda.
5. Sleeve merupakan batang logam tempat dimana skala utama berada.
6. Thimble merupakan batang logam yang dapat diputar dan ukurannya lebih besar dari
sleeve serta merupakan tempat dimana skala nonius atau skala putar berada.
7. Ratchet berfungsi untuk memutar Spindle atau poros gerak saat ujung dari Spindle
telah dekat dengan benda yang akan di ukur dan kemudian untuk mengencang-kan Spindle atau
poros gerak sampai terdengar suara bunyi.
Fungsi mikrometer
Mikrometer berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil
seperti kawat, lempeng baja, alumunium dan sebagainya.
Mikrometer ketelitian 0,01 mm
1. Jarak tiap strip diatas garis horizontal pada outer sleeve adalah 1 mm.
2. Jarak tiap strip dibawah garis adalah 0,5 mm.
3. Pada skala nonius/skala putar terdapat 50 strip maka tiap strip nilainya 0,5/50 =
0,01mm sehingga. Setiap thumble diputar satu kali, spindle akan bergerak 0,01 mm.
4. Hasil pengukuran pada mikrometer adalah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.
1. Penggores
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Fungsi dari penggores sendiri untuk membuat garis, khususnya penandaan garis pada permukaan logam
benda kerja. Tipe macam penggores yang sering digunakan di bengkel:
1. Penggores sederhana
2. Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok
3. Penggores yang dapat diubah-ubah ujungnya
4. Penggores dengan ketinggian yang dapat diatur sesuai skala yang penggunaannya
dilakukan diatas meja pengukur kerataan.
2. Cap (Stamp)
Cap digunakan untuk menandai logam dan non logam tetapi hanya beberapa yang digunakan untuk
menandai non logam. Pada cap ini terdapat nomor, huruf, angka dan tanda-tanda lainnya.
Bagian-bagian Cap
https://3.bp.blogspot.com/-O9JX1DbB410/Vv3gFs0cBTI/AAAAAAAAA74/Dngk-YIMHYou6FNWGBHBxZP-l1jb5TjSA/s1600/Cap%2B
%2528Stampt%2529.png
Sesuai dengan keterangan yang ada pada gambar diatas. Bagian cap terdiri dari : Tanda timbul, Ukuran
cap, Kepala, Batang dan terakhir cap.
Tipe Cap
Cap huruf dan nomor dapat diperoleh dalam set yang berbeda-beda ukuran yang terdiri dari: 0,5; 0,75;
1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 4,0; 5,0 mm; dst.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
https://ae01.alicdn.com/kf/HTB1X1KvOVXXXXbPaXXXq6xXFXXX3/Baru-Surat-Cap-2-3-4-6mm-Surat-Pukulan-Stamp-Alphabet-Set-Stamp-
kerajinan-Logam-Die.jpg
3. Penitik
Fungsi penitik adalah untuk membuat titik pusat lengkung atau titik-titik garis
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
4. Jangka
Jangka Tusuk
Jangka tusuk digunakan untuk melukis busur dan lingkaran dengan teliti.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Jangka Hati
Jangka hati digunakan untuk membuat garis pada permukaan logam sejajar dengan sisi benda.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
1. Pahat pelat, digunakan untuk meratakan bidang dan memotong pelat logam.
2. Pahat alur / roreh digunakan untuk membuat alur dan sponeng.
3. Pahat setengah bulat; digunakan untuk membuat alur setengah bulat salutan minyak
dalam bantalan.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
2. Kikir
Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan dengan ukuran panjang, bentuk,
jenis dan gigi pemotongnya. Pada dasarnya kikir mempunyai fungsi untuk melakukan penyayatan
dengan cara meratakan dan menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antar bidang,
membuat rata dan sejajar, dan membuat bidang-bidang berbentuk.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Berikut terdapat video filosofi mengikir agar kalian lebih terbuka pemikirannya dalam mengartikan
sebuah proses pengikiran.
3. Gergaji Tangan
Gergaji digunakan untuk memotong atau pembelah benda kerja, Bagian-bagian dari gergaji adalah:
Bingkai/Sengkang
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku, Sengkang yang dapat diatur digunakan untuk bermacam-
macam panjang dari daun gergaji.
https://ae01.alicdn.com/kf/HTB13xVOXs_vK1Rjy0Foq6xIxVXaf/6-Inch-Adjustable-Round-Gergaji-Besi-dengan-Aluminium-Paduan-Bingkai-dan-
Pegangan-Yang-Nyaman-untuk-Memotong.jpg_640x640.jpg
Daun Gergaji
Daun gergaji terdiri dari dua macam letak gigi pemotongnya yaitu
1. Gigi pemotong satu sisi (single cut)
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Sedangkan bentuk gigi gergaji ada yang silang dan ada yang lurus. Seperti gambar dibawah ini
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Berikut tabel ukuran mata gergaji yang banyak ditemukan di sekeliling kita.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
4. Mata Bor
Mata bor atau bor spiral terdiri dari sudut tatal dan sudut bebas yang biasa kita temuai pada alat-alat
potong.
https://news.ralali.com/wp-content/uploads/2016/01/Twist-Bits.jpg
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Alur Spiral
Digunakan untuk meluaskan dan menghaluskan lubang sampai mencapai ukuran yang diharapkan.
Reamer dengan jenis beralur spiral hasil pemotongannya lebih halus dan ringan.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Alur Lurus
Reamer dengan jenis beralur lurus sama dengan reamer dengan jenis beralur spiral dan digunakan
untuk memperluas bidang.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
7. Tap Tangan
Tap adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir dalam dengan tangan, tap tangan terdiri dari 3
buah dalam 1 set.
1. Tap no.1 (Tap Konis), tap urutan pertama pada penggunaannya, dengan bentuk tirus di
ujungnya untuk mempermudah pemotongan. Bentuk ulir yang dihasilkan dari tap pertama 25%
dari bentuk ulir yang sesungguhnya.
2. Tap no.2 (Tap Antara), dipakai setelah no.1. Bentuk tirus pada ujungnya lebih pendek
dari pada no.1
3. Tap no.3 (Tap Rata), adalah tap yang terakhir dan yang membentuk profil ulir yang
penuh. Bagian tirus pada ujungnya sangat pendek sehingga dapat mencapai dasar untuk lubang
yang tak tembus.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Sedangkan sebagai alat pemegang dan pemutar pada waktu pelaksanaan mengulir, digunakan tangkai
tap (batang pemutar)
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
8. Gunting Tangan
Gunting yang biasa kita gunakan memiliki fungsi untuk memotong benda yang berbahan tipis. Tetapi
yang dibahas kali ini adalah gunting yang digunakan untuk memotong pelat-pelat tipis. Ada berbagai
macam bentuk gunting tangan yang dapat digunakan untuk memotong pelat-pelat tipis, yaitu:
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ_wLC8uGdtEVCt_42v5Fc3BUx_6QnPUJNQ_AiWjk5uKbaXUbzvjg
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
2. Palu Lunak
Palu lunak atau mallet digunakan untuk meratakan, membentuk pelat tanpa adanya bekas pemukulan
pada permukaan pelat. Bahan pembuat kepala palu lunak terbuat dari plastik, kayu, karet, kulit,
tembaga, timah dll. dengan kepala palu yang dapat diganti jika terjadi kerusakan atau keausan.
1. Palu kayu, digunakan untuk membentuk pelat dari bahan stainless steel atau galvanis.
2. Palu plastik dan karet, digunakan untuk menghasilkan bentuk dengan sedikit bekas
pemukulan pada permukaan pelat alumunium atau tembaga.
3. Palu kulit, digunakan pada pembentukan pelat-pelat lunak yang relatif tebal
http://id.awoodkitchen.net/uploads
3. Palu Pembentuk
Palu pembentuk dirancang untuk keperluan tertentu atau khusus. Terdiri dari beberapa macam bentuk
yang dapat disesuaikan dengan penggunaannya.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
4. Meja Datar
Meja datar memiliki permukaan yang rata dan keras dan sangat baik untuk penandaan yang teliti.
Fungsi dari meja datar adalah sebagai landasan untuk menggambar benda.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
5. Penjepit (Ragum)
Fungsi Ragum yaitu untuk menjepit benda kerja pada waktu pekerjaan mekanik, seperti mengikir,
memahat dll. Ragum umumnya terbuat dari besi tuang, kenyal atau tempa yang dipasang pada bangku
kerja dengan kuat. Berikut contoh jenis ragum yang sering digunakan:
Dalam pekerjaan mesin dan pertukangan, ragum yang sering digunakan adalah ragum sejajar. Rahang
yang bergerak digerakkan oleh poros berulir dan bergerak ke belakang. Mulut (= pelapis rahang) dapat
diganti dan dikeraskan. Apabila ragum digunakan setiap hari, permukaan yang saling bergesek dan
bagian yang berulir harus dibersihkan dan dilumasi seminggu sekali.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Kunci (wrench)
Kunci Pas
Kunci pas digunakan untuk memutar baut kepala segi enam dengan ukuran tertentu sesuai dengan
ukuran kepala baut.
https://cdns.klimg.com/otosia.com/p/headline/476x238/0000448458.jpg
Kunci ini digunakan untuk membuka baut kepala segi enam yang mempunyai 12 sudut kunci pada
tempat-tempat yang sempit.
https://cdn.shopify.com/s/files/1/2184/2227/products/images-_3_ba365c09-0435-4cc5-890c-2d81e76ece3f_x700.progressive.jpg?
v=1500276802
Digunakan untuk memutar baut dengan kepala socket yang berbentuk sesi enam.
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c3/Allen_keys.jpg
Kunci socket
Pada satu set kunci socket mempunyai berbagai macam ukuran, untuk memutar socket digunakan
batang pemutar khusus yang dimasukkan pada kunci socket. Pada bagian socket kunci ini mempunyai
sudut segi duabelas beraturan.
https://storage.jualo.com/original/10489977/kunci-socket-set-25-p-kebutuhan-rumah-tangga-konstruksi-dan-taman-10489977.jpg
Kunci ini digunakan untuk memegang benda yang berbentuk bulat, baik pejal maupun berbentuk pipa.
Pada bagian tangkainya terdapat baut pengatur kedudukan rahang.
https://s1.bukalapak.com/img/123723785/w-1000/KUNCI_PIPA_GG_BIRU_10__DONWORI.jpg
7. Obeng
Obeng digunakan untuk memutar baut yang mempunyai kepala beralur, baik yang beralur lurus maupun
yang beralur silang. Pada bagian pangkal obeng dilengkapi dengan pemegang yang biasanya terbuat
dari kayu ataupun plastik.
https://pixabay.com/p-145111/?no_redirect
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Langkah menggergaji:
Untuk mempermudah pemotongan dapat dipilih daun gergaji dengan jumlah gigi yang sesuai, berikut
tabel bahan dan perbandingan jumlah gigi daun gergaji.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Keterangan :
n = Jumlah putaran sumbu utama mesin bor per menit (RPM = Revolution Per Minute)
Cs = Kecepatan potong bahan/benda kerja yang akan dibor dalam m/menit (cutting speed)
D = Diameter mata bor dalam mm
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
1. Bor lubang dengan diameter yang sesuai dengan tap yang akan dipakai
2. Masukan tap ke-1 kedalam lubang tersebut lalu diputar tangkai tapnya searah jarum
jam (kekanan untuk ulir kanan) dengan tekanan ringan
3. Setiap kali putaran dibalikkan arahnya supaya tatal/beram putus
4. Jaga selalu agar kedudukan tap tetap satu sumbu dengan lubang bor
5. Lumasi dengan minyak pelumas
6. Setelah tap ke-1, ganti dengan tap ke-2 kemudian terakhir tap ke-3
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Menjaga keselamatan kerja dalam menggunakan alat-alat penanda seperti penggores dan penitik
umumnya menghindari kemungkinan tertusuk ujung alat-alat tersebut yang tajam.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
2. Keselamatan kerja dengan menggunakan alat-alat potong
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Gergaji tangan
1. Beri tekanan ringan pada awal terbentuknya alur supaya gergaji tidak meleset dan
melukai tangan
2. Ketegangan daun gergaji pada sengkangnya cukup kuat supaya daun gergaji tidak
mudah patah saat dipakai dan melukai pemakai
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
Mata Bor
1. Yang harus diperhatikan saat pengeboran adalah saat poros mesin/spindel bor
berputar. Hindarkan bagian yang terurai, seperti rambut panjang, pakaian kerja, kalung, dsb.
Karena mengakibatkan tergulung putaran spindel bor tersebut.
2. Gunakan kaca mata saat mengebor supaya mata terhindar dari percikan tatal benda
kerja.
3. Puli/sabuk penghubung spindel bor dengan motor listrik harus tertutup, supaya rambut
dan bagian lain yang terurai tidak ikut terlilit.
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
https://edoc.site/menggunakan-perkakas-tangan-4-pdf-free.html
1. Jig saw
2. Ketam tangan
3. Bor tangan
4. Mesin frais atas
5. Gerinda tangan
http://psbtik.smkn1cms.net/lafalo/teknik_pengecoran/menggunakan_perkakas_bertenaga_dengan_operasi_digenggam.pdf
Keterangan gambar :
1. Kabel power
2. Pengunci saklar utama
3. Saklar utama
4. Rumah motor
5. Pelat dasar mesin
6. Penjepit bilah gergaji
7. Bilah gergaji
http://psbtik.smkn1cms.net/lafalo/teknik_pengecoran/menggunakan_perkakas_bertenaga_dengan_operasi_digenggam.pdf
Kapasitas penggunaan maksimum ketebalan pada mesin gergaji pita kecil adalah kayu lunak 1 5/8 inci,
kayu keras 1 inci, aluminium dan besi lunak 1/ 4 inci.
http://psbtik.smkn1cms.net/lafalo/teknik_pengecoran/menggunakan_perkakas_bertenaga_dengan_operasi_digenggam.pdf
Bentuk gigi bilah gergaji ini dibedakan menjadi 2 macam yang pertama bergigi runcing dan digiwar
selang seling yang digunakan untuk memotong benda lunak seperti kayu, plastik atau aluminium.
Bentuk kedua bergigi gelombang yang digunakan untuk memotong karet atau kulit.
Jenis-jenis pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan mesin gergaji pita kecil
http://psbtik.smkn1cms.net/lafalo/teknik_pengecoran/menggunakan_perkakas_bertenaga_dengan_operasi_digenggam.pdf
http://psbtik.smkn1cms.net/lafalo/teknik_pengecoran/menggunakan_perkakas_bertenaga_dengan_operasi_digenggam.pdf
Keterangan gambar :
1. Kabel power
2. Pegangan pendorong
3. Saklar utama
4. Pegangan muka untuk mengatur tebal tatal
5. Baut penjepit pengantar paralel
6. Lubang batang pengantar paralel
7. Penutup puli motor penggerak
8. Pelat dasar ketam depan
9. Pelat dasar depan
10. Poros pisau
Mengetam lurus
Pemotongan harus mengambil arah serat kayu. Pada benda kerja yang lebar sebaiknya serutan tatal
tipis agar pisau dan kerja motor tidak bertambah bebannya. Jepitlah benda kerja pada meja kerja,
hidupkan mesin dan mulai mengetam.Pegang tombol pegangan depan sebagai kemudi dengan tangan
kiri dan pegangan belakang sebagai pendorong dengan tangan kanan. Pada waktu arus dimatikan,
tunggu sampai poros berhenti sebelum diletakkan diatas meja.
http://psbtik.smkn1cms.net/lafalo/teknik_pengecoran/menggunakan_perkakas_bertenaga_dengan_operasi_digenggam.pdf
Mengetam sponning
Pengantar paralel disematkan pada lubang muka mesin dan dijepit dengan baut penjepit. Lebar
sponning maksimal adalah lebar poros mesin dan kedalaman sponning yang dibuat sesuai ukuran bebas
sisi samping. Atur kedudukan pisau dan ketebalan tatal. Lebar sponning diatur dengan menggunakan
pengantar paralel. Nyalakan mesin dan jalankan diatas benda kerja dengan pengantar paralel selalu
bergeser pada sisi samping benda kerja.
http://psbtik.smkn1cms.net/lafalo/teknik_pengecoran/menggunakan_perkakas_bertenaga_dengan_operasi_digenggam.pdf
Mengetam miring
Pada pengetaman miring diperlukan pengantar miring sehingga pada pelat paralel dipasang pelat
bersudut.
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRaFEuIUKYJRmYPwX_EvMo8AOjWl4lwFupd1Qzgc05eAfmi4reZHg
http://psbtik.smkn1cms.net/lafalo/teknik_pengecoran/menggunakan_perkakas_bertenaga_dengan_operasi_digengg
am.pdf
Keterangan gambar :
1. Mata bor, digunakan untuk membuat lubang pada kayu, besi, plastik, mika dan
lainnya.
2. Alat pemutar sekrup, digunakan untuk mengencangkan atau melepas sekrup.
3. Alat tambahan pemegang mata sekrup, digunakan untuk merubah ukuran atau jenis
mata bor dengan mengganti ujungnya tanpa melepas keseluruhan.
4. Piringan amplas, digunakan untuk mengamplas benda kerja.
Ukuran mesin bor dan diameter mata bor ditentukan oleh ukuran kapasitas penjepitnya. Ukuran mata
bor yang digunakan untuk rumah tangga adalah ¼ inci samapi 3/8 inci sedangakn ukuran mata bor
untuk industri berukuran antara ½ sampai ¾ inci. Mesin bor kombinasi yang serbaguna biasanya
menggunakan daya sebesar 1/3 PK.
http://psbtik.smkn1cms.net/lafalo/teknik_pengecoran/menggunakan_perkakas_bertenaga_dengan_operasi_digengg
am.pdf
Bagian-bagian utama mesin gergaji pita kecil dapat dilihat pada Gambar
http://psbtik.smkn1cms.net/lafalo/teknik_pengecoran/menggunakan_perkakas_bertenaga_dengan_operasi_digengg
am.pdf
Keterangan :
1. Kabel power
2. Pegangan mesin
3. Pengunci saklar
4. Saklar utama
5. Kunci dan baut pengatur kedalaman pisau
6. Pisau dan poros kerja
7. Rumah-rumah motor
8. Pegangan dan pengunci poros luncur
9. Poros luncur
10. Kunci untuk alat tambahan
11. Alas mesin
http://psbtik.smkn1cms.net/lafalo/teknik_pengecoran/menggunakan_perkakas_bertenaga_dengan_operasi_digengg
am.pdf
Pemasangan pisau
Tekan bagian pelat dasar sehingga mendekat kerumah motor. Keraskan pegangan kunci sehingga pelat
dasar tidak bergerak. Poros kerja pisau muncul dari lubang pelat dasar, kemudian buka baut dengan
kunci. Setelah itu pisau dimasukkan kedalam lubang poros kerja dan kencangkan.
Melepas pisau
Setelah pelat dasar tertekan dan dikencangkan, buka baut penjepit pisau dengan kombinasi kunci
poros, selanjutnya lepaskan pisaunya. Kencangkan baut agar tidak terlepas dan buka kembali pegangan
penguncinya.
Mengatur kedalaman pisau
Pengaturan kedalaman pisau dengan mengatur baut pembatas sesuai dengan kedalaman skala. Bila
tidak terdapat skala atau pisau terlalu pendek maka langkah pengaturan dilakukan dengan menekan
pelat dasar menuju rumah motor, sehingga pisau muncul. Ukurlah kemunculan pisau yang dikehendaki
dengan mengendorkan pegangan pengunci secara perlahan. Setelah pisau muncul sesuai dengan yang
diperlukan maka keraskan pegangan kunci. Baut pengatur batas kedalaman iris pisau diatur dulu
sebelum pegangan kunci dilepaskan.
Pembuatan alur dan sponning lurus
Pada pembuatan alur dan sponning lengkung diperlukan mal dan cincin pengganda sebagai pengantar.
Setelah pembuatan mal selesai letakkan benda kerja diatas meja kerja kemudian susunlah mal
diatasnya dan jepit dengan penjepit. Pasang pisau dan cincin pengganda pada mesin, atur kedalaman
pisau sesuai dengan kedalaman yang akan dibuat. Hidupkan mesin dan singgungkan sisi luar cincin
pengantar pada sisi mal. Tekan mesin sehingga pisau memakan kayu 3 sampai 4 mm. Keraskan
pegangan pengunci dan geserlah mesin sepanjang alur yang diinginkan. Lakukan sampai kedalaman alur
yang diinginkan tercapai.
Pembuatan alur hias dengan jangka
Jangka diselipkan pada lubang untuk pengantar paralel dimuka dan diatur jaraknya. Jarak radius adalah
jarak antara jarum jangka dengan sumbu pusat pisau. Tusukkan jarum jangka pada sumbu pusat
putaran. Kemudian hidupkan mesin dan pisau ditekan sampai menggores benda kerja. Irisan alur yang
dibuat antara 4 sampai 5 mm. Untuk pengerjaan alur yang dalam dapat diulang beberapa kali.
Alur ekor burung untuk sambungan kusen lengkung
Permukaan kepala kayu diperluas dengan penambahan papan yang dijepit pada sisi kanan dan kiri.
Pasang pisau untuk alur ekor burung pada mesin dan atur pengantar paralel sesuai dengan jarak yang
diinginkan. Jalankan mesin dengan antaran sejajar pada papan tambahan mengiris benda kerja.
5. Penggunaan Gerinda
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong ataupun
menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah
batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,
pengasahan, atau pemotongan. Pada kali ini akan dibahas khusus mengenai mesin gerinda tangan yang
banyak digunakan di bengkel-bengkel pemesinan.
Fungsi utama mesin gerinda secara umum adalah :
https://histeel.co.id/wp/wp-content/uploads/2017/02/BATU-ASAH.jpg
Ampelas gerinda
Ampelas gerinda ini memiliki dua jenis yaitu ampelas gerinda susun (Flap Disc) dan ampelas gerinda
datar (Fibre Disc). Fungsi dari ampelas ini yaitu untuk mengikis permukaan, baik pada permukaan
logam maupun pada permukaan kayu yang bertujuan untuk menghasilkan finishing permukaan yang
rata dan halus.
Gambar 21. Ampelas gerinda
media/catalog/product/cache/6/small_image/177x177/dd6f282ce23e000f89d7362515649182/s/0/s000089857-1.jpg
1. Mesin bor
2. Mesin bubut
3. Mesin frais
4. Mesin sekrap
1. Mesin bor
Definisi dan fungsi mesin bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata
bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi
menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar
yang disebut bor dan memiliki fungsi untuk Membuat lubang, Membuat lobang bertingkatm,
Membesarkan lobang, Chamfer.
Cekam bor
Cekam bor digunakan untuk memegang mata bor bertangkai silindris. Biasanya cekam ini mempunyai 2
atau 3 rahang penjepit. Ukuran cekam bor ditunjukkan oleh diameter terbesar dari mata bor yang
dapat dijepit.
Sarung pengurung/sarung tirus
Mata bor yang bertangkai tirus dapat dipegang oleh sarung pengurung yang berlobang tirus. Oleh
karena tangkai dan sarung berbentuk tirus, maka pada saat mata bor ditekan, ia akan saling mengunci.
Lobang dan tangkai tirus dibuat menurut tirus morse, yaitu ketrirusan menurut standar internasional.
Base/dudukan
Base adalah penopang dari seluruh komponen mesin bor. Letak base berada paling bawah. Pemasangan
base harus kuat karna akan berpengaruh terhadap keakuratan pengeboran.
Column atau tiang
Column atau tiang digunakan sebagai penyangga ketika proses pengeboran. Bagian ini berbentuk
silinder yang memiliki alur atau rel yang berguna untuk jalur vertikal dari meja.
Meja
Meja dipakai untuk meletakkan benda yang akan di bor. Meja kerja bisa disesuaikan secara vertikal
suapaya bisa mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda dan dapat berputar ke kiri serta ke
kanan dengan sumbu poros pada ujung yang menempel di tiang. Pada bagian ini dilengkapi dengan
pengunci atau table clamp yang berguna untuk menjaga meja supaya sesuai dengan posisi yang
diinginkan.
Drill atau mata bor
Mata bor digunakan unuk membuat lubang. Mata bor yang kerap digunakan ialah mata bor spiral sebab
daya hantar mata bor spiral sangat baik, serta bidang potongnya bisa diasah tanpa harus mengubah
diameter bor.
Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang atau mencekam bor.
Spindle head
Bagian ini merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan
berupa belt dan diatur oleh drill feed handle.
Drill feed handle
Drill feed handle berfungsi untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja.
Kelistrikan
Penggerak paling utama mesin bor ialah motor listrik. Untuk kelengkapannya dimulai dari kabel power,
kabel penghubung, lampu indikator, serta saklar.
Beberapa alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja pada mesin bor adalah:
Ragum (vise)
Ragum digunakan pada meja mesin bor untuk memegang dan mendukung benda kerja yang akan dibor.
Paralel
Paralel adalah sepasang batang lurus yang dikerjakan dengan pemesinan presisi. Paralel digunakan
untuk menaikkan benda kerja agar operator dapat membuat lubang bor tembus pada benda kerja tanpa
menimbulkan kerusakan/cacat pada ragum atau meja mesin bor.
Pelat siku (angle plate)
Pelat siku banyak digunakan untuk memegang benda kerja. Alat ini dilengkapi dengan lubang-lubang
alur paralel untuk menempatkan baut T.
Baut-T (T-bolts)
Meja mesin bor pada umumnya telah dilengkapi dengan alur T (T-slots) sehingga Baut T akan dapat
dimasukkan untuk mengencangkan benda kerja atau alat pemegang benda kerja pada meja (contohnya
ragum). Baut T harus mempunyai kepala baut yang kuat agar dapat dipasang pas dengan alur T pada
meja.
Blok Bertingkat (Step Block)
Untuk dapat memegang dengan benar bentuk tertentu dari benda kerja, biasanya digunakan blok
bertingkat yang digabung dengan pelat pita (strap).
Ulir sekrup Jack (Jackscrew)
Ulir sekrup Jack adalah alat pendukung benda yang dapat disetel dan berfungsi layaknya dongkrak.
Digunakan apabila memerlukan banyak penyetelan yang berbeda-beda pada mesin bor.
Blok V (V-Block)
Blok V digunakan untuk memegang benda kerja berbentuk bundar. Diameter benda kerja menentukan
ukuran dari Blok V yang digunakan. Beberapa Blok V dilengkapi dengan Klem berbentuk U untuk
memegang benda kerja dengan aman.
Jig
Jig dari mesin bor (drill jig) digunakan apabila beberapa komponen akan dibor dengan proses yang
sama. Dengan bantuan jig, masing-masing lubang bor pada tiap komponen akan terletak pada lokasi
yang sama. Jig biasanya digunakan pada komponen yang diproduksi massal sehingga setiap komponen
dapat saling digantikan dengan komponen yang lain dan juga dapat mempermudah setiap proses
pengerjaan.
Pencekaman benda kerja biasanya menggunakan penggabungan dari alat-alat di atas. Seperti contoh
pada gambar berikut, untuk memegang benda kerja poros yang bundar diperlukan Blok V, Blok
bertingkat, Baut T dan Strap. Dengan begitu benda kerja akan dapat dibor dengan aman dan presisi.
Contoh lain adalah penggunaan plat siku, Klem C dan strap seperti pada gambar berikut:
Mesin bor (drilling machine) umum digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja. Agar
mendapatkan hasil benda kerja yang baik dan sesuai dengan standar, maka perlu dilaksanakan urutan
proses pengerjaan benda dalam mesin bor tersebut. Proses ini meliputi tata letak (layout), pemilihan
mata bor (drill), penyesuaian pemegangnya, pencekaman benda kerja dan perlengkapannya. Tata letak
perlu dilakukan secara cermat dan hati-hati dalam menentukan lokasi lubang yang akan dibor, Alat
yang digunakan untuk menentukan lokasi adalah: Penggores (scriber), penitik (punch) dan, penggaris
siku dan alat bantu lainnya.
Mata bor yang digunakan disesuaikan dengan bentuk yang diinginkan. Secara umum terdapat twist drill,
bor senter, reamer untuk melebarkan lubang sampai ukuran yang teliti, konterbor (counterbore),
kontersing (countersink), spot face, boring dan tap.
Pemegang mata bor menyesuaikan dengan bentuk dari tangkai mata bor. Mata bor dengan tangkai lurus
biasanya berdiameter kecil (kurang dari ½”), digunakan pada mesin bor yang posisinya dapat
disesuaikan. Mata bor bertangkai tirus dijepit dengan menggunakan alat pemegang yang mempunyai
lubang tirus dan dimasukkan langsung ke dalam poros mesin bor. Alat pemegang ini akan terletak
segaris dengan sumbu poros pada mesin bor. Apabila lubang pada poros spindle terlalu besar untuk
tangkai tirus, maka solusinya menggunakan suatu sarung. Namun apabila lubang spindle ini terlalu
sempit, maka solusinya menggunakan soket untuk menempatkan mata bor, kemudian soket ini dijepit
pada poros spindle.
Gambar 5. (a) pemegang mata bor lurus, (b) sarung, (c) soket
http://psbtik.smkn1cms.net/permesinan/teknik_pemesinan/bekerja_dengan_mesin_umum.pdf
Benda kerja yang dikerjakan perlu dijepit dan didukung oleh alat pemegang yang benar, dengan cara
yang tepat pula. Jika benda kerja yang tidak dicekam dengan baik pada alat penjepit dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja dan memberikan hasil akhir produk yang buruk dan tidak memenuhi
standar.
Mata pemotong
Mata potong terdiri dari dua bagian, yaitu bibir pemotong dan sisi pemotong. Bibir pemotong mata bor
terdapat dua buah yang terletak antara dua sisi pemotong yang saling berhadapan. Kedua sisi
pemotongan ini diasah hingga membentuk sudut yang bervariasi sesuai dengan bahan yang di bor.
Kecepatan potong ditentukan dalam satuan panjang yang dihitung berdasarkan putaran mesin per
menit. Atau secara defenitif dapat dikatakan bahwa kecepatan potong adalah panjangnya bram yang
terpotong per satuan waktu. Setiap jenis logam mempunyai harga kecepatan potong tertentu dan
berbeda-beda. Dalam pengeboran putaran mesin perlu disesuaikan dengan kecepatan potong logam.
Bila kecepatan potongnya tidak tepat, mata bor cepat panas dan akibatnya mata bor cepat tumpul
atau bisa patah.
Untuk mendapatkan putara mesin bor per menit ditentukan berdasarkan keliling mata bor dalam satuan
panjang . Kemudian kecepatan potong dalam meter per menit dirubah menjadi milimeter per menit
dengan perkalian 1000. akhirnya akan diperoleh kecepatan potong pengeboran dalam harga milimeter
per menit. Dalam satu putaran penuh, bibir mata bor (Pe) akan menjalani jarak sepanjang garis
lingkaran (U).
Dimana:
Jarak keliling pemotongan mata bor tergantung pada diameter mata bor. Waktu pemotongan juga
menentukan kecepatan pemotongan. Oleh karena itu jarak yang ditempuh oleh bibir pemotong mata
bor harus sesuai dengan kecepatan putar mata bor. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling bibir
pemotongan mata bor (U) selama n putaran per menit dapat dihitung dengan rumus:
U=pxdxn
Dimana:
Biasanya kecepatan potong dilambangkan dengan huruf V dalam satuan meter per menit. Jarak keliling
yang ditempuh mata bor adalah sama dengan jarak atau panjangnya bram yang terpotong dalam satuan
panjang per satuan waktu. Berdasarkan hal tersebut maka jarak keliling yang ditempuh mata potong
bor (U) sama dengan panjangnya bram terpotong dalam satuan meter per menit. Berarti kecepatan
potong sama dengan jarak keliling pemotongan mata bor. Maka:
V = U
V= p x d x n (m/menit)
Pemakanan pengeboran
Pemakanan adalah jarak perpindahan mata potong bor ke dalam lobang/benda kerja dalam satu kali
putaran mata bor. Besarnya pemakanan dalam pengeboran dipilih berdasarkan jarak pergeseran mata
bor dalam satu putaran, sesuai dengan yang diinginkan. Pemakanan juga tergantung pada bahan yang
akan dibor, kualitas lubang yang dibuat, kekuatan mesin yang ditentukan berdasarkan diameter mata
bor.
2. Mesin bubut
Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja yang berputar, sedangkan pisau bubut bergerak
memanjang dan melintang. Dari kerja ini dihasilkan sayatan dan benda kerja yang umumnya simetris.
Pekerjaan-pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin bubut antara lain:
1. Membubut luar
2. Membubut dalam
3. Membubut tirus
4. Membubut permukaan
5. Memotong
6. Membuat ulir
Pada gambar dibawah ini dapat dilihat bentuk-bentuk benda kerja yang dibuat oleh mesin bubut
tersebut. Meskipun ada juga kemampuan-kemampuan lain yang dapat dikerjakan oleh mesin tersebut.
Jenis ini mempunyai kepala tetap berisi roda gigi dan mendapatkan daya dari motor yang
disambungkan dengan sabuk V. Pengendali pada kepala tetap bisa mengatur kecepatan sampai 27
variasi kecepatan. Ekor tetap bisa distel sepanjang bangku untuk menampung panjang stok yang
berbeda-beda. Pergerakannya diatur dengan penyetel roda dan dilengkapi dengan ulir pengencang
pada dasarnya untuk menyetel kelurusan dan untuk pembubutan tirus. Sekrup pengarah adalah poros
panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap
sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik.
Dipasang ke kereta luncur dan bisa dipasang atau dilepas dari kereta luncur selama operasi. Ulir
pengarah hanya untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau tidak dipakai. Batang hantaran terletak
dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick
change box) untuk menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang atau memanjang. Kereta
luncur terdiri dari perletakan majemuk, sadel pahat dan apron. Konstruksinya kaku karena harus
menyangga dan memandu pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua hantaran tangan untuk memandu
pahat dalam arah menyilang. Roda tangan yang atas mengendalikan gerakan perletakan majemuk dan
roda tangan dibawah untuk menggerakkan kereta luncur sepanjang landasan. Apron yang terletak pada
kereta luncur berisi kendali, roda gigi dan mekanisme lain untuk menghantar kereta luncur baik dengan
tangan atau dengan daya.
Ukuran Mesin bubut dinyatakan dalam diameter benda kerja yang dapat diputar, sehingga sebuah
mesin bubut 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm.
Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja. Beberapa pabrik
menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut, sedangkan
sebagaian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Ada beberapa variasi dalam jenis mesin
bubut dan variasi dalam desainnya tersebut tergantung pada jenis produksi atau jenis benda kerja.
1. pembubutan
2. pengeboran
3. pengerjaan tepi
4. penguliran
5. pembubutan tirus
6. Penggurdian
7. Meluaskan lubang
Pembubutan silindris
Benda disangga diantara kedua pusatnya. Hal ini ditunjukkan pada gambar A.
Pengerjaan tepi adalah apabila permukaan harus dipotong pada pembubut. Benda kerja biasanya
dipegang pada plat muka atau dalam pencekam seperti gambar B. Tetapi bisa juga pengerjaan
tepi dilakukan dengan benda kerja diantara kedua pusatnya. Karena pemotongan tegak lurus terhadap
sumbu putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk mencegah gerakan
aksial.
Pembubutan tirus
Pembubutan tirus adalah pembuatan benda kerja yang berbentuk konis. Bentuk konis yaitu besarnya
diameter ujung yang satu dengan diameter ujung lainnya dari suatu poros memiliki ukuran yang
berbeda secara berurutan dan beraturan. Pembubutan ini menghasilkan pembubutan poros tirus
dengan sudut kemiringan tertentu. Ada tiga cara membubut tirus yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Pergerseran kepala lepas (tail stock) dalam arah melintang dengan jarak tertentu
2. Memutar posisi eretan atas (perletakan majemuk) sebesar derajat tertentu
3. Menggunakan perlengkapan khusus untuk pembuatan bentuk tirus atau disebut tapper
attachment.
Cara membubut tirus : menggeser posisi kepala lepas ke arah melintang
Proses pembubutan dilakukan sebagaimana pembubutan lurus/rata, akan tetapi benda kerja dijepit
menggunakan 2 center. Benda kerja dijepit antara senter kepala lepas (tail stock) dan senter kepala tetap
(head stock}. Apabila kepala lepas digeser tegak lurus terhadap sumbu utama mesin bubut (spindle),
maka akan terjadi sebuah kerucut/konis pada pembubutan sepanjang benda kerja.
Cara membubut tirus: memutar posisi eretan atas
Cara membubut tirus yang kedua adalah dengan memutar posisi eretan atas. Proses pembubutan
dipersiapkan dengan memutar dudukan eretan atas mengelilingi sumbu tegak lurus sebesar sudut
tertentu yang diinginkan terhadap sumbu benda kerja. Benda kerja dicekam pada kepala tetap seperti
pada pembubutan lurus/rata, kemudian penyayatan terhadap benda kerja dilakukan dengan
menggerakan eretan atas.
Cara membubut tirus: memasang tapper attachment
Cara membubut tirus yang ketiga adalah menggunakan alat bantu tapper attachment. Pembubutan tirus
cara ini dilakukan dengan memasang tapper attachment atau kadang disebut juga mistar konus. Tapper
attachment dipasang pada sisi belakang bangku mesin bubut berupa sebuah rel penuntun yang
dihubungkan dengan eretan lintang yang dapat diatur sudut kemiringannya sesuai dengan tirus yang
diinginkan.
Benda kerja dicekam secara normal pada senter kepala tetap seperti pada pembubutan lurus. Setting
pahat dilakukan dengan cara mendekatkan pahat bubut ke benda kerja dengan memutar eretan atas.
Selanjutnya mur pada poros ulir eretan lintang tersebut dikencangkan pada badan luncur mistar
penuntun tapper attachment dengan sekrup. Apabila pembubutan dilakukan secara otomatis, maka
badan luncur akan bergerak sepanjang mistar penuntun tersebut dan memaksa eretan lintang bergerak
sesuai dengan sudut tirus yang diinginkan.
Memotong ulir
Biasanya pembuatan ulir dengan mesin bubut dilakukan apabila hanya sedikit ulir yang harus dibuat
atau dibuat bentuk khusus. Bentuk ulir didapatkan dengan menggerinda pahat menjadi bentuk yang
sesuai dengan menggunakan gage atau plat pola. Gambar dibawah memperlihatkan sebuah pahat untuk
memotong ulir -V 60 derjat dan gage yang digunakan untuk memeriksa sudut pahat. Gage ini disebut
gage senter sebab juga bisa digunakan sebagai gage penyenter mesin bubut. Pemotong berbentuk
khusus bisa juga digunakan untuk memotong ulir.
Gambar 10. (A) hantaran lurus, (B) hantaran pada sudut, (C) menggunakan ukuran pusat untuk mengunci
pahat pengulir, (D) metode penguncian mesin bubut untuk memotong ulir V, (E) piringan pengulir
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab4-pp2.pdf
Dalam mengunci pahat untuk ulir-V, terdapat dua metode hantaran pahat. Pahat dapat dihantarkan lurus
kedalam benda kerja, ulir terbentuk karena serangkaian potongan ringan seperti pada gambar A. Metode
pemotongan ini baik digunakan untuk pemotongan besi cor atau kuningan. Metode kedua adalah
dengan menghantar pahat pada suatu sudut seperti gambar B dan D. Metode ini digunakan untuk
membuat ulir pada bahan baja. Pahat diputar sebesar 29 derajat dan pahat dihantar ke benda kerja
sehingga seluruh pemotongan dilakukan pada sisi kiri dari pahat.
Cutting speed
Cutting Speed ialah kecepatan potong (mm/min).
ν = π.d.n / 1000
Ketarangan :
Feeding speed
νf= f. n
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan :
lt : panjang permesinan
Depth of cut
Keterangan :
Pahat bubut digunakan sebagai alat potong pada mesin bubut untuk menyayat benda kerja menjadi
bentuk yang diinginkan. Pahat bubut harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan jenis bahan benda
kerja yang akan dibubut. Material dari pahat bubut harus mempunyai sifat keras, ulet, tahan panas,
dan ekonomis. Beberapa material pahat bubut yang paling sering digunakan adalah baja perkakas, baja
Paduan (Alloy tool steel) termasuk didalamnya HSS, Cemented carbide, Diamond Tips dan ceramics.
Pahat bubut harus digerinda untuk mengasah sisi potong dengan tujuan supaya sisi potong mempunyai
bentuk dan lokasi yang benar terhadap tangkainya dan juga dapat menghasilkan beberapa permukaan
yang meliputi permukaan atas, sisi dan muka. Selain itu bentuk dari sisi potong harus menusuk benda
kerja secara efisien dalam penyayatan logam. Pahat bubut yang digerinda akan menghasilkan beberapa
permukaan. Permukaan ini meliputi permukaan atas, sisi, dan muka. Permukaan ujung yang merupakan
sisi potong didapatkan dari pertemuan ketiga permukaan tersebut dan radius G. Permukaan-permukaan
ini perlu diketahui untuk mengasah pahat dengan sudut yang sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan.
Gambar 11. Permukaan dan sudut pahat
http://psbtik.smkn1cms.net/permesinan/teknik_pemesinan/bekerja_dengan_mesin_umum.pdf
Terdapat 6 sudut utama dalam menggunakan pahat bubut. Sudut-sudut tersebut adalah:
Gambar 12. (A) sudut rake sisi, (B) sudut rake belakang
http://psbtik.smkn1cms.net/permesinan/teknik_pemesinan/bekerja_dengan_mesin_umum.pdf
Gambar 13. Sudut sisi potong, (A) sisi potong samping, (B) sisi potong depan
http://psbtik.smkn1cms.net/permesinan/teknik_pemesinan/bekerja_dengan_mesin_umum.pdf
Pahat bubut yang biasa digunakan berbentuk kotak dan dicekam pada pemegang pahat standar (gambar
4.a). Pemegang pahat (toolholder) dibuat dalam berbagai tipe dan bentuk dengan tujuan untuk
memenuhi operasi pemesinan yang berbeda-beda. Secara umum, toolholder pada dibagi menjadi 3
jenis yaitu pemegang pahat kiri, pemegang pahat kanan, dan pemegang pahat rata. Pemegang pahat
ini mempunyai lubang berbentuk persegi empat untuk menempatkan pahat yang kemudian dijepit
dengan baut penjepit (set screw). Lubang pemegang pahat biasanya membentuk sudut 15 sampai 20°
terhadap alasnya. Sudut ini juga mempunyai pengaruh terhadap besaran sudut total dari Sudut Rake
Belakang.
Gambar 14. Pemegang pahat bubut
http://psbtik.smkn1cms.net/permesinan/teknik_pemesinan/bekerja_dengan_mesin_umum.pdf
1. Pemegang pahat kiri (Gambar 4.a) digunakan untuk pemesinan mendekati chuck dan
untuk menyayat benda kerja dari kanan ke kiri. Pahat jenis ini ditandai oleh huruf L (left)
untuk menunjukkan arah pemakanan.
2. Pemegang pahat kanan (Gambar 4.b) digunakan untuk pemesinan mendekati kepala
lepas, untuk membubut dari kiri ke kanan, dan untuk pembubutan facing. Pahat jenis ini
ditandai oleh huruf R (right).
3. Pemegang pahat rata (Gambar 4.c) merupakan pemegang pahat multiguna. Alat ini
dapat digunakan untuk membubut dari kiri maupun dari kanan dan digunakan juga untuk
operasi pemesinan yang umum. Pemegang pahat jenis ini ditandai oleh huruf S (straight).
4. Pemegang pahat carbide (Gambar 4.d) khusus digunakan untuk pahat carbide.
Pemegang pahat ini mempunyai lubang persegi empat yang sejajar dengan alasnya. Didesain
seperti itu karena pahat bubut carbide harus dijepit tanpa adanya Sudut Rake Belakang.
Pemegang pahat jenis ini ditandai oleh huruf C.
5. Pemegang pahat insert (Gambar 4.e) merupakan pemegang pahat khusus untuk mata
potong insert.
3. Mesin frais
Proses pemesinan frais adalah proses penyayatan benda kerja dengan alat potong dengan mata potong
jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan gigi potong yang banyak yang mengitari pahat ini bisa
menghasilkan proses pemesinan lebih cepat. Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar, menyudut,
atau melengkung. Permukaan benda kerja bisa juga berbentuk kombinasi dari beberapa bentuk.
Head
Head merupakan tempat mekanisme motor penggerak terpasang pada mesin frais ini.
Spindel
Spindel merupakan bagian yang menggerakkan arbor yaitu sebagai tempat mata pahat/cutter
Arbor
Arbor digunakan untuk mencekam pahar frais yang terpasang pada sumbu utama. Arbor juga disebut
poros frais yang berfungsi sebagai tempat dudukan pisau frais dan ditempatkan pada sumbu mesin.
Arbor support
Merupakan bagian dimana mata potong dan arbor terpasang.
Column
Column adalah bagian yang digunakan untuk menyokong dan menuntun knee saat bergerak vertikal.
Knee
Knee merupakan bagian yang terpasang pada column, tempat mekanisme (transmisi penggerak)
pengaturan pemakanan (feed) dan menopang saddle.
Saddle
Saddle terpasang pada knee yang bergerak keluar masuk ke arah operator. Saddle digunakan untuk
menopang meja.
Feed dial
Feed dial merupakan sebuah poros yang digunakan untuk mengatur gerakan meja saat pemakanan.
Crossfeed handwheel
Crossfeed handwheel sama seperti feed dial hanya saja digunakan untuk menggerakkan meja (bed)
secara horizontal.
Base
Base merupakan landasan mesin yang terletak menyatu dengan lantai. Base juga berfungsi sebagai
reservoir (penampung fluida pendingin).
Kepala pembagi
Kepala pembagi digunakan untuk membuat roda gigi dan segi banyak beraturan.
Kepala lepas
Kepala lepas digunakan untuk menahan benda kerja yang panjang. Kepala lepas juga sebagai salah satu
senter pada mesin frais.
Meja putar
Untuk mesin frais tegak, meja putar digunakan sebagai kepala pembaginya. Pada alat ini dibuat alur T
untuk mencekam benda kerja dengan baut jepit.
Ragum
Ragum digunakan untuk mencekam benda kerja. Ragum digunakan pada berbagai ukuran. Terdapat
beberapa macam ragum, antara lain:
1. Ragum datar (ragum lurus) rangkanya dibuat dari besi tuang dengan rahang ragum dengan baja
perkakas yang disepuh. Ragum datar digunakan untuk pekerjaan ringan.
2. Ragum pelat (ragum dengan bibir pemegang, ragum pelat dibuat lebih kuat dari ragum biasa. Ragum
ini sangat cocok untuk mesin besar dan pekerjaan yang berat.
3. Ragum universal sudut (ragum dapat diputar), ragum ini dapat diatur ke arah horizontal dan vertikal
sebesar sudut tertentu.
Proses frais dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini berdasarkan jenis pahat , arah
penyayatan, dan posisi relatif pahat terhadap benda kerja.
Gambar 15. (a) frais periperal, (b) frais muka, (c) frais jari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-dwi-rahdiyanta-mpd/teori-pemesinan-dasar-proses-fraiss-
milling.pdf
Mesin frais tipe bed (bed type) memiliki ukuran yang besar dan berat. Pergerakan meja pada mesin ini
terbatas pada sudut tertentu tanpa ketentuan untuk penyetelan silang maupun vertikal. Mesin frais ini
diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu :
Dimana :
Setelah kecepatan potong diketahui, maka gerak makan harus ditentukan. Gerak makan (f) adalah
jarak lurus yang ditempuh pahat dengan laju konstan relatif terhadap benda kerja dalam satuan waktu,
biasanya satuan gerak makan yang digunakan adalah mm/menit,
Kedalaman portong (a) ditentukan berdasarkan selisih tebal benda kerja awal terhadap tebal benda
kerja akhir. Untuk kedalaman potong yang relatih besar diperlukan perhitungan daya potong yang
diperlukan untuk proses penyayatan.
Mesin frais digunakan untuk menghasilkan permukaan benda kerja secara akurat dengan gerakan utama
berputar. Pemilihan dan penggunaan pisau frais harus dipraktekkan dalam upaya memperoleh hasil
yang optimum. Selain pemilihan kecepatan spindel yang tepat, operator mesin harus mengetahui
bagaimana kerja mesin frais pada saat menggunakan pisau frais dengan kelonggaran yang berbeda-
beda.
Pisau frais dibuat dalam bermacam-macam jenis dan ukuran. Jenis-jenis pisau frais tersebut adalah:
Pisau Mantel
Pisau mantel digunakan untuk mengefrais permukaan datar, alur lebar yang dangkal dan frais
bertangga. Terdapat pisau mantel bersisi potong lurus yang digunakan untuk pemakanan tipis dan pisau
mantel bersisi potong spiral yang digunakan untuk pemakanan tebal pada benda kerja yang besar.
Apabila bidang permukaan yang difrais lebar, solusinya adalah dengan cara digabungkan pasangan pisau
mantel spiral yang mempunyai diameter sama dengan arah spiral yang berlawanan.
Pisau Sudut
Pisau sudut tunggal digunakan untuk mengefrais sudut pada sisi benda kerja, mengefrais sambungan
ekor burung, mengefrais serong sudut benda kerja, dan mengefrais alur sudut yang lurus pada
permukaan radial. Sedangkan pisau sudut ganda digunakan untuk mengefrais alur V dan mengefrais alur
spiral.
Pisau Pembentuk
Pisau pembentuk digunakan untuk membentuk profil secara teliti dan hanya untuk tujuan khusus.
Terdapat bermacam-macam jenis pisau pembentuk yang disesuaikan dengan fungsinya. Diantarannya
yaitu :
a. Pisau roda gigi yang digunakan untuk membuat profil gigi dari roda gigi dengan menggunakan sistem
modul dan diametral pitch.
b. Pisau roda cacing yang digunakan untuk finishing roda gigi cacing.
c. Pisau gigi rantai yang digunakan untuk membuat roda-roda rantai.
d. Pisau alur yang digunakan untuk membuat pasak luar pada poros.
e. Pisau lengkung yang digunakan untuk membentuk bidang cembung.
f. Pisau cekung yang digunakan untuk membentuk alur cekung.
g. Pisau pembulat sudut yang digunakan untuk membentuk fillet pada sudut benda kerja.
h. Pisau Pembentuk Peluas digunakan untuk membuat alur peluas.
Selama proses mengefrais, mata potong dari pisau frais akan semakin aus dan bisa mengakibatkan mata
potong tumpul, ketidak akuratan benda kerja dan permukaan yang dihasilkan tidak bersih. Sehingga
pisau frais perlu diasah pada pengasah pisau frais.
Gambar 18. (a) batu gerinda cup wheel, (b) tooth stay
http://psbtik.smkn1cms.net/permesinan/teknik_pemesinan/bekerja_dengan_mesin_umum.pdf
Selama proses penggerindaan, pisau ditekan pada tooth stay dengan menggunakan satu tangan. Tangan
yang satunya menggerakkan meja dan cutter menuju batu gerinda cup wheel. Sehingga akhirnya semua
gigi terasah secara bergantian.
Pisau frais harus dapat berputar tanpa adanya hentakan, sehingga mata potongnya tidak cepat
mengalami aus. Selain itu pisau potong yang tidak berputar dengan benar akan mengakibatkan
perbedaan kedalaman pemakanan.
Gambar 19. Pemasangan pisau frais
http://psbtik.smkn1cms.net/permesinan/teknik_pemesinan/bekerja_dengan_mesin_umum.pdf
4. Mesin Sekrap
Mesin sekrap (shap machine machine) disebut disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin ini digunakan
digunakan untuk mengerjakan mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur dalam
kedudukan mendatar, tegak ataupun miring. Mesin sekrap adalah suatu mesin perkakas dengan gerakan
utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun horisontal.
Prinsip pengerjaan pengerjaan pada mesin sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalam
keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak balik atau maju mundur
melakukan penyayatan (gerak translasi translasi).
Berdasarkan gerakan pahat dan benda kerja, proses sekrap dapat dilakukan secara horizontal dan
vertikal.
d. Kedalaman pemakanan
d. Lebar pemakanan
Gerakan utama
Merupakan gerakan pahat maju dan mundur. Gerak maju disebut langkah kerja, gerak mundur disebut
langkah tidak kerja.
Gerakan feeding (langkah pemakanan)
Gerakan ini menghasilkan tatal yang terpotong.
Pengaturan dalamnya pemotongan
Pengaturan ini menghasilkan kedalaman pemotongan yang erat kaitannya dengan perencanaan waktu
pemesinan.
Jenis-jensi penyayatan pada mesin sekrap
Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur.
Meja mesin
Merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja. Meja mesin didukung dan
digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak.
Lengan
Fungsinya untuk menggerakkan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkol menggunakan
pengikat lengan. Kedudukan lengan diatas badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya lurus.
Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda pemutar maka pahat
akan turun atau naik. Ketebalan pemakanan dapat dibaca pada dial. Eretan dapat dimiringkan untuk
penyekrapan bidang bersudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur sudut
eretan.
Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per menit. Untuk pemakanan
tipis dapat dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti.
Tuas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan sesuai panjang benda yang disekrap.
Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri.
Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk mengatur kedudukan pahat terhadap benda
kerja. Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat lengan.
Tuas pengantar gerakan otomatis meja melintang
Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-pengaturan panjang engkol yang mengubah
gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian meja melakukan
gerak ingsutan (feeding).
Jenis-jenis mesin sekrap
Mesin sekrap yang sering digunakan adalah mesin sekrap horizontal. Selain itu ada mesin sekrap
vertikal yang biasanya dinamakan mesin slotting/slotter. Proses sekrap ada dua macam yaitu proses
sekrap (shaper) dan planer. Proses sekrap dilakukan untuk benda kerja yang relatif kecil, sedangkan
proses planer untuk benda kerja yang besar.
α = sudut bebas
β = sudut mata potong (baji)
γ = sudut buang
δ = sudut potong (α + β)
Gambar 29. Geometri pahat sekrap
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310886/pendidikan/(PPt)+Materi+4.+Proses+Sekrap+(Shaping).pdf
Pada proses sekrap gerak makan (f) adalah gerakan pahat per langkah penyayatan, kecepatan potong
adalah kecepatan potong rata-rata untuk gerak maju dan gerak kembali dengan perbandingan
kecepatan (Rs) = Vm/Vr. Harga Rs < 1.
b. Kecepatan makan :
f = gerak makan
c. Waktu pemotongan