DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
(A1E118072)
R-002
UNIVERSITAS JAMBI
2020
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Tujuan Wawancara................................................................................................................1
1.3 Topik Wawancara..................................................................................................................1
1.4 Waktu / Tempat Wawancara..................................................................................................1
1.5 Narasumber............................................................................................................................1
1.6 Pewawancara.........................................................................................................................1
1.7 Profil Sekolah........................................................................................................................2
1.8 Permasalahan Yang Disurvei.................................................................................................3
1.9 Teknik Penyelesaian Masalah................................................................................................5
1.10 Rujukan.................................................................................................................................6
PENUTUP.............................................................................................................................................7
KESIMPULAN :...............................................................................................................................7
ii
iii
PENDAHULUAN
1.5 Narasumber
Nama : Yuli Astuti, S.Pd.
Jabatan : Walikelas dan guru BK
Pendidikan terakhir : S-1 BK Universitas Jambi
Lama bekerja : 10 tahun
1.6 Pewawancara
Nama : Novita Ayu Anggraini
NIM : A1E118072
1
1.7 Profil Sekolah
SMPN 24 Jambi adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang
berlokasi di Provinsi Jambi Kabupaten Kota Jambi dengan alamat Kel. Mayang
Mangurai Jambi.
Rekapitulasi Sekolah
SMPN 24 JAMBI
19 kelas
34 pelajaran
- ekstrakurikuler
Info Sekolah
SMPN 24 JAMBI
NPSN 10504674
NSS 201106007024
Nama SMPN 24 JAMBI
Akreditasi Akreditasi B
Alamat Jl. Pendidikan No. 66
Kodepos 36128
Nomer Telpon 085279049006
Nomer Faks -
Email smpn24kotajambi@yahoo.co.id
Jenjang SMP
Status Negeri
Situs
Lintang -1.6440998824677318
Bujur 103.59050631523132
Ketinggian 43
Waktu Belajar Sekolah Pagi
Lokasi Sekolah
SMPN 24 JAMBI
4
5
Provinsi Jambi
Kecamatan Kota Baru
Kelurahan Kenali Asam Bawah
2
1.8 Permasalahan Yang Disurvei
Sehingga anak merasa bebas semaunya saat diberi hp. Tanpa memikirkan dampak
akibat dari perbuatannya itu. Sedangkan untuk orang tua nya sendiri tidak mengetahui
bahwa sang anak tidak membuat dan mengumpulkan tugas. Karena selama daring orang
tua memberi kepercayaan penuh kepada anak untuk memegang hp tanpa dipantau dan
didampingi. Orang tua juga tidak pernah bertanya kepada anak tentang apa saja kegiatan
nya sehari-hari.rasa percaya diri yang kuat pada anak timbul karena dukungan dari orang
tua nya,Adanya motivasi dan pujian dari orang tua yang membuat anak lebih bersemangat
untuk menjalani segala aktivitasnya.kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya
kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi,
brutal dan susah diatur.sangat berpengaruh besar pada mental seorang pelajar hal inilah
yang mengakibatkan seorang pelajar tidak mempunyai minat untuk berprestasi.Oleh
3
karena itu keterlibatan peranan guru BK sebagai pendidik juga sebagai orang tua
disekolah sangatlah diperlukan untuk selalu memberikan solusi atas masalah yang
dihadapi siswa terutama siswa yang memiliki masalah dalam lingkungan
keluarganya(Broken Home).
Kata broken homesering dilaterbelakangi pada anak yang menjadi korban perceraian
orangtuanya. Sebenarnya anak yangbroken homebukan hanya anak yang berasal dari
orang tua yang bercerai, tetapi juga anak yang berasal dari keluarga yang tidak utuh atau
tidak harmonis. Terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi anak yang broken home,
antara lain percekcokan atau pertengkaran orang tua, perceraian, bahkan kesibukan orang
tua.Istilah “broken home” biasanya digunakan untuk menggambarkan keluarga yang
berantakan akibat orang tua tidak lagi peduli dengan situasi dan keadaan keluarga di
rumah. Orang tua tidak lagi perhatian terhadap anak-anaknya, baik masalah di rumah,
sekolah, sampai pada perkembangan pergaulan anak-anaknya di masyarakat.
Anak adalah aset yang berharga, generasi penerus bangsa yang memiliki hak untuk
tumbuh dan berkembang dengan baik. Dan semua itu bergantung pada keluarga. Sudah
selayaknya orang tua menyadari bahwa mereka memiliki kebutuhan yang tidak sebatas
pada kebutuhan materi, tetapi juga kebutuhan akan kasihsayang dan perhatian orang tua.
Meskipun ada beberapa anak broken homeyang mampu bertahan dan tidak melakukan
penyimpangan, namun orang tua hendaknya mampu mempertimbangkan kepentingan dan
hak-hak anak ketika akan melakukan sesuatu.Broken homeadalah permasalahan yang
bersumber dari keluarga, oleh karena itu solusi terbaik untuk anak-anak tersebut bukan
hanya peranan orang tua tapi juga harus adanya peranan dari psikolog, guru dan ulama,
melainkan orang tua yaitu ayah dan ibunya di rumah yang dapat berperan dan berfungsi
selayaknya orang tua. Dalam dunia pendidikan peranan guru disini membantu diri anak
dalam menanamkan rasa yang percaya diri yang tinggi, keteguhan hati dan jangan
menyikapi hal itu dengan hal-hal yang kurang baik agar prestasi belajar tidak terganggu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Terdapat banyak orang tua yang tidak punya banyak waktu
lagi untuk memperhatikan, berdialog, sharing, atau bahkan hanya untuk saling bertegur
sapa, dampak lain dari keegoisan dan kesibukan orang tua serta kurangnya waktu untuk
anak dalam memberikan kebutuhannya menjadikan anak memiliki karakter : mudah
emosi (sensitif), kurang konsentrasi belajar, tidak peduli terhadap lingkungan dan
sesamanya, tidak tahu sopan santun, tidak tahu etika bermasyarakat, mudah marah dan
4
cepat tersinggung, senang mencari perhatian orang, ingin menang sendiri, susah diatur,
suka melawan orang tua, tidak memiliki tujuan hidup, dan kurang memiliki daya juang
dan juga dalam prestasi belajar kurang begitu baik.
5
Orang tua siswa pun terkejut dan tidak menyangka bahwa anaknya melakukan hal
tersebut. Ini dikarenakan orang tua mempercayai penuh sang anak terhadap tugas-tugas
yang diberikan dari sekolah tanpa memberikan pendampingan dan bimbingan. Orang tua
siswa tersebut merupakan single parent, yang dimana beliau harus bekerja untuk
mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Beliau bekerja rumah tangga dari pagi sampai
sore, sehingga sepulang kerja beliau disibukkan dengan kegiatan rumah tanpa
memperhatikan kegiatan sekolah sang anak. Beliau juga bingung bagaimana cara
membagi waktu antara bekerja, mengurus rumah, dan mendampingan sang anak. Dengan
melihat kondisi seperti ini, guru BK memberi saran kepada orang tua untuk mendampingi
sang anak belajar pada saat malam hari ataupun bercerita untuk bertanya apa saja
pelajaran hari ini? Ada tugas ga?.
Sehingga orang tua dan anak kembali berkomunikasi dan saling terbuka untuk
menceritakan apa yang terjadi pada hari itu.
1.10 Rujukan
Menurut saya, guru BK bisa melakukan layanan informasi di dalam kelas
mengenai betapa penting nya mencari jati diri melalui cara-cara yang positif seperti
mengikuti ekstrakurikuler disekolah. Melakukan layanan bimbingan kelompok
dengan masalah yang hampir sama, sehingga anak tidak merasa bahwa dirinya
mengalami masalah seperti itu sendirian. Dan guru BK bisa melakukan konseling
perorangan agar dapat menjajaki permasalah anak. Pemberian layanan dilaksanakan
dengan layanan dasar dan layanan responsif.
6
PENUTUP
KESIMPULAN :
1 Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh penulis bahwa faktor penyebab siswa tidak
membuat dan mengumpulkan tugas bukan dikarenakan malas melainkan faktor
lingkungan keluarga yang tidak harmonis (Broken Home)yang mempengaruhi kewajiban
anak sebagai siswa, hilang nya konsentrasi belajar, gagal nya siswa meraih prestasi, dan
gangguan pada mental.
7
meluruskan tujuan dari pendidikan bangsa ini yakni menjadikan generasi muda yang
cerdas dan berakhlak mulia, untuk itu keprofesionalan seorang guru BK menjadikan
faktor utama yang harus dimiliki setiap pendidik dalam menghadapi peserta didik untuk
mampu terus berprestasi dalam bidang umum dan juga berakhlaq mulia.
4 Berdasarkan hasil wawancara yang penulis perolehtentang peranan guru dalam mengatasi
siswa yang (BrokenHome) Di SMP N 24 Kota Jambi ini pada hakikatnya terjalin
keterikatan satu sama lain antara individu atau siswa terhadap orang tuanya dirumah dan
juga orangtuanya di sekolah yakni seorang guru. Dengan kerjasama yang baik atas
ketiganya akan menjadikan satu kesatuan yang tentulah berdampak baik dan positif agar
mampu menjalankan kehidupan yang baiksesuai dengan yang diharapkan.