DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH :
(A1E118035)
BIMBINGAN KONSELING
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
“ Pentingnya Kesadaran Diri, Keluarga bisa hancur
Keluarga yang dimaksud disini adalah bagaimana kerja sama untuk benar benar
membuat keluarga bisa saling menyadari hal yang dapat membuat hubungan keluarga
menjadi tidak harmonis lagi, yang harus dipikirkan adalah kita tahu dimana batas kita
menjalankan semua peran, baik di dalam ataupun diluar keluarga yang dapat
berdampak buruk terhadap keluarga, kita harus bisa berpikir panjang bahwa dalam
keluarga kita merupakan satu kesatuan, banyak tantanggan yang harus dihadapi
pastinya, semua nya tidak semulus yang kita harapkan, kadang kadang terdapat rasa
berserah akan bertahan atau tidak nya hubungan dalam keluarga, lika liku, belokan,
tikungan, jatuh pasti ada namun, itulah yang menjadi tantangan untuk diri kita sendiri.
Jauh dari pemikiran kita sebelumnya, setiap hari kita mengahdapi tantangan,
terutama fenomena yang dapat memberi pengaruh besar bagi keluarga, yaa!! Teknologi,
besarnya pengaruh terhadap kehidupan, menjadikan kita sebagai seseorang yang harus
cerdas dalam mengatur semuanya, dari diri kita sendiri sampai keluarga. Mengelola
keluarga diera global memang penuh tantangan yang dapat menggelincirkan perjalanan
suatu keluarga, Namun dengan berpedoman pada nilai nilai agama dan norma norma
yang ada, mengelola strategi strategi baru dalam pengeloalaan keluarga dan diiringi
komitmen yang kuat, serta percaya bahwa pemegang kendali adalah diri kita sendiri,
kepasrahan kita kepada Allah, Inshaallah.. dengan genggaman tangan yang kuat,
keluarga bisa mencapai terminal Bahagia bersama..
5) Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau
bagaimanapun, tidak mungkin menjadi terpisah terhadap kelompok
kelompok keluarga.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita sudah menginjak era yang berbeda, dimana
semua nya serba teknologi, semua dipermudah karena adanya teknologi, teknologi
dapat mendekatkan yang jauh dan juga pastinya dapat menjauhkan yang dekat.
Kehidupan keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat tidak terlepas dari
serangan budaya global melalui media-media ini. Gaya hidup, hubungan hubungan
dalam keluarga, terlebih pola pikir masyarakat yang juga anggota keluarga sedikit
demi sedikit akan berubah mengikuti aneka kebudayaan yang masuk terlebih dari
budaya luar yang mudah sekali mempengaruhi pola pikir kita. Inilah yang menjadi
tantangan kehidupan keluarga di era globalisasi ini.
Di era modern seperti sekarang ini tantangan dari berbagai godaan menyusup
ke dalam kehidupan rumah tangga melalui teknologi komunikasi dan informasi yang
cukup canggih. Sejak kecil, anak anak tanpa disadari telah dipengaruhi dan diracuni
otaknya dengan berbagai kebudayaan yang menyimpang dari norma-norma sosial dan
agama melalui teknologi. Hal ini menjadikan peran pendidikan dalam keluarga tidak
efektif lagi.
Anak dapat merasa hancur gara gara masalah ini yang timbul dalam keluarga
yanag disebabkan oleh globalisasi yang semakin hari semakin canggih, tidak hanya
dari orang tua saja, media ini tidak pandang tua muda, hitam putih, kecil besar yang
bisa menggunakannya (HP). Bahkan pendidikan anak akan terbengkalai, anak dapat
lebih tertutup dikarenakan media ini atau malah sebaliknya. Dapat kita lihat bahwa hal
ini banyak sekali terjadi, bahkan quality time untuk keluarga pun sulit untuk di
laksanakan dengan baik, walaupun dihari libur, orang tua, anak, akan sibuk sendiri
dengan genggamannya, orang akan merasa kurang dihargai, perselingkuhan dengan
media ini sering sekali terjadi melalui media sosial, seperti facebook, instagram dan
media lainnya, mempermudah kita untuk bertemu dengan orang orang diluar. Karena
disibukan dengan media masing masing perselingkuhanpun dapat terjadi.
KESIMPULAN
Keluarga merupakan atap dan tiang yang paling kuat dan nyaman untuk
berteduh dan bersandar, kenyamanan tercipta dari masing masing hasrat anggota
keluarga untuk bahagia. keimanan, saling percaya, saling mengerti adalah hal yang
harus ada dalam keluarga yang bahagia, serta ego yang harus saling sadar bahwa
menang sendiri itu akan saling menghancurkan, semua peran itu penting, keberkahan
keluarga yang hakiki adalah keluarga yang merasa bahagia yang diselimuti oleh
keimanan dan keridhoan Allah SWT karena hidup bahagia bukan hanya didunia saja..
REFERENSI:
Erik, Blasius. Strategi Keluarga Zaman Now dalam Menghadapi Era Digital.