Anda di halaman 1dari 5

MENTAL REMAJA DI KALA TEKNOLOGI MENGUASAI

Di era modern seperti sekarang ini tidak lepas dengan istilah Globalisasi.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus
dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan.

Oleh karena itu sebagai manusia yang hidup pada era ini, kita juga harus
mengetahui pengertian, dan dampak globalisasi itu sendiri, baik terhadap
masyarakat luas maupun terhadap diri kita pribadi, agar kita dapat mengambil
semua hal positif dan menghindari hal negatif dari Globalisasi itu.

Kata Globalisasi berasal dari bahasa inggris, yaitu Globalization yang


merupakan gabungan dari kata global yang berarti mendunia
sedangkan lization yang berarti proses. Globalisasi adalah proses integrasi
internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran,
dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan
telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan internet, merupakan faktor
utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan
(interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.

Menurut Achmad Suparman, globalisasi adalah suatu proses menjadikan


sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa
dibatasi oleh wilayah. Menurut Edison A. Jamli, globalisasi ditandai oleh
ambivalensi yaitu berada pada kebingungan, tampak sebagai “berkah” di satu sisi
tetapi sekaligus menjadi “kutukan” di sisi lain dan tampak sebagai “kegembiraan”
pada satu pihak tetapi sekaligus menjadi “kepedihan” di pihak lainnya.

Globalisasi yang kian hari semakin memanas, memiliki dampak yang


sangat signifikan dan sangat berpengaruh terhadap lingkungan kita. Seperti halnya
yang kita ketahui perubahan cuaca yang sangat ekstrim terjadi disebabkan karena
globalisasi. Sikap manusia yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar adalah
penyebab awal meluasnya dampak globalisasi.
Teknologi hadir untuk membantu kehidupan manusia, pekerjaan yang
berat akan terasa ringan dengan semakin majunya teknologi. Kehadirannya tak
dapat dielakkan, bak banjir yang datang secara tiba-tiba merendam seluruh
bangunan yang ada, datangnya teknologi ke dalam kehidupan manusia tidak bisa
dihindari. Sebagai negara yang berkembang, Indonesia adalah negara pengguna
teknologi yang cukup banyak. Teknologi merambah segala usia, baik anak-anak,
remaja, dan dewasa semuanya telah mengenal teknologi. Teknologi mengakrabi
kehidupan Indonesia saat ini. Kapan dan dimana pun kemajuan teknologi dapat
kita jumpai. Terutama dari kalangan remaja bahkan sampai anak-anak sekalipun.

Anak adalah komponen penting dalam sebuah negara. Anak adalah asset
berharga yang nantinya akan meneruskan peradaban di negara ini. Semakin maju
atau mundurnya Indonesia ditentukan oleh mereka yang saat ini kita panggil
“anak”. Hidup di era kemajuan seperti ini, mau tidak mau, diperkenalkan atau
tidak anak akan akan tetap mengetahui teknologi yang ada disekitarnya.
Teknologi yang paling mudah ditemukan saat ini adalah telepon seluler. Tentu
saja sangat berpengaruh terhadap mental seorang anak.

Pengertian “mental” secara definitif belum ada kepastian definisi yang


jelas dari para ahli kejiwaan. Secara etimologi kata “mental” berasal dari bahasa
Yunani, yang mempunyai pengertian sama dengan pengertian psyche, artinya
psikis, jiwa atau kejiwaan.

James Draver memaknai mental yaitu “revering to the mind” maksudnya


adalah sesuatu yang berhubungan dengan pikiran atau pikiran itu sendiri.

Secara sederhana mental dapat dipahami sebagai sesuatu yang


berhubungan dengan batin dan watak atau karakter, tidak bersifat jasmani (badan).

Kata mental diambil dari bahasa Latin yaitu dari


kata mens atau metis yang memiliki arti jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat.
Dengan demikian mental ialah hal-hal yang berkaitan dengan psycho atau
kejiwaan yang dapat mempengaruhi perilaku individu. Setiap perilaku dan
ekspresi gerak-gerik individu merupakan dorongan dan cerminan dari kondisi
(suasana) mental.
Bagaimana dengan perkembangan mental generasi muda kita dari
perkembangan teknologi saat ini?

Arus globalisasi yang begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat


terutama di kalangan muda ini membawa pengaruh yang cukup kuat. Pengaruh
globalisasi tersebut telah membuat banyak kalangan muda kehilangan kepribadian
dan jati diri mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Kehilangannya mental
kepribadian dan jati diri ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam
kehidupan sehari-hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja yang berdandan berlebihan


yang cenderung mengarah ke budaya barat. Mereka menggunakan pakaian yang
minim bahannya yang memperlihatkan bentuk lekuk tubuh yang seharusnya tidak
untuk diperlihatkan. Cara berpakaian tersebut sebenarnya bukan cara berpakaian
yang sesuai dengan kebudayaan kita, itu sangat melenceng jauh dengan
kebudayaan kita. Tak ketinggalan pula gaya rambut yang dicat dengan beraneka
warna. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan
mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Ditambah dengan berkembangnya teknologi di Indonesia yang memiliki


dampak positif dan dampak negatif juga bagi remaja. Teknologi internet
contohnya, teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi
secara luas dan tanpa batas dan juga dapat diakses oleh siapa aja dan dimana saja.
Dan sudah bukan hal yang mustahil juga bagi kalangan remaja, ini sudah menjadi
santapan mereka sehari-hari. Jika digunakan dengan semestinya tentu memperoleh
dampak positif dan manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak digunakan dengan
semestinya ini berarti berdampak negatif dan akan mendapatkan kerugian juga.
Sekarang ini banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan internet dengan
tidak semestinya. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka
yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi berkurang karena
mereka lebih memilih sibuk dengan gadget mereka masing-masing.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda sekarang yang tingkah lakunya
tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap
lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga
mereka bertindak sesuka hati mereka tanpa memperdulikan orang lain di sekitar
mereka. Contohnya adalah adanya geng motor anak muda yang melakukan
tindakan kekerasan yang mengganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Keberhasilan remaja dalam proses pembentukan kepribadian yang wajar


dan pembentukan kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi berbagai
tantangan dan dalam kehidupannya saat ini dan juga masa mendatang. Untuk itu
mereka seyogyanya mendapatkan asuhan dan pendidikan yang menunjang untuk
berkembangannya self confidence, role anticipation, role experimentation, dan
apprenticeshipyang sudah dimulai sejak masa anak dan pra-remaja sehingga masa
kritis yang dijumpai di tahap perkembangan remaja ini dapat dilalui dengan
mulus. Walaupun secara rasional selalu dapat dilakukan koreksi dan kompensasi
terhadap defek perkembangan kepribadian dan masalah psikososial yang dihadapi,
namun hal ini tentunya membutuhkan usaha yang lebih besar. Dengan demikian,
lebih baik mencegah dengan memperkuat berbagai faktor protektif dan
mengurangi sebanyak mungkin faktor risiko yang ada yang sudah dimulai sejak
masa konsepsi hingga individu mencapai masa remaja.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi (di akses pada 13 desember 2016)

James Draver, A Dictionary of Psychology, (New York: Pengin Books, t.th.), hlm.
169.

www.nina-np.blogspot.co.id/2013/10/artikel-pengaruh-globalisasi-terhadap.html
(di akses pada 14 desember 2016)

Anda mungkin juga menyukai