Abstrak
Perubahan budaya di Indonesia pada saat ini merupakan akibat dari pengaruh globalisasi. Menurut asal
katanya, kata “globalisasi” berasal dari kata globe yang berarti dunia atau universal. Ahmad Suparman
menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Sedangkan menurut Malcolm Waters (2020)
mengatakan bahwa globalisasi ialah proses sosial yang berakibat pada pembatasan geografis dalam
keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, terjelma dalam kesadaran manusia. Pada saat ini,
globalisasi membawa dampak perubahan pada berbagai bidang di dunia. Mulai dari politik, sosial, dan
budaya, hingga ekonomi serta pendidikan. Dampak globalisasi terhadap budaya merupakan salah satu
masalah yang paling signifikan dikarenakan perkembangan dari globalisasi yang menyentuh banyak
aspek dalam kehidupan manusia. Namun, globalisasi juga dapat bermanfaat dalam membuat integrasi
kreatif antara budaya lokal dan global. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian terkait
dengan dampak dari pengaruh globlisasi terhadap pancasila dan bagaimana implementasinya terhadap
generasi muda. Adapun tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
globalisasi terhadap Pancasila dan apa saja dampaknya serta bagaimana implementasi pancasila kepada
generasi muda. Metode penelitian yang digunakan adalah Kualitatif deskriptif. Berdasarkan penelitian
diperoleh hasil bahwa globalisasi memiliki dampak positif dan negatif terhadap generasi muda
Indonesia, seperti adanya aksi bela negara dengan memanfaatkan teknologi dan munculnya ideologi
baru yang bertentangan dengan Pancasila.
Abstract
Cultural changes in Indonesia today are a result of the influence of globalization. According to its
origin, the word "globalization" comes from the word globe which means world or universal. Ahmad
Suparman states that globalization is a process of making something (object or behavior) a
characteristic of every individual in this world without being limited by region. Meanwhile, according to
Malcolm Waters (2020), globalization is a social process that results in geographical restrictions in
socio-cultural conditions becoming less important, manifested in human consciousness. At present,
globalization has an impact on various fields in the world. Starting from politics, social, and culture, to
economics and education. The impact of globalization on culture is one of the most significant issues
due to the development of globalization that touches many aspects of human life. However,
globalization can also be beneficial in making creative integration between local and global cultures.
Based on this, it is necessary to conduct research related to the impact of the influence of globalization
on Pancasila and how its implementation on the younger generation. The purpose of this research is to
1
find out how the influence of globalization on Pancasila and what are the impacts and how the
implementation of Pancasila to the younger generation. The research method used is descriptive
qualitative. Based on the research obtained results that globalization has a positive and negative impact
on the younger generation of Indonesia, such as the action of defending the country by utilizing
technology and the emergence of new ideologies that are contrary to Pancasila.
A. Pendahuluan
Pancasila sebagai dasar negara sangat penting bagi negara dalam menyikapi perkembangan zaman
karena nilai-nilai yang terkandung didalamnya merupakan pedoman dan pegangan hidup dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai suatu dasar filsafat negara, maka sila- sila
Pancasila merupakan suatu sistem nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya
merupakan suatu kesatuan (Kaelan dikutip dalam Asmaroini, 2017).
Namun dalam era globalisasi, ekposur terhadap nilai-nilai budaya dari luar dapat mempengaruhi
generasi muda dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan. Ahmad
Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai
ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.1 Globalisme adalah filosofi atau ideologi
yang menjadi landasan globalisasi. Salah satu ciri utama dari era globalisasi adalah era pencerahan.
Klaim pemimpin politik menjadi salah satu penanda munculnya masyarakat global, bahwa manusia pada
dasarnya sama dan memiliki kebutuhan dan aspirasi yang satu pandangan yang sering dikemukakan.2
Globalisasi merupakan proses yang memungkinkan manusia di seluruh dunia untuk saling berinteraksi
dan menjalin hubungan dalam segala bidang kehidupan manusia di berbagai benua, termasuk politik,
ekonomi, teknologi, lingkungan, dan hukum.3 Dengan adanya globalisasi, orang-orang di seluruh dunia
kini merasa sangat mudah untuk berkomunikasi satu sama lain. 4
Masalah yang muncul bagi bangsa dan negara dari pengaruh globaliasi ialah masalah terhadap
tatanan negara yang merupakan suatu ancaman yang besar dan tidak bisa dilihat sebelah mata. Dengan
mudah pengaruh dari luar yang masuk ke Indonesia, secara perlahan berdampak terhadap karakter
bangsa.
Melihat situasi sekarang ini, globalisasi membawa banyak dampak perubahan pada berbagai
bidang di dunia. Mulai dari politik, sosial, dan budaya, hingga ekonomi serta pendidikan. Dampak
globalisasi terhadap budaya merupakan salah satu masalah yang paling signifikan dikarenakan
perkembangan dari globalisasi yang menyentuh banyak aspek dalam kehidupan manusia.
Globalisasi tentunya memiliki banyak dampak postif bagi perkembangan bangsa dan negara, yaitu
adanya perubahan tata nilai dan sikap atau pola pikir seperti meningkatnya etos kerja yang tinggi,
disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, sportif dan lain sebagainya. Selain itu kualitas atau tingkat
kehidupan menjadi lebih baik dikarenakan dapat membantu meluaskan jangkauan pasar sehingga
produksi dalam negeri mampu bersaing di dunia internasional. Prosedur ini akan mendorong
1 Diakses dari : https://blog.unnes.ac.id/triyuliana/2015/12/21/proses-globalisasi-dan-strategi-mempertahankan-dan-
memperkuat-nilai-nilai-budaya-indonesia-antropologi-sma-kelas-xii-bab-2 tanggal 24 Oktober 2023
2 Iman Santoso, 2014, Diaspora, Globalisme, Keamanan dan keiimgrasian, cetakan 1 Bandung : Rineka Cipta, h. 17.
3 Budi winarmo, 2006, Globalisasi Peluang atau Ancaman Bagi Indonesia, Jakarta : Erlangga. h.39
4 Ibid
2
pertumbuhan kegiatan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat umum melalui peningkatan
pembangunan.5
Dilain sisi, globalisasi juga memiliki sisi negatif, apabila suatu negara tidak mampu melakukan
penyaringan terhadap pengaruh dari globalisasi itu sendiri. Hal yang paling mencolok dari globalisasi
ialah terjadinya perubahan gaya hidup seperti individualis, pragmatis hedonism, konsumtif dan sekuler.6
Selain itu adanya pengaruh budaya asing, seeprti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, tindakan
kriminalitas, pornografi, kekerasan, dan lain sebagianya.7
Selain itu, seiring berjalannya waktu, nilai-nilai Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang
dilakukan oleh setiap warga negara, ditambah ketika kita baru saja memasuki era globalisasi,
pengetahuan dan teknologi menjadi semakin terspesialisasi. Kemajuan teknologi di era globalisasi ini
berpotensi mendistorsi nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Di era globalisasi, budaya apapun,
termasuk ideologi-ideologi asing, dapat dengan mudah masuk ke Indonesia. Bangsa Indonesia dapat
sangat berakibat dengan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, mulai dari aksi tawuran
yang dilakukan anak muda atau anak di bawah umur yang dipicu oleh hal sepele. Setelah itu, banyak
terjadi pelecehan seksual, banyak praktik korupsi, dan banyak kasus lainnya. Kemudian muncul aliran
sesat dan serangkaian peristiwa terorisme yang mengatasnamakan agama.
Terorisme merupakan salah satu kasus yang terjadi akibat pudarnya nilai-nilai pancasila di
Indonesia. Menurut Junaid (2013) terorisme merupakan sebuah pandangan yang meyakini jika
penggunaan cara-cara kekerasan, ancaman atau sejenisnya yang dapat mengakibatkan kekhawatiran
maupun kepanikan, hingga menimbulkan korban jiwa dan harta, aksi ini dilakukan demi meraih sebuah
tujuan, yang dilakukan baik secara individu maupun berkelompok atau dalam sebuah organisasi, yang
memiliki koneksi yang luas, baik bersekala nasional maupun internasional. Berdasarkan pengertian
terorisme menurut Junaid tersebut, dapat disimpulkan bahwa serangan teror adalah sesuatu yang harus
ditanggapi dengan serius. Aksi terorisme ini sudah keluar dari penerapan beberapa nilai-nilai, yaitu sila
pertama, kedua, dan sila ketiga.
Sudah terlihat jelas akibat yang terjadi jika pada bangsa dan negara apabila generasi muda tidak
melakukan filterisasi dan mulai terpengaruh efek negatif dari globalisasi serta tidak menerapkan nilai-
nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini harus diperhatikan karena semakin merosotnya
kehidupan berbangsa dan bernegara di era globalisasi. Hal ini juga berarti bahwa kita harus senantiasa
mempelajari hukum-hukum yang ada di dalam Pancasila agar generasi muda bangsa dapat memahami
dan menerapkannya, serta memastikan bahwa hukum yang telah disahkan tidak akan dilanggar dan
terus menjadi kebanggaan bangsa Indonesia untuk waktu yang lama.
Hal tersebut diharapkan agar dimasa yang akan datang, generasi muda indonesia memiliki akhlak
dan moral yang baik. Pancasila sangat diperlukan di era globalisasi dikarenakan dapat menjadi pembatas
atau penyaring agar kita dapat memilih hal-hal yang relavan dengan budaya bangsa Indonesia dan
bermanfaat bagi bangsa dan negara. Dalam hal ini, pemerintah dan masyarakat terkhususnya generasi
muda harus saling bekerja sama dalam menyikapi globalisasi agar pengaruh yang masuk dapat membuat
bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berkembang.
dunia/#:~:text=Sedangkan%20dampak%20negatifnya%2C%20adalah%20masuknya,kriminalitas%2C%20pornografi%20da
n%20budaya%20kekerasan tanggal 25 oktober 2023
3
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2023. Target atau sasaran dari diadakannya
penelitian ini yaitu untuk seluruh warga Negara Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode
Kualitatif deskriftif dengan telaah pustaka. Peneliti juga mengkaji data-data memaluli studi literature
yang diambil dari jurnal, artikel dan web memalui sumber digital. Dengan menggunakan metode ini,
permasalahan yang diangkat dapat diselesaikan oleh penulis. Sumber rujukan yang penulis gunakan
untuk telaah pustaka adalah sumber-sumber penelitian yang telah ada sebelumnya.
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Kata Pancasila merupakan penggalan dari kata Panca
yang berarti “Lima” dan Sila yang berarti “Dasar” dan dapat diartikan sebagai Lima Dasar. Pancasila
sebagai dasar negara sangat penting bagi negara dalam menyikapi perkembangan zaman karena nilai-
nilai yang terkandung didalamnya merupakan pedoman dan pegangan hidup dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pancasila juga merupakan dasar yang menjadi pijakan dalam menjalankan
pemerintahan. Pancasila bukan hanya rumusan yang terbentuk tanpa memiliki sumber yang kuat,
melainkan pancasila adalah rumusan dasar negara yang bersumber pada nilai – nilai moral kepribadian
bangsa Indonesia, baik nilai agama, sosial dan budaya yang telah melekat bersamaan dengan esksistensi
bangsa Indonesia (Aulia S. S., 2017 dalam Shafina et al., 2021:167). Secara umum Pancasila memilik
peranan dan fungsi, yaitu :
1. Landasan Filsafat
Pancasila adalah simbol nasional Indonesia yang berfungsi sebagai panduan dalam menafsirkan
hukum, kebijakan, dan peraturan pemerintah. Pancasila menawarkan peluang kerja dalam konteks
membangun masyarakat yang dewasa, taat hukum dan demokratis. Pancasila juga memberikan
panduan dan tujuan untuk memperkuat sistem hukum, politik dan peradilan di Indonesia.
2. Pemersatu Bangsa
Pancasila berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki beragam agama, budaya,
dan bahasa. Prinsip-prinsipnya mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan dan bersatu dalam
keberagaman. Pancasila juga berfungsi sebagai panduan dan sumber daya bagi masyarakat Indonesia
yang berasal dari berbagai etnis, latar belakang agama, latar belakang bahasa, dan tradisi budaya,
dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa identitas nasional dan persatuan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
4
4. Dasar Demokrasi dan Partisipasi Masyarakat
Pancasila menjadi dasar pelaksanaan sistem pemerintahan demokratis di Indonesia. Prinsip
kerakyatan memberikan hak dan insentif kepada rakyat untuk berpartisipasi dalam proses
pengembangan kebijakan dan infrastruktur nasional.
Sebagai pandangan hidup, sebenarnya Pancasila bukan hanya sebagai sebuah ideologi yang
terbentuk dari hasil dari gagasan ataupun pandangan seorang maupun kelompok seperti idelogi-ideologi
di dunia pada umumnya, tetapi Pancasila merupakan sebuah ideologi yang nilainilai didalamnya diambil
dari nilai-nilai tradisi, nilai budaya dan nilai keagamaan yang telah ada pada pemikiran setiap warga
Indonesia jauh sebelum Negara Indonesia dibentuk, dengan demikian semua nilai-nilai dalam diambil
dari pemikiran hidup warga Indonesia sendiri (Nurgiansah, 2021).
Banyak hal yang dihadapi Pancasila sebagai dasar negara. Salah satunya ialah pengaruh dari
globalisasi. Globalisasi dapat menimbulkan pengaruh terhadap banyak aspek baik itu pengaruh posistif
maupun negatif.
f) Kemampuan berkomunikasi
Dengan teknologi, generasi muda dapat dengan mudah berkomunikasi seperti menggunakan video
koferensi, Email, WhatsApp untuk berkolaborasi dengan pemuda seluruh dunia dalam proyek-
proyek internasional.
Implementasi nilai yang terkandung dalam Pancasila di era Globalisasi bagi generasi muda
dapat dimulai dengan cara memahami arti atau maksud dari sila-sila yang ada pada terlebih dahulu.
Mulai dari sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa sampai sila kelima yang berbunyi
Keadila Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Serangkaian nilai-nilai yang terdapat dalam kelima sila
Pancasila tersebut, yaitu :
10Imran T., & Irwan T., (2020). Perkembangan Pemahaman Radikalisme Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Administrasi Pemerintahan
Daerah Volume XII Edisi 2, 74
7
a) Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama mengandung prinsip bahwa indonesia adalah negara dengan kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan memperlihatkan bahwa negara Indonesia sebagai negara yang religious.
Maka dari itu, seluruh warga negara Indonesia dapat menganut agama yang amanah. 11 Penerapannya
dapat meliputi beberapa aspek :
1. Kebebasan Beragama
Sila pertama menjamin kebebasan beragama dan keyakinanan bagi seluruh warga Indonesia. Ini
berarti setiap warga negara memiliki hak untuk memeluk agama atau kepercayaan sesuai dengan
dengan keyakinan pribadi tanpa adanya deskriminasi. Hal ini tertuang dalam alinea ke-4 UUD
1945 “maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa” selain itu terdapat
juga di pasal 28E UUD 1945 ayat 1 dan 2 yang berbunyi :
(1) Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya ...
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya
Dan Pasal 29 UUD 1945 ayat 1 :
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Toleransi
Selain kebebasan beragama, sila pertama juga mencakup nilai-nilai toleransi antar agama dan
kepercayaan. Dengan menekankan pentingnya saling menghormati antara individu dan kelompok
atau kepercayaan yang berbeda demi terciptanya kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Seperti yang tertuang dalam pasal 29 UUD 1945 ayat 2 yang berbunyi “Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
3. Keharmonisan Sosial
Pancasila juga mendorong terciptanya keharmonisan antar umat beragama dalam masyarakat.
Keharmonisan sosial merupakan hasil dari kesadaran dan usaha untuk menciptakan lingkungan
yang menghormati dan menghargai keberagaman agama, keyakinan dan budaya. Keharmonisan
sosial dapat tercipta apabila sudah terwujudnya kerukunan dalam kehidupan sehari-hari seperti
masyarakat dari berbagai agama hidup bersama dengan harmoni, menjalani ipnteraksi sosial dan
saling menghormati satu sama lain.
11 Widianti N., Dinie A. D. (2022). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan Vol. 6 No. 1, 3
8
Dapat di implementasikan dengan tidak adanya ketidakdiskrimniasi dan dilakukan secara
transparan atau terbuka. Maksudnya adalah memastikan bahwa hukum diterapkan tanpa adanya
diskrimnasi antar ras, agama, jenis kelamin, atau jabatan dan proses hukum dilaksanakan secara
terbuka sehingga dapat dipahami oleh masyarakat.
c) Persatuan Indonesia
Nilai Persatuan adalah nilai yang mengandung arti bahwa setiap warga Indonesia untuk selalu
bersatu dan tidak terpecah karena perbedaan.12 Nilai persatuan tersebut dapat diterapkan dengan cara:
1. Menghormati keragaman
Demi terciptanya persatuan, masyarakat terkhususnya generasi muda harus dapat menghormati
dan menghargai serta menerima perbedaan keragaman etnis, agama, budaya dan bahasa. Dikutip
dari buku Kewarganegaraan dalam Masyarakat Multikultural (2021) oleh Shilmy Purnama, satu-
satunya alasan terpenting mengapa kita harus selalu menghargai perbedaan adalah karena setiap
individu memiliki hak yang sama untuk dihormati. Dengan demikian, setiap individu, apa pun
latar belakangnya, memiliki hak yang sama untuk diperlakukan secara adil dan dihormati.13
2. Menghindari deskriminasi
Generasi muda harus berkomitmen untuk tidak diskriminasi terhadap individu atau kelompok
lain. Sebab sikap diskriminasi merupakan petanda bahwa seseorang sudah tidak memiliki sikap
toleransi. Diskriminasi dapat dihindari dengan cara meningkatkan kesadaran masing-masing
individu dan tidak takut atau ragu untuk melaporkan kepada pihak yang berwenang apabila
menjumpai atau mengalami diskriminasi. Perlu diingat bahwa menghindari diskriminasi
merupakan tanggung jawab dan usaha bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih
kondusif dan adil.
12
Widianti N., Dinie A. D. (2022). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan Vol. 6 No. 1, 3
13 Diakses dari : https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/06/100000369/mengapa-kita-harus-saling-menghargai-
perbedaan- tanggal 3 November
14
Diakses dari : http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-121500000010594/swf/5053/files/basic-
html/page14.html#:~:text=4)%20Nilai%20Kerakyatan.,mufakat%20melalui%20lembaga%2Dlembaga%20perwakilan
tanggal 3 November
9
1. Musyawarah
Tujuan dari musyawarah adalah untuk menjelaskan atau menyederhanakan suatu situasi dengan
cara yang lugas untuk mencapai tujuan atau target tanpa melibatkan pihak-pihak yang tidak
terlibat. Jadi, Apabila ada masalah dianjurkan untuk diselesaikan secara musyawarah. Musyawarah
juga dikenal dengan sebutan syuro, rembug desa, kerapatan nagari bahkan demokrasi.
Musyawarah dapat diterapkan dalam pemerintahan demokrasi, konsultasi publik, di tingkat lokal
maupun dalam organisasi.
2. Kesetaraan gender
Memastikan bahwa hak-hak asasi manusia dan kesetaraan gender tetap dihormati dan dijalankan
dengan benar. Generasi muda tidak perlu takut atau ragu untuk melaporkan kepada pihak yang
berwenang apabila menjumpai atau mengalami diskriminasi.
D. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara sangat penting bagi negara dalam menyikapi perkembangan zaman
karena nilai-nilai yang terkandung didalamnya merupakan pedoman dan pegangan hidup dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Namun dalam era globalisasi, ekposur terhadap nilai-nilai
budaya dari luar dapat mempengaruhi generasi muda dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan. Tidak hanya itu, seiring berjalannya waktu, nilai-nilai yang terdapat dalam
15
Widianti N., Dinie A. D. (2022). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan Vol. 6 No. 1, 3
10
Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh setiap warga negara, ditambah
sekarang sudah memasuki era globalisasi, yang mana pada era ini ilmu pengetahuan serta teknologi
berkembang pesat. Banyak hal yang dihadapi Pancasila sebagai dasar negara. Salah satunya ialah
pengaruh dari globalisasi yang dapat menimbulkan pengaruh terhadap banyak aspek. Seperti
meningkatnya kesadaran pluralisme dan toleransi, terjalinnya kerja sama internasional dan meningkatnya
kemampuan bahasa asing. Namun globalisasi juga dapat menurunkan kesadaran nasional dan
mempermudah masuknya ideologi baru ke Indonesia. Selain itu, Implementasi nilai yang ada pada
Pancasila dapat dilakukan dengan cara memahami arti atau maksud dari sila-sila yang ada pada terlebih
dahulu.
11
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2021, 3 1). Indahnya Keberagaman dan Pentingnya Toleransi di Indonesia. Retrieved from Diktorat
SMP: https://ditsmp.kemdikbud.go.id/indahnya-keberagaman-dan-pentingnya-toleransi-di-
indonesia/#:~:text=Sikap%20dan%20perilaku%20toleransi%20terhadap,ras%2C%20budaya%2C%20
dan%20antargolongan
Admin. (2022, 12 29). Pengertian, Contoh & Dampak Gaya Hidup Konsumerisme. Retrieved from OCBC
NISP: https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/12/29/gaya-hidup-konsumerisme
Asbut, M. (2017, 3 13). SELAMATKAN GENERASI MUDA DARI GLOBALISASI DUNIA. Retrieved from Info
Publik: https://infopublik.sijunjung.go.id/selamatkan-generasi-muda-dari-globalisasi-dunia/
Baharudin, M. (2021, 4 7). Apa Saja Dampak Positif-Negatif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya. Retrieved
from PerpustakaanBSN: https://perpustakaan.bsn.go.id/index.php?p=news&id=1436
Budi, & Winarno, B. (2008). Globalisasi Peluang atau Ancaman bagi Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dewantara, R. W., & Widyharto, D. S. (2015). Aktivisme dan Kesukarelawanan dalam Media Sosial. Jurnal
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 43-44.
Maulia, S. T. (2017). Pemahaman Konsep Nilai-Nilai Pancasila sebagai Ideologi Bangsa. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Kewarganegaraan 2017.
Nurohma, W., & Dewi, D. A. (2022, Juni 1). PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA ERA GLOBALISASI. Jurnal
Kewarganegaraan Vol. 6, 1046-1047.
Putri, V. K. (2022, 11 7). 10 Definisi Globalisasi Menurut Para Ahli. (V. K. Putri, Editor) Retrieved from
Kompas.com: https://amp.kompas.com/skola/read/2022/11/07/070000069/10-definisi-globalisasi-
menurut-para-ahli
Regiani, E., & Dewi, D. A. (2021). PUDARNYA NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI.
Jurnal Kewarganegaraan Vol. 5.
santoso, I., & Santoso, I. (2014). Globalisme, Keamanan dan Keimigrasian. In C. 1. Cipta, Diaspora,
globalisasi, keamanan, dan keimigrasian. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Savitri, A. S., & Dewi, D. A. (2021). IMPLEMENTASI NILAI – NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN . Inventa:
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 169-174.
Simanjuntak, R. A., & Akbar, F. (2021). Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Pancasila Sebagai
Staatsfundamentalnorm Bagi Bangsa Dan Negara Indonesia Dalam Pembentukan Hukum Nasional.
Juris Studia Jurnal Kajian Hukum.
Tahir, I., & Tahir, M. I. (2020). PERKEMBANGAN PEMAHAMAN RADIKALISME DI INDONESIA. Jurnal Ilmiah
Administrasi Pemerintahan Daerah Volumw XII.
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (n.d.). Retrieved from DPR RI:
https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945
12
Yuliana, T. (2015, 12 21). Proses Globalisasi dan Strategi Mempertahankan dan Memperkuat Nilai-nilai
Budaya Indonesia (Antropologi SMA Kelas XII: BAB 2). Retrieved 10 26, 2023, from Blog Unnes:
https://blog.unnes.ac.id/triyuliana/2015/12/21/proses-globalisasi-dan-strategi-mempertahankan-
dan-memperkuat-nilai-nilai-budaya-indonesia-antropologi-sma-kelas-xii-bab-2/
13