Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Globalisasi Terhadap Peranan

Pancasila & Implementasinya Pada Generasi Muda Indonesia

M. Akbar Riwanto (403231010087)

Abstrak

Perubahan budaya di Indonesia pada saat ini merupakan akibat dari pengaruh globalisasi. Menurut asal
katanya, kata “globalisasi” berasal dari kata globe yang berarti dunia atau universal. Ahmad Suparman
menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Sedangkan menurut Malcolm Waters (2020)
mengatakan bahwa globalisasi ialah proses sosial yang berakibat pada pembatasan geografis dalam
keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, terjelma dalam kesadaran manusia. Pada saat ini,
globalisasi membawa dampak perubahan pada berbagai bidang di dunia. Mulai dari politik, sosial, dan
budaya, hingga ekonomi serta pendidikan. Dampak globalisasi terhadap budaya merupakan salah satu
masalah yang paling signifikan dikarenakan perkembangan dari globalisasi yang menyentuh banyak
aspek dalam kehidupan manusia. Namun, globalisasi juga dapat bermanfaat dalam membuat integrasi
kreatif antara budaya lokal dan global. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian terkait
dengan dampak dari pengaruh globlisasi terhadap pancasila dan bagaimana implementasinya terhadap
generasi muda. Adapun tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
globalisasi terhadap Pancasila dan apa saja dampaknya serta bagaimana implementasi pancasila kepada
generasi muda. Metode penelitian yang digunakan adalah Kualitatif deskriptif. Berdasarkan penelitian
diperoleh hasil bahwa globalisasi memiliki dampak positif dan negatif terhadap generasi muda
Indonesia, seperti adanya aksi bela negara dengan memanfaatkan teknologi dan munculnya ideologi
baru yang bertentangan dengan Pancasila.

Kata Kunci : Pengaruh Globalisasi, Implementasi dan Peranan Pancasila

Abstract

Cultural changes in Indonesia today are a result of the influence of globalization. According to its
origin, the word "globalization" comes from the word globe which means world or universal. Ahmad
Suparman states that globalization is a process of making something (object or behavior) a
characteristic of every individual in this world without being limited by region. Meanwhile, according to
Malcolm Waters (2020), globalization is a social process that results in geographical restrictions in
socio-cultural conditions becoming less important, manifested in human consciousness. At present,
globalization has an impact on various fields in the world. Starting from politics, social, and culture, to
economics and education. The impact of globalization on culture is one of the most significant issues
due to the development of globalization that touches many aspects of human life. However,
globalization can also be beneficial in making creative integration between local and global cultures.
Based on this, it is necessary to conduct research related to the impact of the influence of globalization
on Pancasila and how its implementation on the younger generation. The purpose of this research is to

1
find out how the influence of globalization on Pancasila and what are the impacts and how the
implementation of Pancasila to the younger generation. The research method used is descriptive
qualitative. Based on the research obtained results that globalization has a positive and negative impact
on the younger generation of Indonesia, such as the action of defending the country by utilizing
technology and the emergence of new ideologies that are contrary to Pancasila.

Keywords: Influence of Globalization, Implementation and Role of Pancasila

A. Pendahuluan

Pancasila sebagai dasar negara sangat penting bagi negara dalam menyikapi perkembangan zaman
karena nilai-nilai yang terkandung didalamnya merupakan pedoman dan pegangan hidup dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai suatu dasar filsafat negara, maka sila- sila
Pancasila merupakan suatu sistem nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya
merupakan suatu kesatuan (Kaelan dikutip dalam Asmaroini, 2017).

Namun dalam era globalisasi, ekposur terhadap nilai-nilai budaya dari luar dapat mempengaruhi
generasi muda dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan. Ahmad
Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai
ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.1 Globalisme adalah filosofi atau ideologi
yang menjadi landasan globalisasi. Salah satu ciri utama dari era globalisasi adalah era pencerahan.
Klaim pemimpin politik menjadi salah satu penanda munculnya masyarakat global, bahwa manusia pada
dasarnya sama dan memiliki kebutuhan dan aspirasi yang satu pandangan yang sering dikemukakan.2
Globalisasi merupakan proses yang memungkinkan manusia di seluruh dunia untuk saling berinteraksi
dan menjalin hubungan dalam segala bidang kehidupan manusia di berbagai benua, termasuk politik,
ekonomi, teknologi, lingkungan, dan hukum.3 Dengan adanya globalisasi, orang-orang di seluruh dunia
kini merasa sangat mudah untuk berkomunikasi satu sama lain. 4

Masalah yang muncul bagi bangsa dan negara dari pengaruh globaliasi ialah masalah terhadap
tatanan negara yang merupakan suatu ancaman yang besar dan tidak bisa dilihat sebelah mata. Dengan
mudah pengaruh dari luar yang masuk ke Indonesia, secara perlahan berdampak terhadap karakter
bangsa.

Melihat situasi sekarang ini, globalisasi membawa banyak dampak perubahan pada berbagai
bidang di dunia. Mulai dari politik, sosial, dan budaya, hingga ekonomi serta pendidikan. Dampak
globalisasi terhadap budaya merupakan salah satu masalah yang paling signifikan dikarenakan
perkembangan dari globalisasi yang menyentuh banyak aspek dalam kehidupan manusia.

Globalisasi tentunya memiliki banyak dampak postif bagi perkembangan bangsa dan negara, yaitu
adanya perubahan tata nilai dan sikap atau pola pikir seperti meningkatnya etos kerja yang tinggi,
disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, sportif dan lain sebagainya. Selain itu kualitas atau tingkat
kehidupan menjadi lebih baik dikarenakan dapat membantu meluaskan jangkauan pasar sehingga
produksi dalam negeri mampu bersaing di dunia internasional. Prosedur ini akan mendorong
1 Diakses dari : https://blog.unnes.ac.id/triyuliana/2015/12/21/proses-globalisasi-dan-strategi-mempertahankan-dan-
memperkuat-nilai-nilai-budaya-indonesia-antropologi-sma-kelas-xii-bab-2 tanggal 24 Oktober 2023
2 Iman Santoso, 2014, Diaspora, Globalisme, Keamanan dan keiimgrasian, cetakan 1 Bandung : Rineka Cipta, h. 17.
3 Budi winarmo, 2006, Globalisasi Peluang atau Ancaman Bagi Indonesia, Jakarta : Erlangga. h.39
4 Ibid

2
pertumbuhan kegiatan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat umum melalui peningkatan
pembangunan.5

Dilain sisi, globalisasi juga memiliki sisi negatif, apabila suatu negara tidak mampu melakukan
penyaringan terhadap pengaruh dari globalisasi itu sendiri. Hal yang paling mencolok dari globalisasi
ialah terjadinya perubahan gaya hidup seperti individualis, pragmatis hedonism, konsumtif dan sekuler.6
Selain itu adanya pengaruh budaya asing, seeprti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, tindakan
kriminalitas, pornografi, kekerasan, dan lain sebagianya.7

Selain itu, seiring berjalannya waktu, nilai-nilai Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang
dilakukan oleh setiap warga negara, ditambah ketika kita baru saja memasuki era globalisasi,
pengetahuan dan teknologi menjadi semakin terspesialisasi. Kemajuan teknologi di era globalisasi ini
berpotensi mendistorsi nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Di era globalisasi, budaya apapun,
termasuk ideologi-ideologi asing, dapat dengan mudah masuk ke Indonesia. Bangsa Indonesia dapat
sangat berakibat dengan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, mulai dari aksi tawuran
yang dilakukan anak muda atau anak di bawah umur yang dipicu oleh hal sepele. Setelah itu, banyak
terjadi pelecehan seksual, banyak praktik korupsi, dan banyak kasus lainnya. Kemudian muncul aliran
sesat dan serangkaian peristiwa terorisme yang mengatasnamakan agama.

Terorisme merupakan salah satu kasus yang terjadi akibat pudarnya nilai-nilai pancasila di
Indonesia. Menurut Junaid (2013) terorisme merupakan sebuah pandangan yang meyakini jika
penggunaan cara-cara kekerasan, ancaman atau sejenisnya yang dapat mengakibatkan kekhawatiran
maupun kepanikan, hingga menimbulkan korban jiwa dan harta, aksi ini dilakukan demi meraih sebuah
tujuan, yang dilakukan baik secara individu maupun berkelompok atau dalam sebuah organisasi, yang
memiliki koneksi yang luas, baik bersekala nasional maupun internasional. Berdasarkan pengertian
terorisme menurut Junaid tersebut, dapat disimpulkan bahwa serangan teror adalah sesuatu yang harus
ditanggapi dengan serius. Aksi terorisme ini sudah keluar dari penerapan beberapa nilai-nilai, yaitu sila
pertama, kedua, dan sila ketiga.

Sudah terlihat jelas akibat yang terjadi jika pada bangsa dan negara apabila generasi muda tidak
melakukan filterisasi dan mulai terpengaruh efek negatif dari globalisasi serta tidak menerapkan nilai-
nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini harus diperhatikan karena semakin merosotnya
kehidupan berbangsa dan bernegara di era globalisasi. Hal ini juga berarti bahwa kita harus senantiasa
mempelajari hukum-hukum yang ada di dalam Pancasila agar generasi muda bangsa dapat memahami
dan menerapkannya, serta memastikan bahwa hukum yang telah disahkan tidak akan dilanggar dan
terus menjadi kebanggaan bangsa Indonesia untuk waktu yang lama.

Hal tersebut diharapkan agar dimasa yang akan datang, generasi muda indonesia memiliki akhlak
dan moral yang baik. Pancasila sangat diperlukan di era globalisasi dikarenakan dapat menjadi pembatas
atau penyaring agar kita dapat memilih hal-hal yang relavan dengan budaya bangsa Indonesia dan
bermanfaat bagi bangsa dan negara. Dalam hal ini, pemerintah dan masyarakat terkhususnya generasi
muda harus saling bekerja sama dalam menyikapi globalisasi agar pengaruh yang masuk dapat membuat
bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berkembang.

5 Diakses dari : https://perpustakaan.bsn.go.id/index.php?p=news&id=1436 tanggal 25 Oktober 2023


6 Ibid
7 Diakses dari : https://infopublik.sijunjung.go.id/selamatkan-generasi-muda-dari-globalisasi-

dunia/#:~:text=Sedangkan%20dampak%20negatifnya%2C%20adalah%20masuknya,kriminalitas%2C%20pornografi%20da
n%20budaya%20kekerasan tanggal 25 oktober 2023

3
B. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2023. Target atau sasaran dari diadakannya
penelitian ini yaitu untuk seluruh warga Negara Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode
Kualitatif deskriftif dengan telaah pustaka. Peneliti juga mengkaji data-data memaluli studi literature
yang diambil dari jurnal, artikel dan web memalui sumber digital. Dengan menggunakan metode ini,
permasalahan yang diangkat dapat diselesaikan oleh penulis. Sumber rujukan yang penulis gunakan
untuk telaah pustaka adalah sumber-sumber penelitian yang telah ada sebelumnya.

C. Hasil dan Pembahasan

Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Kata Pancasila merupakan penggalan dari kata Panca
yang berarti “Lima” dan Sila yang berarti “Dasar” dan dapat diartikan sebagai Lima Dasar. Pancasila
sebagai dasar negara sangat penting bagi negara dalam menyikapi perkembangan zaman karena nilai-
nilai yang terkandung didalamnya merupakan pedoman dan pegangan hidup dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pancasila juga merupakan dasar yang menjadi pijakan dalam menjalankan
pemerintahan. Pancasila bukan hanya rumusan yang terbentuk tanpa memiliki sumber yang kuat,
melainkan pancasila adalah rumusan dasar negara yang bersumber pada nilai – nilai moral kepribadian
bangsa Indonesia, baik nilai agama, sosial dan budaya yang telah melekat bersamaan dengan esksistensi
bangsa Indonesia (Aulia S. S., 2017 dalam Shafina et al., 2021:167). Secara umum Pancasila memilik
peranan dan fungsi, yaitu :

1. Landasan Filsafat
Pancasila adalah simbol nasional Indonesia yang berfungsi sebagai panduan dalam menafsirkan
hukum, kebijakan, dan peraturan pemerintah. Pancasila menawarkan peluang kerja dalam konteks
membangun masyarakat yang dewasa, taat hukum dan demokratis. Pancasila juga memberikan
panduan dan tujuan untuk memperkuat sistem hukum, politik dan peradilan di Indonesia.

2. Pemersatu Bangsa
Pancasila berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki beragam agama, budaya,
dan bahasa. Prinsip-prinsipnya mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan dan bersatu dalam
keberagaman. Pancasila juga berfungsi sebagai panduan dan sumber daya bagi masyarakat Indonesia
yang berasal dari berbagai etnis, latar belakang agama, latar belakang bahasa, dan tradisi budaya,
dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa identitas nasional dan persatuan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

3. Pedoman sosial dan Moral


Pancasila merupakan pedoman perilaku dan interaksi sosial antar warga negara. Pancasila juga
menjunjung tinggi nilai-nilai pengendalian diri, ketekunan, dan solidaritas dalam kehidupan sehari-
hari. Pancasila mendorong perilaku yang mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, toleransi,
dan saling menghormati dalam kehidupan. Pancasila memberikan pedoman etika dan moral bagi
semua warga negara.

4
4. Dasar Demokrasi dan Partisipasi Masyarakat
Pancasila menjadi dasar pelaksanaan sistem pemerintahan demokratis di Indonesia. Prinsip
kerakyatan memberikan hak dan insentif kepada rakyat untuk berpartisipasi dalam proses
pengembangan kebijakan dan infrastruktur nasional.

5. Penghormatan terhadap Kebebasan Beragama


Prinsip saling membantu memastikan bahwa setiap warga negara mampu memahami keyakinan atau
beragama. Hal ini memungkinkan kerja sama antar pihak tanpa diskriminasi dari pihak lain. Selain
itu, Pancasila juga memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk menjalankan agama atau
keyakinannya sesuai dengan prinsip masing-masing.

Sebagai pandangan hidup, sebenarnya Pancasila bukan hanya sebagai sebuah ideologi yang
terbentuk dari hasil dari gagasan ataupun pandangan seorang maupun kelompok seperti idelogi-ideologi
di dunia pada umumnya, tetapi Pancasila merupakan sebuah ideologi yang nilainilai didalamnya diambil
dari nilai-nilai tradisi, nilai budaya dan nilai keagamaan yang telah ada pada pemikiran setiap warga
Indonesia jauh sebelum Negara Indonesia dibentuk, dengan demikian semua nilai-nilai dalam diambil
dari pemikiran hidup warga Indonesia sendiri (Nurgiansah, 2021).
Banyak hal yang dihadapi Pancasila sebagai dasar negara. Salah satunya ialah pengaruh dari
globalisasi. Globalisasi dapat menimbulkan pengaruh terhadap banyak aspek baik itu pengaruh posistif
maupun negatif.

I. Pengaruh positif globalisasi terhadap peranan pancasila

a) Meningkatnya Kesadaran Pluralisme dan Toleransi


Majunya teknologi, dapat membantu generasi muda untuk memperkuat pemahaman mereka
tentang keberagaman yang ada. Dengan adanya pemahaman tersebut dapat mendorong timbulnya
perilaku toleransi. Sikap dan perilaku toleransi tersebut terhadap merupakan kunci untuk
meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia. Setiap individu hendaknya dapat menerapkan perilaku toleran terhadap
keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan antargolongan.8

b) Adanya Keterlibatan dalam Aktivisme Sosial Global


Generasi muda yang sedang senggang dapat menggunakan media sosial untuk mencari dan
berpartisispasi dalam kampanye yang berisi tentang isu-isu global seperti perubahan iklim, hak asasi
manusia, perdamaian, penghijauan, dsb. Contoh aktivisme sosial global adalah kampanye anti-
perang, hak migran, pencegahan pemanasan globan dan lingkungan. Kegiatan positif ini, selain
dapat mengisi waktu juga dapat memberikan pengalaman dan pengatahuan baru. Selain itu,
terjalinnya silaturahmi dan koneksi antar anggota peserta juga dapat menciptakan suasana
persatuan.

c) Memperkuat Pancasila dimata Dunia


Generasi muda dapat menggunakan sosial medianya sebagai diplomasi digital. Mereka dapat
menyebarkan informasi dan nilai-nilai yang sejalan dengan pancasila. Selain itu generasi muda juga

8 Diakses dari : https://ditsmp.kemdikbud.go.id/indahnya-keberagaman-dan-pentingnya-toleransi-di-


indonesia/#:~:text=Sikap%20dan%20perilaku%20toleransi%20terhadap,ras%2C%20budaya%2C%20dan%20antargolonga
n tanggal 30 oktober
5
dapat menggelar diplomasi budaya seperti mengadakan pamera seni, konser dan pertunjukan
budaya di luar negri untuk mengenalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pacasila kepada dunia.

d) Terjalinnya kerja sama Internasional


Globalisasi memungkinkan para generasi muda Indonesia untuk ikut terlibat dalam proyek-proyek
internasional yang sejalan dengan nilai-nilai pancasila. Seperti program kemanusiaan,
pembangunan berkelanjutan hingga perdamaian.

e) Meningkatnya kemampuan bahasa asing


Dengan semakin majunya telkonologi, para generasi muda dapat mencaritahu dan belajar bahasa-
bahasa dari negara lain. Selain itu dengan meningkatnya kemampuan bahasa asing, dapat
meningkatkan krja sama internasional di berbagai bidang. Selain itu, memungkinkan mereka untuk
dapat menyebarkan pemahaman tentang pancasila secara efektif kepada pemuda dari negara lain.

f) Kemampuan berkomunikasi
Dengan teknologi, generasi muda dapat dengan mudah berkomunikasi seperti menggunakan video
koferensi, Email, WhatsApp untuk berkolaborasi dengan pemuda seluruh dunia dalam proyek-
proyek internasional.

II. Pengaruh negatif globalisasi terhadap peranan pancasila


Globalisasi memiliki pengaruh terhadap peranan pancasila pada generasi muda di indonesia. Di
satu sisi, globalisasi dapat memperluas wawasan dan membuka akses ke berbagai aspek seperti
informasi, budaya, teknologi, dan lain sebagainya dari berbagai belahan dunia. Namun, ada beberapa
pengaruh negatif yang dapat ditimbulkan karena globasisasi yang perlu diperhatikan

a) Pengaruh Budaya Asing


Globalisasi dapat mendatangkan budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila, seperti
indiviualisme yang berlebihan, dekadensi moral atau konsumerisme. Menurut Sosiolog Jean
Baudrillard, konsumerisme adalah budaya konsumsi modern yang menciptakan hasrat untuk
mengkonsumsi sesuatu secara terus menerus. Itulah mengapa, konsumerisme kerap dikaitkan
dengan istilah boros, hedon, serta glamour. 9 Hal ini dapat menyebabkan generasi muda kehilangan
banyak koneksi dengan sejarah, budaya dan tradisi yang merupakan inti dari Pancasila

b) Menurunkan kesadaran nasional


Globalisasi banyak mendorong orientasi yang dapat menurunkan kesadaran nasional. Beberapa
faktor yang mungkin memnyebabkan penurunan kesadaran nasional adalah adanya pengaruh
budaya,media dan nilai-nilai dari luar yang sering kali dapat mengaburkan identitas nasional dan
mengurangi kesadaran tentang budaya lokal. Selain itu perubahan sosial juga dapat mengubah
dinamika kesadaran nasional.

9 Di akses dari : https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/12/29/gaya-hidup-konsumerisme tanggal 1 november 2023


6
c) Adanya perubahan nilai sosial
Banyaknya generasi muda yang mulai terpengaruh dengan budaya-budaya asing bertentangan
dengan nilai-nilai pancasila, seperti toleransi, gotong royong dan keadila sosial. Globalisasi juga
dapat mengubah perilaku sosial akibat ketidaksetaraan ekonomi dan sosial. Selain itu, adanya
perubahan dalam urbanisasi, migrasi dan mobilitas penduduk dapat mengubah dinamika kesadaran
nasioanal. Akibat dari kesenjangan terbut dapat menimbulkan potensi ketidaksetaraan dalam
pemahaman pancasila bagi generasi muda.

d) Adanya pengaruh sosisal media


Globalisasi memungkinkan tersebarnya suatu informasi atau berita dengan cepat kepada belahan
dunia. Tetapi juga memungkinkan tersebarnya informasi atau berita palsu dan propaganda yang
dapat mempengaruhi presepsi generasi muda tentang nilai-nilai pancasila. Selain itu, globalisasi
juga dapat menyebarkan paham-paham yang bertentangan dengan pancasila seperti radikalisme
atau ekstemisme. Disisi lain, generasi muda juga dapat dengan mudah menjadi korban penipuan,
serangan siber atau pelecehan yang dapat merusak kepercayaan genrasi muda terhadap lingkungan
di sosial media maupun sekitar.

e) Penurunan penggunaan bahasa Indonesia


Penurunan penggunaan bahasa Indonesia merupakan isu penting yang memiliki dampak besar bagi
sosial dan budaya. Akibat pengaruh dari media global yang seringkali mempromosikan penggunaan
bahasa asing seperti, bahasa inggris. Sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan penggunan
bahasa Indonesia dan mengurangi pemahaman terhadap budaya dan sejarah Indonesia

f) Masuknya ideologi baru


Globalisasi juga dapat membawa ideologi baru ke Indonesia, seperti radikalisme atau ekstremisme
yang dapat mempengaruhi generasi muda Indonesia. Radikalisme adalah gerakan sosial yang
menolak secara menyeluruh tertib sosial yang sedang berlangsung dan ditandai oleh kejengkelan
moral yang kuat untuk menentang dan bermusuhan dengan kaum yang memiliki hak-hak istimewa
dan yang berkuasa (Kartodirjo, 1985:38 dalam Imran. T., & Imran. T., 2020:74 ). Radikalisme
merupakan ancaman bagi keamanan dan kedamaian di kehidupan bermasyarakat, bahkan
merupakan ancaman bagi kelangsungan sebuah bangsa. Melihat pengalaman dari sejumlah negara
menunjukkan bahwa radikalime dapat mendorong timbulnya konflik, secara horizontal maupun
vertikal. Radikalisme dapat dipahami secara beragam bergantung kepada orang atau kelompok
yang mendefinisikannya atau kepada perspektif yang digunakan.10

III. Implemantasi Nilai-nilai Pancasila

Implementasi nilai yang terkandung dalam Pancasila di era Globalisasi bagi generasi muda
dapat dimulai dengan cara memahami arti atau maksud dari sila-sila yang ada pada terlebih dahulu.
Mulai dari sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa sampai sila kelima yang berbunyi
Keadila Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Serangkaian nilai-nilai yang terdapat dalam kelima sila
Pancasila tersebut, yaitu :

10Imran T., & Irwan T., (2020). Perkembangan Pemahaman Radikalisme Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Administrasi Pemerintahan
Daerah Volume XII Edisi 2, 74
7
a) Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama mengandung prinsip bahwa indonesia adalah negara dengan kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan memperlihatkan bahwa negara Indonesia sebagai negara yang religious.
Maka dari itu, seluruh warga negara Indonesia dapat menganut agama yang amanah. 11 Penerapannya
dapat meliputi beberapa aspek :

1. Kebebasan Beragama
Sila pertama menjamin kebebasan beragama dan keyakinanan bagi seluruh warga Indonesia. Ini
berarti setiap warga negara memiliki hak untuk memeluk agama atau kepercayaan sesuai dengan
dengan keyakinan pribadi tanpa adanya deskriminasi. Hal ini tertuang dalam alinea ke-4 UUD
1945 “maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa” selain itu terdapat
juga di pasal 28E UUD 1945 ayat 1 dan 2 yang berbunyi :
(1) Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut agamanya ...
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya
Dan Pasal 29 UUD 1945 ayat 1 :
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Toleransi
Selain kebebasan beragama, sila pertama juga mencakup nilai-nilai toleransi antar agama dan
kepercayaan. Dengan menekankan pentingnya saling menghormati antara individu dan kelompok
atau kepercayaan yang berbeda demi terciptanya kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Seperti yang tertuang dalam pasal 29 UUD 1945 ayat 2 yang berbunyi “Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”

3. Keharmonisan Sosial
Pancasila juga mendorong terciptanya keharmonisan antar umat beragama dalam masyarakat.
Keharmonisan sosial merupakan hasil dari kesadaran dan usaha untuk menciptakan lingkungan
yang menghormati dan menghargai keberagaman agama, keyakinan dan budaya. Keharmonisan
sosial dapat tercipta apabila sudah terwujudnya kerukunan dalam kehidupan sehari-hari seperti
masyarakat dari berbagai agama hidup bersama dengan harmoni, menjalani ipnteraksi sosial dan
saling menghormati satu sama lain.

b) Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab


Sila kedua ini melibatkan upaya untuk menciptakan masyarakat yang dapat menghargai manusia,
menjunjung tinggi keadilan dan budaya yang beradab.

1. Penerapan hukum yang adil

11 Widianti N., Dinie A. D. (2022). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan Vol. 6 No. 1, 3

8
Dapat di implementasikan dengan tidak adanya ketidakdiskrimniasi dan dilakukan secara
transparan atau terbuka. Maksudnya adalah memastikan bahwa hukum diterapkan tanpa adanya
diskrimnasi antar ras, agama, jenis kelamin, atau jabatan dan proses hukum dilaksanakan secara
terbuka sehingga dapat dipahami oleh masyarakat.

2. Adanya Dialog Perdamaian


Dengan adanya dialog perdamaian, masyarakat dapat menyelesaikan konflik dan perbedaan.
Caranya dengan menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka dimana semua belah pihak yang
terlibat dapat bebicara secara jujur tanpa adanya rasa takut sehingga masalah dapat cepat
terselesaikan. Hal ini juga dapat membantu dalam membangun rasa saling pengertian.

c) Persatuan Indonesia
Nilai Persatuan adalah nilai yang mengandung arti bahwa setiap warga Indonesia untuk selalu
bersatu dan tidak terpecah karena perbedaan.12 Nilai persatuan tersebut dapat diterapkan dengan cara:

1. Menghormati keragaman
Demi terciptanya persatuan, masyarakat terkhususnya generasi muda harus dapat menghormati
dan menghargai serta menerima perbedaan keragaman etnis, agama, budaya dan bahasa. Dikutip
dari buku Kewarganegaraan dalam Masyarakat Multikultural (2021) oleh Shilmy Purnama, satu-
satunya alasan terpenting mengapa kita harus selalu menghargai perbedaan adalah karena setiap
individu memiliki hak yang sama untuk dihormati. Dengan demikian, setiap individu, apa pun
latar belakangnya, memiliki hak yang sama untuk diperlakukan secara adil dan dihormati.13

2. Menghindari deskriminasi
Generasi muda harus berkomitmen untuk tidak diskriminasi terhadap individu atau kelompok
lain. Sebab sikap diskriminasi merupakan petanda bahwa seseorang sudah tidak memiliki sikap
toleransi. Diskriminasi dapat dihindari dengan cara meningkatkan kesadaran masing-masing
individu dan tidak takut atau ragu untuk melaporkan kepada pihak yang berwenang apabila
menjumpai atau mengalami diskriminasi. Perlu diingat bahwa menghindari diskriminasi
merupakan tanggung jawab dan usaha bersama untuk menciptakan lingkungan yang lebih
kondusif dan adil.

d) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/


Perwakilan
Pada sila ini, prinsip-prinsip demokrasi, partisipasi rakyat dan nilai kerakyatan lebih ditekankan.
Nilai kerakyatan mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.14

12
Widianti N., Dinie A. D. (2022). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan Vol. 6 No. 1, 3
13 Diakses dari : https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/06/100000369/mengapa-kita-harus-saling-menghargai-
perbedaan- tanggal 3 November
14
Diakses dari : http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-121500000010594/swf/5053/files/basic-
html/page14.html#:~:text=4)%20Nilai%20Kerakyatan.,mufakat%20melalui%20lembaga%2Dlembaga%20perwakilan
tanggal 3 November
9
1. Musyawarah
Tujuan dari musyawarah adalah untuk menjelaskan atau menyederhanakan suatu situasi dengan
cara yang lugas untuk mencapai tujuan atau target tanpa melibatkan pihak-pihak yang tidak
terlibat. Jadi, Apabila ada masalah dianjurkan untuk diselesaikan secara musyawarah. Musyawarah
juga dikenal dengan sebutan syuro, rembug desa, kerapatan nagari bahkan demokrasi.
Musyawarah dapat diterapkan dalam pemerintahan demokrasi, konsultasi publik, di tingkat lokal
maupun dalam organisasi.

2. Berpartisipasi dalam Pemilu


Bagi generasi muda yang telah berumur 17 tahun, mereka dapat memanfaatkan hak suara mereka
dalam pemilihan umum atau pemilu sebagai bentuk contoh dalam penerapan Pancasila.

e) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Sila kelima bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil, merata dan bekeadilan. Nilai yang
terdapat dalam sila kelima merupakan nilai yang membentuk semua warga Indonesia untuk senantiasa
berlaku adil terhadap semua individu tanpa adanya diskriminasi dan semua kekayaan diperuntukan demi
kebahagiaan bersama.15 Contoh penerapan sila kelima adalah :

1. Berpartisipasi dalam aktivisme


Generasi muda dapat terjun langsung dalam berbagai kegiatan yang mendukung keadilan ataupun
kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan sosial.

2. Kesetaraan gender
Memastikan bahwa hak-hak asasi manusia dan kesetaraan gender tetap dihormati dan dijalankan
dengan benar. Generasi muda tidak perlu takut atau ragu untuk melaporkan kepada pihak yang
berwenang apabila menjumpai atau mengalami diskriminasi.

3. Meningkatkan kesadaran sosial


Ini merupakan tindakan yang memiliki dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Contohnya seperti ikut serta dalam kampanye penggalangan dana untuk korban bencana alam,
aktif dalam kegiatan aksi lingkungan seperti penanaman pohon, pelestarian lingkungan dan turun
langsung dalam memberikan pendidikan atau pelatihan kepada individu atau kelompok yang
membutuhkan.

D. Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar negara sangat penting bagi negara dalam menyikapi perkembangan zaman
karena nilai-nilai yang terkandung didalamnya merupakan pedoman dan pegangan hidup dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Namun dalam era globalisasi, ekposur terhadap nilai-nilai
budaya dari luar dapat mempengaruhi generasi muda dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan. Tidak hanya itu, seiring berjalannya waktu, nilai-nilai yang terdapat dalam

15
Widianti N., Dinie A. D. (2022). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan Vol. 6 No. 1, 3

10
Pancasila mulai luntur dalam semua aktivitas yang dilakukan oleh setiap warga negara, ditambah
sekarang sudah memasuki era globalisasi, yang mana pada era ini ilmu pengetahuan serta teknologi
berkembang pesat. Banyak hal yang dihadapi Pancasila sebagai dasar negara. Salah satunya ialah
pengaruh dari globalisasi yang dapat menimbulkan pengaruh terhadap banyak aspek. Seperti
meningkatnya kesadaran pluralisme dan toleransi, terjalinnya kerja sama internasional dan meningkatnya
kemampuan bahasa asing. Namun globalisasi juga dapat menurunkan kesadaran nasional dan
mempermudah masuknya ideologi baru ke Indonesia. Selain itu, Implementasi nilai yang ada pada
Pancasila dapat dilakukan dengan cara memahami arti atau maksud dari sila-sila yang ada pada terlebih
dahulu.

11
DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2021, 3 1). Indahnya Keberagaman dan Pentingnya Toleransi di Indonesia. Retrieved from Diktorat
SMP: https://ditsmp.kemdikbud.go.id/indahnya-keberagaman-dan-pentingnya-toleransi-di-
indonesia/#:~:text=Sikap%20dan%20perilaku%20toleransi%20terhadap,ras%2C%20budaya%2C%20
dan%20antargolongan

Admin. (2022, 12 29). Pengertian, Contoh & Dampak Gaya Hidup Konsumerisme. Retrieved from OCBC
NISP: https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/12/29/gaya-hidup-konsumerisme

Asbut, M. (2017, 3 13). SELAMATKAN GENERASI MUDA DARI GLOBALISASI DUNIA. Retrieved from Info
Publik: https://infopublik.sijunjung.go.id/selamatkan-generasi-muda-dari-globalisasi-dunia/

Baharudin, M. (2021, 4 7). Apa Saja Dampak Positif-Negatif Globalisasi di Bidang Sosial Budaya. Retrieved
from PerpustakaanBSN: https://perpustakaan.bsn.go.id/index.php?p=news&id=1436

Budi, & Winarno, B. (2008). Globalisasi Peluang atau Ancaman bagi Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dewantara, R. W., & Widyharto, D. S. (2015). Aktivisme dan Kesukarelawanan dalam Media Sosial. Jurnal
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 43-44.

Maulia, S. T. (2017). Pemahaman Konsep Nilai-Nilai Pancasila sebagai Ideologi Bangsa. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Kewarganegaraan 2017.

Nurohma, W., & Dewi, D. A. (2022, Juni 1). PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA ERA GLOBALISASI. Jurnal
Kewarganegaraan Vol. 6, 1046-1047.

Putri, V. K. (2022, 11 7). 10 Definisi Globalisasi Menurut Para Ahli. (V. K. Putri, Editor) Retrieved from
Kompas.com: https://amp.kompas.com/skola/read/2022/11/07/070000069/10-definisi-globalisasi-
menurut-para-ahli

Regiani, E., & Dewi, D. A. (2021). PUDARNYA NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI.
Jurnal Kewarganegaraan Vol. 5.

santoso, I., & Santoso, I. (2014). Globalisme, Keamanan dan Keimigrasian. In C. 1. Cipta, Diaspora,
globalisasi, keamanan, dan keimigrasian. Bandung: Pustaka Reka Cipta.

Savitri, A. S., & Dewi, D. A. (2021). IMPLEMENTASI NILAI – NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN . Inventa:
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 169-174.

Simanjuntak, R. A., & Akbar, F. (2021). Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Pancasila Sebagai
Staatsfundamentalnorm Bagi Bangsa Dan Negara Indonesia Dalam Pembentukan Hukum Nasional.
Juris Studia Jurnal Kajian Hukum.

Tahir, I., & Tahir, M. I. (2020). PERKEMBANGAN PEMAHAMAN RADIKALISME DI INDONESIA. Jurnal Ilmiah
Administrasi Pemerintahan Daerah Volumw XII.

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (n.d.). Retrieved from DPR RI:
https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945

12
Yuliana, T. (2015, 12 21). Proses Globalisasi dan Strategi Mempertahankan dan Memperkuat Nilai-nilai
Budaya Indonesia (Antropologi SMA Kelas XII: BAB 2). Retrieved 10 26, 2023, from Blog Unnes:
https://blog.unnes.ac.id/triyuliana/2015/12/21/proses-globalisasi-dan-strategi-mempertahankan-
dan-memperkuat-nilai-nilai-budaya-indonesia-antropologi-sma-kelas-xii-bab-2/

13

Anda mungkin juga menyukai