211104040041
ABSTRAK
Kemajuan teknologi yang begitu pesat tentu tidak dapat dielakkan dalam
kehidupan manusia di muka bumi ini. Melalui teknologi ini berbagai informasi
dan berbagai cara komunikasi dapat dengan mudah berlangsung. Penelitian ini
menggunakan metode kajian pustaka dimana sumber-sumber yang digunakan
berasal dari jurnal, buku dan sumber internet lainnya. Hasil dari analisis dalam
jurnal ini, yaitu seiring berkembangnya jaman tentu teknologi informasi ini terus
berkembang dalam mengalami peradaban. Perkembangan dalam cara
penyampaian informasi atau pesan dapat juga terlihat dengan gambar-gambar,
suara hingga video dimana ini lah yang disebut dengan internet. Internet
merupakan teknologi yang hampir sebagaian besar digunakan oleh manusia di
muka bumi ini. Kemajuan teknologi ini tentu menimbulkan berbagai perubahan
yang berdampak pada aspek-aspek kehidupan manusia dengan segala peradaban
yang terjadi di dalamnya. Jika perkembangan-perkembangan ini tidak dibarengi
oleh awareness bagi orang tua maupun remaja itu sendiri, maka hal ini juga akan
berdampak negatif bagi mereka. Apabila dampak negatif ini telah merambah ke
dunia remaja maka secara tidak langsung kesehatan mental mereka terhadap
kesiapan arus globalisasi ini juga akan terdampak
PENDAHULUAN
Seiring berkembangnya jaman, ilmu pengetahuan akan semakin
berkembang dan mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan tersebut
dapat dalam bentuk positif maupun negatif. Perkembangan ilmu pengetahuan
tentu akan mempengaruhi segala aspek yang ada di kehidupan manusia. Sejatinya,
ilmu pengetahuan merupakan pilar utama dalam perkembangan dunia. Ilmu
pengetahuan ini mendorong untuk perkembangan-perkembangan aspek lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang secara terus-menerus kearah positif ini
mendorong untuk terciptanya sebuah teknologi yang mengiringinya. Teknologi
inilah yang menjadi penanda bahwa jaman telah semakin berkembang dan
perbedaan zaman dari waktu ke waktu. Teknologi-teknologi ini akan terus
berkembang dan akan diiringi oleh kemajuan zaman yang berdampak pada
seluruh aspek kehidupan di muka bumi ini. Hingga kini teknologi telah merambah
ke dunia digital, dimana banyak dari aspek-aspek kehidupan yang telah
terdigitalisasi. 1
Kemajuan teknologi yang begitu pesat tentu tidak dapat dielakkan dalam
kehidupan manusia di muka bumi ini. Melalui teknologi ini berbagai informasi
dan berbagai cara komunikasi dapat dengan mudah berlangsung. Inrofmasi-
informasi dari berbagai belahan dunia dapat dengan mudah tersebar melalui
kecanggihan teknologi. Kemajuan teknologi ini tentu menimbulkan berbagai
perubahan yang berdampak pada aspek-aspek kehidupan manusia dengan segala
peradaban yang terjadi di dalamnya. Informasi yang dapat diperoleh dan dapat
disebarluaskan secara cepat ini berdampak pada transformasi nilai yang ada di
masyarakat terutama generasi terbaru yaitu Gen Z2
1
Ahmad Khairuddin, “Epistemologi Pendidikan Multikultural Di Indonesia,” IJTIMAIYAH Jurnal
Ilmu Sosial Dan Budaya 2, no. 1 (2018).
2
Ahmad Khairuddin, “Epistemologi Pendidikan Multikultural Di Indonesia,” IJTIMAIYAH Jurnal
Ilmu Sosial Dan Budaya 2, no. 1 (2018).
3
Rustam Ibrahim, “Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, Dan Relevansinya Dengan
Tujuan Pendidikan Islam,” Addin 7, no. 1 (2015).
4
Ahmad Khairuddin, “Epistemologi Pendidikan Multikultural Di Indonesia,” IJTIMAIYAH Jurnal
Ilmu Sosial Dan Budaya 2, no. 1 (2018).
5
Achmad Fedyani Syaifuddin, “Membumikan Multikulturalisme Di Indonesia,” Jurnal
Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI 2, no. 1 (2006): 3–10.
Keberagaman budaya akibat dari era globalisasi yang begitu pesat
menyebabkan masyarakat dituntut untuk memahami bagaimana cara untuk dapat
menyampaikan suatu maksut dan tujuan tertentu dan penyampaian pesan agar
mendapat tujuan bersama.6 Seiring berkembangnya jaman, ilmu pengetahuan akan
semakin berkembang dan mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan
tersebut dapat dalam bentuk positif maupun negatif. Perkembangan ilmu
pengetahuan tentu akan mempengaruhi segala aspek yang ada di kehidupan
manusia. Sejatinya, ilmu pengetahuan merupakan pilar utama dalam
perkembangan dunia. Ilmu pengetahuan ini mendorong untuk perkembangan-
perkembangan aspek lain. Perkembangan ilmu pengetahuan yang secara terus-
menerus kearah positif ini mendorong untuk terciptanya sebuah teknologi yang
mengiringinya. Teknologi inilah yang menjadi penanda bahwa jaman telah
semakin berkembang dan perbedaan zaman dari waktu ke waktu. Teknologi-
teknologi ini akan terus berkembang dan akan diiringi oleh kemajuan zaman yang
berdampak pada seluruh aspek kehidupan di muka bumi ini. Hingga kini
teknologi telah merambah ke dunia digital, dimana banyak dari aspek-aspek
kehidupan yang telah terdigitalisasi7
Kemajuan teknologi yang begitu pesat tentu tidak dapat dielakkan dalam
kehidupan manusia di muka bumi ini. Melalui teknologi ini berbagai informasi
dan berbagai cara komunikasi dapat dengan mudah berlangsung. Informasi-
informasi dari berbagai belahan dunia dapat dengan mudah tersebar melalui
kecanggihan teknologi. Kemajuan teknologi ini tentu menimbulkan berbagai
perubahan yang berdampak pada aspek-aspek kehidupan manusia dengan segala
peradaban yang terjadi di dalamnya. Informasi yang dapat diperoleh dan dapat
disebarluaskan secara cepat ini berdampak pada transformasi nilai yang ada di
masyarakat terutama generasi terbaru yaitu Gen Z. 8
6
Muh Amin, “Pendidikan Multikultural,” PILAR 9, no. 1 (2018).
7
Ahmad Khairuddin, “Epistemologi Pendidikan Multikultural Di Indonesia,” IJTIMAIYAH Jurnal
Ilmu Sosial Dan Budaya 2, no. 1 (2018).
8
Ahmad Khairuddin, “Epistemologi Pendidikan Multikultural Di Indonesia,” IJTIMAIYAH Jurnal
Ilmu Sosial Dan Budaya 2, no. 1 (2018).
Gen Z juga dapat diartikan sebagai generasi remaja pada zaman ini.
Pengertian Gen Z merupakan generasi dimana mereka lahir pada rentang tahum
1995 hingga tahun 2010, dimana dalam hal ini Gen Z mayoritas dari generasi ini
telah dalam fase perkembangan remaja, remaja hingga menuju ke awal dewasa. 9
Di dunia yang berkembang sangat pesat ini, tentu Gen Z merupakan generasi yang
paling banyak mengetahui perubahan-perubahan teknologi yang ada. Remaja dari
Generasi Z ini telah menjadikaan gadget seperti handphone dan Ipad ke dalam
bagian hidup mereka. Dari hal ini lah tentu menjadi efek yang cukup serius bagi
generasi ini. Berbagai dampak akan muncul dari fenomena ini. Lebih lanjut, dapat
penulis asumsikan bahwa Gen Z ini juga dikenal sebafai generasi digital native
dimana generasi ini telah menjadi bagian dari perkembangan teknologi yang pesat
sejak mereka kecil. Oleh karena itu Generasi Z atau Remaja secara umum
berkaitan erat dengan perkembangan teknologi, dimana generasi ini juga rentan
terhadap arus globalisasi yang secara pesat perkembang. 10 Jika perkembangan-
perkembangan ini tidak dibarengi oleh awareness bagi orang tua maupun remaja
itu sendiri, maka hal ini juga akan berdampak negatif bagi mereka.
Media sosial tentu memiliki berbagai varian model seperti yang kit ketahui
yaitu ada aplikasi Instagram, WhatsApp, Twitter, Facebook hingga Tiktok. Seiring
berkembangnya zaman, tiktok menjadi media popular yang sangat viral apalagi
sejak pandemic Covid-19. Aplikasi ide merupakan aplikasi yang sangat baik dari
segi perkembangan kreativitas namun juga harus dibarengi dengan filter yang
bagus. Konten dalam tiktok memiliki banyak sekali manfaat bagi penggunanya
dimana dalam hal ini penggunannya dapat memanfaatkannya sebagai sarana
membuaat video-video kreatif. Kretivitas dari para pengguna tiktok juga
tergambar pada hasil-hasil video yang disajikan di beberapa konten. Hanya saja,
9
R Rahadi et al., “Analyzing Cashless Behavior among Generation Z in Indonesia,” International
Journal of Data and Network Science 5, no. 4 (2021): 601–612.
10
Sherlywati Sherlywati and Eliot Simangunsong, “WILLINGNESS TO EMBED SOCIAL
SUSTAINABILITY: A CASE OF GEN Y AND GEN Z ENTREPRENEURS IN INDONESIA,”
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 25, no. 1 (2023): 25–40.
tiktok merupakan aplikasi yang sangat berkembang dengan cepat sehingga sampai
sekarang memiliki perkembangan yang sangat pesat.11
Perilaku ini tak lepas dari unsur kebiasaan yang sudah mengalir sehari-
hari. Aqidah agama seakan dipertaruhkan yang awalnya hanya sebagai hiburan
belaka, kini dengan maraknya remaja berhijab tetapi mempertontonkan jogetan
yang erotis dan mengundang gairah seksual melalui aplikasi Tiktok memicu
adanya pergeseran aqidah. Perubahan aqidah tersebut berkaitan erat dengan moral
dan akhlak remaja muslimah. Dari sinilah alat analisis yang paling sesuai dengan
permasalahan tersebut yakni hal tersebut dapat menimbulkan degadrasi moral
bangsa, sehingga penulis tertarik untuk menelisik lebih lanjut mengenai fenomena
ini.
11
Chotijah Fanaqi, “Tiktok Sebagai Media Kreativitas Di Masa Pandemi Covid-19,” Jurnal
Dakwah: Media Komunikasi Dan Dakwah 22, no. 1 (2021): 105–130.
12
Imamul Arifin, Ajeng Amelia Veganesa, and Putri Nur Cahyani, “Kriteria Joget Tiktok Yang
Dianggap Wajar Dalam Perspektif Etika Publik Dan Norma-Norma Islam,” Al-Mutharahah:
Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan 19, no. 1 (2022): 101–108.
TINJAUAN LITERATUR
1. Definisi Teknologi
Pada dasarnya teknologi merupakan sesuatu yang dirancang oleh
manusia buah dari perkembangan ilmu pengetahuan. Teknologi merupakan
sarana yang sangat diperlukan dalam keberlangsungan hidup manusia.
Terciptanya teknologi melalui pikiran-pikiran manusia dimana diawali
dengan perubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana yang
canggih. Perkembangan teknologi ini diawali dengan beberapa penemuan-
penemuan oleh para ilmuan, seperti radio, televise, telepon hingga mesin
komputer. Menurut Maryono (2008) penggunaan kata teknologi memiliki
makna yaitu perkembangan dan penerapan suatu yang dituangkan dalam
peralataan dimana peralatan dan sistem ini digunakan untuk
menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari secara
lebih mudah.13
Perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa manusia ke
dalam fase perkembangan teknologi ini. Teknologi muncul akibat dari
pikiran-pikiran manusia yang telah berkembang dan kesecrdasan para
ilmuwan. Para ilmuwan telah menciptakan berbagai produk dari teknologi
ini. Sebagai dalah satu contoh yaitu teknologi informasi. Secara umum
teknologi informasi sebagai berita atau informasi yang mengandung
maksut dan tujuan tertentu. Pesan serta pengalaman dapat
dikomunikasikan kepada orang lain berupa pesan atau informasi. Sehingga
teknologi informasi ini biasa kita temui dalam berita online, televis hingga
smartphone.
Seiring berkembangnya jaman tentu teknologi informasi ini terus
berkembang dalam mengalami peradaban. Perkembangan dalam cara
penyampaian informasi atau pesan dapat juga terlihat dengan gambar-
gambar, suara hingga video dimana ini lah yang disebut dengan internet.
Internet merupakan teknologi yang hampir sebagaian besar digunakan oleh
13
Ahmad Khairuddin, “Epistemologi Pendidikan Multikultural Di Indonesia,” IJTIMAIYAH
Jurnal Ilmu Sosial Dan Budaya 2, no. 1 (2018).
manusia di muka bumi ini. Sehingga tak heran melalui internet lah segala
sesuatu dapat dengan mudah dilihat dan tersampaikan.14
Selain dampak positif, tentu media sosial memiliki berbagai
dampak negatif di dalamnya. Dampak negatif dari media sosial yaitu
diantaranya, dapat menimbulkan kecemasan bagi pengguna, depresi
hingga aktifitas kriminal. Kecemasan akibat dmedia sosial ini dimulai dari
berbagai keinginan pengguna untuk mengekspresikan diri yang tidak
realistis dan tidak dalam batas yang wajar. Keinginan dari pengguna ini
dapat berindikasi untuk menjadi sempurna dimana kesempurnaan tersebut
di luar batas kemampuannya, hingga akhirnya menimbulkan kecemasan
bagi penggunanya. Selain itu apabila dalam taraf yang sangat tinggi dan
berlebihan, pengguna dari media sosial tersebut terutama remaja dengan
tingkat kecerdasan emosional yang masing rendah, tentu dapat berujung
dalam depresi dimana hal ini dipicu dari kegagalan-kegagalan dia dalam
membentuk image yang dia inginkan. Penggunan yang berlebihan ini juga
dapat menimbulkan obsesi untuk selalu menampilkan kesempurnaan
dalam dirinya15
16
M Muslimin, “The Use of Pseudonym in Social Media,” in Proceedings of the International
Conference on Community Development (ICCD 2020) (Paris, France: Atlantis Press, 2020).
17
Nurudin Nurudin, “MEDIA SOSIAL BARU DAN MUNCULNYA BRAGGADOCIAN
BEHAVIOR DI MASYARAKAT,” Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi 10,
no. 1 (May 31, 2018): 25–36.
18
Wicha Rizky Sakti Mashito Widodo, Nurudin, and Widiya Yutanti, “Kesetaraan Gender Dalam
Konstruksi Media Sosial,” Jurnal Komunikasi Nusantara 3, no. 1 (June 16, 2021): 44–55.
tersebut akan terhindar dari gangguan kejiwaan atau neorosis dan penyakit
kejiwaan. Kondisi individu dapat menyesuaikan dirinya dengan orang lain,
dengan ligkungan masyarakat dimana pun ia berada, mempunyai
kemampuan untuk menedalikan dalam menghadapi masalah, terwujudnya
keserasian dan keharmonisan antara fungsi-fungsi kejiwaannya (Ningrum
& Amna, 2020)19
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan
suatu hasil yang dapat dipertanggungjawabkan keberadaanya, setelah
mengumpulkan data, menganalisis, serta menarik kesimpulan pada akhirnya. 20
Berdasarkan masalah yang diteliti, dengan penelitian ini penulis menggunakan
metode kualitatif, yaitu mencatat dan membahas data penelitian tentang topik
yang diteliti, kemudian deskriptif analisis dan disusun secara sistematis untuk
mendapatkan suatu kesimpulan.21 Teknik pengumpulan data yang digunakan
penulis cukup sederhana, yaitu dengan Alquran, Sunnah dan dalil lainnya sebagai
sumber data primer dan sebagai data sekundernya, penulis menggunakan artikel
ilmiah, artikel jurnal dan buku yang relevan dengan isu yang penulis angkat
berdasarkan teknik library research.
PEMBAHASAN
25
Dian Ibung, Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013).
Selain dampak positif, tentunya globalisasi juga memiliki banyak
sekali dampak negatif. Era globalisasi ini memicu kearah moderenisasi
dimana dapat berpengaruh buruk dalam dunia pendidikan. Apalagi
sekarang ini dunia maya sedang bergejolak di kalangan para remaja. Dunia
maya yang sedang digadang-gadang membawa peerubahan namun
kenyataannya terdapat banyak sekali dampak negatif yang diberikan.
Banyak sekali konten-konten buruk yang dengan mudah disebarkan bahkan
dengan sengaja ditunjukkan kepada pengguna dunia maya, baik yang sudah
cukup umur maupun remaja di umur. Misalnya pornografi, video kekrasan,
berita kebencian, bahkan banyak sekali oknum yang melakukan
sandra/penculikan melalui pendekatan di dunia maya (Fitri, S., 2017)
Penggunaan teknologi yang berlebihan tentu akan menimbulkan
kecanduan. Kecanduan teknologi ini akibat dari intensitas yang tinggi dari
penggunaan teknologi. Biasanya penggunaan teknologi yang berlebihan ini
sering berkaitan dengan aplikasi game. Pengguna dari game ini sering lupa
akan segala konseukensi yang timbul akibat dari kecanduan teknologi ini.
Dampak negatif lain yaitu berupa kesulitan dalam berkonsentrasi.
Penggunaan game yang berlebihan ini juga berkaitan sengan gangguan
konsetrasi bagi penggunanya. Pada akhirnya, pengguna-pengguna yang
berlebihan ini akan kesulitan dalam pembelajaran akibat terlalu banyak
terkontaminasi oleh permainan26
2. Hubungan Dampak Teknologi dengan Kesehatan Mental
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Adlini, Miza Nina, Anisya Hanifa Dinda, Sarah Yulinda, Octavia Chotimah, and
Sauda Julia Merliyana. “Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka.”
Edumaspul: Jurnal Pendidikan 6, no. 1 (2022): 974–980.
Akbar, Mohamad Sabda Fariz, Ridwan Fauzi, Zaqi Abdillah Tsamanyah, and
Arita Marini. “PENGARUH PENGGUNAAN GADGET DALAM
KEGIATAN BELAJAR DAN MENGAJAR TERHADAP
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK GENERASI Z.” Jurnal Pendidikan
Dasar dan Sosial Humaniora 2, no. 2 (2022): 375–384.
Arifin, Imamul, Ajeng Amelia Veganesa, and Putri Nur Cahyani. “Kriteria Joget
Tiktok Yang Dianggap Wajar Dalam Perspektif Etika Publik Dan Norma-
Norma Islam.” Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial
Keagamaan 19, no. 1 (2022): 101–108.
Firdaus, Ramadani Anisa, and Dinar Sari Eka Dewi. “Efikasi Diri Dengan
Kecenderungan Kecanduan Internet Pada Remaja Dimasa Pandemi Covid-
19.” Psimphoni 2, no. 1 (2021): 67–74.
Hapsari, Theresia Pinaka, and Ade Safri Fitria. “Efektivitas Pembelajaran Daring
Mata Kuliah Evaluasi Pengajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Masa
Pandemi Covid-19.” Jurnal Ilmiah SEMANTIKA 2, no. 01 (2020): 11–20.
Ibung, Dian. Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak. Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2013.
Karima, Rayi, Lili Geby Veronica Octavia, and Khaerul Fahmi. “Lunturnya
Moralitas Pelajar Indonesia?” Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan 1,
no. 02 (2023): 17–20.
Murtopo, Bahrun Ali. “Etika Berpakaian Dalam Islam: Tinjauan Busana Wanita
Sesuai Ketentuan Islam.” Tajdid: Jurnal Pemikiran Keislaman dan
Kemanusiaan 1, no. 2 (2017): 243–251.
Pithaloka, Dyah, Ivan Taufiq, and Mutia Dini. “Pemaknaan Perempuan Generasi
Z Terhadap Maskulinitas Joget Tiktok.” Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan
Perubahan Sosial 7, no. 1 (2023): 69–78.
Solihah, Ira, and Ikin Asikin. “Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Terkait Keutamaan
Rasa Malu Dalam Kitab Adab Riyadhush Shalihin.” Jurnal Riset Pendidikan
Agama Islam (2021): 57–62.
Triwibowo, Heri, Heni Frilasari, and Dedy Habib Rohman. “Hubungan Intensitas
Penggunaan Internet Dimasa Pandemi Covid Dengan Interaksi Sosial
Remaja.” Jurnal Keperawatan 15, no. 1 (2022): 9.
Widodo, Wicha Rizky Sakti Mashito, Nurudin, and Widiya Yutanti. “Kesetaraan
Gender Dalam Konstruksi Media Sosial.” Jurnal Komunikasi Nusantara 3,
no. 1 (June 16, 2021): 44–55.