Anda di halaman 1dari 4

KESEHATAN MENTAL DI NEGARA BERKEMBANG

Pepatah mengatakan : mens sana in corpore sano yaitu dalam badan


yang sehat terletak mental yang sehat. Dus bila masyarakat kita sehat badannya
maka mental masyarakatnya pun akan sehat. Begitulah pikiran orang-orang yang
belum mengerti akan arti dan maksud program kesehatan mental bagi masyarakat.
Program kesehatan mental masyarakat tidaklah hanya mengurangi orang-orang
yang menurut istilah umum disebut gila atau dalam istilah umum disebut
schizophrenia
A. FUNGSI KESEHATAN MENTAL DI MASYARAKAT
Program kesehatan mental masyarakat jauh lebih daripada itu, yaitu meliputi
segala segi kehidupan kita. Fungsinya tidak hanya mencegah, melainkan juga
berusaha

meningkatkan

kesehatan

mental

masyarakat.

Kesehatan

mental

mengusahakan agar setiap manusia dapat mencapai prestasi kerja semaksimal


mungkin, dan anak sekolah dapat mencapai prestasi belajar semaksimal mungkin
karena tidak ada hambatan-hambatan emosi. Orang yang sehat mentalnya lebih
mantap sebab itu ia lebih mampu menghadapi stress-stress psikologis. Tapi, kita
juga mengetahui bahwa banyak juga orang yang fisik sehat tetapi mentalnya tidak
sehat.
Berbagai gangguan mental dapat kita jumpai di masyarakat, diantaranya
psikoneurosa dengan perasaan yang selalu cemas, depresi yang murung, reaksi
kepribadian yang tidak masak, atau kepribadian yang sosiopatik yang selalu
mengganggu orang di sekitarnya dan merugikan dirinya sendiri. Gangguan lain
ialah gangguan psikosomatik yaitu gangguan fungsi faaliah sebagai alat tubuh,
misalnya fungsi alat pencernaan, jantung dan pembuluh-pembuluh darah. Dasar
persoalannya sebetulnya tidak terletak pada organnya, tetapi pada mentalnya yang
tidak dapat menyelesaikan tekanan atau stress tertentu.
Apabila kita melihat dalam segi hidup kemasyarakatan juga banyak
persoalan kesehatan mental yang perlu mendapat perhatian. Sebagian diantaranya
kenakalan anak-anak, baik yang bersifat individual maupun yang berkelompok,
kegoncangan-kegoncangan dalam kehidupan keluarga yang disebabkan karena
perubahan social budaya yang cepat karena kemajuan teknik dan komunikasi. Halhal ini semua tentu akan sangat menghambat kemajuan pembangunan kita.
Persoalan demikian akan sangat merugikan apabila kita biarkan saja. Timbulnya

gangguan-gangguan mental ini adalah karena stress psikis yang cukup berat yang
dialami oleh masyarakat.
B. BERBAGAI STRESSOR DI MASYARAKAT BERKEMBANG
Timbulnya stress-stress pada masyarakat negara yang sedang berkembang
adalah sebagai berikut
1. Timbulnya pengharapan-pengharapan yang banyak.
Harapan orang ialah agar dapat menikmati kebahagiaan hidup. Harapanharapan mereka untuk dapat menikmati kebahagiaan hidup belum kunjung dating.
Akibatnya ada yang mengalami frustasi dan tidak sabar lagi menghadapi persoalan
ini, mereka tinggal diam saja atau merintangi pembangunan. Segala kejelekan
tentu tidak dapat hilang dengan sendirinya apabila kita tidak berusaha untuk
melakukan perbaikan dan pembangunan.
Efek yang demikian dapat dicegah atau dikurangi dengan bimbingan mental,
frustasi ini dapat diperkecil atau mungkin dicegahnya. Jadi tidaklah kita akan
mendapat banyak keuntungan dalam rangka pembangunan negara kita bila segi
pembinaan mental diikutsertakan dalam pembangunan fisik negara kita.
2. Meningkatnya (permintaan) kebutuhan-kebutuhan.
Untuk meningkatkan rasa harga diri, maka kebutuhan terhadap persyaratan
hidup bertambah, baik dalam bidang pendidikan maupun dalam bidang materiil.
Kebutuhan dalam segi materiil ini sedemikian sangatnya sehingga tidak
jarang pula melebihi keperluan. Berhasil dalam mengumpulkan materi yang jauh
melebihi dari yang dibutuhkan dalam jangka waktu yang relative pendek, baik
dalam segi kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan social. Di lain bidang kita
melihat naiknya kebutuhan akan pendidikan. Kesadaran bersekolah dan wajib
belajar menyebabkan dibukanya lebih banyak sekolah-sekolah dalam jangka waktu
yang relative sangat singkat. Hal ini menunjukkan suatu tanda kemajuan dari hasil
kemerdekaan negara kita. Walaupun demikian, ini pun membawa konsekuensinya,
yaitu kebutuhan akan kenaikan standar hidupnya bertambah juga.
3. Penerapan teknologi modern.
Untuk memberikan lapangan pekerjaan bagi mereka yang telah selesai
belajar maka teknologi modern diterapkan. Hal ini sangat perlu untuk dapat
menutupi kebutuhan rakyat yang meningkat ini serta mencukupi pengharapan,

sehingga frustasi dapat dikurangi. Orang-orang yang tidak dapat menyesuaikan


dirinya pada situasi yang baru ini akan merasakannya sebagai suatu stress baginya,
dan akan menimbulkan beberapa macam bentuk gangguan mental. Besar dan
lamanya stress pada suatu masyarakat berakibat pada meningkatnya orang-orang
yang mendapat gangguan mental.
Majunya komunikasi sebagai akibat teknik modern, televise misalnya;
terbukti mempercepat pengaruh kebudayaan luar negeri ke dalam negeri kita. Maka
mungkin sekali orang tidak akan sempat menyesuaikan dirinya dengan kebudayaan
yang baru itu. Hal ini tentu akan menimbulkan pertentangan-pertentangan dalam
segi-segi norma budaya.
Di negara berkembang, dapat pula timbul sikap meniru-niru tanpa kritik. Apa
saja yang datang dari luar dianggapnya baik, dan ini dijadikan tanda status
sosialnya dalam kehidupan masyarakat. Tidak jarang pula, bahwa tingkah laku yang
ditirunya itu di negeri asalnya justru dianggap sebagai barang buangan tetapi
mereka tidak tahu.
4.

Urbanisasi.
Urbanisasi yang luas dan begitu cepat, akan mengubah tradisi untuk
membentuk extended family. Extended family (keluarga besar yang terdiri dari
nenek, kakek, dan paman-pamannya hidup dalam satu rumah) mulai dihapus. Maka
timbul bentuk nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang hanya terdiri dari
orang tua dan anak-anaknya. Kecenderungan ini akan berpengaruh pada bidangbidang kehidupan social, kebutuhan fisik, dan juga cara-cara kehidupan keluarga.
Yang pasti ialah bahwa persoalan perikehidupan keluarga perlu sekali
mendapat perhatian sebab keluarga ini merupakan inti dari masyarakat. Lagipula
keluarga memegang peranan penting sebagai tempat atau lembaga untuk melatih
anak hidup bermasyarakat dengan baik, termasuk dalam bidang penyuluhan
kesehatan mental masyarakat.

5. Kepadatan penduduk.
Ciri suatu negara berkembang bahwa angka kepadatan penduduk dikatakan
tinggi.

Bertambah

padatnya

serta

bertambah

baiknya

komunikasi

akan

mempengaruhi interaksi social.


Kemajuan

teknologi,

termasuk

ilmu

kedokteran,

telah

menunjukkan

keberhasilannya dalam mengurangi angka kematian. Orang yang semestinya sudah


meninggal

disebabkan

penyakitnya,

berkat

kemajuan

di

bidang

teknologi

kesehatan, dapat ditolong mereka tetap hidup sekalipun diantara mereka ada yang
cacat, baik berat maupun yang ringan. Ini tentunya memerlukan bimbingan mental
tersendiri untuk menghadapi stress-stress dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah
sebetulnya

letak

arti

peranan

kesehatan

mental

masyarakat

bagi

negara

berkembang termasuk di Indonesia.


Program kesehatan mental haruslah bersifat meyeluruh yang menyangkut
ilmu kedokteran jiwa klinik, ilmu kedokteran jiwa pencegahan, ilmu kedokteran jiwa
social, ilmu pendidikan, ilmu social, dll.

Anda mungkin juga menyukai