Kelompok 1 :
Nurul Jannah (211B10256)
M. Silaturrohim (211B10257)
Azizah (211B10000)
Berdasarkan hasil Observasi kelompok kami dengan bapak Faisal yang menjabat
sebagai guru BK di MTSS AL-MISRI Curahmalang Balung Jember, beliau menjabat sebagai
guru BK sejak tahun 2015. Menurut pendapat bapak faisal selaku guru Bk dalam suatu
sekolah perlu adanya BK karena untuk membantu siswa dalam menyelelesaikan berbagai
masalah baik terkait akademik maupun diluar akademiknya. Cara dalam memberikan layanan
Bimbingan dan Konseling kepada seluruh peserta didik yaitu dengan memberikan nasehat-
nasehat serta motivasi kepada peserta didik agar dalam proses belajar mengajar bisa
menumbuhkan semangat siswa, selain itu apabila ada peserta didik yang bermasalah maka
membantu untuk proses penyelesaiannya. Yang terlibat dalam pelaksanaan program
Bimbingan dan Konseling adalah semua tenaga pendidik di sekolah ini tanpa terkecuali mulai
dari guru BK sendiri, kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, TU dan semua yang
bekerja di sekolah ini. Faktor yang menunjang pelaksanaan BK yaitu salah satunya dengan
instrumentasi data untuk mengumpulkan informasi tentang peserta didik, selain itu juga
melakukan kunjungan rumah kepada siswa-siswi yang mempunyai masalah terkait akademik
ataupun diuar akademik. Masalah yang sering muncul di sekolah terkait BK yaitu tidak
memakai pakaian sesuai dengan aturan, mbolos, bertengkar antar teman dan bullying.
Prosedur penanganan peserta didik yang bermasalah atau terlibat dalam kasus yaitu guru BK
memberi nasehat dan pengarahan, apabila hal itu belum dapat menyelesaikannya maka
melaporkan masalah tersebut kepada kepala sekolah kemudian biasanya kepala sekolah
merekomendasikan untuk memanggil orang tuanya, apabila orang tua tidak datang maka akan
melakukan kunjungan rumah. Sebenarnya tidak ada faktor penghambat dalam pelaksanaan
BK karena kenakalan peserta didik pasti dapat teratasi dengan baik. Kegiatan-kegiatan BK
disekolah telah terorganisir dan juga diterapkan langsung melalui wali kelas dan juga guru
mata pelajaran. Kegiatan pendukung yang dilakukan dalam memberikan pelayaan Bimbingan
dan Konseling di sekolah yaitu bekerja sama dengan seluruh guru. Pelayanan BK di sekolah
ini sudah baik dan semua masalah ataupun kasus yang pernah ada dapat terselesaikan dengan
baik. Selain guru BK ada pihak lain dari warga sekolah yang berperan dalam pelaksanaan
pelayanan BK, contohnya pada saat guru melihat peserta didik yang melakukan hal buruk
maka akan menasehatinya, TU untuk membantu membuat surat kepada orang tua siswa yang
terkena kasus dll. Guru mata pelajaran di sekolah ini dilibatkan dalam pengentasan masalah
dari siswa, terutama masalah yang berkaitan dengan masalah
akademiknya. Cara untuk mengevaluasi proses dan hasil dari kegiatan layanan bimbingan
dan konseling di sekolah ini yaitu dengan mendata dan melihat masalah-masalah apa saja
yang sering muncul sehingga guru BK bisa memperbaikinya lebih baik lagi kedepannya.
Keberhasilan yang telah dicapai BK di sekolah ini dalam menaggulangi kenakalan peserta
didik yaitu sudah sangat baik, karena selama ini masalah dan kasus yang ada dapat
terseleseaikan dengan baik.
Peran guru Bk dalam suatu sekolah sangat diperlukan. BK juga sangat diperlukan
berperan penting dalam suatu sekolah. Karena, guru BK dapat melatih siswa untuk disiplin,
membimbing siswa dalam bertindak dan berperilaku yang baik. Menurut persepsi salah satu
guru di MTS AL MISRI yang beliau ketahui, beliau berpendapat bahwa BK yang berjalan di
sekolahnya selama ini berjalan dengan baik. Keberadaan BK disekolah sangat membantu
terbentuknya karakter siswa dan melatih siswa untuk mempunyai rasa tanggung jawab yang
ditanamkan dalam dirinya. Dalam pendidikan sekolah menengah ini, siswa masih merasakan
puber pertama dimana mereka sedang senang-senangnya berkumpul dan mencari teman-
teman serta lawan jenis untuk bergaul. BK di sekolahnya, juga memfasilitasi siswa untuk
suka berkunjung ke ruang guru BK, apabila ada permasalahan dalam diri siswa yang
memerlukan solusi atau konseling dari guru BK. Sekolah dapat berjalan tanpa adanya BK,
namun siswa- siswa yang terdapat didalamnya jika tidak ada BK, moral dan perilaku tidak
akan terkontrol. Mereka akan bertindak semaunya sendiri di dalam sekolah dan tidak ada
yang memberi sanksi ketika mereka melakukan pelanggaran di sekolah.
Dengan adanya persepsi dari guru BK MTS AL-MISRI, maka diharapkan keberadaan BK
disekolah-sekolah lain harus diperhatinkan demi terciptanya karakter siswa yang baik dan
bertanggungjawab.
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. STATEGI PENGELOLAAN PROGRAM BK
o Bagaimana sekolah mengorganisasi dan mengelolah program bimbingan
konseling?
Setiap guru BK perlu membuat program BK, karena membuat program
merupakan tugas pokok pertama guru BK. Rencana program itu dijadikan acuan
pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan BK disekolah. Jadi untuk brogram.
Tujuan penyusunan program tidak lain agar kegiatan BK disekolah dapat
terlaksana dengan lancar, efektif, efisien, serta hasil-hasilnya dapat dinilai.
Tersusun dan terlaksananya organisasi dan program BK dengan baik selain akan
lebih menjamin pencapaian tujuan kegiatan BK pada khususnya tujuan sekolah
pada umumnya, juga akan menegakkan akuntabilitas BK di sekolah.
Penyusunan program oleh guru BK memiliki manfaat atau keuntungan bagi
banyak pihak terutama bagi sekolah, petugas bimbingan, dan bagi pengelola
pendidikan.
o Apa langkah-langkah konkrat yang di ambil untuk memastikan program BK
terintregrasi dengan kegiatan akademik dan pengembangan siswa?
Sesuai dengan prespektif dari guru BK dan disetujui dengan guru-guru lain, guru
BK menyusun langkah-langkah program BK agar terintregrasi dengan kegiatan
akademik dan pengembangan siswa.
B. PARTISIPASI DAN KETERLIBATAN SISWA
o Sejauh mana siswa terlibat dengan bimbingan konseling?
siswa sangat senang dan antusias sekali dalam mengikti kegiatan BK, mereka
sangat antusias dan terbuka dalam menerima materi BK di kelas dan kegiatan BK
lainnya
Dikarenakan pelayanan bimbingan konseling ini sangat penting untuk siswa di
MTS ini siswa sangatlah penting untuk terlibat bimbingan konseling jadi sebagai
guru BK memberi wawasan kepada mereka agar mereka minat untuk terlibat
dalam program layanan bimbingan konseling ini.
o Apakah ada mekanisme yang memastikan bahwa semua siswa memiliki akses
ke layanan BK?
Iya ada, semaksimal mungkin kita memfasilitasi semua siswa sudah terdata
dan kemungkinan tidak ada siswa yang tidak mendapatkan pelayanan BK.
C. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
o Bagaimana efektivitas program bimbingan koseling diukur dan di evaluasi?
mengevaluasi layana bimbingan dan konseling di MTS Al-Misri curah malang,
Balung, Jember yang merupakan salah satu bentuk upaya dari sekolah sebagai
penunjang siswa dalam menyelesaikan permasalahannya dan mengembangkan
potensi diri siswa.
Evaluasi program bimbingan konseling menentukan data yang akan diukur
untuk kepentingan penyusunan program BK di sekolah. Contohnya seperti data
permasalahan dan prestasi peserta didik
o Apakah terdapat evaluasi rutin terhadap kebutuhan dan pencapaian siswa melalui
layanan BK?
Ada , Secara umum kegiatan evaluasi ditujukan untuk mengetahui tingkat
keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara menelaah program Bimbingan dan
Konseling yang telah dan sedang dilaksanakan yang hasilnya dapat menjadi
dasar bagi Guru Bimbingan dan Konseling/konselor untuk mengembangkan dan
memperbaiki program selanjutnya. Selain itu hasil evaluasi dapat digunakan
untuk kepentingan penyediaan umpan balik bagi pelaksana program Bimbingan
dan Konseling dalam rangka perbaikan atau peningkatan implementasi program
selanjutnya.
D. KETERSEDIAAN SUMBER DAYA
o Apakah sekolah memiliki cukup sumber daya, seperti konselor yang memadai dan
materi bimbingan konseling yang releven?
Sejauh ini sekolah sangat mencukupi sumber daya dan semuanya telah terstuktur
dan releven.
o Bagaimana distribusi sumber daya tersebut untuk mendukung berbagai kebutuhan
siswa?
Sumber daya untuk mendukung berbagai kebutuhan siswa yaitu di berikan dari
sekolah. Sumber daya ini mencukupi agar sekolah dapat memadai kebutuhan
siswa.
E. KETERLIBATAN ORANG TUA DAN WALI
o Sejauh mana orang tua atau wali siswa terlibat dalam program bimbingan
konseling?
Orang tua atau wali siswa memiliki peranan penting dalam meningkatkan
keefektifan belajar. Karenanya, untuk mencapai keefektifan proses belajar
mengajar pada siswa, sekolah mengajak orang tua untuk bekerja sama guna
meningkatkan kualitas pembelajaran secara langsung.
o Apakah ada upaya untuk melibatkan orang tua dalam pembuatan keputusan terkait
bimbingan dan perkembangan siswa?
Ada, upaya sekolah membuat keputusan terkait bimbingan dan perkembangan
siswa seperti sekolah mengajak orang tua untuk mengembangkan keterlibatan
mereka dalam proses pembelajaran siswa. Sekolah mengajak orang tua untuk
berbicara mengenai keluhan apa yang mereka rasakan dan dukungan apa yang
mereka butuhkan dari sekolah. Sekolah memantau jalannya proses pembelajaran
dalam bentuk monitoring hasil akademik siswa.
Dari hasil wawancara dengan guru BK di MTS AL-MISRI, kesimpulan yang kami
dapatkan kebanyakan masalah dari siswa sepert i broken home, bullying dan masalah
belajarnya. Kepada guru bidang studi atau wali kelas harus lebih mengetahui tentang
masalah yang biasa terjadi pada siswa-siswa di sekolah. Sehingga seorang guru
nantinya dapat melakukan tindakan preventif pada siswa dengan memilih
pendekatan,
model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan siswa-siswa yang memiliki latar
belakang, karakteristik dan permasalahan yang berbeda. Selain itu untuk
permasalahan siswa yang broken home guru lebih tepatnya wali kelas harus lebih
memberi motivasi dan memberi wawasan yang lebih baik lagi agar siswa-siswa
broken
home yang ingin memutuskan pendidikannya tidak bertambah banyak, dan guru
harus
melakukan beberapa pendekatan terlebih dahulu kemudian guru mungkin dapat
membantu terhadap permasalahan yang di alami beberapa siswa tersebut dengan
strategi-strategi tertentu sebelum permasalahan tersebut ditangani oleh guru BK.
Dan
kepala sekolah masih kurang adanya memfasilitas untuk pelayanan bimbingan
konseling.
B. SARAN
Guru bimbingan dan konseling dan guru mata pelajaran untuk bertanggung jawab
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa agar berperan aktif dalam
mengawasi siswa dalam menggunakan media sosialnya guna kepentingan efektivitaN
dan efisien pelayanan BK di sekolah.
Dari uraian kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran kepada berbagai pihak
mengenai permasalahan tentang faktor-faktor yang optimalisasi pelayanan bimbingan
dan konseling di MTS AL-MISRI Curahmalang Balung Jember, yaitu ;