Evaluasi terhadap layanan bimbingan konseling pada era sekarang ini memiliki peran yang sangat
penting dan menentukan dalam rangka pendidikan nasional. Nah, dalam pelaksanaannya ini evaluasi
program bimbingan dan konseling tidak trerlepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat.
FAKTOR PENDUKUNG
Dalam pelaksanaannya, program bimbingan dan konseling yang baik, memungkinkan keberhasilan
suatu layanan bimbingan dan konseling. Maka diperlukan faktor-faktor pendukung keberhasilan
evaluasi program BK, yaitu:
a. Pengetahuan konselor sekolah yang mumpuni mengenai metode evaluasi program BK.
Konselor sekolah atau guru BK harus menguasai kompetensi-kompetensinya sebagai guru
BK, salah-satunya yaitu mengenai metode evaluasi program BK. TIDAK CUKUP DENGAN
MENGUASAINYA SAJA, TAPI GURU BK JUGA PERLU MENERAPKANNYA.
d. Adanya alat-alat atau instrumen evaluasi pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling
di sekolah yang valid
Tentu saja dengan alat dan instrumen yang valid akan menghasilkan evaluasi program BK
yang valid juga.
e. Pembagian atau manajemen biaya dan waktu yang cukup untuk konselor sekolah
mengadakan evaluasi program BK di sekolah.
Nah agar evaluasi program BK di sekolah berjalan secara optimal dalam pelaksanaannya
tentu saja dibutuhkan manajemen biaya dan waktu yang cukup dan sesuai untuk guru BK.
FAKTOR PENGHAMBAT
Dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi layanan bimbingan konseling, tentu saja tidak terlepas dari
adanya faktor penghambat yang menyebabkan kurang optimalnya evaluasi yang dilaksanakan.
Ditemukan beberapa alasan yang menjadi faktor penghambat guru BK dalam melaksanakan evaluasi
program BK:
a. Guru bimbingan dan konseling tidak memiliki cukup waktu melakukan evaluasi program
bimbingan dan konseling. hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya SDM yang ada.
b. Guru bimbingan dan konseling kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
melaksanakan evaluasi program bimbingan dan konseling sehingga guru bimbingan dan
konseling sulit menentukan kriteria dalam melaksanakan kan evaluasi program bimbingan
dan konseling.
c. Adanya ketakutan guru bimbingan dan konseling terhadap akuntabilitas. Di mana guru BK
takut tidak dapat menguasai materi dan mempertanggungjawabkan dan menjalannya
tugasnya dengan baik sebagai guru BK
d. Dana yang dialokasikan hanya cukup untuk melakukan kegiatan bimbingan sedangkan
evaluasi membutuhkan biaya sendiri.
e. Guru bimbingan dan konseling tidak merasa bermasalah kalau tidak melaksanakan
evaluasi program bimbingan dan konseling.
f. Data untuk melakukan evaluasi tidak lengkap.
g. Guru bimbingan dan konseling berpersepsi bahwa hasil evaluasi program sulit diukur
METODE DAN ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN DALAM EVALUASI KONTRIBUSI LAYANAN BK THD
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN
Evaluasi formal, baik yang kuantitatif maupun kualitatif, membutuhkan alat dan metode untuk
mengumpulkan, menyusun, mengorganisasi, dan menafsirkan data. Pengumpulan dan penyusunan
data berkaitan dengan pengukuran. Sedang penafsiran menyangkut kesimpulan kualitatif atau
pandangan evaluative. Empat metode yang dapat diterapkan dalam evaluasi program meliputi
survei, observasi, studi kasus, dan eksperimental. Metode survei menggunakan alat berupa angket
lisan atau tertulis. Metode observasi menggunakan daftar observasi. Metode studi kasus
menggunakan format yang memuat aspek-aspek yang akan dipelajari tentang seorang atau sejumlah
siswa. Dan metode eksperimental menggunakan daftar data yang memungkinkan perbandingan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pemilihan metode dan alat tergantung dari
jenis data yang diperlukan. Misalnya dalam melakukan evaluasi untuk melihat proses perkembangan
siswa, konselor menggunakan metode studi kasus. Evaluasi untuk melihat situasi dan kondisi
lingkungan dilaksanakannya dengan menggunakan survei. Evaluasi untuk memastikan bahwa suatu
kegiatan memiliki efektivitas dalam membantu perubahan perilaku siswa dilakukan konselor dengan
menggunakan eksperimental (Rahman, 2012).
HASIL WAWANCARA
NO Pertanyaan Jawaban
6 Apakah program yang sudah Karena program dibuat berdasarkan asesmen, maka
ada dinilai berhasil atau tidak secara keseluruhan program yang ada dinilai berhasil
dalam memenuhi kebutuhan karena sudah mencapai tujuan yaitu siswa mampu
siswa? memenuhi tugas perkembangan sesuai usianya.
Selain itu, karena sekolah ini adalah SMA maka
indikator keberhasilan salah-satunya diukur dari
banyaknya lulusan SMA yang mampu melanjutkan
atau masuk ke perguruan tinggi favorit. Tiap
tahunnya terdapat puluhan siswa yang masuk ke PTN
Negeri baik dari jalur undangan maupun tes.
7 Apakah program BK yang ada Program BK yang ada tentu saja mendapatkan
mendapatkan dukungan dari dukungan dari pihak-pihak di sekolah. Seluruh pihak
pihak lainnya di sekolah? yang terlibat dinilai sangat suportif dan selalu ikut
membantu terwujudnya program yang ada.
8 Apa saja layanan yang biasanya Guru BK memberikan seluruh layanan kepada
diberikan oleh guru BK yang siswanya. Namun, yang paling sering yaitu layanan
dapat membantu melancarkan dasar berupa bimbingan klasikal yang rutin
penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan setiap minggu selama 1 jam pelajaran
di sekolah? dan layanan responsif mengenai masalah yang tejadi
secara insidental.
9 Bagaimana kerja sama guru BK Kerja sama guru BK dengan pihak lain di sekolah
dengan pihak lain di sekolah yaitu guru BK berkolaborasi dengan guru wali kelas
untuk mengefektifkan kegiatan dan guru mata pelajaran untuk menemukan siswa
pembelajaran? yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan
membantu siswa tersebut untuk dapat mengatasinya.
10 Fasilitas apa yang dimiliki oleh Ruang bimbingan konseling yang meliputi ruang
guru BK untuk membantu bimbingan konseling individual dan kelompok,
mengefektifkan mading informasi dan sosial media berupa instagram
penyelenggaraan pembelajaran yang didalamnya menyebarkan informasi terkait karir
di sekolah? dan pembelajaran