A. Latar Belakang Situasi dan Permasalahan Terkait dengan Pengalaman Observasi di PPL-1
PPG Prajabatan!
Berdasarkan kegiatan PPL 1 PPG Prajabatan di sekolah SMA Negeri 1 Medan saya
menyampaikan dengan hasil dari observasi yang telah didapat yang mana sekolah ini
memiliki latar belakang peserta didik yang sangat beragam baik dari suku, ras dan
agama. Disekolah ini didapati beragam agama yaitu Kristen, Katolik, Buddha dan
Hindu dengan keberagaman suku seperti batak toba, mandailing, karo, Betawi, dan lain
sebagainya. Sekolah ini merupakan sekolah negeri yang mana dari data siswa
mayoritas adalah kalangan orang berada dan bekerja di sebagai ASN maupun BUMN
namun tidak dipungkiri aja juga siswa yang latar belakangnya keluarganya menengah.
Sekolah ini merupakan salah satu sekolah favorit di kota Medan dengan jumlah 36
rombel terdiri dari 12 rombel X, 9 rombel XI Mia, 3 rombel XI IPS, 9 rombel XII Mia,
dan 3 rombel XII IPS. Dengan guru Bk sebanyak 7 orang yang mana terdiri dari 2 orang
PNS, 1 orang guru PPPK, dan 4 diantaranya adalah GTK dan masing-masing guru
mendapatkan anak asuh sebanyak 180 siswa dan ada yang lebih. Sistem penerimaan
siswa juga berdasarkan zonasi sama seprti sekolah negeri pada umumnya. Guru BK
memiliki program yang dalam waktu dekat yaitu melakukan assessment terhadap siswa
kelas XII untuk melihat bakat minat dan pilihan karir yang akan dipilih siswa kedepan.
Dengan hambatan-hambatan atau tantangan yang saya temui selama melsanakan PPL I
di sekolah SMA Negeri 1 Medan salah satunya yaitu hambatan dalam menentukan kelas
yang akan diberikan layanan klasikal karena Guru BK tidak memiliki jam masuk kelas
sehingga untuk mengatasinya Guru BK bekerja sama dengan Guru Kelas dan juga Guru
Mapel yang sedang mengajar untuk meminta izin meminjam waktu untuk pemberian
layanan. Begitu juga dalam pemberian asesmen saya mencoba menyesuaikan jadwal
pengisian instrumen dengan jadwal kelas yang ada dan meningkatkan komunikasi
dengan siswa serta meminta dukungan pihak sekolah. Tantangan lainnya adalah
partisipasi siswa yang tidak merata dalam beberapa sesi, sehingga saya mencoba
strategi lebih terfokus dan adaptif untuk memaksimalkan interaksi siswa. Hambatan
yang sering muncul juga berdasarkan profil pekerjaan orang tua sehingga jika ada
permasalahan siswa yang berkolaborasi dengan orang tua sulit untuk dilakukan.
Hambatan lainnya juga masih adanya perasaan siswa yang merasa dikucilkan karena
merasa perbedaan status sosial yang ada.
B. Aksi nyata yang anda lakukan dalam praktik pembelajaran PPL-1 PPG Prajabatan!
1. Layanan Dasar
a. Layanan Bimbingan Klasikal
Dalam tahapan Kegiatan layanan bimbingan klasikal, bersama guru
bimbingan konseling (BK) berhasil mengefektifkan pilihan topik manajemen
waktu yang sangat relevan dengan kompetensi perkembangan dan
kemandirian siswa. Penekanan pada efisiensi waktu memberikan
pemahaman mendalam tentang pentingnya manajemen waktu dalam
kehidupan siswa. Tujuan layanan dirumuskan dengan baik, mencakup aspek-
aspek kritis dalam pengembangan kemampuan manajemen waktu, dan sesuai
dengan kebutuhan serta karakteristik konseli. Pada kegiatan ini Guru BK
menerapkan teknik self-management yang relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan, memberikan peserta didik alat dan strategi untuk mengelola
waktu secara efektif. Pemilihan video sebagai media demonstrasi dampak
manajemen waktu yang baik menunjukkan relevansi media, bahan, dan
peralatan dengan tujuan pembimbingan. Rumusan aktivitas dalam layanan,
termasuk tahap pembukaan, transisi, inti, dan penutupan, disusun dengan
jelas dan terstruktur, memudahkan pemahaman peserta didik terhadap
konsep manajemen waktu. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) guru BK
terlihat lengkap dan terorganisir dengan baik, mencakup semua tahap
kegiatan, memberikan panduan yang jelas bagi guru dan peserta didik. Guru
BK menampilkan orisinalitas dan kreativitas melalui pendekatan inovatif,
seperti penyajian video, yang memberikan dampak positif dalam
memahamkan siswa tentang manajemen waktu.
Masalah atau hambatan yang saya temukan dalam pelaksanaan Bimbingan
klasikal ini adalah sulitnya menentukan waktu pelaksanaan untuk melakukan
layanan dikarenakan jam pelajaran untuk guru BK tidak ada sehingga guru
mencari tahu info mengenai siapa guru yang masuk ke kelas tersebut dan
tidak mengganggu pelajaran nya. Begitu juga dalam menentukan metode/
teknik dalam pemberian dikarenakan keberagaman yang dimiliki peserta
didik.
2. Layanan Rresponsif
a. Layanan Konseling Kelompok
Pada kegiatan ini Topik layanan konseling kelompok dengan kompetensi
perkembangan dan kemandirian siswa. Tujuan layanan dirumuskan dengan
ketepatan, mencakup aspek kritis dalam mengatasi perilaku terlambat
datang. Penggunaan teknik self-management dianggap relevan dengan
tujuan dan sasaran yang ditetapkan, menunjukkan pemahaman mendalam
guru terhadap potensi perubahan perilaku. Media, bahan, dan peralatan yang
dipilih secara hati-hati mendukung pemahaman siswa terhadap tujuan
layanan. Rumusan aktivitas dalam layanan terstruktur dengan jelas,
mencakup semua tahap kegiatan. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) guru
BK terorganisir dengan baik, mencakup semua tahap kegiatan dan
menunjukkan keteraturan guru dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan konseling kelompok.
SELAMAT BEKERJA!