Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan pendidikan dalam kehidupan dan kemajuaan umat manusia

sangat penting dalam menghadapi perkembangan zaman. Perkembangan

zaman yang semakin maju menuntut manusia untuk dapat berpikir sistematik

dalam menyelesaikan masalah dan memenuhi tuntutan sebagai manusiaoyang

mengikuti perkembangan zaman. Menurut Dwi Siswoyo, dkk (2007: 61)

pendidikan ialah proses komunikasi yang di dalamnya mengandung transformasi

pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan, di dalam dan di luar sekolah yang

berlangsung sepanjang hayat manusia (long life education). Pendidikan yang

berlangsung sepanjang hayat ini dapat dilakukan di luar dan di dalam lembaga

pendidikan. Pendidikan dapat diberikan kepada peserta didik sejak ialahir oleh

orang tua hingga masa sekolah. Setelah peserta didik memasuki usia sekolah,

orang tua dapat bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang telah dipercaya dapat

memberikan pendidikan yang lebih baik hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

Salah satu bentuk tercapainya tujuan pendidikan nasional adalah

tercapainya hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Hasil belajar itu sendiri

adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh setelah mengikuti proses belajar

mengajar. Dalam suatu lembaga pendidikan, hasil belajar merupakan indikator

penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar.

Proses pendidikan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga

peserta didik perlu mendapat perhatian dari orang lain. Dalam hal ini guru dan

konselor sebagai pembimbing utama di sekolah. Untuk menjadi seorang tenaga

1
pendidik yang handal seorang konselor harus mengikuti pendidikan yang

berhubungan dengan kejuruan di Perguruan Tinggi.

Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang adalah salah satu wadah

formal dalam Perguruan Tinggi yang membina secara khusus orang-

orangmenjadi konselor yang profesional. Salah satu program Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan adalah kegiatan magang yang merupakan salah satu

kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler yang harus dilaksanakan oleh setiap

mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling.

Magang juga merupakan bagian integral dari pendidikan untuk mencapai

kompetensi yang ada didalam struktur program kurikulum Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

Magang yang dilaksanakan di SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang

merupakan kegiatan penting bagi calon guru Bimbingan dan Konseling untuk

belajar mengenai tugas utama serta mencapai keterampilan profesional BK yang

meliputi pengelolaan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut

pelayanan Bimbingan dan Konseling. Magang juga dapat mempersiapkan

konselor menuju pelaksanaan tugas yang dicita-citakan sebagai guru BK.

Kegiatan ini juga sangat penting karena dapat melatih seorang calon guru BK

yang dewasa secara mental, emosional, bertanggung jawab serta kompeten dalam

mendidik dan menghadapi kliennya untuk menjadi pribadi yang lebih cerdas serta

berbudi pekerti luhur. Untuk melaksanakan hal tersebut mahasiswa diterjunkan

ke sekolah dalam jangka waktu empat bulan yang dimulai dari bulan Agustus

sampai November 2022. Kegiatan yang dilakukan berupa mengamati, mengenal

dan mempraktikan semua kompetensi yang layak atau wajib dilakukan oleh

2
seorang guru Bimbingan dan Konseling yang sadar akan tugas dan tanggung

jawabnya sebagai tenaga profesional dalam bidang bimbingan dan konseling.

B. Tujuan Magang BK

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan magang BK yaitu untuk melatih calon konselor dalam

membina, mengembangkan, meningkatkan,pengetahuan, keterampilan dalam

mengolah dan melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan BK.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus Magang BK bertujuan memberikan pengalaman kepada

mahasiswa dalam hal :

a. Mengenal dan mempelajari lebih dalam tentang aplikasi instrumen AKPD

b. Mengenalisis instrumen AKPD Bimbingan dan konseling sekaligus

menentukan prioritas kebutuhan peserta didik berdasarkan hasil analisis yang

diperoleh.

c. Menyusun program Bimbingan dan konseling baik itu program tahunan,

semesteran, bulanan, mingguan dan harian yang sesuai dengan kebetuhan

peserta didik.

d. Menyusun RPL, satuan layanan/silabus bimbingan klasikal dan kelompok,

konseling individual dan konseling kelompok serta mampu memahami tahap-

tahap dalam proses konseling individual dan konseling kelompok serta

layanan bimbingan klasikal dan kelompok.

e. Melaksanakan berbagai layanan BK dan melaksanakan kegiatan pendukung

Bimbingan dan konseling.

f. Melaksanakan evaluasi terhadap proses dan hasil kegaiatan Bimbingan dan

konseling dan melaksanakan tindak lanjut.

3
g. Meningkatkan penguasaan praktikan dalam menanggani masalah siswa

dengan menerapkan teknik Bimbingan dan konseling yang sesuai dengan

masalah siswa.

Meningkatkan penguasaan praktikan terhadap keterampilan konseling

Setelah mengikuti dan menyelesaikan praktikum pengelolaan BK,

mahasiswa/pratikan diharapkan dapat mampu melaksanakan kegiatan-

kegiatan pengolahan BK yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi

dan tindak lanjut serta mengembangkan program BK. Magang BK di sekolah

bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengalaman faktual khususnya

tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

C. Manfaat Magang BK

1. Bagi kepala sekolah

a. Memperoleh informasi mengenai pelaksanaan administrasi BK di

sekolah.

b. Memperoleh masukan tentang masalah-masalah individu maupun

kelompok.

c. Memperoleh masukan tentang pentingnya program pengelolaan

BK di sekolah.

d. Membantu menangani masalah-masalah di sekolah.

e. Menyadarkan siswa tentang pentingnya BK di sekolah

2. Bagi Guru BK di sekolah

a. Memperoleh ketrampilan dalam menyusun program BK di

sekolah.

b. Memperoleh pengalaman praktis mengenai cara-cara mengerjakan

dan administrasi BK di sekolah.

4
c. Dapat mengaplikasikan pengetahuan teoritis dalam kegiatan

praktik di lapangan.

d. Dapat menghimpundan mengolah data yang terungkap dalam

AKPD (Angket kebutuhan peserta didik).

3. Bagi Siswa.

a. Menyadarkan siswa tentang pentingnya layanan bimbingan dan

konseling disekolah bagi kepentingan perkembangan peserta

didik

b. Siswa dapat memahami dengan jelas kegiatan  pelayanan

BKyang di selenggarakan di sekolah, menambah pengalaman da

n pengetahu, keterampilan dan sikap yang baik.

4. Bagi praktikan

a. Memperoleh ketrampilan dalam menyusun program pengelolaan

BK di sekolah.

b. Memperoleh pengalaman praktis mengenai cara-cara

melaksanakan administrasi BK di sekolah.

c. Dapat mengaplikasikan pengetahuan teoritis dalam kegiatan

praktik di lapangan.

d. Dapat menghimpun dan mengolah data yang terungkap dalam

AKPD (angket kebutuhan peserta didik)

D. Waktu dan Tempat BK

1. Waktu Magang

Magang dilaksanakan sesuai dengan target waktu yang ditentukan

oleh Fakultas dan dilaksanakan selama 4 bulan terhitung mulai dari

5
tanggal 24 Agustus – November 2021 dengan komposisi kegiatan

adalah sebagai berikut :

No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1 Melaksanakan Observasi Lingkungan Sekolah

dan pengenalan dengan guru pamong BK. 25 Agustus - 28 Agustus 2022

2 Melakukan konsultasi dengan guru pamong BK. : 29 Agustus - 30 Agustus 2022

3
Menyebarkan AKPD untuk kelas VIII A- VIII F : September – Oktober 2022

4
Mengelolah AKPD : September – Oktober

5
Menyusun program Layanan BK : September – Oktober 2022

6 Menyusun RPL (Bimbingan Klasikal) : September – Oktober

7 Melaksanakaan Bimbingan Klasikal : Disesuaikan

8 Menyusun Laporan Magang BK : Disesuaikan

2. Tempat Magang

Magang dilaksanakan di SMP Katolik St,Yoseph Naikoten Kupang,

Jl.E. R. Herewila no.27 Kupang-NTT.

E. Kelas Binaan

Pembagian kelas di SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang berdasarkan

keputusan atau panduan dari koordinator dan guru pamong BK di sekolah.

Praktikan mendapat kelas binaan sebanyak 6 kelas yaitu kelas VIII A

sebanyak : 22 orang, kelas VIII B sebanyak 21 orang, kelas VIII C sebanyak : 22

orang , kelas VIII D sebanyak 21 orang, kelas VIII E sebanyak 21 orang dan

6
kelas VIII F sebanyak 20 orang, pembagian kelas ini bertujuan menjadi tanggung

jawab bagi praktikan selama melakukan magang BK di SMP Katolik St. Yoseph

Naikoten Kupang.

BAB II

PELAKSANAAN MAGANG BK DI SEKOLAH

A. Tahap Persiapan

1. Observasi

7
Menurut Arikunto (2006:124) observasi adalah mengumpulkan data atau keterangan

yang harus dijalankan dengan melakukan usaha-usaha pengamatan secara langsung ke

tempat yang akan diselidiki. Kegiatan magang di sekolah tidak terlepas dari kegiatan

observasi untuk mengamati sekaligus mempelajari dan memahami lingkungan sekolah dan

komponen-komponen yang ada di sekolah.. Oleh karena itu sebagai praktikan hal pertama

yang dilakukan dalam Magang BK di Sekolah adalah melakukan observasi untuk

mengetahui keadaan dan situasi sekolah sehingga dalam melaksanakan Magang BK di

sekolah praktikan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan sekolah.

a) Lingkungan Fisik Sekolah

Magang BK di sekolah diawali dengan kegiatan observasi. Objek yang diobservai adalah

SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang. Kegiatan observasi dilakukan pada tanggal

25-31Agustus 2021 untuk mengetahui keadaan sekolah, peserta didik dan juga kegiatan

pembelajaran.

Hal-hal yang di observasi adalah ;

Gedung sekolah yang terlalu dekat dengan jalan umum sehingga tidak kondusif dalam

kegiatan pembelajaran.

Lingkungan sekolah yang terlalu sempit mengakibatkan kerumunan peserta didik

pada saat jam istirahat.

Beberapa ruangan kelas yang terlalu sempit mengakibatkan peserta didik merasa

kepanasan ketika kegiatan pembelajaran, terlihat pada saat guru memberikan materi

pembelajaran, sementara peserta didik sibuk mengambil buku untuk mengipas.

Kegiatan pembelajaran di sekolah sangat baik dan tepat waktu sesuai pembagian

jadwal pembelajaran pada pagi hari dan siang hari.

PROFIL SMP KATOLIK ST. YOSEPH NAIKOTEN KUPANG

a) Lingkungan Fisik

8
1) Lokasi sekolah:

Lokasi SMP Katolik St.Yoseph Naikoten Kupang berada di pinggir Jalan

E.R.Herewila no. 27 Kupang-NTT. Letak sekolah ini, sangat strategis karena

dapat memudahkan para siswa untuk bersekolah. Berikut adalah letak sekolah

dan batas-batasnya :

a) Sebelah Utara : Berbatasan dengan SD St. Yoseph 2

b) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan SD. St Yoseph 1

c) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Gereja St. Yoseph Naikoten

d) Sebelah Barat : Berbatasan Dengan polda NTT Kupang

2) Identitas Sekolah

a) Profil sekolah

1. Nama Sekolah : SMPK St. Yoseph Naikoten Kupang

2. Nomor Statistik : 20.2.24.6003010

3. Provinsi : Nusa Tenggara Timur

4. Otonomi Daerah : Kota Kupang

5. Kecamatan : Kota Raja

6. Desa/Kelurahan : Naikoten 2

7. Jalan dan Nomor : E.R. Herewilla No. 27

8. Kode Pos : 85115

9. E-mail : smpkst.yosephkpg@yahoo.com

10.Telepon : 0380-824335

11.Daerah : Perkotaan

12.Status Sekolah : Swasta

13.Kelompok Sekolah : B

14.Akreditasi : B ( Baik )

9
15.Surat Keputusan dikeluarkan : Tanggal, 20 November 2009

16.Penerbit SK ditanda tangani oleh : Drs. Yulius Riwu Kaho

17.Tahun Berdiri : 1966

18.Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi Hari

19.Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

20.Lokasi Sekolah : Jl. E.R. Herewilla No. 27 Kupang

21.Jarak ke pusat Kecamatan: 500 meter

22.Jarak ke Pusat Otonomi : 3 Km

23.Terletak pada Lintasan : Provinsi

24.Organisasi Penyelenggara : Yayasan Swasti Sari Keuskupan

Agung Kupang

b) Sejarah SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang

Lembaga pendidikan sekolah menengah pertama St.Yoseph Naikoten

Kupang didirikan pada tanggal 6 Januari 1966, digagas oleh seorang tokoh

awam katolik, Bapak YOS DJOGO, B.Sc, yang kesehariannya bekerja

sebagai pegawai negeri sipil pada dinas Pertanian Propinsi Nusa Tenggara

Timur. Gagasan ini muncul dari sebuah wujud keprihatinan atas realitas

sosial kala itu, bahwa cukup banyak peserta didik yang setelah menamatkan

pendidikan di tingkat sekolah dasar, tidak dapat melanjutkan pendidikan ke

jenjang selanjutnya, ini terjadi karena jumlah lembaga pendidikan menegah

pertama masih terbilang minim, Daya tampung rombongan belajar yang

dimilikipun sangat terbatas dan jangkaun jarak tempuh yang cukup jauh,

maka munculnya gagasan untuk mendirikan lembaga ini semata-mata untuk

menjawabi kerinduan umat kristiani agar dapat menyekolahkan anaknya dan

dididik sesuai ajaran kristiani seiring dengan perjalanan waktu.

10
Pada tahun 1969 lembaga ini bergabung dengan Yayasan Swastisari

Keuskupan Agung Kupang (yang selanjutnya menjadi Yayasan Swastisari

Keuskupan Agung Kupang).

Akan tetapi, pengelolaanya diserahkan kepada dewan pastoral defenitif

paroki St.Yoseph Naikaton setelah berdirinya paroki St Yoseph, uang

merupakan pemekaran dari Paroki Katetdral Kristus Raja Kupang. Di bawah

kepemimpinan pastor paroki, P.C. Nellisen SVD, misionaris asal Belanda

sekarang ini di beri nama SMPK SAPIENTIA II berubah menjadi SMPK

ST. YOSEPH, dan nama St. Yoseph diabadikan sebagi pelindung sekolah.

Menjelang usia setengah abad (50 tahun), lembaga pendidikan ini telah

eksis dan menorehkan prestasi yang terbilang banyaknya. Selain itu,

lembaga ini telah melahirkan ratusan hingga ribuan ouput yang tersebar di

berbagai belahan dunia dan mengabdi di berbagai bidang kehidupan

termasuk pula ada yang telah dan sedang mendedikasikan diri sebagai

pemimpin bangsa dan daerah, serta menjadi pemimpin gereja, diantaranya

mantan menteri lingkungan hidup, era Presiden Mengawati Soekarno Putri,

bapak Dr. Soni Keraf dan bupati manggarai, Bapak Drs. Cristian Rotok, dan

masih banyak deretan nama lainnya. Mereka semua adalah putra-putri yang

lahir dari rahim lembaga SMP Katolik St. Yoseph Naikoten kupang.

c) Motto, Visi, Misi, dan Tujuan SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang

MOTTO : Cinta, Ilmu dan Iman

VISI : Membentuk manusia berkarakter dan unggul dalam ilmu, iman

dan moral.

MISI SEKOLAH :

11
 Menciptakan sekolah sebagai komunitas pendidikan yang

menyenangkan, dan bersaudara berdasarkan norma dan nilai budaya

bangsa dan nilai-nilai Kristiani.

 Mengembangkan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan

dalam layanan pendidikan yang berkualitas.

 Mengembangkan kurikulum secara optimal dan proses pembelajaran

yang efektif, efisien dan inovatif.

 Mendorong dan membantu peserta didikuntuk mengenali potensi diri

sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

 Membekali peserta didik agar lebih mencintai alam serta lingkungan

sekitarnya.

 Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan iman kepercayaan

yang dianut melalui Tri-tugas Kristus sebagai Imam, Nabi dan Raja.

Tujuan

Berdasarkan visi dan misi di atas, maka tujuan yang hendak dicapai SMP

Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang dapat dijabarkan sebagai berikut :

a) Meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Kristiani

yang lebih nyata dan berdaya guna.

b) Meningkatkan penghayatan dan pengalaman nilai-nilai budaya

bangsa melalui penerapan 7 S (Senyum-Salam-Sapa-Santun-

Semangat-Sehat-Sepenuh hati).

c) Meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik, serta unggul

dalam perolehan nilai UN.

d) Meningkatkan semangat belajar, membaca dan menulis.

12
e) Mengembangkan minat dan bakat siswa sesuai potensi yang

dimiliki.

f) Meningkatkan kedisiplinan.

g) Meningkatkan semangat dan sikap kepedulian terhadap alam

lingkungan.

h) Meningkatkan semangat dan sikap patriotisme dan nasionalisme.

i) Keadaan Fisik Sekolah

Gedung yang dimiliki SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang

adalah milik Yayasan Swastisari Keuskupan Agung Kupang ,

didirikan pada tahun 1966 dan mulai beroperasi sejak tahun 1969.

Dalam rangka peningkatan mutu pada SMP Katolik St. Yoseph

Naikoten Kupang, maka dalam kegiatan pembelajaran selalu

berlandaskan pada landasan yuridis yang terdiri dari :

i. UU No. 20 / 2003 tentang standar pendidikan nasional.

ii. PP No. 19 / 2005 tentang standar pendidikan nasional.

iii. Permendiknas RI No. 22 / 2005 tentang buku pembelajaran.

iv. PP No. 22 / 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan

dasar dan menengah.

v. Permendiknas RI No. 20 / 2007 tentang standar penilaian

nasional.

vi. UU RI No. 14 / 2005 tentang Guru dan Dosen.

Selain lokasi fisik sekolah, ada pula kondisi fisik sekolah yang

meliputi :

(1) Struktur organisasi sekolah SMP Katolik St. Yoseph Naikoten

Kupang.

13
(2) Kalender pendidikan SMP Katolik St. Yoseph Naikoten

Kupang.(Lampiran 02)

b. Sarana dan Prasarana Sekolah

Pelaksanaan kegiatan observasi dan orientasi dilakukan setelah penentuan lokasi

magang. Kegiatan ini dapat membantu mahasiswa magang dapat mengenal dan

mengetahui ketersediaan sarana prasarana layanan bimbingan dan konseling di

sekolah tempat magang.

2. Studi Dokumentasi

a. Struktur Organisasi Sekolah / Personil Sekolah

Struktur organisasi SMP Katolik St.Yoseph Naikoten Kupang dapat memberikan

gambaran yang jelas mengenai fungsi dan tanggungjawab masing-masing komponen.

Komponen tersebut terlihat bahwa kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, tata

usaha, pegawai kurikulum, peserta didik saling terkait dan semuanya saling terkoordinir

dengan baik dalam keseluruhan sistem pendidikan sekolah.

Dalam upaya terselenggaranya proses pendidikan untuk mencapai sarana

pendidikan maka dibuat struktur organisasi agar masing-masing komponen dapat

bekerja sama dengan pembagian tugas yang dapat terkoordinir dengan baik agar mampu

mencapai visi dan misi sekolah. SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang sebagai

lembaga formal memiliki struktur sekolah. (Lampiran 02)

b. Struktur Organisasi BK

Agar manajemen BK di sekolah bisa berjalan seperti yang diharapkan maka harus

didukung oleh adanya organisasi yang jelas dan teratur. Organisasi yang demikian itu

secara tegas mengatur kedudukan tugas dan tanggung jawab para personil sekolah yang

terlibat. Namun di SMPKatolik St. Yoseph Naikoten Kupang, belum memiliki struktur

organisasi BK disekolah.

14
c. Program BK Sekolah

Program bimbingan merupakan suatu panduan dalam melaksanakan tugas-tugas

atau kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, sekalipun dalam pelaksanaannya bersifat

fleksibel. Pengurus besar IPBI Louis R. Patty, (2001:2) mengemukakan bahwa program

bimbingan merupakan satuan rencana keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling

yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu, seperti periode bulanan,

semesteran, dan tahunan. Menurut Winkel (2005: 119) yang dimaksud dengan program

bimbingan adalah suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi,

dan terkoordinasi selama periode tertentu.

Di SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang memiliki program BK tertulis

yaitu program tahunan, semesteran, dan program bulanan. Program ini terdiri dari

beberapa bagian yaitu persiapan, pelaksanaan program, peminatan dan perencanaan

individual, dukungan sistem dan evaluasi pelaksanaan program serta tindak lanjut.

Program BK di SMP Katolik ST. YOSEPH Naikoten Kupang bersifat asas kerahasiaan

dan tidak di berikan oleh guru BK kepada praktikan. Sehingga praktikan melampirkan

program kerja praktikan sendiri. (Lampiran 03)

d. Buku Kasus Siswa

Buku Kasus Siswa (Buku Catatan Kasus Siswa) adalah buku catatan yang

berisikan kasus-kasus yang pernah dilakukan oleh siswa/i SMP Katolik St. Yoseph

Naikoten Kupang.Buku kasus tersebut berisikan identitas siswa, masalah dan

penyebabnya beserta dengan penyelesaian dan tindak lanjut yang telah

dilakukan.Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang dilakukan oleh praktikan, bahwa di

SMP Katolik ST. YOSEPH Naikoten Kupang terdapat buku kasus siswa yang sangat

lengkap. Buku kasus tersebut tidak dapat diberikan kepada siapa pun untuk

15
mengetahuinya karena berasaskan kerahasiaan. Kecuali guru BK, Kepala Sekolah dan

Wakil Kepala Sekolah, kepada praktikan saja tidak diberikan.

e. Daftar Hadir

Daftar hadir merupakan buku kontrol kehadiran siswa dalam kegiatan belajar di

sekolah. Melalui daftar hadir, dapat diketahui jumlah kehadiran dan ketidak hadiran

siswa dalam suatu periode tertentu, misalnya mingguan, bulanan, semesteran dan

tahunan. Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang telah dilakukan oleh praktikan,

bahwa di SMP Katolik ST. YOSEPH Naikoten Kupang Guru BK memiliki absen

tersendiri untuk mengecek kehadiran peserta didik. (Lampira 04)

f.Rapor Siswa

Buku rapor atau buku laporan pendidikan merupakan buku hasil laporan prestasi belajar

siswa selama belajar di sekolah tersebut. Dari buku ini praktikan akan dapat

memperoleh data tentang hasil belajar siswa, kekuatan dan kelebihannya dalam

berbagai mata pelajaran, serta kedudukan prestasinya di kelas. Dengan melihat kekuatan

dan kelemahan siswa, maka praktikan dapat menggunakan rapor sebagai pelengkap

datauntuk melaksanakan Bimbingan dan Konseling. Dan di SMP Katolik ST. YOSEPH

Naikoten Kupang setiap peserta didik memiliki rapor yang mencantumkan hasil prestasi

yang telah diraih oleh siswa. Praktikan tidak mencantumkan data dari rapor siswa ini

karena tidak di izinkan untuk diketahui oleh banyak orang.

B. TAHAP PELAKSANAAN

1. Asesmen Kebutuhan

a) Waktu Asesment

Penyebaran Angket Kebutuhan Peserta Didik dilaksanakan oleh praktikkan pada

pertengahan September 2022. Pada kegiatan penyebaran angket, dengan sasaran utama

16
adalah siswa-siswi SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang kelas VIII A-VIII F.

Kegiatan dilakukan diruangan kelas binaan sesuai jadwal yang dimulai pukul 12.00-

(selesai).

b) Pengolahan dan Pemetaan Masalah Peserta Didik

Berdasarkan AKPD yang telah disebarkkan dan diisi oleh sasaran/peserta didik kelas VIII

A - VIII F, selanjutnya praktikan melakukan analisis AKPD menggunakan aplikasi

AKPD dengan mengikuti prosedur yang sesuai dengan tuntutan agar hasil yang diperoleh

itu valid dan dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan program BK di Sekolah.

Hasil analisis angket kebutuhan Peserta Didik dapat di lihat pada (Lampiran 05).

2. Penyusunan Program Layanan BK di Sekolah

Program layanan bimbingan dan konseling di SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang

sebagai berikut :

a. Layanan Dasar

Menurut Akhmad Sudrajat (2010) layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian

bantuan kepada seluruh peserta didik melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur

secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu

perkembangan dirinya secara optimal. Layanan ini bertujuan untuk membantu seluruh

peserta didik agar memperoleh perkembangan sebagaimana mestinya sesuai dengan tugas

perkembangan, agar memiliki psikis yang sehat, memperoleh keterampilan dasar untuk

hidup yang dapat dilakukan melalui strategi pemberian layanan klasikal, layanan

informasi, himpunan data dan strategi layanan bimbingan kelompok.

b. Layanan Bimbingan Klasikal

Menurut Santoso (2011:139), menyatakan bimbingan klasikal adalah program yang

dirancang menuntut konselor atau guru BK untuk melakukan kontak langsung dengan

17
para peserta didik di kelas. Kegiatan bimbingan klasikal ini bisa berupa diskusi kelas atau

brain stoming (curah pendapat)

c. Layanan Bimbingan Kelompok

Menurut Prayitno dan Amti (1999 : 309) menyatakan bimbingan kelompok merupakan

layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok. Dalam layanan bimbingan

kelompok, praktikan berfungsi sebagai mentor sekaligus pemimpin dalam bimbingan

kelompok tersebut.

d. Layanan Informasi

Menurut Prayitno dan Amti (2004: 259-260), layanan informasi adalah kegiatan

memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan tentan\g

berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk

mernentukan arah suatu tujuan atauy rencana yang dikehendaki. Layanan informasi

bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman

tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan

mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan anggota

masyarakat.

e. Himpunan Data

Menurut Winkel (2005:253) himpunan data merupakan salah satu layanan BK yang

bersifat administratif. Pengumpulan data peserta didik di bagi menjadi dua yaitu data

identitas dan data kebutuhan peserta didik. Pengumpulan data ini menggunakan dua alat

pengumpul data peserta didik yaitu wawancara tertulis dan angket kebutuhan peserta

didik. Alat pengumpul data identitas peserta didik diperoleh dari pengisian identitas siswa

sedangkan alat pengumpul data kebutuhan peserta didik menggunakan Angket Kebutuhan

Peserta Didik.

f. Layanan Responsif

18
Menurut Sunardi “Layanan responsif adalah layanan bimbingan dan konseling yang

diberikan sebagai respon atas terjadinya suatu permasalahan yangh dihadapi oleh siswa,

sifatnya khusu karena hanya diberikan kepada siswa tertentu yang memiliki (kasus) dan

lebih berorientasi kepada upaya penyembuhan atau kuratif. Pelayanan responsif

dikhususkan kepada siswa yang memiliki masalah yang memerlukan pertolongan dengan

segera, sebab jika tidak segera dibantu maka akan dapat menimbulkan gangguan dalam

proses pencapaian tugas-tugas perkembangan yang harus dilalui pada setiap individu.

Layanan ini bertujuan untuk membantu konseli atau siswa yang sedang mengalami

masalah teretntu yang menyangkut dengan perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan

karier.

3. Pelaksanaan Bimbingan

a. Bimbingan Klasikal

Bimbingan Klasikal adalah layanan yang memungkinkan peserta didik mengembangkan

sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi atau menguasai

kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek,

tujuan dan kegiatan belajar lainnya. Layanan ini wajib diberikan kepada seluruh peserta

didik, atau dengan kata lain, seluruh peserta didik memiliki hak yang sama untuk

memperoleh layanan tersebut dari praktikan. (Lampiran 06)

b. Bimbingan Kelompok

Prayitno (1995) menyatakan bahwa Bimbingan kelompok merupakan layanan yang

memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui bimbingan

kelompok, memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan tertentu untuk menunjang

pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial serta untuk pengambilan keputusan

melalui bimbingan kelompok.Dalam layanan bimbingan kelompok, praktikan berfungsi

sebagai mentor sekaligus pemimpin dalam bimbingan kelompok tersebut.

19
4. Pelaksanaan Layanan Konseling

a) Konseling Kelompok

Menurut Hartini dan Atika (2016: 71) menjelaskan bahwa konseling kelompok

adalah serangkaian proses interaksi kelompok untuk mendorong agar konseli mampu

memahami diri dan penerimaan dirinya. Konseling kelompok yang terfokus dalam

membantu konseli untuk mampu memahami diri dengan baik dan mampu menerima

dirinya.

Tujuan khusus konseling kelompok terfokus pada pembahasan masalah pribadi

individu peserta kegiatan layanan.Masalah yang dibahas dalam kegiatan konseling

kelompok harus bersifat sekarang, artinya masalah yang dibahas saat ini yaitu masalah

yang sangat mendesakdan mengganggu kehidupan sehari-harinya sehingga membuat

peserta didik tidak dapat berfokus pada kehidupan pribadinya.

b) Konseling Individual

Konseling Individual/Konseling Perorangan merupakan layanan konseling yang

diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan

masalah pribadi klien. (Prayitno 2012:105).

Namun demikian kegiatan konseling kelompok dan konseling individual tidak dapat

dilakukan oleh praktikan karena proses kegiatan tidak berjalan normal.

5. Evaluasi

a. Proses Layanan Bimbingan dan Konseling

1) Dukungan

Secara umum kegiatan magang Bk di sekolah bisa terlaksana hal ini tidak terlepas dari

beberapa faktor pendukung antara lain :

 Kepala sekolah, guru pamong, dewan guru, dan staf yang menerima praktikan

dengan tangan terbuka.

20
 Pembinaan dari guru pamong secara berkelanjutan sehingga membuat

pelaksanaan magang BK di sekolah semakin efektif

2) Hambatan

 Tidak adanya ruanngan BK di sekolah

 Tidak tersedianya jam BK di sekolah

b. Hasil Layanan Bimbingan dan Konseling

Perubahan yang dialami siswa adalah sebagai berikut :

 Siswa-siswi kurang memahami pentingnya layanan BK di sekolah

 Siswa-siswi kurang terbuka dalam mengungkapkan masalahnya.

 Siswa selalu membuat keributan di saat kelas yang lain sedang malaksanakan

proses belajar mengajar

 Banyak siswa yang tidak menghargai calon guru BK atau praktikan.

6. Rencana tindak lanjut hasil layanan bimbingan dan konseling

Hasil evaluasi yang diperoleh yaitu bahwa siswa merasa senang dalam kegiatan layanan

bimbingan dan konseling, karena masing-masing siswa aktif untuk mengungkapkan

pendapat dan pengalaman.Pratikan menyadari bahwa layanan bimbingan dan konseling

berkelanjutan, sehingga praktikan tidak dapat memantau perkembangan siswa selanjutnya

untuk melakukan tindaklanjut dan remedial kepada siswa karena dibatasi oleh waktu

sehingga praktikan melimpahkan kepada guru BK di sekolah.

21
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kegiatan Magang dilakukan dalam rangka peningkatan keterampilan dan pemahaman

mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan

bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing, dalam

rangka memenuhi persyaratan pembentukan tenaga kependidikan yang bertugas memberikan

layanan bimbingan di sekolah yang. Kegiatan Magang BK di SMP Katolik St. Yoseph

NaikotenKupang berfungsi sebagai tempat untuk mengaplikasikan teori-teori yang sudah

didapat selama menjalani proses perkuliahan. Melalui Magang ini praktikan mendapat

pengalaman berharga sebagai bekal dalam mengembangkan potensi diri untuk menjadi

tenaga pendidik, memiliki nilai, sikap ilmiah serta keterampilan sesuai bidangnya.

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan magang di SMP Katolik St. Yoseph Naikoten

Kupang selama satu semester maka pratikan dapat membuat simpulan sebagai berikut :

1. Kegiatan Magang BK wajib diikuti semua mahasiswa program studi bimbingan dan

konseling karena merupakan suatu tuntutan akademis untuk melatih calon konselor /

guru pembimbing dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang

dimilikinya.

2. Melalui kegiatan Magang, praktikan diperkaya dengan pengalaman, pengetahuan

dan sejumlah latihan dalam menyusun program bimbingan dan konseling, serta

kegiatan administrasi bimbingan dan konseling.

3. Dalam melaksanakan kegiatan Magang selama satu semester, praktikan memberikan

Layanan Dasar yaitu Bimbingan Klasikal yang diberikan kepada peserta didik dalam

bentuk Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) BK .

22
4. Dalam menghadapi siswa yang bermasalah praktikan bekerjasama dengan berbagai

pihak, salah satunya guru bidang studi atau wali kelas yang membantu konselor /

guru pembimbing dalam memberikan informasi tentang perilaku siswa di kelas.

B. Saran

Melalui kegiatan Magang selama satu semester, praktikan merasa diperkaya dengan

berbagai pengalaman karena langsung berhadapan dengan realita yang ada di sekolah.

Berdasarkan pengalaman ini, dan untuk perkembangan dan peningkatan mutu pendidikan di

waktu yang akan datang, maka praktikan menyarankan :

1. Bagi Kepala Sekolah, disarankan untuk mendukungan moral maupun materil agar

kegiatan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan lancar sesuai yang

diharapkan.

2. Bagi Wali Kelas, agar meningkatkan kerjasama yang baik dengan guru BK dan

menginformasikan keadaan siswa/siswi yang mengalami masalah kepada guru BK.

3. Bagi Konselor Sekolah (guru BK), agar tetap mempertahankan kerjasama yang baik

dengan seluruh personil sekolah dan orang tua siswa dalam menangani masalah yang

dihadapi siswa.

4. Bagi Siswa, agar lebih memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah

dengan sebaik-baiknya, agar dapat terbantu dalam menemukan pemecahan masalah

yang dihadapi.

5. Bagi Orang Tua Siswa, diharapkan dapat meningkatkan kerjasama yang baik dengan

personil sekolah khususnya konselor (guru BK), sehingga dapat mengikuti

perkembangan anaknya di sekolah dan menginformasikan kondisi anaknya di rumah

kepada konselor sekolah (guru BK).

23
DAFTAR PUSTAKA

Edi, Kurnanto, 2014,Konseling Kelompok, Alfabeta, Bandung

Munadir. 2001. Ensiklopedia Pendidikan, UM Press, Malang

Putri. 2015. Laporan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan Dan Konseling

Di SMP Negeri 2 Ngaglik. Jurnal Ilmiah, Yogyakarta

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok Dasar dan Profil.

Rineka Cipta Jakarta

24
Sofyan S. Willis. 2007. Konseling Individual. Alfabeta, Bandung

Sukardi, Dewa Ketut, 2000, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta

Sukardi, Dewa Ketut, 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan

Praktiknya. PT. Bumi Aksara, Jakarta

Tohirin. 2007. Bimbingan Konseling di Sekolah, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Wayan, Nurkancana. 1993. Pemehaman Individu, Usaha Nasional, Surabaya

LAMPIRAN

25

Anda mungkin juga menyukai