PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
zaman yang semakin maju menuntut manusia untuk dapat berpikir sistematik
berlangsung sepanjang hayat ini dapat dilakukan di luar dan di dalam lembaga
pendidikan. Pendidikan dapat diberikan kepada peserta didik sejak ialahir oleh
orang tua hingga masa sekolah. Setelah peserta didik memasuki usia sekolah,
orang tua dapat bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang telah dipercaya dapat
memberikan pendidikan yang lebih baik hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
tercapainya hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Hasil belajar itu sendiri
adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh setelah mengikuti proses belajar
peserta didik perlu mendapat perhatian dari orang lain. Dalam hal ini guru dan
1
pendidik yang handal seorang konselor harus mengikuti pendidikan yang
Pendidikan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang adalah salah satu wadah
dan Ilmu Pendidikan adalah kegiatan magang yang merupakan salah satu
kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler yang harus dilaksanakan oleh setiap
merupakan kegiatan penting bagi calon guru Bimbingan dan Konseling untuk
Kegiatan ini juga sangat penting karena dapat melatih seorang calon guru BK
yang dewasa secara mental, emosional, bertanggung jawab serta kompeten dalam
mendidik dan menghadapi kliennya untuk menjadi pribadi yang lebih cerdas serta
ke sekolah dalam jangka waktu empat bulan yang dimulai dari bulan Agustus
dan mempraktikan semua kompetensi yang layak atau wajib dilakukan oleh
2
seorang guru Bimbingan dan Konseling yang sadar akan tugas dan tanggung
B. Tujuan Magang BK
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan magang BK yaitu untuk melatih calon konselor dalam
2. Tujuan Khusus
diperoleh.
peserta didik.
3
g. Meningkatkan penguasaan praktikan dalam menanggani masalah siswa
masalah siswa.
C. Manfaat Magang BK
sekolah.
kelompok.
BK di sekolah.
sekolah.
4
c. Dapat mengaplikasikan pengetahuan teoritis dalam kegiatan
praktik di lapangan.
3. Bagi Siswa.
didik
b. Siswa dapat memahami dengan jelas kegiatan pelayanan
BKyang di selenggarakan di sekolah, menambah pengalaman da
4. Bagi praktikan
BK di sekolah.
praktik di lapangan.
1. Waktu Magang
5
tanggal 24 Agustus – November 2021 dengan komposisi kegiatan
3
Menyebarkan AKPD untuk kelas VIII A- VIII F : September – Oktober 2022
4
Mengelolah AKPD : September – Oktober
5
Menyusun program Layanan BK : September – Oktober 2022
2. Tempat Magang
E. Kelas Binaan
orang , kelas VIII D sebanyak 21 orang, kelas VIII E sebanyak 21 orang dan
6
kelas VIII F sebanyak 20 orang, pembagian kelas ini bertujuan menjadi tanggung
jawab bagi praktikan selama melakukan magang BK di SMP Katolik St. Yoseph
Naikoten Kupang.
BAB II
A. Tahap Persiapan
1. Observasi
7
Menurut Arikunto (2006:124) observasi adalah mengumpulkan data atau keterangan
tempat yang akan diselidiki. Kegiatan magang di sekolah tidak terlepas dari kegiatan
observasi untuk mengamati sekaligus mempelajari dan memahami lingkungan sekolah dan
komponen-komponen yang ada di sekolah.. Oleh karena itu sebagai praktikan hal pertama
Magang BK di sekolah diawali dengan kegiatan observasi. Objek yang diobservai adalah
SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang. Kegiatan observasi dilakukan pada tanggal
25-31Agustus 2021 untuk mengetahui keadaan sekolah, peserta didik dan juga kegiatan
pembelajaran.
Gedung sekolah yang terlalu dekat dengan jalan umum sehingga tidak kondusif dalam
kegiatan pembelajaran.
Beberapa ruangan kelas yang terlalu sempit mengakibatkan peserta didik merasa
kepanasan ketika kegiatan pembelajaran, terlihat pada saat guru memberikan materi
Kegiatan pembelajaran di sekolah sangat baik dan tepat waktu sesuai pembagian
a) Lingkungan Fisik
8
1) Lokasi sekolah:
dapat memudahkan para siswa untuk bersekolah. Berikut adalah letak sekolah
dan batas-batasnya :
2) Identitas Sekolah
a) Profil sekolah
6. Desa/Kelurahan : Naikoten 2
9. E-mail : smpkst.yosephkpg@yahoo.com
10.Telepon : 0380-824335
11.Daerah : Perkotaan
13.Kelompok Sekolah : B
14.Akreditasi : B ( Baik )
9
15.Surat Keputusan dikeluarkan : Tanggal, 20 November 2009
Agung Kupang
Kupang didirikan pada tanggal 6 Januari 1966, digagas oleh seorang tokoh
sebagai pegawai negeri sipil pada dinas Pertanian Propinsi Nusa Tenggara
Timur. Gagasan ini muncul dari sebuah wujud keprihatinan atas realitas
sosial kala itu, bahwa cukup banyak peserta didik yang setelah menamatkan
dimilikipun sangat terbatas dan jangkaun jarak tempuh yang cukup jauh,
10
Pada tahun 1969 lembaga ini bergabung dengan Yayasan Swastisari
ST. YOSEPH, dan nama St. Yoseph diabadikan sebagi pelindung sekolah.
Menjelang usia setengah abad (50 tahun), lembaga pendidikan ini telah
lembaga ini telah melahirkan ratusan hingga ribuan ouput yang tersebar di
termasuk pula ada yang telah dan sedang mendedikasikan diri sebagai
bapak Dr. Soni Keraf dan bupati manggarai, Bapak Drs. Cristian Rotok, dan
masih banyak deretan nama lainnya. Mereka semua adalah putra-putri yang
lahir dari rahim lembaga SMP Katolik St. Yoseph Naikoten kupang.
c) Motto, Visi, Misi, dan Tujuan SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang
dan moral.
MISI SEKOLAH :
11
Menciptakan sekolah sebagai komunitas pendidikan yang
sekitarnya.
yang dianut melalui Tri-tugas Kristus sebagai Imam, Nabi dan Raja.
Tujuan
Berdasarkan visi dan misi di atas, maka tujuan yang hendak dicapai SMP
Semangat-Sehat-Sepenuh hati).
12
e) Mengembangkan minat dan bakat siswa sesuai potensi yang
dimiliki.
f) Meningkatkan kedisiplinan.
lingkungan.
didirikan pada tahun 1966 dan mulai beroperasi sejak tahun 1969.
nasional.
Selain lokasi fisik sekolah, ada pula kondisi fisik sekolah yang
meliputi :
Kupang.
13
(2) Kalender pendidikan SMP Katolik St. Yoseph Naikoten
Kupang.(Lampiran 02)
magang. Kegiatan ini dapat membantu mahasiswa magang dapat mengenal dan
2. Studi Dokumentasi
Komponen tersebut terlihat bahwa kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, tata
usaha, pegawai kurikulum, peserta didik saling terkait dan semuanya saling terkoordinir
bekerja sama dengan pembagian tugas yang dapat terkoordinir dengan baik agar mampu
mencapai visi dan misi sekolah. SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang sebagai
b. Struktur Organisasi BK
Agar manajemen BK di sekolah bisa berjalan seperti yang diharapkan maka harus
didukung oleh adanya organisasi yang jelas dan teratur. Organisasi yang demikian itu
secara tegas mengatur kedudukan tugas dan tanggung jawab para personil sekolah yang
terlibat. Namun di SMPKatolik St. Yoseph Naikoten Kupang, belum memiliki struktur
organisasi BK disekolah.
14
c. Program BK Sekolah
fleksibel. Pengurus besar IPBI Louis R. Patty, (2001:2) mengemukakan bahwa program
yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu, seperti periode bulanan,
semesteran, dan tahunan. Menurut Winkel (2005: 119) yang dimaksud dengan program
yaitu program tahunan, semesteran, dan program bulanan. Program ini terdiri dari
individual, dukungan sistem dan evaluasi pelaksanaan program serta tindak lanjut.
Program BK di SMP Katolik ST. YOSEPH Naikoten Kupang bersifat asas kerahasiaan
dan tidak di berikan oleh guru BK kepada praktikan. Sehingga praktikan melampirkan
Buku Kasus Siswa (Buku Catatan Kasus Siswa) adalah buku catatan yang
berisikan kasus-kasus yang pernah dilakukan oleh siswa/i SMP Katolik St. Yoseph
SMP Katolik ST. YOSEPH Naikoten Kupang terdapat buku kasus siswa yang sangat
lengkap. Buku kasus tersebut tidak dapat diberikan kepada siapa pun untuk
15
mengetahuinya karena berasaskan kerahasiaan. Kecuali guru BK, Kepala Sekolah dan
e. Daftar Hadir
Daftar hadir merupakan buku kontrol kehadiran siswa dalam kegiatan belajar di
sekolah. Melalui daftar hadir, dapat diketahui jumlah kehadiran dan ketidak hadiran
siswa dalam suatu periode tertentu, misalnya mingguan, bulanan, semesteran dan
tahunan. Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang telah dilakukan oleh praktikan,
bahwa di SMP Katolik ST. YOSEPH Naikoten Kupang Guru BK memiliki absen
f.Rapor Siswa
Buku rapor atau buku laporan pendidikan merupakan buku hasil laporan prestasi belajar
siswa selama belajar di sekolah tersebut. Dari buku ini praktikan akan dapat
memperoleh data tentang hasil belajar siswa, kekuatan dan kelebihannya dalam
berbagai mata pelajaran, serta kedudukan prestasinya di kelas. Dengan melihat kekuatan
dan kelemahan siswa, maka praktikan dapat menggunakan rapor sebagai pelengkap
datauntuk melaksanakan Bimbingan dan Konseling. Dan di SMP Katolik ST. YOSEPH
Naikoten Kupang setiap peserta didik memiliki rapor yang mencantumkan hasil prestasi
yang telah diraih oleh siswa. Praktikan tidak mencantumkan data dari rapor siswa ini
B. TAHAP PELAKSANAAN
1. Asesmen Kebutuhan
a) Waktu Asesment
pertengahan September 2022. Pada kegiatan penyebaran angket, dengan sasaran utama
16
adalah siswa-siswi SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang kelas VIII A-VIII F.
Kegiatan dilakukan diruangan kelas binaan sesuai jadwal yang dimulai pukul 12.00-
(selesai).
Berdasarkan AKPD yang telah disebarkkan dan diisi oleh sasaran/peserta didik kelas VIII
AKPD dengan mengikuti prosedur yang sesuai dengan tuntutan agar hasil yang diperoleh
itu valid dan dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan program BK di Sekolah.
Hasil analisis angket kebutuhan Peserta Didik dapat di lihat pada (Lampiran 05).
Program layanan bimbingan dan konseling di SMP Katolik St. Yoseph Naikoten Kupang
sebagai berikut :
a. Layanan Dasar
Menurut Akhmad Sudrajat (2010) layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian
bantuan kepada seluruh peserta didik melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur
secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu
perkembangan dirinya secara optimal. Layanan ini bertujuan untuk membantu seluruh
peserta didik agar memperoleh perkembangan sebagaimana mestinya sesuai dengan tugas
perkembangan, agar memiliki psikis yang sehat, memperoleh keterampilan dasar untuk
hidup yang dapat dilakukan melalui strategi pemberian layanan klasikal, layanan
dirancang menuntut konselor atau guru BK untuk melakukan kontak langsung dengan
17
para peserta didik di kelas. Kegiatan bimbingan klasikal ini bisa berupa diskusi kelas atau
Menurut Prayitno dan Amti (1999 : 309) menyatakan bimbingan kelompok merupakan
layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok. Dalam layanan bimbingan
kelompok tersebut.
d. Layanan Informasi
Menurut Prayitno dan Amti (2004: 259-260), layanan informasi adalah kegiatan
berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk
mernentukan arah suatu tujuan atauy rencana yang dikehendaki. Layanan informasi
tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan
masyarakat.
e. Himpunan Data
Menurut Winkel (2005:253) himpunan data merupakan salah satu layanan BK yang
bersifat administratif. Pengumpulan data peserta didik di bagi menjadi dua yaitu data
identitas dan data kebutuhan peserta didik. Pengumpulan data ini menggunakan dua alat
pengumpul data peserta didik yaitu wawancara tertulis dan angket kebutuhan peserta
didik. Alat pengumpul data identitas peserta didik diperoleh dari pengisian identitas siswa
sedangkan alat pengumpul data kebutuhan peserta didik menggunakan Angket Kebutuhan
Peserta Didik.
f. Layanan Responsif
18
Menurut Sunardi “Layanan responsif adalah layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan sebagai respon atas terjadinya suatu permasalahan yangh dihadapi oleh siswa,
sifatnya khusu karena hanya diberikan kepada siswa tertentu yang memiliki (kasus) dan
dikhususkan kepada siswa yang memiliki masalah yang memerlukan pertolongan dengan
segera, sebab jika tidak segera dibantu maka akan dapat menimbulkan gangguan dalam
proses pencapaian tugas-tugas perkembangan yang harus dilalui pada setiap individu.
Layanan ini bertujuan untuk membantu konseli atau siswa yang sedang mengalami
masalah teretntu yang menyangkut dengan perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan
karier.
3. Pelaksanaan Bimbingan
a. Bimbingan Klasikal
sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi atau menguasai
kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek,
tujuan dan kegiatan belajar lainnya. Layanan ini wajib diberikan kepada seluruh peserta
didik, atau dengan kata lain, seluruh peserta didik memiliki hak yang sama untuk
b. Bimbingan Kelompok
kelompok, memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan tertentu untuk menunjang
19
4. Pelaksanaan Layanan Konseling
a) Konseling Kelompok
Menurut Hartini dan Atika (2016: 71) menjelaskan bahwa konseling kelompok
adalah serangkaian proses interaksi kelompok untuk mendorong agar konseli mampu
memahami diri dan penerimaan dirinya. Konseling kelompok yang terfokus dalam
membantu konseli untuk mampu memahami diri dengan baik dan mampu menerima
dirinya.
kelompok harus bersifat sekarang, artinya masalah yang dibahas saat ini yaitu masalah
b) Konseling Individual
diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan
Namun demikian kegiatan konseling kelompok dan konseling individual tidak dapat
5. Evaluasi
1) Dukungan
Secara umum kegiatan magang Bk di sekolah bisa terlaksana hal ini tidak terlepas dari
Kepala sekolah, guru pamong, dewan guru, dan staf yang menerima praktikan
20
Pembinaan dari guru pamong secara berkelanjutan sehingga membuat
2) Hambatan
Siswa selalu membuat keributan di saat kelas yang lain sedang malaksanakan
Hasil evaluasi yang diperoleh yaitu bahwa siswa merasa senang dalam kegiatan layanan
untuk melakukan tindaklanjut dan remedial kepada siswa karena dibatasi oleh waktu
21
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
mengenai berbagai aspek kependidikan dan pemberian berbagai bentuk program layanan
bimbingan dan konseling yang dapat diberikan oleh seorang guru pembimbing, dalam
layanan bimbingan di sekolah yang. Kegiatan Magang BK di SMP Katolik St. Yoseph
didapat selama menjalani proses perkuliahan. Melalui Magang ini praktikan mendapat
pengalaman berharga sebagai bekal dalam mengembangkan potensi diri untuk menjadi
tenaga pendidik, memiliki nilai, sikap ilmiah serta keterampilan sesuai bidangnya.
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan magang di SMP Katolik St. Yoseph Naikoten
Kupang selama satu semester maka pratikan dapat membuat simpulan sebagai berikut :
1. Kegiatan Magang BK wajib diikuti semua mahasiswa program studi bimbingan dan
konseling karena merupakan suatu tuntutan akademis untuk melatih calon konselor /
dimilikinya.
dan sejumlah latihan dalam menyusun program bimbingan dan konseling, serta
Layanan Dasar yaitu Bimbingan Klasikal yang diberikan kepada peserta didik dalam
22
4. Dalam menghadapi siswa yang bermasalah praktikan bekerjasama dengan berbagai
pihak, salah satunya guru bidang studi atau wali kelas yang membantu konselor /
B. Saran
Melalui kegiatan Magang selama satu semester, praktikan merasa diperkaya dengan
berbagai pengalaman karena langsung berhadapan dengan realita yang ada di sekolah.
Berdasarkan pengalaman ini, dan untuk perkembangan dan peningkatan mutu pendidikan di
1. Bagi Kepala Sekolah, disarankan untuk mendukungan moral maupun materil agar
kegiatan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan lancar sesuai yang
diharapkan.
2. Bagi Wali Kelas, agar meningkatkan kerjasama yang baik dengan guru BK dan
3. Bagi Konselor Sekolah (guru BK), agar tetap mempertahankan kerjasama yang baik
dengan seluruh personil sekolah dan orang tua siswa dalam menangani masalah yang
dihadapi siswa.
4. Bagi Siswa, agar lebih memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah
yang dihadapi.
5. Bagi Orang Tua Siswa, diharapkan dapat meningkatkan kerjasama yang baik dengan
23
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok Dasar dan Profil.
24
Sofyan S. Willis. 2007. Konseling Individual. Alfabeta, Bandung
LAMPIRAN
25