IMPLIKASI PENGEMBANGANNYA
Oleh: Jumadi Tuasikal
A. Konsep Dasar Program BK di SMP
Suatu rangkaian kegiatan bimbingan dapat di konsepkan yang terencana,
terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun
ajaran. Program Bimbingan Konseling adalah suatu rencana kegiatan bimbingan dan
konseling yang dilaksanakan pada periode tertentu. Program ini memuat unsur - unsur yang
terdapat dalam berbagai ketentuan tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling
dan diorientasikan pada pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling di
Sekolah. Tujuan penyusunan program tidak lain adalah agar kegiatan bimbingan dan
konseling di Sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien, serta hasil-
hasilnya dapat dinilai.
E. Syarat-syarat Program
Kegiatan bimbingan konseling yang dilaksanakan melalui pertimbangan yang
matang dan terpadukan dalam program pelayanan bimbingan konseling yakni :
a) Berdasarkan kebutuhan, bagi pengembangan siswa sesuai dengan kondisi pribadinya serta
jenjang dan jenis pendidikannya.
b) Lengkap dan menyeluruh, memuat segenap fungsi bimbingan, meliputi semua jenis layanan dan
kegiatan pendukung serta menjamin dipenuhinya prinsip dan asas-asas bimbingan konseling.
Kelengkapan program ini disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik pada
satuan pendidikan yang bersangkutan.
c) Sistematik, dalam arti program disusun menurut urutan logis, tersinkronisasi dengan
menghindari tumpang tindih yang tidak perlu serta dibagi-bagi secara logis.
d) Terbuka dan luwes, mudah menerima masukan untuk pengembangan dan penyempurnaannya
tanpa harus merombak program itu secara menyeluruh
e) Memungkinkan kerjasama, dengan semua pihak yang terkait dalam rangka memanfaatkan
berbagai sumber dan kemudahan yang tersedia bagi kelancaran dan keberhasilan pelayanan
bimbingan konseling.
f) Memungkinkan diselenggarakannya penilaian dan tindak lanjut, untuk penyempurnaan program
pada khususnya dan peningkatan keefektifan dan keefisienan penyelenggaraan program
bimbingan konseling pada umumnya
H. Penyusunan Program
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling meliputi;
a) Merumuskan rasional program
b) Melakukan asesmen kebutuhan
c) Merumuskan tujuan program
d) Menetapkan struktur/isi program
e) Mengidentifikasi sumber-sumber, dan
f) Menyusun kalender bimbingan
Berikut ini di uraikan secara rinci tahap penyusunan program bimbingan
dan konseling.
1. Merumuskan Rasional
Rasional berisi latar belakang penyusunan pogram bimbingan didasarkan atas landasan
konseptual, hukum maupun empirik. Selain rasional penyusunan program bimbingan dan
konseling juga mempertimbangkan Visi da misi, berisi harapan yang diinginkan dari layanan
Bimbingan dan konseling yang mendukung visi , misi dan tujuan sekola
2. Asesmen Kebutuhan
Untuk menemukan apa yang dibutuhkan oleh khalayak sasaran (siswa dan sekolah)
Untuk menetapkan tujuan program
Untuk menetapkan sasaran evaluasi dan mendasari akuntabilitas
Kebutuhan layanan bimbingan, berisi data kebutuhan siswa, pendidik dan institusi terhadap
layanan bimbingan. Data diperoleh dengan mempergunakan instrumen yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Langkah2 Asesmen
Mengidentifikasi khalayak sasaran (siswa, guru, orang tua, pimpinan, dst)
Mengumpulkan data (integratif dan komprehensif) dengan alat pengumpul data
Klasifikasi (empat bidang BK) dan analisis (modifikasi faktor- faktor penghambat dan pendukung
perkembangan 4 bidang)
contoh: prestasi rendah ; akademik/belajar (asesmen), informasi teknik belajar, perbaikan
pembelajaran, peningkatan motivasi, pengembangan konsep diri, modifikasi kondisi hubungan
keluarga, dst.
3. Merumuskan Tujuan
Tujuan, berdasarkan kebutuhan ditetapkan kompetensi yang dicapai siswa berdasarkan
perkembanganTujuan umum dan tujuan khusus (bisa dalam bentuk komptensi sasaran)
Contoh: Umum; Membantu siswa mencapai perkembangan yang optimal dalam aspek akademik
dapat merealisasikan potensinya secara optimal dalam setiap kegiatan
akademik) sedangkan Khusus; Membantu siswa memahami hakekat belajar, Membantu siswa
memahami hubungan antara prestasi belajar dan keberhasilan karier di masa depan, Membantu
siswa memperoleh informasi yg mencukupu tentang strategi belajar, Membantu siswa
mengembangkan apresiasi positif terhadap sekolah dan belajar, Membantu siswa
mengembangkan sikap positif terhap sekolah dan belajar,Membentu siswa membentuk kebiasaan
belajar yang positif, Membantu siswa mengembangkan konsep diri akademik positif
4. Menetapkan struktur isi program
Antara satu sekolah satu dengan lainnya bisa berbeda tergantung pada kondisi masing - masing
dan hasil asesmen
Isi program konvensional:
a) Penilaian individual
b) Layanan informasi & orientasi
c) Layanan penempatan
d) Layanan bimbingan
e) Layanan konseling
f) Konverensi kasus
g) Evaluasi
Komponen program: (1) layanan dasar, program yang secara umum dibutuhkan oleh seluruh
siswa pertingkatan kelas; (2) layanan responsif, program yang secara khusus dibutuhakn untuk
membatu para siswa yang memerlukan layanan bantuan khusus; (3) layanan perencanaan
individual, program yang mefasilitasi seluruh siswa memiliki kemampuan mengelola diri dan
merancang masa depan; dan (4) dukungan sistem, kebijakan yang mendukung keterlaksanaan
program, program jejaring baik internal sekolah maupun eksternal
5. Identifikasi Sumber-sumber
Identifikasi ketersediaan sumber- sumber yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi dan
mengefektifkan pelaksanaan struktur isi program.
Dapat berupa orang (tenaga ahli, profesional) atau material (tempat, sarana dan prasarana).
Sumber-sumber ini perlu diidentifikasi dan didokumentasikan agar memudahkan akses jika
sewaktu-waktu dibutuhkan.
Jika sumber-sumber tidak tersedia, pengembang program harus dapat memanfaatkan/
menggunakan secara maksimal sumber-sumber yang terbatas.
Pengembang program dapat mengupayakan ketersediaan sumber-sumber secara realistis (sesuai
dengan kebutuhan, prioritas, dan kemampuan).
Perlu dibuat prioritas jika ketersediaan sumber-sumber bimbingan terbatas.
6. Kalender Bimbingan dan Konseling
Memungkinkan para personil bimbingan untuk menjadwalkan kegiatan bimbingan secara
sistematis dan komprehensif, sehingga mereka dapat bekerja secara teratur dan tidak ada
kebutuhan siswa yang tak terlayani.
Merupakan bagian dari program bimbingan sekolah dan menyatakan semua aktivitas bimbingan
yang direncanakan.
Membantu untuk mengalokasikan waktu dan menghindari benturan kegiatan.
Menyatakan pengelolaan bimbingan yang baik, dan menjamin penggunaan sumber-sumber secara
tepat.
Dibuat oleh pengembang program dengan melibatkan semua staf bimbingan, bahkan juga orang
tua dan masyarakat yang terkait dengan implementasi program bimbingan.
Dapat dibuat untuk masa satu tahun, satu semester, satu bulan, atau mingguan.
Berisikan pernyataan tentang tanggal, waktu, kelompok sasaran, aktivitas bimbingan, dan sumber-
sumber material dan orang yang terlibat.
I. Sosialisasi Program
Rancangan Program bimbingan dan konseling disosialisasikan keseluruh personil sekolah
sehingga semuanya mengenal BK, kemudian guru BK juga dapat melaksanakan
kerjasama dengan seluruh personil sekolah dan taklupa programpun di beritahukan kepada
orang tua dari siswa yang bersangkutan sehingga bimbingan konseling dapat berjalan
dengan baik di sekolah.
SUMBER;
ABKIN. 2013. Panduan Umum Pelayanan Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:ABKIN
ABKIN. 2013. Panduan khusus Pelayanan Bimbingan Dan Konseling. Jakarta:ABKIN
DEPDIKNAS. 2009. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas: Jakarta, Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
PERMENDIKBUD No. 81.A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Bagian I)
Prayitno,1997. Buku 1I Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP):
Padang: Tim Penulis IPBI
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional