Oleh
CICI WINANDA, S. Pd
NIP. 19911203 202012 2 009
DINAS PENDIDIKAN
2022
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Jenis Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Sasaran
B. Bahan Materi
C. Metode Pelaksanaan Kegiatan
D. Alat & Instrumen
E. Waktu Pelaksanaan
BAB III HASIL KEGIATAN
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
C. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan
keterampilan maupun sikap dan nillai yang positif sebagai pengalaman untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahn yang telah di pelajari. Kegiatan ini dapat
dilakukan dimana saja baik disekolah maupun lingkungan masyarakat. Belajar
juga dapat diartikan sebagai kegiatan berlatih. Hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku atau tanggapa yang disebabkan oleh pengalaman Perubahan tingkah
laku dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu yang
disebut belajar. Belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu
yang lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada
perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap perangsang tertentu.
Belajar juga sering didefinisikan sebagai suatu proses yang menghasikan suatu
aktivitas atau mengubah suatu aktivitas atau mengubah suatu aktivitasdengan
latihan-latihan atau pengalaman disekolah, setiap orang belajar untuk
mendapatkan hal-hal berguna dari apa yang menjadi pengalaman nya.
Tugas utama seorang siswa adalah belajar karena mereka adalah harapan dan
generasi penerus bangsa yang dapat memajukan dan mengembangkan bangsa dan
negara. Untuk menjadi siswa yang berkualitas tentunya siswa dituntut untuk
memiliki beberapa kemampuan salah satunya adalah kemampuan penyesuaian
sosial. Kemampuan penyesuaian sosial merupakan keberhasilan seseorang untuk
menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompok
pada khususnya. Siswa yang mampu menyesuaikan lingkungan sosialnya, maka
akan mempelajari berbagai keterampilan sosial seperti kemampuan untuk
menjalin hubungan baik dengan orang lain, baik terhadap teman, maupun
kepada orang yang tidak dikenal. Di sisi lain, masa remaja merupakan masa yang
penuh dengan kesulitan-kesulitan, oleh karena masa tersebut dianggap sebagai
masa transisi. Keadaan sosial selalu berubah dari waktu ke waktu. Hal ini
menuntut kemampuan individu untuk dapat mengikuti perubahan tersebut, tidak
1
terkecuali siswa remaja. Kemampuan penyesuaian terhadap lingkungan sosialnya
merupakan salah satu faktor kondisi mental yang sangat penting. Berbagai
kondisi di atas, siswa remaja mudah terkena pengaruh lingkungannya. Oleh
karena itu, sekolah adalah lembaga atau lingkungan yang paling berperan penting
dalam pemberian bimbingan yang terarah guna membantu penyesuaian sosial
siswa. Hal ini menjadi tanggung jawab seluruh entitas sekolah, terutama guru BK
yang lebih mempunyai kelebihan dalam membantu menangani permasalahan
siswa. Terutama masalah belajar siswa yang butuh motivasi tinggi untuk bisa
mencapai sebuah tujuan yang diharapkan nantinya. Motivasi belajar sangat
penting dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa dalam
menjalankan langkah-langkahnya dalam mencapai suatu tujuan yang
diinginkannya. Karena sebelum masuk kedunia karir seorang siswa juga harus
mampu menjalankan proses belajarnya dengan baik demi menghadapi masa yang
akan datang nantinya. Dengan menggunakan layanan bimbingan klasikal yang
ada di program BK dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yang sangat
bermanfaat bagi seluruh siswa karena di suatu kelas tidak mungkin semua siswa
tersebut memiliki hasil belajar atau proses belajar yang kurang baik, tapi tidak
menutup kemungkinan dalam suatu kelas semua siwa juga mampu dan berhasil
menjalankan tugas-tugasnya dalam belajar dengan baik. Oleh karena itu
bimbingan klasikal sangatlah bermanfaat bagi seluruh siswa disuatu kelas yang
disitu ada kelompok kelompok kategori siswa yang rajin dan siswa yang kurang
rajin. Dengan begitu akan mengingatkan kepada siswa yang rajin untuk tetap
mempertahankan proses belajarnya yang baik dan meningkatkan motivasi belajar
bagi siwa yang memiliki hasil belajar dan proses belajar yang kurang baik.
Berdasarkan fenomena diatas, disusunlah sebuah penelitian dalam bentuk
laporan Best Practice bagaimana pembelajaran yang di berikan oleh guru BK
kepada siswa-siswa dengan judul “Layanan Bimbingan Klasikal dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa kelas X Mipa 3 SMA N 2 Pasaman Tahun
ajaran 2021-2022.
B. Tujuan Kegiatan
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan pelaksanaan
bimbingan klasikal dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X Mipa 3
SMA N 2 Pasaman.
2
C. Manfaat Kegiatan
3
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah siswa siswi kelas X Mipa 3 SMA N 2 Pasaman
Tahun Ajaran 2021/2022 yang berjumlah 33 siswa, dengan 18 Perempuan 15
Laki-Laki.
4
lain:
Merencanakan kegiatan penyelesaian studi
Perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan dating
Mengembangkan potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik
secara optimal.
Menyesuaikan diri dengan lingkungannya
Menyelesaikan permasalahannya dalam belajar untuk mencapai
kesuksesan dalam mencapai tujuan belajar
1) Perencanaan Kegiatan
2) Pengorganisasian
3) Pelaksanaan
5
dan teknik BK sebagaimana dalam RPL.
5) Tindak Lanjut
Motivasi adalah dorongan yang tumbuh dari dalam diri seorang untuk
melakukan sesuatu. Motivasi dapat dikatakan sebagai penggerak dari dalam dan
dalam subyek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan. Bahkan motivasi dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern. James
Wittaker yang dikutip oleh Wasty S. mendefinisikan motivasi sebagai kondisi-
kondisi atau keadaan- keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan
kepada makhluk untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Motivasi belajar
6
siswa memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap proses keberhasilan belajar
siswa. Salah satu hal utama yang menjadi kualitas pembelajaran adalah adanya
semangat, maupun motivasi belajar dari para siswa.
Dari pengertian diatas maka penulis dapat diketahui bahwa motivasi dapat
dirangsang oleh factor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri
seseorang. Dalam kegiatan belajar motivasi sebagai daya penggerak di dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjadi berlangsungnya
kegiatan belajar, sehingga tujuan dari belajar itu tercapai. Kemudian menurut
Slameto juga merumuskan pengertian tentang belajar. Menurutnya belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan motivasi
belajar menurut sardiman adalah keseluruhan daya penggerak di diri siswa yang
menimbulkan kegiatan-kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.
Dari teori di atas maka, dapat diketahui bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan motivasi belajar
merupakan keseluruhan daya atau dorogan penggerak yang berasal dari dalam
diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa untuk menimbulkan
kegiatan-kegiatan belajar, yang menjamin kegiatan kelangsungan belajar dan
memberikan arah kepada siswa dalam belajar sehingga tercapai tujuan yang
diharapkan oleh siswa. Dalam penulisan ini motivasi belajar adalah usaha yang
tekun, giat untuk mencapai prestasi dan hasil yang baik sesuai dengan
kemampuan potensi yang dimiliki, serta perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Fungsi Motivasi Belajar
Dalam dunia belajar mengajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil
belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka ada tiga fungsi motivasi, yaitu :
7
Mendorong siswa untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi.
Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
1. Jenis Penulisan
8
2. Subyek dan Obyek
Subjek penulisan adalah benda, hal atau orang, tempat, data yang
dipermasalahkan. Dalam penulisan ini subjek penulisannya adalah : Guru BK
dan siswa kelas X Mipa 3. Adapun penentuan subjek sebagai penulisan dipilih
berdasarkan kriteria tertentu. Penentuan subjek guru BK ditentukan oleh kepala
sekolah, sedangkan subjek siswa ditentukan oleh guru BK. Adapun kriteria
yang digunakan dalam pengambilan subjek siswa tersebut sebagai berikut :
Siswa yang hasil belajarnya kurang
Siswa yang mengikuti bimbingan klasikal terkait motivasi belajar.
D. Alat/Instrumen
1. Wawancara
Data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan guru BK adalah data
mengenai langkah-langkah pelaksanaan konseling individu, siswa yang
mengikuti konseling individu terkait dengan motivasi belajar, selain itu
wawancara juga dilakukan untuk melengkapi data mengenai guru BK
berdasarkan pendidikan dan jabatan, data sarana prasarana dan data profil BK.
Data yang penulis dapatkan dari wawancara dengan siswa- siswa kelas adalah
permasalahan apa yang biasanya dialami sehingga membutuhkan bantuan dari
guru BK, seberapa sering melakukan bimbingan klasikal.
9
2. Observasi
3. Dokumentasi
1. Waktu Kegiatan
10
BAB III
HASIL KEGIATAN
Setiap pemecahan masalah pasti ada kendala yang dihadapi, begitu juga dalam
pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal, Adapun kendala yang ditemui penulis
diantaranya yaitu tidak adanya jam khusus guru BK dalam memberikan layanan,
sehingga harus mencari waktu yang sesuai diluar jam pelajaran yang sudah ada.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan yang penulis lakukan tentang layanan bimbingan
klaasikal dalam meningkatkan motivasi belajar siswa maka dapat diambil
kesimpulan sebagaimana berikut ini:
1. Perencanaan kegiatan yaitu penyusunan RPL dengan segenap komponen
pokok.
2. Pengorganisasian yaitu mengorganisasikan berbagai aspek pokok terutama
menyangkut sarana dan prasarana baik berbentuk fisik, personalia, dan
administrasi untuk menjamin kelancaran dan suksesnya pelaksanaan RPL.
3. Pelaksanaan kegiatan pelayanan berdasarkan RPL itu diselenggarakan
dengan subjek sasaran, materi dan arah serta aktifitas kegiatan dengan
langkah penerapan prinsip, asas, dan teknik BK sebagaimana yang sudah
direncanakan dalam RPL.
4. Monitoring dan Penilaian Selama terlasananya RPL, guru BK secara
langsung memonitor sendiri proses pelayanan (penilaian proses) yang
terselenggarakan selanjutnya diikuti dengan kegiatan, penilaian, atau hasil
yang dicapai oleh peserta pelayanan (penilaian hasil). Hasil monitoring dan
penilaian ini menjadi isi laporan pelaksanaan program (LAPELPROG) atas
terselenggarakannya pelayanan berdasarkan RPL.
5. Tindak lanjut yaitu proses pelayanan dan hasil-hasilnya sebagaimanan
menjadi isi LAPELPROG dianalisis dan ditindak lanjuti.
A. Saran
Demi meningkatkan mutu SMAN 2 PASAMAN serta kemajuan
pelaksanaan bimbingan dan konseling, penulis berusaha memberikan masukan
dan pertimbangan terhadap penerapan layanan bimbingan dan konseling,
diantaranya :
1. Kepala sekolah SMAN 2 PASAMAN hendaknya memberikan jam masuk
kelas buat guru BK secara terjadwal, karena peran guru BK untuk siswa
sangat besar dalam proses belajarnya.
2. Guru pembimbing atau konselor yang sudah punya jadwal masuk kelas
dalam menerapkan strategi yang sesuai program diharapkan secara
12
kontinyu diterapkan pada proses pembelajaran bimbingan dan konseling di
dalam kelas, hal ini akan membawa pengaruh besar terhadap pembentukan
karakter dari peserta didik.
3. Diharapkan dari seluruh siswa SMAN 2 PASAMAN memanfaatkan jasa
pelayanan bimbingan dan konseling di ruang bimbingan dan konseling
serta pertemuan secara format klasikal di dalam kelas dimanfaatkan dalam
membantu peserta didik dalam mengembangkan diri dalam meningkatkan
potensi yang dimiliki.
13
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANGDINAS PENDIDIKANWILAYAH VI
14
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan,
didik gambar, video)
2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya
kemudian kelompok lain menanggapinya, dan
seterusnya bergantian sampai selesai.
b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang
BK/Konselor berhubungan dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk
brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6
kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama
proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan
mengungkapkan kemanfaatan dan
kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana
tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan
mengakhiri dengan salam
3 Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi
dengan memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik
dalam mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam
menyampaikan pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam
memberikan penjelasan terhadap pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan,
antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan
15
instrumen: menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat
penting/kurang penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam
menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak
mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti :
menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk
diikuti
Lampiran:
1. Lampiran Materi Layanan
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Evaluasi Proses dan Hasi
4. Lampiran Media PPT dan Video
16
Lampiran 1. Uraian Materi
MOTIVASI BERPRESTASI
a. Pengertian Motivasi
1. Motivasi
Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat sendiri.
Motivasi merupakan kondisi internal individu yang mendorongnya untuk berbuat
sesuatu. Peran motivasi adalah sebagai pemasok daya (energizer) untuk bertingkah
laku secara terarah (Gleitman 1986)
2. Filosofi Motivasi
a. Pada hakekatnya motivasi diyakini sebagai hasil penguatan (reinforcement)
Contoh : Perolehan nilai bagus atau pujian guru akan menambah motivasi
belajar
e. Teori Ekspektasi
1. Saya yakin dapat memperoleh nilai tinggi kalau saya mau mencoba, dan
bagi saya nilai itu adalah sesuatu yang sangat penting.
2. Ada keyakinan bahwa saya bisa tergolong sebagai orang-orang yang
berprestasi itu penting.
f. Teori Humanistik
17
1. Kebutuhan fisik (makan, pakaian, tempat tinggal, air dan udara), kebutuhan
ini paling dasar sifatnya.
2. Kebutuhan rasa aman, bebas suasana ancaman dan bahaya
3. Kebutuhan untuk diterima dan dikasihsayangi atau dicintai
4. Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan & persetujuan
5. Kebutuhan ingin tahu, mengerti, dan menyelidiki
6. Kebutuhan mendapatkan keindahan dan kondisi teratur
7. Kebutuhan aktualisasi diri menjadi apapun yang diinginkan
Kebutuhan
Aktualisasi
(actuallyzation
Kebutuhan Harga Diri
18
bukan berarti tidak pernah gagal. Tetapi bila gagal ia akan bangkit, bahkan
berusaha lebih keras lagi. Sampai akhirnya sukses (Weiner, 1980)
a. Faktor Individual
Dalam hal ini, faktor individual yang dimaksud terutama adalah faktor
intelegensi dan faktor penilaian individu tentang dirinya.
b. Faktor Lingkungan
Maksud dari faktor lingkungan disini adalah segala sesuatu yang berada diluar
diri individu, yang turut mempengaruhi motivasi berprestasinya.
1) Lingkungan Keluarga
2) Lingkungan Sosial
3) Lingkungan Akademik
19
Pastikan Motivasi Berprestasi Anda Tinggi
Motivasi berprestasi tidak dibawa sejak lahir, tetapi suatu proses yang
dipelajari, dilatih, ditingkatkan, dan dikembangkan. Berikut ini kiat-kiatnya :
1. Tetapkan tujuan (goal setting), yakin dan optimislah bahwa kita dapat berubah,
bahkan kita memang harus berubah untuk mencapai titik maksimum
2. Susunlah target yang masuk akal. Saya harus meraih peningkatan dalam setiap
kurun waktu, 2 atau 3 poin seminggu
3. Belajar menggunakan bahasa prestasi. Gunakanlah kata-kata optimistis
misalnya “masih ada peluang lagi”. Jadikan konsep ini sebagai budaya berfikir,
berbicara, berdialog, dan bertindak
4. Belajar sendiri cermat menganalisis diri. Masih adakah cara berfikir, perilaku,
dan kebiasaan saya yang kurang menguntungkan
Perkaya motivasi. Kekayaan motivasi membuat kita tidak kehabisan pemasok daya
penggerak. Fokuskan pada motivasi instrinsik (dalam diri). Sentuhan perasaan, fikiran,
dan motivasi dari orang-orang terdekat juga dapat dimanfaatkan
20
INSTRUMEN EVALUASI
Topik : ………………………
Kelas : ………………………..
Waktu pelaksanaan : ………………………
Nama Siswa :………………………..
Petunjuk :
a. Berilah tanda centang (V) pada kolom skor setiap item sesuai hasil penilaian Anda.
b. Jumlahkan seluruh skor yang diperoleh.
c. Tentukan kategori proses layanan sesuai kriteria.
No Pernyataan Skor
1 2 3 4
1. Peserta didik terlibat aktif
2. Peserta didik antusias dalam mengikut
i kegiatan
3. Peserta didik mampu bekerja sama
4. Peserta didik saling menghargai
5. Peserta didik mampu bertanggungjawab
6. Peserta didik kreatif
7. Layanan terselenggara sesuai prosedur yang
berlaku dalam pemberian layanan
8. Peserta didik dapat menyelesaikan tugas kelompok
tepat waktu
Total skor
Sistem Skoring:
Skor 4 : sangat baik
Skor 3 : baik
Skor 2 : cukup baik
skor 1 : kurang baik
Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
Kriteria :
a. Sangat baik = 28 – 32
b. Baik = 23 – 27
c. Cukup = 22 – 26
d. Kurang = < 22
.
Guru BK
21
PENILAIAN HASIL
LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DENGAN MENGGUNAKAN BMB3
22
23