Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Nama Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan TK/PAUD


Kode Mata Kuliah : PAUD4303
Jumlah sks : 4 SKS
Nama Pengembang : Khairul Huda, M.Pd
Nama Penelaah : Muman Hendra B
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2020.2
Edisi Ke- : 1

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
A.Jelaskan bagaimanakah kriteria memilih isi program yang baik
1 dan tepat pada lembaga TK/PAUD. 30 Modul 8 KB.1
B. Jelaskan bagaimanakah Anda dan sekolah Anda memilih isi
program yang baik dan tepat untuk lembaga TK/PAUD Anda.
A.Jelaskan mengapa evaluasi proses dan hasil itu sangat
dibutuhkan di TK/PAUD. 10 Modul 10 KB1
2 B. Jelaskan bagaimana sekolah Anda melakukan evaluasi proses
dan apakah kesulitannya dan bagaimana cara mengatasinya
A. Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen pengawasan
di taman kanak-kanak. 10 Modul 11 KB1.
3 B. Jelaskan pula bagaimana sekolah Anda melakukan manajemen
pengawasan?

A.Jelaskan hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk


4 mempromosikan suatu lembaga pendidikan 25 Modul 12 KB.2
B.Jelaskan bagaimana cara anda mempromosi lembaga TK/PAUD
supaya dikenal oleh masyarakat, hal apakah yang sesuai/ tidak
sesuai dengan yang diuraikan di modul Manajemen TK?

Jika anda bertindak sebagai kepala sekolah, bagaimana cara anda


5 memeriksa dan mengukur kepuasan pelanggan? Menurut Anda 25 Modul 12 KB.3
apakah sekolah Anda pernah mengukur kepuasan pelanggan? Dan
apa tindak lanjutnya?

Jumlah Skor Maksimal 100


* coret yang tidak sesuai
JAWABAN NO 1
1. A
KRITERIA MEMILIH ISI PROGRAM LEMBAGA PAUD/TK
Isi program merupakan suatu bentuk aktivitas bermain dalam rangka pencapaian tingkat
perkembangan pada berbagai aspek melalui suatu kontekstertentu dalam kehidupan anak.
Setiap satuan pendidikan dapat memilih, merancang atau mengembangkan sendiri standar isi
program sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-undang dan peraturan
pemerintah. Hal ini sekaligus merupakan perwujudan dari makna kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang menjadi tanggung jawab setiap satuan pendidikan dalam memilih,
merancang, mengembangkan, dan menggunakan satuan lembaganya Pemerintah melalui
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sedang melakukan proses penelaahan standar
pendidikan untuk satuan pendidikan PAUD walaupun tidak secara tegas perintahnya dalam
Undang-undang maupun peraturan pemerintah.
Dalam memilih isi program layanan PAUD perlu diperhatikan batasan atau kriteria tentang isi
program pendidikan yang layak untuk anak usia dini. Pemilihan isi program yang baik dan
tepat harus memperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Kesesuaian dengan usia mental maupun usia kalender (prinsip relevansi)
b. Memenuhi kebutuhan dan tugas perkembangan anak usia dini
c. Memperhatikan dan mengadaptasi perubahan psikologis, IPTEK, dan Seni.
d. Disusun secara berkelanjutan antara satu tahapan perkembangan ke tahapan
perkembangan berikutnya dalam rangka mempersiapkan anak memasuki pendidikan
selanjutnya
e. Dipahami, dipergunakan, dan dikembangkan secara fleksibel sesuai dengan keunikan dan
kebutuhan anak serta kondisi lembaga penyelenggara Memberikan kemudahan bagi
praktisi dan masyarakat dalam melaksanakan
f. kegiatan pendidikan pada anak usia dini.
g. Kurikulum anak usia dini harus menunjukkan kelayakan dan keberpihakan pada anak
usia dini.
h. Dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat sebagai pengguna pendidikan anak usia
dini.
1. B
Standar PAUD memberikan kerangka dasar bagi satuan PAUD untuk memilih dan merancang
sendiri isi program yang akan ditawarkan pada masyarakat la program merupakan suatu
bentuk aktivitas bermain dalam rangka pencapaian tingka perkembangan pada berbagai aspek
melalui suatu konteks tertentu dalam kehidupan a Selain standar PAUD tersebut, lembaga
PAUD/TK dapat menelaah dan mengembangkan sendiri dengan menggunakan kerangka
acuan lain seperti menu generik, karakteristik dan tahapan perkembangan anak usia dini,
konsep standar perkembangan kecerdasa jamak, kurikulum berbasis permainan (play based
curriculum), standar isi program pendidikan Montessori, isi program pembelajaran Piaget, isi
program Viygotsky standar isi program high scope, standar Deo-dea Curriculum yang dapat
diakses melalu internet
JAWABAN NO 2
2.A
indikator evaluasi proses dan hasil serta mengembangkan instrumen evaluasi. Berbagai gambaran
penguasaan proses aktivitas permainan dan hasil perkembangan dapat dipotret oleh ragam teknik
evaluasi pada anak usia TK/PAUD, baik menggunakan instrumen tes (lisan, perbuatan, dan tulisan)
maupun nontes (pengamatan, wawancara, maupun portofolio).
Evaluasi hasil di TK/PAUD pada dasarnya merupakan upaya mengumpulkan. menggambarkan, dan
menyajikan informasi tentang perubahan berbagai aspek perkembangan pada seorang anak TK/PAUD
setelah suatu proses pembelajaran dilaksanakan. Evaluasi ini biasanya terjadi setelah sebuah satuan
program pembelajaran yang disebut dengan satuan kegiatan harian (SKH) dilaksanakan. Para guru
(pendidik) dapat mengidentifikasi langsung berbagai perubahan atau keberhasilan anak TK/PAUD
ketika proses pembelajaran sedang berlangsung Sebagai contoh, ketika permainan melipat kertas
menjadi benda tertentu (misalnya, ikan-ikanan atau perahu), guru dapat mengidentifikasi dan
mencatat daftar anak yang motorik halusnya (keterampilannya) sudah berhasil melampaui (ditandai
lingkaran dengan bulatan penuh atau simbol lainnya), anak TK/PAUD yang mencapai sesuai dengan
target minimal (ditandai dengan tanda checklist) dan anak TK/PAUD yang belum dapat mencapai
membuat benda yang diharapkan (ditandai dengan lingkaran bulatan kosong). Untuk mengetahui
kemampuan yang ditargetkan, Anda dapat mempelajari kembali isi yang terdapat dalam GBPKB TK
(bidang pengembangan keterampilan) atau indikator dan hasil belajar pengembangan kemampuan
seni atau motorik halus dalam kurikulum TK 2004.
Selain evaluasi dalam proses tersebut, guru juga dapat melakukan proses pengidentifikasian setelah
kegiatan pembelajaran satu hari selesai atau setelah kegiatan penutup dan anak-anak telah pulang dari
TK/PAUD. Evaluasi yang dilakukan setelah akhir kegiatan satu hari ini mengandung kelemahan
adanya kekhilafan atau kekeliruan guru dalam mengingat kembali nama-nama anak dan keberhasilan
dalam pencapaian perkembangannya. Alangkah baiknya jika Anda sebagai guru melaksanakan
keduanya sehingga hasil identifikasi pencapaian perkembangan anak yang dilakukan dalam proses
pembelajaran dapat Anda susun kembali setelah kegiatan itu selesai semua. Dengan demikian, Anda
akan mendapatkan hasil penilaian yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.Contoh
penilaian dalam format SKH adalah

Evaluasi hasil tersebut biasanya dicatat langsung dalam kolom penilaian pada SKH dengan
menyertakan tanda pencapaian serta nama anaknya. Hasil evaluasi satu harian tersebut dikumpulkan
selama satu minggu kemudian dapat dimasukkan langsung dalam buku rekapitulasi evaluasi bulanan
yang telah disediakan. Gambar 10.2 contoh penilaian dalam SKH
Evaluasi hasil dan keluaran dapat juga dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan terhadap muatan
kurikulum yang dipergunakan. Informasi yang digambarkan oleh hasil perkembangan dan
performansi keluaran lembaga TK/PAUD dapat menjadi alat atau bahan menganalisis pada bagian
mana muatan dan proses penyelenggaraan kurikulum masih belum tercapai, sulit untuk dilaksanakan,
terlalu tinggi atau rendah dibandingkan kesanggupan dan kemampuan anak. Berdasarkan informasi
hasil dan keluaran tersebut. pendidik dapat memberikan berbagai catatan sendiri dan menjadi bahan
laporan ketika rapat koordinasi dalam mengevaluasi kurikulum yang telah diselenggarakan. Dalam
rapat tersebut guru harus terbuka menyampaikan berbagai temuannya sehingga dapat bersama-sama
dengan guru lainnya dan kepala sekolah melakukan berbagai perbaikan dan pengembangan
kurikulum. Jika kondisi ini dilakukan secara terus menerus setiap periode tahun ajaran maka kualitas
kurikulum yang dipergunakan lembaga TK/PAUD akan selalu mengalami perkembangan, adaptasi,
dan penyempurnaan. Dengan demikian, manajemen penyelenggaraan TK/PAUD secara keseluruhan
akan selalu dinamis dalam menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan, kondisi, dan perkembangan
anak.

Data evaluasi hasil dan keluaran juga dapat dimanfaatkan lembaga untuk menelaah kegagalan dan
keberhasilan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pendidik dapat menelusuri secara lebih
spesifik informasi keadaan hasil dan keluaran yang ditunjukkan oleh masing-masing anak atau kelas
secara keseluruhan Guru dapat mengidentifikasi dan memetakan pada bagian aspek pengembangan
mana saja pada anak yang belum menunjukkan hasil yang optimal, mengalami kegagalan atau
membutuhkan keterampilan serta sarana yang memadai. Di samping itu, pendidik (guru) juga dapat
memetakan pada perkembangan mana saja kemampuan anak menunjukkan..
2. B
Cara melakukan evaluasi
Manfaat dari melakukan evaluasi hasil dan evaluasi keluaran dalam proses pembelajaran di TK, yaitu
berikut ini.
1. Mengidentifikasi kelemahan proses pembelajaran
2. Melakukan perbaikan terhadap muatan kurikulum
3. Menelaah kegagalan dan keberhasilan kegiatan pembelajaran.
4. Mengidentifikasi aspek-aspek pengembangan mana saja pada anak yang telah optimal maupun
yang belum optimal.
5. Memberikan gambaran performansi anak secara individual.
Hal ini dapat dilakukan melalui wawancara ataupun penyebaran angket terkait dengan hasil yang
didapatkan pada masing-masing anak didik di rumah selama mengikuti kegiatan di TK/PAUD. Hal ini
menunjukkan keseimbangan antara hasil yang didapatkan di sekolah dengan hal yang dikerjakan anak
di rumah. Data tersebut dapat didokumentasikan sebagai bahan renungan guru di sekolah, apakah
proses pembelajaran yang sudah dilakukan di TK/PAUD juga dilakukan oleh anak di rumah?.
Misalnya terkait dengan sikap dan perilaku anak Baik tentang kesopanan, kedisiplinan serta
kemandirian anak.

Wawancara atau penyebaran angket dapat dilakukan minimal 3 bulan sekali sehingga segala
kekurangan ataupun hambatan yang dialami oleh anak dapat segera diperbaiki atau ditangani oleh
guru. Hal ini mengindikasikan bahwa pembelajaran haruslah sejalan antara sekolah dengan rumah.
Keseimbangan tersebut dapat diketahui melalui evaluasi yang dilakukan oleh pihak sekolah secara
berkala. Hasil wawancara atau angket dapat disimpulkan sehingga pihak sekolah dapat mengetahui
kelebihan ataupun kekurangan dari peserta didiknya ataupun menajemen pengelolaan sekolah
JAWABAN NO 3
3. A
PENGERTIAN SUPERVISI DI TAMAN KANAK-KANAK
Pengawasan adalah fungsi administrasi yang paling penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Menurut John T Lovel dan Kimbal Wiles, pengawasan atau supervisi berarti
bimbingan, bantuan, binaan seorang supervisi terhadap guru- guru agar bertumbuh dataon
jabatannya (pekerjaannya) dengan jalan memperbaiki dan meningkatkan situasi belajar
mengajar. MC Nemey mendefinisikan supervisi adalah suatu prosedur yang memberikan arah
kepada proses pengajaran yang dilengkapi dengan penilaian proses pengajaran. Fayol
mengatakan supervisi adalah kontrol atau pengendalian, sedangkan Wiener menyebutkan
sebuah pengarahan. Senada dengan hal tersebut Robbins lebih menekankan supervisi pada
sebuah kepemimpinan. Charles W. Boardman mengatakan supervisi adalah menjaga,
mengawasi, membimbing, dan mendorong kegiatan orang lain dengan suatu tinjauan terhadap
perbaikan.
Dari perbedaan definisi tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengawasan atau
supervisi adalah pemberian bimbingan langsung ke Taman Kanak- kanak dan memperbaiki
terhadap penyimpangan-penyimpangan dalam rangka penyempurnaan dan pengelolam
penyelenggaraan Taman Kanak-kanak. Supervisi dilakukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan anak dalam proses belajar mengajar. Guru juga diharapkan dapat meningkat
jabatannya untuk membawa anak ke arah tercapainya tujuan pendidikan. Supervisi hendaknya
dilakukan terus-menerus untuk mengendalikan kegiatan di Taman Kanak-kanak sesuai
dengan pedoman peraturan yang sudah ditetapkan. Taman Kanak-kanak (TK/PAUD) adalah
pendidikan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik. Pengawasan dan pembinaan penyelenggaraan Taman Kanak-
kanak dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional RI

3.B
Sekolah sayaa...Pengawasan atau supervisi adalah pemberian bimbingan langsung ke Taman
Kanak-kanak dan memperbaiki terhadap penyimpangan-penyimpangan dalam rangka
penyempurnaan dan pengelolaan penyelenggaraan Taman Kanak-kanak.
Pengelolaan TK/PAUD dilakukan oleh seorang Kepala dan dibantu oleh tenaga kependidikan
lainnya. Kepala bertanggung jawab atas pengelolaan tenaga kependidikan, anak didik,
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dana, sarana dan prasarana, administrasi, lingkungan
sekolah, serta hubungan masyarakat

JAWABAN NO 4
4. A
STRATEGI PROMOSI

Melakukan promosi merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan oleh lembaga pendidikan
TK/PAUD. Dalam melaksanakan strategi promosi ini, lembaga pendidikan TK/PAUD harus
memperhatikan hal-hal berikut.
1. Ulasan apa yang akan diberikan?
2. Berapa besar frekuensinya?
3. Bagaimanakah kesinambungannya?
Kita dapat mempromosikan lembaga pendidikan TK/PAUD kita dengan cara- cara, antara lain:.
1. Open house biasa dilakukan oleh TK/PAUD sebelum masa penerimaan murid baru. Di acara open
house TK/PAUD akan memperkenalkan program unggulan yang dimiliki TK/PAUD tersebut.
2. Iklan.
Melalui iklan (misalnya melalui pers) dan hubungan masyarakat. Promosi dengan iklan akan dibahas
secara terperinci dalam Modul 9.
3. Berpartisipasi dalam berbagai acara. Sementara promosi juga dapat dilakukan dengan berpartisipasi
dalam berbagai acara yang ada di masyarakat. Hubungan masyarakat (humas) merupakan media yang
sangat perlu dilakukan oleh lembaga pendidikan TK/PAUD. Lembaga pendidikan TK/PAUD
merupakan lembaga pendidikan yang walaupun tetap mencari laba, tetapi tetap harus mengedepankan
etika dan nilai-nilai yang berlaku di lingkungan pemasaran. Lembaga pendidikan TK/PAUD juga
harus membangun sebuah network (jaringan) yang baik dengan lingkungan sekitar yang terdekat
dengan lokasi TK/PAUD agar masyarakat di sekitar TK/PAUD merasa dihargai keberadaannya.
Promosi melalui hubungan masyarakat dapat juga dilakukan dengan menjadi sponsorship pada
kegiatan yang berkaitan dengan dunia anak- anak, melaksanakan seminar bagi orang tua (termasuk
orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan kita), memberikan sumbangan
terhadap kegiatan kemanusiaan, dan sebagainya.
JAWABAN NO 5
Stakeholder sebagai detektor kualitas mutu lembaga kita. Lembaga pendidikan akan menjual jasa
dalam bentuk pelayanan pendidikan. Kita berpendapat bahwa kepuasan pelanggan muncul dari
produk yang handal dan berkualitas, yang dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Dalam
hal ini, pelanggan harus merasa terpuaskan akan pelayanan semua komponen yang ada di lembaga
pendidikan kita. Pelanggan harus merasa bangga atas produk yang dibelinya dan pelayanan yang
diterimanya.
Secara umun kepuasan adalah perasaan senang yang timbul dari membandingkan persepsi suatu
produk dengan harapan yang dimiliki. Jika produk atau pelayanan tidak sesuai dengan harapan
pelanggan maka yang tibul adalah perasaan kecewa. Bagaimana pelanggan membentuk harapan
mereka? Mungkin itulah pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap lembaga pendidikan. Dari
pengalaman sebelumnya, saran dari teman dan juga janji dari lembaga. Oleh karena sebagai lembaga
pendidikan harus memperhatikan bagaimana harapan pelanggan kita. Harapan yang terlalu tinggi
akan menjadi bumerang untuk lembaga kita apabila tidak terwujud dan harapan yang terlalu rendah
juga tidak akan menarik minat pelanggan. Berikan harapan kepada pelanggan sesuai dengan
kemampuan dan tujuan lembaga.:
Berikut adalah contoh alat untuk memeriksa dan mengukur kepuasan pelanggan:

a. Sistem keluhan dan saran


Organisasi yang berpusat pada pelanggan mudahkan pelanggan untuk mengajukan saran dan
keluhan. Biasanya lembaga atau perusahaan akan menyediakan saluran telepon bebas biaya
dan situs web untuk komunikasi dua arah yang cepat.
b. Survel kepuasan pelanggan
Penelitian menunjukan bahwa sekalipun pelanggan tidak puas dalam satu dari empat
pembelian, kurang dari lima persen yang akan mengeluh. Saat mengumpulkan data kepuasan
pelanggan secara langsung, alangkah baiknya bila kesempatan ini digunakan juga untuk
mengukur kemungkinan pelanggan kita merekomendasikan produk atau jasa kita kepada
orang lain.
c. Analisis hilangnya pelanggan
Lembaga sebaiknya menghubungi pelanggan dalam hal ini orang tua yang akan
mengundurkan diri. Harus ditelusuri apakah orang tua murid mengundurkan diri dari lembaga
untuk dipindahkan ke lembaga lain atau karena apa. Kemungkinan terbesar dapat terjadi
karena pelanggan tidak puas terhadap pelayanan kita.

a. Dapatkan partisipasi dari semua komponen yang ada di lembaga dalam proses
perencanaan dan pengelolaan kepuasan pelanggan.
b. Mengintegrasikan suara pelanggan ke dalam semua keputusan lembaga.
c. Memberikan layanan dan pengalaman yang lebih unggul bagi pasar sasaran.
d. Menyusun dan memudahkan akses informasi mengenai kepuasan pelanggan.
e. Memudahkan pelanggan untuk menghubungi lembaga dan komponen didalamnya.
f. Menjalankan program penghargaan untuk memberikan pengakuan bagi pegawai yang
menonjol.

Anda mungkin juga menyukai