Evaluasi hasil tersebut biasanya dicatat langsung dalam kolom penilaian pada SKH dengan
menyertakan tanda pencapaian serta nama anaknya. Hasil evaluasi satu harian tersebut dikumpulkan
selama satu minggu kemudian dapat dimasukkan langsung dalam buku rekapitulasi evaluasi bulanan
yang telah disediakan. Gambar 10.2 contoh penilaian dalam SKH
Evaluasi hasil dan keluaran dapat juga dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan terhadap muatan
kurikulum yang dipergunakan. Informasi yang digambarkan oleh hasil perkembangan dan
performansi keluaran lembaga TK/PAUD dapat menjadi alat atau bahan menganalisis pada bagian
mana muatan dan proses penyelenggaraan kurikulum masih belum tercapai, sulit untuk dilaksanakan,
terlalu tinggi atau rendah dibandingkan kesanggupan dan kemampuan anak. Berdasarkan informasi
hasil dan keluaran tersebut. pendidik dapat memberikan berbagai catatan sendiri dan menjadi bahan
laporan ketika rapat koordinasi dalam mengevaluasi kurikulum yang telah diselenggarakan. Dalam
rapat tersebut guru harus terbuka menyampaikan berbagai temuannya sehingga dapat bersama-sama
dengan guru lainnya dan kepala sekolah melakukan berbagai perbaikan dan pengembangan
kurikulum. Jika kondisi ini dilakukan secara terus menerus setiap periode tahun ajaran maka kualitas
kurikulum yang dipergunakan lembaga TK/PAUD akan selalu mengalami perkembangan, adaptasi,
dan penyempurnaan. Dengan demikian, manajemen penyelenggaraan TK/PAUD secara keseluruhan
akan selalu dinamis dalam menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan, kondisi, dan perkembangan
anak.
Data evaluasi hasil dan keluaran juga dapat dimanfaatkan lembaga untuk menelaah kegagalan dan
keberhasilan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pendidik dapat menelusuri secara lebih
spesifik informasi keadaan hasil dan keluaran yang ditunjukkan oleh masing-masing anak atau kelas
secara keseluruhan Guru dapat mengidentifikasi dan memetakan pada bagian aspek pengembangan
mana saja pada anak yang belum menunjukkan hasil yang optimal, mengalami kegagalan atau
membutuhkan keterampilan serta sarana yang memadai. Di samping itu, pendidik (guru) juga dapat
memetakan pada perkembangan mana saja kemampuan anak menunjukkan..
2. B
Cara melakukan evaluasi
Manfaat dari melakukan evaluasi hasil dan evaluasi keluaran dalam proses pembelajaran di TK, yaitu
berikut ini.
1. Mengidentifikasi kelemahan proses pembelajaran
2. Melakukan perbaikan terhadap muatan kurikulum
3. Menelaah kegagalan dan keberhasilan kegiatan pembelajaran.
4. Mengidentifikasi aspek-aspek pengembangan mana saja pada anak yang telah optimal maupun
yang belum optimal.
5. Memberikan gambaran performansi anak secara individual.
Hal ini dapat dilakukan melalui wawancara ataupun penyebaran angket terkait dengan hasil yang
didapatkan pada masing-masing anak didik di rumah selama mengikuti kegiatan di TK/PAUD. Hal ini
menunjukkan keseimbangan antara hasil yang didapatkan di sekolah dengan hal yang dikerjakan anak
di rumah. Data tersebut dapat didokumentasikan sebagai bahan renungan guru di sekolah, apakah
proses pembelajaran yang sudah dilakukan di TK/PAUD juga dilakukan oleh anak di rumah?.
Misalnya terkait dengan sikap dan perilaku anak Baik tentang kesopanan, kedisiplinan serta
kemandirian anak.
Wawancara atau penyebaran angket dapat dilakukan minimal 3 bulan sekali sehingga segala
kekurangan ataupun hambatan yang dialami oleh anak dapat segera diperbaiki atau ditangani oleh
guru. Hal ini mengindikasikan bahwa pembelajaran haruslah sejalan antara sekolah dengan rumah.
Keseimbangan tersebut dapat diketahui melalui evaluasi yang dilakukan oleh pihak sekolah secara
berkala. Hasil wawancara atau angket dapat disimpulkan sehingga pihak sekolah dapat mengetahui
kelebihan ataupun kekurangan dari peserta didiknya ataupun menajemen pengelolaan sekolah
JAWABAN NO 3
3. A
PENGERTIAN SUPERVISI DI TAMAN KANAK-KANAK
Pengawasan adalah fungsi administrasi yang paling penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Menurut John T Lovel dan Kimbal Wiles, pengawasan atau supervisi berarti
bimbingan, bantuan, binaan seorang supervisi terhadap guru- guru agar bertumbuh dataon
jabatannya (pekerjaannya) dengan jalan memperbaiki dan meningkatkan situasi belajar
mengajar. MC Nemey mendefinisikan supervisi adalah suatu prosedur yang memberikan arah
kepada proses pengajaran yang dilengkapi dengan penilaian proses pengajaran. Fayol
mengatakan supervisi adalah kontrol atau pengendalian, sedangkan Wiener menyebutkan
sebuah pengarahan. Senada dengan hal tersebut Robbins lebih menekankan supervisi pada
sebuah kepemimpinan. Charles W. Boardman mengatakan supervisi adalah menjaga,
mengawasi, membimbing, dan mendorong kegiatan orang lain dengan suatu tinjauan terhadap
perbaikan.
Dari perbedaan definisi tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengawasan atau
supervisi adalah pemberian bimbingan langsung ke Taman Kanak- kanak dan memperbaiki
terhadap penyimpangan-penyimpangan dalam rangka penyempurnaan dan pengelolam
penyelenggaraan Taman Kanak-kanak. Supervisi dilakukan untuk meningkatkan mutu
pendidikan anak dalam proses belajar mengajar. Guru juga diharapkan dapat meningkat
jabatannya untuk membawa anak ke arah tercapainya tujuan pendidikan. Supervisi hendaknya
dilakukan terus-menerus untuk mengendalikan kegiatan di Taman Kanak-kanak sesuai
dengan pedoman peraturan yang sudah ditetapkan. Taman Kanak-kanak (TK/PAUD) adalah
pendidikan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi diri sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik. Pengawasan dan pembinaan penyelenggaraan Taman Kanak-
kanak dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional RI
3.B
Sekolah sayaa...Pengawasan atau supervisi adalah pemberian bimbingan langsung ke Taman
Kanak-kanak dan memperbaiki terhadap penyimpangan-penyimpangan dalam rangka
penyempurnaan dan pengelolaan penyelenggaraan Taman Kanak-kanak.
Pengelolaan TK/PAUD dilakukan oleh seorang Kepala dan dibantu oleh tenaga kependidikan
lainnya. Kepala bertanggung jawab atas pengelolaan tenaga kependidikan, anak didik,
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dana, sarana dan prasarana, administrasi, lingkungan
sekolah, serta hubungan masyarakat
JAWABAN NO 4
4. A
STRATEGI PROMOSI
Melakukan promosi merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan oleh lembaga pendidikan
TK/PAUD. Dalam melaksanakan strategi promosi ini, lembaga pendidikan TK/PAUD harus
memperhatikan hal-hal berikut.
1. Ulasan apa yang akan diberikan?
2. Berapa besar frekuensinya?
3. Bagaimanakah kesinambungannya?
Kita dapat mempromosikan lembaga pendidikan TK/PAUD kita dengan cara- cara, antara lain:.
1. Open house biasa dilakukan oleh TK/PAUD sebelum masa penerimaan murid baru. Di acara open
house TK/PAUD akan memperkenalkan program unggulan yang dimiliki TK/PAUD tersebut.
2. Iklan.
Melalui iklan (misalnya melalui pers) dan hubungan masyarakat. Promosi dengan iklan akan dibahas
secara terperinci dalam Modul 9.
3. Berpartisipasi dalam berbagai acara. Sementara promosi juga dapat dilakukan dengan berpartisipasi
dalam berbagai acara yang ada di masyarakat. Hubungan masyarakat (humas) merupakan media yang
sangat perlu dilakukan oleh lembaga pendidikan TK/PAUD. Lembaga pendidikan TK/PAUD
merupakan lembaga pendidikan yang walaupun tetap mencari laba, tetapi tetap harus mengedepankan
etika dan nilai-nilai yang berlaku di lingkungan pemasaran. Lembaga pendidikan TK/PAUD juga
harus membangun sebuah network (jaringan) yang baik dengan lingkungan sekitar yang terdekat
dengan lokasi TK/PAUD agar masyarakat di sekitar TK/PAUD merasa dihargai keberadaannya.
Promosi melalui hubungan masyarakat dapat juga dilakukan dengan menjadi sponsorship pada
kegiatan yang berkaitan dengan dunia anak- anak, melaksanakan seminar bagi orang tua (termasuk
orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan kita), memberikan sumbangan
terhadap kegiatan kemanusiaan, dan sebagainya.
JAWABAN NO 5
Stakeholder sebagai detektor kualitas mutu lembaga kita. Lembaga pendidikan akan menjual jasa
dalam bentuk pelayanan pendidikan. Kita berpendapat bahwa kepuasan pelanggan muncul dari
produk yang handal dan berkualitas, yang dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Dalam
hal ini, pelanggan harus merasa terpuaskan akan pelayanan semua komponen yang ada di lembaga
pendidikan kita. Pelanggan harus merasa bangga atas produk yang dibelinya dan pelayanan yang
diterimanya.
Secara umun kepuasan adalah perasaan senang yang timbul dari membandingkan persepsi suatu
produk dengan harapan yang dimiliki. Jika produk atau pelayanan tidak sesuai dengan harapan
pelanggan maka yang tibul adalah perasaan kecewa. Bagaimana pelanggan membentuk harapan
mereka? Mungkin itulah pertanyaan yang harus dijawab oleh setiap lembaga pendidikan. Dari
pengalaman sebelumnya, saran dari teman dan juga janji dari lembaga. Oleh karena sebagai lembaga
pendidikan harus memperhatikan bagaimana harapan pelanggan kita. Harapan yang terlalu tinggi
akan menjadi bumerang untuk lembaga kita apabila tidak terwujud dan harapan yang terlalu rendah
juga tidak akan menarik minat pelanggan. Berikan harapan kepada pelanggan sesuai dengan
kemampuan dan tujuan lembaga.:
Berikut adalah contoh alat untuk memeriksa dan mengukur kepuasan pelanggan:
a. Dapatkan partisipasi dari semua komponen yang ada di lembaga dalam proses
perencanaan dan pengelolaan kepuasan pelanggan.
b. Mengintegrasikan suara pelanggan ke dalam semua keputusan lembaga.
c. Memberikan layanan dan pengalaman yang lebih unggul bagi pasar sasaran.
d. Menyusun dan memudahkan akses informasi mengenai kepuasan pelanggan.
e. Memudahkan pelanggan untuk menghubungi lembaga dan komponen didalamnya.
f. Menjalankan program penghargaan untuk memberikan pengakuan bagi pegawai yang
menonjol.