Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR UTAMA DALAM PENDIDIKAN

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah

Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu:

Anas Rohman,M.pd

Disusun Oleh:

Muhammad Haidar Allaf 22106011078

PRODI AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala, karena izin dan kekuasaan-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “FAKTOR UTAMA DALAM PENDIDIKAN”.
Sholawat serta salam masih terlimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Shallalahu
‘Alaihi Wassallam, karena berkatnya kita bisa hidup dengan berbangsa dan dengan keadilan
yang sempurna yaitu hari yang penuh barokah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “PSIKOLOGI
PENDIDIKAN”.Semoga makalah yang penulis susun ini bisa diterima dengan baik, mohon
maaf juga atas kekurangan makalah ini,dan tidak kenyamanan dalam pembahasan ini, semoga
apa yang belum difahami dalam hal ini bisa kita diskusikan bersama.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik pada
isi, bahasa maupun penyajiannya. Kami sangat mengharapkan adanya tanggapan berupa kritik
dan saran guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya
mahasiswa Prodi Agama Islam.

Semarang, Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2
A. Perkembangan Peserta Didik .............................................................................................. 2
B. Aliran Asosiasi .................................................................................................................... 3
C. Aliran Gesalt ........................................................................................................................ 3
D. Aliran Sosiologis ................................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 6
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan peserta didik dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan
yang terjadi di dalam diri individu yang menyangkut aspek fisik ataupun psikis menuju
tingkat kedewasaannya. Pendidikan memainkan peran penting dalam perkembangan
peserta didik, karena pendidikan membekali peserta didik untuk berinteraksi,
memahami, dan bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Perkembangan peserta
didik memiliki konsekuensi terhadap perlakuan Pendidikan. Pada masa bayi,
pendidikan yang dilaksanakan oleh orang dewasa lebih banyak memberikan bantuan
pada perkembangan fisik, seperti bantuan orang tua kepada anak agar dapat
menfungsikan kakinya untuk berjalan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu perkembangn peserta didik?
2. Apa itu aliran Asosiasi, Gesalt dan Sosiologis?

C. Tujuan Penulisan
3. Untuk Mengetahui perkembangn peserta didik?
4. Untuk Mengetahui aliran Asosiasi, Gesalt dan Sosiologis?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Peserta Didik


Perkembangan peserta didik mengacu pada proses pertumbuhan dan perubahan
yang terjadi pada individu selama mereka menjalani pendidikan dan pengalaman belajar.
Proses ini melibatkan perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial yang terjadi seiring
berjalannya waktu. Perkembangan peserta didik adalah area yang penting dalam
pendidikan, karena pemahaman yang mendalam tentang perkembangan individu dapat
membantu pendidik merancang program pendidikan yang lebih efektif dan mendukung
perkembangan peserta didik secara optimal.
Beberapa aspek utama dalam perkembangan peserta didik meliputi:

1. Perkembangan Fisik: Ini mencakup pertumbuhan tubuh, kesehatan fisik,


perkembangan motorik, dan perubahan fisik lainnya yang terjadi sepanjang masa
kanak-kanak hingga dewasa. Perkembangan fisik yang sehat sangat penting dalam
mendukung kemampuan belajar peserta didik.
2. Perkembangan Kognitif: Ini berkaitan dengan perkembangan proses berpikir,
pemecahan masalah, dan kecerdasan peserta didik. Teori perkembangan kognitif,
seperti yang dikemukakan oleh Jean Piaget, menekankan tahap-tahap
perkembangan kognitif yang berbeda pada anak-anak.
3. Perkembangan Emosional: Ini melibatkan pengenalan dan pengelolaan emosi,
perkembangan identitas, dan keterampilan sosial. Pengembangan kecerdasan
emosional menjadi bagian penting dalam perkembangan peserta didik.
4. Perkembangan Sosial: Ini mencakup interaksi dan hubungan sosial yang peserta
didik bentuk dengan orang lain. Hal ini mencakup perkembangan kemampuan
untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan memahami norma-norma sosial dalam
masyarakat.
5. Perkembangan Moral: Ini melibatkan pemahaman peserta didik tentang apa yang
benar dan salah, etika, serta norma-norma moral. Pengembangan nilai-nilai moral
dan etika seringkali dipengaruhi oleh faktor keluarga, agama, dan lingkungan.
6. Perkembangan Bahasa: Ini berkaitan dengan perkembangan kemampuan berbicara,
mendengar, membaca, dan menulis. Kemampuan berkomunikasi secara efektif
adalah elemen kunci dalam perkembangan peserta didik.
7. Perkembangan Identitas: Ini mencakup pengembangan pemahaman diri peserta
didik, termasuk identitas budaya, gender, dan nilai-nilai pribadi. Identitas pribadi
memainkan peran penting dalam perkembangan individu.

Pemahaman yang baik tentang perkembangan peserta didik membantu pendidik


merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik,
menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mereka, dan memberikan
dukungan yang sesuai untuk mengatasi tantangan perkembangan yang mungkin muncul
selama proses pendidikan. Dengan demikian, memahami perkembangan peserta didik
adalah faktor kunci dalam mendukung pendidikan yang berhasil.

2
B. Aliran Asosiasi

Aliran asosiasi adalah suatu pendekatan atau perspektif dalam ilmu sosiologi
yang memfokuskan pada hubungan dan interaksi antara individu atau kelompok dalam
masyarakat. Aliran ini berusaha untuk memahami bagaimana individu atau kelompok
saling berhubungan, berinteraksi, dan membentuk hubungan sosial dalam masyarakat.
Aliran asosiasi mengemukakan bahwa individu-individu dalam masyarakat memiliki
kebutuhan dan keinginan yang kompleks, dan mereka cenderung membentuk asosiasi
atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan bersama. Dalam
konteks ini, asosiasi mengacu pada berbagai bentuk hubungan sosial, seperti keluarga,
teman, organisasi, dan komunitas.
Pendekatan ini juga menekankan pentingnya norma, nilai, dan aturan yang mengatur
interaksi sosial. Aliran asosiasi berusaha untuk menganalisis bagaimana norma dan nilai-
nilai ini mempengaruhi perilaku individu dan kelompok, serta bagaimana konflik dan
integrasi sosial terbentuk dalam masyarakat.
Salah satu teori terkenal yang terkait dengan aliran asosiasi adalah teori asosiasi
diferensial yang dikembangkan oleh Edwin Sutherland. Teori ini menjelaskan bagaimana
individu belajar perilaku kriminal melalui asosiasi dengan individu-individu yang terlibat
dalam kegiatan kriminal.
Aliran asosiasi adalah salah satu dari banyak aliran dalam sosiologi yang berusaha untuk
menjelaskan interaksi sosial dan dinamika masyarakat. Ia memberikan pandangan yang
kaya tentang bagaimana individu dan kelompok berperan dalam membentuk masyarakat.

C. Aliran Gesalt

Aliran Gesalt adalah sebuah aliran psikologi yang berasal dari Jerman yang
pertama kali muncul pada awal abad ke-20. Aliran ini mengkaji pengalaman manusia,
persepsi, dan pemahaman dalam konteks keseluruhan (holistik). "Gesalt" dalam bahasa
Jerman berarti "bentuk" atau "figur," dan aliran ini menekankan pemahaman bahwa
individu cenderung melihat dan mengalami objek atau situasi sebagai suatu kesatuan
yang utuh, bukan sebagai kumpulan elemen yang terpisah.
Beberapa konsep utama dalam aliran Gesalt meliputi:
1. Hukum Kesatuan (Law of Prägnanz): Konsep ini mengatakan bahwa manusia cenderung
menciptakan pola atau bentuk yang memiliki kesatuan dan keselarasan. Mereka mencoba
untuk melihat atau mengalami objek atau situasi dengan cara yang paling sederhana,
padat, atau berarti, dengan menghindari kebingungan.
2. Persepsi Keseluruhan (Perception of the Whole): Aliran Gesalt berpendapat bahwa
individu lebih suka melihat objek atau situasi dalam bentuk keseluruhan atau gestalt.
Contohnya, ketika kita melihat gambar yang terdiri dari beberapa bentuk, kita cenderung
melihat gambar utuh daripada setiap bentuk secara terpisah.

3
3. Imitasi: Aliran ini juga menyoroti pentingnya imitasi dan pembelajaran melalui observasi
dalam pembentukan pemahaman. Manusia sering meniru atau mengikuti pola-pola yang
ada dalam pengalaman mereka.
4. Fenomenologi: Gesaltisme menekankan pendekatan fenomenologis, yang berarti bahwa
pengalaman individu yang unik dan subjektif adalah fokus utama penelitian dan
pemahaman.
5. Penyelesaian Gestalt: Dalam situasi di mana ada ketidakselarasan atau gangguan dalam
pengalaman keseluruhan, manusia cenderung mencari penyelesaian atau penjelasan
untuk mengembalikan keselarasan.

Aliran Gesalt memiliki banyak pengaruh dalam psikologi dan juga di luar psikologi,
termasuk dalam desain grafis, seni, dan pendidikan. Teori-teori Gesalt telah membantu
kita memahami bagaimana orang memproses informasi, bagaimana mereka membuat
keputusan berdasarkan keseluruhan, dan bagaimana persepsi visual berperan dalam
pengalaman manusia sehari-hari.

D. Aliran Sosiologis

Aliran sosiologis merujuk pada berbagai pendekatan atau perspektif yang


digunakan dalam ilmu sosiologi untuk memahami dan menganalisis masyarakat serta
fenomena sosial. Berbagai aliran ini mengacu pada cara pandang, teori, dan metodologi
yang berbeda dalam menjelaskan bagaimana masyarakat berfungsi, bagaimana struktur
sosial terbentuk, dan bagaimana individu berinteraksi dalam konteks sosial. Berikut
adalah beberapa aliran sosiologis yang terkenal:
1. Sosiologi Fungsionalis: Aliran ini menganggap masyarakat sebagai suatu sistem
yang terdiri dari berbagai bagian yang berkontribusi untuk mempertahankan
keseimbangan sosial. Teori fungsionalis menekankan pentingnya fungsi sosial dan
bagaimana setiap unsur masyarakat berkontribusi untuk menjaga stabilitas.
2. Konflik Sosial: Pendekatan ini melihat masyarakat sebagai arena konflik antara
berbagai kelompok yang bersaing untuk sumber daya dan kekuasaan. Teori konflik
sosial menekankan peran konflik dalam membentuk struktur sosial dan perubahan
sosial.
3. Sosiologi Simbolik: Aliran ini berfokus pada makna yang diberikan oleh individu
pada simbol-simbol dan interaksi sosial. Sosiologi simbolik mendalam memahami
bagaimana manusia menggunakan simbol dan komunikasi dalam interaksi sehari-
hari.
4. Sosiologi Strukturalisme: Pendekatan ini berusaha untuk mengidentifikasi struktur-
struktur sosial yang melibatkan norma, nilai, dan aturan yang memengaruhi
perilaku individu dalam masyarakat. Ini melibatkan analisis terhadap sejauh mana
struktur sosial mempengaruhi tindakan manusia.
5. Sosiologi Konstruksi Sosial: Aliran ini menyoroti bahwa banyak aspek sosial,
termasuk konsep tentang realitas, gender, dan budaya, adalah konstruksi sosial yang
dibentuk oleh individu dan masyarakat. Ini menyoroti bahwa apa yang kita yakini
sebagai "kenyataan" seringkali merupakan hasil dari konstruksi sosial.
6. Sosiologi Interaksional: Pendekatan ini berfokus pada interaksi sosial antara
individu, termasuk bagaimana individu berkomunikasi, berkolaborasi, dan
membangun hubungan dalam konteks sosial.

4
7. Sosiologi Positivisme: Aliran ini menekankan pada penggunaan metode ilmiah dan
data empiris dalam menganalisis masyarakat. Sosiologi positivis berupaya untuk
memahami dan menjelaskan fenomena sosial dengan cara yang obyektif dan
terukur.
8. Feminisme dalam Sosiologi: Aliran ini menekankan pentingnya memahami dan
menganalisis isu-isu gender dalam masyarakat, serta bagaimana ketidaksetaraan
gender dan seksisme memengaruhi dinamika sosial.

Setiap aliran sosiologis memiliki pendekatan dan fokus yang berbeda dalam memahami
fenomena sosial, dan seringkali sosiolog memadukan berbagai aliran ini untuk
mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif tentang masyarakat dan perilaku
manusia.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Perkembangan peserta didik adalah landasan penting dalam proses pendidikan.


Memahami berbagai aspek perkembangan, pengaruhnya terhadap pendidikan, dan
implikasinya dalam merancang program pendidikan yang efektif adalah kunci keberhasilan
dalam membantu peserta didik mencapai potensinya secara optimal. Pendidik dan praktisi
pendidikan memiliki tanggung jawab penting untuk memahami dan mendukung
perkembangan peserta didik sebagai bagian integral dari peran mereka dalam proses
pendidikan.
Aliran asosiasi adalah suatu pendekatan atau perspektif dalam ilmu sosiologi yang
memfokuskan pada hubungan dan interaksi antara individu atau kelompok dalam masyarakat.
Aliran Gesalt adalah sebuah aliran psikologi yang berasal dari Jerman yang pertama
kali muncul pada awal abad ke-20. Aliran ini mengkaji pengalaman manusia, persepsi, dan
pemahaman dalam konteks keseluruhan (holistik). "Gesalt" dalam bahasa Jerman berarti
"bentuk" atau "figur," dan aliran ini menekankan pemahaman bahwa individu cenderung
melihat dan mengalami objek atau situasi sebagai suatu kesatuan yang utuh, bukan sebagai
kumpulan elemen yang terpisah.
Aliran sosiologis merujuk pada berbagai pendekatan atau perspektif yang digunakan
dalam ilmu sosiologi untuk memahami dan menganalisis masyarakat serta fenomena sosial.

6
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Abdurrahman. "Teori belajar aliran psikologi Gestalt serta implikasinya dalam
proses belajar dan pembelajaran." Jurnal Al-Taujih: Bingkai Bimbingan dan
Konseling Islami 1.2 (2015): 14-21.

Agustiani, Hendrianti, 2006, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT Refika Aditama.

Ali, Mohammad & Mohammad Asrori, 2012, Psikologi Remaja: Perkembangan peserta didik,
Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Alwisol, 2004, Psikologi Kepribadian, Malang: UPT. Universitas Muhammadiyah Malang.

Arikunto, Suharsimi, 2013, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2013.
Alwisol, Psikologi Kepribadian, (Malang: UMM Press, 2009).

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.


RINEKA CIPTA, 2002).
Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 1998).

Boeree, George. Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog


Dunia,(Jogjakarta: Prismasophie, 2010).

Burhan Bungin, M. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan


Ilmu Sosial, (Jakarta: PRENADA MEDIA GROUP, 2010).

Coleridge, Peter.Pembebasan Dan Pembangunan: Perjuangan Penyandang Cacat Di


Negara-negara Berkembang, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 1997).

Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: PUSTAKA SETIA,2002).

Anda mungkin juga menyukai