Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu:
Anas Rohman,M.pd
Disusun Oleh:
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala, karena izin dan kekuasaan-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “FAKTOR UTAMA DALAM PENDIDIKAN”.
Sholawat serta salam masih terlimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Shallalahu
‘Alaihi Wassallam, karena berkatnya kita bisa hidup dengan berbangsa dan dengan keadilan
yang sempurna yaitu hari yang penuh barokah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “PSIKOLOGI
PENDIDIKAN”.Semoga makalah yang penulis susun ini bisa diterima dengan baik, mohon
maaf juga atas kekurangan makalah ini,dan tidak kenyamanan dalam pembahasan ini, semoga
apa yang belum difahami dalam hal ini bisa kita diskusikan bersama.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik pada
isi, bahasa maupun penyajiannya. Kami sangat mengharapkan adanya tanggapan berupa kritik
dan saran guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya
mahasiswa Prodi Agama Islam.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan peserta didik dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan
yang terjadi di dalam diri individu yang menyangkut aspek fisik ataupun psikis menuju
tingkat kedewasaannya. Pendidikan memainkan peran penting dalam perkembangan
peserta didik, karena pendidikan membekali peserta didik untuk berinteraksi,
memahami, dan bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat. Perkembangan peserta
didik memiliki konsekuensi terhadap perlakuan Pendidikan. Pada masa bayi,
pendidikan yang dilaksanakan oleh orang dewasa lebih banyak memberikan bantuan
pada perkembangan fisik, seperti bantuan orang tua kepada anak agar dapat
menfungsikan kakinya untuk berjalan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu perkembangn peserta didik?
2. Apa itu aliran Asosiasi, Gesalt dan Sosiologis?
C. Tujuan Penulisan
3. Untuk Mengetahui perkembangn peserta didik?
4. Untuk Mengetahui aliran Asosiasi, Gesalt dan Sosiologis?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Aliran Asosiasi
Aliran asosiasi adalah suatu pendekatan atau perspektif dalam ilmu sosiologi
yang memfokuskan pada hubungan dan interaksi antara individu atau kelompok dalam
masyarakat. Aliran ini berusaha untuk memahami bagaimana individu atau kelompok
saling berhubungan, berinteraksi, dan membentuk hubungan sosial dalam masyarakat.
Aliran asosiasi mengemukakan bahwa individu-individu dalam masyarakat memiliki
kebutuhan dan keinginan yang kompleks, dan mereka cenderung membentuk asosiasi
atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan bersama. Dalam
konteks ini, asosiasi mengacu pada berbagai bentuk hubungan sosial, seperti keluarga,
teman, organisasi, dan komunitas.
Pendekatan ini juga menekankan pentingnya norma, nilai, dan aturan yang mengatur
interaksi sosial. Aliran asosiasi berusaha untuk menganalisis bagaimana norma dan nilai-
nilai ini mempengaruhi perilaku individu dan kelompok, serta bagaimana konflik dan
integrasi sosial terbentuk dalam masyarakat.
Salah satu teori terkenal yang terkait dengan aliran asosiasi adalah teori asosiasi
diferensial yang dikembangkan oleh Edwin Sutherland. Teori ini menjelaskan bagaimana
individu belajar perilaku kriminal melalui asosiasi dengan individu-individu yang terlibat
dalam kegiatan kriminal.
Aliran asosiasi adalah salah satu dari banyak aliran dalam sosiologi yang berusaha untuk
menjelaskan interaksi sosial dan dinamika masyarakat. Ia memberikan pandangan yang
kaya tentang bagaimana individu dan kelompok berperan dalam membentuk masyarakat.
C. Aliran Gesalt
Aliran Gesalt adalah sebuah aliran psikologi yang berasal dari Jerman yang
pertama kali muncul pada awal abad ke-20. Aliran ini mengkaji pengalaman manusia,
persepsi, dan pemahaman dalam konteks keseluruhan (holistik). "Gesalt" dalam bahasa
Jerman berarti "bentuk" atau "figur," dan aliran ini menekankan pemahaman bahwa
individu cenderung melihat dan mengalami objek atau situasi sebagai suatu kesatuan
yang utuh, bukan sebagai kumpulan elemen yang terpisah.
Beberapa konsep utama dalam aliran Gesalt meliputi:
1. Hukum Kesatuan (Law of Prägnanz): Konsep ini mengatakan bahwa manusia cenderung
menciptakan pola atau bentuk yang memiliki kesatuan dan keselarasan. Mereka mencoba
untuk melihat atau mengalami objek atau situasi dengan cara yang paling sederhana,
padat, atau berarti, dengan menghindari kebingungan.
2. Persepsi Keseluruhan (Perception of the Whole): Aliran Gesalt berpendapat bahwa
individu lebih suka melihat objek atau situasi dalam bentuk keseluruhan atau gestalt.
Contohnya, ketika kita melihat gambar yang terdiri dari beberapa bentuk, kita cenderung
melihat gambar utuh daripada setiap bentuk secara terpisah.
3
3. Imitasi: Aliran ini juga menyoroti pentingnya imitasi dan pembelajaran melalui observasi
dalam pembentukan pemahaman. Manusia sering meniru atau mengikuti pola-pola yang
ada dalam pengalaman mereka.
4. Fenomenologi: Gesaltisme menekankan pendekatan fenomenologis, yang berarti bahwa
pengalaman individu yang unik dan subjektif adalah fokus utama penelitian dan
pemahaman.
5. Penyelesaian Gestalt: Dalam situasi di mana ada ketidakselarasan atau gangguan dalam
pengalaman keseluruhan, manusia cenderung mencari penyelesaian atau penjelasan
untuk mengembalikan keselarasan.
Aliran Gesalt memiliki banyak pengaruh dalam psikologi dan juga di luar psikologi,
termasuk dalam desain grafis, seni, dan pendidikan. Teori-teori Gesalt telah membantu
kita memahami bagaimana orang memproses informasi, bagaimana mereka membuat
keputusan berdasarkan keseluruhan, dan bagaimana persepsi visual berperan dalam
pengalaman manusia sehari-hari.
D. Aliran Sosiologis
4
7. Sosiologi Positivisme: Aliran ini menekankan pada penggunaan metode ilmiah dan
data empiris dalam menganalisis masyarakat. Sosiologi positivis berupaya untuk
memahami dan menjelaskan fenomena sosial dengan cara yang obyektif dan
terukur.
8. Feminisme dalam Sosiologi: Aliran ini menekankan pentingnya memahami dan
menganalisis isu-isu gender dalam masyarakat, serta bagaimana ketidaksetaraan
gender dan seksisme memengaruhi dinamika sosial.
Setiap aliran sosiologis memiliki pendekatan dan fokus yang berbeda dalam memahami
fenomena sosial, dan seringkali sosiolog memadukan berbagai aliran ini untuk
mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif tentang masyarakat dan perilaku
manusia.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Abdurrahman. "Teori belajar aliran psikologi Gestalt serta implikasinya dalam
proses belajar dan pembelajaran." Jurnal Al-Taujih: Bingkai Bimbingan dan
Konseling Islami 1.2 (2015): 14-21.
Ali, Mohammad & Mohammad Asrori, 2012, Psikologi Remaja: Perkembangan peserta didik,
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, 2013, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2013.
Alwisol, Psikologi Kepribadian, (Malang: UMM Press, 2009).