PENDIDIKAN AGAMA
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5:
IZAM 03202101007
BAU-BAU 2021
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad saw beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Atas berkat karunia-Nya, kami telah selesai menyusun makalah yang berjudul
“Perkembangan moral”
Makala ini kami susun guna menyelesaikan tugas kelompok dari mata kuliah
Pendidikan Agama dengan dosen Dr. Anidi , M.Si., M.S.I
Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu
tugas program kuliah semester pertama Mata Kuliah. semoga makalah ini bisa
bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun dan umumnya bagi seluruh
pembaca. Tentunya kami merasa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran membangun sangat kami harapkan demi kemajuan
penyusunan makalah selanjutnya di lain kesempatan .
Tak lupa kami mengucapkan terikasih pada seluruh pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian makala in makalah ini sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.
Akhir kata, semoga makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi syiar Islam.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan ...............................................................................................3
D. Manfaat..............................................................................................................4
A. Kesimpulan......................................................................................9
B. Saran..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
A. Pengertian Perkembangan
Dalam kamus bahasa indonesia kontemporer, perkembangan adalah perihal
berkembang. Selanjutnya, kata berkembang diartikan mekar, terbuka, membentang,
menjadi besar, luas, banyak dan menjadi bertambah sempurna dalam hal
kepribadian, pikiran, pengetahuan dan lain sebagainya. Sedangkan pengertian
perkembangan menurut istilah asingnya adalah development, merupakan rangkaian
perubahan yang bersifat progresif dan teratur dari fungsi jasmaniah dan rohaniah,
sebagai akibat kerjasama antara kematangan (maturation) dan pelajaran (learning).
[1]
Dari kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan
tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan
didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus
menerus yang bersifat tetap dari fungsi fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki
individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan, pemasakan, dan
belajar.
Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru
yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ketahap yang lebih tinggi.
Perkembangan itu bergeraak secara berangsur angsur tetapi pasti, melalui suatu
bentuk/tahap kebentuk atau tahap/bentuk berikutnya, yang kian hari kian bertambah
maju, mulai dari masa pembuahan dan berakhir dengan kematian. [2]
1. Agama
Pengertian agama: Sistem atau prinsip kepercayaan kepada adanya
kekuasaan mengatur yang bersifat luar biasa yang berisi norma-norma atau
peraturan yang menata bagaimana cara manusia berhubungan dengan Tuhan dan
bagaimana manusia hidup yang berkelanjutan sampai sesudah manusia itu mati.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Adams dan Gullota (1983), agama
memberikan sebuah kerangka moral, sehingga membuat seseorang mampu
membandingkan tingkah lakunya, agama dapat menstabilkan tingkah laku dan bisa
memberikan penjelasan mengapa dan untuk apa seseorang berada di dunia ini,
agama memberikan perlindungan rasa aman, terutama bagi remaja yang tengah
mencari eksistensi dirinya.
2. Moral
Merupakan aturan kesusilaan yang menyangkut budi pekerti manusia yang
beradab (berupa ajaran baik dan buruk, perbuatan, dan kelakuan atau akhlaq).
Istilah moral berasal dari kata Latin “mos” (moris) yang berarti adat
istiadat, kebiasaan, peraturan/nilai-nilai atau tata cara kehidupan. Sedangkan
moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai
atau prinsip-prinsip moral.
3. Anak
Adalah makhluk sosial seperti juga orang dewasa. Anak membutuhkan
orang lain untuk dapat membantu mengembangkan kemampuannya, karena anak
lahir dengan segala kelemahan sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin dapat
mencapai taraf kemanusiaan yang normal. Menurut John Locke (dalam Gunarsa,
1986) anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-
rangsangan yang berasal dari lingkungan. Augustinus (dalam Suryabrata, 1987),
yang dipandang sebagai peletak dasar permulaan psikologi anak, mengatakan bahwa
anak tidaklah sama dengan orang dewasa, anak mempunyai kecenderungan untuk
menyimpang dari hukum dan ketertiban yang disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan pengertian terhadap realita kehidupan, anak-anak lebih mudah
belajar dengan contoh-contoh yang diterimanya dari aturan-aturan yang bersifat
memaksa.
Sobur (1988), mengartikan anak sebagai orang yang mempunyai pikiran,
perasaan, sikap dan minat berbeda dengan orang dewasa dengan segala keterbatasan.
Haditono (dalam Damayanti, 1992), berpendapat bahwa anak merupakan mahluk
yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi perkembangannya.
Selain itu anak merupakan bagian dari keluarga, dan keluarga memberi kesempatan
bagi anak untuk belajar tingkah laku yang penting untuk perkembangan yang cukup
baik dalam kehidupan bersama.
C. Perkembangan Agama Pada Anak
Menurut penelitian Ernest Harms perkembangan anak-anak itu mengalami
beberapa fase (tingkatan). Didalam bukunya The Thevelopment of religious on
children ia mengatakan bahwa perkembangan pada anak-anak itu melalui tiga
tingkatan :
1) The fairy stage (tingkat dongeng)
Tingkatan ini dimulai anak yang berusia 3-6 tahun, pada tingkatan ini
konsep mengenai tuhan lebih banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosi. Pada
tingkat perkembangan ini anak menghayati konsep ke-Tuhanan sesuai dengan
tingkat intelektualnya.
2) The realistic stage (tingkat kenyataan)
Tingkat ini dimulai sejak anak masuk sekolah dasar sampai ke usia (masa
usia) adolensense. Pada masa ini ide ke-Tuhanan anak sudah mencerminkan konsep-
konsep yang berdasarkan pada kenyataan (realis). Konsep ini melalui lembaga-
lembaga keagamaan dan pengajarn agama dari orang dewasa lainnya.
3) The individual stage (tingkat individu)
Pada tingkat ini anak telah memiliki kepekaan emosi yang paling tinggi
sejalan dengan perkembangan usia mereka. Konsep ini terbagi menjadi tiga :
a. Konsep ketuhanan yang konvesional dan konservatif dengan dipengaruhi sebagian
kecil fantasi. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengaruh luar.
b. Konsep ke-Tuhanan yang murni yang dinyatakan dalam pandangan yang bersifat
personal (perorangan).
c. Konsep ke-Tuhanan yang humanistik. Agama telah menjadi etos humanistik pada
diri mereka dalam menghayati ajaran agama. Perubahan ini dipengaruhi oleh faktor
intern yaitu perkembangan usia dan faktor ekstern berupa pengaruh luar yang
dialaminya.[3]
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo. 2012 Pembelajaran Nilai -Karakter Konstrutktivise
dan VCT sebagai Inovasi Pendekatakan Pembelajaran Afektif.
Jakarta: PT Raja Granfindo Persada.
Grain, Wiliam. 2014. Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi.
Yograkarta: Pustaka Pelajar.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Ibu, Dian. 2009. Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Santrock, Jonh. W. 2007. Perkembangan Anak (Jilid 2). Jakarta: Erlangga.