Adaptasi merupakan suatu proses yang tidak pernah bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia, apalagi ketika dihadapkan pada perubahan. untuk mencapai
keselarasan, yaitu tingkat keselarasan antara kebutuhan yang terkandung dalam
dirinya dengan apa yang diharapkan dari lingkungan hidup. Banyak ahli yang
mengemukakan beberapa definisi pengaturan diri, adaptasi mengacu pada
keselarasan antara individu dengan dirinya sendiri dan elemen lain di sekitarnya
(Brady-Amoon dan Fuertes, 2011, Parmaksiz, 2019).
1. Adaptasi pribadi
2. Adaptasi sosial
Dapat dikatakan bahwa itu adalah keinginan individu untuk mengikuti norma dan
peraturan sosial. Dalam proses adaptasi sosial, individu mulai membentuk
semangat sosialnya sehingga membentuk pola perilaku kelompok. Dalam proses
ini, orang belajar mengendalikan diri.
Menurut Albert dan Emmons 2002 (dalam Widodo 2021:901), yaitu:
(a) Aspek pengetahuan dan pemahaman diri, yaitu kemampuan memahami diri
sendiri, bahwa diri sendiri mempunyai kelebihan dan kekurangan. Artinya
masyarakat sadar akan kelebihan dan kekurangannya.
b) Aspek objektivitas diri dan penerimaan diri, realisme setelah mengenal diri
sendiri, sehingga seseorang dapat berdamai dengan keadaannya,
(c) Aspek yang berkaitan dengan pengembangan diri dan pengendalian diri, yaitu
kemampuan mengelola diri, menyaring rangsangan dari luar, gagasan, perilaku,
perasaan, sikap dan perilaku yang pantas
(d) aspek yang berkaitan dengan kepuasan, dengan asumsi bahwa segala sesuatu
yang dilakukan merupakan suatu pengalaman yang apabila keinginannya tercapai
akan menimbulkan perasaan puas.
(2) Adaptasi pada kelompok yang berbeda. Ada penyesuaian yang baik dalam
kelompok mana pun yang melibatkan individu, baik kelompok teman sebaya atau
orang dewasa,
(3) Sikap sosial, yaitu sikap menyenangkan terhadap orang lain, kemauan untuk
terlibat/berpartisipasi dan mengetahui cara menjalankan peranannya dengan baik
dalam kegiatan sosial,
(a) Motif yang bersifat keinginan sosial, misalnya keinginan untuk berprestasi,
keinginan untuk menjadi lebih baik dalam lingkungan, keinginan secara sosial,
(b) konsep diri: bagaimana individu memandang dirinya dan sikap yang dianutnya
dalam kaitannya dengan dimensi fisik, karakteristik individu, dan motivasi
pribadi. c) persepsi, merupakan proses observasi dan penilaian dalam
pembentukan konsep baru melalui kognitif individu dan hubungannya dengan
objek dan peristiwa,
e) kecerdasan dan minat, kecerdasan sebagai langkah awal dalam proses interaksi
atau penyesuaian diri, kecerdasan memungkinkan manusia menganalisis dan
menalar, hanya saja minat terhadap sesuatu membantu mempercepat proses
penyesuaian diri seseorang,
1. Kondisi fisik
(a) Keturunan dan struktur fisik. Berikut ini prinsip umum bahwa semakin dekat
kemampuan pribadi dan karakteristik individu, maka semakin besar pula
pengaruhnya terhadap adaptasi seseorang.
b) Sistem tubuh utama, Sistem tubuh (saraf, kelenjar dan otot) berkembang secara
normal dan sehat, yang merupakan prasyarat mutlak bagi fungsi psikologis yang
mempengaruhi adaptasi individu.
2. Kepribadian
3. Proses pembelajaran
Keinginan untuk belajar sangat penting dalam adaptasi diri, karena reaksi
dan ciri-ciri kepribadian yang diperlukan untuk pengaturan diri biasanya diperoleh
dan diadopsi melalui pembelajaran.
b) Pengalaman
2) Pengalaman traumatis
Adalah peristiwa yang dialami oleh seseorang sesuatu yang sangat tidak
menyenangkan, menyedihkan bahkan menyakitkan sehingga seseorang sangat
tidak ingin mengulangi pengalaman tersebut. karena masyarakat cenderung ragu,
kurang percaya diri, mudah merasa rendah diri atau bahkan takut ketika harus
beradaptasi dengan lingkungan baru.
3). Praktik
Determinasi diri sendiri adalah faktor yang sangat kuat yang dapat
digunakan untuk kebaikan atau kejahatan, untuk mencapai pengaturan diri total
atau bahkan penghancuran diri. Misalnya perlakuan orang tua yang menolak
kehadiran anak pada masa kanak-kanak membuat anak berpikir bahwa dirinya
akan ditolak di lingkungan mana pun ia beradaptasi. Tindakan manusia
sebenarnya dapat mengatasi penyangkalan diri dan dampak buruk lainnya.
4. Lingkungan
a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan sekolah
c. lingkungan masyarakat,
Menurut Sunarto dan Hartono 2011: 229-231 (dalam Murhima dan Iris
2018: 269 - 271) menjelaskan bahwa faktor internal yang mempengaruhi adaptasi
sosial misalnya.
1. Faktor fisik
a. Kondisi fisik
a. Pengalaman
b. Belajar
c. Tekad
d. konflik
Konflik dalam kehidupan setiap orang pasti ada. Konflik yang terjadi
pada setiap individu mempunyai dampak perilaku yang berbeda-beda, namun
dampak konflik terhadap perilaku individu bergantung pada sifat konflik tersebut,
antara lain destruktif, mengganggu, dan menguntungkan. Setiap orang
mempunyai cara masing-masing dalam menghadapi konflik, sehingga setiap
individu berbeda-beda dalam menghadapi konflik. Cara untuk menyelesaikan
konflik ini mencakup upaya yang lebih besar untuk mencapai tujuan yang
bermanfaat secara sosial. Orang yang mudah beradaptasi secara sosial dalam
berbagai situasi merupakan pribadi yang mampu mengatasi konflik yang
dialaminya.