ADJUSMENT
OLEH :
NURBAIYANA (19710420 )
FAKULTAS PSIKOLOGI
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku mansuia
dan salah satu cabangnya membahas mengenai kesehatan mental. Salah satu
hal yang menandakan bahwa indibidu sehat mentalnya adalah apakh dia
mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau tidak.
Penyesuaian diri yang baik bukan hanya tentang cepatnya individu
beradaptasi dengan lingkungannya, tetapi juga mengenai bagaimana individu
untuk berbuat yang terbaik dan mengoptimalkan segala potensi yang
dimilikinya.
Jika seseorang tidak mampu untuk melakukan penyesuaian diri, hal ini dapat
mempengaruhi bagaimana dia mengatasi dan menguasai kebutuhan-
kebutuhan dalam dirinyam ketegangan – ketegangan, rasa frustasi yang
berlebih, dan konflik – konflik yang ada di dalam hidupnya. Apa bila hal –
hal yang disebutkan diatas tidak diatasi dalam waktu yang cepat bisa saja hal
ini mengarah ke patologi (gangguan jiwa)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud personal adjusment ?
2. Apa yang dimaksud malajusment?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui segala hal yang berkitan dengan personal adjusemnt
2. Mengetahui apa itu maladjusment
D. Manfaat penulisan
1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang personal adjustment
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang faktor apa yang yang
melatarbelakangi personal adjustment
3. Untuk memberikan informasi mengenai aspek-aspek personal adjustment
4. Agar pembaca memahami karakteristik personal adjustment
5. Agar pembaca memahami bentuk dari personal adjustment
6. Memberikan pemahaman kepada pembaca bagaimana malajusment
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PERSONAL ADJUSMENT
3) Kesehatan fisik
Keadaan fisik yang prima bisa memunculkan penerimaan diri,
percaya diri, harga diri dan lain-lain yang menjadi keadaan yang
begitu berpengaruh terhadap proses personal adjustment.
b. Kepribadian
1) Modifiability
Modifiability adalah karakteristik kepribadian yang akan
memberikan efek pada personal adjustment. Modifiability akan
berkembang dengan melalui proses belajar dengan telaten,
namun, bila individu dalam proses belajar tidak telaten dan hanya
bermain-main maka modifiabilitynya juga tidak akan
berkembang.
2) Self-regulation
Self regulation memegang peranan penting dalam proses personal
adjustment dan penjagaan stabilitas mental, kemampuan dalam
mengontrol dan mengarahkan diri. Kondisi menyimpang yang
dilakukan individu dapat diatasi melalui kemampuan self
regulation.
3) Self realization
Proses personal admusment dan pemerolehan hasill secara
bertahao sangat kuat hubungannya dengan perkembangan
kepribadiaan. Apabila perkembangan kepribadian berjalan normal
selama masa kanak-kanak dan remaja., dalam proses itu
terkandung potensi laten yang berbentuk sikap, tanggung jawab,
penghayatan, nilai-nilai, penghargaan diri dan lingkungan. Yang
dimana secara keseluruhan merupakan bagian terpenting dalsm
self realization.
c. Intelegensi
Intelegensi begitu berpengruh terhadap perkembangan konsep, prinsi
dan tujuan yang juga mengambil andil dalam proses personal
adjustment.
d. Proses belajar
1) Belajar
Kemampuan belajar adalah bagian penting pada personal
adjustment hal ini karena respon-respon dan sifat-sifat
kepribadian yang dibutuhkan dalam proses personal adjustment
didapatkan dengan proses belajar. Perbedaan cara personal
adjustment dari normal hingga tidak normal adalah produk dari
perubahan yang dipengaruhi dalam proses belajar dan
kematangan.
2) Pengalaman
a) Pengalaman yang menyehatkan (salutary Experience)
Pengalaman yang dialami sebagai sesuatu yang memberikan
sensasi yang baik untuk dirinya. Sehingga individu akan
mengulang kembali pengalaman tersebut yang kemudian
dibarikan saat individu harus personal adjustment dengan
lingkungan yang baru
3) Latihan
Latihan diartikan sebagai proses belajar yang diproyeksikan pada
perkembangan keterampilan atau kebiasaan.. personal adjustment
sebagai proses yang kompleks yang mewadahi proses-proses
psikologis dan sosiologis yang membutuhkan latihan untuk
memperoleh personal adjustment yang baik.
4) Determinasi diri
Faktor deteminasi adalah faktor yang kuat yang bisa dipakai
dalam hal positif maupun negative untuk meraih personal
adjustment dengan suskses dalam menghancurkan diri sendiri.
Determinasi diri pada seseorang dapat dilakukan secara bertahap
dalam mengatasi dampak yang buruk.
e. Lingkungan
1) Lingkungan keluarga
Segala permasalahan yang dihadapi individu dapat terselesaikan
bila individu dirawat dan dibesarkan dlaalm lingkungan keluarga
yang memberikan keamanan, cinta, peduli, toleransi diri dan
kehangatan atau dengan kata lain saat inidividu dibesarkan dalam
lingkungan keluarga yang menjalankan tugas keluarga dengan
baik. Kelekatan dengan keluarga adalah kebutuhan mendasar
untuk pekrmbangan jiwa individu. Banyak orang tua yang
menyadari hal itu, namun mengabaikannya karna menurutnya
memenuhi kebutuhan finansial anak adalah hal terpenting dalam
menjamin kehidupan anak kedepannya. Kondisi seperti ini
terkadang anak meresponnya yaitu dengan merasa tidak
diinginkan atau diabaikan. Saat kondisi ini terus berlangsung
dalam waktu yang lama, maka akan berakibat pada kemampuan
individu dalam personal adjustment.
Dalam lingkungan keluarga, individu banyak mendapatkan
pembelajaran, mislanya memperlajari bagaiamana adat dan
kebiasaan yang baik, belajar untuk tidak eois dan lain-lain.
Pemebalaran ini didpatkan sebelum anak mengenal dunia luar.
2) Lingkungan sekolah
Sekolah tidak hanya sebagai wadah untuk memperoleh
pengetahuan dan informasi saja bagi siswa, namun juga sebagai
wadah dalam mengemban tanggung jawab dalam lingkup
pendidikan yang lebih luas. Sama dengan tenaga pengajar,
tugasnya tidak hanya serta merta mengajar namun juga sebagai
pendidik yang berperan penting dalam membentuk masa depan.
Ini merupakan langkah awal bagaimana individu melakukan
personal adjustment dengan lingkungannya.
Proses pendidikan adalah pembentukan adjustment antara
individu dengan nilai-nilai yang menurupkan tuntutan dari
lingkungan sesuai dengan kepengtingan perkembangan dan
spiriual individu.
3) Lingkungan masyarakat
Konsistensi niali-nilai, aturan, norma dan perilaku masyarakat
akan dikenali oleh individu yang berada daalam masyarakat
ehingga akan berefek pada proses perkembangan self aadjusment.
b. Aspek self objectifity dan self acceptance, yaitu apabila individu telah
mengenal dirinya, ia bersikap realistik yang kemudian mengarah pada
penerimaan diri.
c. Aspek self development dan self control, yaitu kendali diri berarti
mengarahkan diri, regulasi pada impuls-impuls, pemikiranpemikiran,
kebiasaan, emosi, sikap dan tingkah laku yang sesuai. Kendali diri
bisa mengembangkan kepribadian kearah kematangan, sehingga
kegagalan dapat diatasi dengan matang.
b. Adjustive
Bentuk personal adjustment yang berkaitan dengan kondisi psikis
individu., secara tidak langaung penyesuaian ini berkaitan dengan
bagaimana respon tingkat laku seseorang. . sebagian besar tingkah
laku manusia diakibatkan oleh hal-hal psikis lainnya, kecuali gerakan
reflek atau gerakan yang sudah biasa dilakukan.
5. PROSES SELF ADJUSTMENT
Menurut Gunarsa (Sobur,2003) menganggap bahwa proses personal
adjustment menurut Scheneider (dalam Ali, 2006), 3 tiga unsur yang
berpengaruh yakni
a. Motivasi
Motivasi bisa diasumsikan sebagai pokok utama dalam mengetahui
proses personal adjustment. Motivasi adalah kebtuhan yang
dibutuhkan dalam diri individu. Umpan balik dari personal
adjustment positif maupun negative, bisa diasumsikan sebagai sebuah
usaha individu dalam menyelamatkan diri dari ketegangan dan
menjaga keseimbangan dalam diri individu.
B. PENGERTIAN MALADJUSMENT
Maladjustment adalah ketidakmampuan seseorang dalam melakukan self
adjument yang baik. Sesuai dengan penelititan yang dilakukan oleh Kusyadi,
Halimah dan Faisal (2011) mendapatkan hasil bahwa faktor yang
mempengaruhi siswa dalam ketidakmampuannya melakukan self adjument
yang baik karena pola asuh orang tua. Menurutnya, Individu yang diasuh
dengan pola authoritarian, indulgent maupun neglectful berakbiat pada
individu tidak mampu melakukan personal adjustment dengan baik. Individu
yan diasuh dengan pola authoritarian mempunyai kontrol yang kurang untuk
lingkungannya, sehingga individu menganggap bahwa terjebak dan marah,
dan juga sukar dalam mengeskpresikannya. Efeknya, membuat anak menjadi
tidak bahagia, penuh dengan masalah dan umumnya memperlihatkan perilaku
neurotic sehingga sukar baginya dalam melakukan personal adjustment yang
baik dengan lingkungan sosialnya. Kemudian individu yang idbesarkan
dengan pola asuh indulgent mendapatkan kesempatan dan kebebasan secara
bebas dalam menunjukan segala kemauananya dan pendapatnya., namun
orang tua tidak memberikan arahan atau hukuman terhadap kekeliruan anak.
Sehingga memberikan efek ketidakmampuan anak dalam menerima
kegagalan dan nilai-nilai dalam masyarakat, memperlihatkan tingkah laku
yang mengarah pada agresif, egois, sehingga membuat dirinya sukar dalam
proses personal adjustment dengan lingkungan sosialnya. Sedangkan anak
yang berasal dari keluarga indulgent akan merasa tidak diterima dan tidak
diberikan atensi oleh orang tuanya., hal ini karena mereka diberikan
kebebasan dalam bertidak tanpa adanya bimbingan dan pengarahan. Karna
hal ini, anak biasanya bertingkah laku agresif, menyimpang dan tidak mau
melakukan tuntutan orang dewasa dan lingkungan sosialnya
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Personal adjustment merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan diri
terhadap lingkungan utnuk yang mengakibatkan kemampuan untuk
mengatasai ketegangan,frustasi,dan konflik agar diterima dalam suatu
kelompok atau masyarakat. Ada beberapa factor yang mempengaruhi
personal adjusmen ialah keadaan
fisik,kepribadian,intelegensi,lingkungan,agama dan budaya. Faktor
penyesuaian diri juga dikelompokkan menjadi dua yaitu factor internal
meliputi motif dan eksternal meliputi keluarga terutama pola asuh orangtua.
Terdapat empat aspek dalam penyesuaian diri yaitu; Aspek satisfaction, self
objectifity dan self acceptance, self development dan self control, dan
satisfaction Bentuk personal adjustment ini juga dengan dengan adaptasi,
yang sifatnya badani. Hal ini berarti, perubahan-perubahan dalam proses
badani dalam beradaptasi terhadap tuntutan lingkungan dan juga bentuk
personal adjustment yang berkaitan dengan kondisi psikis individu., secara
tidak langaung penyesuaian ini berkaitan dengan bagaimana respon tingkat
laku seseorang.
Pritaningrum, M., & Hendriani, W. (2013). Penyesuaian diri remaja yang tinggal
di Pondok Pesantren Modern Nurul Izzah Gresik pada tahun pertama. Jurnal
Psikologi Kepribadian dan Sosial, 2(3), 134-143.
Sari, J. F., Karsih, K., & Tjalla, A. (2014). Hubungan antara Penyesuaian Diri
dengan Kecenderungan Perilaku Cyber Bullying pada Siswa Kelas Viii Smp
Labschool Jakarta Tahun Ajaran 2013-2014. INSIGHT: Jurnal Bimbingan
Konseling, 3(1), 70-76.