Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 3

PENYESUAIAN
DIRI
PSIKOLOGI UMUM

SALMAN ALFARISI (2106410)


IMTIYAZ FAWA’IDA(2013080)
CUT PUTRI ZAKIA MAULIDA (2105522)
RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

1.Definisi Penyesuaian Diri


2.Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri
3.Faktor-faktor Penyesuaian Diri
4.Aspek Penyesuaian Diri
5.Konsep Penyesuaian Diri
6.Well Dan Maladjustment
7.Proses Penyesuaian Diri
Definisi Penyesuaian Diri
-IMTIYAZ
Penyesuaian diri dalam Bahasa aslinya dikenal dengan
istilah adjustment/personal adjustment

Schneiders (1964) menjelaskan bahwa definisi penyesuaian diri adalah


sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku
yang diperjuangkan individu agar berhasil menghadapi kebutuhan-
kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik-konflik serta untuk
menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu
dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada
Penyesuian diri diartikan sebagai suatu proses dinamik
terus menerus yang bertujuan untuk mengubah kelakuan
guna mendapatkan hubungan yang lebih serasi antara diri
dan lingkungab (Fahmi, 1977).

James F. Calhoun dan Joan Ross Acocella (1990)


mejelaskan bahwa penyesuaian dapat didefinisikan
sebagai interaksi kontinu dengan diri sendiri, dengan
orang lain, dan dengan dunia.
BENTUK BENTUK PENYESUAIAN DIRI

Bentuk-bentuk penyesuaian diri itu bis akita klasifikasikan dalam dua


kelompok (Gunarsa, 1981)

ADAPTIF ADJUSTIVE
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI

Pemuasan
kebutuhan pokok Hendaknya dapat Penyesuaian dan
dan kebutuhan menerima dirinya Persesuaian
pribadi

1 2 3 4 5

Hendaknya ada kebiasaan-


kebiasaan dan keterampilan Kelincahan
yang dapat membantu dalam
pemenuhan kebutuhan yang
mendesak
ASPEK PENYESUAIAN
DIRI
— ICUT
ASPEK PENYESUAIAN DIRI

1. Mampu mengontrol emosi yang berlebih


2. Mampu mengatasi mekanisme psikologis
3. Mampu mengatasi perasaan frustasi
4. Mampu belajar
5. Mampu memanfaatkan pengalaman
6. Memiliki sikap realistis dan objektif
- Schneinders (1964)
ASPEK PENYESUAIAN DIRI

01 PRIBADI 02 SOSIAL

penyesuaian didasari pada penyesuaian ini terjadi di


kemampuan seseorang dalam lingkungan masyarakat atau di
menerima diri sendiri untuk lingkungan dimana individu
mencapai tujuan tertentu berinteraksi dengan orang lain
KONSEP PENYESUAIAN DIRI

ketika seorang individu mampu berusaha untuk mengatasi dan menguasai


kebutuhan dalam dirinya, perasaan frustasinya, konflik dalam dirinya, dan
ketegangan untuk mendapatkan keselarasan dalam lingkungannya
(Schneiders, 1964)
WELL AND MALADJUSTMENT
- SALMAN
WELL and MALADJUSTMENT
Well adjustment maladjusment

Menurut Schneiders (dalam Ali Individu tidak berhasil atau


dan Asrori, 2006), seseorang gagal dalam menyesuaikan diri
dikatakan memiliki penyesuaian apabila ia tidak mampu
diri yang baik (welladjusted mengatasi berbagai konflik yang
person) jika mampu melakukan dihadapinya sehingga dapat
respons yang matang, efesien, menimbulkan frustasi pada
memuaskan dan sehat
dirinya
PROSES PENYESUAIAN DIRI
Pola dasar
Sikap terhadap realitas
motivasi penyesuaian diri

Motivasi sama halnya


Pola dasar penyesuaian
dengan kebutuhan, dapat dikatakan bahwa diri ini berhubungan
perasaan, dan emosi sikap yang sehat dengan bagaimana cara
merupakan kekuatan
terhadap realitas itu individu untuk mengatasi
internal yang
sangat diperlukan bagi berbagai macam frustrasi
menyebabkan
proses penyesuaian yang dialaminya karena
keseimbangan dan
diri yang sehat adanya suatu kebutuhan
ketidakseimbangan
yang tidak terpenuhi.
dalam organisme
penyesuaian diri menurut Sunarto (dalam Ali, 2006)

1. Mula-mula individu, di satu sisi, memiliki dorongan keinginan untuk memperoleh makna dan
eksistensi dalam kehidupannya dan di sisi lain mendapat peluang atau tantangan di luar dirinya
sendiri.

2. Kemampuan menerima dan menilai kenyataan lingkungan di luar dirinya secara objektif sesuai
dengan pertimbangan-pertimbangan rasional dan perasaan.

3. Kemampuan bertindak sesuai dengan potensi kemampuan yang ada pada dirinya dan kenyataan
objektif di luar dirinya.

4. Kemampuan bertindak secara dinamis, luwes, dan tidak kaku sehingga menimbulkan rasa aman,
tidak dihantui oleh ketakutan atau ketakutan.

5. Dapat bertindak sesuai dengan potensi positif yang layak dikembangkan sehingga dapat menerima
dan diterima lingkungan, tidak dijelaskan oleh lingkungan maupun dinamika lingkungan.
6. Rasa hormat pada sesama manusia dan mampu bertindak toleran, selalu menunjukkan sikap
hormat sesuai dengan martabat dan martabat manusia, serta dapat memahami dan menerima
keadaan orang lain meskipun sebenarnya kurang serius dengan keadaan dirinya.

7. Kesanggupan merespons frustasi, konflik, dan stres secara wajar, dan manfaat tanpa harus
menerima pemikiran yang mendalam.

8. Kesanggupan bertindak secara terbuka dan mampu menerima kritik dan tindakannya dapat
bersifat murni sehingga dapat memperbaiki tindakan-tindakan yang sudah tidak sesuai lagi.

9. Dapat bertindak sesuai dengan norma yang dianut oleh lingkungannya serta selaras dengan hak
dan kewajibannya.

10. Secara positif ditandai oleh kepercayaan terhadap diri sendiri, orang lain, dan segala sesuatu di
luar dirinya sehingga tidak pernah merasa tersisih dan kesepian.
LITERATURE

Ali, M., Asrori, M. (2006). Psikologi Remaja Perkembangan Pserta Didik. Jakarta: Bumi
Aksara
Choirudin, M. (2015). Penyesuaian Diri: Sebagai Upaya Mencapai Kesejahteraan Jiwa,
12(1), 1-20.
Fahmi M. (1977). Kesehatan Jiwa dalam Keluarga Sekolah dan Masyarakat. Jilid 1. Alih
Bahasa Zakiah Darajat. Jakarta: Bulan Bintang
Gunarasa, Singgih & Y. Singgih Gunarasa. (1981). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan
Psikologi Perkembangan Keluarga. Jakarta: BPK Guning Mulia.
Maddux, J. E., & Lewis, J. (1995). Self-Efficacy and Adjustment. The Plenum Series in
Social/Clinical Psychology, 37–68. 
Schneiders, A. A. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York: Holt, Renehart
& Winston.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai