Anda di halaman 1dari 45

Penyesuaian Diri dan Kesehatan

Mental

Tim dosen

PERTEMUAN KE 11
DEFINSI
PENYESUAIAN DIRI
 Dalam istilah psikologi, penyesuaian
disebut dengan istilah adjusment.

 Adjustment merupakan suatu hubungan


yang harmonis dengan lingkungan fisik
dan sosial (Chaplin, 2000: 11).

 Manusia dituntut untuk menyesuaikan


diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan
dan lingkungan alam sekitarnya
Lanjutan...
Schneiders (1964: 51) mendefinisikan Penyesuaian diri sebagai
berikut:

 “Suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah-laku,


dengan mana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi
kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, Ketegangan-ketegangan,
Konflik-konflik dan Frustasi yang dialaminya, sehingga terwujud
tingkat keselarasan atau Harmoni antara Tuntutan dari dalam diri
dengan apa yang diharapkan oleh Lingkungan di mana ia tinggal.”
Pengertian lain penyesuaian diri (accommodation dan conformity) yaitu menegakkan hubungan
yang harmonis dengan lingkungan fisik dan sosial.

Istilah adjustment, accommodation dan conformity sering digunakan pada makna yang sama
(penyesuaian diri).

Namun perbedaannya adjustment secara tidak langsung menyatakan adanya peranan yang lebih
aktif pada diri individu.

Sedangkan accommodation dan conformity lebih bersifat pasif, dan secara tidak langsung
menyatakan suatu “penyerahan, atau rasa mengalah” untuk bisa mencapai keserasian atau
keharmonisan.
 Penyesuaian diri merupakan proses yang
meliputi respon mental dan perilaku yang
merupakan usaha individu untuk
mengatasi dan menguasai kebutuhan-
kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-
ketegangan, frustasi, dan konflik-konflik
agar terdapat keselarasan antara tuntutan
dari dalam dirinya dengan tuntutan atau
harapan dari lingkungan di tempat ia
tinggal.
KESIMPULAN TENTANG
PENYESUAIAN DIRI

 Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa


penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah
perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan
lingkungannya.
Kriteria Penyesuaian yang Tergolong Baik (well adjusment), Menurut Schneiders,
ditandai dengan:

1. Pengetahuan dan tilikan terhadap • 9. kematangan respon,


diri sendiri, • 10. perkembangan kebiasaan yang baik,
2. Obyektivitas diri dan penerimaan • 11. adaptabilitas,
diri, • 12. bebas dari respon-respon yang
3. Pengendalian diri dan simptomatis (gejala gangguan mental),
perkembangan diri, • 13. kecakapan bekerja sama dan menaruh
4. Keutuhan pribadi, minat kepada orang lain,
• 14. memiliki minat yang besar dalam
5. Tujuan dan arah yang jelas,
bekerja dan bermain,
6. Perspektif, skala nilai dan filsafat • 15. kepuasan dalam bekerja dan bermain,
hidup memadai, dan
7. Rasa humor, • 16. orientasi yang menandai terhadap
8. Rasa tanggung jawab, realitas.
Schneiders mengungkapkan bahwa
individu yang memiliki penyesuaian diri Efisien artinya bahwa apa yang
yang baik (well adjustment person) dilakukan individu tersebut dapat
adalah mereka dengan segala memberikan hasil yang sesuai dengan
keterbatasannya, kemampuannya serta yang diinginkan tanpa banyak
kepribadiannya telah belajar untuk mengeluarkan energi, tidak membuang
bereaksi terhadap diri sendiri dan waktu banyak, dan sedikit melakukan
lingkungannya dengan cara efisien, kesalahan.
matang, bermanfaat, dan memuaskan.
Matang artinya bahwa individu tersebut
dapat memulai dengan melihat dan
menilai situasi dengan kritis sebelum
bereaksi.

Bermanfaat artinya bahwa apa yang


dilakukan individu tersebut bertujuan untuk
kemanusiaan, berguna dalam lingkungan
sosial, dan yang berhubungan dengan Tuhan.

Memuaskan artinya bahwa apa yang


dilakukan individu tersebut dapat
menimbulkan perasaan puas pada dirinya dan
membawa dampak yang baik pada dirinya
dalam bereaksi selanjutnya
Mereka yang memiliki well
adjustment juga dapat
menyelesaikan konflik-konflik
mental, frustasi dan kesulitan-
kesulitan dalam diri maupun
kesulitan yang berhubungan dengan
lingkungan sosialnya serta tidak
menunjukkan perilaku yang
memperlihatkan gejala
menyimpang.
Penyesuaian Diri bersifat relatif (Menurut Schneiders), karena:

1. Penyesuaian diri merupakan kemampuan individu 3. Adanya perbedaan dari


untuk mengubah atau memenuhi banyaknya tuntutan masing-masing individu
yang ada pada dirinya. Kemampuan ini dapat karena pada dasarnya setiap
berbeda-beda pada masing-masing individu sesuai individu memiliki saat-saat
dengan kepribadian dan tahap perkembangannya. yang baik dan buruk dalam
melakukan penyesuaian diri,
tidak terkecuali bagi
individu yang memiliki
2. Kualitas penyesuaian diri yang dapat berubah- penyesuaian diri yang baik
ubah sesuai dengan situasi masyarakat dan (well adjustment) karena
kebudayaan tempat penyesuaian diri dilakukan. terkadang ia pun dapat
mengalami situasi yang
tidak dapat dihadapi atau
diselesaikannya.
Setiap individu memiliki pola penyesuaian yang khas
terhadap setiap situasi dan kondisi serta lingkungan yang
dihadapinya. Bagaimana individu menyesuaikan diri di
lingkungan rumah dan keluarganya, di sekolahnya,
bagaimana individu dapat menyesuaikan diri dengan
dirinya sendiri, serta cara menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosial menentukan adanya variasi penyesuaian
diri (Varietas of Adjustment), artinya adanya klasifikasi
penyesuaian diri yang berdasarkan pada masalah dan
situasi yang dihadapi dan berkaitan dengan tuntutan
lingkungan.
4 macam variasi penyesuaian diri

1. Penyesuaian dengan dirinya sendiri


(Personal Adjustment)
2. Penyesuaian sosial (Social Adjustment)
3. Penyesuaian diri dengan pernikahan
(Marital Adjustment)
4. Penyesuaian diri dengan pekerjaan
(Vocational Adjustment).

• Penyesuaian diri dalam lingkungan rumah


dan keluarga
• Penyesuaian diri di sekolah
• Penyesuaian diri dalam lingkungan
masyarakat
GANGGUAN PENYESUAIAN DIRI

• Maladaptif (Gangguan Penyesuaian),


merupakan gangguan psikologis dan
termasuk kelompok gangguan stres
yang paling ringan.
• Gangguan Penyesuaian ditandai
dengan adanya tanda-tanda distres
emosional yang lebih dari biasa.
• Reaksi maladaptif ini terlihat dari
adanya tanda- tanda distres emosional
yang lebih dari biasa dalam fungsi
sosial, pekerjaan, atau akademis, atau
adanya kondisi distres emosional yang
melebihi batas normal.
Penyesuaian diri yang Negatif (maladaptif) adalah penyesuan
diri yang menyimpang dari realita, berupa:

1. Yang bersangkutan tidak dapat


mengendalikan emosinya. Bila
menghadapi problem menjadi panik,
sehingga tindakannya tidak sesuai
dengan kenyataan.
2. Menggunakan pertahananan diri yang
berlebihan, karena berulang kali
merupakan kebiasaan yang
menyimpang dari kenyataan. Karena
yang bersangkutan mengalami
kegagalan dalam penyesuaian diri
memungkinkan mengalami frustasi,
konflik maupun kecemasan atau
kegoncangan lain.
CARA MENGATASI GANGGUAN
MALADJUSTMENT

• Pemberian pengetahuan
tentang kesehatan mental
yang benar
• Menjaga kebiasaan hidup
sehat (jasmani dan rohani)
• Menjalankan agama dengan
baik.
PERILAKU ADAPTIF
ISTILAH LAIN PERILAKU ADAPTIF

• Kompetensi sosial (Social


competency)
• Perkembangan sosial (Social
maturity)
• Kapasitas adaptif (Adaptive
capacity)
• Ketepatan menyesuaikan diri
(Adaptive fitting)
KONSEP PERILAKU ADAPTIF

• Kemampuan seseorang untuk mengatasi


secara efektif terhadap keadaan-keadaan
yang tengah terjadi dalam masyarakat
lingkungannya.
• Kemampuan seseorang untuk dapat
melakukan : kebebasan pribadi (personal
independence) dan kemampuan
beradaptasi secara pribadi (personal
adaption).
• Kemampuan untuk melakukan : fungsi
otonomi (functional autonomy) ;
tanggung jawab sosial (social
responsibility) ; kemampuan penyesuaian
terhadap orang-perorang (interpersonal
adjusment)
 Lanjutan ...
 KONSEP PERILAKU ADAPTIF

• Bentuk kemampuan seseorang yg berkaitan dengan: fungsi


kemandirian (independent functioning) -> Mencapai keberhasilan
melaksanakan tugas sesuai dengan usia & harapan masyarakat
sekitar: membersihkan diri, menggunakan toilet, makan,
berpakaian, bepergian dsb.
• Tanggung jawab pribadi (personal responsibility) -> Mampu
memantau perilaku pribadinya & dapat menerima semua resiko/
tanggung-jawab atas pengambilan suatu keputusan: Tercermin
dalam pembuatan keputusan & pemilihan tingkah-laku ;
• Tanggung-jawab sosial (social responsibility) -> Menerima
tanggung-jawab sebagai anggota kelompok/ masyarakat &
melaksanakan tingkah-laku yg sesuai dengan harapan kelompok/
masyarakat: penyesuaian sosial terhadap lingkungan,
perkembangan emosional, kemandirian ekonomi, tanggung-jawab
sebagai warganegara
 DEFINISI PERILAKU ADAPTIF

• Kematangan diri dan sosial


seseorang dalam melakukan
kegiatan umum sehari-hari sesuai
dengan usia dan berkaitan dengan
budaya kelompoknya.
• Tingkat kemampuan/ kefektifan
seseorang dalam memenuhi
standar kemandirian pribadi dan
tanggung jawab sosial yang
diharapkan untuk usia & budaya
kelompoknya.
AREA SPESIFIKASI PERILAKU ADAPTIF

1. Menolong diri (self-help) dan penampilan


diri (personal appearance).
2. Perkembangan fisik (physical
development): ketrampilan motorik kasar
dan halus.
3. Komunikasi (communication): Bahasa.
reseptif & ekspresif.
4. Keterampilan personal dan sosial
(personal, social skills): Keterampilan
bermain, berinteraksi, partisipasi dalam
kelompok,dsb.
5. Keberfungsuian/ fungsi kognitif (cognitive
functioning): pra-akademik (mengenal
warna, bentuk, dsb), membaca, menulis,
fungsi angka, waktu, uang,
Lanjut....
 Lanjutan...
 AREA SPESIFIKASI PERILAKU ADAPTIF
• 6. Merawat Kesehatan (health care) dan
Kesejahteraan personal (personal
welfare).
• 7. Kecakapan konsumen (consumer
skills).
• 8. Keterampilan domestik (domestic
skills): merawat pakaian, keterampilan
memasak, membersihkan rumah, dsb.
• 9. Orientasi kemasyarakatan (community
orientation) :keterampilan bepergian,
menggunakan telepon, dsb.
• 10. Keterampilan vokasional (vocational
skills): Keselamatan kerja,kebiasaan &
sikap kerja
PRINSIP MENGEMBANGKAN PERILAKU ADAPTIF

• Asessment
• Analisa tugas (task analysis)
• Gunakan pembelajaran
kooperatif
• Lakukan secara terus
menerus & konsisten.
• Ajarkan secara teratur &
rutin.
BIMBINGAN PERILAKU ADAPTIF

• Merupakan bagian integral dari


pendidikan dan sebagai
pengembangan kompetensi individu.
• Pola bimbingannya merupakan
aplikasi fungsi dan peran bimbingan
secara terpadu kedalam program
pembelajaran.
• Aplikasi fungsi dan peran
bimbingannya perlu disesuaikan
dengan karakteristik individu yang
bersangkutan.
FAKTOR PENTING UNTUK MEMAHAMI LINGKUP PERILAKU ADAPTIF

• Perilaku adaptif berfokus


pada perilaku sehari-hari.
• Perilaku adaptif berfokus
pada tuntutan lingkungan
yang kongkrit.
• Dalam melakukan asesment
perilaku adaptif tertuju pada
perilaku umum yang
dilakukan dalam keseharian,
perilaku yang bersifat khusus
dan perilaku hidup sehari-
hari.
Perilaku
Maladaptif
PENGERTIAN PERILAKU MALADAPTIF

Menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia, Perilaku Maladaptif dapat
diartikan sebagai: Perilaku; tanggapan
atau reaksi individu yang terwujud dalam
gerakan (sikap), tidak saja badan atau
ucapan, Mal; buruk, dan Adaptif; mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Jadi, Perilaku Maladaptif dapat diartikan
sebagai tanggapan atau reaksi seseorang
yang tidak sesuai (dapat) menyesuaikan
diri dengan lingkungan baik badan
maupun ucapannya.
 Lanjutan...
 PENGERTIAN MALADAPTIF

Setiap perilaku yang


mempunyai konsekuensi
membahayakan bagi individu
yang bersangkutan dan atau
bagi lingkungan sosialnya, yang “Setiap perilaku yang mempunyai
dikarenakan ketidaktahuan, konsekuensi membahayakan bagi
ketidakmampuan, menanggapi individu yang bersangkutan dan
atau merespon stimulus pada atau bagi lingkungan sosialnya,
saat dan tempat yang tepat, yang dikarenakan ketidaktahuan,
atau disfungsionalitas. ketidakmampuan, menanggapi
atau merespon stimulus pada saat
dan tempat yang tepat, atau
disfungsionalitas”.
 Lanjutan..
 Kesimpulan Definisi Perilaku Maladaptif

Perilaku maladaptif adalah perilaku


buruk yang ditampilkan seseorang yang
tidak sesuai dengan lingkungan atau
yang diinginkan oleh lingkungan
masyarakat dimana orang tersebut
tinggal. Hal ini dapat terjadi karena
ketidakmampuan seseorang dalam
mengartikan sesuatu yang terjadi pada
dirinya. Perilaku maladaptif yang
ditampilkan seseorang disamping
merugikan diri sendiri, juga merugikan
orang lain.
Ciri-Ciri Perilaku Maladaptif
 Perilaku yang ditampilkan seseorang tidak semuanya maladaptif. Perilaku
negatif belum tentu dapat dikatakan maladaptif, hal ini terkait dengan tempat,
waktu dan budaya serta adat istiadat dimana perilaku itu ditampilkan.
 Diperlukan pemahaman tersendiri tentang bagaimana ciri-ciri perilaku
maladaptif itu sendiri, perilaku maladaptif mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Suatu perilaku yang penampilannya menimbulkan akibat
yang tidak menyenangkan bagi individu yang melakukannya,
atau bagi orang lain yang berada dilingkungannya. Misalnya:
perokok, alkoholik, marah-marah, ceroboh.

• b. Suatu perilaku yang tidak mampu memenuhi harapan-


harapan yang terkandung di dalam tugas-tugas yang harus
dilakukannya secara teratur, (tidak mampu melaksanakan
fungsi dan peranannya secara wajar). Misalnya; seorang
pelajar yang harus pergi sekolah secara teratur, mengerjakan
pekerjaan rumah dan tugas-tugas sekolah, tetapi dia tidak
melakukannya.
 Lanjutan ....
 Ciri-Ciri Perilaku Maladaptif

• c. Suatu perilaku yang memberikan tanggapan terhadap


rangsangan secara salah, baik waktu maupun tempat. Misalnya
; Seseorang yang karena sakit oleh dokter disarankan memakai
pakaian tipis dan tetap dirumah, tetapi dia pergi keluar rumah
dengan pakaian yang disarankan dokter tersebut.

• d. Suatu perilaku dalam bentuk ketidakmampuan memberikan


tanggapan terhadap rangsangan yang ada di lingkungannya,
atau seseorang yang tidak memiliki keterampilan untuk
memberikan tanggapan secara tepat terhadap rangsangan atau
peristiwa-peristiwa tertentu. Misalnya ditanya X tetapi dia
menjawab Z.
Bentuk - Bentuk Perilaku Maladaptif
 Menurut Fischer dan Gochros L. Havey , bentuk-bentuk perilaku
maladaptif adalah sebagai berikut :

a. Perilaku Antisosial, terbagi dua golongan :


1. Perilaku kejahatan, misalnya; perkosaan, pembunuhan,
pencurian, perampokan, penipuan, dan sebagainya.
2. Perilaku merusak diri sendiri/masyarakat lain, misalnya;
merusak disertai pembakaran, pemakaian obat terlarang,
bunuh diri, gangguan publik dan pelacuran.
• b. Perilaku Depresi, misalnya; tekanan, ketidakberdayaan,
kegagalan berhubungan dengan orang lain.
• c. Perilaku Penyalahgunaan Obat Terlarang, misalnya
Kecanduan yang mencakup; ketergantungan/
penyalahgunaan minuman keras, penyalahgunaan obat/ zat
adiktif, makan berlebihan, dan merokok.
 Lanjutan..
 Bentuk - Bentuk Perilaku Maladaptif
• d. Perilaku Emosional, misalnya;
kekecewaan, frustasi, marah, rendah diri,
dan sebagainya.
• e. Perilaku Perkawinan, misalnya; hubungan
biologis (seksual), hubungan dengan teman
(selingkuh), Pemaksaan (ego) dari suami/
istri.
• f. Perilaku Orang tua – Anak, misalnya;
hubungan tidak harmonis antara orang tua
dan anak, anak tidak menurut orang tua,
anak marah terhadap orang tua, dan
sebagainya.
• g. Perilaku Sekolah, misalnya; bolos sekolah,
phobia (takut) sekolah, jalan-jalan di kelas,
membuang barang-barang di kelas,
berkelahi, dan sebagainya.
 Lanjutan..
 Bentuk - Bentuk Perilaku Maladaptif

• h. Perilaku Yang Mengganggu,


misalnya; penarikan diri dari
lingkungan sosial, ilusi, halusinasi
dan delusi.
• i. Perilaku Seksual, misalnya;
pelecehan seksual terhadap lawan
jenis, masturbasi, homoseksual,
lesbian, biseksual, pedophilia, dan
sebagainya.
 Lanjutan..
 Kesimpulan tentang Bentuk - Bentuk Perilaku Maladaptif

Perilaku maladaptif tidak hanya


berhubungan dengan individu itu sendiri,
tetapi juga berhubungan dengan orang lain
dan masyarakat.
Perilaku yang berhubungan dengan diri
sendiri, seperti; perilaku depresi, perilaku
emosional, perilaku sekolah, perilaku
kepedulian diri, dan sebagainya.
Sedangkan perilaku yang berhubungan
dengan orang lain dan masyarakat, seperti;
perilaku kejahatan, perilaku
penyalahgunaan obat, perilaku merusak
diri sendiri/ masyarakat.
Faktor Penyebab Perilaku Maladaptif
 Penyebab perilaku maladaptif anak ada dua macam, yaitu faktor intern
(diri sendiri) dan faktor ekstern(dari luar individu).

• Faktor intern penyebab perilaku maladaptif anak (Kartini


Kartono), adalah :
a. Reaksi frustasi negatif, mencoba membela diri dari
ketidakmampuan yang dimiliki.
b. Gangguan pengamatan dan tanggapan, pengamatan tidak
realitas seperti; ilusi dan halusinasi sehingga anak menjadi
agresif dalam menghadapi tekanan dan bahaya dari luar.
c. Gangguan berfikir dan intelegensi, tidak berfikir secara
logis, tidak menggunakan kecerdasannya dalam bertindak
dan beradaptasi dengan lingkungan.
d. Gangguan perasaan/ emosional, banyak keinginan dan
kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga mengalami banyak
kekecewaan dan frustasi. Misalnya; perasaan rendah diri
yang menyebabkan overacting, gemar berkelahi, dan
sebagainya.
 Lanjutan ....
 Faktor Penyebab Perilaku Maladaptif
 Disamping faktor intern, terdapat juga faktor ekstern. Faktor ekstern
penyebab perilaku maladaptif tersebut adalah :

a. Keluarga
• Keluarga merupakan lingkungan yang terdekat untuk
membesarkan anak, mendewasakan dan pendidikan.
• “ Ketidakserasian dan ketidakharmonisan hubungan ayah dan
ibu, akan menimbulkan suasana tertentu dalam keluarga.
Apabila anak mengalami rasa tidak aman dalam keluarga, ia
akan mengalami gangguan perilaku”.
 Lanjutan ....
 Faktor ekstern Penyebab Perilaku Maladaptif

b. Lingkungan Sekolah
• Selama mereka menempuh pendidikan formal
di sekolah terjadi interaksi antar sesama
teman, juga dengan guru sebagai orang tua di
sekolah. Interaksi yang mereka lakukan sering
berakibat negatif bagi perkembangan mental
sehingga anak berperilaku maladaptif

c. Lingkungan masyarakat
• Lingkungan masyarakat merupakan tempat pembelajaran
ketiga setelah keluarga dan sekolah bagi anak-anak. Lingkungan
yang baik akan memberikan pengaruh baik, begitu juga
sebaliknya.
Dampak Perilaku Maladaptif

• Perilaku maladaptif yang ditampilkan


anak lebih berdampak negatif
dibandingkan positif, baik bagi dirinya
sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
Dampak negatif tersebut adalah:
a. Bagi diri sendiri, seperti; bolos sekolah,
merokok, berbohong, berjudi
penyalahgunaan NAPZA.
b. Keluarga, seperti; tidak menurut
aturan keluarga, mencuri dalam
keluarga, melawan orang tua.
c. Masyarakat, seperti; berkelahi, tawuran
antar kelompok, pencurian, penodongan.
RESPON ADAPTIF DAN MALADAPTIF

I. RESPON ADAPTIF :
• Respon individu dalam penyelesaian masalah yg masih dapat
diterima oleh norma2 sosial dan budaya yg umum berlaku, dgn kata
lain individu tersebut masih dalam batas2 normal dalam
menyelesaikan masalahnya.
A. MENYENDIRI (SOLITUTE) :
• adalah respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa
yang telah dilakukan di lingkungan sosialnya dan juga suatu cara
mengevaluasi diri untuk menentukan langkah2 selanjutnya.

B.OTONOMI :
• Merupakan kemampuan individu dalam menentukan dan
menyampaikan ide, pikiran, perasaan dalam hubungan sosial.
C. KEBERSAMAAN :
• Merupakan suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana
individu mampu untuk saling memberi dan menerima.
D. SALING KETERGANTUNGAN :
• Merupakan suatu hubungan saling tergantung antar individu
dengan orang lain dalam rangka membina hubungan interpersonal.
 Lanjutan ... RESPON ADAPTIF DAN MALADAPTIF

II. RESPON MALADAPTIF :


• Respon individu dalam penyelesaian masalah yang menyimpang dari
norma-norma sosial dan budaya lingkungannya.
A. MANIPULASI :
• Pada gangguan hubungan sosial jenis ini orang lain diperlakukan
sebagai obyek, hubungan terpusat pada masalah pengendalian orang-
lain dan individu cenderung Berorientasi pada diri sendiri atau tujuan,
bukan pada orang lain.
B. IMPULSIF
• Individu impulsif tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu
belajar dari pengalaman,tidak dapat diandalkan.
C. NARKISISME
• Pada individu narkisisme terdapat harga diri yang rapuh, secara terus-
menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian, sikap
egosentris, pencemburu, marah jika orang lain tidak mendukung.
Kesimpulan

• Perilaku adaptif merupakan suatu tingkat dimana individu


mampu berperilaku sesuai standar kebebasan personal dan
standar dalam merespon lingkungan seperti yang diharapkan oleh
kelompok budaya dan usia tertentu.
• Perilaku adaptif merupakan performansi tipikal seseorang dalam
aktivitasnya sehari-hari yang memerlukan kecakapan sosial dan
personal.
• Perilaku adaptif adalah kemampuan seseorang untuk mampu
menyesuaikan diri dengan norma atau standar yang berlaku di
lingkungannya. Jika seseorang mampu berperilaku sesuai dengan
norma yang berlaku di lingkungannya, maka dapat dikatakan
bahwa individu tersebut mempunyai perilaku adaptif yang baik.
Tidak semua orang mampu berperilaku secara adaptif karena
perilaku adaptif dipengaruhi oleh lingkungan, intelegensi,
kecerdasan emosi dan dukungan sosial
 Lanjutan Kesimpulan...

• Perilaku maladaptif artinya yang bersangkutan tidak


lagi mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi
dengan keadaan sekeliling secara wajar.
• Perilaku maladaptif adalah perilaku yang
menyimpang atau perilaku yang tidak sesuai dengan
harapan dari tujuan ...
• “Adaptif” berarti “cepat menyesuaikan diri dengan
keadaan”.. Sedangkan kata “Mal” berarti “tidak”
dengan demikian maladaptif artinya adalah salah suai
atau penyesuaian yang salah.
• Perilaku yang salah suai ini disebut dengan istilah mal-
adjusted : jika individu dapat berhasil memenuhi
kebutuhannya sesuai dengan lingkungannya, hal itu
disebut well adjusted atau penyesuaian yang baik. Dan
jika individu gagal dalam penyesuaian diri tersebut,
disebut mal- adjusted atau salah suai”.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai