Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian informasi visual


Berikut adalah pengertian informasi visual menurut beberapa ahli:
a. Edward Tufte: "Informasi visual adalah representasi grafis dari data atau gagasan
yang ditampilkan untuk tujuan mengkomunikasikan informasi secara efektif."
b. Colin Ware: "Informasi visual adalah semua representasi visual dari data dan
gagasan, dari gambar, grafik, dan diagram hingga tampilan interaktif yang
memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi dan berinteraksi dengan informasi."
c. Robert E. Horn: "Informasi visual adalah cara menyajikan informasi dengan
menggunakan grafik, diagram, dan representasi visual lainnya untuk memperkuat
pesan dan memudahkan pemahaman."
d. Stephen Few: "Informasi visual adalah cara untuk mempresentasikan data secara
visual agar mudah dipahami dan diterima oleh audiens."
e. William S. Cleveland: "Informasi visual adalah teknik untuk menggambarkan data
numerik dalam bentuk visual seperti grafik dan diagram untuk memfasilitasi
pemahaman data.
Secara umum, informasi visual adalah representasi grafis dari data atau gagasan yang
ditampilkan dengan menggunakan grafik, diagram, dan representasi visual lainnya untuk
memperkuat pesan dan memudahkan pemahaman.
2. Bentuk-bentuk informasi visual
Berikut adalah beberapa bentuk-bentuk informasi visual:
a. Grafik: Grafik adalah gambaran visual dari data numerik. Beberapa contoh grafik
yang populer adalah diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran.
b. Diagram: Diagram adalah gambar yang menggambarkan hubungan antara konsep
atau ide. Beberapa contoh diagram yang populer adalah diagram alir, diagram Venn,
dan diagram jaringan.
c. Infografis: Infografis adalah kombinasi antara gambar, grafik, dan teks yang
dirancang untuk menyampaikan informasi yang kompleks dengan cara yang mudah
dipahami.
d. Animasi: Animasi adalah gambar bergerak yang digunakan untuk menyampaikan
informasi dengan cara yang menarik dan interaktif.
e. Peta: Peta adalah gambaran visual dari wilayah atau lokasi tertentu.
f. Gambar: Gambar adalah bentuk informasi visual yang terdiri dari gambar atau
ilustrasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

3. Aspek-aspek informasi visual


Berikut adalah beberapa aspek dari informasi visual:
a. Desain: Desain mencakup bagaimana informasi visual dirancang, termasuk jenis
visualisasi yang digunakan, ukuran dan skala, warna, dan tata letak.
b. Keterbacaan: Keterbacaan merujuk pada seberapa mudah informasi visual dapat
dibaca dan dipahami oleh audiens. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor seperti
ukuran font, warna, dan tingkat kontras.
c. Kesederhanaan: Kesederhanaan berhubungan dengan seberapa mudah informasi
visual dapat dipahami. Informasi visual yang terlalu rumit atau memiliki terlalu
banyak detail dapat membuat audiens kebingungan atau tidak tertarik.
d. Konteks: Konteks merujuk pada situasi atau lingkungan di mana informasi visual
digunakan atau disajikan. Hal ini dapat mempengaruhi cara informasi visual dipahami
dan diterima oleh audiens.
e. Validitas: Validitas merujuk pada keakuratan informasi visual dan kemampuannya
untuk menggambarkan data yang sebenarnya.
f. Relevansi: Relevansi merujuk pada seberapa relevan informasi visual dengan topik
atau masalah yang dibahas.
g. Keterjangkauan: Keterjangkauan berhubungan dengan seberapa mudah informasi
visual dapat diakses dan digunakan oleh audiens, termasuk apakah informasi visual
dapat diakses secara online atau melalui media lainnya.
h. Kreativitas: Kreativitas merujuk pada seberapa kreatif dan menarik informasi visual,
termasuk penggunaan teknik visual yang inovatif dan unik.
4. Kelebihan dan kekurangan
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan informasi visual
 Kelebihan
a. Memudahkan pemahaman: Informasi visual memungkinkan audiens untuk
dengan mudah memahami informasi yang disajikan karena informasi disajikan
dalam bentuk yang lebih mudah dipahami daripada teks.
b. Memperkuat pesan: Informasi visual dapat memperkuat pesan dan membantu
audiens untuk lebih memahami pesan secara keseluruhan.
c. Mempermudah komunikasi: Informasi visual dapat membantu dalam
komunikasi karena dapat menyederhanakan informasi yang kompleks menjadi
representasi visual yang mudah dipahami.
d. Menarik perhatian: Informasi visual yang menarik dan menarik dapat
membantu dalam menarik perhatian audiens dan membuat informasi lebih
menarik untuk dipelajari.
e. Meningkatkan keterbacaan: Informasi visual yang tepat dapat meningkatkan
keterbacaan dan memudahkan audiens untuk membaca dan memahami
informasi dengan lebih baik.
f. Memudahkan perbandingan: Informasi visual dapat membantu audiens untuk
dengan mudah membandingkan dan memperbandingkan data dan informasi.
g. Mengurangi kesalahan interpretasi: Informasi visual dapat membantu
mengurangi kesalahan interpretasi karena informasi disajikan dengan cara
yang jelas dan mudah dipahami.
Dengan menggunakan informasi visual dengan tepat, audiens dapat dengan
mudah memahami informasi yang disajikan dan membuat keputusan yang lebih
baik berdasarkan informasi yang diberikan.
 Kekurangan
a. Keterbatasan dalam penyampaian informasi: Informasi visual mungkin tidak
cukup untuk menjelaskan informasi yang kompleks secara rinci atau
mendalam.
b. Keterbatasan dalam mengungkapkan nuansa: Informasi visual mungkin tidak
dapat menangkap nuansa dan kompleksitas dari beberapa topik, terutama yang
melibatkan perasaan dan emosi.
c. Keterbatasan dalam merangkul audiens yang berbeda: Beberapa orang
mungkin memiliki kesulitan dalam memahami atau menginterpretasikan
informasi visual, terutama jika mereka memiliki kebutuhan khusus atau tidak
akrab dengan bahasa visual tertentu.
d. Keterbatasan dalam kreativitas: Pembuat informasi visual mungkin kesulitan
dalam menciptakan visualisasi yang menarik dan kreatif, terutama jika
terdapat batasan dalam waktu, anggaran, atau sumber daya.
e. Keterbatasan dalam penggunaan teknologi: Tidak semua orang memiliki akses
atau mampu menggunakan teknologi yang diperlukan untuk membuat atau
mengakses informasi visual.
f. Potensi manipulasi: Informasi visual dapat diproduksi atau dimanipulasi
sedemikian rupa sehingga tidak akurat atau menyesatkan.
g. Keterbatasan dalam jenis data: Informasi visual mungkin tidak cocok untuk
jenis data tertentu, seperti data yang tidak terstruktur atau tidak numerik.

5. Tantangan
Berikut adalah beberapa tantangan dalam menggunakan informasi visual:
a. Kesulitan dalam memilih jenis informasi visual yang tepat: Memilih jenis informasi
visual yang tepat untuk menyampaikan informasi tertentu dapat menjadi sulit dan
membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang cukup.
b. Kesulitan dalam menyajikan informasi secara efektif: Menyajikan informasi visual
yang terlalu rumit atau tidak mudah dipahami dapat membuat audiens bingung atau
kurang tertarik.
c. Keterbatasan dalam ruang dan waktu: Terkadang informasi visual harus disajikan
dalam waktu dan ruang yang terbatas, sehingga informasi yang disampaikan harus
disederhanakan dan mungkin tidak mencakup semua detail yang diperlukan.
d. Kesulitan dalam memilih warna yang tepat: Warna yang salah dapat membuat
informasi visual sulit dibaca atau membingungkan.
e. Tidak dapat menjamin pemahaman yang sama oleh semua audiens: Meskipun
informasi visual dapat membantu mengurangi kebingungan, audiens dapat
menginterpretasikan informasi visual dengan cara yang berbeda-beda.
f. Keterbatasan teknologi: Terkadang teknologi yang digunakan untuk membuat atau
menyajikan informasi visual tidak selalu tersedia atau dapat diakses oleh semua
orang.

6. Rekomendasi
Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk menggunakan informasi visual secara
efektif:
a. Sesuaikan jenis visualisasi dengan jenis data yang digunakan: Jenis visualisasi yang tepat
harus dipilih untuk jenis data yang digunakan. Sebagai contoh, grafik garis dapat
digunakan untuk menampilkan tren seiring waktu, sedangkan diagram batang dapat
digunakan untuk membandingkan data kategori.
b. Gunakan warna dengan hati-hati: Warna dapat mempengaruhi cara informasi visual
dipahami dan diterima oleh audiens. Gunakan warna dengan hati-hati untuk memastikan
warna yang digunakan dapat memperkuat pesan dan meningkatkan keterbacaan.
c. Perhatikan desain yang sederhana: Informasi visual yang sederhana lebih mudah
dipahami oleh audiens. Gunakan desain yang sederhana dan mudah dipahami untuk
memastikan informasi dapat diterima dengan baik.
d. Gunakan tata letak yang jelas: Tata letak yang jelas dan terstruktur dapat membantu
audiens memahami informasi dengan lebih baik. Tata letak harus mencakup judul, label,
dan pengantar yang jelas.
e. Gunakan teks yang tepat: Teks harus digunakan dengan tepat dan efektif untuk
membantu audiens memahami informasi visual. Pastikan teks cukup besar untuk dibaca
dengan mudah dan gunakan bahasa yang mudah dipahami.
f. Berikan konteks: Informasi visual harus diberikan dengan konteks yang jelas dan relevan.
Pastikan audiens memahami informasi visual dalam konteks yang tepat dan memiliki
penjelasan yang cukup untuk memahami pesan secara keseluruhan.
g. Uji keterbacaan: Informasi visual harus diuji untuk memastikan keterbacaannya yang
baik. Berikan informasi visual kepada orang lain untuk mendapatkan masukan dan
perbaiki informasi visual sesuai dengan masukan tersebut.
h. Perbarui informasi visual secara teratur: Informasi visual harus diperbarui secara teratur
untuk memastikan bahwa informasi tetap akurat dan relevan.

7. Daftar pustaka

a. Agustin, D. D. (2019). Penerapan Infografis dalam Visualisasi Data Sebagai


Upaya Peningkatan Kualitas Media Massa. Jurnal Komunikasi Pembangunan,
17(1), 1-10.
b. Hidayat, R. (2017). Strategi Komunikasi Visual dalam Meningkatkan Kesadaran
Lingkungan. Jurnal ASPIKOM, 3(1), 12-23.
c. Rahmawati, L. (2017). Visualisasi Informasi pada Media Online: Studi Kasus
pada Laporan Investigasi The Guardian Mengenai Skandal Penggunaan Data
Facebook oleh Cambridge Analytica. Jurnal ASPIKOM, 3(6), 734-747.
d. Suprapto, D., & Fajri, M. A. (2020). Implementasi Infografis pada Desain Iklan
Media Sosial untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat akan Kualitas Udara.
Jurnal Komunikasi Visual, 2(2), 105-115.
e. Tampubolon, A. S., & Murti, S. S. (2017). Desain Infografis Sebagai Media
Komunikasi Edukasi dalam Kajian Pemilu. Jurnal Komunikasi Visual, 1(2), 73-
81.
f. Yuda, I. N., & Rahardja, U. (2018). Pembuatan Media Infografis untuk
Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat akan Produk Halal. Jurnal ASPIKOM,
4(3), 309-320.
g. Kusumawardhani, F., & Nugroho, S. A. (2019). Komunikasi Visual dalam
Memperkenalkan Ragam Budaya Nusantara Melalui Desain Infografis. Jurnal
Komunikasi Visual, 1(1), 1-9.
h. Pujianto, A. (2018). Analisis Kualitas Infografis sebagai Representasi Visual
dalam Media Online. Jurnal ASPIKOM, 4(3), 353-366.
i. Saputra, A. F., & Winarno, S. (2019). Efektivitas Infografis dalam Komunikasi
Pemasaran Produk Fashion. Jurnal Komunikasi Visual, 1(2), 111-120.
j. Wicaksono, A. D. (2018). Perancangan Infografis dalam Meningkatkan Kualitas
Visualisasi Data. Jurnal Komunikasi Visual, 2(1), 51-61.

Anda mungkin juga menyukai