Anda di halaman 1dari 19

INFOGRAFIS

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Literasi Teknologi Informatika

Disusun Oleh :

Dede Yuni Maulida 194102065 (D)

Erni Kusumawati 194102074 (D)

Novia Fajrianti 194102036 (C)

Silvia Safitri Munawaroh 194102056 (C)

Tina Septiani 194102008 (D)

JURUSAN GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

2021
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Jenis-Jenis Infografis
1. Pengertian Infografis
Secara bahasa, kata infografis berasal dari bahasa Inggris yaitu
Infographic. Dalam hal ini, kata Infographic merupakan singkatan dari
Information Graphics yang artinya bentuk visualisasi data yang
menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar lebih mudah dan
lebih cepat dipahami secara keseluruhan. Menyampaikan informasi secara
visual sudah dikenal sejak lama, seperti pada zaman manusia purba dimana
banyak terdapat lukisan di dalam gua yang menggambarkan suatu kejadian.
Peneliti mengatakan bahwa penyampaian informasi secara visual memiliki
banyak keuntungan dibandingkan dengan teks, karena manusia dapat jauh
lebih cepat menangkap informasi yang disampaikan. Salah satu kelebihan dari
infografis sendiri dikarenakan informasi yang ditangkap secara visual akan
langsung diproses sekaligus oleh otak, berbeda dengan informasi yang
disampaikan via teks atau kalimat dimana informasi akan diproses secara
linear (dari awal kalimat hingga ujung kalimat).
2. Jenis-Jenis Infografis
a. Infografis Statis
Infografis Statis ialah infografis yang disajikan dalam bentuk visual
statis, tanpa konsep audio maupun konsep animasi yang bisa bergerak. Jenis
yang satu ini bisa dibilang merupakan jenis yang sangat sederhana dan paling
sering digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Contoh infografis jenis
statis ini biasanya digunakan dalam sebuah konferensi untuk memaparkan
hasil penelitian maupun presentasi untuk memberikan informasi secara jelas
dan efektif kepada audiens.
b. Infografis Animasi
Infografis Animasi dikenal juga dengan sebutan animated infographics,
infografis jenis ini bisa digunakan pada media audio visual seperti televisi
atau situs penyedia video seperti Youtube. Infografis animasi bisa disajikan
dalam bentuk 2 dimensi maupun bentuk 3 dimensi yang akan tampak lebih
kompleks jika dibanding dengan jenis infografis lainnya. Melihat data dan
informasi yang disajikan dengan infografis animasi jadi terasa
menyenangkan seperti menonton sebuah film dan tentunya informasi yang
didapat lebih mudah diterima. Infografis animasi memadukan konsep audio
dan visual akan tampak sangat menarik karena memadukan unsur gambar
yang bergerak dengan latar belakang suara yang mampu memperkuat pesan-
pesan dan informasi yang ingin disampaikan oleh penyaji informasi.
c. Infografis Interaktif
Infografis Interaktif adalah jenis yang paling kompleks jika
dibandingkan dengan ‘Statis’ dan ‘Animasi’. Pada jenis informasi interaktif,
target yang menjadi sasaran penyajian informasi bisa melakukan interaksi
terhadap infografis yang disajikan oleh penyaji informasi. Untuk
mewujudkan infografis interaktif yang baik, dibutuhkan kerjasama dengan
beberapa pengembang atau developer atau programmer supaya animasi
maupun pemrograman interaksi bisa dijalankan dengan baik dan lancar.
Contoh infografis jenis interaktif adalah sebuah penyajian informasi yang
ditampilkan dengan bantuan beberapa elemen seperti tombol atau button.
Sehingga, informasi tersebut ketika ditelusuri akan memberikan informasi
yang lebih banyak dan user dapat mengakses data dengan lebih cepat, tepat,
dan akurat.

B. Elemen Visual dalam Infografis


Elemen-elemen visual adalah kunci dari eksplorasi desain infografis. Warna,
komposisi, garis-garis pengarah, kurva-kurva, foto, diagram, tabel, video hingga
kartun dan karikatur. Representasi visual baik berupa ilustrasi maupun fotografi dan
videografi dipercaya mempunyai kekuatan dalam menarik perhatian target
audience/reader. Dalam desain infografis, biasanya data teks akan dikonversi dalam
bentuk visual yang mengandung simbol-simbol bermakna. Dari ikon, kartun,
karikatur, hingga tentunya penggunaan foto dengan segala bentuk rekayasanya
(digital imaging) serta video yang kesemuanya ditujukan agar infografis tak sekedar
informatif, tapi juga menarik secara estetika. Hal ini tentunya juga bertujuan
memberikan tambahan daya tarik bagi media yang menggunakan. Perpaduan elemen-
elemen seperti pemilihan warna, tipografi, penggunaan bahasa, gambar ilustrasi, ikon
dan lain-lain harus disesuaikan agar terlihat konsisten. Elemen-elemen tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Judul
Sebagai salah satu elemen utama, judul infografis memenuhi kriteria berikut:
a. Direkomendasikan menggunakan maksimal 5 kata.
b. Memiliki judul yang menarik perhatian.
c. Mewakili isi keseluruhan atau mengajak (persuasi) untuk membaca lebih
lanjut data atau konten yang disajikan.
d. Menggunakan kalimat aktif.
2. Tata Letak (Layout)
Layout adalah usaha untuk membentuk dan menata unsur-unsur grafis (teks dan
gambar) menjadi media komunikasi yang efektif. Peletakan dan susunan unsur-
unsur visual harus terkendali dengan baik agar memperjelas hierarki/tingkatan
perhatian sasaran terhadap semua unsur yang ditampilkan. Tata letak infografis
terstruktur rapi dengan kriteria sebagai berikut:
a. Penempatan dan pemisahan antar blok dengan sub-topik yang tidak berkaitan
langsung harus jelas
b. Perbedaan antara konten utama dan konten pendukung.
c. Penempatan focal point visual yang tepat.
d. Margin yang konsisten antar elemen.
e. Pilih tipe infografis yang sesuai
3. Ikon dan Simbol
Ikon dan simbol berfungsi sebagai tanda untuk mengeksekusi arah/ tujuan yang
dikehendaki maka gunakan ikon atau simbol yang akrab dan konsisten agar
efektif dalam penggunaannya. Penggunaan ikon atau simbol sesuai dengan
kriteria berikut:
a. Membantu pemahaman lebih cepat.
b. Bersifat simbolis dan universal.
c. Mudah dikenali.
d. Gunakan ikon dalam menampilkan data.
e. Gunakan ikon buatan sendiri atau berlisensi.
f. Penggunaan ikon harmoni dengan elemen lainnya.
4. Ilustrasi dan Gambar
Penggunaan ilustrasi sesuai dengan kriteria berikut:
a. Ilustrasi atau gambar bersifat memudahkan pemahaman terhadap data atau
konten yang disampaikan.
b. Tipe ilustrasi atau filter gambar konsisten dalam satu infografis.
c. Ilustrasi buatan sendiri atau diambil dari sumber lain dengan lisensi.
d. Kualitas gambar memiliki resolusi cukup.
e. Gambar atau ilustrasi yang digunakan sesuai dengan alur konten atau narasi.
5. Warna
Penggunaan kunci warna atau panduan warna berdasar teori warna Munsel, untuk
mendapatkan warna-warna yang selaras. Harmoni dalam perpaduan warna dapat
membuat nuansa yang berbeda walaupun menggunakan gambar yang sama.
Penggunaan warna dalam infografis memenuhi kriteria berikut:
a. Menerapkan psikologi warna yang dipakai dan kesesuaian dengan topik.
b. Warna teks dan warna background memiliki kontras yang nyaman dibaca.
Jangan gunakan warna merah terang dengan teks kuning menyala karena akan
susah dibaca. Gunakan paduan warna pastel agar lebih nyaman di mata.
c. Penggunaan palet warna yang mudah diserap mata, tidak menyilaukan.
d. Kesesuaian dengan brand guideline.
e. Penggunaan warna sesuai identitas objek.
f. Penggunaan gradasi untuk menunjukan kepadatan objek statistik.
g. Paduan warna yang konsisten pada satu desain.
h. Familiaritas warna
6. Tipografi (Font dan Susunan Huruf)
Untuk memvisualkan bahasa verbal agar mendukung isi pesan, baik secara fungsi
keterbacaan maupun fungsi psikologisnya, digunakan tipografi secara kreatif
sesuai dengan keperluan dan tidak berlebihan. Penggunaan tipografi untuk
infografis memenuhi kriteria:
a. Pemilihan font judul dan subjudul yang sesuai dengan mood atau gaya
infografis yang sedang dikerjakan.
b. Judul direkomendasikan menggunakan font bertipe diplay.
c. Teks direkomendasikan font bertipe Sans-serif dan ukuran minimal 20 poin
pada dokumen @300dpi (dot per inchi).
d. Direkomendasikan menggunakan dua jenis font yang berbeda, maksimal 3
jenis font. Misalnya font berjenis display untuk judul dan font berjenis Sans-
serif untuk teks isi.
e. Buatlah palet font (warna, ukuran, ketebalan) untuk satu infografis yang
meliputi font untuk judul utama, subjudul, judul blok, deskripsi dan teks body.
f. Pastikan jarak antar huruf tidak terlalu renggang atau terlalu rapat.
g. Pastikan jarak antar baris rapid dan mudah dibaca.
7. Musik Latar
Musik latar pada infografis berbentuk video (dinamis) digunakan untuk
mendukung pengalaman menonton video menjadi lebih dinamis dan
menyenangkan. Karena itu mood video harus sesuai dengan pesan infografis
tetapi tidak bersifat mengganggu, terlebih apabila video disertai voice over.
a. Pemilihan musik latar dilakukan saat ada proses pembuatan storyboard.
b. Musik latar tidak mengganggu visualisasi konten.
c. Musik latar tidak boleh menggunakan voiceover.
d. Musik latar selaras dengan animasi dan transisi, terutama kesesuaian tempo
musik dengan gerak animasinya.
e. Mood musik latar sesuai dengan tema yang diangkat.
f. Durasi musik, pemotongan dan penggabungan disesuaikan dengan kebutuhan
video.
g. Genre, mood dan alat musik merupakan variabel pilihan untuk kesesuaian
video.
8. Sound Effect
Sound effect digunakan untuk mendukung perubahan animasi dan transisi.
a. Sound effect digunakan sebagai pendukung pada audio infografis, setelah
musik latar atau voiceover.
b. Sound effect digunakan secara sinkron pada animasi yang dibuat.
c. Sound effect berfungsi sebagai elemen pendukung sehingga tidak boleh
menggunakan audio utama.
d. Musik latar dan sound effect dari sumber berlisensi atau legal untuk digunakan
9. Voiceover
Voiceiver (VO) memenuhi kriteria-kriteria berikut:
a. Karakter suara VO sesuai tema yang diangkat.
b. Karakter suara VO sesuai dengan karakter visual pada video.
c. Menggunakan teknis penekanan nada untuk menyesuaikan urgensi informasi.
d. Dibawakan dengan pelafalan jelas.
e. Dibawakan secara sinkron dengan transisi grafis dan alur.
f. Dibacakan berdasarkan script.
10. Animasi objek dan visual effect
Animasi objek adalah bagian paling inti dari visualisasi konten, karena infografis
menitikberatkan pada penyampaian informasi, maka animasi harus dibuat untuk
mendukung tujuan tersebut. Animasi/movie yang dibuat sebagai daya tarik di
media televisi, web, dan gadget. Sebelumnya dibutuhkan storyboard yang
merupakan acuan beberapa gambar untuk panduan proses produksi syuting.
Karena itu, animasi harus tepat dan kontrasnya dan tidak berlebihan. Animasi
yang berlebihan justru mengganggu fokus pemirsa.
a. Rancangan animasi dibuat pada saat menyusun storyboard.
b. Animasi objek dibagi menjadi dua kategori: animasi primer dan animasi
sekunder.
c. Animasi harus mendukung penyampaian konten.
d. Animasi harus memiliki kronologi yang jelas dan menarik, tidak mengganggu
satu sama lain.
e. Optimalkan fokus penyampaian objek utama (teks dan data).
11. Transisi
Transisi merupakan bagian dari infografis berbentuk dinamis. Pada infografis
statis, setiap sub-ide dikelompokan berdasarkan blok. Pada infografis video,
pemisahan blok ini dilakukan dengan slide lainnya. Tepat seperti presentasi,
karena pada dasarnya infografis adalah menyajikan data dalam frame satu ide
sentral.
a. Menggunakan analogi sebagai pertimbangan efek grafis.
b. Tidak mengganggu audiens menerima informasi.
c. Tidak mengganggu durasi akhir yang ditetapkan.
d. Mampu menghubungkan sub-ide (slide) satu dengan yang lain dengan baik.
e. Dirancang pada saat membuat storyboard.

C. Maksud, Tujuan dan Manfaat Infografis


Menurut Krum (2013), tujuan infografis adalah sama dengan public speaking.
Tujuan dari infografis dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu untuk
menginformasikan, menghibur dan mempersuasi audiens sehingga audiens
memberikan perhatian, menyempatkan untuk membaca, menyimpulkan dan
melakukan aksi sesuai apa yang ada di dalam infografis.
Adapun tujuan dibuatnya infografis menurut Kurniasi (2016) diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengkomunikasikan pesan yang kompleks menjadi lebih sederhana.
2. Dapat mempresentasikan informasi lebih singkat dan mudah dipahami.
3. Dapat menjelaskan data lebih mudah.
4. Dapat memonitor secara periodik setiap parameter perubahan.
Infografis sangat membantu dalam menjelaskan suatu pembahasan karena
penyampaian informasi secara visual mampu membuat kita lebih cepat paham
dibandingkan penjelasan dengan teks saja. Umumnya penggunaan infografis dapat
gunakan pada PowerPoint Presentasi untuk meeting, brosur, poster laporan kerja,
artikel, pembahasan ilmiah dan lainnya. Berikut berbagai manfaat dari infografis:
1. Informasi rumit menjadi enak dipandang
Dengan menggunakan berbagai elemen seperti Chart, SmartArt, Shapes,
Background, Font, Clip Art, Flat Color, Icon dan lainnya membuat informasi
rumit menjadi lebih enak dipandang. Hal ini yang membuat penggunaan infografis
menjadi penting dan bermanfaat.
2. Pembaca langsung mengetahui inti pembahasan infografis
Dengan menggunakan infografis, maka setiap pembaca langsung akan mengetahui
inti data yang disampaikan dengan cepat. Karena pada gambar infografis
umumnya memiliki struktur yang dimulai dari judul pembahasan dan berlanjut
pada pembukaan dan isi, kemudian ditutup dengan kesimpulan dan referensi data
yang digunakan.
3. Meningkatkan efektivitas pemasaran secara digital
Setiap infografis yang digunakan umumnya akan meningkatkan efektivitas
pemasaran secara digital. Dimana umumnya isi dari infografis memberikan
pembahasan yang mampu memberikan pemahaman lebih akan suatu produk, jasa,
brand dan informasi lainnya yang mendukung terjadinya peningkatan positif
maupun negatif pada tujuan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan atau
perorangan. Umumnya teknik ini dilakukan untuk meningkatkan daya jual suatu
produk.
4. Mampu meningkatkan minat pembaca
Dengan tampilan visual yang menarik, maka akan mampu juga meningkatkan
minat pembaca. Hal ini biasanya terjadi pada sebuah blog yang melakukan
pembahasan ringan sampai pembahasan ilmiah mengenai suatu persoalan yang
perlu diketahui banyak orang. Umumnya infografis akan diletakkan setelah
beberapa paragraf yang sesuai dengan pembahasan infografis tersebut. Semakin
berbobot pembahasan, maka sebaiknya dibuat menjadi lebih ringan, yaitu dengan
mengubahnya menjadi infografis.
5. Infografis lebih terpercaya dan profesional
Data dalam bentuk infografis umumnya menjadi daya tarik tersendiri, karena data
yang dibuat menjadi lebih terpercaya dan profesional. Hal ini juga harus didukung
oleh data yang valid dalam infografis tersebut. Sebaiknya meletakan referensi data
yang digunakan pada infografis tersebut jika diperlukan.
6. Infografis lebih mudah untuk diingat
Infografis akan lebih mudah diingat dibandingkan pembahasan yang hanya
menggunakan teks saja. Hal ini telah terjadi dari zaman dahulu sampai sekarang.
Berbagai penelitian juga menyampaikan bahwa manusia lebih mudah mengingat
gambar dibandingan teks.
7. Mampu berkembang menjadi data yang viral
Bila infografis dibuat dalam bentuk gambar, artikel atau bahkan video menarik
dan dibagikan ke berbagai media sosial, maka memungkinkan menjadi data yang
viral. Apalagi jika membahas informasi yang sedang Trending Topics atau
informasi umum terbaru yang belum banyak diketahui masyarakat luas.

D. Software atau Platform untuk Membuat Infografis


Berikut ini merupakan beberapa software/platform website yang dapat
membantu dalam proses perancangan desain infografis:
1. Canva

Canva adalah platform desain grafis yang dapat digunakan untuk


membuat konten visual berbagai jenis desain kreatif mulai dari kartu ucapan,
poster, brosur, infografis, hingga presentasi. Canva saat ini tersedia dalam
beberapa versi seperti web, iPhone, dan Android. Canva memiliki beragam
template yang dapat dipilih langsung untuk diedit sehingga membantu dalam
pembuatan infografis agar lebih cepat dan mudah. Selain itu, Canva
menyediakan paket berlangganan gratis dimana kita sudah bisa mengakses
banyak sekali template gratis hanya dengan mendaftarkan akun terlebih
dahulu. Namun, jika ingin mengubah ukuran ke format apapun, membuat gif
dan animasi, kita bisa meng-upgrade akun Canva menjadi akun premium.
Salah satu kelebihan platform canva ini ialah kita hanya perlu melakukan drag
and drop gambar maupun animasi yang telah tersedia tanpa harus mendesain
ulang dari awal gambarnya. Lembar kerja yang terdapat dalam canva dapat
memudahkan untuk mengedit gambar tanpa harus menginstall aplikasi seperti
photoshop atau corel draw.
2. Piktochart

Piktochart adalah platform infografis berbasis web yang


memungkinkan pengguna tanpa pengalaman intensif sebagai desainer grafis
untuk dengan mudah membuat infografis dan visual menggunakan template
berdasarkan tematik yang sudah disediakan. Piktochart dapat menjadi pilihan
terbaik untuk membuat berbagai macam infografis yang berbeda dengan
berbagai format yang berbeda, mulai dari ukuran poster, powerpoint, hingga
laporan.. Piktochart dapat diakses secara gratis. Untuk versi berbayar,
Piktochart menyediakan versi grafik dengan format serta ukuran yang baik
untuk dicetak sehingga cocok untuk para content writer baik professional,
freelancer ataupun perusahaan besar.
Platform ini memiliki banyak fitur seperti grafis siap pakai, peta, grafik
dan unduhan resolusi rendah-medium-tinggi. Sebagai tambahan, fitur yang
sangat baik dari piktochart adalah kita dapat mengunduh desain sebagai blok.
Piktochart memiliki banyak template bertema, peta interaktif, dan ikon yang
dikategorikan. Kita juga dapat menambahkan video interaktif, grafik, peta, dan
hyperlink ke dalam kreasi yang dibuat. Semua proyek dapat disimpan dan
kemudian diunduh dalam format PNG atau PDF. Piktochart hanya ditulis
dalam bahasa Inggris, namun, kita juga dapat mengetik dalam bahasa apapun
jika komputer dan keyboard kita mendukungnya.
3. Infogram

Infogram adalah platform visualisasi data dan infografis berbasis web


asal Latvia. Platform website Infogram digunakan untuk membuat template
infografis sederhana dan mudah untuk digunakan. Infogram merupakan
pilihan yang tepat untuk membuat data statistik. Lewat platform Infogram, kita
dapat membuat desain visual dalam bentuk digital, contohnya infografis dan
peta. Infogram menawarkan editor WYSIWYG (What You See Is What You
Get) yang sangat intuitif yang dapat mengubah data secara otomatis menjadi
infografis yang dapat dipublikasikan.
4. Venngage

Venngage memiliki fitur yang hampir sama dengan Canva. Kita dapat
mengembangkan desain poster, laporan, promosi, hingga infografis melalui
platform ini. Opsi lain dari website ini juga menyediakan beberapa kategori
seperti statistik, informasi, timeline, geografi, dan lain-lain. Salah satu
keunggulan pertama Venngage adalah tampilannya yang sangat intuitif
sehingga saat kita mengakses websitenya tidak akan bingung. Situs ini
menawarkan lebih dari seratus grafik yang tentunya dapat diedit dan dapat
disesuaikan sesuai dengan kebutuhan, serta tersedia berbagai macam ikon dan
gambar. Venngage menawarkan 3 paket bagi penggunanya yaitu paket gratis,
dan terdapat dua paket berlangganan per bulan. Setelah grafik dibuat
menggunakan Venngage, grafik tersebut dapat diekspor ke berbagai format
dan dibagikan di media sosial atau website pribadi.
5. Visualize.me

Visualize.me merupakan platform website untuk mengolah dan


merancang infografis dengan tipe yang berbeda. Website ini juga mempunyai
fitur untuk membuat sebuah resume atau CV dengan format yang lebih
advanced, dan kreatif.
6. Visme

Visme tergolong ke dalam tool online yang masih baru. Namun,


memiliki berbagai fitur yang lengkap seperti presentasi, mockup, banner,
poster, infografis dan lain sebagainya. Beberapa template telah tersedia dalam
Visme, baik pada akun gratis, maupun premium. Jika ingin mencari platform
desain grafis profesional yang sedikit lebih canggih, Visme adalah salah satu
opsi terbaik. Situs untuk membuat grafis ini adalah tools yang sangat praktis
bagi para pemula atau para pelajar. Biaya berlangganan Visme lebih mahal
daripada kebanyakan platform desain lainnya, tetapi kinerja Visme sudah
sangat terjamin. Fitur dan fungsi yang ditawarkan oleh Visme ini sudah
sepadan dengan biaya berlangganannya.
7. Beatable

Selain konten yang hanya berupa teks atau gambar saja, platform
infografis juga tersedia dalam format video. Dengan aplikasi beatable ini, kita
bisa mencoba membuat infografis yang lebih menarik dengan memanfaatkan
fitur pembuat klip video atau animasi pendek dan menerapkan berbagai
multimedia yang ada.
8. Easel.ly

Easel.ly adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk
membuat grafik komputer karena aspek kemudahan yang ditawarkan oleh
platform itu sendiri. Kita dapat dengan mudah menggunakan Easel.ly, cukup
pilih template yang disukai dan mengeditnya dengan data yang ada untuk
keperluan infografis. Editor Easel.ly juga sudah menggunakan drag and drop
editor, sehingga proses edit menjadi lebih efisien. Easel.ly menyediakan versi
berlangganan gratis tapi untuk mengakses beberapa fitur canggihnya, Easel.ly
juga menawarkan paket berbayar yang dibanderol sebesar USD $ 4.00.

E. Cara Membuat Infografis yang Menarik


1. Menentukan topik
Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam tentang cara
membuat infografis, sebaiknya persiapkan dulu topik apa yang ingin
disampaikan. Untuk menemukan topik yang pas, bisa mengacu pada beberapa
pertanyaan mendasar. Di tahap ini bisa menggunakan question pyramid
(piramida pertanyaan) untuk dijadikan sebagai kerangka acuan dalam
membuat infografik, sebagai contoh:

Pada bagian paling atas piramida yaitu burning problem merupakan


pertanyaan utama yang nantinya akan dijelaskan melalui infografik. Kemudian,
diikuti dengan supporting questions atau pertanyaan-pertanyaan pendukung
untuk menyampaikan informasi yang lebih mendalam. Terakhir, bisa
menambahkan probing questions untuk memberikan insight tambahan dari
keseluruhan topik yang akan dibahas.
2. Menentukan Audiens
Dalam pembuatan infografis yang menarik, kita perlu tahu audiens
seperti apa ditargetkan untuk infografis. Untuk menentukan audiens secara
spesifik kita bisa menggunakan beberapa elemen seperti, berdasarkan gender,
usia, profesi, latar belakang pendidikan dan lain-lain.
Kemudian elemen tersebut bisa dijadikan acuan untuk membuat
infografis. Sebagai contoh, kita menargetkan audiens untuk remaja maka kita
bisa mendesain yang sekiranya terlihat ringan, namun tetap menarik. Seperti
penggunaan kombinasi beberapa warna yang cerah dan atraktif. Lalu
pemakaian jenis font yang minimalis dan mudah dibaca. Hingga penambahan
komponen lain seperti gambar dan grafik yang eye-catching dan tidak
monoton.
3. Mengumpulkan data atau referensi
Dari audiens yang sudah ditargetkan tadi, kemudian menyusun konten
yang akan dibagikan melalui infografik. Di tahap ini, kita bebas untuk
menggunakan data dari berbagai referensi seperti internet, buku, atau data asli
yang di dapatkan sendiri. Yang terpenting, jika menggunakan sumber dari luar,
pastikan menyertai nama sumber-sumber secara eksplisit.
Selain itu, pastikan pula bahwa informasi yang didapatkan benar-benar
memberikan banyak manfaat untuk audiens. Jangan sampai infografik yang
didapatkan berujung membosankan atau tidak berguna. Untuk menghindari
hal seperti itu, yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan riset sedalam
mungkin. Disarankan juga untuk menambahkan data dukungan seperti hasil
survei dan statistik. Setidaknya, hal ini bisa membuat infografik terlihat lebih
berbobot di mata pembaca.
4. Visualisasi data ke infografik
Di tahap ini, disarankan untuk menggunakan metode ICCORE (Inform,
Compare, Change, Organize, Relationships dan Explore) supaya kita juga
bisa memilih jenis diagram yang tepat untuk memvisualkan data. Berikut
adalah keterangan lengkap dari masing-masing metode:
a. Inform
Pada bagian ini digunakan untuk menyampaikan pesan penting dari
konsep yang dikembangkan. Kita bisa menunjukkan dengan teks yang bold,
besar dan mencolok. Atau dengan menonjolkan bagian angka yang menjadi
highlight dengan tambahan diagram lingkaran atau pictograph.
b. Compare
Pada bagian ini digunakan apabila suatu data ingin dibandingkan
antara konteks satu dengan konteks yang lain, dapat berupa diagram batang,
garis, diagram pie, dan lain sebagainya. Atau menggunakan diagram stacked
area untuk membandingkan tren dari waktu ke waktu.
c. Change
Pada bagian ini berisikan perubahan data, kronologi, hingga cerita
mengenai produk, perusahaan atau personal brand atau konsep dari waktu ke
waktu. Supaya pembaca bisa mudah menangkap konteks dari infografik, bisa
menggunakan diagram line chart, area chart atau desain infografis dengan
template timeline.
d. Organize
Pada bagian ini digunakan untuk menunjukan informasi seputar
ranking, pola atau siklus yang saling berurutan. Seperti menggunakan
diagram flowchart, table. maupun mind mapping.
e. Relationship
Pada bagian ini digunakan untuk menunjukkan hubungan yang
kompleks pada suatu konteks. Contoh penggunaanya dapat berupa scatter
plot maupun multi series plot.
f. Explore
Pada bagian ini digunakan untuk mengeksplorasi atau menjelajahi
infografis secara lebih detail untuk menambah wawasan yang lebih
mendalam. Gaya visualisasi disini akan sangat bergantung dengan
spesifikasi data sehingga bebas merancang diagram yang interaktif dan
kompleks. Bisa juga dengan menambahkan fitur filtering, sorting, atau visual
lain yang membuat infografis menarik.
5. Merancang Grid Layout
Tujuan untuk pembuatan sebuah grid adalah menyeimbangkan tata
letak dalam setiap elemen seperti, teks, gambar, ilustrasi, dan elemen yang lain.
Dalam membuat sebuah layouting, pastikan untuk menyesuaikan dengan
kondisi perilaku user dalam membaca informasi yang dibuat. Gunakan
struktur grid untuk membantu dalam penyusunan elemen agar audiens lebih
mudah dalam membaca dan memahami konten yang dibuat.
6. Menggunakan Template Infografis Ready to Use
Secara umum, platform desain yang ada saat ini sudah menyediakan
jejeran template infografis siap pakai. Kita bisa memilih aneka model dan
warna template untuk disesuaikan dengan topik infografis kita. Dengan adanya
template, sangat memudahkan pengembang dalam membuat desain lebih cepat
dan dapat mengatur dengan efektif setiap unsur elemen dan konten yang
digunakan. Setelah template terbentuk, pastikan juga memiliki keselarasan
dengan struktur grid yang telah dibuat sebelumnya.
Hanya saja, template infografis memungkinkan orang lain juga
menggunakan model template yang sama. Template infografis biasanya juga
kurang fleksibel. Terutama jika ingin mengubah layout, warna latar atau
elemen-elemen bawaan lainnya.
7. Tambahkan Style pada Desain Infografis
Langkah terakhir adalah dengan menambahkan format style untuk
memberikan kesan menarik dan menguatkan desain dari infografis yang dibuat.
Dalam pembuatan style, pastikan untuk memperhatikan setiap elemen visual
seperti teks, gambar, warna, tombol, dan elemen lain supaya dapat
memudahkan pembaca dalam memahami konten tersebut.
F. Membuat Infografis untuk Penyajian Data Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Adani, M.R. (2020). Pengertian, Jenis, Contoh dan Cara Membuat Infografis dengan Mudah.
[Online]. Tersedia: https://www.sekawanmedia.co.id/cara-membuat-infografis/. [26
Oktober 2020].
Anonim. (2019). Mengenal Canva dan Cara Menggunakannya untuk Design secara Gratis.
[Online]. Tersedia: https://idcloudhost.com/mengenal-canva-dan-caramenggunakannya/.
[30 Oktober 2021].
Fretty. (2021). Pengertian Infografis: Manfaat, Jenis, dan Contoh Infografis. [Online].
Tersedia : https://dosenpintar.com/pengertian-infografis/ . [26 Oktober 2021].
Frenz. Piktochart Pembuat Infografis Gratis | Pembuat Desain Grafis | Pembuat Presentasi |
Pembuat Cetak. [Online]. Tersedia: https://www.techtantri.com/id/free-infographic-
maker-graphic-design-maker-piktochart/. [30 Oktober 2021].
IDCloudHost. Mengenal Apa itu Infografis, Manfaat, dan Tips & Trick Membuatnya.
[Online]. Tersedia: https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-infografis-manfaat-dan-
tips-trick-membuatnya/amp/#Manfaat_Infografis. [31 Oktober 2021].
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. (2018). Kiat Bikin Infografis Keren dan
Berkualitas baik. Jakarta: Kominfo.
Kurniasih, Nuning. (2016). Infografis. Prosiding Seminar Nasional “Komunikasi, Informasi,
dan Perpustakaan Di Era Global” Fikom Unpad 15 Juni 2016: Bandung.
Muhammad Robith Adani. (2020). Pengertian, Jenis, Contoh dan Cara Membuat Infografis
dengan Mudah. [Online]. Tersedia: https://www.sekawanmedia.co.id/cara-membuat-
infografis/. [28 Oktober 2021].
Widya, L dan Darmawan, A. J. (2016). Pengantar Desain Grafis. In Pengantar Desain
Grafis (Issue 1).
Yoan. (2020). 7 Tool untuk Membuat Infografis Menarik dengan Mudah dan Cepat. [Online].
Tersedia: https://marketingonline.id/membuat-infografis-menarik-dengan-mudah-dan
gratis/. [30 Oktober 2021].
Yogas. (2018). Kiat Bikin Infografis Keren dan Berkualitas baik. Jakarta: Kominfo.17).
Elemen Visual sebagai Kunci Eksplorasi Desain Infografis. [Online]. Tersedia:
http://yogasdesign.com/desain-infografis-eksplorasi-elemen-visual-adalah-kuncinya/.
[26 Oktober 2021].

Anda mungkin juga menyukai