Anda di halaman 1dari 42

Management dan Skills

Early Warning Score (EWS)


dan Maternity Early Warning
Score
(MEWS)

Natasya Al Baihaqi
⚫ Rumah Sakit di Jawa Barat mengembangkan
Early Warning Scoring System

Monitoring tanda-tanda vital dan


mengatur tim reaksi cepat untuk
meningkatkan asuhan secara klinis
sehingga dapat mencegah perburukan
lebih lanjut pada pasien
Tujua
n
⚫ Pendekatan dengan penggunaan EWS/MEWS
memberikan keuntungan karena telah
memfasilitasi beberapa aspek manajemen pada
kondisi kritis
⚫ Terutama pada level 2, akan menjadi syarat
area perawatan yang dituju harus memiliki
staf yang kompeten dengan keahlian klinis
yang tepat
⚫ Untuk mengelola situasi klinis, baik secara
mandiri/kolaborasi dalam perawatan antara staf
medis
/ keperawatan / kebidanan.
⚫ Contoh: perawatan akan mewajibkan
pemantauan kardiovaskular invasif dan intervensi
untuk pre- eklampsia atau perdarahan masif di
Level of
Care
⚫Defining critical care required by the
mother will be dependent on the
number of organs requiring support
and the type of support required as
determined by the Intensive Care
Society’s ‘Level of Care’

Levels of Critical Care for Adult Patients. Standards and Guidelines. ICS, London
2009
The levels of support
⚫ Level 0
care:
Pasien yang membutuhkan perawatan di ruangan
rawat inap biasa
⚫ Level 1
Pasien yang memiliki kondisi/beresiko mengalami
perburukan dan membutuhkan level perawatan
dan observasi yang lebih tinggi.
⚫ Level 2
Pasien yang membutuhkan monitoring
invasif/intervensi yang dapat membrikan suport pada
kegagalan fungsi
satu sistem (excluding advanced respiratory support).
⚫ Level 3
Pasien yang membutuhkan  advanced
respiratory support (mechanical ventilation)
alone
or basic respiratory support along with support of
⚫EWS adalah sebuah sistem skoring
fisiologis yang umumnya digunakan
pada pasien dewasa sebelum pasien
mengalami kondisi kegawatan. Skoring
EWS disertai dengan algoritme
tindakan berdasarkan hasil skoring
dari pengkajian
pasien (Duncan & McMullan, 2012).
⚫Pendeteksian dini untuk melacak
atau menemukan pasien yang
mengalami perburukan kondisi dengan
hasil analisa tanda-tanda vital dalam
parameter fisiologis sesuai hasil
scoring. Dan memicu panggilan team
medik reaksi cepat untuk memberikan
intervensi secara cepat pada pasien
dengan status kondisi yang memburuk
(Kyriacos, Jelsma, Jordan, 2011).
Jenis
Tools
⚫Jenis tools yang dapat digunakan di
Area maternitas adalah:
1) Ginekologi Onkologi : Early
Warning Score
2) Obstetri : Maternity Early
Warning Score
Early Warning Score
(EWS)
⚫ Merupakan tools yang digunakan untuk
melakukan asesmen pada pasien dewasa yang
sakit.
⚫ Sistem yang sederhana yang
menggunakan parameter fisiologik.
⚫ Productnya dapat digunakan mengidentifikasi
pasien secara cepat, dimana pasien secara klinis
mengalami perburukan dan membutuhkan
intervensi segera.
⚫ Setiap parameter dinilai
⚫ Dari 5 parameter dijumlahkan
⚫ Jumlah parameter menunjukkan intervensi
Bagaimana
⚫ menggunakan
Langkah–langkah penerapan 6 (enam) parameter
fisiologis dalam Early Warning Score System yaitu
sebagai berikut :
1. Petugas Kesehatan (dokter atau perawat) mengukur
skor untuk setiap paramer fisiologis, dimulai dari:
a. Tingkat kesadaran (pilih salah satu tingkat kesadaran )
b. Tekanan Darah Sistolik
c. Nadi
d. Frekuensi
e. Pernafasan
f. Suhu tubuh
g. Keluaran urin.
CARA PENILAIAN
2. Berikan tanda titik dengan ball point
tepat di titik tengah kolom pada lembar
observasi Early Warning Score System
sesuai dengan nilai hasil ukur yang
didapat serta perhatikan warna dan
jumlahkan nilai yang didapat.
3. Petugas kesehatan merata-rata kan hasil
yang didapat dan tambahkan skor 2 pada
pasien yang mendapatkan terapi
oksigen dan jumlahkan total skornya.
PENANGANAN
BILA TERJA D I HENTI NAFAS, HENTI
JANTUNG
Maternity early warning
systems (MEWS)
Maternity early warning systems (MEWS) or
physiological track and trigger systems (TTS) are
bedside tools that have been developed for use in
maternity care to assess basic maternal physiological
parameters, to identify women with developing,
established or deteriorating critical illness.

While there is some evidence to suggest that modified


early obstetric warning systems (MEOWS) may be
useful in predicting morbidity (Carle, Alexander,
Columb, Johal, 2013).
Maternity Early Warning
Score
(MEWS)

MEWS adalah panduan dan


Maternity Early Warning Score
proses untuk deteksi dini
adalah suatu metode
kondisi yang mengancam
monitoring untuk mendeteksi
kehidupan pada masa
perubahan kondisi pasien
kehamilan sampai dengan 42
maternitas secara dini
hari postnatal (O‘Connor,
Reid, 2010).
MEWS digunakan
untuk pasien
maternitas yang rawat
inap, didiagnosa
secara klinis dengan
kehamilan hingga 42
hari postnatal
periode terlepas dari
usia, lokasi atau
alasan dirawat.
(Grade C)
Measurement & Documentation
of Observations

MEWS TIDAK digunakan untuk pasien bersalin


dan pasien high care/intensif care.

Tanda-tanda vital pada proses persalinan dicatat


pada partogram.

Set terakhir dari tanda-tanda vital untuk masing-


masing unit harus didokumentasikan pada MEWS
sebelum mentransfer ke bangsal postnatal. (Grade
C)
MEWS digunakan untuk
perawatan klinis dan tidak
dirancang untuk menggantikan
penilaian klinis.

Penilaian klinis terhadap pasien


memicu panggilan untuk staf
medis terlepas dari MEWS.
(Grade D)
Clinical Communication & Escalation
of Care

Metode komunikasi SBAR harus


digunakan bila
mengkomunikasikan informasi
dalam kaitannya dengan
perburukan dan / atau kritisnya
pasien. Di mana situasi dianggap
menjadi penting, ini harus jelas
dinyatakan pada awal
komunikasi. (Grade B)
Pada penyakit akut,
Penunjukan dokter senior pertimbangan awal harus
harus disepakati secara intern diberikan untuk konsultasi
oleh bagian kebidanan dan dengan profesional dari
manajemen senior medis. spesialisasi medis lainnya baik di
(Grade D ) dalam maupun dari luar unit
bersalin. (Grade D )
Bagaimana
menggunakan
⚫ Langkah–langkah penerapan 6 (enam) parameter
fisiologis dalam Early Warning Score System yaitu sebagai
berikut :
1. Petugas Kesehatan (dokter/perawat/bidan) mengukur
skor untuk setiap paramer fisiologis, dimulai dari:
a. Tingkat kesadaran (pilih salah satu tingkat kesadaran )
b. Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
c. Nadi
d. Frekuensi
e. Pernafasan
f. Suhu tubuh
g. Keluaran urin.
CARA PENILAIAN
Lanjutan....
.
Setiap penurunan tingkat
kesadaran (skala AVPU)
harus selalu dianggap
signifikan dan bertindak
segera mungkin (Grade
C)

W aktu pengamatan
klinis akan tergantung
pada keadaan klinis
pasien (Grade D)
Saturasi oksigen tidak secara rutin
diukur pada semua pasien, dan hanya
diukur dalam keadaan berikut:

- Jika tingkat respirasi diluar


parameter normal

- Jika kondisi medis membutuhkan


pengukuran tingkat saturasi oksigen
misalnya gangguan pernapasan, High
Care Dependency.
Level Score pada
⚫ Low-score group: (MEWS =3)
MEWSfrekuensi dan observasi perawat/bidan
Peningkatan in
charge alerted.

⚫ Medium-score group: (MEWS =4, 5)


Urgent call to team with primary medical responsibility for
the patient, lapor kepada Dokter Penanggung Jawab Pasien
(DPJP)
Simultaneous call to personnel with core competences
for acute illness (Tim Reaksi Cepat, a specialist trainee
in anaesthesia, obstetrics, acute medical or surgical
specialty)

⚫ High-score group: (MEWS ≥ 6)


Emergency call (Tim yang memiliki kompetensi maternity
critical care), terdiri dari: dokter dan perawat/bidan yang
dapat melakukan assessment of the critically ill patient,
memiliki kemampuan advanced airway management and
resuscitation skills.
Tim Reaksi
Cepat
⚫Tim yang terlatih untuk
mengidentifikasi tanda– tanda
fisiologi sebelum ada perburukan
gejala klinis yang signifikan untuk
mengantisipasi kejadian henti
jantung dan henti nafas.
Di
RSHS.......
 Dokter Konsulen ( Wakil dari setiap
SMF yang ditunjuk )
 Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
( DPJP)
 Dokter jaga setiap SMF
 Kepala Ruang setiap ruangan
 Case manager setiap ruangan
 Perawat jaga setiap ruangan
(minimal Perawat Klinik II)
Tugas Tim Reaksi
Cepat
1) Mengidentifikasi kondisi pasien yang
mengalami perburukan
2) Ketua Tim Perawat, melaporkan kepada
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
tentang kondisi pasien
3) Memberikan tindakan resusitasi yang
dibutuhkan dalam waktu kurang dari 5
menit.
4) Mendokumentasikan tindakan dan hasilnya
di rekam medik.
5) Memberikan informasi dan edukasi kepada
pasien dan keluarga tentang tanda– tanda
Referens
i Mackintosh N,Watson K, Rance S, Sandall J. (2014).Value of a

modified early obstetric warning system (MEOWS) in managing
maternal complications in the peripartum period: an
ethnographic study. BMJ quality & safety. 2014;23(1):26-34.
⚫ Carle C , Alexander P, Columb M, Johal J. (2013). D esign and
internal validation of an obstetric early warning score: secondary
analysis of the Intensive Care National Audit and Research Centre
Case Mix Programme database. Anaesthesia. 2013;68(4):354-68.
⚫ Duncan, K., & McMullan, C. (2012). Early Warning
System. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
⚫ Kyriacos U, Jelsma J, Jordan S (2011) Monitoring vital
signs using early warning scoring systems: a review of
the literature. Journal of Nursing Management 19: 311–
330
⚫ Fitzpatrick C, Scholefield H, Ryder P, et al. Charting of
observations and modified early warning score in a high
risk obstetric ward. 2010
⚫ O‘Connor K, Reid J. (2010). Impact of modified early
obstetric warning score systems on monitoring of basic
physiological parameters on maternity wards.
International Journal of O bstetric Anesthesia 2010;19.
⚫ Tucker, KM, Brewer, TL, Baker, RB, Demeritt, B, &
Vossmeyer, M (2009). Journal for Specialists in Pediatric
Nursing. 14(2), 79- 85

Anda mungkin juga menyukai