Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN

NATIONAL EARLY WARNING SYSTEM


(EWS)
RUMAH SAKIT IBU & ANAK BINA MEDIKA
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
penyusunan Panduan National Early Warning System (EWS) Rumah Sakit Ibu dan Anak Bina
Medika dapat diselesaikan dengan baik. Hal ini tidak lain adalah berkat rahmat dan hidayah-
Nya dan kerjasama, dedikasi penuh serta semangat kebersamaan jajaran manajemen
maupun fungsional Rumah Sakit Ibu dan Anak Bina Medika.

Sebagai sarana pelayanan kesehatan di Kota Tangerang Selatan, maka Rumah Sakit
Ibu dan Anak Bina Medika membuat Panduan National Early Warning System (EWS) dalam
upaya peningkatan mutu dan kualitas pelayanan, terutama Pelayanan Medis.

Kami berharap Panduan National Early Warning System (EWS) ini dapat menjadi
dasar dalam menindaklanjuti peningkatan kegiatan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi
Rumah Sakit Ibu dan Anak Bina Medika.

Tangerang Selatan, September 2021

Tim Penyusun

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I DEFINISI .............................……..….......................... 1
BAB II RUANG LINGKUP .................................................... 2
BAB III TATALAKSANA ….....................................…............ 3
BAB IV DOKUMENTASI ...........................................…......... 14
BAB V PENUTUP…………………………………………………………… 15

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | ii
Lampiran
Peraturan Direktur RSIA Bina Medika
No :
Tanggal : September 2021

BAB I
DEFINISI

1. Early Warning Score System (EWSS) adalah suatu alat yang dikembangkan untuk
memprediksi penurunan kondisi pasien yang secara rutin didapatkan dari pemeriksaan
tekanan darah, nadi, kesadaran, sistem pernapasan dan lain-lain.
2. Sistem National Early Warning Scoring (NEWS) adalah suatu sistem untuk deteksi awal
suatu kondisi kegawatdaruratan atau keadaan kritis pada pasien dewasa berdasarkan
parameter fisiologis; meliputi laju respirasi, saturasi oksigen, penggunaan oksigen
tambahan, temperatur, tekanan darah sistolik, denyut jantung, dan tingkat kesadaran.
3. Sistem Pediatric Early Warning Scoring (PEWS) adalah suatu sistem untuk deteksi awal
suatu kondisi kegawatdaruratan atau keadaan kritis pada pasien anak berdasarkan
parameter fisiologis; meliputi perilaku, keadaan sistem respirasi, Saturasi oksigen,
kardiovaskular, Temperatur dan Nadi
4. Sistem Newborn Early Warning Scoring (NEWS) adalah suatu sistem untuk deteksi awal
suatu kondisi kegawatdaruratan atau keadaan kritis pada pasien bayi berdasarkan
parameter down score dan fisiologis; meliputi laju respirasi, saturasi oksigen, suhu
tubuh, Heart rate dan status Neurologis.
5. Sistem Modified Early Obstetri Warning Score ( MEOWS ) adalah suatu sistem untuk
deteksi awal suatu kondisi kegawatdaruratan atau keadaan kritis pada pasien kebidanan
berdasarkan parameter fisiologis; meliputi laju respirasi, saturasi oksigen, penggunaan
oksigen tambahan, suhu tubuh, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolic, heart
rate, kesadaran, nyeri, lokia, dan proteinuria.

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 1
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini berisi penatalaksanaan sistem Early warning scoring system di RSIA Bina
Medika, terdiri dari:
1. Batasan penggunaan
a. Kriteria ruang perawatan
b. Kriteria pasien
2. National Early Warning Score (NEWS)
a. Parameter NEWS
b. Alur/ Sistem Early Warning dan Code Blue Dewasa
3. Pediatric Early Warning Score (PEWS)
a. Parameter PEWS
b. Alur/ Sistem Early Warning dan Code Blue Anak
4. Newborn Early Warning Score (NEWS)
a. Parameter Down score
b. Alur/ Sistem Resusitasi Neonatus
c. Parameter Neonatus Early Warning Score
d. Alur system Early warning system dan resusitasi Neonatus
5. Modified Early Obstetri Warning Score ( MEOWS)
a. Parameter MEOWS
b. Alur / system Early warning dan code blue pada kasus kebidanan

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 2
BAB III
TATA LAKSANA

A. BATASAN PENGGUNAAN
1. Kriteria ruang perawatan
Penerapan Sistem NEWS, PEWS, dan MEWS dilakukan pada semua pasien yang
dirawat di RSIA Bina Medika, kecuali Kamar Bedah, dengan batasan sebagai berikut:
a. Departemen rawat inap; dilakukan bersamaan saat pemeriksaan tanda-tanda
vital.
b. Departemen rawat jalan; dilakukan khusus pasien rawat jalan yang akan dirawat
inap.
c. IGD; dilakukan khusus pasien IGD dengan score 1-4.
d. Unit Perawatan Kritis (ICU/PICU/NICU); dilakukan untuk penilaian indikasi keluar
dari unit khusus.
2. Kriteria pasien
a. Sistem NEWS digunakan untuk semua pasien dewasa usia ≥18tahun (selain
pasien kebidanan).
b. Sistem PEWS digunakan untuk semua pasien bayi (usia 29 hari s.d. 1 tahun), anak
(usia lebih dari 1 tahun s.d. kurang dari 13 tahun), dan remaja (usia 13 tahun s.d.
kurang dari 18 tahun).
c. Sistem MEWS digunakan untuk semua pasien kebidanan

B. EARLY WARNING SCORE (EWS) ADULT


1. Parameter NEWS
Tabel 1. National Early Warning Score (NEWS)
No Parameter
3 2 1 0 1 2 3
. Fisiologis
Laju respirasi/
1. ≤8 9-11 12-20 21-24 ≥25
menit
Saturasi O2 (%)
2. ≤91 92-93 94-95 ≥96
Temperatur (oC)
3. ≤35 35,1-36 36,1-38 38,1-39 ≥ 39
4. Tekanan darah 71-90 91- 101- 111- 181- ≥221

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 3
sistolik (mmHg) 100 110 180 220
Laju jantung/ 111-
5. ≤40 41-50 51-90 91-110 ≥131
menit 130
6. Kesadaran <9 9-13 14 15
7. Kapilari Refill 1-2 3 4 ≥5

2. Alur/ Sistem Early Warning dan Code Blue Dewasa


Langkah-langkah Early Warning System pada dewasa di unit rawat inap, sebagai
berikut:
a. Semua perawat /dokter yang merekap data atau menilai skor EWS harus dilatih
dalam penggunaannya.
b. Semua staf yang menggunakan EWS harus memahami pentingnya skor berkaitan
dengan respon untuk menanggapi tanda dari EWS dan sifat dari respon klinis
yang diperlukan
c. Pada setiap pasien yang dirawat di unit perawatan dilakukan monitoring secara
berkala (termasuk 7 parameter klinis pada pasien dewasa yaitu laju pernafasan,
saturasi oksigen, penggunaan suplementasi O2, tekanan darah sistolik,
temperatur, laju jantung dan kesaadaran), dengan mengisi modul dokumen
tanda-tanda vital di hospicare.
d. Pada pasien yang stabil di unit perawatan (parameter hijau (skor 0) maka
monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala setiap shift, adanya perubahan
parameter fisiologis dan keluhan pasien akan selalu dimonitor dan dievaluasi.
e. Apabila pasien skor 1–4 (risiko rendah), maka respon selanjutnya adalah
asessment segera oleh penanggung jawab shift (response time 5 menit ) eskalasi
monitoring per 4-6 jam dan eskalasi perawatan (manajemen nyeri, demam,
terapi oksigen dll), jika diperlukan asessment oleh dokter jaga dan konsultasi ke
dokter DPJP.
f. Apabila pasien dengan skor 3 parameter tunggal , maka respon selanjutnya
adalah perawat jaga lapor tim medis apakah memerlukan tindakan medis dan
eskalasi monitoring setiap jam ( per 1 jam )
g. Apabila skor 5-6 (respon cepat ), maka respon selanjutnya adalah perawat
meminta penilaian mendesak kepada dokter jaga dengan respon time maksimal

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 4
5 menit, untuk melakukan intervensi dan pasien memerlukan pemantauan ketat.
Eskalasi perawatan dan terapi, dan tingkatkan frekwensi monitoring setiap 1 jam,
konsultasi ke DPJP (pindahkan ke area yang sesuai / area dengan fasilitas bedside
monitor (HCU).
h. Apabila skor ≥7 (risiko tinggi), maka respon selanjutnya adalah lakukan resusitasi
dan monitoring secara kontinyu, perawat jaga segera melaporkan ke tim medis
yang merawat pasien atau dokter jaga ruangan, penilaian darurat oleh tim
dengan kompetensi perawatan kritis, menguasai teknik management jalan nafas,
ambil trolley emergency jika waktu telah memungkinkan konsultasikan ke DPJP.
i. Apabila pasien mengalami henti jantung (nadi carotis tidak teraba) lakukan RJP
dengan High Quality, ambil trolley emergency, panggil atau aktivasi code blue
(hubungi 100).
j. Manajemen paska resusisitasi, tentukan level of care pasien (LOC), transport ke
area yang sesuai:
1) Pasien dengan LOC 0 yaitu pasien dengan kondisi stabil dilakukan perawatan
di unit ranap
2) Pasien dengan LOC 1 yaitu pasien dengan potensial penurunan kondisi tetapi
masih cukup stabil dilakukan perawatan di unit ranap, dengan pengawasan
khusus dari tim spesialis
3) Pasien denga LOC 2 yaitu pasien yang memerlukan observasi ketat dan
intervensi termasuk support untuk single organ, dilakukan perawatan di HCU.
4) Pasien dengan LOC 3 yaitu pasien dengan support pernafasan lanjut atau
support pernafasan dasra dengan sekurang-kurangnya support dua organ,
sistem lainnnya dilakukan perawatan di ICU.
5) Pasien dengan problem stadium terminal/ DNR dilakukan perawatan lanjutan
di ruang paliatif.

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 5
Tabel 2. Pathway National Early Warning Score (NEWS)
EWS Level - Dewasa Respon
Pasien dalam kondisi stabil
Putih (skor 0) Observasi setiap shif
Monitoring dan evaluasi keluhan dan fisiologis pasien
Observasi setiap 4-6 jam
Hijau (skor 1 - 4) Lapor dr Jaga ruangan , Monitor perubahan suhu, sesak
( kebutuhan oksigen ) dan keluhan nyeri
Observasi setiap 1 jam

Kuning (skor 5-6 ) Dalam 5 menit ,laporkan hasil observasi ke dokter jaga, dokter
jaga melaporkan ke DPJP untuk rekomendasi rawat ke HDU
Dokumentasikan dalam grafik observasi EWS
Aktifkan code blue

Lapor GP, penilaian darurat, dekatkan troley emergency

Merah (skor ≥ 7) lakukan resusitasi


Dalam 5 menit ,laporkan hasil observasi ke dokter jaga, dokter
jaga melaporkan ke DPJP untuk rekomendasi rawat ke ICU
Dokumentasikan tindakan medis di catatan terintegrasi

C. PEDIATRIC EARLY WARNING SCORE PEWS)


1. Parameter PEWS
Tabel 3. Pediatric Early Warning Score (PEWS)
Parameter
0 1 2 3
No fisiologis
• Letargi, gelisah
• Rewel
Keadaan • Berinteraksi • Rewel, sulit • Penurunan resppon
1. • Dapat
Umum seperti biasa ditenangkan terhadap rangsang
ditenangkan
nyeri
• Sianotik dan motlet
• Tampak
ATAU
• Tampak pucat sianotik ATAU
• CRT > 5 detik
ATAU • CRT > 4 detik
• Tidak ATAU
Sistem • Pengisian ATAU
sianosis • Takikardi >30 x di
2. Kardiovasku kapiler > 3 • Takikardi >20 x
ATAU atas parameter HR
ler detik di atas
• CRT < 2 detik sesuai usia per menit.
• Nadi ≥ 10 parameter HR
ATAU
diatas normal sesuai usia per
• Bradikardia sesuai
menit
usia

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 6
• Takipnea >
• Takipnea > 20 x
10x di atas
diatas • Bradipnea >5 x di
parameter RR
parameter RR bawah parameter RR
sesuai umur
sesuai usia per sesuai usia per menit
ATAU
• Laju dan menit dengan retraksi
• Menggunakan
usaha nafas ATAU ATAU
Sistem otot bantu
3. Normal • Ada retraksi • Merintih
Respirasi napas ATAU
• Saturasi ATAU ATAU
• Menggunakan
Normal • Menggunakan • Menggunakan FiO2
FiO2 lebih dari
FiO2 lebih dari lebih dari 50 %
30% (setara
40% (setara (setara dengan 8 lpm
dengan 3lpm
dengan 6 lpm simple mask)
nasal kanul)
simple mask)

Tabel 4. Nilai Normal Frekuensi Nadi dan Pernapasan Usia Anak


Nadi saat istirahat Napas saat istirahat
No Kategori Usia
(kali/ menit (kali/ menit)
Neonatus
1. 0 s.d 1 bulan 100 – 180 40 – 60
Bayi
2. >1 s.d 12 bulan 100 – 180 35 – 40
Balita
3. >12 s.d 36 bulan 70 – 110 25 – 30
Pra-Sekolah
4. > 3 s.d 6 tahun 70 – 110 21 – 23
Sekolah
5. >6 s.d 13 tahun 55 – 90 19 – 21
Remaja
6. >13 s.d <18 tahun 55 – 90 16 – 18

Tabel 5. Pathway Pediatric Early Warning Score ( PEWS )


EWS Level - pediatric Respon
Pasien dalam kondisi stabil
Putih (skor 0-2 ) Observasi setiap shif
Lanjutkan rencana perawatan saat ini
Observasi setiap 1 jam
Hijau (skor 3 - 4) Pastikan Sp.A dilaporkan kondisi pasien < dari 60 menit
Lakukan segera instruksi dari DPJP
Observasi setiap 30 menit
Kuning (skor 5 ) Pastikan SpA dilaporkan dalam waktu kurang dari 30 menit
Lakukan segera instruksi dari DPJP/ Rawat HCU
Monitor PEWS setiap 20 menit
Merah (skor ≥ 7)
Obs Vital sign tiap jam

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 7
Segera lapor SpA
Pasien segera di transfer ke PICU
Dokumentasikan tindakan medis di catatan terintegrasi

2. Alur/ Sistem Early Warning dan Code Blue Anak


Langkah-langkah Early Warning System pada anak di unit rawat inap, sebagai berikut:
a. Pada setiap pasien anak yang dirawat di unit perawatan dilakukan monitoring
secara berkala (termasuk parameter klinis pada pasien anak yaitu keadaan umum,
sistem kardiovaskuler, sistem respirasi), dengan mengisi menu PEWS.
b. Tamplate harus juga disi saat ada keluhan pasien/ laporan keluarga pasien terkait
kemungkinan adanya apenurunan kondisi pada pasien.
c. Pada pasien yang stabil di unit perawatan skor 0-2, maka monitoring dan evaluasi
dilakukan secara berkala setiap shift, adanya perubahan parameter fisisolgis dan
keluhan pasien akan selalu dimonitor dan dievaluasi.
d. Apabila pasien skor 3-4, terjadi penurunan kondisi pasien, maka respon
selanjutnya adalah asessment segera oleh PJ Shift dan dokter jaga (respon time 5
menit) eskalasi monitoring per 1 jam dan eskalasi perawatan (manajemen nyeri,
demam, terapi oksigen dll), dan konsultasi ke dokter DPJP.
e. Apabila skor >5, terjadi penurunan kondisi yang signifikan, maka respon
selanjutnya adalah lakukan resusitasi dan monitoring secara kontinyu, Panggil
atau Aktifasi code blue (hubungi PICU401/402 NICU 435/436), panggil segera PJ
Shift dan dokter jaga, ambil trolley emergency jika waktu telah memungkinkan
konsultasikan ke DPJP.

D. NEONATAL EARLY WARNING SCORE (NEWS)


1. Parameter NEWS
Tabel 6. Neonatal Early Warning Score (NEWS)
Parameter
No 3 2 1 0 1 2 3
Fisiologis
1. Laju Respirasi ≤20 20-29 30-59 60-79 ≥80
>94%
2. Saturasi Oksigen ≤90 % 90-94 %
Suhu Tubuh
3. < 35 36.5-37.4 37.5 –38 >38

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 8
150-
4. Heart Rate ≤ 71-90 91-149 ≥ 190
189
Kesadaran
5. <9 9-13 14 15

2. Alur/ Sistem Neonatal Early Warning dan Code Blue Neonatal


Langkah-langkah Neonatal Early Warning System pada Neonatal di unit Nursery dan
Perina, sebagai berikut:
a. Pada setiap bayi neonatal ( 0-28 hari ) di unit UGD, rawat gabung dan poliklinik
dilakukan penilaian dengan menggunakan Neonatal Early warning Score (NEWS)
b. Pada bayi yang stabil di unit perawatan (parameter hijau skor 0) maka
monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala setiap 6 jam, adanya
perubahan parameter fisiologis dan keluhan pasien akan selalu dimonitor dan
dievaluasi.
c. Apabila pasien skor 1-2 , maka respon selanjutnya adalah asessment segera oleh
perawat senior (respon time 5 menit) eskalasi perawatan dan monitoring setiap
30 menit sampai kondisi stabil, jika dalam 1 jam belum ada perbaikan, laporkan
ke dokter jaga dan konsultasikan DPJP, bayi disiapkan untuk di transfer ke NICU
d. Apabila skor 3-4, maka respon selanjutnya adalah asessment segera oleh dokter
jaga dengan respon time maksimal 5 menit,konsultasi ke DPJP, eskalasi
perawatan dan tingkatkan frekwensi monitoring setiap 15 menit dengan rencana
perawatan selanjutnya sampai kondisi stabil, Jika tidak ada perbaikan dalam 30
menit, laporkan ke DPJP untuk transfer ke NICU
e. Apabila skor ≥5, maka respon selanjutnya adalah lakukan resusitasi dan
monitoring secara kontinyu, panggil segera perawat senior dan dokter jaga,
ambil trolley emergency jika waktu telah memungkinkan konsultasikan ke DPJP
dan pindahkan ke NICU.

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 9
3. Parameter Down Score
Tabel 7. Down Score
0 1 2
Frekuensi Napas < 60 x/menit 60-80 /mnt >80 x/mnt
Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retaksi berat
Sianosis Tidaka ada Sianosis hilang Sianosis menetap
sianosis dengan O2 walau diberi O2
Air Entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
udara masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan statescope tanpa alat bantu

4. Alur /System intervensi Down Score


a. Pada setiap bayi baru lahir/ Neonatal di unit Nursery dan Perina ( 0-28 hari )
dilakukan penilaian dengan menggunakan Down Score dengan 5 parameter :
Frekuensi nafas, retraksi dada, Cianosis, Air entry dan merintih.
b. Apabila Skor < 4, maka respon selanjutnya adalah assessment segera oleh
perawat senior ( respon time 5 menit) , lapor ke dokter jaga dan konsultasikan
ke DPJP, bayi disiapkan untuk pemasangan CPAP dini.
c. Apabila skor 4-5 , maka respon selanjutnya adalah assessment segera oleh
perawat senior ( respon time 5 menit) , lapor ke dokter jaga dan konsultasikan
ke DPJP, bayi disiapkan untuk pemasangan CPAP dan transfer ke NICU.
d. Apabila skor ≥ 6 , ( respon time 5 menit) lapor ke dokter jaga dan konsultasikan
ke DPJP, bayi disiapkan untuk Intubasi.

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 10
E. MODIFIED EARLY OBSTETRIC WARNING SCORE (MEOWS)
1. Parameter MEOWS
Tabel 8. Modified Early Obstetric Warning Score (MEOWS)

Parameter
No 3 2 1 0 1 2 3
Fisiologis
>25
1. Laju Respirasi <12 12-20 21-25
>95
2. Saturasi Oksigen <92 92-95
Penggunaan
3. YA Tidak
Oksigen Tambahan
Suhu Tubuh 36,1 - 37.3 –
4. <36 >37.7
37,2 37.7
Tekanan Darah
5. Sistolik <90 90 - 140 141-150 151-160 >160

Tekanan Darah
6. Diastolik 60 - 90 91-100 101-110 >110

<50
7. Heart Rate 50-60 61 - 100 101-110 111-120 >120
Kesadaran
8. <9 9-13 14 15
Nyeri Abnorm
9. Normal
al
Lokia/ discharge Abnorm
10. Normal
al
++/ >
11. Proteinuria +

5. Alur/ Sistem Early Warning dan Code Blue Obstetrik


Langkah-langkah Early Warning System pada obstetrik di unit rawat inap, sebagai
berikut:
a. Pada setiap pasien yang dirawat di unit perawatan dilakukan monitoring secara
berkala, dengan mengisi template EWS. Monitoring terdiri dari 11 parameter
parameter klinis pada pasien dewasa yaitu laju pernapasan, saturasi oksigen,
penggunaan suplementasi O2, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik,
temperatur, laju jantung, kesaadaran, nyeri (selain persalinan), lokea, dan

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 11
proteinuria).
b. Template harus juga disi saat ada keluhan pasien/ laporan keluarga pasien terkait
kemungkinan adanya penurunan kondisi pada pasien.
c. Pada pasien yang stabil di unit perawatan dengan parameter hijau (skor 0) maka
monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala setiap 4 jam, adanya perubahan
parameter fisiologis dan keluhan pasien akan selalu dimonitor dan dievaluasi.
d. Apabila pasien skor 1-4 (risiko rendah), maka respon selanjutnya adalah
asessment segera oleh PJ shift (respon time 5 menit) eskalasi perawatan dan
monitoring per 4 jam, jika diperlukan assessment oleh dokter jaga dan
konsultasikan DPJP, jika terdapat gejala eklampsia (nyeri kepala, gangguan
penglihatan dan nyeri abdomen) eskalasi perawatan dan monitoring lebih dini.
e. Apabila skor 5-6 (risiko sedang), maka respon selanjutnya adalah assessment
segera oleh dokter jaga dengan respon time maksimal 5 menit, konsultasi ke DPJP,
eskalasi perawatan dan tingkatkan frekuensi monitoring setiap 1 jam,
pertimbangkan denga area dengan monitoring yang sesuai/ area dengan fasilitas
bedside monitor (HCU).
f. Apabila skor ≥7 (risiko tinggi), maka respon selanjutnya adalah lakukan resusitasi
dan monitoring secara kontinyu, panggil segera PJ shift dan dokter jaga, ambil
trolley emergency jika waktu telah memungkinkan konsultasikan ke DPJP dan
pindahkan ke area yang sesuai (HCU/ ICU).
g. Jika terdapat tanda dan gejala penurunan kondisi secara cepat penurunan
kesadaran, kejang, akral dingin, distress pernapasan dan perdarahan yang masif
segera aktivasi code blue.

6. Kesimpulan dan tindak lanjut


Total skor diperoleh dengan cara menjumlahkan semua skor dari parameter yang
diukur, dengan interpretasi sebagai berikut:

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 12
Kesimpulan MEOWS
Total Kesimpulan Observasi Tindak lanjut
Skor
0 Stabil Setiap 4 jam Monitoring dan evaluasi berkala.

1–4 Risiko rendah Setiap 4 jam Assessment segera oleh PJ Shift


dengan response time 5 menit, jika
diperlukan assessment oleh dokter
jaga dan konsultasi ke DPJP.
5–6 Risiko sedang Setiap 1 jam Assessment segera oleh dokter jaga
dengan response time 5 menit,
aktivasi tim code blue, konsultasi ke
DPJP, pindahkan pasien ke HCU.
≥7 Risiko tinggi Resusitasi Aktivasi code blue, panggil segera PJ
Shift dan dokter jaga, jika waktu telah
memungkinkan konsultasikan ke
DPJP, pindahkan pasien ke ICU.

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 13
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Penilaian EWS, PEWS, NEWS dan MEOWS didokumentasikan di dalam rekam medis
elektronik pasien meliputi nilai/ skor, hasil pemeriksaan oleh tim reaksi cepat dan
rekomendasi dari tim reaksi cepat.
2. Edukasi dan penjelasan yang diberikan kepada keluarga pasien didokumentasikan di
dalam lembar Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE).
3. Bila terdapat tindakan kedokteran yang akan dilakukan kepada pasien maka
didokumentasikan di dalam Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran atau Formulir
Penolakan Tindakan Kedokteran.
4. Pemindahan pasien ke ruang perawatan kritis didokumentasikan di dalam Surat
Persetujuan Rawat Intensif.
5. Pemakaian alat kesehatan dan obat dicatat pada formulir pemakaian alat kesehatan dan
obat.

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 14
BAB V
PENUTUP

Panduan Sistem EWS, PEWS, NEWS dan MEOWS RSIA Bina Medika disusun sebagai acuan
untuk deteksi awal suatu kondisi kegawatdaruratan atau keadaan kritis pasien rawat inap
RSIA Bina Medika, dengan mengutamakan keselamatan bagi pasien. Diharapkan semua
petugas kesehatan yang terlibat dalam pelayanan pasien dalam kondisi kegawatdaruratan
atau keadaan kritis dapat menerapkan dengan baik, sesuai dengan standar yang dituangkan
dalam panduan ini.

Ditetapkan : Tangerang Selatan


Pada tanggal : September 2021
Rumah Sakit Ibu & Anak Bina Medika

dr. Irma Rismayanty, MM


Direktur RSIA Bina Medika

Panduan National Early Warning System (EWS) I RSIA BINA MEDIKA


Page | 15

Anda mungkin juga menyukai