Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

GAMBARAN PELAKSANAAN MONITORING PERAWAT UNTUK PASIEN DENGAN

EARLY WARNING SYSTEM KATEGORI SEDANG DI RUANG RAWAT INAP

BETHESDA 2 RUMAH SAKIT UMUM SILOAM KUPANG

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan Strata Satu

Oleh:

Destryna La’a

Mega Rima Rambi

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN & ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

TANGERANG

2018
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TUGAS AKHIR

Saya mahasiswa Program Studi Keperawatan, Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan

Universitas Pelita Harapan,

Nama Mahasiswa :

Nomor Pokok Mahasiswa :

Program Studi : Keperawatan dan Ilmu Kesehatan

Dengan ini menyatakan bahwa karya tugas akhir yang saya buat dengan judul “GAMBARAN

PELAKSANAAN MONITORING PERAWAT UNTUK PASIEN DENGAN EARLY

WARNING SYSTEM KATEGORI SEDANG DI RUANG RAWAT INAP BETHESDA 2

RUMAH SAKIT UMUM SILOAM KUPANG” adalah:

1) Dibuat dan diselesaikan sendiri, dengan menggunakan hasil kuliah, tinjauan lapangan dan

buku-buku serta jurnal acuan yang tertera di dalam referensi pada karya tugas akhir saya.

2) Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang sudah dipublikasikan atau yang pernah

dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di universitas lain, kecuali pada bagian-bagian

sumber informasi dicantumkan dengan cara referensi yang semestinya.

3) Bukan merupakan karya terjemahan dari kumpulan buku atau jurnal acuan yang tertera di

dalam referensi pada karya tugas akhir saya.

Kalau terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah dinyatakan diatas, maka karya tugas akhir ini

batal.
Kupang,

ABSTRAK

Destry
Mega Rima Rambi (00000018034)

GAMBARAN PELAKSANAAN MONITORING PERAWAT UNTUK PASIEN DENGAN


EARLY WARNING SYSTEM KATEGORI SEDANG DI RUANG RAWAT INAP BETHESDA 2
RUMAH SAKIT UMUM SILOAM KUPANG

Latar Belakang: Early Warning System (EWS) merupakan system penilaian dini untuk

mendeteksi perburukan pasien dalam menentukan apakah pasien beresiko untuk mendapat

perawatan di Intensive Care Unit (ICU), beresiko henti jantung atau mengalami kematian dalam

waktu 24 jam. Early Warning System telah digunakan oleh rumah sakit di beberapa negara untuk

mengidentifikasi dan merespon keadaan pasien dengan menggunakan parameter fisiologis seperti:

Respiration Rate, Oxygen Saturation, Any Supplemental Oxygen, Temperature, Systolic Blood

Preasure, Heart Rate, Level of Consciousness yang bersifat berkala untuk di ukur dan di catat

sebagai pemantauan rutin pasien di rumah sakit. EWS memiliki observation chart yang

memfasilitasi standarisasi dan pendekatan nasional yang terpadu dalam pemantauan pasien, tim

medis di rekomendasikan untuk melakukan pemantauan yang rutin dan memiliki kompetensi

dalam respon klinis yang tepat.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan pimpinanNya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tugas Akhir dengan judul “GAMBARAN

PELAKSANAAN MONITORING PERAWAT UNTUK PASIEN DENGAN EARLY WARNING

SYSTEM KATEGORI SEDANG DI RUANG RAWAT INAP BETHESDA 2 RUMAH SAKIT

UMUM SILOAM KUPANG” ini ditujukan untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna

memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Ilmu

Kesehatan Universitas Pelita Harapan, Lippo Village, Tangerang.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak, tugas

akhir ini tidak dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses

penulisan tugas akhir ini, yaitu kepada :

1. Ibu Christine Louise Sommers, MN, RN, CNE selaku penanggungjawab Dekan Fakultas

Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Pelita Harapan.

2. Ibu Marisa Manik, S.Kep., M.Sc selaku dosen pembimbing pertama yang dengan sabar

membantu dalam memberikan arahan, masukan dan dukungan guna menyelesaikan tugas
BAB I

PENDAHULUAN

Bab Ini akan menguraikan latar belakang, rumursan masalah, tujuan baik secara umum

maupun secara khusus, pernyataan, dan manfaat dari penelitian.

1.1 Latar Belakang

Perburukan pasien merupakan keadaan abnormalitas dari tanda-tanda vital pasien dan
keadaan klinis lainnya (Jones et al., 2013).
Early warning system merupakan parameter yang dikembangkan untuk memudahkan
tim medis dalam deteksi dini perburukan pasien, mengkategorikan pasien sesuai tingkat
keparahan, dan membantu tim medis dalam intervensi lebih lanjut sesuai dengan kondisi pasien
(Mitchell et al., 2010).
Early warning system memiliki score yang sangat bermanfaat untuk penilaian tingkat
keparahan penyakit akut dan memungkinkan untuk intervensi yang lebih tepat pada pasien
dengan kategori dewasa. Penilaian EWS tersebut tidak berlaku untuk pasien anak-anak atau
pasien kandungan, karena kedua kelompok tersebut memiliki parameter fisiologis yang
berbeda dengan pasien dewasa (National Clinical Effectiveness Committee, 2013).
Dalam pengukuran Early Warning System, semua pasien harus memiliki satu set
pengamatan lengkap yang digunakan sebelum pasien dipindahkan ke ruang perawatan yang
lain, pemeriksaan diagnostic atau procedure invasive. Hasil pengukuran tersebut harus
dipantau, diukur dan dievaluasi kembali oleh tim medis salah-satunya perawat yang
bertanggung jawab atas pasien tersebut (Trust Policy and Procedure, Modified Early Warning
Sstem Score Policy).
Tujuan dari monitoring Early Warning System ini untuk memberi kerangka yang jelas

kepada tim medis dalam identifikasi dan pengelolaan pasien yang beresiko mengalami

penurunan fisiologis. Kebijakan tersebut berlaku untuk orang dewasa (>16 tahun) yang dirawat

di rumah sakit (royal college of physicians, 2012)


EWS digunakan untuk penilaian tingkat keparahan dan melacak kondisi semua pasien di

rumah sakit menggunakan observation chart, sehingga tim medis mampu mengevaluasi

perburukan pasien dan memicu respon klinis tepat waktu. Early warning System observation

chart memfasilitasi standarisasi dan pendekatan nasional terpadu dalam pemantauan pasien,

tim medis di rekomendasi untuk melakukan pemantauan yang rutin dan memiliki kopetensi

dalam respon klinis yang tepat.

(NEWS Standardising the assessment of acute-illness severity in the NHS)

Jurnal tentang kategori EWS dan monitoring belum dimasukan !!!

Sebagai tim medis khususnya perawat yang melakukan pemantauan pasien, dibutuhkan

kompetensi yang baik dan kepatuhan dalam memonitoring pasien tersebut, sehingga dapat

menciptakan tim yang professional dan cepat tanggap dalam mengevaluasi keadaan pasien.

Kepatuhan adalah ketaatan atau mengikuti tujuan yang telah ditetapkan. Kepatuhan

tersebut merupakan perilaku yang dapat diobservasi dan dapat diukur. Kepatuhan pada

program kesehatan merupakan perilaku yang dapat diobservasi dan dapat diukur (Perawat

sebagai pendidik, Susana B. Bastable, penerbit buku kedokteran 2002). Kepatuhan perawat

adalah perilaku perawat sebagai seorang professional terhadap suatu anjuran, prosedur atau

peraturan yang harus dilakukan atau ditaati (Stiadi 2007).

Berdasarkan observasi peneliti di bangsal Bethesda 2 Rumah Sakit Umum Siloam

Kupang, dijumpai sejumlah pasien dengan Early Warning System kategori sedang jarang

dilakukan pemantauan setiap 1 jam sesuai dengan ketentuan yang ada, padahal hal tersebut

sangat penting untuk dilakukan oleh tim medis khususnya perawat dalam mengevaluasi
keaadaan pasien sehingga intervensi dapat dievaluasi dengan tepat dan menghindari terjadinya

perburukan pasien.

Hal ini mendorong penulis melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Tingkat

Kepatuhan Perawat dalam Monitoring Early Warning System (EWS) Pada Pasien dengan

Kategori Early Warning Score Sedang di Ruang Rawat Inap Bethesda 2 Rumah Sakit Umum

Siloam Kupang”

1.2 Rumusan Masalah

Perburukan pasien dapat terjadi ketika evaluasi dan pelaksanaan Early Warning System

tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Pemantauan Early Warning System harus dilakukan

sesuai dengan kategori dan ketentuan yang ada untuk memberikan intervensi yang tepat dan

menghidari terjadinya perburukan pada pasien, hal tersebut mengharuskan tim medis

khususnya perawat untuk memiliki kompetensi yang profesional dalam memantau, mengukur

dan mengevaluasi keadaan pasien agar dapat diberikan penanganan yang tepat sesuai dengan

keadaan pasien yang ada.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui gambaran pelaksanaan perawat dalam

monitoring Early Warning System pada pasien dengan kategori sedang

1.4 Pertanyaan Penelitian

Bagaimana gambaran perawat dalam monitoring EWS pasien dengan kategori EWS

sedang?
1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan monitoring perawat

untuk pasien dengan Early Warning System kategori sedang.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini, peneliti menjelaskan landasan teori, kerangka konseptual, definisi

operasional, kajian literature, rangkuman.

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi Early Warning System

EWS telah dikembangkan untuk mendeteksi dini perburukan pasien, apakah pasien beresiko

mendapat perawatan di ICU, henti jantung atau kematian dalam waktu 24 jam.

National Early Warning Score (NEWS) as an

emergency department predictor of

disease severity and 90-day survival in the

acutely dyspneic patient – a prospective

observational study

Sistem peringatan dini (Early Warning System) saat ini digunakan untuk menilai resiko

perburukan pasien dengan menggunakan tanda-tanda vital yang diukur untuk mengevaluasi

pasien. System ini memiliki table penilaian manual yang memberikan kategori pada setiap

pengukuran tanda-tanda vital untuk memudahkan penilaian dengan cepat.

Early Deterioration Indicator: Data-driven approach to detecting deterioration in general ward _


Tanda-tanda vital pasien merupakan hal yang penting dan harus di pantau secara rutin. Dengan

ews, setiap tanda vital dicatat sebagai skor peringatan dini untuk melihat apakah kondisi pasien

membaik atau terjadi penurunan sehingga perawatan dan penanganan dari tim medis dapat

dilaksanakan dengan tepat. (NEWS, national guideline no.1 2013 – NEWS full report agustus).

BAB III : METODE PENELITIAN


Desain Penelitian ....................................................................
Etika Penelitian .......................................................................
Populasi Dan Sampel ..............................................................
Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
Instrumen Penelitian ...............................................................
Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian .................................
Analisa Data/PengolahanData ................................................
Keterbatasan Penelitian ...........................................................

Observasi pasien dengan efektif merupakan langkah awal dalam mengidentifikasi perburukan

pasien dan secara efektif mengelola intervensi untuk pasien (Odell et al., 2009). Dalam mendeteksi

perburukan pasien sangat dibutuhkan keakuratan dan dokumentasi tepat waktu hasil dari tanda-

tanda vital, interprestasi hasil dan intervensi yang sesuai (Hammond et al., 2013).

Student nurses’ recognition of early signs of abnormal vital


sign recordings
Martha M. Leonard a,1, Una Kyriacos b,⁎

Badan Keselamatan Pasien Nasional (NPSA, 2007) melaporkan bahwa yang serius

Insiden keselamatan pasien dapat dikaitkan dengan: tidak ada pengamatan yang dilakukan

untuk jangka waktu lama dan karena itu tidak mengakui perubahan dalam a

tanda vital pasien atau pentingnya kemunduran dan / atau


tidak ada tindakan yang diambil selain rekaman observasi atau tindakan tertunda

(Robb dan Seddon, 2010)

Anda mungkin juga menyukai