Disusun Oleh :
1. Prescilia Putri Yuliana ( A0021030 )
2. Puteri Aulya Khansa Arinil Khaq ( A0021031 )
3. Putri Widiyani ( A0021032 )
4. Rizky Maulidah ( A0021033 )
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................4
A.Latar Belakang.......................................................................................4
B.Rumusan Masalah..................................................................................4
C.Tujuan Penulisan...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
A. Pengertian Faktor X.............................................................................5
B. Mengenali Dan Menumbuhkan Faktor Kelebihan Diri....................5
C. Karakteristik Faktor X Bagi Laki-Laki Dan Perempuan.................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................9
A. Kesimpulan.................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................10
DAFTARPUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang sempurna yang di ciptakan dari makhluk yang lain.
Namun dalam kesempurnaan itu manusia juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang
berbeda – beda. Kekurangan dan kelebihan pada diri seseorang harus diketahui dan
diterima. Karena dengan dua hal tersebut seseorang bisa berpotensi dan memiliki
kemampuan untuk mencapai cita – citanya atau tujuan hidupnya.
Masih banyak orang yang tidak dapat mengenali dirinya sendiri, mengenali jati
dirinya sendiri. Tentu saja hal itu dapat membuat seseorang mengahabat cita – cita dan
tujuan hidupnya sendiri. Beberapa orang bahkan tidak peduli dengan kekuatan dan
kelemahan mereka. Kehidupan mereka seperti air yang mengalir, mudah terguncang,
mudah terpengaruh oleh orang lain, dan tidak memiliki pendirian, prinsip hidup, dan
tujuan hidup
Dengan mengetahui kelemahan dan kelebihan yang dimiliki dapat membantu kita
untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar, menyikapi sesuatu, membuat keputusan,
dengan demikian kita tidak mudah termakan dengan omongan orang. Tidak hanya itu saja
dengan mengetahui kelemahan dan kelebihan yang kita miliki dapat menciptakan rasa
bersyukur kita kepada Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian factor x (kelebihan diri) ?
2. Bagaimana cara menumbuhkan factor x dalam diri sendiri ?
3. Jelaskan perbedaan karakteristik factor x bagi laki-laki dan perempuan!
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan factor x (kelebihan diri)
2. Mengetahui cara menumbuhkan dan mengenali factor x dalam diri
3. Mengetahui perbedaan karakteristik factor x bagi laki-laki dan perempuan
4
BAB II
PEMBAHASAAN
A. PENGERTIAN FAKTOR X
Faktor X merupakan faktor yang melekat pada diri semua orang, tak berwujud benda
namundapat dirasakan. Pada diri seorang entrepreneur faktor X sangat mempengaruhi
geraknyadalam menjalankan usaha. Awalnya faktor X tidak ada atau sangat kecil sekali,
namunapabila kita tekun maka faktor tersebut akan muncul dan tumbuh karena ia hidup.
Karena iahidup, ia pun dapat mati.
Setiap manusia dianugerahi potensi diri yang sangat luar biasa. Menariknya, manusia
sendiri sering tidak mengetahui dengan pasti potensi diri tersebut. Tak heran, ada potensi
diri yang memang muncul begitu saja. Ada juga yang harus dipancing dan digali sehingga
akhirnya bisa terlihat dengan jelas.
Potensi yang dimiliki setiap manusia berbeda-beda. Meski untuk beberapa aspek ada juga
yang memiliki kesamaan. Semua potensi tersebut tidak akan bisa muncul dengan
sempurna jika tidak dikembangkan dengan baik dan cara-cara yang benar.Lalu, seperti apa
pengembangan potensi diri itu? Berikut cara mengembangkan kelebihan dalam diri
sendiri:
1) Kenali diri sendiri secara mendalam
Banyak orang yang tidak mengenali potensi dirinya karena terlalu sibuk
memperhatikan kelebihan orang lain. Sehingga dia disilaukan oleh kehebatan
atau kemampuan orang lain yang sudah mampu mengeluarkan potensi dirinya.
Jadi, untuk mengembangkan potensi diri, pertama-tama kenali diri sendiri secara
mendalam. Coba kembali telaah apa yang Anda sangat sukai.
Kira-kira apa yang membuat Anda tidak pernah bosan melakukannya. Itu bisa
menjadi acuan dalam mengenali potensi yang ada dalam diri.Telisik juga apakah
Anda sering menjadi pemecah masalah atau punya kemampuan leadership yang
mumpuni ketika berada di tengah lingkungan pertemanan.Dengan mengenali diri
sendiri lebih dalam, Anda akan lebih mudah mengetahui potensi mana yang bisa
dikembangkan dan bermanfaat bagi hidup Anda.
2) Buatlah sebuah tujuan hidup
Hidup tak akan pernah bermakna jika tidak punya tujuan atau sasaran. Dengan
memiliki tujuan, maka hidup Anda bakal lebih terarah dan lebih jelas. Semua
yang Anda lakukan setiap hari merupakan tahapan yang harus ditempuh demi
mencapai tujuan. Cita-cita merupakan bagian dari tujuan hidup. Canangkan
sesuatu yang ingin Anda gapai suatu hari nanti. Setelah tercapai, buat tujuan baru
dengan skala yang lebih tinggi. Ketika Anda bisa mencapai tujuan hidup, maka
Anda pasti akan merasakan hidup yang lebih bermakna.
3) Kuatkan niat
Niat akan membantu Anda dalam mengembangkan potensi diri yang sudah
dikenali dan digali dengan benar.Ini merupakan unsur penguat sekaligus pondasi
dari tujuan hidup yang sudah Anda canangkan sebelumnya. Tentu saja bukan niat
5
yang asal-asalan. Melainkan niat yang kuat yang mampu menghasilkan tekad
yang bulat demi tercapainya tujuan hidup. Jika niat yang muncul hanya setengah
hati, potensi diri pun bakal sulit untuk terdeteksi. Ketika hal itu sudah terjadi,
jangan harap tujuan hidup Anda bisa tercapai.
4) Terima setiap kritikan
Orang yang berniat dalam pengembangan potensi diri adalah orang yang siap
menerima kritikan. Sepedas apa pun kritikan itu, Anda harus belajar untuk
menerimanya. Manfaatkan kritikan yang datang sebagai alat untuk mengevaluasi
diri. Meski demikian, Anda tetap harus menyeleksi kritikan yang datang. Cermati
apakah kritikan tersebut memang murni muncul dari orang lain karena ingin
Anda menjadi lebih baik. Karena bisa saja ada orang yang tidak senang dengan
perkembangan potensi diri Anda dan berusaha menahannya agar tidak semakin
baik.
5) Buang pikiran negative
Jaga agar diri Anda jauh dari pikiran negatif. Karena pikiran negatif hanya
akan menjadi penghambat Anda dalam mengembangkan potensi diri. Ketika
Anda selalu membiarkan diri dilanda pikiran negatif, Anda akan otomatis
kehilangan fokus dan arah. Anda hanya akan menambah masalah ketika pikiran
negatif masuk dalam diri Anda. Untuk itu, buang setiap pikiran negatif yang
muncul. Dengan demikian Anda bisa terjaga untuk tetap fokus dalam
pengembangan potensi diri demi menggapai tujuan hidup. Ketika hidup Anda
sudah jauh dari pikiran negatif, energi yang ada akan bisa maksimal untuk Anda
gunakan mengembangkan setiap potensi yang dimiliki.
6
8) Banyak mencoba hal baru
Fokus dalam kemampuan atau keahlian utama Anda memang sebuah
keharusan. Tapi bukan berarti Anda dilarang untuk mencoba hal-hal baru. Tetap
lakukan hal-hal baru yang bisa membantu Anda menemukan potensi lain yang
selama ini masih tersembunyi. Siapa tahu, ternyata Anda bisa menemukan
potensi lain yang jauh lebih besar. Namun demikian, jangan terlalu banyak juga
dalam mencari hal-hal baru. Ketika Anda sudah menemukan satu atau dua hal
yang dianggap sebagai potensi terbesar dalam diri Anda, fokuslah dalam dua hal
tersebut. Jangan serakah untuk mencari potensi yang lain. Bukan mustail malah
tidak ada satu pun potensi diri yang bisa berkembang secara maksimal.
9) Optimis
Dalam setiap upaya yang Anda lakukan pasti akan menemui hambatan. Sulit
rasanya untuk mendapatkan jalan yang selalu lurus dalam hidup. Karena itu,
dibutuhkan rasa optimistis meski hambatan yang harus dilalui terasa sangat berat.
Sikap optimistis ini yang akan membantu Anda dalam mengevaluasi setiap
kekurangan yang ada. Untuk kemudian memperbaikinya dan terus melakukan
upaya agar potensi diri bisa tetap berkembang sesuai harapan. Potensi diri tidak
akan pernah muncul jika tidak Anda upayakan. Karena itu dalam upaya
mengembangkan potensi diri, sangat dibutuhkan niat, tekad, dan komitmen yang
kuat. Selain itu, jangan pernah malas untuk belajar dan menerima kritikan yang
masuk dengan hati yang lapang.
Perilaku kewirausahaan diukur dari karakteristik orang-orang yang terjun dalam dunia
bisnis. Sukardi (1991) dalam Setyorini (2008) mengemukakan, ada beberapa karakteristik
wirausaha (secara general, umumnya banyak terdapat pada laki-laki) yaitu:
1. Selalu tanggap terhadap peluang dan kesempatan usaha yang berkaitan dengan
perbaikan yang akan dilakukan dalam usaha tersebut.
2. Adanya usaha terus-menerus dalam memperbaiki diri, menggunakan umpan balik dan
menyenangi tantangan untuk perbaikan kedepan.
3. Melakukan usaha dalam membina jaringan, menambah kenalan dan networking, serta
memperluas sosialitanya
4. Tidak mudah menyerah, ulet dan tidak mudah khawatir
5. Mencari cara-cara baru (inovatif)
6. Optimis dan bertanggungjawab
Karakteristik yang diberikan Sukardi (1991) dalam Setyorini (2008) ini terlihat
simple, namun dalam pelaksanaannya akan sangat menuntut kekuatan mental dari si
pelaku [bisnis. M.Wiratmo (2001) dalam Purwanti (2012) juga mengemukan bahwa pada
dasarnya
pengusaha memiliki karakteristik umum yang berasal dari berbagai kalangan atau kelas.
Mereka tidak membentuk suatu kelas sosial tertentu, melainkan berasal dari kelas yang
berbeda-beda. Mereka memiliki persamaan yaitu orang yang mempunyai tenaga,
keinginan
untuk terlibat dalam petualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung jawab dan
keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi serta optimis dan kepercayaan terhadap
masa depan. Ciri mereka ini yang akan menghantarkannya pada dunia bisnis yang kadang
kala keras dan meminta komitmen.
7
Tambunan (2009;132) juga mengungkapkan beberapa karakteristik perempuan
pengusaha yang dihubungkan langsung dengan tindakan yang ia lakukan dalam
bisnis. Karakteristik tersebut adalah:
a. Organisasi bisnis yang dikelola pengusaha perempuan cendrung sederhana, karena
UMKM yang dijalankannya skalanya kecil dilihat dari volume produksi, modal yang
dibutuhkan, dan jumlah pekerjanya.
b. Perempuan-perempuan pengusaha cendrung memakai perempuan juga sebagai
karyawannya dan pekerja anak-anak. Alasannya, sebagian berhubungan dengan
hubungan antara pimpinan dan bawahan agar lebih mudah, terutama bagi perempuan
pengusaha yang telah menikah. Namun pola pemakaian pekerja seperti ini juga
dipengaruhi oleh jenis produksi yang dibuat dan metode berproduksi yang digunakan.
Biasanya semakin komplek suatu produk atau semakin sulit suatu proses produksi
semakin banyak pegawai laki-laki daripada pegawai perempuan yang dipakai.
c. Gaya manajemen relatif sederhana. Gaya kepemimpinan manajemen perusahaan-
perusahaan yang dipimpin oleh perempuan di Indonesia sangat ditentukan oleh tingkat
pendidikan perempuan tersebut. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki
perempuan pengusaha tersebut biasanya keragaman produksi/ kompleksitas
produksinyaz juga semakin tinggi, sehingga mereka juga akan memutuskan keputusan
bisnis lebih hati-hati.
d. Pendidikan atau keahlian dari sebagian besar perempuan pengusaha masih rendah,
terutama yang berada di pedesaan. Kebanyakan mereka hanya berpendidikan dasar. Jadi
wajar jika perempuan pengusaha cendrung memilih kegiatan-kegiatan produksi yang
tidak terlalu memerlukan keahlian khusus.
e. Kebanyakan perempuan pengusaha di UMKM masih memiliki jaringan bisnis yang
sedikit/sederhana, misalnya dengan perusahaan-perusahaan perdagangan dan asing, bank
dan lembaga-lembaga pemerintah. Alasannya adalah karena bisnis-bisnis mereka sangat
sederhana dan hanya melayani pasar-pasar setempat. Masih jarang yang berfikir untuk
memasarkan ke tempat yang lebih jauh, apalagi eksport.Apa yang diungkapkan oleh
Tambunan (2009) diatas terkesan bahwa perempuan pengusaha masih berkarakter
dibawah pengusaha laki-laki. Jika diteliti lebih dalam, hal ini adalah wajar melihat masih
banyaknya keterbatasan yang dialami oleh perempuan pengusaha, seperti penggunaan
waktu (mereka hanya menggunakan waktu disamping waktu untuk mengurus keluarga
dan domestik, berbeda dengan pengusaha laki-laki yang memang menggunakan waktu
dominan untuk itu karena mereka kepala keluarga), emosional (sulit memisahkan mana
urusan kantor dengan urusan keluarga sehingga dalam pengambilan keputusan terhadap
karyawanpun tolerance mereka sangat tinggi), dan pemikiran praktis (karena keterbatasan
pendidikan ataupun karena sifat kognitifnya). Namun karena sifat/ karakteristik seperti
yang diungkapkan Alma (2013) pada diskusi sebelumnya menjadikan mereka
(perempuan pengusaha) pribadi yang unik. Tidak jarang juga sebuah permasalahankantor
yang tidak mampu diselesaikan pengusaha laki-laki, tapi dapat dicarikan solusinya
dengan baik oleh perempuan pengusaha. Oleh karena itu, yang terbaik adalah pengusaha
laki-laki dan perempuan sama-sama saling membangun dan bekerjasama untuk
menjadikan bidang bisnis yang mereka geluti dapat berjalan baik dan menguntungkan
kepada semua pihak baik itu karyawan, kolega, pemerintah, praktisi, terutama
konsumennya.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Faktor X merupakan faktor yang melekat pada diri semua orang, tak berwujud benda
namundapat dirasakan. Pada diri seorang entrepreneur faktor X sangat mempengaruhi
geraknyadalam menjalankan usaha. Awalnya faktor X tidak ada atau sangat kecil sekali,
namunapabila kita tekun maka faktor tersebut akan muncul dan tumbuh karena ia hidup.
Karena iahidup, ia pun dapat mati. Setiap manusia dianugerahi potensi diri yang sangat
luar biasa. Menariknya, manusia sendiri sering tidak mengetahui dengan pasti potensi diri
tersebut. Tak heran, ada potensi diri yang memang muncul begitu saja. Ada juga yang
harus dipancing dan digali sehingga akhirnya bisa terlihat dengan jelas.Perilaku
kewirausahaan diukur dari karakteristik orang-orang yang terjun dalam dunia bisnis.
Sukardi (1991) dalam Setyorini (2008) mengemukakan, ada beberapa karakteristik
wirausaha (secara general, umumnya banyak terdapat pada laki-laki) yaitu:
1. Selalu tanggap terhadap peluang dan kesempatan usaha yang berkaitan dengan
perbaikan yang akan dilakukan dalam usaha tersebut.
2. Adanya usaha terus-menerus dalam memperbaiki diri, menggunakan umpan balik dan
menyenangi tantangan untuk perbaikan kedepan.
3. Melakukan usaha dalam membina jaringan, menambah kenalan dan networking, serta
memperluas sosialitanya
4. Tidak mudah menyerah, ulet dan tidak mudah khawatir
5. Mencari cara-cara baru (inovatif)
6. Optimis dan bertanggungjawab
M.Wiratmo (2001) dalam Purwanti (2012) juga mengemukan bahwa pada dasarnya
pengusaha memiliki karakteristik umum yang berasal dari berbagai kalangan atau kelas.
Mereka tidak membentuk suatu kelas sosial tertentu, melainkan berasal dari kelas yang
berbeda-beda. Mereka memiliki persamaan yaitu orang yang mempunyai tenaga,
keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif, kemauan untuk menerima
tanggung jawab dan Keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi serta optimis dan
kepercayaan terhadap masa depan. Ciri mereka ini yang akan menghantarkannya pada
dunia bisnis yang kadang kala keras dan meminta komitmen.
2. SARAN
Kami sadar bahwa dalam pengambilan sub bahasan dalam makalah ini masih banyak
kekurangan sehingga dalam penyusunan berikutnya dapat dilengkapi dengan materi-materi
tambahan sebab keterbatasan referensi yang penulis miliki. Kami menyarankan agar para
pembaca dapat mengambil sisi positif dari makalah ini yaitu dengan mensyukuri apa itu
kekurangan dan selalu mengembangkan kelebihan yang kita miliki agar tercapai tujuan dan
cita – cita.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/136428775/Faktor-X
https://shofiani02ug.blogspot.com/2020/10/memahami-serta-menerima-kelebihan-
dan.html?m=1
10