Oleh Kelompok 5
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
RENDAM KAKI AIR HANGAT
A. Latar Belakang
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah secara abnormal,
baik tekanan diastol maupun tekanan sistol. Menurut WHO batas normal tekanan darah
adalah 120-140 mmHg tekanan sistol dan 80-90 mmHg tekanan diastol. Seseorang
dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darahnya > 140/90 mmHg (Hardianti et al.,
2018). Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang di tandai
dengan peningkatan tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan
keadaan perubahan dimana tekanan darah meningkat secara kronik. Secara umum,
hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi
di dalam pembuluh darah arteri (Fildayanti, 2020)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengistemasi saat ini prevalensi hipertensi
secara global sebesar 22% dari total penduduk tahun 2015. Dari sejumlah penderita
tersebut, hanya kurang dari seperlima yang melakukan upaya pengendalian terhadap
tekanan darah yang dimiliki. Wilayah afrika tahun 2016 memiliki prevalensi hipertensi
tertinggi sebesar 27%. Asia tenggara berada di posisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi
sebesar 25% terhadap total penduduk pada tahun 2017 (Dharmawati, 2020). Sedangkan
di Indonesia, berdasarkan riset kesehatan dasar, prevalensi hipertensi di Indonesia
mencapai 25,8 persen pada tahun 2013. Hal ini menempatkan penyakit hipertensi masih
menjadi permasalahan di Indonesia maupun di dunia (Pada et al., 2019)
Hipertensi dapat menimbulkan banyak komplikasi terhadap organ-organ vital seperti
jantung, otak, ginjal dan paru-paru. Kardiovaskular merupakan komplikasi yang paling
sering terjadi akibat hipertensi dan menjadi penyumbang kematian yang cukup tinggi di
dunia yaitu sekitar 9,5 juta per tahunnya (Nazaruddin et al., 2021) Ada dua cara untuk
menurunkan tekanan darah yaitu dengan farmakoterapi dan nonfarmakoterapi.
Farmakoterapi atau dengan menggunakan obat-obatan kimia merupakan cara yang
dianggap ampuh dalam menurunkan tekanan darah, namun cukup banyak masyarakat
2
yang sering merasa takut akan komplikasi ditimbulkan oleh obat hipertensi tersebut.
Selain itu terdapat terapi nonfarmakoterapi seperti obat herbal maupun terapi-terapi
tradisional lainnya. Salah satu dari sekian banyak terapi tradisional yang ada yakni
menggunakan terapi rendam air hangat. (Hardianti et al., 2018)
Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh. Pertama
berdampak pada pembuluh darah dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah
menjadi lancar (Lalage, 2015). Rendam air hangat bermanfaat untuk vasodilatasi aliran
darah sehingga diharapkan dapat mengurangi tekanan darah (Ilkafah, 2016). Terapi
menggunakan air hangat terjadi perubahan tekanan darah hal ini terjadi karena efek dari
rendam kaki air hangat menghasilkan energi kalor yang bersifat medilatasi dan
melancarkan peredaraan darah dan juga merangsang saraf parasimpatis sehingga
menyebabkan perubahan tekanan darah (Erika untari dewi, 2010).
Dari data yang telah dipaparkan dapat dilihat bahwa hipertensi di dunia terutama di
Indonesia masih menjadi permasalahan yang besar. Hal tersebut jika tidak ditangani
dengan baik maka akan menjadi penyakit/komplikasi lebih lanjut. Alternatif lain yang
dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah selain menggunakan obat/farmakologi
dapat menggunakan terapi non-farmakologi yaitu rendam kaki menggunakan air hangat.
Hal ini dapat dipelajari untuk menjadi terapi alternatif selain konsumsi obat yang dapat
dilaksanakan guna menekan tekanan darah agar tidak menjadi penyakit/komplikasi lebih
lanjut.
3
b. Tujuan rendam kaki air hangat bagi penderita HT
c. Manfaat rendam kaki air hangat bagi penderita HT
d. Cara melakukan rendam kaki air hangat bagi penderita HT
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media dan Alat Penyuluhan
1. Leaflet
G. Setting Tempat
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyuluh.
H. Kegiatan Penyuluhan
I. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Peserta hadir di tempat penyuluhan
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai RW/Posyandu Bougenville
RW 08 Desa Tunjungtirto
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
b. Evaluasi Proses
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyaan dan fasilitator menjawab pertanyaan dengan
benar
c. Evaluasi Hasil
- Peserta dapat menjelaskan pengertian HT, tujuan rendam kaki air hangat dan
cara rendam kaki air hangat.
- Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan minimal 5 pasien.
J. Sumber Referensi
Fildayanti. Dharmawati, T. L. A. R. P. (2020). Pengaruh Pemberian Rendam Kaki Air
Dengan Air Hangat Campuran Garam Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ilmiah Karya Kesehatan, 1(1), 70–76.
https://stikesks-kendari.e-journal.id/jikk
5
Hardianti, I., Nisa, K., Wahyudo, R., Kedokteran, F., Lampung, U., Fisiologi, B.,
Kedokteran, F., & Lampung, U. (2018). Manfaat Metode Perendaman dengan
Air Hangat dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi
Benefits of Immersion Method with Warm Water in Lowering Blood Pressure on
Hypertension Patients. 8(April), 61–64.
Nazaruddin, *, Yati, M., Pratiwi, D. S., Keperawatan, P., Kesehatan, I.-I., Mandala
Waluya, U., & Waluya, U. M. (2021). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Dengan Air
Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 16,
2302–2531.
Pada, D., Di, H., Kerja, W., Pattallassang, P., & Takalar, K. A. B. (2019). Jurnal
Media Keperawatan : Politeknik Kesehatan Makassar Jurnal Media
Keperawatan : Politeknik Kesehatan Makassar. 10(02), 78–84.
6
Lampiran Materi
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi dimana
pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg) yang menetap (WHO, 2015).
7
medulla sehingga akan merangsang tekanan sistolik yaitu regangan otot ventrikel akan
merangsang ventrikel untuk segera berkontraksi.
Pada awal kontraksi, katup aorta dan katup semilunar belum terbuka. Untuk
membuka katup aorta, tekanan di dalam ventrikel harus melebihi tekanan katup aorta.
Keadaan dimana kontraksi ventrikel mulai terjadi sehingga dengan adanya pelebaran
pembuluh darah, aliran darah akan lancer sehingga akan mudah mendorong darah
masuk kejantung sehingga menurunkan tekanan sistoliknya. Pada tekanan diastolik
keadaan relaksasi ventrikular isovolemik saat ventrikel berelaksasi, tekanan di dalam
ventrikel turun drastis, aliran darah lancar dengan adanya pelebaran pembuluh darah
sehingga akan menurunkan tekanan diastolik. Maka dinyatakan ada hubungan yang
signifikan antara terapi rendam kaki air hangat dengan penurunan tekanan darah sistolik
dan diastolik (Oktaviana, 2011)
8
Lampiran SOP
NO STANDART OPERATIONAL PROSEDUR
RENDAM KAKI AIR HANGAT
1 Pengertian Rendam kaki air hangat adalah salah satu terapi non
farmakologis yang mudah dan murah yang dapat
digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
2 Tujuan Membantu meningkatkan sirkuasi darah dengan
memperlebar pembuluh darah sehingga lebih banyak
oksigen dibawa kejaringan tubuh.
3 Persiapan Pasien 1. Lakukan Inform Consent
2. Pastikan identitas klien
3. Pasien dengan hipertensi atau memiliki Riwayat
hipertensi
4. Beri penjelasan kepada klien mengenai tujuan,
manfaat dan tehnik pelaksanaan dari terapi yang
akan diberikan
4 Persiapan Alat 1. Baskom/Ember
2. Handuk
3. Air hangat
4. Thermometer jika ada
5. Kursi
6. Timer
7. Tensimeter
5 Tahap Kerja 1. Ukur tekanan darah sebelum dilakukan terapi
rendam kaki air hangat
2. Siapkan peralatan
3. Posisikan pasien pada posisi duduk
4. Tuangkan air hangat pada baskom yang telah
5. disiapkan,
6. Cek suhu air, suhu air ada pada suhu 40◦C-43◦C
7. Masukan kedua kaki responden kealam baskom
atau ember yang telah diisi air hangat kira-kira air
sebatas mata kaki
8. Rendam kaki responden selama 10-15 menit
9. Angkat dan keringkan kedua kaki responden
10. Lakukan pengukuran tekanan darah kedua setelah
dilakukan terapi rendam kaki air hangat
11. Terapi rendam kaki air hangat dapat dilakukan
kapanpun.
6 Tahap Terminasi 1. Rapihkan klien pada posisi semula
2. Evaluasi hasil tekanan darah sebelum dan setelah
dilakukan terapi rendam kaki air hangat dan catat
pada lembar observasi.