Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RENDAM KAKI AIR HANGAT


RW 08 DESA TUNJUNGTIRTO- PUSKESMAS SINGOSARI KABUPATEN MALANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Profesi Ners Keperawatan Komunitas

Oleh Kelompok 5

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
RENDAM KAKI AIR HANGAT

Topik : Rendam Kaki Air Hangat


Sasaran : Warga RW 08 Desa Tunjungtirto yang menderita HT
Tempat : Posyandu Bougenville
Hari/Tanggal : Selasa, 10 Mei 2022
Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
Penyuluh : Kelompok 5

A. Latar Belakang
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah secara abnormal,
baik tekanan diastol maupun tekanan sistol. Menurut WHO batas normal tekanan darah
adalah 120-140 mmHg tekanan sistol dan 80-90 mmHg tekanan diastol. Seseorang
dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darahnya > 140/90 mmHg (Hardianti et al.,
2018). Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang di tandai
dengan peningkatan tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan
keadaan perubahan dimana tekanan darah meningkat secara kronik. Secara umum,
hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi
di dalam pembuluh darah arteri (Fildayanti, 2020)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengistemasi saat ini prevalensi hipertensi
secara global sebesar 22% dari total penduduk tahun 2015. Dari sejumlah penderita
tersebut, hanya kurang dari seperlima yang melakukan upaya pengendalian terhadap
tekanan darah yang dimiliki. Wilayah afrika tahun 2016 memiliki prevalensi hipertensi
tertinggi sebesar 27%. Asia tenggara berada di posisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi
sebesar 25% terhadap total penduduk pada tahun 2017 (Dharmawati, 2020). Sedangkan
di Indonesia, berdasarkan riset kesehatan dasar, prevalensi hipertensi di Indonesia
mencapai 25,8 persen pada tahun 2013. Hal ini menempatkan penyakit hipertensi masih
menjadi permasalahan di Indonesia maupun di dunia (Pada et al., 2019)
Hipertensi dapat menimbulkan banyak komplikasi terhadap organ-organ vital seperti
jantung, otak, ginjal dan paru-paru. Kardiovaskular merupakan komplikasi yang paling
sering terjadi akibat hipertensi dan menjadi penyumbang kematian yang cukup tinggi di
dunia yaitu sekitar 9,5 juta per tahunnya (Nazaruddin et al., 2021) Ada dua cara untuk
menurunkan tekanan darah yaitu dengan farmakoterapi dan nonfarmakoterapi.
Farmakoterapi atau dengan menggunakan obat-obatan kimia merupakan cara yang
dianggap ampuh dalam menurunkan tekanan darah, namun cukup banyak masyarakat

2
yang sering merasa takut akan komplikasi ditimbulkan oleh obat hipertensi tersebut.
Selain itu terdapat terapi nonfarmakoterapi seperti obat herbal maupun terapi-terapi
tradisional lainnya. Salah satu dari sekian banyak terapi tradisional yang ada yakni
menggunakan terapi rendam air hangat. (Hardianti et al., 2018)
Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh. Pertama
berdampak pada pembuluh darah dimana hangatnya air membuat sirkulasi darah
menjadi lancar (Lalage, 2015). Rendam air hangat bermanfaat untuk vasodilatasi aliran
darah sehingga diharapkan dapat mengurangi tekanan darah (Ilkafah, 2016). Terapi
menggunakan air hangat terjadi perubahan tekanan darah hal ini terjadi karena efek dari
rendam kaki air hangat menghasilkan energi kalor yang bersifat medilatasi dan
melancarkan peredaraan darah dan juga merangsang saraf parasimpatis sehingga
menyebabkan perubahan tekanan darah (Erika untari dewi, 2010).
Dari data yang telah dipaparkan dapat dilihat bahwa hipertensi di dunia terutama di
Indonesia masih menjadi permasalahan yang besar. Hal tersebut jika tidak ditangani
dengan baik maka akan menjadi penyakit/komplikasi lebih lanjut. Alternatif lain yang
dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah selain menggunakan obat/farmakologi
dapat menggunakan terapi non-farmakologi yaitu rendam kaki menggunakan air hangat.
Hal ini dapat dipelajari untuk menjadi terapi alternatif selain konsumsi obat yang dapat
dilaksanakan guna menekan tekanan darah agar tidak menjadi penyakit/komplikasi lebih
lanjut.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat mengetahui tentang
pengertian hipertensi, tujuan rendam kaki air hangat bagi penderita HT, manfaat
rendam kaki air hangat bagi penderita HT, keuntungan rendam kaki air hangat bagi
penderita HT, kerugian jika tidak menangani HT dan cara melakukan rendam kaki air
hangat bagi penderita HT.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu:
a. Menjelaskan kembali pengertian Hipertensi
b. Mengetahui tujuan rendam kaki air hangat bagi penderita HT
c. Mengetahui manfaat rendam kaki air hangat bagi penderita HT
d. Mengetahui cara melakukan rendam kaki air hangat bagi penderita HT
D. Materi (Terlampir)
a. Pengertian Hipertensi

3
b. Tujuan rendam kaki air hangat bagi penderita HT
c. Manfaat rendam kaki air hangat bagi penderita HT
d. Cara melakukan rendam kaki air hangat bagi penderita HT
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media dan Alat Penyuluhan
1. Leaflet
G. Setting Tempat
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyuluh.
H. Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1 Pendahuluan 2  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam


Menit mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Kontrak waktu  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan  Memperhatikan
diberikan
2 Pelaksanaan 15  Menggali pengetahuan  Memperhatikan
Menit ibu tentang HT dan menjawab
pertanyaan yang
diajukan
 Menjelaskan kembali  Memperhatikan
pengertian Hipertensi
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
rendam kaki air hangat bagi
penderita HT  Memperhatikan
 Menjelaskan manfaat
rendam kaki air hangat bagi
penderita HT  Memperhatikan
 Menjelaskan
keuntungan rendam kaki air  Memperhatikan
hangat bagi penderita HT
 Menjelaskan cara
4
melakukan rendam kaki air hangat
bagi penderita HT
3 Diskusi dan 10  Memberikan kesempatan kepada  Mengajukan
Tanya Jawab Menit sasaran untuk menanyakan hal-hal pertanyaan
yang belum dimengerti seputar
rendam kaki air hangat bagi
penderita HT.
4 Evaluasi 2  Menanyakan kepada peserta  Menjawab
Menit tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan, dan reinforcement
kepada ibu yang dapat menjawab
pertanyaan.
5. Terminasi 1  Mengucapkan terima kasih atas  Mendengarkan
Menit peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

I. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Peserta hadir di tempat penyuluhan
- Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Balai RW/Posyandu Bougenville
RW 08 Desa Tunjungtirto
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
b. Evaluasi Proses
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyaan dan fasilitator menjawab pertanyaan dengan
benar
c. Evaluasi Hasil
- Peserta dapat menjelaskan pengertian HT, tujuan rendam kaki air hangat dan
cara rendam kaki air hangat.
- Jumlah peserta yang hadir dalam penyuluhan minimal 5 pasien.

J. Sumber Referensi
Fildayanti. Dharmawati, T. L. A. R. P. (2020). Pengaruh Pemberian Rendam Kaki Air
Dengan Air Hangat Campuran Garam Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ilmiah Karya Kesehatan, 1(1), 70–76.
https://stikesks-kendari.e-journal.id/jikk

5
Hardianti, I., Nisa, K., Wahyudo, R., Kedokteran, F., Lampung, U., Fisiologi, B.,
Kedokteran, F., & Lampung, U. (2018). Manfaat Metode Perendaman dengan
Air Hangat dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi
Benefits of Immersion Method with Warm Water in Lowering Blood Pressure on
Hypertension Patients. 8(April), 61–64.
Nazaruddin, *, Yati, M., Pratiwi, D. S., Keperawatan, P., Kesehatan, I.-I., Mandala
Waluya, U., & Waluya, U. M. (2021). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Dengan Air
Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 16,
2302–2531.
Pada, D., Di, H., Kerja, W., Pattallassang, P., & Takalar, K. A. B. (2019). Jurnal
Media Keperawatan : Politeknik Kesehatan Makassar Jurnal Media
Keperawatan : Politeknik Kesehatan Makassar. 10(02), 78–84.

6
Lampiran Materi
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi dimana
pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg) yang menetap (WHO, 2015).

B. TUJUAN RENDAM KAKI HANGAT


Rendam kaki air hangat adalah salah satu terapi non farmakologis yang mudah dan
murah yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi. Pengobatan secara non-farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah
gaya hidup yang lebih sehat dan melakukan terapi dengan rendam kaki menggunakan
air hangat yang bisa dilakukan setiap saat. Efek rendam kaki air hangat sama dengan
berjalan dengan kaki telanjang selama 30 menit.

C. MANFAAT RENDAM KAKI HANGAT


Manfaat/efek hangat adalah efek fisik panas/hangat yang dapat menyebabkan zat
cair, padat, dan gas mengalami pemuaian ke segala arah dan dapat meningkatkan
reaksi kimia. Pada jaringan akan terjadi metabolisme seiring dengan peningkatan
pertukaran antara zat kimia tubuh dengan cairan tubuh. Efek biologis panas/hangat
dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi
darah. Secara fisiologis respon tubuh terhadap panas yaitu menyebabkan pelebaran
pembuluh darah, menurunkan kekentalan darah, menurunkan ketegangan otot,
meningkatkan metabolism jaringan dan meningkatkan permeabilitas kapiler. Respon dari
hangat inilah yang dipergunakan untuk keperluan terapi pada berbagai kondisi dan
keadaan dalam tubuh (Destia, Umi & Priyanto, 2014)
Menurut Susanto (2015), merendam kaki dengan air hangat akan membuat pembuluh
darah melebar dan meningkatkan sirkulasi darah. Ini Dapat merelaksasikan seluruh
tubuh dan mengurangi kelelahan dari hari yang penuh dengan aktifitas. Menurut Destia,
Umi & Priyanto (2014), prinsip kerja terapi rendam kaki air hangat dengan
mempergunakan air hangat yaitu secara konduksi dimana terjadi perpindahan
panas/hangat dari air hangat ke dalam tubuh akan menyebabkan pelebaran pembuluh
darah dan penurunan ketegangan otot sehingga dapat melancarkan peredaran darah
yang akan mempengaruhi tekanan arteri oleh baroreseptor pada sinus kortikus dan arkus
aorta yang akan menyampaikan impuls yang dibawa serabut saraf yang membawa
isyarat dari semua bagian tubuh untuk menginformasikan kepada otak perihal tekanan
darah, volume darah dan kebutuhan khusus semua organ ke pusat saraf simpatis ke

7
medulla sehingga akan merangsang tekanan sistolik yaitu regangan otot ventrikel akan
merangsang ventrikel untuk segera berkontraksi.
Pada awal kontraksi, katup aorta dan katup semilunar belum terbuka. Untuk
membuka katup aorta, tekanan di dalam ventrikel harus melebihi tekanan katup aorta.
Keadaan dimana kontraksi ventrikel mulai terjadi sehingga dengan adanya pelebaran
pembuluh darah, aliran darah akan lancer sehingga akan mudah mendorong darah
masuk kejantung sehingga menurunkan tekanan sistoliknya. Pada tekanan diastolik
keadaan relaksasi ventrikular isovolemik saat ventrikel berelaksasi, tekanan di dalam
ventrikel turun drastis, aliran darah lancar dengan adanya pelebaran pembuluh darah
sehingga akan menurunkan tekanan diastolik. Maka dinyatakan ada hubungan yang
signifikan antara terapi rendam kaki air hangat dengan penurunan tekanan darah sistolik
dan diastolik (Oktaviana, 2011)

D. CARA MELAKUKAN RENDAM KAKI HANGAT


 Alat dan Bahan
a. Baskom/Ember
b. Handuk
c. Air hangat
d. Thermometer jika ada
e. Kursi
f. Timer
g. Tensimeter
 Prosedur
a. Siapkan air hangat dengan maksimal panas 40°C
b. Masukkan air hangat kedalam baskom, tambahkan sedikit air dingin apabila
terlalu panas
c. Masukkan kedua kaki kedalam baskom yang telah terisi air hangat (kurang
lebih sampai mata kaki)
d. Biarkan kaki direndam selama ±10-15 menit
e. Lakukan rendam kaki air hangat secara rutin satu kali setiap hari
f. Ukur tekanan darah secara teratur di pelayanan Kesehatan

8
Lampiran SOP
NO STANDART OPERATIONAL PROSEDUR
RENDAM KAKI AIR HANGAT
1 Pengertian Rendam kaki air hangat adalah salah satu terapi non
farmakologis yang mudah dan murah yang dapat
digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
2 Tujuan Membantu meningkatkan sirkuasi darah dengan
memperlebar pembuluh darah sehingga lebih banyak
oksigen dibawa kejaringan tubuh.
3 Persiapan Pasien 1. Lakukan Inform Consent
2. Pastikan identitas klien
3. Pasien dengan hipertensi atau memiliki Riwayat
hipertensi
4. Beri penjelasan kepada klien mengenai tujuan,
manfaat dan tehnik pelaksanaan dari terapi yang
akan diberikan
4 Persiapan Alat 1. Baskom/Ember
2. Handuk
3. Air hangat
4. Thermometer jika ada
5. Kursi
6. Timer
7. Tensimeter
5 Tahap Kerja 1. Ukur tekanan darah sebelum dilakukan terapi
rendam kaki air hangat
2. Siapkan peralatan
3. Posisikan pasien pada posisi duduk
4. Tuangkan air hangat pada baskom yang telah
5. disiapkan,
6. Cek suhu air, suhu air ada pada suhu 40◦C-43◦C
7. Masukan kedua kaki responden kealam baskom
atau ember yang telah diisi air hangat kira-kira air
sebatas mata kaki
8. Rendam kaki responden selama 10-15 menit
9. Angkat dan keringkan kedua kaki responden
10. Lakukan pengukuran tekanan darah kedua setelah
dilakukan terapi rendam kaki air hangat
11. Terapi rendam kaki air hangat dapat dilakukan
kapanpun.
6 Tahap Terminasi 1. Rapihkan klien pada posisi semula
2. Evaluasi hasil tekanan darah sebelum dan setelah
dilakukan terapi rendam kaki air hangat dan catat
pada lembar observasi.

Anda mungkin juga menyukai