Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERSONAL DEVELOPMENT
Mata Kuliah : Edupreneurship

Dosen Pengampu : Drs. H. Imam Mudjiono, M.Ag

Disusun oleh :

Isan (21422112)

FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul tentang Personal Development.

Terima kasih saya ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah Edupreneurship Drs.
H. Imam Mudjiono, M.Ag yang telah membantu saya baik secara moral maupun
materi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah berjuang bersama menyelesaikan tugas makalah ini dengan maksimal.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga Makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 18 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ································································· i

DAFTAR ISI ············································································ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ·································································· 1

B. Rumusan Masalah ······························································ 1

C. Tujuan ············································································ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian ········································································ 2

B. Potensi Diri ······································································ 2

C. Fase Ulat ········································································· 7

D. Proses Pengembangan Diri ···················································· 8

E. Mambuktikan kekuatan pikiran dan emosi ·································· 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ······································································ 13

B. Saran ······································································ 13

DAFTAR PUSTAKA ·································································· 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Personal development atau pengembangan diri dasarnya adalah
meningkatkan seseorang baik lahir maupun batin untuk merubah hidup
kepada yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Setiap orang pasti memiliki
keperibadian, baik itu keperibadian yang belum terarah kepada yang lebih
baik/positif ataupun keperibadian yang sudah terarah dengan baik/positif.
Keperibadian seseorang tentunya bisa dikembangkan atau dapat berubah
dalam hal ini tentunya kepada ranah yang lebih baik.
Proses perkembangan keperibadian ini termasuk meningkatkan
kepercayaan diri, memperbaiki komunikasi, meningkatkan kemampuan
berbahasa yang baik saat berbicara, memperluas ilmu pengetahuan,
memperbaiki etika, mengembangkan potensi diri baik itu dari hobi ataupun
yang lainnya, mengisi hari hari dengan hal yang positif dan lain sebagainya.
Dari banyaknya program pengembangan yang perlu dilakukan,
tentunya hal ini mempunyai waktu yang tidak singkat, semuanya memerlukan
proses. Proses disinilah seseorang dapat mengembangkan keperibadian
kepada yang lebih baik lagi.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan personal development?
2. Bagaimana cara menjadi diri sendiri dengan memaksimalkan potensi diri?
3. Bagaimana cara mengembangkan diri?
C. Tujuan
Tujuan personal development sendiri ialah memaksimalkan segala
potensi yang ada pada diri sehingga efek kedepannya akan meenjadi pribadi
yang hebat, luar biasa dan mampu bertahan di segala perubahan zaman yang
kini dating silih berganti.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Personal development atau pengembangan diri ialah komponen yang
sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang hebat atau sukes dalam
menjalani hidup seperti kebanyakan orang inginkan. Pengertian personal
development secara singkat merupakan proses menginvestasikan diri agar
dapat terkontrol atau terkendali dengan baik dan efektif. Sedangkan
pengertian pengembangan diri menurut para ahli secara umum merupakan
suatu ilmu yang berkaitan dengan mencari potensi diri dan upaya untuk bisa
menggali potensi secara maksimal.1
B. Potensi Diri
1. Menjadi diri sendiri
Banyak orang mengalami kegagalan dibalik kegagalan tersebut
kebanyakan tidak suka melihat diri sendiri apa adanya. Tatkala melihat
cermin seakan melihat hal yang menyeramkan, maka secara alamiah tidak
akan suka pada diri sendiri.
Pokok penting yang harus diingat menjadi diri sendiri adalah
bangkit untuk mengatasi diri dari pesimis dan minder. Kegagalan itu
memang sulit untuk dilupakan, namun dengan hal tersebut justru malah
memberikan banyak pelajaran untuk menjadi lebih baik lagi. Oleh karena
itu usaha menjadi diri sendiri salah satunya menerima diri apa adanya saat
berbuat salah/kegagalan. Dengan menerima kelemahan diri, berdiri diatas
kaki sendiri untuk mengubah masa sulit menjadi casemates utntuk terus
berbuat kreatif. Kebiasaan baru yang akan segera merealisasika impian
dengan cepat

1
STUDiLMU Editor, Pengertian Pengembangan Diri dan 6 Manfaat Pengembangan Diri,
diakses dari https://qwords.com/blog/cara-membuat-footnote-dari-internet/, pada tanggal
28 Maret 2022, pukul 11:27

2
3

Fokus kemasa depan dan impian


Berpikir dengan benar apa yang diinginkan di masa yang akan
dating, Menyusun rencana kerja, menggali potensi diri, mementukan
strategi dan segala hal yang bisa memungkinkan untuk impian itu
tercapai.
a. Yakin dan percaya 100% bahwa anda bisa
Keyakinan adalah hal yang utama untuk bisa mewujudkan apa
yang kita impikan. Sesuatu yang tidak mungkin dalam kehidupan
seringkali ini sesuatu yang belum pernah dicoba.
b. Lakukan saja sesuai dengan keinginan
Mengikuti Langkah hati adalah jalan terbaik, dengan keinginan
hati sesuatu yang menjadi susah akan menjadi mudah karena kita akan
melakukannya dengan senag hati.
c. Selesaikan apa yang telah dimulai
d. Mulailah sekarang, saat ini juga
e. Segera action untuk memulai apa yang telah direncanakan.
Orang sukses buanlah orang yang hebat, tetapi mereka adalah
orang yang selalu take action dan memulai lebih awal, mereka
selangkah lebih maju dari orang orang lain.
2. Sikap dan pola pikir yang positif
Untuk menciptakan lingkungan dan budaya yang sehat dan positif,
maka diri kita juga dituntut untuk bersikap positif. Perubahan pada diri
dimulai dari diri kita sendiri, dan pertama yang harus diubah adalah pola
piker, karena pola pokir dan sikap sangat erat kaitannya. Orang orang yang
berpikir positif jika menemukan suatu permasalahan akan menemukan
solusi-solusi cerdas untuk mengatasinya.2

2
Rudi Lim, Attitude Is Everything, (Jakarta, PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia, 2012) hal 14, 15, 28, 29, 38
4

3. otensi kita tidak terbatas


Pikiran mempunyai segala kekuatan yang kita butuhkan untuk
mendapatkan apapun yang kita inginkan. Kemampuan kita untuk
menggunakan kapasitas pemikiran yang luar biasa, kreatif dan konstruktif
menentukan apa yang akan terjadi pada diri kita. a. Pikiran itu kreatif
Pikiran merupakan kekuatan terkuat di alam semesta ini. Kita
berada, dimana kita berada dan sebagai ap akita sekarang adalah
karena kebiasaan berpikir kita. Kreatifitas pikiran akan menciptakan
realitas kita kedepannya,
b. Menjadi magnet bagi keberuntungan
Hukum daya Tarik menjelaskan apa yang mungkin menjadi
factor keberuntungan yang paling penting. Daya tik hampir
sepenuhnya menjelaskan kehidupan kita. Orang yang terus berpikir
dan berbicara tentang apa yang akan mereka inginkan akan menarik
banyak hal-hal kedalam hidup mereka. Daya Tarik ini menjadi pemicu
untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan denga napa yang
dilakukan saat ini. Orang yang berbicara tentang apa yang mereka
tidak inginkan, hal-hal yang dikhawatirkan dan di takutkan, dan
lainnya akan menarik pengalaman yang negative dan tidak bahagia
kedalam hidup mereka juga.
Hukum daya Tarik dengan sendirinya akan bersifat netral,
hukum ini juga bersifat objektif, hukum tidak akan pilih/pandang
orang, mereka berfungsi otomatis. Mereka hanya mempengaruhi kita
baik secara positif ataupun negatif, bergantung cara akita
menggunakannya.
c. Menciptakan realitas sendiri
Shakespeare menulis “tiada itu ada, namun pemikiran
membuatnya seperti itu” keyakinan kita memang menjadi realitas kita.
Hasil kebiasaan berpikir akhirnya akan muncul dalam dunia di
sekeliling kita sendiri. Yang harus di lakukan adalah melihat sekeliling
kita untuk melihat kebenaran dari prinsip prinsip yang abadi ini.
d. Tidak ada Batasan
5

Batasan itu sifatnya internal, ada di dalam pikiran kita sendiri.


Banyak orang berfikir bahwa mereka tidak cukup pintar, cerdas,
kreatif atau kurang berbakat atas apa yang mereka inginkan. Namu
kenyatannya bahwa Sebagian besar mereka keyakinannya tidak
berdasar dalam dunia nyata. Tugas kita hanyalah berikhtiar untuk bisa
mewujudkan keinginan tersebut.
e. Harapkan yang terbaik
Hukum ekspektasi memuat dan menjelaskan salah satu factor
keberuntungan. Ekspektasi yang positif mungkin menjadi motivator
yang paling terkuat dan paling mudah di prediksi. Orang yang
termotivasi akan bergerak dan bertindak bahwa mereka akan
membawa hasil yang positif dan sukses.
Orang orang sukses memiliki beberapa ciri, salah satunya berupa sikap
ekspektasi diri yang positif. Mereka akan mengharapkan sukses lebih
daripada gagal. Mereka memandang kegagalan, kekalahan sebagai
manfaat dari pengalaman tersebut yang akan dijadikan acuan untuk
bisa lebih baik di hari selanjutnya.
f. Gunakan semua kekuatan mental
Pikiran bawah sadar dapat menjadi faktor keberuntungan.
Pikiran bawah sadar ini akan mulai menarik kedalam kehidupan yang
sesungguhnya. Pikiran bawah sadar juga akan menarik Tindakan dan
ucapan cocok dengan suatu pola yang konsisten dengan konsep diri
yang sudah dibuat.
Pikiran bawah sadar sangatlah kuat, ia bekerja 24 jam dalam sehari.
Jika kita kan mulai mengguanakannya untuk memanah sasaran, ia
akan mulai maju dengan kecepatan tinggi yang tidak dapat
dibayangkan.

g. Programkan pikiran untuk sukses


Kekuatan pertanyaan yang diulang ulang akan benar benar
merubah pemikiran, perilaku dan perasaan. Brgitupun dengan sasaran
yang kita ulangi terus menerus dengan cara positif akan diterima oleh
6

pikiran bawah sadar sebagai perintah. Pikiran bawah sadar inilah yang
akan bekerja sehingga menarik sasaran itu kedalam kehidupan kita.
h. Mengendalikan hal-hal yang mempengaruhi
Pikiran akan terus berubah sesuai situasi dan kondisi, informasi
yang terus di dapat akan masuk berdampak pada evolusi dan arah
pemikiran yang lain. Pikiran dan pengaruh yang buruk tentunya harus
segera di hilangkan dengan pengaruh positif, dengan lingkungan yang
positif akan menjadi pengaruh positip pada pola pikir kita yang akan
menambah pikiran dan Tindakan menuju kehidupan yang lebih baik
atau sesuai dengan yang direncanakan.
i. Bertanggung jawab atas hidup
Bertanggung jawab atas kehidupan diri kita sendiri merupakan
faktor lain yang akan meningkatkan terobosan untuk mencapai
keberuntungan dalam hidup. Orang yang luar biasa mereka adalah
orang yang menolak memberikan alas an, menyalahkan orang lain atau
dengan mengeluhkan situasi yang dialami. Mereka akan senantiasa
positif dan bertanggung jawab atas dirinya dan lingkungannya. Jika
ada bagian yang tidak disukai, mereka akan bertanggung jawab untuk
mengubahnya kedalam hal yang positip dan tentunya yang mereka
sukai.3

3
Brian Tracy, Create Your Own Future, (Jakarta, PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia, 2006) hal 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 29
7

C. Fase Ulat

Allah menjelaskkan dalam al Qur’an surah at-Tin ayat 1-4 yang artinya
“Kami menciptakan manusia dengan sifat yang paling baik, kemudian Kami
turunkan martabat manusia ketingkat yang paling rendah. Hanya orang orang
yang beriman dan beramal shaleh yang tetap pada sifat yang baik. Mereka
kelak akan mendapat pahala yang tiada terputus di akhirat”

Julius Caesar menulis “orang orang lebih sering merasa khawatir


tentang kelemahannya, daripada kemampuannya.”

Rata-rata orang bilang ulat adalah binatang yang menjijikan, lambat,


dan sebagai hama perusak tanaman. Sehingga banyak orang tidak menyukai,
menghindari, mengusir, bahkan membunuhnya.

Seorang yang memiliki karakter seperti ulat mereka juga tidak disukai
oleh banyak orang. Karena, baik tampilan fisik, ucapan, maupun kinerjanya
seringkali menjengkelkan dan menyebalkan. Karekter seperti ini juga tidak
akan menguntungkan bagi diri sendiri. Karena karakter ini mempunyai
dampak yang dapat menjadikan seseorang tidak berdaya. Selain akan
dicampakan dan dijauhi orang lain, seseorang yang mempunyai karekter
seperti ulat ini tidak mampu menampilkan sosok diri dan kinerja yang baik.
Padahal proses metamorfosa hidup membutuhkan dan memerlukan sosok
pribadi dan kinerja yang baik.4

4
Iriyanto, Life Metamorphosis, (Jakarta, Republika Penerbit, 2008) hal 9, 10
8

D. Proses pengembangan diri


1. Perjuangan melawan diri
Musuh yang paling dekat dan berbahaya tiada lain hanyalah diri
kita sendiri. Yang lebih mengerikan, musuh itu sering kali tidak terlihat.
Kalu terlihatpun mungkin kita akan menyukainya, karena memang
wujudnya mirip diri kita sendiri.

Kesombongana dalah musuh manusia yang paling besar, yang


paling sulit untuk dihilangkan.semakin tinggi tingkat kesombongan maka
semakin sulit untuk terlihat atau dikenali, karena wujudnya semakin halus,
hilang pemiliknya sendiri yang merasa bahwa ia tidak mengenali dan
mengetahui dirinya sendiri.

Akhirnya, mungkin kita perlu bertanya, untuk tujuan itukah kita


menjalani hidup sebagai manusia?5

2. Hancurkan ikiran negative dengan menghidupkan presepsi positif

Persepsi merupakan proses pemahaman ataupun pemberian makna


atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses
penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubunganhubungan
antargejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognisi dimulai
dari persepsi.

Istilah presepsi juga sering dikacaukan dengan sensasi. Sensasi


keberadaannya hanyalah sesaat. Perbedaan persepsi tidak digunakan untuk
menggiring opini publik agar mendukung kelompok tertentu atau
mendukung kelompok yang lainnya. Bisa saja kelompok yang
memberikan tuduhan sama buruknya dengan yang menuduh, perbedaan
persepsi bukan alasan logis untuk melakukanperpecahan, conflict of
interest. Semestinya kita tidak perlu merasa paling benar, tidak perlu
menghakimi orang lain bahwamereka salah. Memang lebih mudah melihat
kekurangan orang lain daripada melihat kelebihan

5
Hoeda Manis, Notes From Heart 2, (Jakarta, PT Elex Media Komputindo Komplek
Gramedia, 2016) hal 52, 54
9

mereka. Namun, kita tidak perlu melakukan itu. Hidupkan persepsi positif
kita maka kehidupan yang kita jalani akan nyaman dan bahagia.6

3. Prinsip visi pribadi

Henry David Thoreausaya berkata “saya tidak tau fakta lain yang
lebih membesarkan hati selain kemampuan manusia yang tidak diragukan
untuk dapat meningkatkan kehidupannya melalui upaya yang disadarinya.

Kita bukanlah perasaan kita. Kita bukanlah suasana hati kita. Kita
bahkan bukan pikiran kita. Kenyataan kita dapat berpikir tentang hal-hal
ini memisahkan kita dari ketiga hal tersebut dan dari dunia binatang.
Kesadaran diri memungkinkan kita meriksa cara kita "melihat" diri
sendiri, paradigma paling mendasar dari pefektivitas. Hal ini
mempengaruh bukan hanya sikap dan perilaku kita, tetapi juga bagaimana
kita melihat orang lain. Ini menjadi pet akita untuk sifat dasar manusia.7

4. Kepemimpinan

Filusuf cina dan pendiri Taoisme yaitu Lao-tzu pernah berkata


“untuk memimpin orang orang, berjalanlah dibelakang mereka”, hal ini
menunjukan bahwa seorang pemimpin harus membawa orang orang dalam
kepemimpinannya dalam rute yang terarah dan sesuai pada jalurnya.
Berada pada arah tujuan yang benar dan terarah menjadi bagian yang
sangat penting. Tidak akan ada seorang pun yang akan ikut jika kita tidak
tahu tujuan atau Langkah yang akan ditempuh.

Drucker pernah berkata dalam beberapa kalimatnya “pondasi dari


kepemimpinan yang efektif adalam meikirkan misi organisasi,

mendefinisikannya, dan menegakannya secara jelas dan nyata. Pemimpin


menetapkan tujuan, menentukan prioritas, serta menetapkan dan
memonitor standar.”

6
Denieda Fanun, 101 Trik Hancurkan Pikiran-Pikiran Negatif, (Yogyakarta, Araaska, 2019)
hal 11, 13
7
Stephen R. Covey, 7 Kebiasaan Manusia Yang sangat Efektif, (Jakarta, Binarupa Aksara,
1999) hal 56, 57
10

Inspirasi merupakan salah satu jalan untuk bisa menentukan arah


yang tepat atau menjadi sahli trategi yang hebat. Memfokuskan pikiran
pada taktik-taktik untuk mengembangkan strategi yang tepat dalam rangka
mengeksplorasi inpirasi atau ide tersebut. Seorang pemimpin sejati tidak
pernah menggunakan kata “akan” terhadap suatu hal akan tetapi ia
menjawab “mari menjalankannya”. Pemimpin terbaik juga akan tahu
bahwa arah saja tidak cukup, pemimpin akan memperkuat sense of
direction atau dengan visi perkataan dan tindakan.8

E. Mambuktikan kekuatan pikiran dan emosi

Kekuatan pikiran dan emosi memiliki kelebihan yang sangat dahsyat,


bebrapa bukti nyatanya adalah sebagai berikut.

1. Pikiran dan emosi dapat mempengaruhi atom

Menurut Neils Bohr atom hanyalah hantu yang tidak bisa di


temukan tanpa melakukan pengamatan dan akan menjadi realitas yang
kogkrit setelah dilakukan penelitian. Atom akan menjadi suatu kenyataan
jika kita benar berniat untuk mancarinya. Selain itu juga kita harus
memutuskan apa yang akan dicari. Jika kita akan mencari suatu atom di
suatu tempat makan benar kita akan menemukannya dan jika mencari
kecepatan atau gerakan atom maka akan ditemukan pergerakan atau
kecepatannya. Akan tetapi tidak akan memperoleh hasil keduanya dalam
waktu yang bersamaan. Hanya bisa mengamati salah satunya, yaitu antara
lokasi keberadaan atom tersebut atau pergerakannya.

Ungkapan dari Bohr tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku


dan keberadaan atom ternyata dipengaruhi oleh pikiran dan
perasaan. Jika berpikir akan keberadaan atom itu ada maka
kebradannyapun ada sedangkan jika berpikir bahwa atom tersebut tidak
ada tidak akan ditemukan. Jika brpikir bahwa atom itu bergerak maka
atom tersebut akan bergerak sedangkan jika bepikir bahwa atom tersebut
tidak bergerak maka tidak akan bergerak. Hal ini menunjukan penemuan
yang sangat revolusioner. Bisa direnungkan bahwa bukankah semua hal

8
Jack Trout, The Power of Simplicity, (Jakarta,PT Bhuana Ilmu Populer, 2004) hal 115, 116
11

yang ada di alam semesta ini tersusun atas atom? Apabila pikiran dan
emosi dipengaruhi oleh atom logikanya berarti kitab isa mempengaruhi
apapun yang berada di alam semesta ini.

2. Pikiran dan emosi dapat mengubah bentuk sel darah

Dalam sebuah penelitian Rebecca dan Dr. Felici dengan bantuan


EFT (Emotion Freedom Technique) dan sel darah sebagai objek untuk
mengubah kondisi emosi dari emosi sat uke emosi yang lainnya. Dalam
penelitian tersebut Dr. Felicy mengambil sampel darah Rebecca dan
dibuktikan penelitian tersebut dengan mikroskop khusus.

Hasilnya sangat menakjubkan bahwa perubahan tersebut bisa


terhihat secara drastic. Disaat emosi cinta sel daragh tersebut bergerak
pelan dan menunjukan substansi yang berkilauan, berbeda jauh dengan
keadaan emosi yang sedang sedih. Hasil penelitian ini bisa dilihat pada
lampiran dalam buku Spiritual Emution Freedom Technique (SEFT)
karangan Ahmad Faiz Zainuddin.

3. Pikiran dan emosi dapat mempengaruhi Kesehatan dan proses


penyembuhan

Seorang ilmuan Bernama Dr. Henry Beecher dari Universitas


Harvard mengadakan sebuah penelitian tentang sejauh mana pengaruh
keyakinan (pikiran dan emosi) terhadap reaksi suatu obat kimia. Ada dua
obat baru untuk diuji pada 100 orang relawan dalam penelitian tersebut.
Diawal percobaan penguji menginformasikan kepada seluruh relawan
penelitian bahawa kapsul pertama mengandung barbiturate (penenang dan
kapus kedua mengandung amfetamin (stimulan).

Kemudian penguji menukar isi dari kedua kapsul tersebut tanpa


sepengetahuan erlawan penelitian. Hasilnya sangat mengherankan, bahwa
efek yang ditimbulkan sama sekali tidak tertukar. Relawan yang meminum
kapsul pertama yang sudah diganti isinya dengan amfetamin malah
menjadi loyo dan tidak bersemangat, yang seharusnya efek dari obat
tersebut menjadi semangat dan bertenaga. Berdasarkan penelitian tersebut
bahwa dapat disimpulkan bahwa keyakinan (pikiran dan emosi) menjadi
12

bagian penting dan jauh lebih hebat dibandingkan dengan obat kimia itu
sendiri. 9

9
Arif RH, The Power of Mind, (Jogjakarta, Gava Media, 2009) hal 49, 50, 51, 53, 54, 55
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adanya personal development ini adalah bagian dari tujuan
kehidupan, dimana hari ini dan kedepannya hidup ini akan hebat, luar biasa
dan sukses. Salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan mengembangkan
diri dari mulai hari ini, tidak ada kata terlambat untuk memulai. Selagi bisa
sekarang kenapa harus ditunda. Proses demi proses personal depelopment ini
haruslah ditempuh dengan baik supaya efek yang dihasilkan juga akan baik
dan luar biasa.
B. Saran
Adanya makalah ini tidak terlepas dari yang namanya kesalahan,
sebagi penulis mengharapkan apabila pembaca menemukan kata yang rancu,
sulit dipahami, atau kesalahan dalam penulisan mohon untuk keritik dan
sarannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

STUDiLMU Editor, Pengertian Pengembangan Diri dan 6 Manfaat


Pengembangan Diri, diakses dari https://qwords.com/blog/cara-
membuatfootnote-dari-internet/, pada tanggal 28 Maret 2022, pukul 11:27
Rudi Lim, Attitude Is Everything, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia, 2012) hal 14, 15, 28, 29, 38
Brian Tracy, Create Your Own Future, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia, 2006) hal 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 29
Iriyanto, Life Metamorphosis, (Jakarta: Republika Penerbit, 2008) hal 9, 10
Hoeda Manis, Notes From Heart 2, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Komplek Gramedia, 2016) hal 52, 54
Denieda Fanun, 101 Trik Hancurkan Pikiran-Pikiran Negatif, (Yogyakarta:
Araaska, 2019) hal 11, 13
Stephen R. Covey, 7 Kebiasaan Manusia Yang sangat Efektif, (Jakarta: Binarupa
Aksara, 1999) hal 56, 57
Jack Trout, The Power of Simplicity, (Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, 2004) hal
115, 116
Arif RH, The Power of Mind, (Jogjakarta: Gava Media, 2009) hal 49, 50, 51, 53, 54,
55

14

Anda mungkin juga menyukai