Anda di halaman 1dari 17

PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Iis Aprinawati, M.Pd.

Oleh Kelompok II :
Azirah Pracilia 1986206011
Nadila Resti Amanda 1986206141
Putri Rahma Dani 1986206059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia – Nya sehingga kami dapat meyelesaikan makalah mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik ini dengan baik sebagaimana mestinya yang berjudul
“Perkembangan Kognitif dan Bahasa” Ucapan terimakasih juga kami ucapkan
kepada Ibu Iis Aprinawati, M.Pd. sebagai dosen pengampu di mata kuliah Psikologi
Pendidikan. yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini demi
memenuhi tugas dan sebagai pedoman, acuan, dan sumber belajar.
Akhir kata, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan baik dari
segi bahasa, tulisan, maupun kalimat yang kurang tepat dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan makalah berikutnya.

Bangkinang, 21 September 2020


Penulis

KELOMPOK II

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................1
DAFTAR ISI ...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................3
A. Latar Belakang Penulisan.............................................................................3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................3
D. Metode Penulisan .........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................5


A. Perkembangan Anak ....................................................................................5
B. Perkembangan Kognitif ...............................................................................9
C. Perkembangan Bahasa ...............................................................................11

BAB III PENUTUP ..............................................................................................15


A. Kesimpulan ................................................................................................15
B. Saran ...........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah “Perkembangan” dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang
cukup kompleks. Di dalamnya terkandung banyak dimensi. Oleh sebab itu, untuk
dapat memahami konsep dasar perkembangan, perlu dipahami beberapa konsep lain
yang terkandung di dalamnya, diantaranya : pertumbuhan, perkembangan,
kematangan dan perubahan.
Perkembangan tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin
membesar, melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang
berlangsung secara terus – menerus dan bersifat tetap dari fungsi – fungsi jasmaniah
dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui
pertumbuhan, pemasakan, dan belajar.
Perkembangan anak mengacu pada perubahan biologis, psikologis, dan
emosional yang terjadi pada manusia antara kelahiran dan akhir masa remaja, sebagai
individu berlangsung dari ketergantungan untuk meningkatkan otonomi.
Dari perkembangan yang terjadi pada anak tersebut, maka dalam hal ini akan
membahas juga tentang perkembangan kognitif serta bahasa yang terjadi pada anak.
Karena antara perkembangan tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang termasuk perkembangan anak?
2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan kognitif pada anak?
3. Apa yang dimaksud dengan perkembangan bahasa yang terjadi pada anak?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang pengertian perkembangan anak.
2. Menjelaskan tentang perkembangan kognitif pada anak.
3. Menjelaskan tahap – tahap perkembangan bahasa yang terjadi pada anak.
D. Metode Penulisan

3
Adapun metode penulisan makalah yang digunakan adalah dengan cara study
pustaka, yaitu mempelajari buku-buku yang kami jadikan referensi dalam
pengumpulan informasi dan data yang ada kaitannya dengan masalah yang akan kami
bahas serta pencarian informasi dengan melalui jalur internet.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Anak
Psikologi Perkembangan merupakan salah satu cabang dari psikologi khusus
yang mempelajari perilaku dan perubahan perilaku individu dalam berbagai tahap
perkembangan, mulai dari masa sebelum lahir (prenatal), masa bayi, masa kanak
kanak, masa anak kecil, masa anak sekolah dasar, masa remaja awal, masa remaja
tengah dan adolesen, masa dewasa muda, dewasa dan dewasa tua, serta masa usia
lanjut. Tiap tahap masa perkembangan tersebut menjadi obyek studi dari psikologi
sebab setiap masa memiliki ciri-ciri atau karakteristik perkembangan yang berbeda.
perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang bersifat kualitatif, baik dari
fungsi-fungsi fisik maupun mental sebagai hasil keterkaitannya dengan pengaruh
lingkungan.
Perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang bersifat kualitatif,
baik dari fungsi-fungsi fisik maupun mental sebagai hasil keterkaitannya dengan
pengaruh lingkungan. Perkembangan ditunjukkan dengan perubahan yang bersifat
sistematis, progresif dan berkesinambungan.
Perubahan Bersifat Sistematis : Perubahan dalam perkembangan yang
ditunjukkan dengan adanya saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara
aspek-aspek fisik dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Misalnya
anak diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-huruf dan
diberi latihan oleh orang tuanya. Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat
dikuasai anak apabila proses latihan diberikan pada saat ototototnya telah tumbuh
dengan sempurna, dan saat untuk memahami bentuk huruf telah diperoleh. Dengan
demikian anak akan mampu memegang pensil dan membaca bentuk huruf.
Perubahan Bersifat Progresif : Perkembangan yang ditunjukkan dengan
adanya perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Misalnya, perubahan pengetahuan dan kemampuan
anak dari yang bersifat sederhana berkembang ke arah yang lebih kompleks.

5
Perubahan Bersifat Berkesinambungan : Berkesinambungan ditunjukkan
dengan adanya perubahan yang berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak
bersifat meloncat-loncat atau karena unsur kebetulan. Misalnya, agar anak mampu
berlari maka sebelumnya anak harus mampu berdiri dan merangkak terlebih dahulu.
Melalui belajar anak akan berkembang, dan akan mampu mempelajari hal-hal
yang baru. Perkembangan akan dicapai karena adanya proses belajar, sehingga anak
memperoleh pengalaman baru dan menimbulkan perilaku baru.
Anak tidak berkembang secara otomatis, namun dipengaruhi oleh cara
lingkungan memperlakukan mereka. Ketika anak memasuki lingkungan ”sekolah”
non formal seperti taman kanak-kanak, maka ruang dan kesempatan untuk
berinteraksi semakin luas. Stimulasi yang diberikan oleh guru termasuk yang
berpengaruh. Cara guru memberikan stimulasi terhadap anak adalah tergantung pada
pemahaman guru terhadap stimulasi dan permahaman terhadap anak. Menjadi guru
yang baik, berarti seseorang harus bersedia dan mampu mengenali siapa anak
didiknya.
Pengenalan terhadap anak merupakan hal yang penting, karena setiap anak
adalah unik (Pearsons & Sardo, 2006). Namun kenyataan menunjukkan bahwa pada
umumnya guru mengabaikan tentang keunikan anak. Bagi guru lebih mudah
memberikan pendidikan yang sama dan adil menurut konsep guru, dengan kata lain
guru tidak memperhatikan kebutuhan anak.
Menurut Ormrod (2003) guru cenderung menuntut siswa untuk menurut atau
taat dengan menunjukkan perilaku yang baik di mata guru sebagai akibatnya anak
akan mendapat stimulasi dengan cara yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka,
dan pada gilirannya akan memunculkan terjadinya problema perkembangan,
a) Faktor yang mempengaruhi perkembangan pada anak
Pertama, faktor genetik/hereditas merupakan faktor internal yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan individu. Hereditas sendiri
dapat diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua.
Sejalan dengan itu, faktor genetik dapat diartikan sebagai segala poteensi (baik fisik

6
maupun psikis) yang dimiliki individu sejak masa prakelahiran sebagai pewarisan
dari pihak orang tua melalui gen-gen (Yusuf, 2011). Dari definisi tersebut, yang perlu
digaris bawahi adalah faktor ini bersifat potensial, pewarisan/bawaan dan alamiah
(nature).
Kedua, faktor lingkungan (nurture), lingkungan merupakan faktor eksternal
yang turut membentuk dan mempengaruhi perkembangan individu (Retno, 2013).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa faktor genetik bersifat potensial dan
lingkungan yang akan menjadikannya aktual. Ada beberapa faktor lingkungan yang
sangat menonjol yakni dalam lingkungan keluarga.
Menurut Yusuf (2011) alasan tentang pentingnya peranan keluarga bagi
perkembangan anak, adalah: (a) keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang
menjadi pusat identifikasi anak; (b) keluarga merupakan lingkungan pertama yang
mengenalkan nilai-nilai kehidupan kepada anak; (c) orang tua dan anggota keluarga
merupakan “significant people” bagi perkembangan kepribadian anak; (d) keluarga
sebagai institusi yang memfasilitasi kebutuhan dasar insani (manusiawi), baik yang
bersifat fiktif biologis, maupun sosio-psikologis; dan (e) anak banyak menghabiskan
waktunya di lingkungan keluarga.
b) Karakteristik perkembangan anak usia sekolah
1. Perkembangan fisik motorik,
2. Perkembangan intelektual,
3. Perkembangan bahasa,
4. Perkembangan emosi,
5. Perkembangan sosial, dan
6. Perkembangan kesadaran beragama.
c) Prinsip – prinsip perkembangan Anak
Dalam perkembangan anak dikenal prinsip-prinsip perkembangan sebagai
berikut:
a. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek.
Perkembangan bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi

7
menyangkut semua aspek. Perkembangan aspek tertentu mungkin lebih terlihat
dengan jelas, sedangkan aspek yang lainnya lebih tersembunyi. Perkembangan
tersebut juga berlangsung terus sampai akhir hayatnya, hanya pada saat tertentu
perkembangannya lambat bahkan sangat lambat, sedangkan pada saat lain sangat
cepat. Jalannya perkembangan individu itu berirama dan irama perkembangan setiap
anak tidak selalu sama.
b. Setiap anak memiliki kecepatan (tempo) dan kualitas perkembangan yang
berbeda. Seorang anak mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina
hubungan sosial yang sangat tinggi dan tempo perkembangannya dalam segi itu
sangat cepat, sedang dalam aspek lainnya seperti keterampilan atau estetika
kemampuannya kurang dan perkembangannya lambat. Sebaliknya, ada anak yang
keterampilan dan estetikanya berkembang pesat sedangkan kemampuan berpikir dan
hubungan sosialnya agak lambat.
c. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu.
Perkembangan sesuatu segi didahului atau mendahului segi yang lainnya. Anak bisa
merangkak sebelum anak bisa berjalan, anak bisa meraban sebelum anak bisa
berbicara, dan sebagainya.
d. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit.
Secara normal perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit tetapi dalam
situasi-situasi tertentu dapat juga terjadi loncatan-loncatan. Sebaliknya dapat juga
terjadi kemacetan perkembangan aspek tertentu.
e. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju
ke yang lebih khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi. Perkembangan
dimulai dengan dikuasainya kemampuan-kemampuan yang bersifat umum, seperti
kemampuan memegang dimulai dengan memegang benda besar dengan kedua
tangannya, baru kemudian memegang dengan satu tangan tetapi dengan kelima
jarinya. Perkembangan berikutnya ditunjukkan dengan anak dapat memegang dengan
beberapa jari, dan akhirnya menggunakan ujung-ujung jarinya.

8
f. Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase, tetapi karena
faktor-faktor khusus, fase tertentu dilewati secara cepat, sehingga nampak ke luar
seperti tidak melewati fase tersebut, sedangkan fase lainnya diikuti dengan sangat
lambat, sehingga nampak seperti tidak berkembang.
g. Sampai batas-batas tertentu, perkembangan sesuatu aspek dapat dipercepat
atau diperlambat. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan juga faktor
lingkungan. Kondisi yang wajar dari pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan
laju perkembangan yang wajar pula. Kekurangwajaran baik yang berlebih atau
berkekurangan dari faktor pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju
perkembangan yang lebih cepat atau lebih lambat.
h. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan
aspek lainnya. Perkembangan kemampuan sosial berkembang sejajar dengan
kemampuan berbahasa, kemampuan motorik sejajar dengan kemampuan pengamatan
dan lain sebagainya.
i. Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria
berbeda dengan wanita. Pada usia 12-13 tahun, anak wanita lebih cepat matang secara
sosial dibandingkan dengan laki-laki. Fisik laki-laki umumnya tumbuh lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita. Laki-laki lebih kuat dalam kemampuan inteleknya
sedangkan wanita lebih kuat dalam kemampuan berbahasa dan estetikanya.
B. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik
yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang
berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi
untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi,
pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang
memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan,
atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu

9
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai,
dan memikirkan lingkungannya.
a) Tahapan Perkembangan Kognitif
Para ahli psikologi perkembangan mengakui bahwa pertumbuhan itu
berlangsung secara terus menerus dengan tidak ada lompatan. Kemajuan kompetensi
kognitif diasumsikan bertahap dan berurutan selama masa kanak - kanak Piaget
melukiskan urutan tersebut ke dalam empat tahap perkembangan yang berbeda secara
kualitatif yaitu :
(a) Tahap sensori motor (0-2 tahun)
Bayi bergerak dari tindakan reflex instinktif pada saat lahir sampai permulaan
pemikiran simbolis bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui
perordinasian pengalaman- pengalaman sensor dengan tindakan fisik.
Karakteristik : dunianya terbatas pada saat sekarang dan disini, belum mengenal
bahasa, belum memiliki pikiran pada masa-masa awal, be;um mampu memahami
realitas objektif.
(b) Tahap praoperasional, (2-7 tahun)
Anak mulai mempresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar.
Kata- kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran
simbolis dan melampaui hubungan informasi indrawi dan tindakan fisik.
Karakteristik : pikirannya bersifat egosentris, pemikirannya didominasi oleh
persepsi, intuisinya lebih mendominasi daripada pikiran logisnya, belum memilki
kemampuan konserfasi.
(c) Tahap operasional konkrit (7-11 tahun)
Pada saat ini akan dapat berfikir secara logis mengenai peristiwa – peristiwa
yang konkret dan mengklasifikasikan benda – benda kedalam bentuk – bentuk yang
berbeda.
Karakteristik : kemampuan konservasi, kemampuan mengklasifikasikan dan
menghubungkan, pemahaman tentang angka, berpikir konkrit, perkembangan pikiran
tentang reversibilitas.

10
(d) Tahap operasional formal (11 tahun ke atas )
Remaja berpikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan lebih idealistic.
Karakteristik : pikiran bersifat umum dan menyeluruh, berpikir proposisional,
kemampuan membuat hipotesis, perkembangan idealisme yang kuat.
Setiap tahapan itu urutannya tidak berubah-ubah. Semua anak akan melalui ke
empat tahapan tersebut dengan urutan yang sama. Hal ini terjadi karena masing-
masing tahapan dibangun di atas, dan berasal dari pencapaian tahap sebelumnya.
Tetapi sekalipun urutan kemunculan itu tidak berubah-ubah, tidak mustahil adanya
percepatan seseorang untuk melewati tahap-tahap itu secara lebih dini di satu sisi dan
terhambat di sisi lainnya.
C. Perkembangan Bahasa
Bahasa (language) menurut para psikolog kognitif, adalah suatu sistem
komunikasi yang didalam nya pikiran – pikiran dikirimkan (transmitted) dengan
perantaraan suara (sebagaimana dalam percakapan) atau symbol (sebagaimana dalam
kata – kata tertulis atau isyarat – isyarat fisik).
Bahasa merupakan suatu urutan kata-kata, dan bahasa dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi mengenai tempat yang berbeda atau waktu yang berbeda.
Vygotsky (1978: 80) berpendapat bahwa “perkembangan bahasa seiring dengan
perkembangan kognitif, malahan saling melengkapi, keduanya berkembang dalam
satu lingkup sosial”. Piaget (Santrock, 1995: 238) berpendapat bahwa “berpikir itu
mendahului bahasa dan lebih luas dari bahasa”. Bahasa adalah salah satu cara yang
utama untuk mengekspresikan pikiran, dan dalam seluruh perkembangan, pikiran
selalu mendahului bahasa.
Bahasa dapat membantu perkembangan kognitif. Bahasa dapat mengarahkan
perhatian anak pada benda-benda baru atau hubungan baru yang ada di lingkungan,
mengenalkan anak pada pandangan-pandangan yang berbeda dan memberikan
informasi pada anak.

11
Piaget menekankan bahwa anak adalah makhluk yang aktif dan adaptif namun
bersifat egosentris yang proses berpikirnya sangat berbeda dengan orang dewasa,
maka pengalaman belajar disesuaikan dengan pemahaman mereka.
Dalam pandangan Vygotsky (1978: 49), struktur mental atau kognitif anak
terbentuk dari hubungan diantara fungsi-fungsi mental. Hubungan antara bahasa dan
pemikiran diyakini sangat penting dalam kaitan ini. Vygotsky bahkan menegaskan
bahwa bahasa dan pemikiran pada mulanya berkembang sendiri-sendiri tetapi pada
akhirnya bersatu.
a. Prinsip yang Mempengaruhi Penyatuan Pemikiran dan Bahasa
1. Ada dua prinsip yang mempengaruhi penyatuan pemikiran dan bahasa, yaitu:
Semua fungsi mental memiliki asal usul eksternal atau sosial. Anak-anak
harus menggunakan bahasa dan mengkomunikasikannya kepada orang lain
sebelum mereka berfokus ke dalam ke proses mental mereka sendiri.
2. Anak-anak harus berkomunikasi secara eksternal dan menggunakan bahasa
selama periode waktu yang lama sebelum transisi dari kemampuan berbicara
secara eksternal ke internal berlangsung.
b. Penggunaan Kata, Kalimat dan Tata Bahasa
Pada usia 1 tahun, selaput otak untuk pendengaran membentuk katakata,
mulai saling berhubungan. Anak sejak usia 2 tahun sudah banyak mendengar kata-
kata atau memiliki kosa kata yang luas. Gangguan pendengaran dapat membuat
kemampuan anak untuk mencocokkan suara dengan huruf menjadi terlambat.
Bahasa anak mulai menjadi bahasa orang dewasa setelah anak mencapai usia
3 tahun. Pada saat itu ia sudah mengetahui perbedaan antara saya, kamu dan kita.
Pada usia 4-6 tahun kemampuan berbahasa anak akan berkembang sejalan
dengan rasa ingin tahu serta sikap antusias yang tinggi, sehingga timbul pertanyaan-
pertanyaan dari anak dengan kemampuan bahasanya. Kemampuan berbahasa juga
akan terus berkembang sejalan dengan intensitas anak pada teman sebayanya. Hal ini
mengimplikasikan perlunya anak untuk memiliki kesempatan yang luas dalam
menentukan sosialisasi dengan temantemannya.

12
Dengan memperlihatkan suatu minat yang meningkat terhadap aspek-aspek
fungsional bahasa tulis, ia senang mengenal kata-kata yang menarik baginya dan
mencoba menulis kata yang sering ditemukan. Anak juga senang belajar menulis
namanya sendiri atau kata-kata yang berhubungan dengan sesuatu yang bermakna
baginya.
Antara usia 4 dan 5 tahun, kalimat anak sudah terdiri dari empat sampai lima
kata. Mereka juga mampu menggunakan kata depan seperti di bawah, di dalam, di
atas dan di samping. Mereka lebih banyak menggunakan kata kerja daripada kata
benda.
Antara 5 dan 6 tahun, kalimat anak sudah terdiri dari enam sampai delapan
kata. Mereka juga sudah dapat menjelaskan arti kata-kata yang sederhana, dan juga
mengetahui lawan kata. Mereka juga dapat menggunakan kata penghubung, kata
depan dan kata sandang.
Pada masa akhir usia prasekolah anak umumnya sudah mampu berkatakata
sederhana dan berbahasa sederhana, cara bicara mereka telah lancar, dapat dimengerti
dan cukup mengikuti tata bahasa walaupun masih melakukan kesalahan berbahasa.
c. Berbicara untuk Komunikasi
Bentuk dan fungsi bicara saling berkaitan. Bila anak telah menguasai kata-
kata, kalimat dan tata bahasa, mereka juga akan dapat berkomunikasi dengan baik
dan lebih efektif.
Salah satu fungsi berbicara untuk komunikasi adalah mengobrol (social
speech). Mengobrol adalah berbicara yang mempunyai makna sosial. Tujuannya
adalah untuk didengar dan dimengerti oleh orang lain dan bukan oleh diri sendiri.
Oleh karena itu mengobrol adalah salah satu ekspresi kebutuhan akan orang lain dan
dipergunakan untuk mengadakan dan mempertahankan komunikasi bersama mereka.
Mengobrol itu sendiri dapat berbentuk tanya jawab, bertukar pikiran atau informasi
tetapi dapat pula berisi kritikan, suruhan, permintaan atau ancaman.
Selain itu pengetahuan umum yang dikuasai oleh anak sangat mempengaruhi
kemampuan berkomunikasi mereka. Pada anak-anak usia prasekolah, jika mereka

13
tidak mau berkomunikasi, bukan selalu berarti bahwa mereka tidak mampu berbicara,
tetapi lebih banyak karena mereka tidak mau.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam upaya mendidik dan mengembangkan anak untuk mencapai
perkembangannya seoptimal mungkin, maka para pendidik anak usia dini perlu
memahami siapa anak didiknya dan bagaimana perkembangan anak itu sendiri. Anak
berbeda dengan orang dewasa atau orang tua, anak memiliki karakteristik dan
dunianya sendiri, dan anak memiliki potensi untuk dapat berkembang selama
lingkungannya memberikan pengaruh-pengaruh yang positif bagi upaya
pengembangannya.
Karakteristik perkembangan seseorang berbeda-beda, tergantung faktor yang
mempengaruhi perkembangan seseorang. Karakteristik perkembangan anak usia
sekolah berbeda dengan karakteristik perkembangan remaja dan karakteristik
perkembangan masa dewasa. Karakteristik perkembangan anak usia sekolah meliputi
perkembangan fisik motorik, perkembangan intelektual, perkembangan bahasa,
perkembangan emosi, perkembangan sosial, dan perkembangan kesadaran beragama.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan yang akan
menimbulkan masalah dalam perkembangan. Faktor tersebut meliputi faktor genetika
dan faktor lingkungan. Dasam proses perkembangan ketujuh aspek tersebut,
terkadang menimbulkan masalah, Masalah–masalah tersebut bisa diperbaiki dengan
dukungan dari orangorang terdekatnya, terutama keluarga. Setiap orang memiliki
kelebihan dan kelemahan masing-masing, sehingga seorang anak tidak boleh
dipaksakan untuk menguasai seluruh aspek perkembangan
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun ini, kami menyadari banyak
kekurangan yang terdapat pada makalah ini, maka kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan. Penulis berharap semoga apa yang terdapat dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya lebih-
lebih dapat dijadikan sebagai acuan untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Mar’at, Samsunuwiyati. 2016. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Martani, Wisnjnu. 2012. Metode Stimulasi dan Perkembangan Emosi Anak Usia
Dini. Jurnal Psikologi. 39(1) : 112-120.
Latifa, Umi. 2017. Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar: Masalah dan
Perkembangannya. Journal Of Multidisciplinary Studies. 1(2) : 186-196.
Murni. 2017. Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Psikososial pada masa Kanak –
Kanak Awal 2-6 Tahun.Jurnal Psikologi Perkembangan. 3(1) : 19-33.
Solso, Robert, Maclin, dkk. 2007. Psikologi Kognitif. Jakarta : Penerbit Erlangga.

16

Anda mungkin juga menyukai