Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (PBPD)


“PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR”

Dosen Pengampu :
Cici Yulia, S.Pd. I,.M.Pd

Kelompok 4 :
1. Windi Sinta P (1801025249)
2. Priska Anggita P (1801025184)
3. Ade Fazri Dwi Sputra (1301045003)
4. Lutfi Irawan (1801025366)
5. Nayla Nabila (1801025495)
6. Siti Yulaikha (1801025482)
7. Indah Fadhilah K (1801025080)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKUTAS KEGURAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA

JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karunianya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul tentang “Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar” guna memenuhi tugas mata
kuliah Psikologi Perkembangan Peserta Didik yang diampu oleh Ibu Cici Yulia, S.PdI,.M.Pd

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penulis sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalah lain yang berkaitan pada makalah-makalah selanjutnya.

Jakarta, 26 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


B. Rumusan ............................................................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

A. Pengertian Perkembangan Bahasa ....................................................................... 3


B. Teori Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Sekolah Dasar ............................. 3
C. Fungsi Bahasa Pada Anak Usia Sekolah Dasar ................................................... 4
D. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Pada Anak
Usia Sekolah Dasar .............................................................................................. 4
E. Tahap Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Sekolah Dasar ............................ 5
F. Pengaruh Aspek Bahasa Pada Komunikasi Anak Usia Sekolah Dasar
Dalam Belajar ....................................................................................................... 6
G. Pengertian Perkembangan Moral ......................................................................... 8
H. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Moral ............................................ 9
I. Pengaruh Aspek Moral Pada Perilaku Anak Usia Sekolah Dasar ..................... 10

KESIMPULAN ............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah alat komunikasi dengan orang lain. Dan bahasa itu sangat penting bagi
manusia, karena manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Dalam anak sekolah dasar dalam berbahasa terus berkembang, dari mulai satu kalimat, dan
seterusnya. Untuk itu perlu kita telusuri apa saja perkembangan bahasa yang dialami oleh
perserta didik. Tentunya bagi sorang guru itu perlu mengetahui bagaimana perkembangan
bahasa perserta didiknya. Perkembangan bahasa pada usia sekolah yaitu antara lain,
penggunaan bahasa pada anak, aspek pada penggunaan bahasa adalah narasi dan
percakapan.
Umumnya pada usia ini, tugas komunikasi menjadi kompleks dan sulit , sehingga
anak-anak usia ini mengalami kesulitan untuk memahami perasann orang lain, lalu anak
usia 5-6 tahun cenderung kurang mampu mengkomunikasikan informasi dari anak yang
lebih tua, jadi informasi yang abstrak belum mampu dikomuikasikan pada anak-anak. Lalu
meningkatnya jumlah pembendaharaan dan spesifikasi definisi. Yaitu dalam masa
pertumbuhan pemahaman kata dan hubungannya berlangsung terus menerus, sehingga
mereka dapat memperkaya perbendaharaan katanya lebih banyak melalui bacaan-bacaan
yang sifatnya konstekstual, peningkatan tersebut mungkin setelah kelas empat SD. Namun
walaupun terjadi peningkatan perbendaharaan kata tidak selalu anak dapat memahami
makna suatu kata atau kalimat. Karena, dapat terjadi bila anak tidak menguasai
perbendaharaan dari semua kata di dalam kalimat, tapi anak itu dapat memahami makna
kata atau kalimat secara tepat. Sebaliknya, anak yang menguasai arti dari seluruh kata
dalam suatu kalimat tertentu tidak dapat memahami makna kata atau suatu kalimat.
Untuk itu dalam memaknai suatu kata ataupun kalimat diperlukan lebih banyak
kemampuan menjustifikasi suatu kata atau kalimat daripada sekedar mengetahui arti kata.
Selanjutnya, pengembangan sintaksis yang ada dan pemerolehan bentuk-bentuk baru
secara simultan. Yaitu anak yang terus menerus mengembangkan kalimat dengan
mengelobarasikan kata benda dan kata kerja. Penyatuan dan pemahaman fungsi terus
berkembang. Struktur tambahan mencakup bentuk kalimat pasif.

B. Rumusan

1. Apa pengertian perkembangan bahasa?


2. Teori apa yang mendukung perkembangan bahasa pada anak usia Sekolah Dasar?
3. Apa fungsi bahasa pada anak usia Sekolah Dasar?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak usia Sekolah
Dasar?
5. Apa saja tahap perkembangan bahasa pada anak usia Sekolah Dasar?
6. Bagaimana pengaruh aspek bahasa pada komunikasi anak usia Sekolah Dasar dalam
belajar?
7. Apa pengertian perkembangan moral?
8. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan moral ?
9. Bagaimana pengaruh aspek moral pada perilaku anak usia Sekolah Dasar?

1
C. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian perkembangan bahasa.


2. Mahasiswa dapat mengetahui teori perkembangan bahasa pada anak usia sekolah
dasar
3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi bahasa pada anak usia sekolah dasar
4. Mahasiswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada
anak usia sekolah dasar
5. Mahasiswa dapat mengetahui tahap perkembangan bahasa pada anak usia sekolah
dasar
6. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh aspek bahasa pada komunikasi anak usia
sekolah dasar dalam belajar
7. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian perkembangan moral
8. Mahasiswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan moral
9. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh aspek moral pada perilaku anak usia sekolah
dasar

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Bahasa
Menurut Santrock (1996) dalam bukunya Retno Pangestuti, perkembangan merupakan
bagian dari perubahan yang dimulai dari masa konsepsi dan berlanjut sepanjang rentang
kehidupannya. Bersifat kompleks karena melibatkan banyak proses seperti biologis,
kognitif, dan sosioemosional.
Menurut para ahli, bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan (pendapat dan perasaan) dengan menggunakan simbol-simbol yang
disepakati bersama, kemudian kata dirangkai berdasarkan urutan membentuk kalimat yang
bermakna, dan mengikuti aturan atau tata bahasa yang berlaku dalam suatu komunitas atau
masyarakat (Sinolungan, 1997; Semiawan, 1998).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian perkembangan
bahasa pada anak merupakan proses perubahan yang terjadi pada anak dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan menggunakan simbol – simbol sehingga
membentuk kalimat yang bermakna dan dapat mengikuti aturan dalam masyarakat.
Soenyono Darjowidjojo (Tarigan dkk.,1998) juga berpendapat bahwa pemerolehan
bahasa anak itu tidaklah tiba-tiba atau sekaligus, tetapi bertahap. Kemajuan kemampuan
berbahasa mereka berjalan seiring dengan perkembangan fisik, mental, intelektual, dan
sosialnya. Oleh karena itu, perkembangan bahasa anak ditandai oleh suatu rangkaian
kesatuan yang bergerak dari bunyi-bunyi atau ucapan yang sederhana menuju tuturan yang
lebih kompleks.
B. Teori Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Sekolah Dasar
1. Teori Behaviorisme
Teori behaviorisme ini menerangkan bahwa proses pemerolehan bahasa pertama
dikendalikan dari luar diri si anak, yaitu oleh rangsangan yang diberikan melalui
lingkungan. Dalam hal ini, anak dianggap sebagai penerima pasif dari tekanan
lingkungannya, tidak memiliki peranan yang aktif di dalam proses perkembangan perilaku
verbalnya.
Kaum behaviroame berbendapat rangsangan (stimulus) dari lingkungan tertentu
memperkuat kemempuan berbahasa anak. Perkembangan bahasa mereka dipandang
sebagai suatu kemajuan dari pengungkapan verbal yang berlaku secara acak sampai ke
kemampuan yang sebenarnya untuk berkomunikasi memalui prinsip pertalian S – P
(stimulus – respon) dan proses peniruan-peniruan.
2. Teori Nativisme
Nativisme berpendapat bahwa selama proses pemerolehan bahasa pertama, kanak-
kanak (manusia) sedikit demi sedikit membuka kemampuan lingualnya yang secara
genetis telah diprogramkan. Pandangan ini tidak mengangggap lingkungan punya
pengaruh dalam pemerolehan bahasa, melainkan mengganggap bahwa bahasa merupakan
biologis, sejalan dengan yang disebut “hipotesis pemberian alam”. Kaum nativis
berpendapat bahwa bahasa itu terlalu kompleks dan rumit, sehingga mustahil dapat
dipelajari dalam waktu singkat melalui metode seperti “peniruan” (imitation). Jadi, pasti

3
ada beberapa aspek penting mengenai system bahasa yang sudah ada pada manusia secara
alamiah.
3. Teori Kognitivisme
Istilah kognitif berkaitan dengan peristiwa mental yang terlibat dalam proses
pengenalan tentang dunia, yang sedikit banyak melibatkan pikiran atau berpikir. Oleh
karena itu, secara umum kata kognisi bisa dianggap bersinonim dengan kata berpikir atau
pikiran. Dalam hal ini proses pemerolehan bahasa pada anak -anak yakni pandangan yang
disebut proses atau analisis strategi. Hubungan antara bahasa dengan perkembangan
kognitif ditinjau dari perspektif psikolinguistik dewasa ini terjadi karena anak - anak dapat
belajar memang berkat adanya hal-hal yang positif.
C. Fungsi Bahasa Anak Usia Sekolah Dasar
1. Fungsi instrumental yaitu bertindak untuk menggerakan serta memanipulasi
lingkungan.
2. Fungsi representasional yaitu penggunaan bahasa untuk membuat pernyataan -
pernyataan, menyampaikan fakta - fakta dan pengetahuan.
3. Fungsi regulasi yaitu mengatur dari bahasa merupakan pengawasan terhadap
peristiwa - peristiwa.
4. Fungsi interaksional yaitu bahasa bertindak untuk menjamin phatic-comunication
yang mengacu pada kontak komunikatif antara sesama manusia.
5. Fungsi personal yaitu membolehkan seorang pembicara menyatakan perasaan ,emosi,
kepribadian, reaksi-reaksi yang terkandung dalam hati nurani.
6. Fungsi heuristik yaitu melibatkan bahasa yang dipergunakan untuk memperoleh
pengetahuan dan mempelajari lingkungan
7. Fungsi imajinatif yaitu bertindak untuk menciptakan sistem - sistem atau gagasan -
gagasan imajiner . Seperti mengisahkan cerita - cerita dongeng, membuat lelucon-
lelucon atau menulis novel.

D. Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak Usia Sekolah


Dasar
1. Umur Anak
Dengan bertambahnya umur anak akan semakin matang,bertambah pengalaman,dan
meningkatkan kebutuhan dan faktor fisik juga akan ikut mempengaruhi sehubungan
semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan
gerakan-gerakan dan isyarat.
2. Kondisi Lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberikan andil yang cukup
besar dalam bahasanya. Perkembangan bahasa di daerah pantai, pegunungan, dan daerah-
daerah terpencil menunjukkan perbedaan.
3. Kecerdasan Anak
Untuk meniru lingkungan tentang bunyi atau suara, gerakan, dan mengenai tanda-
tanda, memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan motorik seseorang
berkorelasi positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berpikir.
4. Status Sosial Ekonomi Keluarga

4
Keluarga yang berstatus sosial, ekonomi baik, akan mampu menyediakan situasi yang
baik bagi perkembangan bahasa anak-anak. Pendidikan keluarga berpengaruh pula
terhadap perkembangan bahasa.
5. Kondisi Fisik
Kondisi fisik yang di maksud adalah kondisi kesehatan anak, orang yang cacat akan
terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi.
E. Tahap – Tahap Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Sekolah Dasar
1. Perkembangan fonologi
Pada umur 3-4 bulan anak mulai memproduksi bunyi mula-mula ia memproduksi
tangisan. Pada usia 5-6 bulan ia mulai mengoceh,ocehannya itu kadang-kadang mirip
bunyi ujaran. Anak masuk pada periode mengoceh ia membuat bunyi-bunyi yang makin
bertambah variasinya dan makin komsplek kombinasinya.
Pada tahap-tahap permulaan dalam perolehan bahasa, biasanya anak-anak
memproduksi perkataan orang dewasa yang di sederhanakan dengan cara sebagai berikut:
a. Menghilangkan konsonan akhir (nyamuk-mu)
b. Mengurangi kelompok konsonan menjadi segmen tunggal (kunci-ci)
c. Menghilangkan silabe yang tidak diberi tekanan (semut-mut)
d. Duplikasi silabe yang sederhana (nakal-kakal)
2. Perkembangan semantik
Dalam proses perolehan bahasa, anak-anak harus belajar mengerti arti dari kata-kata
yang baru, dengan kata lain mengembangkan suatu kamus arti kata. Dalam usahanya ini,
mereka mulai dengan dua asumsi mengenai fungsi dan isi dari suatu bahasa , yaitu sebagai
berikut:
a. Bahasa dipergunakan untuk komunikasi
b. Bahasa mempunyai arti dalam suatu konteks tertentu.
3. Kemampuan komunikasi anak usia SD
Hasil penelitian owens (1984:47) menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi anak
usia SD adalah sebagai berikut.
No. Usia Anak Perkembangan
1. 6 tahun a. Memiliki kosa kata yang dapat di komunikasikan
b. Mampu menyerap20000-24000 kata
c. Mampu membuat kalimat meskipun masih dalam bentuk kalimat
pendek
d.Pada tarap tertentu sudah mampu mengucapkan kalimat lengkap
2. 8 tahun a. Mampu bercakap-cakap dengan menggunakan kosa kata yang di
milikinya
b.Mampu mengemukakan ide dan pikirannya meskipun masih sering
verbalisme.
3. 10 tahun a Mampu berbicara dalam waktu yang relative lama

5
b. Mampu memahami pembicaraan

4. 12 tahun a Mampu menyerap 50.000 kata.


b Mampu berbahasa seperti oaring dewasa.

F. Pengaruh Aspek Bahasa Pada Komunikasi Anak Usia Sekolah Dasar Dalam Belajar
Berikut ini merupakan pengaruh bahasa pada komunikasi anak usia sekolah dasar
dalambelajar , diantaranya :
1. Mengkomunikasikan pikiran, gagasan, informasi, dan data
Bahasa sebagai alat komunikasi sangat penting dalam dunia pendidikan dan bagi
setiap orang yang berpartisipasi dalam komunikasi pendidikan seperti pengajar dan pelajar.
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif, pengajar harus mengetahui bagaimana struktur
bahasa yang digunakan agar dapat memberikan hasil yang maksimum dan juga memahami
strategi komunikasi efektif khususnya strategi komunikasi instruksional untuk memahami
apa yang pelajar katakan karena memahami apa yang disampaikan oleh pelajar merupakan
“cara” pengajar untuk menganalisis apa yang diketahui oleh pelajar dan bagaimana pelajar
memahami sesuatu.
2. Memediasi pengajaran
Bahasa merupakan alat atau media pengajaran yang digunakan dalam setiap kegiatan
komunikasi pendidikan. Tanpa adanya bahasa maka berbagai materi pelajaran tidak dapat
disampaikan secara efektif kepada pelajar. Hal ini berkaitan dengan tugas pengajar yang
bertanggung jawab dalam memilih materi dan kegiatan pembelajaran yang tepat bagi
pelajar.
3. Pembentukan makna
Dalam komunikasi pendidikan, bahasa berpengaruh dalam membentuk makna.
Pendekatan ini didasarkan pada konsep pembelajaran konstruktivisme sosial yang
dikemukakan oleh Vygotsky dan Bruner. Vygotsky berpendapat bahwa anak-anak
mengembangkan keterampilan berpikir melalui mediasi budaya dan komunikasi
interpersonal atau komunikasi antar pribadi yang dilakukan dengan orang tua maupun
teman sebaya. Dalam artian, perkembangan konsep mental dan kesesuaian prosedur
pengetahuan bergantung pada interaksi sosial dan pertukaran lambang-lambang verbal.
4. Evaluasi hasil pembelajaran
Bahasa merupakan alat untuk mengevaluasi hasil belajar. Prosedur penilaian formal
di sekolah setiap mata pelajaran di sekolah bergantung pada tugas yang dikerjakan oleh
pelajar dan bagaimana pelajar menyelesaikan tugasnya. Untuk membuat penilaian yang
valid terkait dengan kemampuan pelajar, pengajar perlu memahami perbedaan bahasa atau
adanya variasi bahasa yang digunakan agar pengajar dapat melakukan persiapan yang
matang terkait dengan sumber daya yang dimiliki.
5. Pemecahan masalah

6
Bahasa tidak dapat dipisahkan dari pendidikan. Peran bahasa dalam proses belajar
mengajar sangat menentukan kualitas pendidikan. Bahasa yang digunakan dalam
pengajaran merupakan alat yang sangat ampuh dalam menyampaikan materi pelajaran.
Melalui bahasa, baik pengajar maupun pelajar dapat melakukan diskusi, berdebat,
bertanya, dan menjawab pertanyaan. Kegiatan-kegiatan ini sangat menunjang untuk
memecahkan masalah yang ditemui saat menyampaikan dan membahas materi pelajaran.
6. Mentransfer pengetahuan
Pengajar perlu untuk memiliki akses terhadap informasi dasar tentang bahasa dan
memahaminya karena dapat memberikan kontribusi terhadap keterampilan membaca dan
menulis. Ketrampilan ini merupakan modal mendasar bagi pengajar untuk dapat
melakukan transfer pengetahuan kepada pelajar secara efektif. Pelajar juga dituntut untuk
memahami hal-hal mendasar tentang bahasa agar dapat menerima dan memahami
pengetahuan dengan baik.
7. Berpikir dan bertindak
Dalam komunikasi pendidikan bahasa mempengaruhi apa yang pelajar pikirkan dan
tindakan yang dilakukan. Kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu atau
berbagai macam hal kepada pelajar berdampak pada bagaimana pelajar berpikir dan
bertindak. Hal ini sangat baik untuk mengingatkan diri kita bahwa pengaruh kekuatan
bahasa terjadi hampir di semua situasi yang terkait dengan bahasa dan proses belajar
mengajar.
8. Daya nalar pelajar
Komunikasi yang terjadi di dalam kelas dapat berupa komunikasi langsung,
komunikasi kelompok kecil, maupun komunikasi interpersonal. Umumnya, dalam
komunikasi langsung proses komunikasi bersifat satu arah. Namun dalam proses
komunikasi interpersonal atau proses komunikasi antar pribadi antara pengajar dan pelajar
terjadi komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah ini dapat terjadi dengan syarat dan
ketentuan tertentu, misalnya pelajar bersikap responsif, mengemukakan pendapat, atau
mengajukan pertanyaan baik diminta maupun tidak. Jika pelajar bersikap pasif, maka
komunikasi dua arah tidak terjadi atau komunikasi yang efektif tidak terjadi. Semua
kegiatan yang dilakukan tersebut dapat membangkitkan daya nalar pelajar.
9. Keterampilan berpikir kritis
Bahasa dalam komunikasi pendidikan berpengaruh pada berkembangnya
keterampilan berpikir kritis siswa. Bahasa memiliki keterkaitan erat dengan berjalannya
keterampilan kognitif pelajar. Para ahli berpendapat bahwa terdapat simbiosis antara
kegiatan verbal dan kegiatan kognitif dalam proses belajar mengajar.
10. Perangkat pembelajaran bagi pelajar
Bahasa dalam komunikasi pendidikan merupakan perangkat pembelajaran yang
membantu pelajar memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh pengajar. Di sini
bahasa berpengaruh besar terhadap perkembangan pendidikan dan sangat penting untuk
memperoleh pengetahuan.

7
G. Pengertian Perkembangan Moral
Perkembangan moral (moral development) adalah mencakup perkembangan pikiran,
perasaan, dan perilaku menurut aturan atau kebiasaan mengenai hal-hal yang seharusnya
dilakukan seseorang ketika berinteraksi sengan orang lain (Hurlock).
Berikut daftar teori-teori yang sudah dikemukakan oleh para ahli tentang
perkembangan moral, yaitu :
 Menurut Gunarsa, pengertian moral adalah rangkaian nilai tentang berbagai macam
perilaku yang harus dipatuhi. Istilah moral sendiri berasal dari kata mores yang berarti
tata cara dalam kehidupan, adat istiadat atau kebiasaan. Intisari menurut penulis :
Dalam ilmu sosiologi, pemahaman tentang mores sudah dibahas, sehingga menurut
Gunarsa, perkembangan moral ini mengadopsi tentang adat istiadat atau kebiasaan
sejak nenek moyang dan secara turun temurun akan dilakukan dan ditiru perilakunya
oleh keturunannya.
 Menurut Shaffer, pengertian moral adalah kaidah norma dan pranata yang mengatur
perilaku individu dalam hubungannya dengan masyarakat dan kelompok sosial. Moral
ini merupakan standar baik dan buruk yang ditentukan oleh individu dengan nilai-nilai
sosial budaya di mana individu sebagai anggota sosial. Intisari menurut penulis :
Moral menuut Shaffer berarti menjadi penilaian perilaku kita dalam masyarakat atau
kelompok sosial, sehingga jika moral kita baik akan berdampak postif dan jika moral
itu buruk maka akan berdampak pada diri kita serta tercemarnya nama baik dalam
lingkup lingkungan sosial sekitar.
 Menurut Rogers, pengertian moral adalah aspek kepribadian yang diperlukan
seseorang dalam kaitannya dengan kehidupan sosial secara harmonis, seimbang dan
adil. Perilaku moral ini diperlukan demi terwujudnya kehidupan yang damai penuh
keteraturan, keharmonisan dan ketertiban. Intisari menurut Penulis : Rogers
mengemukakan bahwa moral itu bertujuan untuk kehidupan yang sejahtera dalam
lingkupan sosial dan masyarakat, jika manusia tidak memiliki moral maka kehidupan
sosial ini tidak harmonis atau damain dan pertikaian ada dimana-mana.
 Menurut John Piaget dalam teori perkembangan moral membagi menjadi dua tahap,
yaitu: Heteronomous Morality (usia 5 - 10 tahun) Pada tahap perkembangan moral ini,
anak memandang aturan-aturan sebagai otoritas yang dimiliki oleh Tuhan, orang tua
dan guru yang tidak dapat dirubah, dan harus dipatuhi dengan sebaik-baiknya. Dan
Autonomous Morality atau Morality of Cooperation (usia 10 tahun keatas) Moral
tumbuh melalui kesadaran, bahwa orang dapat memilih pandangan yang berbeda
terhadap tindakan moral. Pengalaman ini akan tumbuh menjadi dasar penilaian anak
terhadap suatu tingkah laku. Dalam perkembangan selanjutnya, anak berusaha
mengatasi konflik dengan cara-cara yang paling menguntungkan, dan mulai
menggunakan standar keadilan terhadap orang lain. Intisari menurut Penulis : Piaget
memiliki 2 tahap dalam perkembangan moralnya yaitu Heteronomous yang berarti
moral itu tidak dapat diubah dan hanya dimiliki orang-orang yang lebih dewasa dari si
anak, dan Autonomous yang berarti si anak mulai sadar dengan adanya moral maka
anak tersebut dapat dinilai baik dan buruknya.
 Menurut Lawrence Kohlberg, Kohlberg mengemukakan bahwa ketika dilahirkan,
anak belum membawa aspek moral. Ia menekankan bahwa cara berpikir tentang moral
berkembang menurut tahapan tertentu. Ketertarikan Kohlberg pada isu moral dipicu
hasil penelitian Piaget (1932). Tahapan seperti dimaksudkan Kohlberg bersifat

8
universal. Tahapan ini dimatangkan Kohlberg setelah ia melakukan penelitian selama
20 tahun dengan mewawancarai sejumlah anak.Adapun tahapan perkembangan moral
menurut Kohlberg terdiri atas 3 tiga tahap dan masing-masing tahap terinci menjadi 2
tahap sehingga menjadi 6 tahap.
Adapun tahapan perkembangan moral Kohlberg tersaji pada gambar berikut :

- Tahap Pertama, Penalaran Moral Prakonvensional (preconventional reasoning), adalah


tingkat penalaran moral terendah. Pada tahap ini perilaku baik dan buruk
diinternalisasikan melalui reward (imbalan) dan hukuman (punishment) eksternal.
- Tahap kedua, Penalaran Konvensional (conventional reasoning). Merupakan tahap
dimana individu memasuki peran sosial. Pada tahap ini anak mulai memperlakukan
standar moral tertentu; tetapi standar itu ditetapkan oleh orang lain, misalnya
orangtua, guru, rohaniwan atau pemerintah. Anak mau menerima persetujuan atau
ketidaksetujuan orang-orang lain karena hal tersebut merefleksikan persetujuan
masyarakat terhadap peran yang dimilikinya. Anak mencoba menjadi anak baik untuk
memenuhi harapan masyarakat (Kohlberg, 1973). Pada tahap ini anak mulai menilai
moralitas dari suatu tindakan dengan mengevaluasi konsekuensi dalam bentuk
membangun hubungan interpersonal yang humanis lewat rasa hormat, terimakasih,
toleran dan sebagainya.
- Tahap Ketiga, Penalaran pascakonvensional (postconventional reasoning). Pada tahap
ini individu menyadari adanya jalur moral alternatif, mengeksplorasi pilihan ini lalu
memutuskan berdasarkan kode moral personal.

H. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Moral


Beberapa sikap orangtua yang perlu diperhatikan sehubungan dengan perkembangan
moral anak, di antaranya sebagai berikut :
a. Konsisten Dalam Mendidik Anak Dilarang

9
Ayah dan ibu harus memiliki sikap dan perlakuan yang sama dan melarang atau
membolehkan tingkah laku tertentu kepada anak. Suatu tingkah laku anak yang
dilarang oleh orangtua pada suatu waktu, harus juga dilarang apabila dilakukan
kembali pada waktu lain.
b. Sikap Orangtua Dalam Keluarga
Secara tidak langsung, sikap orangtua terhadap anak, sikap ayah terhadap ibu, atau
sebaliknya, dapat mempengaruhi perkembangan moral anak, yaitu melalui proses
peniruan (imitasi). Sikap yang sebaiknya dimiliki oleh orangtua adalah sikap kasih
sayang, keterbukaan, musyawarah (dialogis), dan konsisten.
c. Penghayatan Dan Pengamalan Agama Yang Dianut
Orangtua merupakan panutan (teladan) bagi anak, termasuk di sini panutan dalam
mengamalkan ajaran agama. Orangtua yang menciptakan iklim religius (agamis),
dengan cara membersihkan ajaran atau bimbingan tentang nilai-nilai agama kepada
anak, maka anak akan mengalami perkembangan moral yang baik.
d. Sikap Konsisten Orangtua Dalam Menerapkan Norma
Orangtua sebaiknya menjadi cintoh positif bagi anak – anaknya, bukan hanya
sekedar member contoh. Karena itu, orang-orang yang tak mempunyai hubungan yang
harmonis dengan orang taunya dimasa kecil, kemungkinan besar tidak mampu
mengembangkan superego yang cukup kuat, sehingga mereka bisa menjadi orang
yang sering melanggar norma masyarakat.
Dalam usaha membentuk tingkah laku sebagai pencerminan nilai-nilai hidup
terterntu, banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan moral, diantaranya yaitu:
1. Faktor tingkat harmonisasi hubungan antara orang tua dan anak.
2. Faktor seberapa banyak model (orang-orang dewasa yang simpatik, teman-
teman, orang-orang yang terkenal dan hal-hal lain) yang diidentifikasi oleh
anak sebagai gambaran- gambaran ideal.
3. Faktor lingkungan memegang peranan penting. Diantara segala segala unsur
lingkungan social yang berpengaruh, yang tampaknya sangat penting adalah
unsur lingkungan berbentuk manusia yang langsung dikenal atau dihadapi oleh
seseorang sebagai perwujudan dari nilai-nilai tertentu.
4. Faktor selanjutnya yang memengaruhi perkembangan moral adalah tingkat
penalaran. Perkembangan moral yang sifatnya penalaran menurut Kohlberg,
dipengaruhi oleh perkembangan nalar sebagaimana dikemukakan oleh piaget.
Makin tinggi tingkat penalaran seseorang menrut tahap-tahap
perkembangan piaget, makin tinggi pula tingkat moral seseorang.
5. Faktor Interaksi sosial dalam memberik kesepakatan pada anak untuk
mempelajari dan menerapkan standart perilaku yang disetujui masyarakat,
keluarga, sekolah, dan dalam pergaulan dengan orang lain.

I. Pengaruh Aspek Moral Pada Perilaku Anak Usia Sekolah Dasar


Perilaku Moral (Moral Action) Perilaku moral adalah produk dari dua bagian karakter
lainnya. Jika orang memiliki kualitas moral intelektual dan emosional seperti yang baik,
mereka memiliki kemungkinan melakukan tindakan yang menurut pengetahuan dan
perasaan mereka adalah tindakan yang benar.Namun terkadang orang bisa berada dalam

10
keadaan di mana mereka mengetahui apa yang harus dilakukan, merasa harus
melakukannya, tetapi masih belum bisa menerjemahkan perasaan dan pikiran tersebut
dalam tindakan. Untuk memahami sepenuhnya apa yang menggerakkan seseorang
sehingga mampu melakukan tindakan bermoralatau justru menghalanginyakita perlu
melihat lebih jauh dalam tiga aspek karakter lainnya yakni : kompetensi, kemauan, dan
kebiasaan.
1. Kompetensi
Kompetensi moral adalah kemampuan mengubah pertimbangan dan perasaan
moral ke dalam tindakan moral yang efektif. Untuk menyelesaikan sebuah konflik
secara adil, misalnya, kita membutuhkan keterampilan praktis seperti mendengarkan,
mengomunikasikan pandangan kita tanpa mencemarkan nama baik orang lain, dan
melaksanakan solusi yang dapat diterima semua pihak.
Kompetensi juga berperan dalam situasi-situasi moral lainnya.Untuk membantu
seseorang yang tengah menghadapi kesulitan, kita harus dapat memikirkan dan
melaksanakan rencana yang sudah dibuat.Pelaksanaan rencana akan lebih mudah jika
sebelumnya kita telah memiliki pengalaman menolong orang yang tengah menghadapi
kesulitan.
2. Kehendak
Dalam situasi-situasi moral tertentu, membuat pilihan moral biasanya
merupakan hal yang sulit. Menjadi baik sering kali menuntut orang memiliki
kehendak untuk melakukan tindakan nyata, mobilisasi energi moral untuk melakukan
apa yang menurut kita harus dilakukan.
Kehendak dibutuhkan untuk menjaga emosi agar tetap terkendali
olehakal.Kehendak juga dibutuhkan untuk dapat melihat dan memikirkan suatu
keadaan melalui seluruh dimensi moral. Kehendak dibutuhkan untuk mendahulukan
kewajiban, bukan kesenangan.Kehendak dibutuhkan untuk menahan godaan, bertahan
dari tekanan teman sebaya, dan melawan gelombang.Pada dasarnya kehendak
merupakan inti keberanian moral.
3. Kebiasaan
Dalam banyak situasi, kebiasaan merupakan faktor pembentuk perilaku
moral.Orang-orang yang memiliki karakter yang baik bertindak dengan
sungguhsungguh, loyal, berani, berbudi, dan adil tanpa banyak tergoda oleh hal-hal
sebaliknya. Mereka bahkan sering kali menentukan "pilihan yang benar" secara tak
sadar. Mereka melakukan hal yang benar karena kebiasaan.
Untuk alasan inilah sebagai bagian dari pendidikan moral, anak-anak
membutuhkan banyak kesempatan untuk membangunkebiasaan-kebiasaan baik, dan
banyak berlatih untuk menjadi orang baik. Itu berarti mereka harus memiliki banyak
pengalaman menolong orang lain, berbuat jujur, bersikap santun dan adil. Dengan
demikian, kebiasaan baik ini akan selalu siap melayani mereka dalam keadaan sulit
sekalipun.Dalam diri seseorang yang berkarakter baik, pengetahuan, perasaan, dan
tindakan moral biasanya bekerja secara bersama-sama untuk saling mendukung.Tentu
saja, tidak selalu demikian; orang yang sangat baik sekalipun sering kali gagal
menunjukkan moral terbaik mereka. Tetapiketika kita membangun karakteryang
merupakan sebuah proses seumur hidupkehidupan bermoral yang kita jalani secara

11
bertahap akan dapat memadukan pertimbangan, perasaan, dan polapola tingkah laku
yang benar. (Lickona, 2013).

12
KESIMPULAN

Perkembangan bahasa pada anak merupakan proses perubahan yang terjadi pada anak
dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan menggunakan simbol – simbol sehingga
membentuk kalimat yang bermakna dan dapat mengikuti aturan dalam masyarakat. Dalam
perkembangan bahasa teori yang digunkan dintaranya teori behaviorisme, teori nativismes,
dan teori kognitivisme.
Fungsi bahasa anak pada usia sekolah dasar yaitu fungsi instrumental, fungsi
represantasional, fungsi regulasi, fungsi interksional, fungsi personal, fungsi heuristik dan
fungsi imajinatif. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak yaitu umur
anak, kondisi lingkungan,kecerdasan, status sosial ekonomi, dan kondisi fisik.
Adapun pengaruh aspek bahasa pada komunikasi yaitu Mengkomunikasikan pikiran,
gagasan, informasi, dan data, memediasi pengajaran, pembentukan makna, evaluasi hasil
pembelajaran, pemecahan masalah, mentransfer pengetahuan, berpikir dan bertindak, daya
nalar pelajar, keterampilan berpikir kritis,perangkat pembelajaran bagi pelajar
Perkembangan moral (moral development) adalah mencakup perkembangan pikiran,
perasaan, dan perilaku menurut aturan atau kebiasaan mengenai hal-hal yang seharusnya
dilakukan seseorang ketika berinteraksi sengan orang lain.
Adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan moral yaitu Konsisten dalam
mendidik anak dilarang, sikap orangtua dalam keluarga, penghayatan dan pengamalan agama
yang dianut, sikap konsisten orangtua dalam menerapkan norma. Dan pengaruh
perkembangan moral pada perilaku pada tiga aspek karakter yaitu kompetensi, kehendak dan
kebiasaan.
\

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37888859/KARAKTERISTIK_PERKEMBANGAN_BAHASA_
ANAK_SEKOLAH_DASAR
http://centrior5.blogspot.com/2015/09/makalah-pengembangan-bahasa-anak.html
https://www.kompasiana.com/nurdiana/5500556fa333117f73510885/perkembangan-bahasa-
dalam-usia-anak-sd
https://www.coretanzone.id/2018/01/perkembangan-moral-anak-menurut-piaget-dan-
kohlberg.html
http://dvldmk.blogspot.com/2013/11/faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan.html
file:///C:/Users/USER/Downloads/1698-Article%20Text-2914-1-10-20170720%20(1).pdf
https://pakarkomunikasi.com/pengaruh-bahasa-dalam-komunikasi-pendidikan

14

Anda mungkin juga menyukai