Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Secara


Simultan”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang diampu oleh
Bapak Drs.Djoko Budi Santoso.,M.Pd

Oleh:

ANISAH YULIANA ; 180521629024 ; Angkatan 2018


BRIAN PRADANA PUTRA ; 180521629061 ; Angkatan 2018
JESSIA TITANIA ROSSA ; 170521626007 ; Angkatan 2017
PANDU ATRI SAPUTRA ; 180511625540 ; Angkatan 2018
RAMADHANA HARI MURTI ; 180513626512 ; Angkatan 2018

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah tentang “Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Secara Simultan”. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas semester ganjil mata kuliah Pengembangan
Peserta Didik.
Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih kami
ucapkan kepada :
1. Allah SWT yang tak henti-hentinya memberi kemudahan kepada
kami.
2. Ayah dan ibu kami yang selalu mendukung dan mendo’akan kami.
3. Ibu Suciati selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan
peserta Didik.
4. Teman-teman semua yang telah memberikan semangat.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini maasih banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami berharap bagi para pembaca
untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Malang,19 November 2019


Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN

A. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan .................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………14
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan merupakan suatu proses yang terjadi selama manusia

hidup. Perkembangan individu merupakan pola gerakan atau perubahan yang

secara dinamis dimulai dari pembuahan atau konsepsi dan terus berlanjut

sepanjang siklus kehidupan manusia yang terjadi akibat dari kematangan dan

pengalaman (Hurlock, 1991; Rice, 2002). Studi mengenai perkembangan

seseorang tidak lagi seperti dahulu yang berhenti pada waktu seseorang mencapai

kedewasaannya, melainkan berlangsung terus menerus dan mulai konsepsi hingga

orang itu mati. Pembentukan pada masa dini ini akan bersifat tetap dan

mempengaruhi sifat penyesuaian fisik, psikologis dan sosial pada masa-masa yang

kemudian. Hal ini pula menyebabkan mengapa perlakuan terhadap anak pada

masa dini ini harus sedemikian rupa sehingga dapat mengarah kepada

penyesuaian sosial dan penyesuaian pribadi yang baik pada masa yang akan

datang. Dalam proses ini banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yaitu,

pendidikan, pergaulan, lingkungan, keluarga dan lainnya. Misalnya kita setiap

hari banyak menemui orang-orang, yang satu baik dan aktif, yang satu terbilang

nakal.Oleh karena itu perlu kita ketahui faktor–faktor apa saja yang dominan

pengaruhnya dalam perkembangan peserta didik.


B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah adalah sebagai
berikut :
1. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan secara
simultan?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
secara simultan.

D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan secara
simultan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN


1. Kecerdasan
Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan
itu diwariskan (ditururikan).la juga mengemukakan bahwa lingkungan dan
budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan.Dia telah
melakukan beberapa penelitian tentang kecerdasan, di antaranya ada yang
membandingkan tentang anak kembar yang berasal dari satu telur (identical
twins) dan yang dari dua telur (fraternal twins). Identical hvins memiliki
genetik yang identik, karena itu kecerdasan (IQ) seharusnya sama. Fraternel
twins pada anak sekandung genetiknya tidak sama karena itu IQ-nya pun
tidak sama. Menurut Jensen IQ yang diukur dengan tes kecerdasan yang baku
merupakan indikator kecerdasan yang baik. Kritik dari ahli lain ialah bahwa
tes IQ hanya menyentuh sebagian kecil saja dari kecerdasan. Cara individu
memecahkan masalah sehari-hari.penyesuaian dirinya terhadap lingkungan
kerja dan lingkungan sosial, merupakan aspek-aspek kecerdasan yang penting
dan tidak terukur oleh tes kecerdasan baku yang digunakan oleh Jensen.
Kritik kedua menyatakan bahwa kebanynkan .penelitian tentang keturunan
dan lingkungan tidak mencakup lingkungan-lingkungan yang berbeda secara
radikal.Karena itu tidaklah mengherankan bahwa studi tentang genetik
menunjukkan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh yang lemah terhadap
kecerdasan.

2. Temperamen
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam
merespons.Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen
bayi.Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan
mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi
lingkungannya dengan giat parta vvaktu yang lama dan sebagian lagi tidak
demikian.Slebagian bayi merejpons orang Iain dengan hangat, sebagai lagi
pasif dart acuh tidak acuh..Gaya-gaya perilaku tersebut di atas menunjukkan
temperamen seseorang.
Menurut Thomas & Chess (1991) ada tiga tipe dasar temperamen yaitu:
a. Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan
dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan
mudah pula menyesuaikan diri dengan pengalaman baru.
b. Anak yang sulit cenderung untuk bereaksi secara negatif serta sering
menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru.
c. Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang
rendah, kadang-kadang negatif, dan penyesuaian diri yang rendah dengan
lingkungan atau pengalaman baru.
Beberapa ahli perkembangan, termasuk Chess dan Thomas,
Berpendapat bahwa temperamen adalah karakteristik bayi yang baru lahir dan
akan dibentuk dan dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman anak pada
masa-masa berikutnya. Para peneliti menemukan bahwa indeks pengaruh
lingkungan terhadap temperamen sebesar .50 sampai .60 menunjukkan
lemahnya pengaruh tersebut.Kekuatan pengaruh ini biasanya menurun saat
anak itu tumbuh menjadi- lebih besar.Menetap atau konsisten tidaknya
temperamen bergantung kepada “kesesuaian” hubtingan antara anak dengan
orang tuanya.Orang tua mempengaruhi anak, tetapi anak pun mempengartihi
orang tua. Orang tua dapat menjauh dari anaknya yang sulit, atau mereka
dapat menegur dan menghukumnya, hal ini akan menjadikan anak yang sulit
menjadi lebih sulit lagi. Orang tua yang luwes dapat memberi pengaruh yang
menennangkan terhadap anak yang sulit atau akan tetap menunjukkan kasih
sayang walau anak menjauh.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa keturunan mempengaruhi
temperamen.Tingkat pengaruh ini bergantung pada respons orang tua
terhadap anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil yang
ditemui dalani lingkungan.
3. Masalah Hereditas
Yang dimaksud dengan hereditas adalah warisan yang dibaawa
manusia sejak lahir.Warisan ini diperoleh sejak terjadinya perubahan yaitu
pertemuan antara ovum dan sperma.Hereditas dalam lapangan jasmaniah
lebih nampak jelas bila dibandingkan dengan lapangan mental. Hal ini bisa
diketahui dari kehidupan dalam masyarakat, bahwa anak-anak banyak
menunjukkan ciri-ciri jasmaniah yang sama dengan orangtuanya atau
neneknya, sedang anak yang pandai atau cerdas belum tentu berasal dari
orangtua yang pandai pula.

4. Masalah Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah keadaan sekeliling
anak.Lingkungan dibedakan menjadi dua macam yaitu lingkungan person dan
nonperson. Lingkungan person berupa pergaulan dengan manusia lain,
sedangkan lingkungan nonperson meliputi keadaan iklim, daerah, letak
rumah, ekonomi, film bacaan, dan sebagainya. Pengaruh lingkungan terhadap
perkembangan anak secara individual tidak selalu sama, tetapi secara umum
lingkungan berpengaruh terhadap perkembangan anak, oleh karena itu kita
harus mengusahakan lingkungan yang dapat mengarahkan anak kepada
perkembangan yang positif menuju kedewasaan.

5. Kematangan Fungsi Organis dan Psikis


Berkembangnya suatu fungsi didorong oleh suatu kekuatan dari dalam
yang dinamakan kematangan atau kepekaan. Proses kematangan (maturation)
ini ditandai oleh kematangan potensi dari organisme baik fisik maupun psikis
untuk maju secara lancar menuju perkembangan yang maksimal.
Sehubungan dengan kematangan ini harus diusahakan agar pada saat
kematangan tidak terjadi rintangan yang menghambat perkembangan fungsi
tersebut. Sebab bila terjadi hambatan pada saat kematangan bias
menyebabkan kemunduran bagi perkembangan anak, sehingga anak
mengalami kerugian. Sebaliknya kita tidak bias memaksa perkembangan anak
sebelum kematangan itu tiba, karena hal ini bias menyebabkan kerusakan
pada organism. Kematangan ini berlangsung diluar kemauan anak, sehingga
sebelumnya tidak dapat diramalkan kapan terjadinya.

6. Aktivitas Manusia Sebagai Subyek Bebas yang Berkemauan


Anak dalam menerima pengaruh dari lingkungan tidaklah pasif, hal itu
dikarenakaan manusia sebagai makhluk yang mempunyai cipta, rasa, dan
karsa mampu mengadakan seleksi sehingga bias menerima atau menolak
pengaruh yang datang pada dirinya. Sebagai pribadi yang aktif, anak ikut
aktif menentukan arah perkembangannya.Hal ini tidak berarti bahwa anak
dalam perkembangannya dapat dilepaskan begitu saja, tanpa adanya
rangsangan-rangsangan yang dipersiapkan oleh pendidik.Yang penting dalam
usaha pendidikan, pendidik harus memperhitungkan sifat-sifat individualitas
dari anak. Sifat-sifat individualitas ini akan mengakibatkan perbedaan respons
masing-masing anak terhadap pengaruh lingkungan dan usaha pendidikan.
Selain faktor-faktor diatas, perkembangan juga dipengaruhi oleh faktor
biologis dan faktor psikologis, dan faktor didaktis.
1. Faktor biologis
Faktor hereditas yang bersifat alamiah dan diwariskan oleh orang tua. Pada
faktor hereditas terdapat gen yang merupakan sifat bawaan yang nantinya
akan ditularkan oleh satu generasi ke generasi berikutnya.
Pertama, gen-gen dominant-resesif, yakni apabila gen dari suatu
pasangan bersifat dominant dan yang satu bersifat resesif, maka yang
dominant itulah yang nantinya akan tertanam dalam diri individu tersebut.
Kedua, pewarisan poligenik. Sebenarnya, dalam satu sel terdapat
banyak gen yang akhirnya menghasilkan karakteristik yang berbeda -
beda. Karena beberapa karakteristik psikologi merupakan hasil dari
pasangan-pasangan tunggal, sedangkan kebanyakan ditentukan oleh
interaksi dari banyak gen yang berbeda.
Faktor ini dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Faktor-faktor sebelum lahir. Umpama:
Peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkena
virus,keracunan sewaktu bayi di dalam kandungan, terkena infeksi
bakteri syphilis, terkena penyakit gabag, TBC, kholera, typhus,
gondok, sakit gula(diabetes melitus), dll
b. Faktor ketika lahir. Antara lain ialah:
Intracranial haemorrahage atau pendarahan pada bagian kepala
bayi, disbabkan tekanan dari dinding leher rahim ibu sewaktu dia
dilahirkan. Dan oleh defek pada susunan syaraf pusat, karena
kelahiran bayi dengan bantuan tang (tangverlossing).
c. Faktor sesudah lahir antara lain:
Oleh pengalaman traumatik (luka-luka) pada kepala, kepala
bagian dalam terluka karena bayi jatuh, kepala terpukul, atau
mengalami serangan sinar matahari (zonnesteek). Infeksi pada otak
atau selaput otak, misalnya oleh penyakit cerebral meningitis, gabag,
malaria tropika, dyptheria, radang kuping bernanah, dll. Kekurangan
nutrisi atau zat makanan tertentu. Semua penyebab di atas membuat
pertubuhan bayi terganggu.
Bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu dari golongan sosial
ekonomis yang rendah pada umumnya tubuhnya lebih kecil dari pada
bayi yang dilahirkan dari ibu-ibu kelas sosial ekonomi menengah dan
tinggi. Hal ini disebabkan antara lain kekurangan gizi dan kurang
sempurnanya perawatan kesehatan.
2. Faktor psikologis
Antara lain bayi ditinggalkan ibu dan ayah atau kedua orangtuanya. Sebab
lain adalah bayi atau anak dititipkan pada suatu institusi seperti yayasan
perawatan bayi, panti asuhan, dll. Hal tersebut membuat anak kurang
cinta kasih dan perhatian, sehingga mempengaruhi kondisi psikis anak
atau mengalami innanitie psikis (kehampaan psikis, kering dari perasaan)
sehingga mengakibatkan retardasi/kelambatan pertumbuhan pada fungsi
jasmaniah. Juga ada hambatan fungsi rokhaniah, terutama pada
perkembangan intelegensi dan emosi.
3. Faktor Didaktis

Maksudnya adalah pembagian periode perkembangan atas dasar


klasifikasi waktu, materi, dan cara pendidikan untuk anak-anak pada masa
tertentu.Yang dimaksud tinjauan ini adalah dari segi keperluan/materi apa
kiranya yang tepat diberikan anak didik pada masa-masa tertentu, serta
memikirkan tentang kemungkinan metode yang paling efektif untuk
diterapkan di dalam mengajar atau mendidik anak pada masa tersebut.
Adapun hadist yang menyetakan tentang didaktis adalah:

“Didiklah anakmu. Sebab engkau bertanggung jawab atasnya: apa


yang telah engkau didikkan kepadanya? Apa yang telah engkau ajarkan
kepadanya? Ia akan bertanggung jawab untuk berbakti dan taat
kepadamu.” (Hadist Riwayat Ibnu Umar r.a)

Tahap perkembangan berdasarkan didaktis

Dasar didaktis atau instruksional yang dipergunakan oleh para ahli


ada beberapa kemungkinan :

1. Apa yang harus diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu

2. Bagaimana caranya mengajar atau menyajikan pengalaman belajar pada


anak didik pada masa-masa tertentu.

3. Kedua hal tersebut dilakukan secara bersamaan yang dapat digolongkan


ke dalam penahapan berdasarkan didaktis atau instruksional. Antara
lain pendapat Commenius dan pendapat Rosseau.
 Menurut Commenius, dipandang dari pendidikan, pendidikan
yang lengkap bagi seseorang berlangsung dalam 4 jenjang,
yaitu :

a. Sekolah ibu untuk anak-anak 0,0 – 6,0 tahun

b. Sekolah bahasa ibu untuk anak-anak usia 6,0 -12,0 tahun

c. Sekolah latin untuk remaja usia 12,0 – 18 tahun

d. Akademi untuk pemuda-pemudi usia 18,0 – 24 tahun

 Penahapan perkembangan menurut Rosseau adalah :

a. Tahap I : 0,0 – 2,0 tahun usia asuhan

b. Tahap II : 2,0 – 12,0 tahun masa pendidikan jasmani dan


latihan panca indra.

c. Tahap III : 12,0 – 15,0 tahun periode pendidikan akal.

d. Tahap IV : 15,0 – 20,0 periode pendidikan watak dan


pendidikan agama.
Bab III
Penutup

Perkembangan merupakan suatu proses yang terjadi selama manusia

hidup. Perkembangan individu merupakan pola gerakan atau perubahan yang

secara dinamis dimulai dari pembuahan atau konsepsi dan terus berlanjut

sepanjang siklus kehidupan manusia yang terjadi akibat dari kematangan dan

pengalaman (Hurlock, 1991; Rice, 2002).

Dalam proses perkembangan manusia dipengaruhi berbagai factor. Faktor

yang memperngaruhi perkembangan manusia secara simultan meliputi kecerdasan

seseorang, temperamen atau emosi yang menjadi bawaan seseorang

heriditer(warisan sejak lahir/bawaan gen), lalu lingkungan yang menguntungkan

atau merugikan yang dimaksudkan bahwa lingkungan tersebut dapat membawa

manusia ke arah yang baik atau arah yang buruk, lalu perkembangan juga

dipengaruhi kematangan fungsi-fungsi organis dan juga kematangan psikis

manusia tersebut, lalu perkembangan juga dipengaruhi aktifitas manusia sebagai

subjek bebas yang berkemauan, punya emosi, bisa menolak dan menyetujui, serta

usaha manusia untuk membangun diri sendiri.


Daftar Pustaka

Kartono, Kartini. 1990. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung :


Mandar Maju.
Suryabrata, Sumardi. 1982. Perkembangan Individu. Jakarta : C.V Rajawali.
Baharuddin, H. 2009. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar –
Ruzz Media.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hartinah, Sitti. 2010. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama.
Poerwati, Endang dan Nurwidodo. 2000. Perkembangan Peserta Didik. Malang:
FKIP – UMM.
Poerwati, Endang dan Nurwidodo. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Malang:
FKIP – UMM.
http://www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia/06511465

http://ismanpunggul.blogspot.com/2011/08/fase-fase-perkembangan.html

Anda mungkin juga menyukai