Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
TRIYAH RAHAYU
MUTAZZAH TAZKA
TAHUN 2022
1
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5
A. KESIMPULAN.............................................................................................10
B. SARAN.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian konseling spiritual?
2. Bagaimana Keberadaan konseling spiritual?
3. Apa Prinsip-prinsip konseling spiritual?
4. Bagaimana Cara konseling spiritual?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui Pengertian konseling spiritual
2. Untuk mengetahui Keberadaan konseling spiritual
3. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip konseling spiritual
4. Untuk mengetahui Cara konseling spiritual
BAB II
4
PEMBAHASAN
1
Prof.Dr.H.Prayitno, M.Sc.Ed. dan Drs. Erman Amti; Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling ;
PT Rineka Cipta; Jakarta; 2004: hal.99
2
Boning Sinta; http://boning-sinta.blogspot.com/2012/12/makalah.html
5
1. Rejectionist, yaitu yang menolak campur aduk agama dengan
konseling,
2. Exclusivist, yang mengakui adanya agama akan tetapi dipisahkan
antara agama dengan konseling,
3. Constructivist, yang memberikan peluang pendekatan agama
dalam konseling dan konseli sendiri yang membentuknya.
4. Pluralis, yaitu pendekatan yang memungkinkan proses konseling
yang berlandaskan nilai-nilai agama.
Nilai-nilai agama yang dianut klien merupakan satu hal yang perlu
dipertimbangkan konselor dalam memberikan layanan konseling, sebab
terutama klien yang fanatik dengan ajaran agamanya mungkin sangat yakin
dengan pemecahan masalah pribadinya melalui nilai-nilai ajaran agamanya.
Seperti dikemukakan oleh Bishop bahwa nilai-nilai agama (religius values)
penting untuk dipertimbangkan oleh konselor dalam proses konseling, agar
proses konseling terlaksana secara efektif.
3
Oxygendistro;http://oxygendistro.blogspot.com/2011/05/makalah-pendekatan-konseling-
spritual.html
6
agamawan itu telah terjadi di dunia barat yang sekuler, namun hal serupa
menurut pengamatan penulis lebih-lebih juga terjadi di negara kita Indonesia
yang masyarakatnya agamis. Hal ini antara lain dapat kita amati di
masyarakat, banyak sekali orang-orang yang datang ketempat para kiai bukan
untuk menanyakan masalah hukum agama, tetapi justru mengadukan
permasalahan kehidupan pribadinya untuk meminta bantuan jalan keluar baik
berupa nasehat, saran, meminta doa-doa dan didoakan untuk kesembuhan
penyakit maupun keselamatan dan ketenangan jiwa. Walaupun data ini belum
ada dukungan oleh penelitian yang akurat tentang berapa persen jumlah
masyarakat yang melakukan hal ini, namun ini merupakan realitas yang terjadi
di masyarakat kita sekarang ini.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat AL-Isra yat 82 yang berbunyi:
7
Pada ayat diatas Allah SWT menerangkan bahwa Al Qur’an dapat men
jadi
penawar (obat penghilang sakit). Baik sakit yang dialami dlohir maupun yang
dialami batin (spiritual quotient) tapi hanya untuk orang-orang yang beriman.
Beriman disini dimaksudkan orang-orang harus percaya atas kekuasaan Allah
SWT-lah dapat menyembuhkan.
2. Angel Principle.
3. Leadership Principle
4. Learning Principle
8
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran: 191)
5. Vision Principle
6. Wellorganized Principle
Dan dalam buku yang sama pun selain ke 3nam prinsip disertai
juga dengan beberapa langkah mewujudkan pribadi yang unggul dalam
ESQnya, yaitu:
1. Mission statement
2. character building
3. Self control
4. Strategic collaboratiom, dan
5. Total action
BAB III
9
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dalam bahasa arab kata konseling disebut al-Irsyad atau Al-Itisyarah.
Secara etimologi kata al-irsyad berarti alhuda yang artinya petunjuk
sedangkan al istisyarah berarti talaba minh al-masyurah/an-nashihah
yang berarti meminta nasihat atau konsultasi.
2. Nilai-nilai agama yang dianut klien merupakan satu hal yang perlu
dipertimbangkan konselor dalam memberikan layanan konseling, sebab
terutama klien yang fanatik dengan ajaran agamanya mungkin sangat
yakin dengan pemecahan masalah pribadinya melalui nilai-nilai ajaran
agamanya. Seperti dikemukakan oleh Bishop bahwa nilai-nilai agama
(religius values) penting untuk dipertimbangkan oleh konselor dalam
proses konseling, agar proses konseling terlaksana secara efektif
3. Bagi pribadi muslim yang berpijak pada pondasi tauhid pastilah seorang
pekerja keras, namun nilai bekerja baginya adalah untuk melaksanakan
tugas suci yang telah Allah berikan dan percayakan kepadanya, ini
baginya adalah ibadah. Sehingga pada pelaksanaan bimbingan konseling,
pribadi muslim tersebut memiliki ketangguhan pribadi tentunya dengan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Selalu memiliki Prinsip Landasan dan Prinsip Dasar yaitu
hanya beriman kepada Allah SWT.
2. Memiliki Prinsip Kepercayaan, yaitu beriman kepada malaikat.
3. Memiliki Prinsip Kepemimpina, yaitu beriman kepada Nabi
dan Rasulnya.
4. Selalu memiliki Prinsip Pembelajaran, yaitu berprinsip
kepada Al-Qur’an Al Karim.
10
5. Memiliki Prinsip Masa Depan, yaitu beriman kepada “Hari
Kemudian”
6. Memiliki Prinsip Keteraturan, yaitu beriman kepada
“Ketentuan Allah”
4. Cara konseling spiritual
a. Star Principle. Segala pengambilan keputusan dilandasi niat karena
Allah SWT, maka didalamnya anda akan temukan kebijaksanaan
mulia dan percaya diri. Proses pengambilan pengambilan keputusan
ini proses dinamis dimana anda dihadapkan pada beragam dorongan
suara hati. Sebagian dari 99 sifat Allah, yang merupakan sumber
suara hati.
b. Angel Principle.Malaikat memiliki kesetiaan tiada tara, bekerja tanpa
kenal lelah, tak memiliki kepentingan lain selain menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan oleh Allah hingga tuntas. Mereka sangat
disiplin dalam menjalankan tugas denga jasil sangat memuaskan.
c. Leadership Principle. Gaya kepemimpinan yang melanggar garis
demarkasi Allah tersebut hanya menumbuh suburkan anarkisme dan
keganasan hewaniah, sebagaimana disebutkan oleh Thomas Hobbes-
homohomini lupus- manusia menjadi pemangsa menusia lain. Itulah
yang terjadi kekeliruan pemahaman tentang arti kepemimpinan yang
hanya menggunakan otak tanpa hati nurani.
d. Learning Principle. Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(QS. Ali Imran: 191)
e. Vision Principle. Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tiada
memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya
usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan
diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, dan
bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu). (QS.
An Najm: 39-42).
f. Wellorganized Principle. Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan
segala sesuatu menurut ukuran.
B. SARAN
Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini baik pembaca maupun penulisa
dapat mengetahui apa saja prinsip-prinsip dalam konseling spiritual
11
DAFTAR PUSTAKA
12
H.Prayitno dan Amti Erman; Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling ; PT Rineka
Cipta; Jakarta; 2004
Oxygendistro; http://oxygendistro.blogspot.com/2011/05/makalah-pendekatan-
konseling-spritual.html
13