Anda di halaman 1dari 13

Etika Bisnis

Kelompok 2

PRINSIP – PRINSIP
DALAM ETIKA BISNIS
Raden Avira Purnama Putri
(1116210171)

Tri Haryani Resiana Ningsih


(1116210221)

Yessi Rizka Juanita


(1116210233)
PRINSIP – PRINSIP
DALAM ETIKA BISNIS

1 Utilitarianisme

2 Hak dan Kewajiban

3 Keadilan dan Kesamaan


UTILITARIANISME
Teori utilitarisme yang dikembangkan oleh Jeremy Bentham ini
terdapat beberapa prinsip dasar yang merupakan ciri khas,
diantaranya:

Bahwa alam telah menempatkan manusia di bawah tuntunan dua guru,


yaitu kelezatan (pleasure) dan kesakitan (pain).

Kesenangan atau kebahagiaan - ia memakai kata-kata ini sebagai sebuah


sinonim - yang buruk adalah penderitaan.

Bahwa kebaikan - kebaikan adalah kebahagiaan pada umumnya, akan


tetapi juga bahwa setiap individu senantiasa memburu apa yang menurut
keyakinannya merupakan kebahagiaannya sendiri.
1. Manfaat : yaitu bahwa 1.Tindakan yang baik dan tepat
kebijaksanaan atau tindakan itu secara moral
mendatangkan manfaat atau
kegunaan tertentu.
Secara lebih
konkret, Ada tiga
kriteria objektif
dijadikan dasar
objektif
sekaligus norma
untuk menilai
kebijaksanaan 2.Manfaat Terbesar:k ebijaksanaan
2.Tindakan yang bermanfaat besar
atau tindakan. mendatangkan manfaat terbesar
Yaitu : dibandingkan dengan kebijaksanaan Atas dasar
atau tindakan alternatif lainnya ketiga Kriteria
tersebut, etika
Utilitarianisme
memiliki tiga
pegangan
3. Manfaat terbesar bagi sebanyak 3.Manfaat yang paling besar untuk yaitu :
mungkin orang paling banyak orang.
Utilitarianisme Sebagai Proses dan Standar
Penilaian :
• Pertama, etika utilitarianisme digunakan sebagai proses untuk
mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak
• Kedua, etika utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi
tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan dan digunakan
untuk mengevaluasi tindakan yang sudah dijalankan. Rasionalitas
Prinsip moral yang diajukan etika utilitarianisme tidak didasarkan pada
aturan-aturan kaku yang tidak dipahami atau tidak diketahui
keabsahannya.

Otonom
Etika utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku
moral untuk berpikir dan bertindak dengan hanya memperhatikan tiga
kriteria objektif dan rasional seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

Analisis Keuntungan dan Kerugian


a. Keuntungan dan kerugian, cost and benefts yang dianalisis tidak Universal
dipusatkan pada keuntungan dan kerugian perusahaan Etika utilitarianisme mengutamakan manfaat atau akibat dari suatu
b. Analisis keuntungan dan kerugian tidak ditempatkan dalam tindakan bagi banyak orang. Suatu tindakan dinilai bermoral apabila
kerangka uang. Dalam analisis ini perlu juga mendapat perhatian tindakan tersebut memberi manfaat terbesar bagi banyak orang.
serius, bahwa keuntungan dan kerugian disini tidak hanya
menyangkut aspek fnancial, melainkan juga aspek-aspek moral.
c. Analisis keuntungan dan kerugian untuk jangka panjang. Benefts
yang menjadi sasaran utama semua perusahaan adalah long term net
benefts.
Kelemahan Etika Utilitarisme
• manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam
kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit.
• ketika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu
tindakan pd dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu
tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
• etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik
seseorang
• variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifkasi.
• seandainya ketika kriteria dari etika utilitarisme saling
bertentangan, maka akan ada kesulitan dlam menentukan prioritas di Tanggapan Kritis
antara ketiganya
• Keenam, etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas 1. Kesulitan Menentukan Nilai Suatu Akibat.
tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas. Mengikuti etika normatif utilitarianisme kita
tentu tidak mudah menetukan mana akibat lebih
baik (lebih berguna) dari beberapa tindakan.

2. Bertentangan dengan prinsip Keadilan


Kelemahan kedua dari teori utilitarianisme ini
adalah teori ini bertentangan dengan prinsip
keadilan.
KONSEP HAK

Secara umum hak adalah klaim atau Dengan adanya ketiga


kepemilikan individu atau sesuatu. karakteristik ini, hak moral
Hak bisa berasal dari suatu sistem berarti memberikan dasar dalam
hukum. Hak juga bisa berasal dari membuat keputusan moral yang
sistem standar moral yang tidak secara substansial berbeda dari
bergantung pada sistem hukum standar – standar utilitarian.
tertentu

HAK
&
Pertama , hak moral mengharuskan
Hak Moral memiliki 3 karakteristik, KEWAJIBAN adanya moralitas dari sudut pandang
yaitu : individu, sedangkan utilitarianisme
1. hak moral erat kaitannya dengan mensyaratkan moralitas dari sudut
kewajiban pandang masyarakat secara
2. hak moral memberi otonomi dan keseluruhan.
kesetaraan bagi individu Kedua, hak membatasi validitas acuan
3. hak moral memberikan dasar pada keuntungan sosial. jika seseorang
untuk membenarkan tindakan yang memiliki hak untuk melakukan sesuatu
dilakukan seseorang untuk maka salah apabila orang lain ikut
melindungi atau membantu orang campur meskipun mungkin
lain memperoleh utilitas lebih besar dari
campur tangan itu.
Hak Negatif & Positif Dasar Hak Moral : Kant

Dasar yang lebih baik bagi hak moral


Haknegatif dapat digambarkan bahwa hak
diberikan oleh teori etis yang dikembangkan
yang termasuk di dalamnya dapat
oleh Immanuel Kant. Kant berusaha
didefnisikan sepenuhnya dalam kaitannya
menunjukan bahwa ada hak dan kewajiban
dengan kewajiban orang lain untuk tidak ikut
moral tertentu yang dimiliki oleh semua
campur dari aktivitas tertentu dari orang yang
manusia, apapun keuntungan utilitarian yang
memiliki hak.
diberikan dari pelaksanaan hak dan kewajiban
Hak positif tidak hanya memberikan kewajiban
tersebut pada orang lain. Teori Kant
negatif , namun juga mengimplikasikan
didasarkan pada sebuah prinsip moral yang ia
bahwa pihak lain memiliki kewajiban positif
sebut perintah kategoris dan yang mewajibkan
pada pemilik hak untuk memberikan apa yang
semua orang diperlakukan sebagai makhluk
dia perlukan untuk mencari kepentingannya. HAK yang bebas dan sederajat.

Hak & Kewajiban kontraktual


&
KEWAJIBAN Rumusan Pertama Perintah
Hakt erbatas dan kewajiban korelatif yang muncul Kategoris Kant
saat seseorang membuat perjanjian dengan orang
lain . sejumlah batasan moral, yaitu : ”Sebuah tindakan secara moral benar bagi
- kedua belah pihak dalam kontrak harus seseorang dalam suatu situasi jika, dan hanya
memahami sepenuhnya sifat dari perjanjian yang jika, alasan orang tersebut melakukan tindakan
mereka buat itu adalah alasan yang dipilih semua orang
-kedua belah pihak dilarang mengubah fakta dalam situasi yang sama.”
perjanjian kontraktual dengan sengaja Rumusan pertama perintah kategoris
-kedua belah pihak dalam kontrak tidak boleh mencakup dua kriteria dalam menentukan apa
menandatangani perjanjian karena paksaan atau yang benar dan salah secara moral, yaitu
ancaman universalisabilitas dan reversibilitas.
-perjanjian kontrak tidak boleh mewajibkan kedua
belah pihak untuk melakukan tindankan-tindakan
yang amoral
Rumusan Kedua Perintah Masalah Pada Pandangan
Kategoris Kant Kant
”Suatu tindakan secara moral benar bagi
masalah pertama adalah teori kant tidak
seseorang jika, dan hanya jika, dalam
cukup tepat untuk selalu bermanfaat.
melakukannya orang tersebut tidak
Kedua, sejumlah kritikus mengklaim bahwa
hanya memanfaatkan orang lain sebagai
meskipun kita sependapat akan kepentingan
sarana dalam meraih kepentingan –
yang memiliki status sebagai hak moral,
kepentingannya, namun juga
namun ada ketidaksepakatan yang cukup
menghargai dan mengembangkan
besar mengenai batas-batas hak tersebut.
kapasitas mereka untuk memilih secara
bebas bagi diri mereka sendiri.”
HAK
&
Hak Menurut Kant Keberatan Libertarian :
KEWAJIBAN Nozick
Pertama, manusia memiliki kepentingan
yang jelas dengan diberi pekerjaan, nozick mengklaim bahwa satu-saunya hak
makanan, pakaian, perumahan dan asasi yang dimiliki semua orang adalah hak
perawatan kesehatan yang mereka perlukan negatif untuk tidak mendapatkan paksaan
apabila mereka tidak dapat memperolehnya atau tekanan dari orang lain. Menurutnya,
sendiri. Kedua, manusia memiliki melarang orang untuk tidak saling
kepentingan untuk tidak dirugikan atau memaksa merupakkan sebuah perintah
ditipu serta memiliki kebebasan dalam moral yang sah berdasarkan dengan prinsip
menjalani kehidupan pribadi seperti yang kant , bahwa individu adalah tujuan , bukan
mereka pilih. Ketiga, manusai memiliki sekedar sarana.
kepentingan yang jelas untuk
mempertahankan institusi kontrak.
Tiga  Prinsip  Keadilan 

1. kebebasan  yang
sama  yang  sebesar-
besarnya,
2. perbedaan,
3. persamaan yang adil
atas kesempatan

Masalah yang Berkaitan


Keadilan dan Kesamaan Dengan  Keadilan 

1. Keadilan Distributif

2. Keadilan Retributif

3. Keadilan Kompensatif
PRINSIP MENDASAR DALAM KEADILAN

1. Keadilan sebagai kesamaan

2. Keadilan berdasarkan Kontribusi

3. Keadilan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan

4. Keadilan sebagai kebebasan

5. Keadilan sebagai Kewajaran


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai