KELOMPOK 4
1. ALFI LITFIATI
2. CHITA ANNISA PUTRI
3. M.SOLIH ARSYAH
4. NUR AINI
Utilitarianisme berasal dari kata latin utility yang
berarti berguna, bermanfaat, berfaedah, atau
menguntungkan. Istilah ini juga sering disebut
sebagai teori kebahagiaan terbesar ( the greatest
happiness theory ). Utilitarianisme sebagai teori
sistematis pertama kali dipaparkan oleh Jeremy
Benthan dan muridnya Jhon Stuart Mill.
Utilitarianisme adalah aliran yang meletakan
kemanfaatan sebagai tujuan utama hukum.
Kemanfaatan ini diartikan sebagai kebahagiaan
( happines ).
KRITERIA DAN PRINSIP ETIKA UTILITARIANISME
Secara umum etika utilitarianisme dapat dipakai dalam dua wujud yang
berbeda, yaitu:
a. Etika utilitarianisme dipakai sebagai proses untuk mengambil sebuah
keputusan, kebijaksanaan, ataupun untuk bertidak.
b. Etika utilitarianisme juga dipakai sebagai standar penilaian bagi Tindakan
atau kebijaksanaan yang dilakukan. Yang paling pokok adalah menilai
Tindakan atau kebijaksanaan yang telah terjadi berdasarkan akibat atau
konsekuensinya.
Keuntungan dan kerugian etika utilitarianisme
Keuntungan:
1. Utilitarianisme sangat cocok dan sering dipakai untuk membuat perencanaan dan
evaluasi bagi Tindakan atau kebijaksanaan yang berkaitan dengan kepentingan banyak
orang, seperti kebijaksanaan politik dan ekonomi
2. Dalam bidang ekonomi, etika utilitarianisme punya relavansi yang kuat dengan teori
optimalisasi (dari Pareto) yaitu: yang menilai baik buruknya suatu sistem ekonomi.
Disampin itu, juga relevan dalam konsep efisiensi ekonomi.
3. Dalam bidang bisnis, secara khusus etika ini diterapkan dalam perusahaan sebagai the
best cost and benefit analisys yang intinya berarti etika ini digunakan dalam
perencanaa dan evaluasi kegiatan bisnis dalam suatu perusahaan, dalam segala aspek:
produksi, promosi, penjualan, diversifikasi, pembukaan cabang, penambahan tenaga
kerja, dan penambahan modal.
Kelemahan:
1. Manfaat sebuah konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataanya
praktis malah menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit karena manfaat
bagi manusia berbeda antara satu dengan yang yang lainnya
2. Pendekatan persoalan klasik yang lebih filosofis yang hanya
memperhatikan nilai suatu Tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya,
padahal sangat mungkin suatu Tindakan yang tidak baik tetapi
mendatangkan keuntungan
3. Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan atau
motifasi baik seseorang.
4. Variabel yang dinilai tidak semua bisa dikuantifikasi
5. Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan,
ada kesulitan cukup besar untuk menentukan prioritas diantara ketiganya
6. Kelemahan yang paling pokok yaitu bahwa utilitarianisme membenarkan
hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demimkepentingan
mayoritas.
Kasus etika utilitarianisme dalam bisnis