Anda di halaman 1dari 9

Dosen pengampu: Dr. Sri Rezeki, SE., M.

Si

Teori Etika dan


Bisnis, Prinsip-
prinsip Etika
Sofialola Naibaho
(7203210002)
Teori Etika Bisnis
Norma moral yang menjadi standar masyarakat untuk
menentukan baik buruknya perilaku dan tindakan seseorang.
Terkadang hanya dianggap suatu aturan yang disetujui bersama
tanpa dipertimbangkan mengapa aturan-aturan moral tersebut
harus kita patuhi.

Untuk itu, pemikiran-pemikiran yang lebih mendalam mengenai


alasan-alasan mengapa kita perlu berperilaku yang etis sesuai dengan
norma-norma moral yang telah disepakati, melahirkan suatu bentuk
teori etika yang menyediakan kerangka untuk memastikan benar
tidaknya keputusan moral kita.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
Otonomi Kejujuran Keadilan

Memandang bahwa perusahaan secara Meliputi pemenuhan syarat-syarat Perusahaan harus bersikap
bebas memiliki wewenang sesuai perjanjian atau kontrak, mutu adil kepada pihak-pihak yang
dengan bidang yang dilakukan dan barang atau jasa yang ditawarkan, terkait dengan sistem bisnis.
pelaksanaannya dengan visi dan misi dan hubungan kerja dalam
yang dimilikinya.  perusahaan. 

Tidak berniat jahat Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri


Prinsip yang mengarahkan agar kita memperlakukan
Prinsip tidak berniat jahat erat kaitannya dengan prinsip
seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan
kejujuran. Apabila kejujuran dapat diterapkan, maka
tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita
keinginan perusahaan untuk bertindak jahat dapat
tidak ingin diperlakukan.
diredam.
ETIKA UTILITARIANISME
Etika Utilitarianisme adalah suatu Etika yang berangkat dari konsep
utilitarianisme berupa etika normatif yang menyatakan bahwa suatu
tindakan yang patut adalah yang memaksimalkan penggunaan, biasanya
didefinisikan sebagai memaksimalkan kebahagiaan dan mengurangi
penderitaan.

Bahwa dalam menjalakan bisnis harus menjalankan keputusan


berdasarkan baik buruknya suatu keputusan, yaitu keputusan etis untuk
utilitarianisme dan keputusan bisnis  untuk kebijaksanaan bisnis. Etika
Utilitarianisme untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh  Jeremy
Bentham (1748 – 1832), pada saat tersebut dia “Bagaimana menilai baik
suatu kebijaksanaan sosial politik, ekonomi dan legal secara moral”.
KRITERIA DAN PRINSIP ETIKA
UTILITARIANISME
Ada tiga kriteria objektif dijadikan dasar objektif sekaligus norma untuk menilai
kebijaksanaan atau tindakan:
1. Manfaat: bahwa kebijkaan atau tindakan tertentu dapat
mandatangkan manfaat atau kegunaan tertentu.

2. Manfaat terbesar: sama halnya seperti yang di atas,


mendatangkan manfaat yang lebih besar dalam situasi yang
lebih besar. Tujuannya meminimisasikan kerugian sekecil
mungkin.

3. Pertanyaan mengenai menfaat: manfatnya untuk siapa? Saya,


dia, mereka atau kita. Kriteria yang sekaligus menjadi
pegangan objektif etika Utilitarianisme adalah manfaat
terbesar bagi sebanyak mungkin orang.
KRITERIA DAN PRINSIP ETIKA
UTILITARIANISME
Dengan kata lain, kebijakan atau tindakan yang baik dan tepat dari segi etis menurut
Utilitarianisme adalah kebijakan atau tindakan yang membawa manfaat terbesar bagi sebanyak
mungkin orang atau tindakan yang memberika kerugian bagi sekecil orang/kelompok tertentu.

Atas dasar ketiga Kriteria tersebut, etika Utilitarianisme memiliki tiga


pegangan yaitu :

1. Tindakan yang baik dan tepat secara moral 

2. Tindakan yang bermanfaat besar

3. Manfaat yang paling besar untuk paling banyak orang.


Nilai positif ETIKA
UTILITARIANISME
01. Rasionalitas
Prinsip moral yang diajukan etika utilitarianisme tidak didasarkan pada
aturan-aturan kaku yang tidak dipahami atau tidak diketahui
keabsahannya. Etika utilitarianisme memberikan kriteria yang objektif dan
rasional.
Utilitarianisme sangat menghargai
02. kebebasan setiap pelaku moral.
Tidak ada paksaan bahwa orang harus bertindak
dengan cara tertentu yang tidak diketahui
alasannya.
03. Universalitas
Mengutamakan manfaat atau akibat dari suatu tindakan bagi banyak
orang. Suatu tindakan dinilai bermoral apabila tindakan tersebut memberi
manfaat terbesar bagi banyak orang.
KELEMAHAN ETIKA
UTILITARIANISME
 Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis
akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit.

 Tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan
hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.

 Tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang

 Variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.

 Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka


akan ada kesulitan dalam menentukan prioritas di antara ketiganya.
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai