Analisis Pengaruh Penggunaan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) Dan Uang Elektronik (E-
Money) Terhadap Permintaan Uang Kartal Di Indonesia (2008:01-2013:12)
ABSTRAK
Kata Kunci : Permintaan Uang Kartal, APMK, Kartu Kredit, Kartu ATM, Kartu
Debit, E-Money, Error Correction Model (ECM).
Pendahuluan
Sistem pembayaran dalam transaksi ekonomi mengalami kemajuan yang
pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang canggih. Kemajuan
teknologi dalam sistem pembayaran telah menggantikan peranan uang tunai
(currency) yang dikenal masyarakat sebagai alat pembayaran pada umumnya ke
dalam bentuk pembayaran non tunai yang lebih efektif dan efisien. Hal ini
didukung dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan ataupun pusat
perbelanjaan di Indonesia yang menerima transaksi pembayaran dengan
menggunakan sistem pembayaran non tunai. Cepat, aman, nyaman, mudah dan
Teori
Menurut UU Bank Indonesia No.23/1999, sistem pembayaran adalah suatu
sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme, yang
digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Permintaan Uang
Irving fisher mengatakan bahwa permintaan akan uang timbul dari
penggunaan uang dalam proses transaksi. Besar-kecilnya Vt (velocity of money)
ditentukan oleh sifat proses transaksi yang berlaku di masyarakat dalam suatu
periode (Boediono, 2005 : 18).
Teori Cambridge lebih menekankan faktor-faktor perilaku (pertimbangan
untung-rugi) yang menghubungkan antara permintaan akan uang seseorang
dengan volume transaksi yang direncanakannya. Teoritisi Cambridge
mengatakan bahwa permintaan akan uang selain dipengaruhi oleh volume
Metodologi
Data dan Variabel
Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang
diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan melalui pengolahan data yang
dihitung secara bulanan dari periode 2008:01 sampai 2013:12.
Model Analisis
Error Correction Model atau ECM digunakan untuk mengoreksi
ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang.
Selain itu ECM juga digunakan untuk melihat hubungan jangka pendek dari
variabel-
variabel yang digunakan. Teorema representasi Granger menyatakan bahwa
jika dua variabel saling berkointegrasi, maka hubungan antara keduanya dapat
diekspresikan dalam bentuk ECM. (Widarjono, 2007).
Model umum dari metode ECM dalam penelitian ini adalah:
D(y) = β0 + β1D(X1) + β2D(X2) + β3D(X3) + βnECt-1............................................................................. (3.1)
Sedangkan model ECM dalam penelitian ini adalah:
D(CUR) = β0 + β1D(VTKK) + β2D(NTKK) + β3D(VTKA) + β4D(NTKA) +
Β5D(VTKD) +β6D(NTKD) + β7D(VTUE) + β8D(NTUE) + β9ECt-1......(3.2).........
Dimana:
CUR = permintaan uang kartal
Dari hasil estimasi tersebut, menunjukkan bahwa R-squared 0,620025 < DW-
stat 2,284566 . Hal tersebut menunjukkan bahwa model tersebut merupakan
model yang terhindar dari spurious regression (regresi palsu). Koefisien
kesalahan ketidakseimbangan RESID01 secara statistik memiliki pengaruh
negatif dan signifikan pada tingkat signifikansi 95%, berarti model spesifikasi
ECM yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid. Nilai koefisien yang
menunjukkan angka |-0,54| yang berarti bahwa perubahan penggunaan APMK
dan e-money terhadap permintaan uang kartal sebelumnya yang disesuaikan
pada periode sekarang adalah 54% dan signifikan. Besarnya koefisien RESID01
juga menunjukkan bahwa variabel pengggunaan APMK (kartu kredit, kartu ATM,
kartu debit) dan e-money terhadap permintaan uang kartal memiliki penyesuaian
(speed of adjustment) yang cepat untuk kembali ke keseimbangan jangka
panjangnya. Volume transaksi dan nilai transaksi APMK (kartu kredit, kartu ATM,
kartu debit) berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan uang kartal.
Kenaikan penggunaan kartu kredit dalam jangka pendek akan mengakibatkan
kenaikan permintaan uang kartal yang dimana uang kartal tersebut digunakan
untuk membayar kewajiban pemilik kartu kepada penerbit kartu. Hal umum yang
diketahui oleh masyarakat Indonesia adalah salah satu kekurangan dari
penggunaan kartu kredit adalah harus membayar bunga sekaligus dalam
pelunasannya dan kartu kredit biasanya digunakan hanya untuk membeli
barang- barang konsumsi yang bernominal besar sehingga pemilik kartu tidak
selalu menggunakan kartu kredit dalam melakukan transaksi.Selain itu, inovasi
pengembangan produk kartu kredit yang memungkinkan penarikan uang tunai
juga berpengaruh terhadap peningkatan permintaan uang kartal.
Hubungan positif penggunaan kartu ATM terhadap permintaan uang kartal.
Hal itu terjadi karena masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan kartu
ATM untuk melakukan penarikan tunai yang otomatis akan mendorong
permintaan uang kartal.
Ketika pada saat kartu debit digunakan untuk transaksi, pemilik kartu harus
memiliki saldo yang cukup di rekeningnya, sehingga sebelum melakukan
transaksi dengan kartu pemilik kartu harus melakukan penyetoran uang kartal
secara langsung ke rekeningnya dan dapat disimpulkan pada jangka pendek
kartu debit dan uang kartal memiliki hubungan komplementer. Kartu debit
biasanya hanya digunakan untuk berbelanja kebutuhan yang berjumlah besar di
setiap transaksinya dan apabila pada saat pemilik kartu tidak membawa uang
kartal yang cukup banyak untuk melunasi transaksi pembayaran. Sehingga
masyarakat Indonesia cederung memilih menggunakan uang kartal pada jangka
pendek.
Dari hasil estimasi tersebut, menunjukkan bahwa R-squared 0,965960 < DW-
stat 1,350036. Hal tersebut menunjukkan bahwa model tersebut merupakan
model yang terhindar dari spurious regression (regresi palsu). Volume transaksi
dan nilai transaksi APMK (kartu kredit, kartu ATM, kartu debit) berpengaruh
negatif dan signifikan, sedangkan e- money memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap permintaan uang kartal.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sahabat (2009) yang memaparkan
hubungan negatif penggunaan kartu kredit dalam transaksi pembayaran
terhadap permintaan uang kartal. Apabila dalam jangka panjang pemilik kartu
menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran maka jumlah uang kartal
yang dimiliki untuk transaksi akan semakin sedikit seiring pemakaian kartu kredit.
Dalam penelitian Priyo (2012), pembayaran kewajiban pemilik kartu kredit dapat
dilakukan dengan cara transfer dari rekening pemilik kartu kredit ke rekening
penerbit kartu, sehingga tidak perlu melakukan pelunasan kewajiban dengan
uang kartal.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal di
bawah ini.
1.Penggunaan APMK (kartu kredit, kartu ATM, kartu debit) dan e-money secara
bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan uang
kartal di Indonesia dalam jangka pendek. Penggunaan APMK (kartu kredit,
kartu ATM, kartu debit) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
sedangkan, e-money berpengaruh positif tetapi tidak signifikan dalam jangka
pendek.
2.Penggunaan APMK (kartu kredit, kartu ATM, kartu debit) dan e-money secara
bersama- sama berpengaruh negatif dan signifikan. Secara parsial,
penggunaan APMK (kartu kredit, kartu ATM, kartu debit) berpengaruh negatif
dan signifikan sedangkan e-money berpengaruh positif dan signifikan
terhadap permintaan uang kartal di Indonesia dalam jangka panjang.
Daftar Pustaka
Bank Indonesia . 2005. Laporan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2005 Tentang
Alat Pembayaran Non Tunai Elektronik. Jakarta: Bank Indonesia.
Bank for International Settlements. 1996. Implication for central Banks of the
Development of Electronic Money (Basel).
Friedman, Benjamin M. 1999. The Future of Monetary Policy : The Central Bank
as an Army With Only A Signal Corps?. NBER Working Paper No.7420.
1050 Massacushetts Avenue Cambridge.
Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: BP Universitas Diponegoro
Nirmala.T and Widodo. 2011. “Effect of Increasing Use The Card Payment
Equipment on The Indonesian Economy”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi,
Hal.36- 45. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Van Hove, Leo. 2006. [“Towards a Less Cash Society in Indonesia”], Direktorat
Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia. Jakarta : Bank
Indonesia.
Yilmazkuday, Hakan. 2006. “The Effects of Credit and Debit Cards On the Money
Demand of a Small Open Economy”. Preliminary journal .
http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_debit
http://sfatiim.blogspot.com/2013/04/kartu-plastik_5.html
http://hukum.unsrat.ac.id/inst/pbi_111109.pdf