Code of Conduct
• Teori adalah pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelasan
mengenai suatu faktor tertentu dari sebuah disiplin keilmuan
(Suriasumantri, 2000).
• Dalam etika masih dijumpai banyak teori yang mencoba untuk
menjelaskan suatu tindakan, sifat, atau objek perilaku yang sama
dari sudut pandang atau perspektif yang berlainan.
• Berbagai teori etika muncul karena adanya perbedaan perspektif
dan penafsiran tentang apa yang menjadi tujuan akhir hidup umat
manusia.
• Sifat teori dalam ilmu etika masih lebih banyak untuk
menjelaskan sesuatu, belum sampai pada tahap untuk meramalka,
apalagi untuk mengontrol suatu tindakan atau perilaku.
Teori Etika Teonom
• Peschke S.V.D (2003) mengungkapkan keterbatasan akan teori-
teori yang telah ada, dimana mereka tidak mengakui adanya
kekuatan tak terbatas yaitu kekuatan Tuhan yang ada dibelakang
semua hakikat keberadaan alam semesta ini. Oleh karena itu
mereka keliru menafsirkan tujuan hidup manusia bukan hanya
untuk memperoleh kebahagiaan yang bersifat duniawi saja.
Imperatif Praktis
• Hukum memiliki aplikasi universal dan hukum moral berlaku
untuk semua orang tanpa membedakan. Hal ini berarti bahwa
setiap orang harus diberlakukan sama di bawah hukum moral
Kelemahan dalam Deontologi
• Imperatif kategoris tidak memberikan panduan yang jelas
untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah jika
dua atau lebih hukum moral mengalami konflik dan hany a
satu yang dapat diikuti.
• Imperatif kategoris menetapkan standar yang sangat tinggi.
• Konsekuensi menjadi tidak relevan.
Keadilan dan Kewajaran – Memeriksa
Saldo
• Filsuf Inggris David Hume (1711-1776) berpendapat bahwa
kebutuhan akan keadilan terjadi karena dua alasan: orang tidak
selalu bermanfaat dan terdapat sumber daya yang langka.
• Keadilan prosedural berfokus pada bagaimana keadilan
diberikan. Aspek utama dari sistem hukum yang adil adalah
bahwa prosedurnya adil dan transparan.
Keadilan Distributif
• Kriteria utama untuk menentukan distribusi yang adil yaitu:
• Kebutuhan
• Kesetaraan aritmatika
• Prestasi
Keadilan sebagai Kewajaran
• John Rawls (1921-2002) mengembangkan teori keadilan
sebagai kesetaraan, The Theory of Justice, ia menyajikan
sebuah argument didasarkan pada posisi klasik kepentingan
pribadi dan kemandirian.
• Rawls berpendapat bahwa pada keadaan awal hipotesis orang
akan menyetujui dua prinsip, yaitu bahwa harus ada kesetaraan
dalam pengalihan hak-hak dasar dan kewajiban serta bahwa
kesetaraan sosial dan ekonomi harus bermanfaat bagi anggota
masyarakat termiskin (Prinsip perbedaan – Difference
Principle) dan bahwa akses ke ketidaksetaraan ini harus
terbuka unutk semua orang (fair equality of opportunity).
Etika Kebajikan
• Kebajikan adalah karakter dari jiwa yang ditunjukkan hanya
dalam tindakan sukarela, yaitu, dalam tindakan-tindakan yang
dipilih secara bebas setelah musyawarah.
• Aristoteles berpendapat bahwa kebajikan adalah golden mean,
yaitu jalan di antara posisi ekstrem yang akan bervariasi
bergantung pada keadaan.
• Etika moralitas berfokus pada karakter moral dari pembuat
keputusan daripada konsekuensi tindakan (utilitarianisme) atau
motivasi dari pembuat keputusan (dentologi).
Kelemahan Etika Kebajikan
• Ada dua masalah yang berkaitan dengan etika kebajikan. Apa
saja kebajikan yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis, dan
bagaimana kebajikan ditunjukkan dalam tempat kerja?
• Tidak dapat menyusun daftar panjang dari kebajikan.
• Kebajikan mungkin hanya terjadi pada satu waktu tertentu.
Imajinasi Moral
• http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/02/20/1521581/Pos.Indonesia.Enggan.Kerjasama.dengan.Banyak.
Bank
(diakses hari Rabu, 26 Februari 2014)
PERTANYAAN
• Asni: apakah seorang ateis tidak eksis dalam teori teonom?
Bisakah menjelaskan secara konkret hal-hal yg berkaitan
dengan etika?
• Netty: sebenarnya teori tsb ada di bagian yg mana dalam
proses pengambilan keputusan? Bagaimana menggunakan teori
tsb untuk menentukan keputusan terbaik?