Anda di halaman 1dari 27

ETIKA KEPERAWATAN

SRI MURYANI
Pengertian Etika Profesi
•Peraturan mengenai perilaku benar atau salah yg menjadi pegangan bagi
anggota profesi dalam melaksanakan tugas keprofesiannya berdasarkan norma
masyarakat dan standar profesinya.
•Etika profesi ditentukan oleh profesinya sendiri guna :
• Mencegah terjadinya erosi etik
• Mencegah pelanggaran peraturan etik profesinya, karena pengaruh materi,
konsumerisme, lingkungan social, dan IPTEK
• Menjaga mutu/standar profesi
Etika Keperawatan
• Peraturan benar atau salah, yang memiliki tanggung jawab moral dan
mendasari pelaksanaan praktek keperawatan berdasarkan ilmu
• Menegaskan tentang kewajiban2 yg secara sukarela diemban oleh perawat
dan mencari informasi mengenai dampak dari keputusan2 perawat
• Kode etik perilaku bagi anggota profesi keperawatan, yaitu perawat yg
melaksanakan peran dan fungsinya dalam profesi keperawatan.
Tujuan Pendidikan Etika Keperawatan
• Meningkatkan pengertian ttg hubungan antar profesi kes.lain dan mengerti ttg
peran & fungsi anggota tim kesehatan
• Mengembangkan potensi pengambilan keputusan ttg baik dan buruk yg akan
dipertanggunjawbkan kpd Tuhan
• Mengembangkan sifat pribadi & sikap professional
• Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yg penting utk dasar praktik
kep. Profesional
• Memberi kesempatan menerapkan ilmu & prinsip etik keperawatan dlm
praktik dan dlm situasi nyata
Tujuan Etika Keperawatan
• Mengenal mengidentifikasi unsur moral dlm praktik keperawatan
• Membentuk strategi dan menganalisa mslh moral yg trjdi dlm praktik
keperawatan
• Menghubungkan prinsip moral/pelajaran yg baik dan dpt
dipertanggungjawabkan pd diri sendiri, keluarga, masyarakat, Tuhan sesuai
dgn kepercayaan
Sistem Filsafat Moral
Berbagai aliran untuk menentukan ukuran baik :
• Hedonisme
• Eudemonisme
• Utilitarisme
• Deontologi
• Vitalisme
• Sosiolisme
• Religiosisme
• Humanisme
Hedonisme
• Hedone (bhs.Yunani) : baik apa yg memuaskan keinginan kita, apa yg
meningkatkan kuantitas kesenangan /kenikmatan dlm diri kita
• Dlm hedonisme terkandung kebenaran yg mendalam, manusia mnurut
kodratnya mencari kesenangan dan berupaya menghindari ketidaksenangan
Eudemonisme
• Bhs Yunani : setiap kegiatan manusia mengejar suatu tujuan
• Implikasinya : tindakan dikatakan baik, apabila bertujuan utk
kebaikan/mempunyai tujuan yg baik
Vitalisme
• Aliran ini menggunakan ukuran bahwa yg baik adalah yg mencerminkan
kekuatan dan kekuasaan di dlm kehidupan manusia
• Feodalisme, kolonialisme dan dictator merupakan manifestasi dari aliran ini
Sosiolisme
• Aliran ini menyatakan bhwa masy. Yg menentukan baik dan buruk tindkan
manusia yg menjadi anggotanya
• Apa yg dianggap olh masyarakat tertentu baik, maka bila dilakukan oleh
anggota masy jg dianggap baik
• Masalahnya timbul apabila trdpt perbedaan adat istiadat dgn masy lain atau
ada perbedaan kepentingan dlm masy
Religiosisme
• Aliran ini menyatakan bahwa apa yg difirmankan oleh Tuhan adalah yg baik
• Maka tindakan manusia yg melaksanakan perintah Tuhan dan menghindari
larangan Tuhan adalah baik
Humanisme
• Aliran ini menyatakan bahwa yg baik adalah yg sesuai dgn kodrat/derajat dan
hak asasi manusia, yaitu tdk mengurangi atau menentang kemanusian dan
sesuai dgn kata hati manusia yg bertindak
Utilitarianisme
• Utilitarianisme sebagai teori etika yang melihat kebenaran dan kesalahan
suatu tindakan berdasarkan fakta atau hasil dari sebuah tindakan dan bahwa
utilitarian adalah etik dengan frasa kebaikan terbesar untuk jumlah terbesar.
• Utilitarianisme sering juga disebut consequentialism (konsekuensialisme)
adalah teori etik yang menilai tindakan berdasarkan konsekuensi dari tindakan
tersebut dimana hasil daripada tindakan lebih penting daripada tindakan itu
sendiri (Mason.W.E. et all., 2008).
Karakteristik Utilitariasnisme ( Scoot, 2017)
• Konsekuensi positif atau negatif adalah gambaran yang paling penting untuk
menilai kualitas moral suatu situasi (konsekuensalisme).
• Efek pada pengalaman individu,minat dan kesejahteran individu adalah jenis
konsekuensi yang diperhitungkan terutama menghindri rasa sakit dan
penderitaan dan peningkatan kesenangan dan kebahagiaan (welfarisme)
• Setiap individu yang mampu memiliki berbagaai jenis pengalaman dan
kepentingan positifdan negative harus diperhitungkan sama/adil (persamaan
status moral dan ketidakberpihakan)
• Adanya kewajiban moral untuk memaksimalkan keuntungan secara
keseluruhan dengan menghitung keseluruhan konsekuensinya dan memilih
pilihan yang secara keseluruhan memberikan manfaat tertinggi
(maksimalisasi).
• Kualitas moral ditentukan oleh gabungan (konsekuensi) di semua individu
yang terpengaruh yang dapat mengalami pengalamanpositif dan negatif
Bentuk Utilitarianisme
• Act utilitarianisme
Utilitarianisme tindakan berfokus pada tindakan yang dilarang di masyarakat,
misalnya tidak boleh membunuh, mencuri, menipu, dan lain-lain serta diukur
dalam konsekuensi.
• Rule utilitarianisme
suatu aturan moral umum lebih layak digunakan untuk menilai suatu
tindakan, artinya yang utama bukanlah untuk menilai suatu tindakan
mendatangkan manfaat terbesar bagi banyak orang melainkan harus
ditanyakan apakah tindakan sesuai dengan aturan moral yang harus diikuti
olah semua orang
Utilitarianisme dirancang dengan mempertimbangkan konsekuensi suatu
tindakan, bagaimana jika tidak dilakukan dan bagaimana jika dilakukan.
Pertimbangan konsekuensi berisikan dampak, hasil, kemungkinan, cara lain, dan
biaya yang dikeluarkan (Cranmer & Nhemachena, 2013). Konsekuensi sendiri
memiliki beberapa tipe yaitu :
• Aktual : akibat dari tindakan yg sdh dilakukan
• Probable : kemungkinan yg akan terjdi jika tindakan dilakukan
• Possibel : mungkin dpt terjdi akibat dari suatu tindakan
Mengapa Utilitarianisme
• Moralitas utilitarianisme mengajarkan agar kepentingan keseluruhan wajib
diprioritaskan di atas kepentingan pribadi.
• Pengkajian kebaikan dan keburukan konsekuensi, semua komponen dalam
moral seharusnya seimbang, diperhitungkan dan lebih baik konsekuensi moral
tindakan tersebut dikumulatifkan
Penerapan Utilitarianisme bidang Kesehatan
• Peningkatan manusia
Utilitarian telah banyak mendukung perangkat tambahan yaitu penggunaan
intervensi perawatan kesehatan bukan untuk perawatan tetapi untuk
perbaikan orang-orang dalam rentang normal untuk memperbaiki
karakteristik spesisfik tentang diri merek sendiri (Harris,2010; Sarlescu da
Bastrom, 2009)
• Perbuatan keputusan utk system reproduksi
Utilitarian berpendapat bahwa diperbolehkan berbagai intervensi reproduksi;
mulai dari tindakan abrsi hingga penggunaan teknologi baru
• Pengambilan keputusan dalam akhir hidup (end of life decision making)
Utilitarian telah berdebat mengenai perbedaan antara membunuh dan
membiarkan kematian sehubungan dengan pertanyaan tentang euthanasia
dan membantu bunuh diri (Glover,1990).
Lanjutan penerapan utilitarianisme di bidang kesehatan
• Penelitian yg melibatkan embrio
Merka telah mendukung penggunaan sel induk embrionik dalam penelitian.
Mendukung penggunaan cloning dalam penelitian embrio dalam keadaan
terbatas
• Partisipasi penelitian
Utilitarian telah meperdebtakna kewajiban semua pasien untuk berpartisipasi
dalam penelitian guna memperluas bias bukti untuk pengobatan berbasis
bukti dan memperbaiki basis pengetahuan yang ada (Harris,2005).
• Alokasi sumber daya
Utilitarian berpendapat bahwa penerapan prinsip utilitas berarti bahwa
sumber daya dalam system kesehatan harus dialokasikan berdasarkan
penggunaan utilitas paling banyak untuk biaya yang dikeluarkan.
Kelebihan Utilitariasnisme
• Rasionaliitas
Utilitarianisme tidak meminta kita untuk menerima aturan kebijakan/prinsip
tanpa alasan tetapi meminta kita untuk menguji nilainya rasional terhadap
standar manfaat.
• Kebebasan
Kebebasan yang dimaksud dalam hal ini kebebasan memilih alternatif
tindakan yang dirasa memberi manfaat sesuai dengan konsep the greastest
happiness of the greatest number
• Universalitas
Etika utilitarianisme mengutamakan manfaat / akibat dari suatu tindakan bagi
banyak orang dan kriteria ini dapat diterima dimana saja dan kapan saja.
Kelemahan Utilitarianisme
• Bagaimana dapat menaksirkan jumlah kebahagiaan yang mungkin muncul
dari tindakan khusus/ aturan umum.
• Dapat menjadi tidak adil dalam kasus bila kebahagiaan mayoritas mungkin
menuntut pengorbanan dari pihak tidak bersalah/ sistem yang tidak adil.
Contohnya perbudakan.
• Apakah cukup untuk menyatakan bahwa moralitas diputuskan hanya oleh
tindakan dan tidak pernah melalui maksud/motif.
Deontologis
• Etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan,
konsekuensi, atau akibat dari tindakan tersebut.
• Moralitas dari suatu keputusan etis yg sepenuhnya terpisah dari
konsekuensinya
• Sejalan dengan itu, menurut etika deontologi, suatu tindakan dinilai baik atau
buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.
Karena bagi etika deontology yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan
adalah kewajiban.
• Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang
merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting
Tiga Prinsip Dalam Deontologi
• Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan
kewajiban.
• Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari
tindakan itumelainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong
seseorang untuk melakukantindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak
tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik.
• Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya
daritindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral
universa
Ajaran Pokok Etika Deontologis
Menurut Kant
• Teori filsafat moral yg mengajarkan bhwa sebuah tindakan itu benar kalau
tindakan tersebut selaras dgn prinsip kewajiban yg relevan utk nya.
• Kant sangat menekankan pelaksanaan kewajiban moral demi tugas itu sendiri
bukan demi tujuan2 lain.
Kekuatan Etika Deontologis
• Memberi dasar kokoh bagi rasionalitas dan objektivitas kesadaran moral
Rasionalitas kesadaran moral menuntut bahwa penentuan benar salahnya
tindakan atau baik buruknya kelakuan manusia itu bukan hanya perkara selera
atau perasaan belaka dari orang yangmemberi penilaian, melainkan bahwa itu
berdasarkan suatu prinsip yang nalar (masuk akal).
• Memberi tolak ukur yg perlu dan penting utk menilai moralitas suatu
tindakan, yakni prinsip universalitas
Prinsip yang bisa disetujui dan berlaku untuk semua orang di mana dan kapan
saja mereka berada.
• Menjamin otonomi dan keluhuran martabat manusia
Menekankan peranan akalbudi sendiri sebagai sumberhukum yang wajib
ditaati secara mutlak, menolak segala bentuk heteronomi atau penentuan
dari luar. Manusia dalam etika Kant tak pernah boleh diperalat untuk suatu
tujuan-tujuan tertentu yang pencapaiannya mengorbankan manusia tersebut
Kesulitan Pokok Etika Deontologis
• Tidak memberi tempat bagi adanya dilema moral dan tdk bias memberi jalan keluar
bila terjadi konflik prinsip moral
• Kemutlakan norma tanpa kemungkinan pengecualian dengan mengindahkan akibat
tindakan, sulit diterima.
• Imperatif kategoris Kant melulu formal, hingga tidak membantu mengertikewajiban
mana yang secara konkret mengikat seorang pelaku moral

Anda mungkin juga menyukai