Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK II

NAMA:
1.Agnes Theresia Simatupa
2.Henni Harita
3.Nazila
4.Anna Oktavia Hutasoit
KONSEP ETIK
KEPERAWATAN
Frida Saragi M.Kes/Team
A.PENGERTIAN ETIK
KEPERAWATAN

Etika keperawatan dituangkan ke


dalam aturan tertulis yang dikenal
dengan istilah kode etik. Kode. etik
keperawatan adalah asas atau aturan
moral tertulis yang harus digunakan
oleh perawat sebagai pedoman atau
prinsip berperilaku agar mereka tetap
dalam koridor kebenaran.
B.TEORI Konsep Utilitarianisme
UTILITARIANISME • Berdasarkan filosofi, tindakan secara arti moral
dianggap benar jika konsekuensinya mengarah pada
Utilitarianisme merupakan kebahagiaan (tidak adanya rasa sakit), dan salah jika
sebuah teori tentang etika normatif yang itu berakhir dengan ketidakbahagiaan (rasa sakit).
menyatakan bahwa suatu tindakan yang Pada intinya, utilitarianisme merupakan teori etika
baik adalah Tindakan yang
yang menentukan “benar” dan “salah” dengan
memaksimalkan penggunaan (utility), atau
biasa didefinisikan sebagai berfokus pada ”hasil” kebaikan terbesar dalam jumlah
memaksimalkan kebahagiaan dan terbesar.
mengurangi penderitaan.
Etika Utilitarisme, kebijaksanaan dan
kegiatan bisnis sama-sama bersifat
teologis.
Jeremy Bentham, berpendapat bahwa terdapat tujuh faktor yang bisa dipergunakan dalam menentukan utilitas
tindakan, yaitu intensitasnya, durasinya, kepastian atau ketidakpastiannya, kedekatan dan kejauhannya, fertilitasnya
(kemungkinan yang dimilikinya untuk diikuti oleh sensasi jenis yang sama), kemurniannya (kemungkinan yang
dimilikinya untuk diikuti oleh sensasi jenis yang berlawanan), serta tingkat atau jumlah orang yang dipengaruhinya.
Apabila digabungkan apakah faktor tersebut akan memberikan tingkat kamanfaatan (utility) atau ketidakmanfaatan
(disutility).

John Stuart Mill mengungkapkan bahwa kebahagiaan seseorang tidak hanya bisa dinilai dari segi kuantitas seperti
yang dinyatakan oleh Bentham, namun juga kualitas dari tindakah beserta hasilnya. Perlu kita tahu bahwa, kita tidak
akan dapat memprediksi masa depan. Sehingga sulit untuk mengetahui apakah hasil/konsekuensi dari tindakan yang
kita lakukan sekarang akan baik atau buruk. Hal ini lah yang menjadi keterbatasan dari pandangan utilitarianisme.
• Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
(1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan
berdasarkan kewajiban
(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya
C.TEORI tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang
mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun
DEONTOLOGI tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik
(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal
Deontologi Istilah deontologi berasal dari kata Yunani yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat
‘deon’ yang berarti kewajiban. ‘Mengapa perbuatan ini pada hukum moral universal
baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’. Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat
(imperatif kategoris), yg berarti hukum moral ini berlaku bagi semua
deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama orang pada segala situasi dan tempat.
menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang
dilarang’.Pendekatan deontologi berarti juga aturan menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu mrpk hal yg
atau prinsip. Prinsip-prinsip tersebut antara lain diinginkan dan dikehendaki oleh orang tsb.
autonomy, informed consent, alokasi sumber-sumber, Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu saja tanpa
dan euthanasia.Yang menjadi dasar baik buruknya syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa
perbuatan adalah kewajiban.Pendekatan deontologi mempedulikan apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tsb
sudah diterima dalam konteks agama, sekarang atau tidak.
merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting
D.NILAI-NILAI ETIK
DALAM
KEPERAWATAN • American Nurse Asociation (ANA) mengatakan
bahwa nilai merupakan hal yang penting dan
ditegaskan keberadaanya (emphasized) dalam Kode
Nilai nilai etik merupakan pedoman bagi
Etik Keperawatan (ANA, 2001). Nilai merupakan
seorang perawat yang bersikap dan
bertindak serta adanya kesamaan pola
pandangan dan evaluasi individu atau masyarakat
pikir, pola tingkah laku perbuatan yang terhadap apa yang baik dan diinginkan ataukah
wajib melekat pada pribadi seorang sesuatu itu tidak baik dan tidak diinginkan (Rich and
perawat.perawat harus mempunyai Butts, 2010).
integritas, peduli, empati, loyal pada
pekerjaannya.
E.PRINSIP-PRINSIP
DALAM
KEPERAWATAN
Prinsip moral dalam praktik keperawatan ada
enam prinsip, yaitu autonomy, beneficence dan
nonmaleficience, justice, veracity, avoid killing,
dan fidelity. Salah satu prinsip moral yang harus
diterapkan dalam praktik keperawatan disini
adalah justice. Prinsip justice didasarkan pada
konsep keadilan.
10 Etika Keperawatan yang Wajib Kita Ketahui
1. Autonomy (Kemandirian)
Sebagai seorang perawat yang profesional haruslah mampu berpikir logis dan cepat dalam mengambil keputusan. Selain itu, seorang
perawat juga harus menghormati dan menghargai orang lain khususnya pasien.
2. Beneficence (Berbuat Baik)
Berbuat baik harus dilakukan kepada siapa saja tanpa membeda-bedakan, khususnya ketika sedang memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien.
Perbuatan baik yang dilakukan oleh seorang perawat haruslah berlandaskan kepada ilmu dan kiat keperawatan.
3. Justice (Keadilan)
Menjunung tinggi keadilan harus selalu dilakukan oleh para perawat, sebagai contoh ketika ada pasien baru masuk dan di waktu
yang sama ada pasien yang membutuhkan bantuan segera maka perawat harus segera mempertimbangkan berbagai faktor sesuai
dengan asas keadilan.
4. Non-Maleficence (Tidak Merugikan)
Pada prinsipnya seorang perawat harus selalu melakukan tindakan pelayanan keperawatan sesuai dengan ilmu keperawatan dan kiat
keperawatan yang telah dimiliki dengan tidak merugikan dan menimbulkan bahaya pada pasien.
5. Veracity (Kejujuran)
Bagaimana pun, kejujuran harus dimiliki oleh semua orang. Pada seorang perawat kejujuran adalah hal yang wajib diberikan kepada
pasien, hal ini karena pasien mempunyai hak otonomi sehingga ia berhak untuk mengetahui berbagai informasi yang ia inginkan.
Walau pada kondisi tertentu hal ini sangat sulit mengingat banyak hal yang harus dijaga untuk kebaikan pasien namun sebagai
seorang perawat harus pintar dalam memberikan informasi kepada pasien meski pun itu pahit.
6. Fidelity (Menepati Janji)
Dibutuhkan komitmen yang tinggi dalam menepati janji kepada orang lain khususnya pasien dan dokter.
Hal ini karena tugas dan tanggung jawab seorang perawat yang menuntutnya untuk dapat meningkatkan kesehatan, mencegah
penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan pasien.
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Perawat harus benar-benar menjaga kerahasiaan yang dimiliki oleh pasien meski pun banyak orang mendesak untuk membeberkan
informasi mengenai kesehatan pasien.
Seorang perawat harus berani menolak untuk memberikan informasi jika di luar wilayah pelayanan kesehatan secara tegas.
8. Accountability (Akuntabilitas)
Tanggung jawab seorang perawat amatlah berat, hal ini karena setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada pasien harus sesuai
dan tepat tanpa kecuali.
Sebagai contoh ketika perawat memberikan obat dosis kepada pasien, jika hal tersebut salah sedikit saja dan menimbulkan kerugian
pada pasien maka dapat digugat di pengadilan.
9. Freedom (Kebebasan)
Setiap orang apa pun profesinya mempunyai hak atas suatu kebebasan. Kebebasan menentukan pilihan atau langkah yang hendak ia
ambil.
Begitu pula menjadi perawat, seorang perawat harus secara bebas bekerja menjalankan profesinya tanpa ada tekanan atau paksaan
dalam menentukan sesuatu dari luar dirinya.
10. Advocacy (Advokasi)
Sebagai seorang perawat yang langsung berinteraksi dengan pasien atau pun keluarga pasien maka perawat harus bisa melindungi hak-
hak klien.
Peran advokasi yang harus dimiliki seorang perawat ini berasal dari etika beneficience (kewajiban untuk berbuat baik) dan
nonmaleficence (kewajiban tidak merugikan).
• Keperawatan asuhan budaya sangat penting untuk memenuhi
kebutuhan asuhan keperawatan yang komplek dan
F.PEKA BUDAYA mempertimbangkan kompleks tempat tinggal klien
tersebuatserta situasi yang menyebabkan munculnya masalah
DALAM PRAKTEK kesehatan.
KEPERAWATAN • Dibagi menjadi tiga komponen
• 1.peka budaya menyiratkan bahwa memiliki beberapa
Budaya dapat didefenisikan sebagai sifat pengaturan dasar dan sikap konstruktif terhadap tradisi
nonfisik,seperti nilai,keyakinan,sikap dan kesehatan yang terobservasi di antara kelompok budaya yang
kebiasaan.yang di bagi oleh sekelompok orang berbeda yang di temukan di antara tempat praktik mereka
dan diwanskan dari satu generasi • 2.tempat budaya menyiratkan bahwa perawat menerapkan
berikutnya.Asuhan budaya adalah konsep yang latar belakang pengetahuan dasar yang harus di miliki,guna
menjelaskan pemberian asuhan keperawatan memberikan layanan kesehatan tebaik kepada klien tertentu
melintasi batasan budaya dan mempertibangkan
• 3.koponen secara budaya menyiratkan bahwa perawat
konteks tempat tinggal klien tersebut dan situasi memahami memberikan perhatian terhadap konteks rotal
yang menyebabkan munculnya masalah situasi klien dan mengunakan kombinasi komleks
kesehatan klien. pengetahuan,sikap dan ketrampilan dalam memberi asuhan.
GayaKomunikasiBudayaKeperawatan
Komunikasi dan budaya itu saat berkaitan.Melalui komunikasi budaya diwariskan dari satu generasi kegenerasi
berikutnya.Berkomunikasi dengan klien saat penting agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang
berkompeten sesuai dengan budayanya.ada dua jenis komunikasi yang digunakan,yaitu:
1.KomunikasiVerbal
Komunikasi verbal dapat dipengaruhi oleh nilai budaya.Komunikasi verbal menjadi lebih sulit lagi saat
interaksime libatkan orang yang berbicara dengan bahasa yanlain.Baik klien maupun professional kesehatan
mengalami frustasi saat mereka tidak dapat saling berkomunikasi sejara verbal.Tehnikkomunikasi theraupetik
dengan orang yang bahasa inggrisnya terbatas tercantum dalam panduan praktik penyerta.
2.Komunikasi Nonverbal
Untuk berkomunikasi secara efektif dengan klien yang berbeda budaya, perawat perlumenyadari 2 aspek perilaku
komunikasi nonverbal : apa arti perilaku nonverbal bagi klien
.

Anda mungkin juga menyukai