Anda di halaman 1dari 21

KEPUTUSAN MORAL

& TEORI MORAL


DALAM
KEPERAWATAN
Oleh :
Ns. Nurfalah Setyawati, S.Kep
MORAL
Perilaku yang diharapkan oleh masyarakat
yang merupakan “standar perilaku” & nilai
yang harus diperhatikan bila seseorang
menjadi anggota masyarakat tempat ia tinggal.
Perilaku manusia dengan menggunakan etika
yang dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.
BEBERAPA SISTEM FILSAFAT
MORAL 
Berbagai aliran untuk menentukan ukuran
baik

• HEDONISME
• EUDEMONISME
• UTILITARISME
• DEONTOLOGI
• VITALISME
• SOSIOLISME
• RELIGIOSISME
• HUMANISME
HEDONISME
• Yunani “ Hedone” = baik apa yg memuaskan keinginan kita,
apa yg meningkatkan kuantitas kesenangan atau kenikmatan
dlm diri kita
• Dalam hedonisme terkandung kebenaran yg mendalam ;
manusia menurut kodratnya mencari kesenangan & berupaya
menghindari ketidaksenangan

• Sebagai ukuran tindakan baik adalah hedone ; kenikmatan &


kepuasan rasa
EUDEMONISME
• Yunani “ dalam setiap kegiatan manusia
mengejar suatu tujuan

• Impliksinya : tindakan dikatakan baik apabila


bertujuan untuk kebaikan /mempunyai tujuan
yang baik
UTILITARISME
• Prinsip utilitarisme adalah jelas & rasional 
suatu tindakan dikatakan baik jika bermanfaat
atau berguna bagi orang lain
• Aliran ini banyak yang tidak menerima karena
apa yg bermanfaat bagi seseorang mungkin
tidak bermanfaat bagi orang lain
VITALISME

• Aliran ini menggunakan ukuran bahwa yang


baik adalah yang mencerminkan kekuatan dan
kekuasaan didalam kehidupan manusia
• Feodalisme, kolonialisme dan diktator,
merupakan manifestasi dari aliran ini
SOSIOLISME
• Aliran ini menyatakan bahwa masyarakat yang
menentukan baik & buruk tindakan manusia yang
menjadi anggotanya
• Apa yang dianggap oleh masyarakat tertentu baik,
maka bila dilakukan oleh anggota masyarakatnya
juga dianggap baik
• Masalahnya timbul apabila terdapat perbedaan adat
istiadat dengan masyarakat lain atau ada perbedaan
kepentingan dalam masyarakat
RELIGIOSISME
• Aliran ini menyatakan bahwa apa yang
difirmankan oleh Tuhan adalah baik
• Maka tindakan manusia yg melaksanakan
perintah Tuhan & menghindari larangan
Tuhan adalah baik
HUMANISME

• Aliran ini menyatakan bahwa yang baik adalah


yg sesuai dengan kodrat/ derajat dan hak asasi
manusia, yaitu tidak mengurangi atau
menentang kemanusiaan, dan sesuai dengan
kata hati manusia yang bertindak.
TEORI MORAL
Terdapat 2 teori moral dasar yang memainkan
peran penting dalam proses pertimbangan.
Teori I = teori deontologi
Teori II = teori teleologis
DEONTOLOGI
Berfokus pada tindakan atau kewajiban yang
harus dilakukan daripada hasil atau
konsekwensi dari tindakan itu sendiri.
Mengarahkan seseorang untuk
mempertimbangkan kebenaran & kesalahan
bawaan dari suatu tindakan atau kewajiban
tersebut.
Jika salah tidak akan dilakukan, jika
benar/baik secara moral wajib dilakukan.
TELEOLOGIS
Mempertimbangkan konsekwensi suatu
tindakan.
“memulai” sesuatu yang baik dengan melihat
pada situasi untuk menentukan apa yang harus
dilakukan, berdasarkan konsekwensi apa yang
akan dialami orang yang terlibat jika tindakan
tersebut dilakukan.
PERTIMBANGAN
MORAL
Masalah etis muncul dalam situasi yang
melibatkan orang yang memliki pendekatan
bahkan pertimbangan moral yang berbeda.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi
pemikiran seseorang, di antaranya : emosi,
hukum, kepercayaan, & kebudayaan.
KONSEP MORAL dalam
PRAKTIK KEPERAWATAN
Menurut Fry, 1991, di antara berbagai dasar
penting praktik keperawatan, yang lazim
termaktub dalam standar praktik keperawatan
& telah menjadi bahan kajian dalam waktu
lama adalah advokasi, responsibilitas &
akuntabilitas, dan loyalitas.
ADVOKASI
Menurut ANA, 1985, advokasi adalah
melindungi klien atau masyarakat terhadap
pel.kes & keselamatan praktik tidak sah yang
tidak kompeten & melanggar etika yang
dilakukan oleh siapa pun.
Kohnke, 1982, peran perawat sebagai advokat
klien adalah memberi informasi & memberi
bantuan kepada klien atas keputusan apa pun
yang dibuat klien.
Memberi bantuan mengandung 2 peran, yaitu
peran aksi dan peran non-aksi.
Peran aksi: perawat memberikan keyakinan
kepada klien bahwa mereka mempunyai hak &
tanggung jawab dalam menentukan pilihan
atau keputusan sendiri & tidak tertekan dengan
pengaruh orang lain.
Peran non-aksi: pihak advokat seharusnya
menahan diri untuk tidak mempengaruhi
keputusan klien.
RESPONSI BILITAS
Responsibilitas = tanggung jawab
Eksekusi terhadap tugas-tugas yang
berhubungan dengan peran tertentu dari
perawat.
Perawat yang bertanggung jawab dalam
melakukan tindakan akan mendapat
kepercayaan dari klien dan profesi lainnya,
tetap kompeten dalam pengetahuan &
keterampilannya, serta selalu menunjukkan
keinginan bekerja berdasarkan kode etik
profesi.
AKUNTABILITAS
Akuntabilitas = tanggung gugat
Dapat menjawab segala hal yang berhubungan dengan
tindakan seseorang.
Kozier, Erb, 1991, dapat mempertanggungjawabkan
suatu tindakan yang dilakukan, & dapat menerima
konsekwensi dari tindakan tersebut
Agar dapat bertanggung gugat, perawat harus bertindak
profesional serta berdasarkan kode etik profesinya.
Akuntabilitas dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas
perawat dalam melakukan praktik keperawatan.
LOYALITAS
Jameton, 1984, Fry, 1991, mengatakan
loyalitas merupakan suatu konsep yang
meliputi simpati, peduli, & hubungan timbal
balik pihak yang secara profesional
berhubungan dengan perawat. Hubungan
profesional dipertahankan dengan cara
menyusun tujuan bersama, menepati janji,
menentukan masalah & prioritas, serta
mengupayakan pencapaian kepuasan bersama.
REFERANSI
• Suhaemi, Mimin Emi. 2004. Etika
Keperawatan: Aplikasi pada Praktik. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai